28 C
Medan
Sunday, December 21, 2025
Home Blog Page 14269

IKaAL Diharapkan Beri Sumbangsih Pada Almamater

MEDAN- Rektor III Unpab Yan Eko Budi Hartono meminta kepada Ikatan Alumni Arsitektur Lansekap Universitas Panca Budi (IKaAL) yang dilantik, untuk terus memberikan sumbangsih pemikiran baik kepada almamaternya maupun berkontribusi bagi lingkungan dan perkotaan di kota Medan dan Sumatera Utara umumnya.

Karena sebagai mitra kampus, tanpa peran alumni maka universitas maupun fakultas tak akan maju sebab alumni memiliki hubungan yang erat bagi terciptanya perkembangan dan kemajuan Unpab kedepannya.

“Salah satu yang diharapkan universitas kepada alumni adalah memberikan masukan terhadap perubahan kurikulum pendidikan tinggi, karena lulusan yang dibutuhkan stakeholder menuntut kualitas sumberdaya manusia yang produktif,” sebutnya saat ditemui, Senin (12/12).

Bagi Unpab tambahnya, kini mempunyai biro konsultan di fakultas yang diharapkan eksistensinya bagi pengembangan praktik mahasiswa dan mendukung proses pembelajaran saat ini belum berjalan dengan baik. “Sehingga perlu peranan alumni sebagai [pengembangnya,” tambah Yan Eko Budi Hartono didampingi Dekan FT Lenny Marlina SKom MKom, usai melantik kepengurusan IKaAL Unpab periode 2011-2014 di kampus Jl Gatot Subroto Medan.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua IKaAL Unpab M Hambali ST mengatakan, program yang akan dilakukan jangka pendek adalah menyatukan alumni yang lama dan lulusan yang baru di bidang eksternal dan internal.
“Kita juga akan memberdayakan mahasiswa arsitektur lansekap Unpab agar bisa diikutsertakan dalam kegiatan praktik dan proyek lingkungan dan perkotaan di kota Medan, sehingga mahasiswa bisa lebih berpengalaman,” tambah Hambali yang juga ketua panitia pelaksana kegiatan.

“Salah satu kebangaan alumni arsitektur lansekap Unpab, banyak lulusannya yang berkiprah di bidang lingkungan dan perkotaan menjadi pengurus Ikatan Arsitektur Lansekap Indonesia (IALI) Sumut,” tandasnya. (uma)

Festival ASSBI Disambut Antusias

MEDAN-Gelaran festival sepak bola U-12 dan U-14 yang digagas Asosiasi Sekolah Sepak Bola Indonesia (ASSBI) Sumut mendapat sambutan yang antusias dari para pemilik SSB.

Terlebih even ini digelar setelah seluruh pelajar menerima rapor di sekolahnya masing-masing. “Even ini sengaja kita mundurkan beberapa hari agar seleuruh pemain yang terlibat di even ini dapat berkonsentrasi penuh selepas menerima rapor,” bilang Ketua ASSBI Sumut H Sumantraji SH, kemarin (12/12).

Rencanaya even ini akan digelar pada 27-28 Desember mendatang di Lapangan Sepak Bola Paskhas Medan Polonia. Persiapan ke arah sana pun telah dilakukan semaksimal mungkin. Bahkan kemarin, beberapa SSB telah melakukan screening pemain di Sekretariat ASSBI Sumut Jalan Sisingamangaraja Medan.

“Sejauh ini kita masih memberi kesempatan kepada SSB yang ingin mengikuti even ini. Nantinya, kepada setiap tim yang mengikuti even ini mendapat tas, bola sebanyak 2 buah serta 10 buah rompi untuk berlatih,” ungkap Sumantraji.
Menurut Sumantraji, itu dilakukan agar seluruh peserta semakin termotivasi untuk berlatih, sehingga visi dan misi ASSBI Sumut yang ingin membangun pondasi sepak bola Indonesia ke arah yang lebih baik dapat terwujud.
“Jadi kita ingin menjadi inisiator sosialisasi pembinaan SSB Indonesia. Selanjutnya menjadi sentra edukasi SSB Indonesia dan memiliki kontribusi maksimal untuk mencetak pemain berprestasi dengan kemampuan yang mumpuni,” bilang Sumantraji.

“Jadi, jelas jika even ini tidak lari dari visi dan misi ASSBI Sumut yang ingin membangun pondasi sepak bola Indonesia untuk mencapai prestasi yang lebih baik,” tambahnya lagi.

Sementara itu pelatih SSB Tumpas Suryanto mengatakan bahwa pihaknya sangat senang dengan bergulirnya festival sepak bola yang digagas ASSBI Sumut. Menurutnya apa yang dilakukan ASSBI Sumut akan memicu pertumbuhan dan perkembangan SSB ke arah yang lebih baik.

Rencananya, technical meeting festival ini akan berlangsung pada 16 Desember Pkl. 14.00 WIB di Star Futsal Jalan Puri Medan. “Kami berharap agar seluruh manejer tim ataupun pelatih dapat hadir tepat waktu,” bilang Sumantraji. (jun)

Menyekat Dua Kamar Anak dengan Pintu Lipat

Ide kreatif bisa muncul dalam situasi yang rumit, terkadang ada benarnya. Setidaknya, itulah yang dialami dan dipraktikkan oleh pakar seksologi, Dokter Boyke ketika mendesain dua kamar anak perempuannya.
Apa yang dilakukan Dokter Boyke? Ia menyekat dua kamar anak perempuannya dengan pintu lipat. Kamar untuk dua putrinya di rumah peristirahatan di Sentul City, Bogor, Jawa Barat, ini terletak pada posisi lengkungan rumah yang didesain seperti cangkang keong.

Awalnya, lantaran berbentuk setengah lingkaran, kamar ini tidak bisa diisi dengan banyak furnitur. Apabila diberi dinding masif, maka tampilan tiap kamar ini juga terlihat semakin sempit.
Untuk itulah, Boyke kemudian menambahkan pintu lipat sebagai sekat tak masif. Pintu lipat biasanya digunakan untuk menyekat ruangan cukup besar sehingga bisa digunakan untuk dua aktivitas berbeda.(net/jpnn)

Sumut Siapkan 10 Atlet Anggar

MEDAN- Sebanyak 10 atlet anggar Sumatera Utara siap tampil pada  Kejuaraan Anggar antar Pelajar yang berlangsung di Samarinda, Kalimantan Timur mulai pada 13-16 Desember 2011 nanti.

Ke sepuluh atlet anggar tadi disiapkan terdiri dari 4 atlet putra dan 6 anggar putri. Keempat atlet putranya adalah Harun Al Banda, Muhummad Fauzi Hadibroto, Bambang Gunawan, dan Rifqy Ikhsanul Akmal.

Sedangkan keenam atlet putri Sumut adalah Mutia Surya Atika, Fiqaha Hawalin Muris, Mischka Scalvini Suvero Surya, Rafika, Friska Tri Sakila, dan Annisa Risqia Ramadhani.

Pelatih Anggar Sumut, Muhammad Husein Sinaga mengatakan kepada Sumut Pos, Senin  (12/12) bahwa saat ini seluruh atlet berlatih  secara intensif setiap Selasa, Rabu dan Jumat di GOR Bukit Johor Mas Jalan Karya Kasih Medan Johor. “Saya yakin para atlet tidak akan tampil mengecewakan,” bilang Husein.

Terkait dengan target pada kejuaraan nanti Husein mengaku tak muluk-muluk. “Lawan-lawan yang akan dihadapi nanti memiliki kemampuan yang merata, sehingga semua tim berpeluang tampiol sebagai yang terbaik,” bilang Husein. (omi)

Dana BOS Cair Januari 2012

MEDAN- Penyaluran dana bantuan operasional sekolah (BOS) 2012 senilai Rp1,5 triliun, akan segera disalurkan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kepada Provinsi Sumatera Utara melalui kas daerah yang selanjutnya akan diberikan kepada siswa SD dan SMK di 33 kabupaten/kota.

Untuk itu, kepala sekolah diminta agar segera mengirimkan laporan rekeningnya melalui Disdiksu untuk memperlancar penyaluran dana BOS yang diharapkan bisa terealisasi pada awal Januari 2012. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumut Drs Syaiful Syafri MM saat dikonfirmasi, kemarin (12/12).
“Kita tak mengharapkan alasan keterlambatan penyaluran dana BOS itu dikarenakan data yang kurang lengkap dan akurat,” ujarnya.

Untuk itulah kata Syaiful, kepada dewan guru dan kepala sekolah SD dan SMP, Pemprovsu akan terus melayani guru terutama menyangkut hak-hak guru seperti menerima tunjangan profesi, pelayanan sertifikasi dan lainnya.
Dalam hal ini, Syaiful menegaskan, agar Pemprovsu jangan disalahkan jika terjadi keterlambatan karena terdapat keslahan data yang dikirimkan pihak sekolah ke Disdiksu.

Begitu juga kepada siswa juga akan senantiasa mendapatkan perhatian tersendiri terutama dalam pelayanan penyaluran bantuan seperti dana BOS, Bantuan Operasional Manajemen Murid (BOMM), Bantuan Khusus Murid Miskin (BKMM), Bantuan Siswa Miskin (BSM) dan bantuan lainnya.

“Kita berharap dana BOS yang nantinya jangan disalahgunakan dalam proses peyalurannya, yang dapat mengganggu proses pembelajaran di sekolah. Dalam hal ini kepala sekolah harus melaporkan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Sumut sesuai dengan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksana sesuai dengan pemanfaatannya,” ungkap Syaiful.
Masih Menurut Syaiful, kualitas pendidikan tak akan berubah bila tidak ada peningkatan guru dan siswa. Oleh karenanya, yang terpenting dan utama dalam meningkatkan kualitas siswa dan guru adalah dengan memberikan perhatian serius.

“Dalam hal ini, kita juga mengharapkan dukungan penuh dari bupati dan wali kota se Sumut untuk ikut memantau penyaluran dana BOS di sekolah yang ada di kabupaten/kota masing-masing, dalam upaya menghindari terjadinya penyelewengan dan penyalahgunaan di lapangan,” harapnya.(uma)

Empat Lokasi Tempat Tidur Salah

BICARA soal kamar tidur pasti berkaitan dengan kenyamanan. Tapi, sudah tahukah Anda bahwa tempat tidur tak bisa diletakkan di sembarang tempat?

Dalam menata kamar tidur, aspek kenyamanan memang yang paling utama. Intinya adalah membuat pengguna bisa segera beristirahat tanpa terganggu apapun. Kenyamanan bisa diperoleh dengan penggunaan lampu yang temaram, material kayu yang hangat, atau seprai dan bed cover yang lembut.

Ada hal penting yang sering terlupakan, yaitu posisi tempat tidur. Sekilas mungkin terdengar sepele, tapi tunggu dulu, salah posisi bisa membahayakan kesehatan lho.

Beberapa posisi tempat tidur yang tidak disarankan:
* Tepat di depan pintu. Aliran udara langsung melaju ke arah tubuh sehingga bisa menimbulkan penyakit.
* Merapat ke dinding. Selain menyulitkan ketika mengganti seprai, warna dinding bisa belang karena bagian bawahnya tertutup tempat tidur. Bukan itu saja, dinding yang berbatasan langsung dengan kamar mandi sangat lembap dan berbahaya untuk kesehatan.

* Di sebelah jendela. Bukan hanya angin yang masuk melalui jendela, tetapi juga debu. Sangat bahaya bagi Anda yang berpenyakit asma.

* Di bawah AC. Ini sangat berbahaya untuk kesehatan. Udara AC memang sejuk, tapi bila terpapar langsung semalaman jelas bisa bikin masuk angin. Apalagi kalau anginnya mengarah langsung ke kepala, wah bisa sakit kepala seharian tuh.
Posisi terbaik tempat tidur memang di bagian tengah ruangan dengan headboard menempel ke dinding, dan dilengkapi dengan meja nakas di kedua sisinya. Namun bila ukuran ruangan tak memadai, yang penting sisakan jarak sekitar 40-60 cm dari dinding di samping tempat tidur. (net/jpnn)

Hasrul Azwar Gelar Liga Futsal ke-II

MEDAN- Turnamen Futsal Piala Hasrul Azwar kembali digelar pada 25 Desember mendatang. Turnamen yang terbuka untuk umum ini berhadiah total Rp39 juta.

Demikian disampaikan Ketua Panitia H Irsal Fikri SSos, Senin (12/12). Menurutnya, turnamen kali ini merupakan turnamen lanjutan karena pernah digelar pada tahun 2009 lalu. Turnamen serupa akhirnya dilahirkan kembali dalam rangka menyambut Hari Lahir Partai Persatuan Pembangunan (PPP), yang jatuh pada 5 Januari 2012 sekaligus bentuk kepedulian PPP terhadap kaum pemuda yang hobi olahraga futsal.

“Sebagai partai PPP tak hanya fokus di ranah politik semata, melainkan peduli terhadap aktivitas olahraga. Apalagi Pak Hasrul Azwar penghobi berat sepakbola,” ujar Irsal Fikri yang juga sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Medan dalam jumpa pers di Brother’s Café Jalan Imam Bonjol, Medan.

Adapun juara I even ini akan mendapat Rp15 juta, Juara II Rp10 Juta dan Rp Juta 5 juta untuk juara ketiga. Selain itu, peraih top score Rp3 juta, tim terbaik Rp3 juta dan pemain terbaik Rp3 juta.

Irsal menyebutkan, dasar digelarnya turnamen tersebut, berangkat dari aspirasi masyarakat Kelurahan Suka Maju, Medan Johor, daerah di mana kediaman Hasrul Azwar. Besarnya animo masyarakat membuat pihaknya menggelar kembali turnamen, yang pernah sukses tahun 2009 lalu.

“Rencana semula, turnamen ini hanya diikuti 24 peserta. Tapi karena banyak permintaan supaya ditambah jumlahnya maka kami putuskan ditambah  8 peserta lagi sehingga total menjadi 32 peserta yang dibagi menjadi 6 grup,” sebut putra kandung Hasrul Azwar itu.

“Kami berharap agar peserta bisa menjaga sportivitas baik di dalam maupun di luar lapangan, sehingga dari turnamen akan lahir atlet-atlet berprestasi untuk Medan maupun Sumut,” tuturnya.

Bagi peserta yang ingin mendaftar harus melampirkan pas foto 3×4, fotocopy KTP dan uang pendaftaran Rp750 ribu, dengan perincian Rp500 ribu uang pendaftaran dan Rp250 ribu sebagai uang WO. Batas pendaftaran dibuka hingga seminggu ke depan.

“Untuk informasi selanjutnya bisa menghubungi Sdr Alam di nomor 082161346786, Irsal 08126436400 dan sdr Sorri Muda Harahap di 0819857239,” sebutnya.  (ril)

Ujian untuk Ahsan/Bona di Tiongkok Open

JAKARTA- PB PBSI yakin ajang super series final 2011 di Tiongkok menjadi pembuktian kualitas pasangan ganda putra M Ahsan/Bona Septano. Mereka diharapkan mampu menguatkan mental agar tidak berkecil hati di hadapan pemain yang secara rangking lebih baik.

Koordinator pelatih ganda Pelatnas Christian Hadinata menjelaskan bahwa sebelumnya Ahsan/Bona sempat kurang percaya diri. Pasalnya, bermodal rangking delapan dunia, mereka harus bersua lawan berat.

“Mental mereka harus kuat, jangan inferior. Selama ini mereka merasa di bawah terus, sekarang waktunya menegaskan bahwa mereka berani masuk jajaran elit dunia,” katanya saat ditemui, kemarin (12/12).

Menurut Christian, dengan kondisi rangking yang buncit harusnya Ahsan/Bona lebih diunggulkan. Sebab, secara mental mereka tidak ada beban karena bisa jadi dianggap sebelah mata alias hanya sebagai underdog. Sebaliknya, lawan-lawan yang lebih diunggulkan pasti memiliki beban.

Karena itu, keunggulan di sisi mental inilah bisa dijadikan senjata. Lelaki yang akrab disapa Koh Chris tersebut  menilai bahwa secara teknik permainan, pemain-pemain yang lolos dan tampil di super series final kali ini tidak berbeda jauh.
Selain itu, kebanyakan dari mereka sudah kerap saling bertemu dalam pertandingan sehingga sama-sama kenal karakter dan strategi permainan. Dengan kondisi tersebut, lanjutnya, kunci kemenangan lebih besar berada di mental masing-masing.

“Sebagaian besar hasil pertandingan ditentukan dari mental. Kalau sudah kalah, takut  duluan pasti sulit. Tapi, kalau mereka tampil lepas, dan berani meladeni lawan, hasilnya pasti baik,” terangnya.

Performa Ahsan/Bona akhir-akhir ini sempat menanjak. Mereka  bahkan mampu menunjukkan keunggulan mental meski melawan seniornya Markis Kido/Hendra Setiawan di SEA Games, November lalu.  Melihat hal ini, Christian yakin bahwa potensi yang dimiliki AHsan/Bona cukup besar untuk melejit di super series final kali ini . (aam/jpnn)

Desain Rumah Menjadi Taman Edukasi

Jadikan Hijau dengan Pohon dan Buah-buhan

Salah satu rumah di Klaster Althia Park, Bintaro Jaya Sektor IX, Jakarta Selatan ini memang tampak lain dari yang lain. Warna oranye kulit jeruk dinding rumah inilah yang jadi penyebabnya tampil berbeda di tengah-tengah rimbun dan hijaunya pepohonan.

Hunian milik pasangan suami istri Andreas Krisbayu dan Irene Noviasari ini benar-benar “hijau”. Betapa tidak. Di lahan kavling hoek yang dibeli Andreas pada 2008 seluas 150 meter persegi disulap menjadi taman edukasi.
Di taman ini, sebanyak 11 jenis pohon buah varietas unggul sengaja ditanam Andreas. Selain itu, tanaman obat, tanaman bumbu dapur, serta tanaman hias menjadi pelengkap taman hijaunya.

“Kebetulan saya lulusan teknik lingkungan, jadi dulu bercita-cita mempraktikkan apa yang dipelajari. Sekarang ini terwujud menjadi rumah seperti ini, ya, bersyukur sekali. Keinginan semakin kuat ketika berkunjung ke Taman Buah Mekarsari, Bogor. Lalu, kami berdua merencanakannya tanpa arsitek untuk mendesain tanah sebelah rumah menjadi taman edukasi,” tutur Andreas.

Tak cuma tanaman dan pohon buah mengisi taman ini hingga terasa begitu nyaman. Andreas menambah lagi satu area favorit bersama sang istri, yakni sebuah saung dari bambu wulung berukuran 2 x 2,3 meter persegi dengan kolam ikan berisi nila dan patin di bawahnya.
“Sengaja kami memelihara ikan nila dan patin, karena jika sewaktu-waktu mau makan ikan, tinggal ambil dan digoreng,” ujarnya sembari tertawa.

Di sela-sela taman, Andreas membuat lubang-lubang biopori sebanyak 40 titik dengan jarak setiap 1 meter dengan kedalaman sampai 1 meter. Ia juga berusaha mendaur ulang sampah hijau sendiri, dan telah tersedia dua unit komposer di taman dan pekarangan rumah.

Sumur resapan juga dibuatnya di teras depan rumah. Sumur ini difungsikan untuk menampung air hujan dan air. Andreas mengatakan, alasannya mendesain rumahnya begitu hijau begitu sederhana, yakni sebagai pelepas dahaga setelah lelah beraktivitas.

“Pulang bekerja dalam keadaan lelah saya bisa rekreasi murah di rumah. Memberi makan ikan atau membersihkan taman menjadi hobi yang asyik. Kebetulan tugas perawatan dibagi, saya mengurus tanaman buah, sementara istri mengurusi tanaman hias,” katanya.

Inspirasi warga

Kebahagiaan pasangan ini dengan rumah mereka semakin bertambah, karena usaha mereka mempercantik rumah tersebut memenangi lomba rumah sehat asri dan hemat energi dari PT Jaya real Property Tbk sebagai pengembang perumahan Bintaro Jaya. Lomba rumah bertema “My Green Home, My Sweet Home” itu dimenangkan oleh Andreas berturut-turut pada 2010 dan 2011.

“Begitu tahu ada perlombaan pada 2009, kami mencoba untuk ikut dan bisa menang pada 2010 dan semangat ikut lagi pada 2011,” jelasnya.

Kriteria penilaian dari lomba ini antara lain rumah atau bangunan memenuhi ketentuan desain bangunan, tidak mengubah fungsi sebagai tempat tinggal, bentuk taman serasi dengan bentuk rumah, terlihat segar, dan terpelihara. Penggunaan pohon untuk mengurangi polusi udara dan suara, penggunaan biopori untuk meningkatkan penyerapan air dan meningkatkan kesuburan tanah, serta penggunaan sumur resapan untuk mengoptimalkan penyerapan air. Tim penilai lomba terdiri dari pengembang, juga perwakilan dari Dinas Pertamanan, serta perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup, dan PLN.

“Menjadi pemenang itu membanggakan, apalagi langkah hijau kami juga diikuti oleh warga lainnya. Di rumah kami, terutama area saung ini, bukan cuma favorit kami berdua, karena banyak anak-anak kecil dan tetangga senang berkumpul di sini. Mereka juga bisa ikut menikmati hasil kebun seperti buah-buahan, tanaman bumbu dapur, dan tanaman obat,” kata Andreas. (net/jpnn)

Anak Tukang Sapu Yang Ingin Ubah Nasib

Alumnus DBL yang Mencuri Perhatian di NBL Indonesia

Satu demi satu alumnus Honda Development Basketball League (DBL) sukses berkiprah di arena National Basketball League (NBL) Indonesia. Salah seorang di antaranya adalah Muhammad Dhiya Ulhaq.

AINUR ROHMAN, Bandung

Kapten Garuda Speedy Bandung Octoviano Permata Sura geleng-geleng kepala melihat penampilan impresif Muhammad Dhiya Ulhaq Minggu malam (11/12). Octo menepuk bahu center bertinggi 204 sentimeter itu di ruang ganti pemain setelah laga antara Garuda melawan Pacific Caesar Surabaya.

Garuda menang sangat telak 92-60. Yaya (sapaan akrab Muhammad Dhiya Ulhaq) tampil gemilang. Turun hanya tiga menit, pemuda kelahiran Gresik, Jawa Timur, itu mencetak 12 poin. “Wah, kamu keren mainnya,” kata Octo. Mendengar pujian sang kapten, pemain 19 tahun tersebut tersenyum kecil.

Yaya memang menjadi salah satu perhatian utama fans Garuda saat ini. Dengan tinggi menjulang hingga 204 cm, Yaya diharapkan bisa menjadi pelapis penting jika center utama Hendrik Agustinus. Namun karena masih muda dan tidak memiliki jam terbang tinggi, Yaya masih belum banyak dipercaya. Pada laga perdana Garuda melawan Satria Muda Britama Jakarta, Yaya sama sekali tidak diturunkan.

Yaya sendiri tidak menyangka bisa mendapatkan kesempatan emas berlaga secepat ini di NBL Indonesia. Apalagi bermain untuk tim sebesar Garuda. Sebelumnya, Yaya adalah alumnus liga basket terbesar tanah air Honda Development Basketball League (DBL).

Dia bermain untuk SMA Muhammadiyah 1 Gresik pada 2009. Waktu itu Yaya masih kelas 2 SMA. Namun prestasinya tidak bagus, kandas melawan SMA 2 Surabaya pada babak 16 besar. “Saya sendiri tidak masuk first team. Hanya nominasi. Saya juga tidak terpilih di DBL All-Star,” ucap pemain kelahiran 11 Maret 1992 itu.

Meski tidak berprestasi maksimal Yaya masih ingin terus berkiprah di basket. Tubuh yang tinggi menjulang sangat sayang untuk disia-siakan. Teman SMA-nya Afrizal Faisal lantas mengajaknya bersekolah di Garuda School Bandung usai lulus SMA pada 2010 lalu.

Sekolah tersebut gratis. Ini yang membuat Yaya tertarik. Sebab dia tidak ingin membabani kedua orangtuanya yang serba kekurangan. Ayahnya Poniman hanyalah tukang sapu di sebuah pabrik di Gresik. Sedangkan ibunya Siti Aminah merupakan ibu rumah tangga biasa.

“Selama di Bandung hidup saya ditanggung Afrizal. Makan, minum, dan tempat tinggal semuanya dari Afrizal,” kenang pemain bernomor punggung 23 itu. “Awalnya sulit. Namun Afrizal meyakinkan bahwa basket akan mengubah hidup saya. Apalagi kalau masuk NBL,” imbuhnya.

Benar saja. Melihat tinggi Yaya, tim senior Garuda tertarik merekut. Padahal dia baru bersekolah selama dua bulan. Staff pelatih yang waktu itu dipimpin Johannis Winar mengiginkan Yaya berlatih di Jakarta, markas Garuda. Oleh Garuda, Yaya dikuliahkan di Asian Banking Finance And Informatics Institute Perbanas Jakarta. “Bermain di tim senior memberikan tekanan tersendiri. Kalau salah langsung dimarahin,” tuturnya.

Memang pada musim lalu Garuda banyak sekali dihuni pemain-pemain bintang yang lama malang-melintang di basket nasional. Antara lain I Made Suadiadnyana dan Cokorda Raka Satyra Wibawa. Belum lagi dengan pemain tenar macam Denny Sumargo dan Agustinus Dapas Sigar. “Saya banyak sekali dibantu dan mendapat ilmu dari Andre Tiara,” ceritanya. (*)