26 C
Medan
Thursday, December 25, 2025
Home Blog Page 14266

UU Tabungan Perumahan Berlaku 2013

JAKARTA- Draft Rancangan Undang-Undang (RUU) Tabungan Perumahan, sudah akan diberlakukan secara nasional pada tahun 2013 mendatang. Tabungan tersebut diharapkan bisa membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki simpanan uang agar bisa membeli rumah yang dibutuhkan.

“Dengan semakin mudahnya masyarakat bisa membeli rumah, otomatis ini akan menggairahkan investasi sektor properti di Tanah Air,” ujar Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera), Sri Hartoyo akhir pekan lalu. Saat ini Kemenpera sedang menyiapkan draft Rancangan Undang-Undang (RUU) Tabungan Perumahan tersebut. Draft tersebut, menurut Sri, nantinya akan masuk pada program legislasi nasional (Prolegnas) pada tahun 2012 sehingga bisa segera dibahas oleh DPR bersama dengan pemerintah. Adanya UU Tabungan Perumahan ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menabung, khususnya untuk program perumahan.

“Sebab, saat ini kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah terus meningkat setiap tahunnya seiring dengan kenaikan jumlah penduduk di Indonesia,” katanya.

Selain itu, imbuh Sri, dengan memiliki tabungan yang dikhususkan untuk bidang perumahan maka pemerintah secara tidak langsung akan menghemat APBN. Uang yang terkumpul nantinya juga bisa menjadi sumber pembiayaan jangka panjang dan bergulir sehingga masalah pembiayaan perumahan yang sering dihadapi oleh masyarakat bisa segera teratasi. “UU Tabungan Perumahan nantinya akan mendorong setiap orang yang memiliki batas kemampuan tertentu untuk menabung,” ungkapnya.

Dengan begitu diharapkan hal itu dapat membantu masyarakat untuk memiliki rumah dengan harga yang terjangkau. Dalam draft RUU yang ada saat ini juga dimasukkan asas gotong royong dimana masyarakat yang mampu nantinya bisa membantu masyarakat yang kurang mampu melalui tabungan yang dimiliki.

“Kita berharap ini akan menjadi pendorong agar masyarakat secara nasional bisa saling membantu mewujudkan rumah tinggal bagi seseorang,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Umum DPP Apersi (Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia), Eddy Ganefo mengungkapkan, pihaknya memberikan dukungan penuh terhadap rencana Kemenpera yang telah menyiapkan draft RUU Tabungan Perumahan tersebut. “Dari sisi pengembang dengan adanya tabungan perumahan juga bisa menggairahkan sektor pembangunan perumahan di Indonesia,” tegasnya.

Dengan tabungan perumahan, pemerintah juga sudah mendidik masyarakat untuk terbiasa menabung serta menggairahkan sektor pembangunan perumahan. Tentunya sikap mental masyarakat untuk terus menabung itulah yang perlu lebih di tingkatkan. Dia menuturkan, dengan memiliki tabungan perumahan kemampuan masyarakat untuk memiliki rumah akan semakin besar.   “Sebab mereka secara rutin akan mengumpulkan uang sedikit demi sedikit sehingga dapat digunakan untuk menjadi uang muka untuk membeli rumah,” cetusnya.

Apabila suatu saat terkumpul dalam jumlah besar, maka pemilik bisa langsung memanfaatkan uang tabungan tersebut.(wir/jpnn)

Efektif Berlaku Januari 2012

Siswa Dilarang Bawa Mobil ke Sekolah

MEDAN- Mulai Januari 2012, para siswa dilarang membawa mobil ke sekolah. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi kemacetan lalulintas di lingkungan sekolah. Pasalnya selama ini, para siswa yang membawa mobil, memarkirkan mobilnya di pinggir badan jalan tak jauh dari sekolahnya, sehingga mengakibatkan kemacetan lalulintas di sekitar sekolah tersebut.

“Surat edaran itu (larangan membawa mobil ke sekolah, Red) akan segera kita kirim ke masing-masing sekolah. Dan akan efektif diberlakukan Januari nanti,” kata Wali Kota Medan Rahudman Harahap, kemarin.

Dijelaskannya, saat ini Pemko Medan juga masih melakukan proses eksaminasi terhadap surat edaran Wali Kota Medan terkait larangan siswa membawa kendaraan pribadinya ke sekolah, melalui bagian Hukum. Dimana Eksaminasi adalah kegiatan yang bertujuann mengetahui sejauh mana pertimbangan hukum, apakah telah sesuai dengan prinsip-prinsip hukum agar tidak bertentangan dengan aturan.

Sebelumnya, Sekda Kota Medan Syaiful Bahri juga menyebutkan kalau surat edaran tersebut akan diserahkan ke sekolah-sekolah setelah ditandatangani Wali Kota Medan. “Bila sudah ditandatangani Pak Wali akan segera diedarkan. Saat ini sedang dilakukan eksaminasi oleh Bagian Hukum agar surat edaran itu tidak bertentangan dengan aturan kewenangan,” jelas Syaiful.

Sementara sebelumnya, sejumlah kepala sekolah di Kota Medan menyambut baik kebijaka Pemko Medan melarang siswa membawa mobil ke sekolah. Seperti Kepala Sekolah Methodist II Pdt Paulus Subyanto STh yang mengatakan, kebijakan itu tentunya tidak hanya sebagai upaya untuk mengurangi kemacetan, melainkan juga untuk membentuk pendidikan karakter kepada siswa.

“Kebijakan itu menurut saya sangat tepat. Kami sangat mendukung. Karena memang kita akui, siswa yang membawa mobil ke sekolah tentu saja mengambil lokasi parkir di depan sekolah dan berdampak terhadap kemacetan namun yang terpenting kebijakan ini juga membentuk pendidikan karakter kepada siswa, sehingga tidak ada siswa yang anggar kekayaan di sekolah,” terangnya.

Selama ini, kata Paulus, dengan adanya beberapa siswa yang membawa mobil ke sekolah, tentunya secara psikologis tidak baik untuk kehidupan sosial di sekolah. Menurutnya, tentu siswa yang membawa mobil itu akan merasa lebih kaya dibanding temannya. Namun, kalau ada kebijakan pelarangan membawa mobil ke sekolah tentu saja itu akan mewujudkan keadilan bagi seluruh siswa.

“Makanya kami sangat mendukung. Sebab hingga sekarang memang masih ada siswa yang membawa mobil ke sekolah namun yang lebih banyak itu siswa yang diantar dan dijemput orangtuanya, siswa yang membawa sepeda motor dan siswa yang naik bus yang dikelola oleh pihak swasta,” terangya.(adl)

Ferdinand Ragukan Masa Depannya

LINI belakang Manchester United semakin “muda”. Phil Jones, Chris Smalling, dan Jonny Evans semakin matang dan menjadi pilar di benteng Setan Merah, julukan United. Situasi itu membuat para bek veteran United rawan tergusur.
Sebut saja Rio Ferdinand. Bek 33 tahun itu memang masih menjadi pilihan utama. Namun, hal itu bisa saja tidak bertahan lama. Dalam beberapa pertandingan, Ferdinand justru duduk di bangku cadangan. Hal itu memantik rumor terkait dengan masa depan dia di United.

Sejauh ini Ferdinand belum mengambil keputusan untuk memperpanjang kontrak atau tidak. Bila telanjur memperpanjang kontrak tapi kemudian kehilangan tempat utama, dia akan menghabiskan banyak waktu di bangku cadangan. Kontrak Ferdinand tinggal 18 bulan lagi. Biasanya, ini waktu yang tepat untuk membicarakan kontrak baru. Tapi, Ferdinand menunggunya hingga akhir musim. Dia ingin melihat perkembangan karirnya.

Ketika kontraknya habis, Ferdinand berusia 35 tahun. Artinya, dia hanya punya kesempatan memperpanjangan kontrak 12 bulan seperti yang dialami Ryan Giggs dan Paul Scholes.

“Saya hanya menunggu waktu. Sekarang sebaiknya lebih fokus ke lapangan dan soal masa depan saya bicarakan akhir musim nanti,” ungkap(ham/ca/jpnn)

Rumah Bersalin Dilarang Promosi Susu Formula

Peresmian Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Cabang Sumut

MEDAN- Rendahnya pemberian Air Susu Ibu (ASI) kepada bayi dan tingginya risiko yang ditimbulkan susu formula, menjadi penyumbang tingginya angka kematian bayi. Karenanya, rumah sakit tempat bersalin ataupun klinik kesehatan, dilarang memberikan susu formula untuk anak usia di bawah satu tahun.

Menurut Pakar Laktasi Indonesia dr Utami Roesli, di beberapa rumah sakit dan klinik bersalin tak jarang ditemukan bayi yang baru lahir diberi susu formula menggunakan botol. Padahal, anak-anak yang diberi susu formula lebih rentan terkena infeksi atau jatuh sakit dibandingkan dengan anak yang diberi ASI.

“Fasilitas kesehatan tidak boleh mempromosikan susu formula. Risiko bayi mengalami sakit lebih tinggi jika diberikan susu formula. Susu bubuk formula bukan produk steril dan bisa saja terkontaminasi saat di pabrik,” katanya usai kegiatan yang bertemakan talk A-Z about breasfeeding dan menyusui serentak 100 ibu dalam rangka peresmian Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Cabang Sumut di Hotel Danau Toba Medan, kemarin.

Namun, tak sedikit ibu-ibu yang menggantungkan susu formula bagi bayinya. Akibatnya, pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan bagi bayi pun tertinggalkan. “Untuk itu, para ibu juga harus mengetahui efek dari pemberian susu formula ini. Jika memang si bayi belum mau saat diberi ASI, jangan menyerah, kan ada prosesnya,” tegasnya.

Ditambahkannya, ada empat hal yang penting diingat oleh ibu-ibu dalam menyusui secara benar. Diantaranya, IMD (inisiasi menyusui dini) yang benar, memberikan ASI eksklusif pada bayi sejak lahir hingga usia 6 bulan, meneruskan ASI ditambah makanan pendamping hingga usia 2 tahun dan menghindarkan makanan kalengan.

Sementara itu, Ketua Umum AIMI Ma Sutanto mengatakan, berdasarkan riset kesehatan dasar pada 2010, hanya sekitar 15 persen ibu-ibu Indonesia yang berhasil memberikan Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif. Sejauh ini ibu-ibu yang menyusui sesuai standart emas belum dapat terpenuhi.

Lanjutnya, AIMI dibentuk untuk meningkatkan pemahaman ibu menyusui pada bayi dengan cara menyebarkan informasi melalui kelas edukasi atau seminar, memberikan konseling menyusui untuk membantu dan mendukung ibu agar sukses menyusui serta menyertukan pentingnya pemberian ASI.

“Banyak ibu-ibu yang tidak tahu memberikan ASI dengan benar selain itu memberikan bayinya minuman susu formula. Padahal, pemberian ASI ini sangat penting bukan hanya pada bayi tapi juga pada ibunya. Pemberian ASI ini dapat mencegah terjadinya kanker payudara, kanker rahim, diabetes dan banyak lagi. Kita akan terus sosialisasikan ini dan untuk itulah kita mendirikan cabang di daerah-daerah di Indonesia,” bebernya. (mag-11)

Remaja Berprestasi Tanpa Narkoba

Penyuluhan dan Promosi Kesehatan DPPE-RI di SMA Cerdas Murni Tembung

Ratusan perwakilan siswa SMA sederajat antusias menghadiri kegiatan Penyuluhan dan Promosi Kesehatan di Aula SMA Cerdas Murni Jalan Beringin Tembung, Percut Sei Tuan, Sabtu (19/11).

PENYULUHAN dan promosi kesehatan ini mengangkat tema ‘Remaja Berprestasi Tanpa Narkoba’ yang diadakan Dewan Pengembangan dan Pemberdayaan Ekonomi Republik Indonesia (DPPE-RI). Empat pembicara tampil dalam acara ini yakni Ketua LSM DPPE-RI Fadli Kaukibi SH CN, Sekretaris DPPE-RI Hendri Adi SH, Penasehat DPPE-RI Kurnia Hidayat dan Mora Indah Simamora (aktivis Geman Indonesia).

Dalam penyuluhan ini, para narasumber mengingatkan peserta mengenai pentingnya pencegahan penularan HIV/AIDS, pencegahan penyalahgunaan Narkoba dan zat adiktif sehingga tercapai generasi cerdas dan bebas dari pengaruh Narkoba.

Ketua LSM DPPE-RI Fadli Kaukibi SH CN mengungkapkan, dalam memberantas Narkoba dan zat adiktif harus ada peran aktif, partisipasi dan kepedulian semua pihak baik keluarga, pendidik, negara dan masyarakat.

‘’Semua pihak harus selalu menyosialisasikan bahaya, ancaman, fisik dan psikis dan konsekuensi hukum bagi pecandu, pengedar dan pengguna Narkoba dan zat adiktif. Melalui cara ini diharapkan para remaja secara totalitas menghindari Narkoba dan zat adiktif lainnya,’’ kata dia.

Ungkapan senada diutarakan Sekretaris DPPE-RI Hendri Adi SH. Ia mengatakan, orangtua harus memiliki hubungan komunikasi yang dekat dengan remaja sehingga dapat mengetahui kondisi anggota keluarganya. ‘’Target utama pengedar Narkoba itu adalah siswa karena mudah dan rentan untuk menjadi konsumen Narkoba dan zat adiktif,’’ terang dia.

Mora Indah Simamora, narasumber yang juga aktivis Geman Indonesia memberikan dukungan agar remaja dapat mengukir prestasi. ‘’Remaja Sumut harus terhindar dari penyalahgunaan narkoba dan zat adiktif. Demikian pula terhindar dari penulran HIV/AIDS. Jadilah remaja berprestasi tanpa Narkoba,’’ ajaknya.

Sedangkan Penasehat DPPE-RI Kurnia Hidayat mengutarakan pentingnya langkah strategis semua pihak terkait dalam mengawasi permasalahan HIV/AIDS dan Narkoba. Disamping itu, lanjut Kurnia, perlu membangun jejaringan aksi sebagai bentuk kepedulian menangani masalah sosial kemasyarakatan di bidang kesehatan, khususnya mengenai permasalahan HIV/AIDS dan Narkoba. (*)

Fergie Pertahankan Berbatov

PELATIH Manchester United, Sir Alex Ferguson membantah rumor akan menjual Dimitar Berbatov dari Setan Merah. Ia menegaskan untuk mempertahankan Berbatov dan memberikan kontrka baru baginya.

“Berbatov masih saya pikirkan, dan saya telah membaca beberpa kabar kalau saya akan melepasnya, tapi saya sendiri tidak punya alasan untuk melepaskannya,” jelasnya seperti dilansir Sky Sports, Senin (21/11).

“Ia adalah pemain yang cukup hebat, dan kami akan memberikan kontrak selama satu tahun lagi untuknya,” tambahnya.
Pemain yang telah menjadi top skor Premier League 2010-11 ini, harus bersaing dengan Javier Hernandez sebagai tandem Wayne Rooney. Dan pelatih yang akrab disapa fergie ini beleum memberikan kepercayaan penuh pada mantan pemain Tottenham Hotspurs ini.

“Penampilan Hernandez dalam setahun terkahir ini memang sangat hebat, tapi Berbatov pun memberikan peranan yang cukup baik dan ia berlatih dengan baik. Ia pun tidak pernah mengeluh, itu mencerminkan pemain yang sangat profesional dan kami senang memilikinya,” ujarnya.

“Untuk sekarang ini kami perlu banyak penyerang,” tambah Fergie.
“Anda bisa melihat pada tahun 1999 kami punya empat penyerang, dan semuanya memainkan perannya masing-masing. Hal tersebut sama dengan yang terjadi saat ini,” tutup Ferguson. (net/jpnn)

GM Pujakesuma Pacu Ekonomi Warga Jawa

GENERASI Muda (GM) Pujakesuma Sumut mencanangkan Tahun 2012 sebagai tahun pemberdayaan ekonomi warga Jawa sehinga dapat hidup mandiri dan punya usaha. Hal itu diungkapkan Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) DPW GM Pujakesuma Sumut yang juga Kadis Pendidikan Sumut, Drs Syaiful Syafri MM pada Rakerwil GM Pujakesuma Sumut di Hotel Dhaksina Medan, Sabtu (19/11).

Rakerwil ini dihadiri Ketua Umum DPP Pujakesuma H Suratman SP, sesepuh masyarakat Jawa Ir H Sujarwono, Ketua Umum Padepokan Tunggal Roso Nuswantoro H Rusbandi, Ketua DPW Pujakesuma Sumut Kol Inf Ahwan Ismadi SPdI MH, Ketua Umum PB Satgas Joko Tingkir Sukirmanto SH dan pimpinan GM Pujakesuma kabupaten/kota se-Sumut.
Dalam paparan Menuju Masa Depan Pujakesuma di Sumut, Syaiful mengatakan, Sumut dengan penduduk 13.248.368 jiwa tersebar di 33 kabupaten/kota, 417 kecamatan dan 5.744 desa/kelurahan, merupakan daerah strategis dalam membangun ekonomi keluarga. ‘’Sebanyak 4.424.960 atau 33,40 persen merupakan suku Jawa.

Sayangnya, besarnya jumlah suku Jawa di Sumut belum memberi arti yang besar bagi kesejahteraan warga,’’katanya.
Ia mengingatkan, untuk memberdayakan masyarakat Jawa di Sumut perlu dilakukan langkah strategis misal pedagang diberi bantuan modal usaha atau  remaja putri putus sekolah dididik keterampilan selama enam bulan secara gratis di Panti Sosial Bina Remaja di Tanjung Morawa. Begitu pula bagi warga cacat tubuh, dididik keterampilan selama setahun secara gratis di Panti Sosial Permadi Putra. Sedangkan bagi pengangguran, dilatih keterampilan sesuai dengan bakatnya di Balai Latihan Kerja milik Depnaker.

Syaiful mengakui, program pemberdayaan masyarakat memerlukan  modal yang dihimpun melalui gotong royong (iuran) atau gerakan menabung bersama yang disimpan dalam suatu bank, yang selanjutnya dibentuk Baitul Mal wat Tamwil (BMT) Pujakesuma atau Koperasi Pujakesuma.

Untuk gerakan penghimpunan modal ini, tambahnya, bisa melakukan studi banding ke Desa Bandar Setia, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, yang penduduknya mayoritas suku Jawa. “Di Desa Bandar Setia telah berdiri BMT Sejahtera 01 dengan modal awal Rp16 juta dan sekarang mengelola Rp3,5 miliar,” terangnya. (sih/rel)

Tata Ulang Trayek Angkutan Umum

Penertiban yang digelar tim gabungan Polresta Medan, Pemko Medan dan instansi terkait lainnya terhadap pengendara sepeda motor, becak bermotor (betor), angkutan umum dan terminal liar, diharapkan mampu memberikan efek jera sehingga dapat menimbulkan rasa kesadaran berlalulintas bagin masyarakat. Hal ini diungkapkan pemerhati transportasi dan tata ruang dari USU Filiyanti Bangun kepada wartawan Sumut Pos Bagus Syahputra, akhir pekan lalu. Berikut petikan wawancaranya.

Menurut Anda, bagaimana kondisi lalulintas di Kota Medan saat ini?
Masih sangat memperihatinkan. Di mana-mana kemacetan terjadi, belum lagi adanya terminal liar di sejumlah ruas jalan seperti di Jalan Jamin Ginting, Jalan Sisingamangaraja dan lainnya yang membuat arus lalulintas bertambah macet.

Memang sudah seharusnya pihak terkait, baik Dinas Perhubungan Kota Medan maupun Satuan Lalulintas Polresta Medan untuk menertibkan terminal liar di sejumlah ruas jalan di Kota Medan. Bukan itu saja, pihak terkait juga harus menindak keras terhadap supir yang melakukan aktivitas sembarangan, dalam artian menaikkan dan meurukan penumpang di sembarang tempat. Sehingga pengendara angkutan umum bisa teratur dengan tertib.

Apa solusi untuk mengurangi kemacetan yang menghantui warga Kota Medan selama ini?
Satlantas Polresta Medan harus menegakkan pertauran yang ada kepada pengendara baik angkuta umum maupun kenderaan pribadi di Kota Medan. Kalau ada pengendara melakukan pelenggaran lalulintas, segera ditindak keras dan memberi efek jera kepada pengendara yang melakukan pelanggaran lalulintas itu.

Kemudian Dinas Perhubungan Kota Medan harus menata kembali trayek angkutan umum di Kota Medan, khususnya angkutan yang melintas di inti Kota Medan. Karena, dari seluruh angkutan umum, sebanyak 80 persen melintas di inti kota, belum lagi ditambah dengan angkutan roda tiga (betor) yang sering melakukan pelanggaran lalulintas. Semua itu harus dibenahi pihak terkait, kalau tidak mau Medan ini selalu macet di saat jam pergi dan pulang kerja.

Lalu, bagaimana dengan minimnya kesadaran masyarakat dalam berlalulintas?
Ya, memang untuk mengurangi kemacematan di kota ketiga terbesar di Indonesia ini bukan cuma tugas Satlantas dan Dishub saja, semua pihak termasuk masyarakat pengguna jalan juga berperan. Masyarakat harus memiliki kesadaran berlalulintas.

Nah, sudah sepatutnya masyarakat mematuhi peraturan lalulintas dan mengikuti semua rambu-rambu lalulintas.
Kemudian, bagi warga yang menggunakan angkutan umum juga harus mematuhi rambu dengan naik dan turun di halte atau terminal yang telah disediakan. Kita bisa melihat di luar negeri seperti Singapura atau Austaralia, dimana arus lalulintas di sana ramai tapi lancar. Kita bisa mencontoih kepatuhan berlalulintas dan menghargai peraturan lalulintas dan menjalani peraturan tersebut.

Dengan penertiban terminal liar yang dilakukan Dishub Kota Medan dan Satlantas saya menyambut baik, namun hal seperti harus terus dilakukan agar menimbulkan kesadaran berlalulintas dan didukung petugas yang berwibawa. Petugas jangan mau diajak negosiasi oleh pengendara yang melanggar. Buat masyarakat sadar berlalulintas dengan ketegas dari petugas terkait.(*)

Eva Raih IPK Tertinggi di UMSU

FP UMSU Akan Gelar Stadium General

EVA SyahfitriI Nasution, mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) meraih Indek Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi pada wisuda di Gedung Selecta Jalan Listrik Medan, Sabtu (3/12). Peraih IPK 3,96 yang pernah juara pertama mahasiswi berprestasi tingkat Kopertis Wilayah I pada April 2010 ini menulis skripsi “Tinjauan Yuridis Terhadap Kebijakan Pidana Bersyarat Dalam Perspektif Hukum Pidana”.

Saat menjadi mahasiswa terbaik di Kopertis Sumut/NAD tahun lalu, Eva mahasiswa kelahiran Sei Buluh pada 7 Mei 1989 mengungguli Ida Bagus Putu Buana (juara dua asal Universitas Medan Area) dan Yoffe Maessi (juara tiga asal Institut Teknologi Medan.

‘’IPK tertinggi itu tertera dalam surat yang dikeluarkan Ida Hanifah Wakil Dekan I Fakultas Hukum UMSU pada tanggal 14 November 2011. Wisuda calon sarjana baru ini diperkirakan akan diikuti oleh 1.705 orang dari 7 fakultas dan pascasarjana,’’ kata Rektor UMSU Agussani melalui Humas, Anwar Bakti di Medan, Senin (21/11).

Ia menambahkan, keberhasilan Eva melampaui keberhasilan wisudawan UMSU seperti Diah Wardani, alumni FIP UMSU dengan IPK 3,94 (November 2010), Adytia Reza Syahputra, alumni FE dengan IPK 3,81 (periode I  tahun 2009/2010) dan Emlida Khairani Manurung, alumni FE UMSU dengan IPK 3,81 (periode I tahun 2011).

“Pimpinan universitas akan terus mendorong dosen dan mahasiswa untuk berprestasi dengan berbagai pelatihan dan kegiatan diantaranya yang dilakukan saat ini adalah program penelitian. UMSU menyiapkan anggaran khusus bagi dosen yang akan melakukan penelitian diberbagai bidang disiplin ilmu pengetahun,” ujarnya.

Anwar Bakti menambahkan, untuk memberikan pembekalan bagi mahasiswa UMSU terutama Fakultas Pertanian dengan menggelar stadium general menghadirkan Konsul Jenderal Jepang di Medan, Yuji Hamada. Stadium general ini merupakan rangkaian acara menjelang Dies Natalis FP UMSU.

‘’Jelang stadium general awal tahun 2012, Dekan FP UMSU Ir Alridiwirsah MM bersama Wakil Dekan III Hadriman Khair SP MSc, Kepala Laboratorium Dasar M Said Siregar SSi MSi, Kepala Labpratorium Agronomi Rita Mawarni Ch SP MP, dosen FP UMSU Hj Siti Utami SP MP dan Ismail Yusra SP MSc mengadakan silaturahmi dengan Yuji Hamada di kantor Konjen Jepang, Jumat (18/11),’’ katanya.

Dalam pertemuan ini, lanjut Hadriman Khair, Konjen Jepang didampingi Mariati selaku Secretary memberi dukungan atas pelaksanaan stadium general.  ‘’Konsul mengatakan masa depan pertanian masih menjanjikan  seiring dengan pertambahan manusia yang membutuhkan pasokan makanan,” pungkasnya. (sih/rel)

Rekam Sejarah dengan Tulisan

Budiah Sari Siregar

DALAM hal sastra, penulis Sumatera Utara (Sumut) pernah berada pada masa kejayaan. Dimana, Sumut menjadi kiblat bagi penulis dari daerah lain. Hal ini dikatakan mahasiswa Universitas Negeri Medan (Unimed), Budiah Sari Siregar atau sering disapa Qulle Idee. Wanita ini sudah melahirkan satu karya novel pertamanya yang berjudul “Topeng”.

“Sebut saja Chairil Anwar, Amir Hamzah, Sanusi Pane dan beberapa nama lain. Tentu saja hal ini merupakan suatu kebanggaan bagi masyarakat Sumut. Namun, sejarah hanyalah tinggal sejarah. Hendaknya para generasi muda Sumut semangat dan melahirkan suatu karya juga,” katanya beberapa waktu lalu.

Gadis manis tersebut mengatakan saat ini apreasiasi generasi muda Sumut dalam menghasilkan sebuah karya tulisan, terutama Medan, masih tertinggal di banding daerah lain “Padahal berdasarkan sejarah, Sumut ini menjadi percontohan dari daerah lain. Maka, menulislah! Karena dengan menulis, kita merekam sejarah,” tegas Qulle Idee, beberapa waktu lalu.

Semasa kuliah, mahasiswi Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman ini juga aktif di Pers Mahasiswa Kreatif Unimed. Dijelaskannya, meski tertinggal, bukan berarti berhenti berkreasi. Sebab segala yang pernah diraih dan terlepas, besar kemungkinan dapat teraih kembali.

Qulle Idee adalah satu dari sekian generasi muda yang terus menulis dan merekam sejarah seperti pendahulunya. “Semoga Sumut kembali menjadi kiblat dalam dunia kepenulisan di Indonesia,” katanya saat ditemui di Unimed.

Qulle Idee berharap agar Sumut bisa menjadi yang nomor satu untuk menghasilkan karya yang berkualitas. Wanita usia 23 tahun ini juga menceritakan sedikit mengenai novel yang pernah diterbitkannya. “Novel karangan saya itu bercerita tentang konflik yang harus dihadapi mahasiswa, persahabatan dan sejauh apa kau mampu menyembunyikan wajah persoalan dan berusaha menjadi pribadi yang kuat,” bebernya. (mag-11/uma)

Biodata
Nama    :    Budian Sari Siregar
Panggilan    :    Qulle Idee
Tanggal Lahir    :    14 November 1988
Kelahiran    :    Asahan
Jumlah Saudara    :    Anak kelima dari lima bersaudara
Nama Ayah    :    Hasan Nasir Siregar
Nama Ibu    :    Jamiatun
Kuliah    :    Unimed Fakultas Pendidik Bahasa Jerman
Karya    :    Penulis Novel “Topeng”