25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14250

Ya Tuhan Kenapa Kau Berikan Cobaan Berat Ini…

Bayi Usus di Luar Masuk RSUP Adam Malik

Bayi berjenis kelamin perempuan dengan usus di luar buah hati pasangan P Siburian (32) dan Efi br Marpaung (30), warga Jalan Perjuangan, Gang Roma, Medan Perjuangan lahir, Kamis (15/12) dinihari.

Bayi yang lahir di Klinik Permai dekat rumahnya itu sempat di rujuk ke RSU dr Pirngadi Medan. Setelah 3 jam dirawat kemudian dirujuk lagi ke RSUP H Adam Malik, Kamis (15/12) sore.

Pengakuan Lidia br Marpaung (40), kakak kandung Efi br Marpaung, adiknya itu sehat-sehat saja dan tidak ada mengalami kelainan. Diterangkannya, keluarga juga tidak mempunyai firasat buruk tentang kelahiran anak pertama adiknya itu.

“Ini anak pertama tidak ada firasat buruk. Lagi pula selama mengandung adik saya itu kondisi fisiknya baik-baik saja,” katanya saat ditemui di ruang IGD RSU dr Pirngadi Medan. Lidia menuturkan, adiknya menjalani persalinan di Klinik Permai dengan normal.

“Anak pertama adik saya itu lahir normal dan kami tidak menyangka akan begini. Kalau adik saya itu tidak mengetahui ini dan yang tahu itu suaminya. Kata bidannya, anak adik saya itu lahir dengann usus yang berada di luar dan harus dirujuk ke RSU Pirngadi,” sebutnya.

Lidia mengaku, tidak tahu harus berbuat apa lagi karena usianya baru satu hari.

“Semua kami serahkan kepada Tuhan Yang Maha Pencipta saja karena itu semua ada di tangannya,” ujarnya.

Disebutkan Lidia, dia sangat mengharapkan mukzijat dari Tuhan. “Kami keluarga hanya menunggu mukzijat dari Tuhan. Mau bilang apa lagi karena kalau pun dioperasi manalah mungkin karena usianya saja baru satu hari. Ibunya saja masih berada di klinik dan sengaja tidak kami beritahukan karena kami takut adik saya itu syok,” pungkasnya.

P Siburian, ayah bayi pun hanya bisa terdiam dan tertunduk lesu memandangi anak pertama mereka.
“Ya Tuhan kenapa kau berikan cobaan begini berat kepada saya,” ucapnya dengan suara pelan dan lembut. (*)

Jangan Paksa Siswa Bayar Biaya Perbaikan Listrik

Pengutipan biaya perbaikan listrik sebesar Rp165 ribu yang dibebankan pihak sekolah SMAN7 Medan kepada siswa mendapatkan sorotan? Apa kata anggota dewan? Berikut wawancara wartawan Sumut Pos, Kesuma Ramadhan dengan anggota Komisi B DPRD Medan, Khairudin Salim.

Apa sikap Anda melihat adanya iuran yang dikutip pihak sekolah untuk perbaikan instalasi listrik?
Selama pihak wali murid dan komite sekolah tidak merasa keberatan dengan iuran tersebut dan itu bertujuan untuk membangun itu wajar-wajar saja. Tapi jangan ada pemaksaan dalam hal melunasi iuran yang dimaksud oleh sekolah. Karena itu dianggap melanggar prosedural, karena siswa tidak boleh dibebankan biaya di luar ketentuan mengingat mereka sekolah dengan status negeri.

Apakah Anda sudah melakukan tinjauan langsung?
Kita sudah dengar dan datang langsung ke SMAN7 beberapa waktu yang lalu. Memang kita temui  adanya  iuran yang dikutip pihak sekolah melalui kesepakatan yang diambil oleh pihak komite sekolah.
Dari yang kita lihat dan informasi yang kita peroleh bahwa tidak terlihat adanya bentuk kesalahan, karena tidak ada kesan paksaan pihak sekolah untuk membebankan kepada siswa agar melunasi iuran tersebut.

Bagaimana dengan pengaduan sejumlah wali murid yang mengaku anaknya tidak diizinkan mengikuti ujian mid semester sebelum menandatangani perjanjian harus melunasinya?  
Kalau memang seperti itu, namanya ada kesan pemaksaan, dan untuk itu kita minta agar surat perjanjian itu diberikan kepada kita sebagai bukti untuk kita lanjuti dan mendatangi langsung sekolah tersebut. Jika memang terbukti kita akan meminta kepada bapak wali kota mengeluarkan sanksi tegas. Karena bentuk pemaksaan tidak dibenarkan, dan bentuk sanksinya akan diambil sesuai prosedural yang berlaku. Sehingga ke depannya pihak sekolah tidak bisa lagi seenaknya melakukan pengutipan yang berkesan paksaan dan memberatkan siswa.

Apakah sanksinya?
Siapapun ketua komitenya, kita tidak peduli, karena siapapun yang melindunginya, akan kita tindak selama selama memang sekolah terbukti bersalah dan melakukan pemaksaan terhadap siswa.  (*)

Harapan Square Tunggu Kesepakatan

MEDAN-Pembangunan Harapan Square di Jalan Samanhudi, Kecamatan Medan Maimon  berhenti. Pantauan wartawan Sumut Pos di lokasi Kamis (15/11) siang, para pekerja yang berjumlah tiga orang hanya melakukan pembersihan di sekitar pembangunan yang sudah dikeramik warna biru.

“Kami hari ini (kemarin, Red) tidak bekerja, hanya membersihkan sisa dari pemasangan keramik. Kalau mau jelas langsung tanya saja ke pengawas bang. Itu mereka yang sedang duduk di kursi,” kata seorang pekerja bangunan.
Pengawasa pembangunan Harapan Square yang ditemui wartawan Sumut Pos mengatakan, kalau penghentian pembangunan Harapan Square dilaklukan karena perintah dari atasan.

“Kami mana berani melanggar perintah. Lihatlah yang di belakang Sekolah Harapan, pembangunan kami hentikan. Kapan pembangunan akan dilanjutkan, kami hanya menunggu perintah dari atas saja,” jelasnya.

Dijelaskannya, permintaan untuk memberhentikan pembangunan Harapan Square adalah permintaan orang yang tidak senang dengan Harapan Square dibangun dan diberikan fasilitas yang memadai.

“Ini hanya segelintir orang saja yang tidak senang, sebenarnya pembangunan Harapan Square bagus,” ucapnya.
Ketua Komisi C DPRD Medan Jumadi yang kebetulan hadir dalam acara itu menyebutkan, sesuai kesepakatan Pemko Medan, pembangunan Harapan Square akan dibenahi setelah duduk bersama antara masyarakat, pemerintah dan anggota dewan yang akan dilakukan Senin (20/12) mendatang.

“Saat ini kita minta hentikan dulu sementara sehingga bisa menjaga kondusifitas. Setelah itu barulah kita akan duduk bersama, dan dari situ akan muncul pemikiran dan solusi yang tujuannya untuk kebaikan bersama,” ujar Jumadi.(adl)

Tersengat Listrik

Joni Saragih (22), warga Pematang Siantar terpaksa harus menjalani perawatan di RSU dr Pirngadi Medan, Rabu (14/12). Pasalnya, pria yang sehari-hari bekerja sebagai pemasang kabel listrik milik PLN itu tersengat listrik saat memasang kabel listrik di Galang.

Pengakuan ibu Joni Saragih, Theresia (45), sebelum kejadian Joni pergi bersama dengan bosnya ke Galang untuk memasang kabel listrik. Saat anak pamit tak ada firasat buruk terhadap anaknya.

Menjelang siang, katanya, dia mendapat kabar anaknya tersengat listik. “Saya dapat informasi anak saya tersengat listrik dan saya langsung berangkat ke Galang. Anak saya sempat dibawa ke rumah sakit yang ada di Galang, tapi karena peralatannya tidak memadai maka anak saya dipindahkan ke RSU dr Pirngadi,” katanya.

Sementara itu, seorang perawat yang menangani Joni mengaku, korban mengalami luka bakar hingga 80 persen dan harus mendapatkan perawatan intensif.

“Korban mengalami luka bakar pada tangan, punggung dan kaki,” ungkapnya. (jon)

Belawan Hadapi Proses Pelabuhan Impor

Harga Buah dan Sayuran Bisa Melambung

MEDAN- Tahun 2012 pemerintah akan menetapkan proses importasi di Indonesia hanya bisa masuk melalui tiga pelabuhan dan satu bandara untuk menampung produk impor. Tiga pelabuhan yang dimaksud yakni Belawan, Sumatera Utara (Sumut), Tanjung Perak, Surabaya serta Makassar, sedangkan satu bandara yakni Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.

Penetapan itu berlaku setelah munculnya Peraturan Menteri Pertanian No.88/Permentan/PP 34012/2011 tentang pengawasan keamanan pangan terhadap pemasukan dan pengeluaran pangan segar asal tumbuhan.
Dengan diberlakukannya peraturan pemerintah pusat itu, maka Pelabuhan Belawan akan menjadi pusat untuk penerimaan barang seperti buah dan sayur luar negeri untuk dikirim ke daerah. Begitu juga dengan pelabuhan dan bandara lainnya.

Ketua Ginsi (Gabungan Importir Seluruh Nasional Indonesia) Sumut, Khairul Mahali mengatakan dengan masuknya barang impor via Pelabuhan Belawan akan memudahkan memonitor barang yang masuk dari luar negeri ke Indonesia, terutama sayur dan buah segar yang selama ini masih sulit untuk dilakukan pendataan.

Khairil menganggap Pelabuhan Belawan memang sudah saatnya menjadi salah satu pelabuhan alternativ untuk menampung barang-barang impor, mengingat Pelabuhan Belawan sudah memenuhi standar internasional.

“Walau ada pelabuhan lain yang ada di Indonesia juga telah berstandar internasional namun tidak seperti Pelabuhan Belawan yang telah memiliki karantina dan freezer yang sangat lengkap, karena itu Belawan terpilih.” Paparnya.
Dengan begitu Pelabuhan Belawan akan berperan sebagai proses importasi untuk dikirim ke seluruh provinsi di pulau Sumatera.

Hal ini akan membuat cost produksi bertambah, karena biaya pengangkutan dari Belawan ke daerah tujuan akan bertambah. Bila cost produksi bertambah, dapat dipastikan harga buah dan sayur impor di pasaran akan naik. “Jelas lah, karena cost produksi yaitu biaya distribusi juga bertambah, jadi ada kemungkinan naik , prediksi saya dibawah 10 persen,” tambah Mahali.

Kenaikan harga dari produk impor ini menurut Mahali bukanlah hal yang patut dirisaukan, karena pada dasarnya buah dan sayur impor telah memiliki pangsa pasar tersendiri.

Sedangkan untuk ekspor, buah dan sayur masih belum memiliki ketentuan khusus harus berangkat dari titik mana. Hingga saat ini, eksportir sayur dan buah dai Brastagi tetap mengirimkan buah dan sayur melalui pelabuhan Tanjung Balai. “Kalau untuk ekspor beluam ada ketentuan, untuk saat ini hanya impor saja, jadi kita tunggu saja hasilnya mendatang,” tandasnya.

Sementara itu, menurut Wakil Ketua Bidang Perdagangan, Distribusi dan Logistik Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatera Utara, Hervian Tahier mengatakan pemberlakukan peraturan Menteri Pertanian sangat bagus dan didukung sepenuhnya oleh Kadin. Dengan begitu, membuat peredaran sayur dan buah impor tersebut tidak akan menyebar ke daerah. “Kalau tidak dibatasi pelabuhannya dikhawatirkan daerah akan mendapat serangan dari buah dan sayur impor, jadi mau dikemanakan petani kecil kita?, karena itu Kadin Sumut sangat mendukung peraturan baru ini,” ujar Hervian.

Sedangkan untuk biaya buah dan sayur yang akan mengalami kenaikan, menurut Hervian itu tidak perlu dipusingkan, karena itu hanya cara eksportir luar untuk memikirkannya. “Jangan ambil pusing, biar pengusaha lain yang mikir, tidak perlu kita,” tambahnya. (ram)

Kenaikan Peringkat Indonesia, Pemerintah Terkejut

Pemerintah menyambut gembira kenaikan peringkat Indonesia yang dilakukan lembaga pemeringkat Fitch Rating. Kenaikan ini cukup mengejutkan karena pemerintah mengantisipasi kenaikan peringkat ini akan terjadi tahun depan.
“Ini agak mengejutkan karena kita antisipasi tahun depan,” ujar Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Rahmat Waluyanto, ketika dihubungi wartawan di Jakarta, Kamis, 15 Desember 2011.

Menurut dia, kondisi Indonesia beberapa bulan ini sebenarnya sudah mencerminkan negara dengan peringkat investment grade. Alasannya, imbal hasil (yield) obligasi negara valuta asing rendah, seperti sukuk global yang mencapai sebesar empat persen. Sementara itu, surat berharga negara (SBN) rupiah memiliki yield sebesar enam persen. “Padahal, dulu yield kita di atas 10 persen,” ujarnya.

Rahmat menambahkan credit default swap (CDS) juga dinilai cukup rendah sama dengan negara-negara yang masuk investment grade.

Dengan peringkat itu membuat aliran modal masuk ke Indonesia semakin tinggi. Modal masuk itu selain di portofolio investasi juga foreign direct investment (FDI) yang berpengaruh terhadap sektor riil. Diharapkan proyek infrastruktur dan proyek energi akan semakin banyak. “Hal itu akan membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat,” tambahnya.

Peringkat investment grade pernah diraih Indonesia pada 1997, namun setelah krisis 1998, peringkat tersebut turun. Setelah menunggu 14 tahun, peringkat investment grade itu akhirnya kembali diraih Indonesia.
Seperti diketahui, Indonesia akhirnya meraih peringkat investment grade setelah Lembaga pemeringkat Fitch Ratings menaikkan peringkat long term foreign dan local currency Issuer Default Ratings (IDR) Indonesia menjadi BBB- dari BB+. Outlook atas kedua peringkat tersebut stabil. Sementara itu, country ceiling dinaikkan menjadi BBB, dan short term foreign currency IDR dinaikkan menjadi F3. (net/jpnn)

Lagi, Penertiban Ternak Babi Ricuh

MEDAN-Penertiban ternak babi yang dilakukan Dinas Pertanian dan Kelautan (Distanla) Kota Medan bersama tim gabungan di Jalan Bunga Rampai Raya, Kelurahan Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan ricuh, Kamis (15/12). Pemilik ternak babi mengamuk dan mengusir tim gabungan dari Satpol PP, Sabhara Polresta Medan dan unsur kecamatan saat hendak mengangkut ternak babi mereka.

Warga juga melakukan aksi dengan membakar ban dan menumbangkan pohon pinang di pinggir jalan. Tapi, petugas gabungan tetap menerobos. Melihat petugas maju, warga langsung melakukan penyerengan dengan melempari dengan batu.

Petugas memberikan peringatan kepada warga namun tetap tidak digubris. Mobil water canon menyemprotkan air ke arah warga. Spontan warga berlarian. Perwakilan warga Boymin Sirait meminta agar penertiban babi dilakukan setelah Natal dan Tahun Baru.

“Distanla tidak ada melakukan sosialiasi sebelum melakukan penertiban,” katanya.

Dikatakannya, penertiban yang dilakukan tidak jelas. Padahal, warga yang tinggal disekitar ternak babi tidak ada yang keberatan. Apalagi di lokasi tersebut hampir saeluruhnya peternak babi dan petani sayuran.

“Jangan kalian ganggu kami beternak, karena beternak adalah sumber penghasilan kami. Seharusnya bila ditertibkan berikan solusi yang terbaik. Jangan kami menjadi susah karena penghasilan untuk makan sekeluarga kami kalian rusak,” jelasnya.

Warga lainnya, Jarigan SH meminta kepada tim gabungan untuk melakukan penertiban terhadap para pemilik ternak yang sudah menerima ganti rugi.

“Bila perlu kami membantu penertiban terhadap warga yang sudah menerima ganti rugi, jangan melakukan penertiban terhadap kami yang belum ada dilakukan pendekatan,” jelasnya.

Setelah mendapatkan kesepakatan Distanla bersama pihak kecamatan meminta warga agar Bulan Januarai dan Februari 2012 seluruh ternak babi di Kecamatan Tuntungan akan bersih. Kemudian dari hasil musyawarah, warga sepakat dari setiap lingkungan memberikan ternak babinya per ekor kepada Distanla.

“Penertiban akan terus berlanjut di Kecamatan Medan Tuntungan, sampai saat ini kita hanya menertibkan lima ekor babi dari setiap lingkungan,” kata Kadistanla, Wahid di lokasi.(adl)

Batas Pembayaran Ganti Rugi Lahan Fly Over Berakhir

10 Persil Lahan yang Belum, Minta ke Pengadilan

MEDAN-Proses ganti rugi lahan pembangunan jembatan layang (fly over)  Simpang Pos berakhir, Kamis (15/12). Dari 130 lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan jembatan layang itu, masih terdapat sebanyak 10 persil lagi yang belum diganti rugi. Untuk itu, Pemko Medan akan segera melakukan konsinyasi ke Pengadilan Negeri (PN) Medan.

“Hari ini proses pembebasan lahan fly over berakhir, warga yang tidak mau menerimga ganti rugi silakan saja ambil ganti ruginya di pengadilan. Warga kita harapkan dapat menghargai harga yang sudah ditetapkan, karena itu hasil penelitian dari tim apresial,” kata Wali Kota Medan, Rahudman Harahap, di sela-sela rapat kerja kesehatan daerah Kota Medan di Hotel Emerald, Kamis (15/12).

Menurutnya, setelah berakhirnya proses ganti rugi yang dilakukan Pemko Medan terhadap 120 persil lahan warga yang terkena pembangunan fly Over, maka Wali Kota Medan meyakini awal tahun 2012 mendatang sudah dapat dilakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan Fly Over Jamin Ginting.

Kepala Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB) Medan, Syampurno menyebutkan proses konsinyasi ke Pengadilan Negeri Medan masih menunggu beberapa hari lagi. “Kemungkinan satu minggu lagi baru kita konsinyasi ke PN Medan. Sekarang masih proses tapi ganti rugi sudah berakhir, tinggal 10 lahan lagi yang belum dibebaskan,” terang Syampurno.
Disebutkannya, 10 persil lagi lahan yang belum dibebaskan ini merupakan lahan yang bermasalah. “Kebanyakan masalahnya karena urusan ahli waris yang belum tuntas,” tegas Syampurno.

Seorang warga di Jamin Ginting yang tidak bersedia menerima ganti rugi, Aprilita, tak memperdulikan Pemko Medan akan melakukan konsinyasi ke PN Medan. “Biarkan sajalah situ apa mau mereka. Kami tunggu saja konsinyasinya. Pengacara sudah kami siapkan untuk proses konsinyasi di pengadilan. Kami tetap bertahan dengan harga yang diinginkan. Sekarang kami sudah mempersiapkan bukti dan argumen untuk di pengadilan nanti,” tegasnya. (adl)

Musda I PD Pujakesuma Medan

3 Kandidat Calon Ketua Bersaing

MEDAN- Sehari menjelang Musyawarah Daerah (Musda) I Pimpinan Daerah (PD) Pujakesuma Medan, Minggu (18/12) mendatang, di Convention Room Pujasera Amaliun Medan, mencuat tiga kandidat calon Ketua PD Pujakesuma Medan.
Ketiga tersebut yakni, Drs H Sofyan Alwi, MHum (Kepala SMA Harapan Medan), Hendra DS (Wartawan Waspada/Ketua Bidang Politik & Ideologi MPW PP Sumut), dan Drs Indra Bhakti (wiraswastawan).

Ketua Panitia, Agus S menyebutkan, musda  yang akan diikuti sedikitnya 100 peserta dan peninjau dari 22 pengurus kecamatan se-Kota Medan itu, agenda utamanya adalah memilih pengurus baru PD Pujakesuma Kota Medan serta menyusun program kerja Pujakesuma Medan lima tahun mendatang.

Menurut Agus, Musda Pujakesuma Medan  dipercepat dari jadwalnya, mengingat Ketua PD Pujakesuma Medan Kompol Drs H Joko Susilo telah terpilih sebagai Ketua Pengurus Wilayah (PW) Pujakesuma Sumatera Utara priode 2011-2016 pada Musywil-III Pujakesuma Sumut bulan lalu.

Selain memilih pengurus baru, Musda Medan juga dimanfaatkan sebagai sarana sosialisasi AD/ART Pujakesuma hasil penyempurnaan pada Mubes-III bulan lalu.

Sementara itu ketiga kandidat menyatakan kesiapannya memimpin PD Pujakesuma Kota Medan jika musda memang memberi amanat. Mereka sudah punya program andalan untuk menjadikan Pujakesuma Medan sebagai barometer PD Pujakesuma lainnya.

“Saya sangat siap dan sangat ikhlas, juga telah mempersiapkan program yang akan ditawarkan pada musda nanti,” ujar salah seorang kandidat, Hendra DS.(ari)

Musda I PD Pujakesuma Medan

3 Kandidat Calon Ketua Bersaing

MEDAN- Sehari menjelang Musyawarah Daerah (Musda) I Pimpinan Daerah (PD) Pujakesuma Medan, Minggu (18/12) mendatang, di Convention Room Pujasera Amaliun Medan, mencuat tiga kandidat calon Ketua PD Pujakesuma Medan.
Ketiga tersebut yakni, Drs H Sofyan Alwi, MHum (Kepala SMA Harapan Medan), Hendra DS (Wartawan Waspada/Ketua Bidang Politik & Ideologi MPW PP Sumut), dan Drs Indra Bhakti (wiraswastawan).

Ketua Panitia, Agus S menyebutkan, musda  yang akan diikuti sedikitnya 100 peserta dan peninjau dari 22 pengurus kecamatan se-Kota Medan itu, agenda utamanya adalah memilih pengurus baru PD Pujakesuma Kota Medan serta menyusun program kerja Pujakesuma Medan lima tahun mendatang.

Menurut Agus, Musda Pujakesuma Medan  dipercepat dari jadwalnya, mengingat Ketua PD Pujakesuma Medan Kompol Drs H Joko Susilo telah terpilih sebagai Ketua Pengurus Wilayah (PW) Pujakesuma Sumatera Utara priode 2011-2016 pada Musywil-III Pujakesuma Sumut bulan lalu.

Selain memilih pengurus baru, Musda Medan juga dimanfaatkan sebagai sarana sosialisasi AD/ART Pujakesuma hasil penyempurnaan pada Mubes-III bulan lalu.

Sementara itu ketiga kandidat menyatakan kesiapannya memimpin PD Pujakesuma Kota Medan jika musda memang memberi amanat. Mereka sudah punya program andalan untuk menjadikan Pujakesuma Medan sebagai barometer PD Pujakesuma lainnya.

“Saya sangat siap dan sangat ikhlas, juga telah mempersiapkan program yang akan ditawarkan pada musda nanti,” ujar salah seorang kandidat, Hendra DS.(ari)