29 C
Medan
Sunday, December 21, 2025
Home Blog Page 14268

Bahaya Inkonsistensi

Genoa vs Inter Milan

GENOA – Inter Milan tampil labil musim ini. Performa mereka jauh dari kata konsisten. Makanya, mereka sempat terpuruk di papan bawah. Sekarang, mereka mulai menanjak dan berpeluang naik ke posisi ketujuh klasemen sementara Serie A Liga Italia.

Kemenangan atas Fiorentina 2-0 pekan lalu (10/12) membawa mereka naik ke posisi kesepuluh. Dengan tabungan satu laga tunda melawan Genoa di Luigi Ferraris, dini hari nanti, Inter berpeluang merangkak naik (siaran langsung Telkomvision Arena pukul 02.30 WIB).

Ya, sekarang Inter mengemas 17 poin dari 13 pertandingan. Itu artinya, kalau mereka mendapatkan tambahan tiga angka, maka mereka bisa menyamai poin Palermo yang berada di posisi keenam. Inter tak bisa menggeser Palermo karena kalah head to head.

Pertandingan melawan Genoa sejatinya berlangsung pada Minggu (6/11), tapi ditunda karena alasan keselamatan. Ketika itu, cuaca ekstrim menyebabkan banjir parah di Genoa dan berakibat meninggalnya beberapa warga kota Genoa.Sekarang Inter berangkat ke Genoa dengan kepercayaan diri tinggi. Mereka baru saja merebut kemenangan dari Fiorentina setelah dalam dua laga sebelumnya di semua ajang selalu kalah. “Kami harus menatap ke depan,” kata Claudio Ranieri, pelatih Inter, seperti dikutip Soccernet.

“Kami memang masih punya sedikit masalah, terutama ketika bermain dengan pola 4-4-2, tapi kami terus membaik. Kami hanya membutuhkan dukungan fans dan kami akan kembali,” kata mantan pelatih AS Roma itu.
Hanya, yang menjadi masalah adalah selain inkonsistensi Inter sepanjang musim ini, mereka berangkat ke Genoa tanpa sejumlah pemain andalannya. Kapten Inter Javier Zanetti juga absen karena skorsing dan beberapa pemain cedera.

Mereka yang masih cedera antara lain Emiliano Viviano, Jonathan, Joel Obi, Dejan Stankovic, dan Wesley Sneijder. Striker asal Uruguay Diego Forlan kabarnya sudah membaik kondisinya, tapi belum ada kepastian dia bisa dimainkan.
“Saya belum tahu kapan saya akan kembali. Saya sangat ingin bermain. Saya belum bisa memberikan kontribusi apapun sejak bergabung. Ini jelas bukan periode yang mudah, bagi saya maupun Inter,” kata Forlan kepada Sky Sport.
Meski begitu, peluang bagi Inter tetap terbuka. Mereka punya rekor hebat dengan tidak pernah kalah dalam sembilan bentrok terakhir mereka Genoa, menang enam kali dan seri tiga kali. Lagipula, Genoa juga kehilangan beberapa pemainnya.

Pelatih Genoa Alberto Malesani tidak bisa memainkan beberapa pemain yang biasanya menjadi starter, seperti Valter Birsa, Juraj Kucka, Luca Antonelli. Di lini depan, mereka juga kehilangan andalannya Rodrigo Palacio. (ham/jpnn)

Penempatan Guru PNS Akan Diratakan

MEDAN- Mulai 2012 guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) akan mulai ditata dan diratakan sesuai kebutuhan kabupaten/kota. Keputusan itu diambil berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Lima Menteri mengenai penataan dan pemerataan guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mulai diberlakukan 2012.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Peningkatan Mutu Pendidik Tenaga Kependidikan (PMPTK), Edward Sinaga, saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin (12/12).

Menurut Eduard, pemerintah provinsi masih terus  melakukan pendataan guru-guru di kabupaten/kota untuk mengetahui jumlah guru di kab/kota untuk dilakukan penyesuaian.

“Diharapkan akhir tahun ini sudah selesai pendataan, dan bisa diketahui daerah mana saja yang over guru dan kekurangan guru nantinya untuk dilakukan penataan dan pemeretaan sesuai kebutuhan,” terangnya.
Setelah itu, bilang Eduard, pendataan tersebut akan dilaporkan ke pusat. Sehingga, pusat yang akan menempatkan tugas para guru-guru itu.

“Jadi, kedepannya tidak ada lagi wewenang kabupaten/kota untuk mengatur penempatan guru, sehingga penempatan guru-guru khususnya PNS akan merata. Karena sesuai tugas dan kewajibannya, guru PNS itu harus siap ditempatkan dimana saja,” ucapnya.

SKB itu juga, lanjut Eduard, ditetapkan berdasarkan petunjuk teknis pelaksana peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, dan Menteri Agama.

Disinggung mengenai jumlah guru, menurut Eduard, hingga saat ini, Sumut memiliki guru berkisar 207.610 orang.
Terpisah, Sekretaris Guru Republik Indonesia (PGRI) Sumut, Abdul Latif menyatakan, meskipun SKB Lima menteri itu bertujuan baik, sebaiknya provinsi lah yang tetap menentukan penempatan dan pemerataan guru-guru PNS nantinya.
Abdul Latif menilai, provinsi lebih mengetahui dan memahami bagaimana kondisi di daerahnya.

“Biarlah ada SKB lima menteri itu, asalkan tetap ada perpanjangan tangan. Perpanjangan tangan itulah provinsi yang nantinya menentukan dan menetapkan dimana guru-guru itu bertugas nantinya,” harapnya.

Dia mengaku, memang belum membaca detail soal SKB Lima Menteri yang mengatur soal pemerataan guru dan wewenang pusat dalam menempatkan penugasan guru PNS. “Peraturan bersama itu sebenarnya bagus karena untuk menghilangkan terjadinya raja-raja kecil di daerah. Tapi tetap saja kita mau provinsi yang menetapkan penempatan tugas, bukan daerah (kab/kota),” tegasnya.(uma)

Hilangkan Suntuk dengan Ganja

Maksud hati untuk menghilangkan suntuk dan rasa penat setelah seharian bekerja sebagai supir angkot, Sofian Sinurat (29), nekat menghisap daun ganja di belakang warung kopi di Jalan Jalan Medan-Batang Kuis. Namun naas, rasa suntuk tak kunjungan hilang, eh malah masalah baru yang datang.

Pria warga Jalan Durung Medan ini ditangkap petugas Polsekta Percut Sei Tuan saat asyik menikmati daun haram itu. Tak bisa mengelak, diapun langsung digelandang ke Mapolsekta Percut Sei Tuan, Senin (12/12) siang pukul 13.00 WIBn
“Aku menghisap ganja ini hanya untuk menghilangkan rasa suntuk Bang. Karena suntuk dan lelah, makanya aku mengisap ganja ini,” katanya kepada wartawan di Mapolsek Percut Sei Tuan.

Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Maringan Simanjuntak melalui Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan AKP Faidir Chan di ruang kerjanya membenarkan penangkapan pemakai narkoba dengan jenis daun ganja kering. Mantan Kanit Jahtanras Polresta Medan ini pun menjelaskan, pelaku saat ini terus dilakukan pemeriksaan di ruang juru periksa Mapolsek Percut Sei Tuan. “Masih kita periksa untuk pendalaman kasus ini,” tandas Faidir.(gus)

Milito Masuk Kotak Sampah

PARA pemain Inter Milan menjadi langganan peraih Bidone d Oro. Berbeda dengan perhargaan lainnya, yang satu ini paling dihindari pemain. Sebab, award ini diberikan kepada para pemain dengan performa terburuk di Italia. Makanya, disebut juga sebagai Golden Bin alias kotak sampah emas.

Tahun ini diberikan kepada striker Inter Gabriel Milito. Dia menyisihkan nominasi lainnya, termasuk rekan seklubnya Diego Forlan. Nominasi disesaki para pemain Juventus, mereka antara lain Amauri, Milos Krasic, Luca Toni, dan Felipe Melo. Nama terakhir sudah dipinjamkan ke klub Turki Galatasaray.

Selain itu, masih ada Adrian Mutu (Cesena) dan Santiago Silva (Fiorentina). Namun, tampaknya para pendengar Radio 2 show Catersport yang menjadi peserta voting lebih banyak yang memilih Milito sebagai pemain dengan performa terburuk tahun ini.

Terpilihnya Milito membuat gelar itu sepertinya begitu lekat dengan para pemain Inter. Sudah lima kali pemain Inter dipilih menerima Bidone d Oro. Paling parah adalah Adriano yang terpilih dua kali saat menjadi pemain Inter, dan terpilih lagi saat membela AS Roma.

Pemain Inter lainnya yang pernah mendapatkan Bidone d Oro adalah striker Christian Vieri dan winger Ricardo Quaresma.  (ham/jpnn)

Viar Sukses Gelar City Tour

MEDAN- Kegiatan ‘City Tour’ selama tiga jam mengelilingi Kota Medan yang digelar PT Kencana Lanju Mandiri, berjalan sukses diikuti 10 unit motor niaga (roda 3), Sabtu (10/12) pagi. Selain itu, sepeda motor jenis VX1 trail yang ikut di tengah-tengah rombongan ikut dilepas di showroom Dealer Eksklusif Viar Jalan Aksara No.117, Medan dengan pengawalan polisi mengendarai mobil Patwal.

Area Marketing Manager Sumut Lily ST kepada wartawan mengatakan, kegiatan ‘City Tour” merupakan kegiatan yang baru pertama kali dilaksanakan sekaligus untuk memperkenalkan motor niaga kepada pengusaha dann
pedagang di Sumut, khususnya Kota Medan.

“Ini cara kita mendekatkan diri dengan konsumen terutama kepada pengusaha dan pedagang yang menggunakan motor niaga,” kata Lily di sela-sela acara.

Dikatakannya, motor niaga ini mampu mengangkut beban hingga 750 kg. Daya angkut itu tentu pas jika digunakan sebagai kendaraan angkutan berskala kecil. Dicontohkan sebagai kendaraan pengangkut galon air mineral, gas berukuran 3 Kg, atau bahkan barang jualan pedagang maupun pengusaha. “Yang dianjurkan 500 kg, tapi kalau sewaktu-waktu harus menampung 750 kg bisa-bisa saja,” jelasnya.

Dijelaskannya, motor niaga ini jauh lebih hemat dalam urusan biaya operasional dibandingkan mobil pikap. “Daripada pakai pick-up, bensin lebih boros, kalau rusak juga harga suku cadangnya lebih mahal, kalau motor niaga pakai suku cadang motor bisa,” bebernya.

Diketahui, rute yang dilalui antara lain pasar-pasar yang ada di Kota Medan, yakni Jalan Aksara, Jalan Prof HM Yamin, Jalan Thamrin, Jalan Wahidin, Jalan Asia Mega Mas, Jalan Asia, Jalan Pandu, Jalan Sudirman, Jalan Diponegoro, Jalan Maulana Lubis, Jalan Raden Saleh. Selanjutnya, Jalan Wali Kota, Jalan Putri Hijau, Jalan Pulo Brayan, Jalan Marelan Raya, Mabar, Simpang Kantor, Kayu Putih, Jalan Cemara, Jalan Karakatau Ujung, Jalan Pancing, Jalan Letda Sujono, Jalan Mandala, Jalan Sejati dan berakhir di Jalan Aksara.

Lily juga menjelaskan, Viar motor roda 3 ini lebih ekstrim pengembangannya dengan menambahkan beberapa teknologi. Ada sistim highlow pada gigi gerdang, penambahan inverter acdc listrik dan penambahan kanopi.(adl)

Hari ini, Komisi C dan D Tinjau Harapan Square

MEDAN- Menyikapi adanya pengaduan keberatan warga terhadap pembangunan Harapan Square di Jalan Samanhudi dan H Misbah atau yang lebih popular dengan sebutan kawasan Warkop Harapan, Komisi C dan D DPRD Medan bersama instansi terkait akan meninjau lokasi tersebut, hari ini (13/12).

“Kita rencanakan besok (hari ini, Red), Komisi C dan Komisi D bersama Dinas TRTB, Dinas Perhubungan dan Dinas Binamarga akan meninjau pembangunan Harapan Square guna menyikapi adanya pro dan kontra dari masyarakat sekitar lokasi dimaksud. Dari kunjungan ini kita harapkan ada solusi,” kata Ketua Komisi C DPRD Medan Jumadi usai melakukan pertemuan dengan warga yang keberatan dengan pembangunan Harapan Square.

Pertemuan itu diikuti pengurus KSU Harapan, eks pedagang warkop, Bagian perekonomian Pemko Medan, Camat Medan Maimun, Lurah Hamdan dan Lurah Jati, di ruang Komisi C DPRD Medan, Senin (12/12).

Warga yang keberatan dengan pembangunan Harapan Square kecewa, karena pembangunan itu tanpa sosialisasi dan menghalangi rumah mereka. Dari 26 warga yang merasa keberatan, sesuai dengan surat pernyataan yang ditandatangi dan hadir dalam pertemuan diantaranya, mantan Bupati Madina yang juga pengurus Partai Golkar Sumut Amru Daulay, Awaluddin mewaliki pengurus Yayasan Pendidikan Harapan, S Tambunan mantan PNS Bina Marga, Lambok mewakili Lintong Siahaan dan Vincen mewaliki Sugiarto.

Amru Daulay dengan tegas menolak pembangunan Harapan Square karena sejak zaman Belanda, kawasan itu merupakan daerah pemukiman yang nyaman. “Saya juga mantan pejabat, jadi jangan seenaknya membuat kios di depan rumah orang tanpa permisi. Kalau saya tidak marah, mungkin gapura itu sudah berdiri di depan rumah saya. Kita tidak boleh seenaknya, bagaimana kalau besok di depan rumah wali kota berdiri kios-kios,” jelasnya.(adl)

Menipu, Oknum Polisi Dituntut 4 Tahun

MEDAN- Melakukan penipuan dan penggelapan dengan mengambil barang-barang elektronik milik pengusaha toka Era Baru, oknum polisi Polresta Medan, Frantoni Panjaitan alias Toni (24), dituntut 4 tahun penjara di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Senin (12/12).

Di depan majelis hakim yang diketuai Jhonny Sitohang di ruang Cakra II, Frantoni Panjaitan mengakui telah mengambil sejumlah barang elektronik berupa handphone jenis blackberry, nokia, televisi LCD dengan total harga mencapai Rp15 juta. Namun barang-barang elektronik tersebut menurut terdakwa telah dijualnya dan uangnya sebesar Rp11 juta dipergunakan untuk mengobati istrinya.

Sementara Edi Harianto, pemilik toko Era Baru yang dihadirkan sebagai saksi menyatakan, dirinya percaya memberikan produk elektronik tersebut kepada terdakwa karena akan dilakukan pembayaran melalui cicilan bulanan. Sementara Jaksa Penuntut Umum (JPU), Antonius menyatakan, terdakwa telah melanggar pasal 378 KUHP dan 372 KUHP. (rud)

Kubu Khan Lakukan Penyelidikan

WASHINGTON – Kekalahan Amir Khan yang membuatnya kehilangan dua sabuk juara dunia berbuntut panjang. Kubu Khan siap membawa indikasi kecurangan yang didapat dari duel akhir pekan lalu ke ranah hukum. Mereka berniat melakukan penyelidikan atas keputusan buruk yang diberikan wasit pertandingan Joe Cooper dan para hakim pertandingan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Khan mengalami kalah angka saat menghadapi petinju Amerika Serikat (AS) Lamont Peterson, Minggu (11/12) WIB, di Walter E. Washington Convention Center, Washington, AS. Setelah menjatuhkan Peterson di ronde pertama, Khan malah mendapatkan dua kali pengurangan poin. Pengurangan diputuskan wasit Cooper dengan alasan yang sama, dia menilai Khan melakukan dorongan pada Peterson.

Usai pertarungan, Khan menyatakan kekesalannya dengan menganggap kemenangannya telah dirampok. Dia tak menyalahkan Peterson, tapi dia dengan jelas menuding Wasit Cooper melakukan cara ilegal untuk memaksakan kemenangan bagi petinju tuan rumah.

“Sepertinya saya menghadapi dua orang sekaligus di atas ring, wasit dan Lamont. Saya terpaksa mendorong Lamont karena dia datang dengan kepala yang rendah. Tak ada hal lain yang bisa saya lakukan,” kata Khan, seperti dikutip AFP.
Niat kubu Khan memperkarakan insiden tersebut mendapat dukungan dari promotor laga tersebut, Golden Boy Promotions (GBP).

Sebelumnya, salah satu pendiri GBP Oscar De La Hoya yang turun tangan langsung untuk duel tersebut, menyatakan Khan memang tak pantas kalah. Mereka menyadari, membawa hasil pertarungan ke meja hijau merupakan kasus yang amat langka di Washington.

“Tim Khan dan GBP bermaksud melakukan penyelidikan dengan Badan Tinju (Negara bagian) District Columbia, IBF dan WBA, terkait dengan penampilan wasit Joseph Cooper. Juga, melakukan klarifikasi atas penafsiran pada hasil akhir pertarungan,” demikian pernyataan dari GBP.

Kejanggalan terlihat menjelang pengumuman hasil pertarungan. Terjadi perundingan yang cukup lama di antara hakim pertandingan, bahkan lebih lama dari biasanya sebelum announcer mengumumkan hasil tersebut. Ketika diumumkan, yang diucapkan announcer dengan yang tertera di kartu skor para hakim berbeda.
Kontroversi terbesar terjadi ketika Cooper melakukan pengurangan poin di ronde ke-12. Sebelum keputusan tersebut diambil, kedua petinju berimbang dan memiliki poin yang sama. Jika laga berakhir draw, gelar masih akan dimiliki Khan.

Tak urung, hal itu menghambat niat Khan untuk segera naik kelas ke kelas welter. Dia berniat melakoni satu laga lagi di kelas welter ringan, yaitu rematch melawan Peterson. Peterson pun mengirim sinyal setuju untuk pertarungan ulang. (ady/diq/jpnn)

Pak Camat Jangan Arogan

081973174xxx

Yang terormat Bapak Wali Kota Medan. Saya staf di jajaran Pemerintahan Kecamatan Medan Amplas, merasa asing atas sikap camat yang menurut saya terkesan arogan. Menurut saya Pak Camat yang baru ini tak perlu terlalu unjuk gigi secara berlebihan, karena tanpa bersikap terlalu arogan, kami pun tahu bahwa beliau adalah pimpinan kami. Sosok Camat kami sekarang sangat jauh berbeda dengan sosok camat-camat sebelumnya. Kami, terutama saya, merasa kehilangan sosok pemimpin yang bersikap kekeluargaan. Kami ingin mitra kepemimpinan yang membuat kami segan, bukannya membuat kami takut dengan pemimpin itu.

Mohon maaf jika keluhan ini mengusik kawan-kawan atau rekan-rekan kerja saya di jajaran pemerintahan Kecamatan Medan Amplas. Kepada Sumut Pos rubrik ini bukan cuma untuk rakyat sipil saja kan? Saya PNS boleh juga kan mengeluarkan pendapat? Untuk itu, dengan hormat saya mohonkan agar Sumut Pos berkenan memuat keluhan saya ini, terima kasih.

Masing-masing Punya Ciri

Terima kasih atas informasi dan masukan yang disampaikan kepada kami. Dapat saya sampaikan, setiap pemimpin itu memiliki karakter memimpin masing-masing. Memang, seorang pemimpin itu harus bisa merangkul dan mengayomi bawahannya. Tapi, seorang pemimpin juga harus memiliki wibawa, sehingga dia disegani oleh bawahannya.
Mengenai sikap Camat Medan Amplas yang Anda nilai terlalu arogan, menurut saya itu mungkin karena camat itu masih baru, sehingga cara memimpin dia belum bisa diterima oleh sebagian staf di jajaran pemerintahan Kecamatan Medan Amplas. Mungkin ini tinggal masalah waktu saja. Selain itu, seorang camat diangkat oleh wali kota juga melalui penilaian dan pertimbangan yang matang.

M Sofiyan SSos
Kabag Administrasi Pemerintahan Umum

Inspektorat Harus Investigasi

Menyikapi SMS ini, saya rasa perlulah Inspektorat dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Medan melakukan investigasi untuk mencari tahu kebenaran informasi ini. Bila perlu, minta juga keterangan dari pengirim SMS ini yang mengaku sebagai staf di jajaran Kecamatan Medan Amplas. Jangan-jangan, staf yang mengirim SMS ini yang tidak disiplin atau tidak bisa mengikuti pola kerja Camat Medan Amplas yang baru tersebut. Mungkin dengan camat-camat sebelumnya dia bisa ‘merdeka’ atau sesuka hatinya, begitu masuk camat yang baru ini masuk, ruang geraknya menjadi terbatas.

Nah, itu makanya perlu dilakukan investigasi terlebih dahulu sebelum Inspektorat atau BKD mengambil tindakan. Namun jika terbukti, perlu dipertimbangkan lagi jabatan camat tersebut dan berikan pembinaan agar camat itu tidak bersikap arogan terhadap bawahan.

Sabar Syamsurya Sitepu
Wakil Ketua DPRD Kota Medan

Saya Ingin Ubah Pola Kerja

Saya dapat memaklumi SMS yang masuk ke Publik Interaktif Sumut Pos ini. Selama dua pekan saya menjadi Camat Medan Amplas, saya memang ingin mengubah pola kerja aparatur pemerintahan di jajaran Kecamatan Medan Amplas, khususnya kepala lingkungan. Saya ingin meningkatkan disiplin pegawai, karena saya menilai, ada beberapa pegawai yang disiplinnya mulai kendur temasuk dalam hal apel pagi yang dilakukan setiap Senin.

Mungkin, ada sebagian kepling atau pegawai lainnya yang menilai saya arogan, karena pada apel pagi beberapa waktu lalu, saya memang menegaskan kepada kepling harus bisa ikut apel pagi. Saya katakana kepada lurah, jika ada kepling yang tidak ikut apel pagi akan menjadi tanggung jawab lurah. Jika perlu berikan surat peringatan. Jika selama tiga kali diberikan surat peringatan kepling tersebut tetap tak bisa ikuti apel pagi, diberi sanksi saja. Jika tak bisa dibina, ya dibinasakan saja. Namun, itu semua saya lakukan untuk meningkatkan disiplin pegawai saja.

Kalau soal pola kepemimpinan kekeluargaan, saya rasa saya sudah melakukannya. Bahkan, sangkin akrabnya, setiap saya meninggalkan tempat tugas saya yang lama, rekan-rekan kerja saya merasa sedih. Jadi saya minta kepada seluruh pegawai di jajaran Kecamatan Medan Amplas, mari sama-sama kita tingkatkan kinerja dan disiplin dalam bertugas. Saat bercanda, ya mari kita bercanda. Namun saat bekerja, ya harus kerja.

Emir Mahbob SSTP MAP
Camat Medan Amplas

Ungkap Indentitas, Polresta Evaluasi Tim

MEDAN- Sepekan pascakematian wanita keturunan Tinghoa yang terbakar di area parkir VI A Thamrin Plaza, hingga kini polisi belum bisa mengungkap identitas korban. Bahkan, hingga kini belum ada warga yang melapor kehilangan anggota keluarganya ke Polsekta Medan Area maupun Polresta Medan.

Karenanya, untuk mengungkap motif dan identitas korban, Kasat Reskrim Polresta Medan AKP Moch Yoris Marzuki melakukan evaluasi kembali tim yang dibentuk di ruang rapat Satuan Reskrim Polresta Medan, Senin (12/12) sore sekitar Pukul 15.00 WIB.

“Saat ini Polresta Medan bersama Polsekta Medan Area sedang melakukan evaluasi kasus ini dan kembali memanggil 9 saksi guna melakukan pendalaman untuk mengungkap indentitas pelaku,” ucap Kasat Reskrim Polresta Medan AKP Moch Yoris Marzuki kepada wartawan.

Dari hasil evaluasi, kata Yoris, keterangan sementara didapat dari hasil visum, wanita itu merupakan keturuan tionghoa, memiliki ciri-ciri tinggi badan 161 cm, gigi depan atas sompel, gigi bawah kiri ompong dan berusia 18-20. Dia juga mengimbau kepada warga yang mengetahui ciri-ciri tersebut untuk menghubungi HP 0821 6868 2000, atau polsek-polsek terdekat.

Jenazah korban hingga saat ini, masih di Rumah Sakit Umum dr Pirngadi Medan. Selain itu, pihaknya juga telah menyita barang bukti tong air dari Tempat Kejadian Perkara (TKP). Pihaknya telah memeriksa 9 saksi, yakni sekuriti yang jaga saat kejadian. “Kemungkinan bakal bertambah untuk pemeriksaan saksi-saksi lainnya,” katanya. (gus)