29 C
Medan
Monday, December 29, 2025
Home Blog Page 14302

4 Sekolah Dapat Bantuan 12 Komputer

MEDAN- PT XL Axiata Tbk (XL) melalui program tanggung jawab sosial (CSR) Komputer untuk Sekolah (KuS) kembali mendonasikan sejumlah perangkat komputer. Pada KuS 2011 ini, XL bermitra dengan PKPU (Pos Keadilan Peduli Umat) menyerahkan perangkat komputer kepada empat sekolah yang berada di Kabupaten Deli Serdang. Penyerahan ini dilakukan di SLTPN 1 Tanjung Morawa, Selasa (6/12) kemarin.

Manager Management Service XL Regional West, Firman AJ saat menyerahkan secara simbolis di SLTPN 1 Tanjung Morawa, Deli Serdang dalam sambutannya mengatakan, sudah menjadi tanggung jawab XL mendukung program pemerintah dalam memajukan dunia pendidikan khususnya di Sumatera.

“Program Komputer untuk Sekolah adalah program tanggung jawab sosial dari XL yang bertujuan untuk mendukung program pemerintah di bidang pendidikan dan mensosialisasikan perkembangan teknologi terutama komputer dan internet bagi masyarakat kurang mampu yang sulit mendapatkan akses ke sarana teknologi,” papar Firman.

Untuk tahun ini, sambung Firman, XL Regional West telah menyalurkan donasi KuS kepada 12 sekolah dengan total komputer sebanyak 36 unit baik di tingkat SD, SLTP, maupun SMU.”Program KuS XL ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Disini nanti kita dan PKPU akan melakukan pelatihan terhadap guru cara berinternet sehat, sehingga guru-guru ini nantinya akan menyampaikan palatihan tersebut kepada siswa-siswanya,” jelas Firman.

Sementara itu Wakil Ketua DPRD Deli Serdang, Dwi Andy Syahputra Lubis, yang juga hadir dalam penyerahan komputer tersebut menyambut baik pemberian komputer yang di lakukan XL dalam program KuS.

“Saya sangat berterima kasih kepada XL atas partisipasinya dalam kemajuan dunia Pendidikan di kabupaten Deli Serdang. Saat ini teknologi sudah semakin maju, dunia pendidikan internet sangat penting dalam sekolah, termasuk pemanfaatannya sendiri. Tugas kita adalah memberikan pemahaman kepada anak-anak untuk tetap berinternet secara sehat dan memanfaatkan informasi yang benar dari dunia internet,” katanya.

Senada dengan Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, M Nurdin menuturkan terima kasihnya atas bantuan komputer dari XL yang di berikan kepada sekolah-sekolah. “Mudah-mudahan pemberian komputer ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pihak sekolah. Karena saat ini begitu pentingnya internet ini untuk membangun dunia pendidikan di Indonesia,” tandasnya. (ila)

HM Yuswin Ramadhan Lubis SH dan Rizki Nadilah Nasution SE Naik Pelaminan

Meriah Disertai Adat Mandailing

Pernikahan HM Yuswin Ramadhan Lubis SH yang merupakan putra sulung Kadis Pertamanan Kota Medan H Erwin Lubis, SH MM dan berlangsung meriah, dan penuh kekeluargaan. Diiringi acara adat Mandailing, mulai dari marpokat, marhobar  manortor dan banyak adat lainnya, pernikahan Yuswin dengan Rizki Nadilah Nasution SE itu kian terasa sakral.

Pernikahan HM Yuswin Ramadhan Lubis SH dan Rizki Nadilah Nasution SE yang dilaksanakan di kediaman keluarga di Jalan Tuamang Medan, Jumat- Sabtu 2-3 Desember lalu, dimulai dengan acara marpokat sekaligus marhobar.

Pada acara itu diikuti anggota-anggota keluarga kedua mempelai juga raja-raja serta hatobangon dari marga-marga. Seperti Raja Panusunan, kahanggi, mora, anak boru dan lainnya.

Acara ini dimaksudkan agar semua masyarakat Mandailing terus melestarikan adat serupa dalam setiap acara pernikahan. “Dalam acara marpokat dan marhobar ini setiap perwakilan menyampaikan prakata dan berbagai pembicaraan lainnya. Seperti tentang syarat-syarat pernikahan, silaturahim dan lainnya,” kata Erwin menerangkan. Acara itu, menurutnya diikuti mereka-mereka para pembesar suku yang turut mendukung dan mengakbarkan acara dalam misi melestarikan adat seperti ini.

Acara ini memiliki tema ‘Horas, tondi madingin, pir tondi matogu, sayur matua bulung, horas.’ Yang artinya semangat yang menyatu, kuat dan direstui dalam keselamatan lindungan Allah SWT.

Pada acara itu marpokat dan marhobar juga diikuti berbagai ritual seperti makan ketan dan inti kelapa. “Pada ritual makan ketan ini memiliki makna agar persatuan dalam persaudaraan dan keluarga sulit dipisahkan. Dan makan inti kelapa bermakna menjalani hidup yang manis atau baik layaknya manisnya inti kelapa itu,” jelas Erwin.

Usai acara marpokat dan marhobar ini dilanjutkan dengan manortor dan sejumlah adat lainnya yang digelar sehari berikutnya Sabtu (3/12) lalu.

Resepsi pernikahan juga dilanjutkan di Ball Room Grand Aston Hotel pada Minggu (4/12) lalu, yang dihadiri sejumlah pejabat daerah dan  tokoh masyarakat ternama di Sumatera Utara.  (*)

Agar BUMN Lebih Transparan

Dahlan Rangsang Perusahaan BUMN Terbitkan Obligasi

JAKARTA – Sambil menyelam minum air. Peribahasa itu tepat untuk menggambarkan strategi yang dilakukan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ketika mendorong perusahaan pelat merah untuk menerbitkan surat utang atau obligasi.

Menurut Dahlan, selain instrumen untuk menghimpun pendanaan, penerbitan obligasi juga akan mendorong BUMN untuk menerapkan tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG). “Karena itu, saya rangsang BUMN untuk menerbitkan obligasi,” ujarnya di Kantor Kementerian BUMN kemarin (6/12).

Berdasar data Bapepam-LK, terdapat 197 perusahaan di Indonesia yang sudah menerbitkan obligasi dengan total nilai Rp245,79 triliun. Sepanjang 2011 saja, terdapat 29 perusahaan yang menerbitkan obligasi Rupiah dan 1 perusahaan menerbitkan obligasi dalam denominasi USD senilai Rp 30,66 triliun dan USD 80 juta.

Dari sekian banyak perusahaan tersebut, hanya ada dua BUMN, yakni Bank Tabungan Negara (BTN) yang mengeluarkan Obligasi XV senilai Rp2 triliun serta Perum Pegadaian yang menerbitkan Obligasi XIV senilai Rp1 triliun. Di luar itu, ada pula beberapa anak usaha BUMN yang juga menerbitkan obligasi.

Dahlan mengatakan, dirinya akan mendorong BUMN, khususnya yang belum go public atau belum melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO), agar menggunakan cara penerbitan obligasi. “Kalau perusahaan sudah menerbitkan obligasi, itu artinya manajemennya lebih bagus, karena mereka terikat dengan aturan-aturan layaknya perusahaan yang sudah Tbk (terbuka, Red),” katanya.

Berdasar aturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), perusahaan penerbit obligasi harus memenuhi syarat compliance atau kepatuhan yang ditetapkan oleh otoritas pasar modal.?

Paling tidak, ada 8 syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan sebelum diijinkan menerbitkan obligasi, yakni mengajukan surat permohonan Listing ke Bapepam-LK, laporan Keuangan harus wajar tanpa syarat, nilai nominal obligasi minimal Rp 2,5 miliar, jangka waktu jatuh tempo minimal 4 tahun, telah beroperasi selama 3 tahun, menghasilkan laba sebelum 2 tahun terakhir, saldo laba yang ditahan minimal nol Rupiah, dan Dewan Komisaris dan Direksi mempunyai reputasi yang baik.?

Dahlan menyebut, beberapa BUMN yang belum IPO namun sudah menerbitkan obligasi terbukti manajemennya sudah cukup rapi. “Kan sudah cukup banyak juga BUMN yang seperti itu, seperti Pertamina, PLN, maupun Pegadaian,” sebutnya.

Salah satu BUMN yang tengah didorong untuk menerbitkan obligasi adalah PT ASDP Indonesia Ferry. Menurut Dahlan, BUMN yang bergerak di sektor penyeberangan tersebut kini tengah berencana membangun kapal ferry baru senilai Rp 200 miliar untuk melayani rute Merak – Bakaheuni. “Nah, untuk pendanaannya, nanti akan dicoba lewat obligasi,” ujarnya.

Sebelumnya, Pengamat BUMN Said Didu mengatakan, penerbitan obligasi bisa menjadi strategi untuk membuat BUMN menjadi perusahaan publik yang belum terdaftar di lantai bursa. “Dengan demikian, BUMN menjadi lebih transparan dan bisa diketahui publik,” katanya.

Menurut Said, penerbitan obligasi untuk mendorong transparansi jauh lebih simpel atau sederhana dibandingkan jika BUMN menempuhnya melalui skema IPO, sebab harus melalui proses panjang seperti perizinan dari Kementerian Keuangan dan DPR. (owi/jpnn)

Plaza Banjir Even dan Hadiah

Sambut Natal dan Tahun Baru

MEDAN-Menjelang Natal dan Tahun Baru, persiapan telah dilakukan diberbagai pusat perbelanjaan. Dalam mewujudkan impian warga Kota Medan untuk menikmati kemeriahan natal Plaza Medan Fair mengadakan serangkaian kegiatan bertajuk Sparkling Wishes of Christmas.

Promotion Officer Plaza Medan Fair, Yudi didampingi Assisten Marketing dan Communication Manager Plaza Medan Fair, Gledy Simanjuntak mengatakan, kemeriahan Natal ini akan digelar berbagai even serta pembuatan replika pohon Natal 25 November hingga 25 Desember 2011. Event Sparkling Wishes of Christmas ini akan dibuka dengan penampilan Santa Klaus dengan sulap balon.

“Persiapannya sudah matang, saat ini tinggal membuat dekorasi. Minggu depan kita pastikan sudah selesai semua serta replika pohon Natal besar yang digantung juga sudah selesai. Nantinya replika pohon Natal ini akan dipasangi balon dan di dalam balon tersebut ada hadiahnya,” ujarnya

Kegiatan yang akan digelar antara lain 3 Days Christmas Sale dari 9-11 Desember yang merupakan acara puncak. Selain itu ada Christmas Caroling bersama Paduan Suara Anak GBI, kelas memasak 10-11 Desember, foto bersama Santa Klaus 16-18 Desember, Christmas Fasion Bazaar 19 Desember-8 Januari, Desember Kreatif bersama TimeZone dan Santa Klaus bagi-bagi hadiah 23-24 Desember.

“Jadi kita memberikan yang terbaik buat warga Kota Medan karena perayaan Natal tahun ini lebih banyak acara dan kegiatannya dibanding tahun lalu. Biasanya apresiasi masyarakat juga tinggi dan kita targetkan pengunjung mencapai 1 juta orang lebih,” katanya.

Untuk kegiatan 3 Days Christmas Sale sendiri, lanjutnya, konsumen dapat membeli produk dengan diskon bervariasi hingga 80 persen. “Kalau Christmas Caroling, Paduan suara anak GBHI akan mempersembahkan lagu-lagu rohani sambil berkeliling area Plaza Medan Fair dengan begitu nuansa natal semakin kental,” ucapnya.

Ratusan hadiah menarik juga telah disediakan bagi pengunjung Plaza Medan Fair. “Pengunjung bisa mendapatkan hadiah dengan menukarkan struk belanja di meja informasi lantai 1 Plaza Medan Fair dengan minimal pembelanjaan Rp250 ribu. Selain itu, pengunjung bisa foto bareng Santa Klaus. Jadi kita pastikan kegiatan akan berlangsung lancar dan para pengunjung juga tidak akan kecewa,” ucapnya.

BBPOM Medan Tingkatkan Pengawasan
Kepala BBPOM Medan, Agus Prabowo melalui Kepala Bidang Pemeriksaan dan Penyidikan Obat dan Makanan BBPOM Medan, Setia Murni, Selasa (6/12) mengatakan, pengawasan akan lebih ditingkatkan khususnya pada bidang pangan yang meliputi produksi hingga distribusi di pusat-pusat perbelanjaan serta pasar tradisional.

“Sebelumnya memang rutin kita adakan pengawasan ini. Jika memang ada temuan seperti tidak memiliki izin edar, kemasan rusak, ataupun kedaluarsa, maka produknya akan ditarik dari peredaran. Jelang Natal dan Tahun Baru ini, maka pengawasan lebih kita tingkatkan karena setiap hari tingkat konsumsi masyarakat juga tinggi,” katanya.

Dalam pengawasan ini, ucap Setia Murni, pihaknya akan bekerjasama dengan lintas sektor seperti Dinas Kesehatan, Pemko Medan, tak terkecuali petugas kepolisian. “Kerjasama lintas sektor terkait itu pasti, karena kita juga tidak dapat bergerak sendiri.

Dalam minggu-minggu ini kita akan gelar razia besar khususnya pada parsel-parsel yang beredar. Karena tidak menutup kemungkinan, parsel tersebut berisi barang-barang yang sudah kedaluarsa dan minuman yang mengandung alkohol,” ujarnya.

Ditambahkannya, berdasarkan razia tahun lalu, tiga kabupaten/kota yang tertinggi dalam mengedarkan barang atau produk mengandung bahan kimia berbahaya serta kedaluarsa diantaranya Tanjungbalai, Tebing Tinggi dan Medan. “Biasanya di Pelabuhan Tanjungbalai sendiri sering ditemukan barang-barang yang tidak memiliki ketentuan edar atau ilegal bebas masuk. Hendaknya pengawasan di tiap pelabuhan ini juga lebih ditingkatkan supaya tidak menyebar dan dikonsumsi oleh masyarakat,” jelasnya.

Saat ini, sambungnya, tren peredaran barang-barang sudah mulai menurun sekitar 60 persen dengan dilakukannya pengawasan yang rutin.

“Memang mulai menurun karena para pelaku usaha sadar, jika menjual barang atau produk maka banyak sanksi yang dikenakan mulai dari penarikan barang tersebut serta ancaman hukuman pidana,” urai Setia Murni.

Terkait adanya temuan sebanyak 22 jenis kopi yang mengandung Bahan Kimia Obat (BKO) seperti zat sildenafil dan tadalafi yang biasanya digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi, pihaknya juga telah melakukan penarikan terhadap barang tersebut. “Memang ada kita temukan beredar di pusat perbelanjaan maupun pasar tradisional.

Tapi sudah kita tarik peredarannya, dan hasil analisa kita, itu pabriknya di daerah Jawa. Ini bahaya jika dikonsumsi secara rutin karena mengakibatkan sakit kepala, muka merah, gangguan penglihatan, kehilangan potensi seksual secara permanen hingga kematian,” ucapnya.

Untuk itu, pihaknya mengharapkan agar konsumen lebih pintar sebelum membeli suatu produk. “Lebi telitilah, lihat label nya apakah sudah terdaftar di BBPOM, Dinas Kesehatan dan memang ada izin edarnya. Perhatikan tanggal kedaluarsanya dan jangan membeli produk yang kemasannya sudah rusak,” bebernya. (mag-11)

Dongkrak Minat Baca, Kumpulkan Satu Juta Buku

MEDAN- Prihatin akan prilaku anak yang mulai meninggalkan buku dan lebih memilih menghabiskan waktu di depan televisi ataupun internet melatar belakangi sebuah Gerakan Pengumpulan Satu Juta Buku untuk Anak Bangsa.

Program pengumpulan buku yang akan berlangsung selama satu tahun ini nantinya diharapkan bisa meningkatkan minat baca para generasi muda sekaligus mampu menjawab keresahan terhadap kebiasaan membaca anak yang mulai ditinggalkan.

Hal ini disampaikan Ketua Ikatan Pustakawan Indonesia0 Sofyan Tan, dalam acara Gerakan Pengumpulan Satu Juta Buku untuk Anak Bangsa yang berlangsung di Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi (Baperasda) Pempropsu, Jalan Brigjend Katamso Medan, Selasa (6/12).

Sofyan Tan mengatakan, berdasarkan hasil survei, minat menonton televisi anak jauh lebih tinggi dibanding membaca buku. Di mana, minat menonton anak mencapai 85 persen dan sedangkan minat baca hanya 15 persen.

“Ini menunjukkan bahwa masyarakat kurang mengolah otak dan lebih memilih mengolah penglihatan. Dan ini menunjukkan bahwa masyarakat cenderung memilih ke hal-hal yang instan daripada melalui suatu proses,” sebutnya.
Selain itu bilang SofyanTan, Unesco mencatat bahwa Indonesia hanya berada di peringkat 110 dalam minat baca, dan jauh di bawah Malaysia yang berada di peringkat 60 dan Filipina  diperingkat 70.

Sedangkan  untuk peringkat teratas dalam minat baca, lanjutnya, merupakan negara Jepang, yang mana masyarakatnya, lebih banyak menghabiskan waktunya untuk membaca tidak hanya di lembaga pendidikan namun juga di tempat keramaian seperti bis dan kereta api.

“Tidak hanya dikalangan pelajar, namun minat baca masyrakat Indonesia juga terbilang rendah. Dimana dari hasil penelitian menyebutkan, hanya 23 persen masyarakat yang suka mambaca koran,” ungkapnya.
Rendahnya minat membaca ini, menurut Sofyan Tan, perlu mendapatkan perhatian serius dari semua pihak. Mengingat manfaat membaca sangat besar dalam mengembangkan kemampuan anak.

lanjut dia, selama seminggu berjalannya pelaksanaan pengumpulan buku, pihaknya telah mengumpulkan sebanyak 50 ribu buku, yang nantinya akan didistribusikan setiap minggunya ke 33 Kabupaten Kota yang memiliki taman bacaan.

“Setiap buku yang telah terkumpul nantinya akan langsung kita distribusikan ke 500 taman bacaan yang tersebar di seluruh kabupaten kota yang ada di Sumut. Diharapkan pada 6 Desember 2011 mendatang bisa terkumpul satu juta buku,” tandasnya.(uma)

Mobil Rental Direntalkan, Lima Bulan Hilang

SERGAI- Bisnis rental mobil marak di Sumut, tapi tak banyak juga yang tersandung sejumlah persoalan. Seperti dialami seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset ( PPKA ) Serdang Bedagai (Pemkab Sergai),  Joko (29). Mobilnya dirental selama lima bulan tanpa dikem-balikan. Anehnya, mobil rental itu ternyata sudah direntalkan kepada orang lain.

Seperti dituturkan Joko, dirinya memiliki sebuah mobil Daihatsu Terios warna merah Nopol BK 970 KO, yang disewakannya (rental) kepada Heri (38) warga Lubuk Pakam, Deli Serdang sejak lima bulan lalu. Namun, Selasa (6/12), dia melihat satu dari lima mobil rental miliknya terlihat melintas di jalan lintas Sumatera (Jalinsum) persisnya di Sungai Ular menuju arah Tebing Tinggi.

Melihat mobilnya itu, pria bertubuh kecil itu langsung mengejar dan menghubungi petugas Sat Lantas Polres Sergai agar menghentikan mobil miliknya. Pengejarannya akhirnya berhasil, karena saat itu mobil yang dikejarnya berhenti di SPBU Firdaus, Sei Rampah.

Joko menerangkan, bersama petugas Sat Lantas Polres Sergai, akhirnya diketahui pengemudi mobil bernama Muhamad Nuhin S Ag (37) warga Dusun Bourtrem, Bangko Pusako, Rokan Hilir. “Inilah mobil yang sudah aku cari keberadaannya, ternyata mobil itu sudah pindah tangan kepada orang lain dengan cara disewakan tanpa pengetahuan saya,” ucapnya di Mapolres Sergai.

Nuhin mengaku menyewa mobil dari Gino (38) warga Lubuk Pakam seharga Rp35 juta selama empat bulan. “Saya sewa dari Gino seharga Rp35 juta dan itupun atas persetujuan pemiliknya bernama Kanjeng Mami (40) dan suaminya, Andi Lala (43) warga yang sama,” katanya.
Merasa ditipu, Joko membuat laporan di Mapolres Deli Serdang.  (mag-3)

19 Persil Tak Miliki Dokumen

Terancam Tak Diganti Rugi

MEDAN-Sebanyak 19 persil lahan milik warga untuk pembangunan jembatan layang (fly over) Simpang Pos masih belum bisa diganti rugi. Pasalnya, 19 persil lahan warga itu tidak memiliki dokumen.

“Dari informasi tim pembebasan lahan fly over saat ini tinggal 19 persil lagi yang belum diganti rugi dari 21 persil. Kita masih terkendala karena dokumen lahan tidak lengkap,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan, Syaiful Bahri di ruang kerjanya, Selasa (6/12).

Dijelaskan Syaiful, jika dokumen lahan yang akan diganti rugi tidak lengkap, maka hal itu tidak bisa dilakukan pembebasan lahan.

“Banyak surat-suratnya yang tidak lengkap makanya kita tidak bisa lakukan proses ganti rugi, sebab kalau kita ganti rugi maka akan terbentur dengan Bank Tabungan Negara (BTN). Sebab, kalau dia sudah dibebaskan lahannya maka akan menjadi milik negara kalau lahannya yang dibebas kan nanti hanya sebagian tentu akan ada surat baru dari BTN tentang ukuran tanah yang dimilikinya,” jelas Syaiful.

Dikatakannya, jika hingga bulan Desember ini si pemilik lahan dapat melengkapi dokumen-dokumennya maka proses ganti rugi akan tetap dilanjutkan. Namun, jika tidak maka akhir Desember ini akan dilakukan konsinasi ke pengadilan.

“Kalau sudah di pengadilan nanti, tentu mau tidak mau mereka wajib melengkapi dokumen kalau tidak maka dana pembebasan lahan tidak akan dapat diberikan,” tegasnya.

Menurutnya, meskipun masih terdapat 19 persil lagi lahan yang belum bisa diganti rugi. Namun, menurut Syaiful hal tersebut tidak akan mengganggu pembangunan fly over Jamin Ginting.

“Kalau sudah tinggal 19 persil laginya itu kan tidak bermasalah. Jadi awal tahun depan pembangunan sudah dapat dimulai, dan pembebasan lahan yang 19 ini nanti tetap berjalan,” terang Syaiful.

Sebelumnya, Sekda telah menyampaikan pemerintah pusat sudah mengucurkan dana untuk pembebasan lahan sebesar Rp8 miliar. Dan melalui tim apresial pembebasan lahan fly over Simpang Pos juga sudah melakukan pendekatan dan bertambah menjadi dua persil lagi dari 21 persil.

“Kucuran dana dari pemerintah pusat sudah ada, dan langsung bisa digunakan untuk proses ganti rugi terhadap 21 persil lagi oleh tim apresial. Hasilnya bertambah dua persil lagi yang sekarang tinggal 19 persil lagi,” ujar Syaiful.(adl)

Dua Pegawai Kemenag RI Ditipu Rp28 Juta

Minta Sumbangan Rumah Ibadah

MEDAN – Dua  pegawai negeri sipil (PNS) di Kementrian Agama (Kemenag) RI di Jakarta Pusat menjadi korban hipnotis tiga orang pelaku. Modusnya dengan cara meminta uang sumbangan pembangunan rumah ibadah melalui transfer uang Anjungan Tunai Mandiri (ATM) via Bank BRI. Akibatnya kedua korban mengalami kerugian Rp28 juta, Selasa (6/12).

Informasi yang dihimpun Sumut Pos, Selasa (6/12). Korban bernama H Mujianto (45) warga Jalan Gajah Raya Blok D No 20 210, Bekasi, Jakarta membuat laporan ke Mapolsekta Medan Timur.

Dia menuturkan, saat korban menginap di Hotel Dharma Deli pada pagi hari berencana mengitari seputaran Kota Medan, tepatnya di Lapangan Merdeka.Dengan ditemani seorang temanya, yang juga pegawai Kemenag RI  sesampainya di Lapangan Merdeka Medan  didatangi  tiga orang yang mengaku dari organisasi pembangunan rumah ibadah.

“Ketika di Lapangan Merdeka kami didatangi tiga orang meminta sumbangan pembangunan rumah ibadah, panjang lebar dijelaskannya terakhir meminta pengiriman uang melalui transfer,” ceritanya.

Mujianto menerangkan, setelah menuruti permintaan pelaku mentrasfer uang, ketiga pelaku memaksa untuk segera melakukan transaksi dihadapannya. “Tidak tahu, entah sugesti atau hipnotis, kami nurut saja, padahal ATM kami tinggal di kamar hotel, itulah tiga orang ikut bahkan masuk ke kamar kami,” ujarnya mengaku sudah 10 hari di Medan untuk Diklat.

Sesampainya di kamar hotel korban, ketia pelaku tersebut menjalankan sugestinya untuk mengelabui pegawai Kemenag itu. Dengan berbagai alasan, pelaku meminta nomor pin ATM korban, bahkan lebih parah merampas kartu ATM secara halus, dengan menukarkan dengan kartu ATM palsu. “Itulah herannya kami menurut saja, tahunya sadar uangku sudah hilang Rp25 Juta, sedangkan temannya Rp 3 Juta, tahu begitu kami langsung blokir ATM,” terangnya.

Petugas Polsekta Medan Timur tak bisa menerima laporannya, karena lokasi kejadian di wilayah Polsekta Medan Barat, polisi itu meminta korban melaporkan ke Polresta Medan. Mendengar itu, korban langsung ke Mapolresta Medan , ternyata juru periksa di Sat Reskrim itu penuh melayanilaporan. Korban diminta kembali malam hari. (gus)

Bupati Langkat Kritik Pencapaian PAD

LANGKAT- Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu menyoroti berbagai pelaksanaan pemerintahan, mulai dari tak konsistennya perencanaan dengan pelaksanaan serta lemahnya administrasi sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

“Melalui forum ini, saya minta, hal koordinasi dan penguasaan terhadap tugas benar-benar menjadi perhatian saudara-saudara,” kata Ngogesa saat memimpin Rapat Koordinasi Pemerintahan (Rakorpem) di lantai 2 Ruang Pola Kantor Bupati, Selasa (6/12).

Menurut dia, sisi pencapaian realisasi target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp39.643.817.920.- juga menjadi hal serius kekhawatiran terhadap terpenuhinya target dimaksud. Pasalnya, hingga Oktober 2011 masih terealisasi Rp26.466.659.705. atau 68,50 persen. “SKPD pengelola PAD harus lebih maksimal sehingga target di akhir tahun anggaran yang tersisa beberapa minggu lagi, bisa tercapai,” ucapnya.

Kepala Bagian Tata Pemerintahan  Rajanami melaporkan Rakorpem dimaksudkan meningkatkan hubungan kerja dan koordinasi lintas SKPD. (mag-4)

Bayar Rp21 Juta, 2 Tersangka Pemerkosa Siswi SD Bebas

KARO- Dua tersangka (Tsk) kasus pemerkosaan siswi kelas VI  SD Negeri, Kecamatan Tiganderket dilepas polisi. Kedua orang itu dibebaskan Polres Tanah Karo karena ada perdamaian antara tersangka dan korban, yang telah menyalurkan uang sebesar Rp21 juta.

Siswi SD itu diperkosal oleh dua pria berinisial DG dan JS warga Tiganderket, yang ditangkap Polres Tanah Karo pada akhir pekan lalu. Setelah mendekam dalam dinginnya sel tahan Polres Tanah Karo, akhirnya kuasa hukum tersangka dan keluarga melakukan perdamaian.

Seperti informasi yang diterima di Polres Tanah Karo, setelah menjalani pemeriksaan kedua tersangka dan korban. Kuasa hukum tersangka menemui keluarga korban, saat itulah didamaikan.

Pada saat perdamaian tersebut. Seorang sumber di Polres Tanah Karo, Selasa (6/12) menyebutkan perdamaian dilakukan bernuansa intimidasi. Namun, pada akhirnya perdamaian tetap terlaksana secara kekeluargaan.  Total uang perdamaian yang dijanjikan tersangka sebesar Rp21 juta, tapi dari jumlah itu hanya Rp10 juta yang diberikan kepada keluarga siswa SD tersebut. Sedangkan sisanya, uang itu diserahkan kepada oknum penegak hukum di Mapolres Tanah Karo. Setelah itu, dua tersangka bebas dan diungsikan ke Medan.

Kasi Humas Polres Tanah Karo AKP Sayuti Malik menjawab, kasus tersebut tetap dilanjutkan sesuai prosedur hukum. Tapi, dia tak membantah kalau kedua tersangka  tak diinapkan didalam sel.  “Dua tersangka tak ditahan karena adanya perdamaian. Proses hukumnya tetap lanjut,” ucapnya. (wan)