27 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 14226

Badai Washi Bergerak ke Malaysia dan Indonesia

MANILA – Di tengah Filipina sedang dilanda bencana akibat Badai Tropis Washi, sejumlah Negara tetangganya seperti Indonesia dan Malaysia harus berhati-hati. Pasalnya, sekarang ini badai tropis itu sedang bergerak ke dua Negara tersebut.

Seperti ramalan Prakiraan Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak, Kalimantan Barat, Prada Wellyantama, Senin (19/12). Menurut dia, imbas dari bencana di Filipina berakibat ke Laut Cina Selatan dan Perairan Natuna. Hal itu ditandai terjadinya gelombang setinggi tujuh meter.

Dia menyebutkan, Senin itu merupakan puncak tertinggi gelombang di Natuna dan Laut Cina Selatan. “Gelombang di Natuna dan Laut Cina Selatan terpengaruh oleh badai di Filipina dan angin muson Asia. Selasa besok, gelombang di Natuna dan Laut Cina selatan sudah berkurang,” katanya.

Gelombang relatif tinggi, hingga lima meter, diperkirakan akan bergeser ke arah Selat Karimata di perairan dalam Kalimantan Barat. “Ini pengaruh periodik musim dari Desember hingga Februari 2012 mendatang yang sudah musim hujan,” ucapnya.

Tak hanya Indonesia, Malaysia juga menjadi ancamannya.  Badai Tropis Washi terus bergerak menuju Sabah dan Sarawak, Malaysia. Sebelumnya badai itu telah memporakporandakan Pulau Mindanao di Filipina.  Badan meterologi Malaysia mengatakan badai tropis Washi bergerak ke arah barat dari Palawan, Filipina. Badai itu tengah menuju perairan Labuan dan Kudat, Sabah, Pantai Barat dan Sarawak. Demikian dilansir The Star.

Gelombang setinggi 5,5 meter diperkirakan akan melanda wilayah pesisir timur, Semenanjung Malaysia. Hal ini menyebabkan naiknya permukaan air laut diperkirakan sampai hari Sabtu 24 Desember mendatang.

Sementara itu, di tengah bencana yang memporak-porandakan Filipina, Presiden Filipina Benigno Aquino dituding berpesta pora di Istana Presiden,  Minggu (18/12).  Presiden Aquino mengunjungi Istana Presiden Filipina dan dirinya menghadiri acara peringatan Hari Natal bersama para pengawalnya. Namun, pihak keamanan Istana Presiden Filipina menampik tudingan yang menyebutkan Aquino berpesta di Istana Presiden.

“Presiden Aquino hanya berada di sini selama 30 menit, tidak naik ke panggung, dia tidak menyanyi atau menari. Tidak ada pesta di sini,” ujar kepala keamanan Istana Presiden Filipina Kolonel Ramon Dizon, seperti dikutip AFP.  (bbs/jpnn)

Israel Bebaskan 550 Tawanan Palestina Tahap II

YERUSALEM- Israel membebaskan 550 tawanan asal Palestina, Minggu (18/12) waktu setempat. Pelepasan tahanan itu merupakan tahap kedua, sekaligus terakhir, atas kesepakatan Israel dengan Palestina yang telah membebaskan tentara Israel, Gilad Shalit, setelah ditawan selama lima tahun.

Shalit diculik pada 2006 oleh militan Palestina dari Jalur Gaza. Shalit, yang ditawan kelompok Hamas, dijadikan penukar bagi seribu warga Palestina yang ditawan Israel dengan berbagai tuduhan. Kelompok Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, telah mencapai kesepakatan dengan Israel tentang pembebasan ini.

Tahap pertama, sekitar 450 tawanan dibebaskan Israel pada 18 Oktober yang lalu. Mereka diantaranya adalah tahanan yang terlibat dalam kasus penyerangan yang menewaskan warga Israel. Sedangkan, tawanan yang dibebaskan pada tahap kedua ini tak ada yang terlibat kasus pembunuhan.

“Perasaan saya gembira bercampur sedih karena meninggalkan saudara saya di dalam penjara, dia berharap semua akan dibebaskan,” ujar Samer Aweidad, yang telah menjalani empat tahun penjara dari enam tahun masa hukumannya seperti dilansir Reuters. (net/jpnn)

Mantan Miss Venezuela Wafat

TEXAS- Mantan Miss Venezuela 2000, Eva Ekvall wafat diusia 28 tahun di Houston, Texas, Amerika Serikat (AS), Sabtu (17/12).  Seperti dilansir situs Zeenews, wanita cantik itu wafat akibat berjuang melawan kanker payudara.

Sejumlah kalangan menyatakan keheranannya atas kabar itu, karena Ekvall sapaan akrabnya, pergi begitu cepat dalam usia yang terbilang muda. “Sedih, kanker telah merenggutnya,” kata Leonardo Padron Globovision, penulis ternama.
Mantan ratu kecantikan itu menulis buku setelah didiagnosa menderita kanker payudara tahun lalu. Fuera de Foco, buku yang dibuatnya bersama fotografer terkenal Roberto Mat, menceritakan perjuangannya melawan kanker.

Ekvall mencoba meningkatkan kesadaran orang-orang soal bahaya penyakit payudara seperti yang dideritanya. Ekvall membagi cerita perjuangannya ketika melawan penyakit kankernya itu melalui akun Twitternya, Maret lalu.  (zeenews/net/jpnn)

Kalau Terlalu Muda, Kurang Matang..

Amin Rais Pesimis Capres dari Kalangan Usia Tua

Tokoh reformasi Amien Rais berharap generasi tua mengendurkan nafsu untuk nyapres pada pilpres 2014. Amien yang kini masih aktif sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) DPP PAN itu mendorong tampilnya generasi muda.

“Mungkin yang diperlukan itu in “between, artinya tua belum, muda juga sudah lewat. Katakanlah usia 45 sampai 55 tahun,” kata Amien di gedung DPR, kemarin (19/12). “Kalau yang terlalu muda mungkin kurang matang sedikit,” lanjut mantan Ketua MPR periode 1999 “2004, itu.

Dia lantas menyebut sejumlah nama. Di antaranya, Ketua Umum PAN Hatta Rajasa, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Ketua DPR Pramono Anung, Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, dan pendiri ormas Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh.

“Ical is one of the strong competitive, salah satu kandidat, punya partai besar. Bahkan, siapa tahu Surya Paloh. Jadi, yang muda-mudalah, yang tua-tua tinggal mendoakan saja,” katanya.

Amien menegaskan sejumlah tokoh tua yang sudah berusia 60 sampai 70 tahun ke atas sudah sulit untuk didongkrak ke atas. “Kalau yang sudah sepuh-sepuh, yang 60-70 tahunan itu memang sulit dimunculkan. Artinya, generasi saya, Pak Akbar Tanjung, Pak Wiranto, Ibu Megawati memang sudah berat. Bahkan, hampir mustahil,” kata Amien.

Merujuk kepada tanggal dan tahun kelahiran, maka pada tahun 2014 nanti, sebenarnya tokoh yang sudah berusia di atas 60 tahun bukan hanya Amien Rais (70), Akbar Tanjung (69), Wiranto (67), dan Megawati (67) saja.
Entah karena keseleo lidah atau mungkin lupa, sejumlah tokoh lain yang disebut Amien sebenarnya juga mencapai usia kepala enam pada 2014. Bahkan, itu termasuk capres dari PAN sendiri, Hatta Rajasa (61). Begitu juga Prabowo Subianto (63); Aburizal Bakrie (68), dan Surya Paloh (63).

Hanya Sri Mulyani Indrawati (52) dan Pramono Anung (51) yang akhrinya termasuk kategori ideal dalam perspektif Amien Rais. Soalnya, Puan Maharani sekalipun ternyata baru akan berusia 41 tahun pada tahun 2014 mendatang. Sebelumnya, Amien menyebut yang berusia kurang dari 45 tahun sebenarnya juga masih kurang matang.

Amien menyampaikan harus terjadi alih generasi kepemimpinan nasional. “Sekarang zaman peremajaan,” katanya. “Kalau sudah 70 tahun maju, saya kira “sekalipun dianggap bijak, itu sudah over, sudah lewat waktunya,” cetus Amien.

Wakil Ketua Umum PPP Lukman Hakim Saifuddin tidak sepakat kalau persoalan usia menjadi patokan. Seorang pemimpin itu, kata Lukman, setidaknya harus memenuhi tiga kriteria. Yakni, memiliki integritas, kapabilitas, dan aksebilitas atau didukung mayoritas rakyat pemilih.

“Jadi, usia itu menjadi sama sekali tidak signifikan untuk menentukan seseorang dapat menjadi pemimpin atau bukan,” tegas Wakil Ketua MPR, itu.

Sekretaris Jenderal PPP M Romahurmuziy menyatakan, PPP juga sudah melakukan monitoring dan turun ke bawah (turba)  untuk menjaring capres ideal. Dalam penjaringan melalui grass root dan survei internal PPP, menunjukkan belum adanya tokoh yang menonjol untuk maju sebagai capres. “Mega dan Prabowo di grass root tetap yang paling kuat dukungannya setelah SBY,” ujar Romi saat dihubungi.

Meski dua nama tersebut dominan, namun masih ada persoalan yang mengganjal pencalonan Mega maupun Prabowo. Romi menyatakan, kemenangan dalam pilpres tidak selalu bergantung pada siapa yang terkuat. “Persoalan utama apakah UU Pilpres masih akan tetap bersyarat sama,” ujarnya. UU Pilpres mengatur batasan pencalonan capres yakni 20 persen suara nasional atau 25 persen suara berdasarkan jumlah kursi di DPR.

Kalau persyaratannya masih sama ataupun naik, kata Romi, tentu hasilnya akan berbeda. Meski begitu, masih terlalu pagi mengukur elektabilitas capres pada saat ini. “Calon baru juga masih mungkin muncul, kombinasi pasangan juga masih sangat mungkin berubah diluar yang sekarang dibicarakan,” jelasnya.

Calon baru yang muncul nanti, lanjut Romi, bukanya tidak memiliki peluang. Ini  karena, sejatinya belum ada capres yang betul-betul dominan mendapatkan dukungan publik. “Calon baru masih punya peluang untuk meningkatkan elektabilitasnya,” tandasnya.

Ketua DPR RI Marzuki Alie menilai ukuran untuk menilai capres berdasarkan umur tidak bisa dijadikan ukuran. Menurut Marzuki, banyak pemimpin dunia di Asia, misalkan Cina dan Korea Selatan yang sukses meski umurnya tergolong lanjut. “Jangan bicara umur,” kata Marzuki.

Menurut dia, usia seorang capres jangan menjadi alat untuk mendiskriminasi. Semua orang punya kesempatan asalkan memiliki loyalitas kepada rakyat, bangsa dan negara. “Nanti biar rakyat saja yang menilai,” ujarnya. (pri/bay)

Lokasi Strategis dengan Fasilitas Umum

Perumahaan Golden Gaperta

MEDAN- Memiliki rumah yang berdekatan dengan fasilitas umum menjadi impian setiap orang. Apalagi, rumah tersebut menawarkan harga yang terjangkau. Dipastikan rumah itu akan menjadi rebutan. Begitulah yang disuguhkan Golden Gaperta di Jalan Bakti, Gaperta Ujung.

Dengan konsep bangunan villa, Golden Gaperta juga mengusung klasik-modern yang memudahkan menjangkau fasilitas umum, seperti universitas, plaza, pasar tradisional dan modern. Bahkan dengan letak yang strategis ini juga akan memudahkan pemilik rumah menjangkau jalan ringroad Gagak Hitam, Jalan Karya, Jalan Gatot Subroto, Jalan Kapten Muslim, dan Asrama Pondok Kelapa. “Fasilita utama kita yang dekat dengan fasilitas umum dan jalan utama kota Medan, sehingga memudahkan pemilik rumah untuk menjangkaunya,” ungkap Marketing Trans Management, Benny kepada Sumut Pos.

Selain letak yang strategis, perumahan Golden Gaperta memiliki berbagai fasilitas umum, seperti SHM, IMB, instalansi listrik, instalansi air dari PDAM, penerangan lampu jalan, pavingblock. Dengan kemudahan tersebut akan memudahkan konsumen memilih lokasi yang diinginkannya. “Mereka (pemilik rumah) tidak perlu repot untuk mengurus lagi, karena itu sudah menjadi bagian dari penjualanan,” ungkap Benny.

Ada sekitar empat tipe rumah yang ditawarkan Golden Gaperta, seperti tipe Falcon, Finley, Ficellio, dan Florenzino. Falcon merupakan tipe rumah standar dengan luas bagunan 75 meter, sedangkan tipe Florenzino perumahan dengan luas bagunan 135 meter. “Nah, ada juga rumah dengan tipe yang sama, tetapi harganya beda, karena letaknya di sudut dan ada kelebihan tanah,” imbuhnya.

Untuk tipe Falcon terdiri dari 2 1/2 lantai. Lantai 1 terdiri dari 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, ruang tamu, ruang makan dan dapur. “Lantai 1 juga difasilitasi bagasi mobil,” tambah Benny lagi. Sedangkan untuk lantai 2, terdiri dari 2 kamar tidur, dan 2 kamar mandi. Sedangkan sisa lantai merupakan lahan kosong yang dapat digunakan sebagai tempat jemuran dan balkon.

Sedangkan untuk tipe Florenzino, terdiri dari 3 1/2 lantai. Karena rumah ini untuk menengah ke atas, lantai bawah hanya terdiri dari garasi yang mampu menampung 2 mobil, kamar mandi, kamar tidur pembantu dan dapur kotor. Sedangkan untuk lantai 1 terdiri dari 1 kamar tidur, ruang makan, ruang tamu, kamar mandi, teras, dan entry. Sedangkan untuk lantai 2, terdiri dari 2 kamar tidur, kamar mandi dan balkon. Dan lantai atasnya berupa ruang kosong. “Harga yang kita tawarkan mulai dari Rp300 jutaan hingga Rp500 jutaan,” terangnya. Dan harga sudah termasuk dari fasilitas yang tertera. (ram)

Tetap Asri Walau di Pinggir Jalan Raya

Perumahan Royal Platinum

MEDAN- Memiliki rumah di pinggir jalan raya menjadi pilihan banyak orang. Selain mudah ditemukan, rumah tersebut bernilai tinggi. Hanya saja kekurangannya, rumah sering berdebu.

Namun Perumahan Royal Platinum hadir dengan nuansa berbeda. Walaupun berada di pinggiran jalan raya, suasana rumah terasa asri. Perumahan yang mengangkat konsep klasik-modern ini tepatnya dibangun di lintasan jalan Medan-Brastagi, atau di Jalan Jamin Ginting, Medan.

Banyaknya tumbuhan yang tumbuh di sepanjang jalan membuat Perumahaan Royal Platinum terasa begitu asri.”Perumahan dibangun di pinggiran Jalan Jamin Ginting, suasana yang kami tawarkan asri,” kata Marketing Platinum Developed, Iin.

Perumahan yang saat ini masih dalam proses pembangunan ini menawarkan rumah dengan konsep villa dan rumah toko (ruko). “Untuk rumah kita sediakan 2 1/2 lantai dan ruko 3 1/2 lantai,” paparnya.

Pemilihan bangunan dengan konsep klasik-modern ini, karena sesuai dengan konsep perumahan yang sedang diusung Royal Platinum. “Kita mengangkat konsep rumah villa, namun bangunannya berbentuk klasik-modern,” katanya lagi..
Perumhaan Royal Platinum hanya menyediakan 2 1/2 lantai. Lantai 1 tersedia 1 ruang tidur, kamar mandi, ruang makan, ruang tamu dan dapur. Sedangkan lantai 2, disediakan 2 kamar tidur, 2 kamar mandi dan balkon. “Untuk menambah ke asrian rumah, kita sediakan tanah kosong yang dapat digunakan sebagai taman depan dan belakang rumah,” imbuhnya. Sementara lantai 2 juga disediakan ruang kosong yang dapat digunakan untuk bersantai.

Banyak akses jalan di sekitar Perumahaan Royal Platinum. Seperti ke pasar modern (Carrefour di Jamin Ginting), arena bermain keluarga Hairos, jalan ringroad, dan Lapangan Golf Royal Sumatera. Saat ini, harga rumah yang ditawarkan Royal Platinum mulai dari Rp418 juta hingga Rp423 juta, sedangkan untuk harga ruko dibandrol dengan harga Rp428 juta.

“Ini merupakan harga perdana, jadi mendapat potongan harga sekitar Rp50 juta,” urai Iin. Harga tersebut sudah termasuk AJB, BBN, PPJB. “Bila membayar DP secara tunai akan mendapat hadiah langsung berupa motor matic honda Scoopy dan TV,” pungkasnya. (ram)

Properti Komersial Terancam UU Lahan

JAKARTA – Meskipun Undang-Undang (UU) Pengadaan Lahan hanya menyasar pada aspek kepentingan umum namun ada hal yang perlu diperhatikan dari berlakunya undang ini. Berlakunya UU ini juga sedikit banyak akan bersinggungan dengan sektor properti komersial.

Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda mengatakan sisi krusial berlakunya UU ini bagi sektor properti adalah soal kesiapan pemerintah daerah dalam menyiapkan tata ruang yang konsisten.

Pasalnya, dengan tata ruang yang masih berantakan maka ada peluang sebuah kawasan properti komersial, misalnya residensial atau perumahan yang sudah dimiliki pengembang atau konsumen bisa menjadi korban penggusuran pembangunan infrastruktur umum seperti jalan, kereta api, pelabuhan, dan lain-lain.

“Bisa kemungkinan bisa seperti itu, tapi kalau di Jakarta sudah bagus tata ruangnya, namun kalau di luar Jakarta tidak jelas, bisa kejadian seperti itu, ini akan menjadi masalah ketika pemerintah mau mengambil tanah, ada permasalahan di lapangan,” katanya kepada wartawan, Senin (19/12).

Kekhawatiran Ali bukan tanpa alasan, Ia mencontohkan dalam kasus penggunaan lahan di areal kompleks perumahan Kota Wisata Cibubur terkait proyek Tol Depok. Padahal awalnya sang pengembang telah mengantongi izin dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bogor namun kenyataannya peruntukkan lahan itu diubah oleh pemda dari kawasan hunian menjadi jalur jalan tol.

“Kalau sudah begitu konsumen yang membeli rumah dirugikan, kenyamanan pun terganggu. Meski mendapat ganti rugi dari pemerintah,” katanya.

Ia mengatakan kawasan-kawasan di sekitar Jakarta seperti Bogor, Tangerang dan Bekasi dianggap masih rawan terkait perubahan tata ruang. Konsumen maupun pengembang harus jeli, meskipun ia mengakui masalah ini sangat tergantung dengan kepastian tata ruang yang dibuat oleh pemda.

Menurutnya seorang konsumen yang membeli rumah dari pengembang yang sudah mengantongi izin dari Bappeda tak akan berdaya jika ternyata tata ruang di daearah itu tak tegas, sehingga bisa terjadi perubahan sewaktu-waktu misalnya dipakai untuk pembangunan tol dan lain-lain.

“Setahu saya kalau di Jakarta, sudah jelas, tapi Tangerang, Bogor, Bekasi, dna lainnya masih rawan (perubahan tata ruang),” katanya.(net/jpnn)

Pasutri Diduga Tewas Bakar Diri

Empat Rumah Hangus, Seorang Warga Luka-luka

KARO- Pasangan suami istri (Pasutri), Herianto (46) dan Hernawati (44), warga Jalan Wagimin Gang Sejahtera, Kelurahan Padang Mas, Kabanjahe tewas setelah bertengkar dan diduga membakar diri di lantai dua rumahnya. Akibat kejadian itu, anak keduanya, Rijal (22) mengalami luka bakar serius.

Peristiwa yang menghanguskan empat rumah permanen itu menggemparkan warga Kota Kabanjahe itu terjadi, Minggu (18/12) sekitar pukul 23.45 WIB.  Terbakarnya pasutri dan empat rumah itu hanya diketahui Rijal, karena hanya dia yang mendengar pertengkaran orangtuanya tersebut.

Rijal menuturkan, awalnya dia tak begitu peduli adanya pertengkaran orangtuanya tersebut di lantai dua rumahnya. Tapi, dia baru beraksi setelah api tiba-tiba berkobar dari ruangan depan lantai dua rumahnya tersebut.

Spontan, dia mengaku mencoba menolong ibunya saat api berkobar. Tapi, aksinya itu malah berbuah pahit, dia ikut menjadi korban terbakar. Akhirnya Rijal hanya bisa menatapi kedua orang tuanya dilalap si jago merah. Melihat ada bensin di tubuh ayahnya yang terus membesarkan kobaran api. Dia langsung berlari keluar rumah dari ancaman api yang makin membesar. Namun, di luar rumah tampak warga sudah panik untuk memberikan pertolongan.

Di tempat yang sama, ternyata pembantunya juga panik melihat api yang semakin membesar itu.  Dalam suasana ketakutan, pembantu yang mengetahui keberadaan Rijal di lantai dua, langsung memberi kabar ke anak pertama pasutri tersebut, Darma  berada di luar rumah.

Warga yang mengetahui di lantai dua rumah pasutri itu api sudah membesar. Rijal langsung diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan intensif akibat luka bakar ditangan dan kakinya.

Sedangkan warga berusaha memadamkan api dengan cara seadanya, sedangkan tim pemadam kebakaran yang dihubungi baru datang setelah api melahap dua rumah milik pasutri tersebut dan dua unit rumah milik tetangganya, Somadi ( 40) dan Kemin (50).

Saat memadamkan api, tim pemadam tak semudah dibayangkan. Lokasi kejadian yang berada di dalam gang selebar 1,5 meter menjadi halangan kenderaan pemadam untuk parkir di depan tempat kejadian perkara (TKP). Alhasil, tim berhasil memperkecil gerakan api untuk membakar rumah lainnya. Akhirnya 4 unit rumah warga yang dua diantaranya adalah milik korban hangus terbakar, sisanya dua rumah lagi milik tetangga pasutri itu.

Tapi, pasutri asal Desa Margono, Tanah Jawa Kabupaten Simalungun akhirnya ditemukan tewas dalam kondisi menyatu di lantai dua rumahnya. Selanjutnya, jenazah keduanya langsung dibawa ke RSUD Kabanjahe, setelah melalui usaha pemisahan, pasutri itu akhisnya bisa dipisahkan dan dikebumikan dihari yang sama di Taman Pekuburan Muslim, Jalan Irian, Kabanjahe.

Tetangga korban yang dimintai keterangan tak terlalu banyak berkomentar, hanya saja sebut beberapa penduduk yang enggan namanya disebutkan menyatakan pertengkaran berujung maut itu merupakan akumulasi dari kerenggangan hubungan yang terjadi antara Herianto dan istrinya.

Kasat Reskrim Polres Tanah Karo, AKP Harry Azhar Harahap mengatakan, pihaknya belum tahu sebab pasti kebakaran. Tim Labfor Polda su yang akan mendatangi TKP. (wan/nang/smg)

Jalan Medan-Belawan Diblokir 5 Jam

Khawatir Tanggul Sungai Deli Jebol

MEDAN- Warga Lingkungan VI di Jalan KL Yos Sudarso Km 18, Medan Labuhan menggelar aksi blokir jalan selama lima jam sebagai cara untuk menegur Pemko Medan agar membangun tanggul Sungai Deli yang sudah mengkhawatirkan warga. Pasalnya, sejak 11 tahun lalu hancurnya tanggul akibat dihantam banjir tak kunjung dibangun oleh pemerintah.

Aksi pemblokiran jalan itu dilakukan sejumlah masyarakat yang bermukim di pinggiran benteng sungai deli melakukan aksi protes, Senin (19/12) sekitar pukul 09.00 WIB. Di bawah guyuran hujan deras, masyarakat yang didominasi kaum ibu – ibu menutup akses jalan utama penghubung Medan menuju Belawan sebagai bentuk rasa protes dan kekecewaan mereka kepada pemerintah.  Akibatnya, sejumlah kendaraan terjebak kemacetan panjang.

“Jangan kasih jalan mobil atau kereta, sudah seminggu benteng retak, tapi sampai sekarang tidak juga diperbaiki, kalau pejabat pemerintah tak datang kami tetap bertahan menutupi jalan ini,” teriak sejumlah warga di badan Jalan KL Yos Sudarso Km 18, Medan.

Akhirnya pemblokiran Jalan Medan-Belawan itu dibuka setelah sejumlah pejabat Pemko Medan seperti Sekda Medan Ir Syaiful Bahri, Kepala Dinas PU Bina Marga Gunawan Surya Lubis,  Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II,  Yuda Mediawan  dan Kapolresta Belawan, AKBP Hendro Kiswanto serta Camat Medan Labuhan Zain Noval.
Dihadapan warga, Sekda Medan Syaiful Bahri menjawab pihaknya meminta maaf atas kekecewaan warga terkait lambatnya perbaikan tanggul Sungai Deli yang di tempati sekitar 140 Kepala Keluarga (KK). “Kami akan segera bangun tanggul.  Tapi, buat tanggul darurat dulu,” ujarnya.

dengan membangun benteng dari goni yang berisi pasir dan batu kerikil. Kami harap benteng dapat menekan air ke bawah sehingga bisa sebagai penahanan sementara. Pada 2012 tanggul akan dibangun bersama BWSS II,” ucapnya dihadapan warga.

Kadis PU Bina Marga, Gunawan Surya menyebutkan, benteng yang sudah rusak akibat posisinya di tikungan sepanjang 25 meter dengan tinggi 10 meter. Pihaknya mengaku sudah membangun benteng sementara, tapi masyarakat meminta agar dibangun beton. Sebenarnya, pembangunan yang diharapkan merupakan kewenangan pemerintah pusat karena anggarannya besar,” katanya.

Dia memeberkan, pihaknya sudah melakukan penambahan dengan batu alam jenis gajah yang didatangkan dari Tuntungan sebagai pencegah jebolnya coran tanggul benteng yang sudah longsor sepanjang 10 meter. “Jadi, kami sudah menanggulangi secara non teknis. Kalau untuk bangunan ‘Sheet File’ yakni tanggul yang dibangun dari beton harus ditanam dengan kedalaman 15 meter dan baru diisi dan dipadatkan dengan tanah. Tapi itu merupakan kewenangan BWS wilayah Sumut II yang merupakan perpanjangan tangan dari Departemen PU di Dirjen Sumber Daya Air,” jelasnya.

Gunawan menyebutkan, perkiraan untuk membangun Sheet File dibutuhkan anggaran yang besar karena dibutuhkan sekitar 75 batang Sheet File untuk membangun tanggul sepanjang 30 meter dan tinggi 10 meter. “Kita Pemko Medan sifatnya hanya membantu menanggulangi banjir sebelum BWSS II melaksanakannya secara teknis,” sebutnya.
Kepala BWS Sumut II, Yuda Mediawan mengatakan tanggul yang dibangun sementara karena darurat dari karung-karung goni sudah cukup aman bagi warga. Namun, sifatnya masih sementara dan di tahun 2012 akan dibangun tanggul dengan anggaran sebanyak Rp13,5 miliar.

Selain itu, tambah Yuda, tanggul di sepanjang sungai Deli yang kritis juga akan dibangun dan akan dilakukan pengerukan, sedangkan draftnya sudah diajukan ke Komisi V DPR RI dan Kementerian PU. Dimana, persetujuannya untuk dana multiyears selama tiga tahun, 2012 hingga 2014 sebesar Rp100 miliar untuk pembangunan tanggul ini.
Begitupun, Yuda berharap ada penataan di pinggir sungai. Kawasan pinggiran sungai tidak lagi ada bangunan, rumah juga kebun.  “Ini  akan menyulitkan pemeliharaan ke depan, kendaraan alat berat sulit masuk ke pinggir tanggul. Untuk itulah, kami berharap masyarakat sabar. Kami menyadari kekhawatiran air naik itu pastilah ada,” bebernya.
Setelah dilakukan dialog, sejumlah pejabat tersebut bersama perwakilan masyarakat meninjau lokasi tanggul yang akan robuh tersebut. (adl/gus)

Kuatkan Tata Kelola Perguruan Tinggi

 USU Jalin Kerjasama dengan BPKP

MEDAN- Universitas Sumatera Utara (USU) dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sepakati kerjasama tentang Penguatan Tata Kelola Perguruan Tinggi (Good University Govermance).

Rektor USU diwakili Pembantu Rektor II Prof Dr Ir Armansyah Ginting, menyambut baik kesepakatan dimaksud. “USU menyambut baik kesepakatan dengan BPKP yang terjalin hari ini. Kerjasama ini merupakan perpanjangan atas kerjasama yang telah terjalin sebelumnya yaitu sejak tahun 2007 lalu,” ujar Armansyah didampingi Pembantu Rektor IV Prof Dr Ningrum Natasya Sirait SH MLI dan Pembantu Rektor V Ir Yusuf Husni, dalam acara penandatangan nota kesepahaman kerjasama yang berlangsung di Kampus USU, kemarin (19/12).

Naskah nota kesepahaman kerjasama yang telah ditandatangani oleh Rektor USU Prof Dr dr Syahril Pasaribu DTM&H MSc(CTM) SpA(K) turut pula ditandatangani Kepala BPKP dalam hal ini Kepala BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Utara Mohammad Yusuf Ak ME CFE.

Sementara itu, uraian rinci atas nota kesepahaman tersebut sebagaimana disampaikan oleh Kahumas USU Bisru Hafi SSos MSi, bahwa ruang lingkup nota kesepahaman yang ditandatangani antara USU-BPKP tersebut meliputi tiga poin penting.

Diantranya yakni, pendampingan transformasi USU dari PT BHMN menjadi Perguruan Tinggi Pemerintah dengan PPK-BLU.

Kedua, melanjutkan beberapa kegiatan pendampingan seperti pendampingan pengembangan sistem informasi akuntansi dan keuangan di lingkungan Universitas Sumatera Utara, dan penyusunan laporan keuangan USU. Sedangkan poin terakhir yakni, meliputi pendampingan kegiatan pengadaan barang dan jasa di USU.

“Selanjutnya, dalam implementasi nota kesepahaman ini, BPKP akan membentuk Tim Asistensi dengan tugas antara lain memberikan pendampingan yang bertujuan untuk penguatan tata kelola perguruan tinggi dalam hal ini USU,” terang Bisru.

Sementara itu, selepas acara penandatanganan tersebut, paparan rencana peningkatan kerjasama lanjutan antara USU-BPKP Pusat yang disampaikan Deputi PIP Bid Polsoskam Dr Achmad Sanusi MSPA, meminta kesedian USU untuk melaksanakan tugas pendidikan bagi para tenaga akuntansi dan pengelola keuangan di daerah khususnya wilayah Sumbagut.

Rencana tersebut akan tertuang dalam bentuk kerjasama Program Peningkatan Kualifikasi Pendidikan bagi SDM Pengelola Keuangan dan Tenaga Akuntansi di daerah yang diharapkan sudah akan terlaksana pada 2012.
Tujuan program ini, disamping tersedianya tenaga akuntansi dan pengelolaan keuangan daerah yang memiliki kualifikasi keilmuan dan keterampilan yang baik juga dalam rangka tersedianya laporan keuangan pada institusi pemerintah di daerah dengan predikat WTP.

“Nantinya para tenaga akuntansi dan pengelola keuangan daerah akan diberikan kesempatan untuk melanjutkan studi hingga ke jenjang S2 (Magister) dengan fasilitas pembiayaan studi yang bersumber dari bantuan pendidikan atau beasiswa,” ungkap Achmad.

USU, menurut Arman,  siap untuk hal ini, karena ini juga merupakan bagian dari tugas USU dalam memberikan pendidikan khususnya bagi peningkatan pengetahuan terkait dengan tersedianya tenaga pengelolaan keuangan daerah dengan kualifikasi dan kemampuan sebagaimana yang diharapkan.(uma)