25 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 14332

Bumikan Perpustakaan dengan Penguatan Minat Baca

Dunia ilmu pengetahuan sarat dengan perkembangan teknologi informasi yang berkembang dalam globalisasi dunia. Perkembangan ini memudahkan setiap orang mendapatkan ilmu. Bila dulu orang harus mencari buku (pustaka buku), untuk mendapatkan ilmu dan informasi, kini akses internet lebih memudahkan (pustaka elektronik).

Tapi, apakah efektif untuk diakses semua orang? Tentu saja tidak semudah itu. Alasannya, karena tak semua orang memiliki perangkatnya atau bisa mengaksesnya. Masyarakat yang ada di pedesaan tidak semua bisa melakukannya. Pustaka buku sangat dibutuhkan di sana karena mereka membutuhkan tambahan pengetahuan dari buku-buku yang sebelumnya tidak pernah mereka baca. Kurangnya perhatian pemerintah setempat ataupun pemerintah pusat sangat menghambat program untuk membuat sebuah perpustakaan kecil yang dapat membantu masyarakat pedalaman yang belum mempunyai sarana mengembangkan minat bacanya. Ada hal lain yang menghambat program tersebut, yaitu kurangnya anggaran perpustakaan dari pemerintah yang sebenarnya menjadi satu faktor terpenting dalam membangun sebuah perpustakaan di daerah.

Terpenting perpustakaan sangat terkait erat dengan minat baca setiap individu. Karena minat bacalah mengisi ruang perpustakaan untuk mengisi bekal ilmu pengetahuan. Dalam Al quran jelas disebut bagaimana seseorang sejak dini sudah dimotivasi untuk membaca, membaca dan membaca. Sebagaimana terurai dalam surat Al Iqra. Artinya, membaca membuat terbuka lebar jendela pengetahuan dan kehidupan manusia.

Apakah ini mempengaruhi dunia pengetahuan dan pendidikan di Indonesia?  Jawabannya adalah ya, tentu saja ini mempengaruhi karena perpustakaan adalah jantung pengetahuan dan buku adalah jendela ilmu, apabila kita tidak mempunyai perpustakaan yang mempunyai beragam buku bagaimana kita mau berkembang menjadi Negara maju yang berisikan orang-orang cerdas. Ini bukanlah hal yang sepele, sudah menjadi kewajiban pemerintah membuat sebuah sarana yang mencerdaskan bangsanya dan seharusnya anggaran untuk perpustakaan diperhatikan secara serius oleh pemerintah.

Kita sering membicarakan tentang perpustakaan tapi terkadang banyak yang kurang tahu tentang perpustakaan. Perpustakaan bisa diartikan sebagai sebuah sarana yang menyediakan fasilitas membaca bagi publik. Perpustakaan juga mempunyai  peran yang cukup banyak, misalnya bisa mendapatkan informasi  dari buku yang kita baca di perpustakaan, perpustakaan juga dapat membantu orang yang tidak mampu untuk tetap mempertahankan minat membacanya  karena perpustakaan menyediakan berbagai koleksi buku yang dapat dipinjam  tanpa harus membayar.
Sebenarnya perpustakaan harus dimiliki semua instansi, universitas, sekolah dan umum. Dari mulai TK (Taman Kanak-kanak), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), maupun Sekolah Menengah Atas (SMA), karena perpustakaan ini bisa dikatakan sebagai  pengembang minat dan budaya membaca serta kesadaran pentingnya membaca sepanjang kita masih hidup di kalangan pelajar, apalagi seiring berjalannya waktu minat membaca pelajar yang diharapkan makin meningkat malahan makin memburuk. Dari perpustakaan ini juga kita dapat merevitalisasi atau menumbuhkan kembali minat membaca yang telah pudar dengan cara mengajak pelajar untuk mengenali perpustakaan dengan cara mensosialisasikan peranan atau fungsi perpustakaan ke sekolah-sekolah dan mengajak sekolah-sekolah untuk membuat perpustakaan sebagai tempat yang tidak membosankan dan nyaman bagi siswa/i-nya.

Di sini juga dibutuhkan peran pihak sekolah agar mengimbau siswanya untuk sering meminjam buku di perpustakaan setiap sebulan sekali, sehingga ada suatu kegiatan untuk mengunjungi perpustakaan, yang lama-lama akan membentuk suatu kebiasaan mengunjungi perpustakaan. Pihak sekolah juga harus selalu menanamkan kepada siswanya untuk sering membaca buku sehingga akan membentuk minat membaca.

Saya sering pergi ke perpustakaan untuk membaca buku-buku pengetahuan yang terdapat di sana, bahkan saya sering mendapatkan ide-ide untuk membuat tulisan dari buku-buku yang saya baca di perpustakaan sehingga saya menganggap perpustakaan adalah sebagai sumber ide dan sebagian pengetahuan yang saya miliki.

Perpustakaan di sekolah saya sangat memperhatikan kenyamanan bagi siswanya yang berkunjung, mulai dari ruangan yang tenang, kursi nyaman, dan ruangan cukup lebar sehingga semua orang merasa nyaman ketika berada di sana . Karena banyak sekali koleksi buku-bukunya, dan setiap bulan pasti ada tambahan buku-buku baru yang menarik untuk dibaca. Proses peminjaman buku di sana dikelola dengan baik, siswa yang meminjam buku harus mengembalikan bukunya pada tanggal yang dicantumkan di balik bukunya, apabila tidak maka siswa tersebut akan di berikan sanksi atau denda. Proses peminjaman buku di sana sangat baik karena adanya kesadaran dari siswanya untuk mengembalikan buku tepat pada waktunya.  Dari pola ini sebenarnya sudah terbentuk kesadaran dan kedisiplinan membumikan perpustakaan dengan mengajak semua pihak memberdayakan minat baca.

Banyak juga faktor-faktor  yang dapat membuat perpustakaan, khususnya perpustakaan menjadi membosankan untuk dikunjungi pelajar. Saya sering mendengar banyak pendapat negative dari  pelajar tentang perpustakaan. Perpustakaan sekolah itu dianggap membosankan.

Faktor pertama, karena tempatnya yang kurang nyaman, hal ini disebabkan oleh pihak sekolah yang kurang memperhatikan keadaan perpustakaan sekolahnya, padahal perpustakaan sekolah ini  mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam mencerdaskan siswa di sekolah.  Kedua, keterbatasan koleksi buku, baik dalam jumlah, kualitas buku maupun variasi buku yang ada di rak perpustakaan. Nah, hal ini dapat membuat siswa bosan ke perpustakaan karena hanya buku-buku yang sama saat dilihat di rak perpustakaan setiap berkunjung. Sebenarnya keterbatasan ini disebabkan oleh kurangnya anggaran yang diberikan untuk perpustakaan, sehingga menyebabkan perpustakaan tidak dapat menambahkan buku baru kedalam koleksinya. Ketiga, kurangnya promosi tentang fungsi maupun peran perpustakaan juga menyebabkan sedikit siswa yang ingin mengunjungi perpustakaan. Sebenarnya ajakan dan dorongan untuk ke perpustakaan harus selalu disampaikan kepada siswa. Ketiga faktor tersebut harus ditanggapi dengan serius dan harus diperbaiki oleh semua perpustakaan.

Menurut saya sebaiknya di setiap perpustakaan dibuat sebuah pengumuman tentang buku-buku yang baru ditambahkan agar siswa lebih bersemangat untuk membaca di sana dan sebaiknya untuk menambah keindahan perpustakaan, warna dinding ruangannya lebih mengesankan kesejukan di dindingnya juga digantungkan gambar ataupun tulisan yang memberikan motivasi kepada pelajar dan pengelolaan peminjaman bukupun harus diperhatikan dengan baik. Selain itu dekorasi ruang baca yang nyaman membuat pengunjung untuk berlama-lama dengan keasyikannya. Informasi buku baru yang menarik sangat penting diinformasikan. Pengelolaan dengan manajemen yang baik mempermudah dan membuat daya tarik pengunjung. Apalagi petugasnya melayani dengan ramah tamah dan wajah yang ceria.

Nah, sebagai penutup mungkin sekolah, kampus, umum bisa membuat dan menata manajemen perpustakaan yang baik. Paling tidak perpustakaan bisa menjadi tujuan wisata ilmu bagi semua orang. Kalau perpustakaan sudah menjadi satu tujuan wisata, alangkah indah dan menariknya pemandangan bila singgah di sebuah perpustakaan. Jadi dekorasi yang menarik, penataan buku yang membuat orang tertarik dan berminat wisata dari satu rak ke rak lain.  Jelas dunia perpustakaan jadi membumi di masyarakat dan semangat minat baca masyarakat jadi meningkat. (*)

Oleh: Rr Meidy Irzha Adewidya

*Penulis adalah siswi Kelas X-2 
SMA Negeri 1 Medan
Jalan Teuku Cikditiro No.1      

Kejurprov PBSI Sumut Diikuti 628 Atlet

MEDAN-Pangdam I /BB Mayor Jenderal Lodewijk F. Paulus berharap melalui Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) bulu tangkis dapat menghasilkan atlet andal yang dapat diandalkan di tingkat nasional dan internasional.

“Saya yakin pebulu tangkis yang tampil di kejuaraan kali ini merupakan pemain terbaik di daerahnya masing-maisng. Jadi, apabila mampu tampil sebagai juara di even ini, maka sang juara adalah seorang pemain yang memiliki mental dan kemampuan yang sangat teruji,” bilang Pangdam I/ BB Mayor Jenderal Lodewijk F. Paulus dalam sambutannya yang dibacakan Kasdam I/ BB, Brigjen I G De Sumarta saat pembukaan Kejurprov Bulu Tangkis  yang berlangsung di GOR PBSI Sumut Jalan Williem Iskandar Medan Estate, Selasa (8/11).

Selanjutnya Pangdam I/BB mengharapkan kepada seluruh atlet untuk tetap semangat sepanjang pertandingan serta mampu bersikap jujur sehingga menjadi seorang pemenang yang bermartabat. “Bila itu mampu diterapkan, utamanya oleh para pembina dan pelatih, saya yakin even ini akan berlangsung sukses dan melahirkan pemain andal di masa mendatang,” bilangnya.

Sementara itu Ketua KONI Sumut H Gus Irawan Pasaribu SE AK MM mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik even yang digagas PBSI Sumut tersebut.

“Semakin banyak even yang digelar, maka akan semakin teruji kemampuan para atlet. Artinya, even bermanfaat bagi seorang atlet sebagai sarana untuk mengukur kemampuan yang dimiliki,” bilang Gus Irawan.

Ketua Pengprov PBSI Sumut Ir Johannes IW menyebutkan bahwa para juara di ajang ini akan disiapkan untuk berlaga di Kejurnas yang berlangsung di Riau pada 29 November hingga 3 Desember 2011 nanti. “

Kejurprov PBSI Sumut ini diikuti 628 pemain yang bertanding dalam beberapa kategori seperti kategori tunggal anak-anak Pa/Pi kelahiran 1999, kategori pemula Pa/Pi kelahiran 1997, kategori remaja Pa/Pi kelahiran 1995, kategori taruna Pa/Pi kelahiran tahun 1993, kategori dewasa pa/pi usia bebas, kategori veteran putri usia minimal 35 tahun, kategori veteran putra usia minimal 40 tahun kelahiran 1971, dan  kategori ganda veteran putra usia minimal 45 tahun.(omi)

Launching Persipura Usai Sea Games

JAYAPURA- Kendati telah menjuarai turnamen pra musim SCTV Cup, dan saat ini tengah mempersiapkan tim di kompetisi Inter Island Cup (IIC) 2011, mutiara hitam tak buru-buru melaunching tim alias memperkenalkan kepada publik.

Ketua umum Persipura Benhur Tommy Mano kepada Cenderawsih Pos kemarin mengatakan pihaknya akan melaunching tim setelah perhelatan Sea Games.

“Memang kita sudah tetapkan nama – nama tetapi kita belum bisa launching sekarang ini,” ungkapnya. Itu karena sekarang sejumlah pemain Persipura mendapat kehormatan memperkuat Timnas di Sea Games sekarang ini. Selain itu, karena sebagian pemain sedang masuk Timnas senior, maka kita belum bisa launching tidak etis kalau launchingnya tidak dihadiri oleh semua anggota tim Persipura,” katanya.

Karenanya Tomi Mano mengungkapkan bahwa rencana launching baru dilaksanakan usai perhelatan Sea Games. “Kita harapkan kalau bisa setelah Sea Games, karena saat itu anak – anak sudah bisa kembali ke Jayapura  semuanya,” ujarnya lagi.

Jadi, bagaimana harapan dan target yang diberikan kepada anak-anak Persipura yang hari ini bertanding di Inter Island Cup, mantan Kadistrik Abepura ini menegaskan pihaknya tak membebani target dalam even yang ddikuti 11 klub ISL tersebut. Sebaliknya Persipura menjadikan even ini sebagai ajang uji tanding dan pemanasan saja.  “Tidak ada target, turnamen itu hanya sebagai ajang ujicoba dan pemanasan saja,” jelasnya. Sementara ini kata dia pihaknya masih menunggu kompetisi resmi yang akan di gelar PSSI, sehingga penting bagi Persipura untuk mengikuti even tersebut sekaligus menjadi  ajang untuk menambah jam terbang bagi pemain  muda Persipura. Bagi Tomi Mano selama belum ada kompetisi resmi dia tidak akan bicara target, apalagi sekarang ini pihaknya sedang sibuk menggalang dana untuk membiayai operasional Persipura.

“Sekarang kita belum bisa bicara target selama belum ada kompetisi resmi. Dan kami masih lobi – lobi cari dana, putar otak supaya tim ini  terus eksis saja itu yang penting,” tandasnya. (ta/wen/jpnn)

Indeks Konsumen Meningkat, Tren Ekonomi Positif

MEDAN-Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Sumatera Utara pada triwulan IV tahun 2011 mencatat poin positif, sebesar 109,57. Yang artinya kondisi ekonomi konsumen pada triwulan III tahun 2011 meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (ITK sebesar 106,26).

Naiknya indeks pada triwulan III ini dikarenakan berbagai variabel pembentukan ITK. Diantaranya, rendahnya inflasi terhadap konsumsi makanan sehari-hari, dan meningkatnya konsumsi beberapa komoditi makanan dan bukan makanan. “Inflasi pada berbagai bahan kebutuhan makanan tidak terlalu tinggi, sementara konsumsi masyarakat juga tinggi,” ujar Kepala BPS Sumut, Suharno. Meningkatnya indeks ini juga sebagai penunjuk sikap optimisnya masyarakat akan pergerakkan ekonomi.

Dosen Ekonomi Unimed, M Ishak, melihat ITK triwulan ini tidak dapat dikatakan berkualitas, karena variabel penunjang kenaikan indeks adalah konsumsi masyarakat yang tinggi. “Pada triwulan III tahun ini jatuh pada pertumbuhan bulan Juli, Agustus dan September. Bulan ini banyak pengeluaran karena liburan, masuk sekolah, puasa dan lebaran, jadi banyak pengeluaran masyarakat,” ucapnya.

Selain pengeluaran, pendapatan yang paling dominan untuk menentukan penghasilan masyarakat. Variabel ITK juga ditentukan pendapatan rumah tangga dan kaitan inflasi dengan konsumsi makanan sehari-hari. Tetapi pada triwulan ke III ini, pendapatan rumah tangga menurun, dibandingkan dengan triwulan ke II.

“Itu dia, pendapatan masyarakat habis untuk berbelanja memenuhi kebutuhan pada bulan tersebut, sehingga pendapatannya ada, jadi tidak ada simpanan, atau dengan kata lain tidak memiliki investasi,” tambah Ishak. (mag-9)

Liga Futsal Siwo PWI Sumut Diundur

MEDAN- Pelaksanaan Liga Media Siwo PWI Sumut Piala Gubsu ke-III yang seyogyanya digelarnya pada tanggal 26 November-4 Desember 2011 diundur menjadi tanggal  10-18 Desember 2011.

Menurut ketua panitia Liga Media ke-III Halomoan Samosir didampingi sekertaris Muhammad Syamsir, Jhony Ramadhan Silalahi (Wakil Ketua Siwo PWI Sumut), Ayub Kesuma dan Yonan Febrian, pengunduran jadwal Liga Futsal tahun ini merupakan hasil keputusan antar pengurus Siwo Sumut dan PWI Cabang Sumut.

Dari masukan yang ada, panpel menindaklanjuti dengan menetapkan perubahan jadwal pelaksanaan liga tersebut. Dan menyangkut syarat peserta dari yang sebelumnya 6 anggota PWI dan 4 wartawan biasa yang telah bekerja selama 3 tahun di media, panpel memutuskan bahwa peserta anggota PWI menjadi 5 orang dan wartawan yang bukan anggota PWI 5 orang.

Selanjutnya, ketika pertandingan berlangsung , peserta diwajibkan 3 anggota PWI dan 2 wartawan yang berada dilapangan. Dan ini merupakan keputusan mutlak yang tidak dapat diganggu gugat. Sedangkan dari penyusunan jadwal pertandingan, panpel akan melaksanakan laga pembuka pada hari Sabtu dengan menggelar dua pertandingan.

Pada hari Minggu, Senin, Selasa dan Rabu pertandingan akan dimulai pada pukul 15.00 Wib dan direncanakan pukul 17.00 WIB pertandingan akan usai. Pertandingan semifinal akan dilaksanakan pada Jum’at tanggal 16 Desember dengan menggelar dua pertandingan. Dan selanjutnya partai final dilangsungkan Minggu (18/12) siang.

Sementara pendaftaran peserta Liga Media akan dibuka mulai tanggal 1-8 Desember di Kantor PWI Sumut Jalan Adinegoro/Parada Harahap mulai pukul 10.00-15.00 Wib atau menghubungi contac person 081361456933 dan 082163851927. (jun)

Daya Saing Indonesia Melorot HaKI Jadi Modal Kekuatan

JAKARTA – Indonesia mengalami kemunduran dalam daya saing usaha dibandingkan dengan negara lain di dunia. Hasil survei World Economic Forum (WEF) pada 2010-2012 menempatkan daya saing Indonesia pada peringkat 46 dari 142 negara. Posisi tersebut melorot dua peringkat dari posisi sebelumnya, di mana  Indonesia menempati posisi 44.

Hasil survei ini tentu mengejutkan bagi banyak pihak. Pasalnya pada 2010, Indonesia sebetulnya berhasil mencatat prestasi yang luar biasa, sebab peringkat daya saingnya meningkat drastis dari level 54 menjadi 44 dari 139 negara.
“Tentu ini mengejutkan kita. Dan salah satu penyebabnya adalah masalah perlindungan Hak Kekayaan Intelektual yang masih lemah,” kata Sugihono Kadarisman, Vice Chairman International Chamber of Commerce (ICC) Indonesia dalam keterangan persnya, Senin (7/11).

Ada berbagai hal yang menyebabkan turunnya peringkat daya saing Indonesia itu. Selain lemahnya  infrastruktur, masalah utama yang dihadapi para pengusaha di Indonesia adalah soal perlindungan hak kekayaan intelektual (HaKI).
“Kurangnya perlindungan hak cipta, mulai dari tingkat kebijakan berupa perumusan peraturan perundangan, sosialisasi, pelaksanaan, hingga penegakan hukum, tentunya akan menghambat kepastian berusaha serta daya inovasi dari para pelaku usaha di Indonesia,” tambahnya.

Hal tersebut diamini Sekjen Perhimpunan Masyarakat HAKI Henry Soelistyo Budi. Menurutnya, pemerintah harus lebih serius melakukan perlindungan atas Hak Kekayaan Intelektual untuk Meningkatkan Daya Saing Usaha Indonesia.(esy/jpnn)

Berharap Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Atlet

MEDAN-Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Medan menggelar pelatihan pelatih, peneliti, praktisi dan teknisi olahraga tahun 2011untuk cabang olahraga gulat.

Pelatihan ini merupakan gelombang kedua, setelah sebelumnya Dispora Medan jugua menggelar kegiatan sejenis beberapa waktu lalu. Kagiatan kali ini berlangsung di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar Sumatera Utara (PPLP Sumut) Jalan Sekolah Pembangunan/ Sunggal Medan mulai 7 s/d 12 Nopember 2011.

Pelatihan pelatih gulat gelombang kedua ini diikuti 40 peserta yang berasal dari guru-guru olahraga dan pelatih klub sekolah binaan Dispora Kota Medan.

Pelatihan dibuka oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Drs Hanas Hasibuan MAP mewakili Walikota Medan, Senin (7/11). Dalam sambutan pembukaannya Kadispora menegaskan bahwa apa yang dilakukan pihaknya ini merupakan upaya untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pelatih.

Selanjutnya Hanas berharap agar para pelatih yang mengikuti kegiatan ini mampu mengaplikasikan kepada para anak asuhnya, sehingga apa yang didapat selama mengikuti pelatihan berdaya guna dan berhasil guna.

“Kami berharap agar apa yang dilakukan sekarang ini bukan acara seremonial belaka, sehingga ke depan mampu membuahkan prestasi yang dapat membanggakan Sumut di tingkat nasional,” bilang Hanas.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh panitia pelaksana Drs Azzam Nasution. Bahkan secara tegas Azzam mengatakan bahwa penting bagi seorang pelatih untuk menimba pengetahuan dan melakukan evaluasi demi perkembangan dan kemajuan olahraga yang bersangkutan. (omi)

Gas untuk Industri Sumut Dijatah 40 Persen

MEDAN- Perusahaan Gas Negara (PGN) memberikan kuota untuk setiap pelanggannya  di Sumut. Hal ini dikarenakan kurangnya pasokan gas yang dimiliki oleh PGN, terutama dari pemasok utama yaitu PT Pertamina dan PT Pertiwi Nusantara Resource (PNR) berkurang, maka gas yang disalurkan ke industri dan masyarakatpun berkurang.

“Sejak 16 oktober kemarin, pembagian kuota untuk penyaluran gas sudah berlaku untuk industri di Sumut, mulai yang di Belawan, Binjai dan Tanjung Morawa,” ujar General Manager SBU DW III, Medan, Moegiono. Menurutnya, pembagian kuota ini berlaku hingga waktu yang tidak ditentukan, hingga pasokan gas yang dimiliki PGN mencukupi.
Untuk saat ini, pemasokan gas ke berbagai industri di Sumut yang disalurkan PGN sekitar 40 persen. Dan semuanya berlaku untuk semua pelanggan industri yang berjumlah sekitar 54 industri existing. “Semua pembagian kuota tersebut adil, tidak ada yang dianaktirikan, 54 industri existing tersebut hanya mendapatkan pasokan 40 persen gas PGN,” tambah Moegiono.

Pasokan gas yang paling berkurang diterima oleh PGN berasal dari PT PNR, bahkan penurunan pasokan gas tersebut mencapai 50 persen dari nilai kontrak. Sementara itu, dari pasokan gas alam yang berasal dari NAD juga tidak mencukupi kebutuhan gas industri dan rumah tangga di Medan. “Gas kita berasal dari NAD, tetapi gas di sana juga tidak banyak, karena sumurnya sudah tua,” ucap Moegiono.

Penggunaan bahan bakar gas lebih murah dibandingkan denga penggunaan BBM (Bahan Bakar Minyak), atau dalam equevalennya, gas dapat dibeli dengan nilai 8-9 Dollar per MMGPU sedangkan untuk BBM bisa mencapai 26-28 Dollar MMGDU. “Penggunaan bahan bakar gas lebih murah, tetapi barangnya tidak ada,” tambahnya. Kalau dari hitungan ekonomi, biaya produksi murah, maka biaya jual juga bisa menjadi murah.

Berbagai usaha juga telah dilakukan oleh PGN terkait untuk menambah pemasokan gas, termasuk ke pemasok gas, baik melalui lelang maupun permintaan khusus ke manajemen pemasok. Tetapi hal ini akan menjadi sangat sulit, mengingat gas merupakan produk ekspor di Indonesia. Bahkan pemerintah sudah melakukan perjanjian ekspor gas dengan jangka puluhan tahun dengan beberapa negara, seperti Jepang, Singapura dan lainnya. (mag-9)

Melanggar, Langsung Ditilang

Satlantas Sosialisasi Patuh Lalulintas

MEDAN- Ini peringatan bagi pengemudi angkutan kota (Angkot) dan becak bermotor (Betor) yang suka ugal-ugalan dan tak patuh aturan lalulintas. Pasalnya, Satuan Lalulintas (Satlantas) Polresta Medan akan menindak tegas setiap pengemudi angkot dan betor yang melanggar aturan dan rambu-rambu lalulintas.

“Untuk tujuh hari ke depan, kita akan melakukan sosialisasi terhadap pengemudi angkot dan betor. Setelah dilakukan sosialisasi, kita akan melakukan tindakkan berupa tilang di tempat,” ungkap Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga di Malporesta Medan, Selasa (8/11) pukul 15.30 WIB.

Tagam juga mengungkapkan, kesadaran pengendaraan harus ditingkatkan untuk menaati lalulintas selama mengendari kenderaannya. “Kesadaran pengemudi dalam displin lalulintas saat ini yang diperlukan,” ungkap Tagam.

Lanjut Tagam menjelaskan, pihaknya melalui Sat Lantas Polresta Medan terus melakukan penertiban terhadap sejumlah terminal liar yang beroperasi, karena selalu membuat kemacetan. Pihaknya juga akan melakukan tindakkan tegas kepada penggelola terminal liar maupun pengemudi angkutan umum yang masih beroperasi.

“Kita akan terus melakukan penertiban terminal liar. Kalau itu tetap dilakukan, kita tetap akan melakukan tindakkan sesuai peraturan yang ada,” ujar Tagam.

Dia juga mengungkapkan, berasarkan hasil penertiban yang dilakukan sejak 29 September hingga 5 November lalu, pihaknya mengeluarkan 65 set surat tilang di tempat serta menyita angkutan roda empat sebanyak 55 unit dan STNK 10 lembar.

Setelah ini, Polresta Medan akan mengundang para pengusaha angkutan umum yang mencari sewa di terminal liar pada Jumat (11/11) medatang di Aula Bayangkari Polresta Medan.

“Kita akan mengundang semua pengusaha angkutan umum yang mencari sewa di terminal liar. Kemudian kita berikan pemahaman dan sosialisasi peraturan lalulintas agar para supir angkutan umum ini mentaati peraturan lalulintas,” ujarnya.

Tak hanya itu, truk pengangkut pasir juga akan ditertibkan. Hingga kini, 25 unit truk pengangkut pasir sudah disita dan menilang 72 lembar SIM serta 290 STNK. Saat disinggung terhadap kemacatan yang terus menghantui Kota Medan, Tagam mengungkapkan, Kota Medan merupakan kota besar serta pertumbuhan kendaraan semakin meningkat setiap tahunnya, namun untuk menghindari kemacetan yang terus terjadi diperlukan kesedaran masyarakat saat mengendari kenderaan bermotor dengan tertib berlalu lintas.(mag-7)

Saya tak Ada Menemuinya…

Dikabarkan Makan Siang Bersama Hasan Basri, Ketua Komisi B Kepanasan

MEDAN- Beredarnya kabar, telah ada kesepakatan terselubung antara Ketua Komisi B DPRD Medan Roma P Simaremare dengan Kadis Pendidikan Kota Medan Hasan Basri, membuat politisi PDI Perjuangan itu ‘kepanasan’. Pasalnya, dia mengaku tidak pernah melakukan pertemuan dengan Hasan Basri, apalagi makan siang bersama di restoran dengan Kadisdik Kota Medan itu.

“Saya jelas membantah. Saya minta agar diklarifikasi. Saya minta tunjukkan orangnya, itu sudah pencemaran nama baik,” kata Roma P Simaremare didampingi Salman Alfarisi di ruang Komisi B DPRD Medan, Selasa (8/11) siang.
Roma menegaskan, dia tidak ada bertemu dengan Kadisdik Medan Hasan Basri di restoran, Senin (7/11) kemarin. “Memang saya ada keluar (gedung dewan, Red) habis rapat, tapi saya tidak ada menemuinya (Hasan Basri, Red). Saya dan anggota fraksi lainnya berkeliling dari pukul 11.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB,” terangnya tanpa merinci tempat-tempat yang mereka datangi.

“Kami rapat membahas persiapan rapat kerja cabang. Sesudah itu, kami makan bersama din Restoran ‘Tabobak’ di Jalan Multatuli. Kan Nggak mungkin Hasan Basri makan di situ (Restoran Tabobak),” jelasnya.

Sesudah makan siang, lanjut Roma, mereka pergi ke DPRD Sumut untuk menemui anggota Fraksi PDI P DPRD Sumut dan selanjutnya mereka kembali ke Fraksi DPRD Kota Medan sekitar pukul 14.30 WIB. “Sekitar pukul 15.30 WIB, saya berangkat ke DPC PDI P untuk rapat bersama DPC dan PAC. Kemudian, sekitar pukul 19.00 WIB, kami melanjutkan rapat internal DPC Partai PDI P yang selesai pukul 21.00 WIB yang langsung pulang ke rumah. Jadi, kapan saya bertemu dengan Hasan Basri?” katanya lagi.

Mengenai ponselnya yang tidak diangkat saat dihubungi wartawan koran ini, Roma mengaku saat itu dia sedang rapat membahas persiapan rapat kerja cabang. “Kalau lagi rapat, kami dihimbau ketua Fraksi untuk mematikan HP. Tapi saya tidak mematikan HP dan sengaja tidak mengangkatnya,” cetusnya.
Sementara, Salman Alfarisi yang terus mengikuti perbincangan, mengakui kalau ponsel Roma Simaremare memang tidak diangkat saat dihubungi. “Saya saja saat menghubunginya juga tidak diangkat. Memang saya ada jumpa dengan ketua di Gedung Dewan dan kami hanya say hello saja,” katanya.

Sedangkan mengenai rekomendasi pencopotan Hasan Basri yang dilayangkan Komisi B ke Ketua DPRD Medan, Roma menjelaskan, hingga kini belum diketahui apakah sudah disampaikan ke wali kota atau belum. “Kita sebagai perwakilan rakyat hanya mengusulkannya, itu wewenang wali kota,” ujarnya.

Ketika disinggung mengenai rapat paripurna yang bakal digelar Kamis (17/11) yang mengagendakan pembacaan rekomendasi Komisi B terkait pencopotan Hasan Basri sebagai Kadis Pendidikan Medan, menurut Roma, jika benar dilakukan mutasi, maka rekomendasi Komisi B tersebut tak perlu lagi dibacakan di rapat paripurna tersebut. “Tapi itu kan masih isu, belum pasti. Kalau benar Hasan Basri dicopot pada Rabu (16/11) nanti, lebih bagus lagi,” kata Roma.
Sementara Salman menambahkan, rapat paripurna yang bakal digelar Kamis (17/11) mendatang ada dua agenda, yakni pembacaan rekomendasi Komisi B dan usulan pembentukan Pansus PSB 2011. Bila Hasan Basri telah dicopot sebelum paripurna digelar, jelas Salman, maka rekomendasi tak perlu dibacakan lagi, maka dilanjutkan dengan pembahasan pembentukan Pansus PSB 2011.

“Pembentukan Pansus PSB tetap berjalan untuk menyelidiki kenapa ada kelas gelap dan siswa siluman. Sedangkan untuk siswa yang sudah mengikuti kegiatan belajar dan mengajar, Pansus PSB tidak akan mengganggu mereka, karena bukan mereka yang melakukan kesalahan, tapi pelaksanaan sitemnya yang salah,” terangnya.

Politisi PKS ini menjelaskan, Pansus PSB dibentuk bukan untuk menghakimi, tapi memperbaiki kinerja Dinas Pendidikan Kota Medan dengan menguatkan sistem supaya jangan terjadi penyelewengan lagi di masa mendatang.

Dijelaskannya, Kepala Sekolah yang terlibat dalam PSB sudah dilakukan pemanggilan oleh Komisi B. Tapi para kepala sekolah dari SMAN 2 dan SMAN 4 tersebut tidak juga datang sampai saat ini. “Yang saya tahu ada dua sekolah dan sudah disurati sebanyak dua kali dan yang bersangkutan tidak datang. Kalau untuk kerpala sekolah yang terbukti terlibat PSB akan dicopot apa tidak, itu semua Pansus yang akan membahas bersama anggota dewan, apa akan disetujui atau tidak,” jelasnya.

Sementara Ketua DPRD Medanh, Amiruddin yang dikonfirmasi wartawan koran ini terkait rekomendasi pencopotan Kadisdik Medan mengaku, masih akan melakukan konsultasi dengan seluruh Ketua Fraksi DPRD Medan. “Hasil rapat Banmus, tanggal 17 nanti akan dilakukan pembentukan Pansus. Tetapi sebelumnya, Pimpinan DPRD Medan, Ketua Fraksi dan Komisi B akan melakukan pertemuan dulu sebelum tangal 17. Itu kan sesuai dengan tata tertib yang harus dikonsultasikan dengan ketua-ketua fraksi,” bebernya.

Ketika disinggung adanya informasi kalau Ketua DPRD Medan sudah mengirimkan Rekomendasi pencopotan Kadisdik Memdan yang isinya berbeda dan meminta agar Kadisdik Medan diberikan disiplin. Amiruddin membantahnya. “Siapa yang bilang? Kita (DPRD Medan) belum tahu apa Kadisdik Medan dicopot atau tidak. Karena copot mencopot adalah urusan Wali Kota Medan,” ungkapnya.

Terkait dengan pelantikan yang akan dilaksanakan Wali Kota Medan pertengahan November ini, Kepala Badan Kepegawaian daerah (BKD) Pemko Medan Parluhutan enggan berkomentar lagi. “Belum diterima rekomendasi dari Gubernur Sumut. Belum tahu kita kapan pelantikan. Nantilah, saya lagi ada urusan,” bebernya.

Hal senada juga dikatakan Sekda Kota Medan Syaiful Bahri yang mengatakan kalau rekomendasi dari Gubernur terkait pencopotan Kadisdik Medan dan pejabat eselon II lainnya belum diterima dari Gubsu. “Belum ada diterima surat rekoemndasi itu. Kalau pun ada dan kapan jadwal pelantikannya, saya tidak bisa langsung memberitahu, karena ini merupakan rahasia negara yang harus saya emban sesuai dengan sumpah,” katanya.(adl)