28 C
Medan
Thursday, December 25, 2025
Home Blog Page 14353

Gara-gara Selingkuh

Sebagai seorang anak, Junaidi Andriano Ginting (18), kecewa dengan kelakuan ayahnya Kasim Ginting (43). Pasalnya, selain selingkuh dengan wanita lain, sang ayah juga tega menelantarkan Junaidi dan ibunya Suniati br Surbakti (40), dengan tidak memberi nafkah selama beberapa bulan.

Akhirnya, prahara rumah tangga ini berbuntut ke ranah hukum. Pasalnya, Kasim dilaporkan Suniati dan Junaidi ke polisi karena telah melakukan pemukulan hingga wajah Junaidi mengalami lebam.Pemukulan itu bermula saat Junaidi menemani ibunya Suniati menemui ayahnya yang mengajar di SMP Negeri di kawasan Jalan Turi, Medan Kota. Mereka bermaksud menanyakan uang belanja bulanan dan uang sekolah Junaidi yang sudah beberapa bulan tak diberikan Kasim.

Setelah bertemu, pertengkaran hebat pun terjadi. Tiba-tiba Kasim menampari wajah anaknya bertubi-tubi. Tak menyangka ayahnya tega berbuat demikian, dengan wajah lebam akibat pukulan, Junaidi mengajak ibunya membuat pengaduan ke Polsek Medan Kota. “Ngeri kali, sudah ditinggalkannya kami demi perempuan lain, anaknya pun dipukulinya,” aku Suniati.

Menurut Suniati, dia sebenarnya sudah mengetahui perselingkuhan suaminya dengan wanita warga Jalan Bahagia, Medan Kota itu. Namun karena sudah capek bertengkar terus gara-gara wanita selingkuhan suaminya itu, akhirnya Suniati tepaksa merelakan Kasim jatuh kepelukan wanita itu. Namun begitu, Kasim berjanji akan tetap menafkahi istri dan anaknya itu. “Itu makanya kami menemuinya ke sekolah. Aku nggak kerja, dari manalah makan anak-anakku ku buat?” ujarnya lirih. (ala)

Interlagos Saksi Damai Massa dan Hamilton

Perseteruan antara pembalap Ferrari Felipe Massa dan pembalap McLaren Mercedes Lewis Hamilton menjadi bumbu menarik dalam perhelatan Formula 1 musim 2011. Dalam beberapa kesempatan mereka terlibat senggolan di lintasan. Di luar lintasan pun tak kalah panasnya.

Hamilton dan Massa terlibat setidaknya enam insiden di lintasan pada musim ini. Di luar lintasan, Massa juga mengkritik gaya balap Hamilton terlalu agresif dan tak pakai otak. Namun, seiring berakhirnya Grand Prix brazil di Sirkuit Interlagos, konflik keduanya menunjukkan tanda berakhir.

Usai balapan Hamilton menghampiri Massa di motorhome Ferrari. Saat itu, Massa sedang melayani beberapa wartawan untuk wawancara.

Begitu bertemu, kedua pembalap itu berbincang dan kemudian saling peluk. Itu bisa diterjemahkan mereka kini sudah berdamai dan tak punya masalah lagi.

“Saya tidak pernah ada masalah dengannya. saya selalu menghormatinya, bahkan setelah banyak hal terjadi tahun ini. Saya pikir baik sekali dia mau datang ke sini karena saya takkan seperti itu karena tidak melakukan kesalahan tahun ini,” ujar Massa.

Team Principal Ferrari Stefano Domenicali ikut mengacungi jempol tindakan Hamilton itu. “Saya senang melihat Lewis Hamiton datang dan memeluk Felipe, karena pada akhirnya memang harus seperti itu,” ujar Domenicali. Hamilton sendiri mengaku sangat lega sudah mendatangi Massa dan melakukan apa yang seharusnya dilakukannya. (ady/jpnn)

Forwakes dan PDPAI Luncurkan Buku

Peringati Hari AIDS Sedunia

MEDAN-Dalam memperingati hari AIDS sedunia yang jatuh pada 1 Desember 2011, Forum Wartawan Kesehatan (Forwakes) Sumatera Utara bekerjasama dengan Ketua Perhimpunan Dokter Peduli AIDS Indonesia (PDPAI) Sumatera Utara, DR dr Umar Zein DTM&H SpPD KPTI melakukan launching dan bedah buku Kisah AIDS Rangkuman Cerpen dan Artikel yang diselenggarakan di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Sumatera Utara, Rabu (30/11).

Ketua PDPAI Sumut, dr Umar Zein didampingi Ketua Forwakes, Zulnaidi, Senin (28/11) di Medan mengatakan buku kisah AIDS ini sengaja diluncurkan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat karena masih banyaknya stigmatisasi dan diskriminasi yang terjadi kepada Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). “Tujuan kita meluncurkan buku ini merupakan dukungan kita terhadap program Kementrian Kesehatan RI dalam mewujudkan MDG’s tahun 2015. Dimana, salah satu program MDG’s itu meningkatkan pengetahuan remaja diatas 15 tahun secara komprehensif tentang penularan dan pencegahan HIV/AIDS di Indonesia sebesar 90 persen,” kata Umar Zein.

Ditambahkannya, kegiatan bedah buku itu nantinya dihadiri oleh pembedah dari kritikus sastra sekaligus Dekan FKIP UISU, Drs Mihar Harahap MM dan dari akademisi USU, dr Linda Maas MPH serta dihadiri Satuan Kerja Perangkat Daerah se-Sumut, LSM peduli HIV/AIDS dan dihadiri  para ODHA. (mag-11)

Webber Siapkan Serangan

SAO PAULO – Musim 2011 berakhir indah bagi Mark Webber. Puasa kemenangan yang dialaminya sepanjang musim berakhir justru di balapan terakhir musim ini.

Pembalap Red Bull-Renault itu menjadi yang tercepat di GP Brazil yang berakhir kemarin WIB (28/11) dinihari WIB. Sepanjang musim ini, Webber berada di bayang-bayang rekan setimnya, Sebastian Vettel.

Kemarin, Vettel menempati posisi kedua. Tapi, Vettel yang sudah memastikan gelar juara dunia di GP Jepang, 9 Oktober lalu, mengakhiri musim dengan sebelas kemenangan dan sebelas kali pole position.

Webber musim ini tiga kali meraih pole. Tapi, dia gagal mengonversinya menjadi kemenangan. Sebelum kemenangan di Brazil, dia hanya melengkapi musim ini dengan sembilan kali podium.

Tak urung kemenangan itu melambungkan harapan Webber menjelang musim berganti. Dia merasa memiliki kepercayaan diri yang cukup untuk berbuat lebih di musim 2012.

“Saya pikir saya akan punya musim yang lebih kuat daripada tahun ini,” ujar Webber seperti dikutip oleh Autosport. “(Kemenangan) ini menjadi tonik yang baik. Saya siap untuk belajar sepanjang musim dingin, sedikit mengisi tenaga lalu kembali dengan lebih kuat,” tegasnya.

Sadar persaingan akan semakin ketat di tahun depan, dia tak ingin mengulang start buruknya musim ini. Baginya di musim balap tahun depan ancaman tak hanya akan datang dari Vettel tapi juga Jenson Button (McLaren-Mercedes) dan Fernando Alonso (Ferrari).

“Saya memulai (musim) dengan buruk karena berbagai alasan, tapi kami akan melihat di semua area untuk mencapai level tertinggi. Ketika ada di level tertinggi saya tidak hanya melihat pada Seb. Ada Jenson, Fernando, mereka ada di kecepatan barisan terdepan,” bebernya.

Berbeda dengan Webber, akhir buruk justru didapatkan oleh pembalap McLaren Lewis Hamilton. Dia gagal finis di Brazil. Catatan tersebut memperburuk perjalanannya di musim ini. Hamilton menjalani salah satu musim paling buruk dalam kariernya di F1 setelah hanya finis di posisi kelima klasemen pembalap. Itu menyamai capaian terburuknya sebelum ini di musim 2009.
“Tentu saja saya tidak ingin menyudahi musim dengan cara seperti itu, tapi ini tidak terlalu buruk. Saya menikmati balapan sebisa mungkin,” ujar Hamilton pada Crash. “Ini sudah menjadi musim yang panjang dan saya ingin berterima kasih kepada tim. Mereka tak pernah menyerah dan mereka sudah bekerja keras sepanjang musim,” paparnya.
Peran terbesar Hamilton musim ini adalah menjadi salah satu pembalap yang bisa mengganggu dominasi duo Red Bull. Dia meraih tiga kemenangan, di Tiongkok, Jerman, dan Abu Dhabi. Pembalap Inggris itu tetap harus puas menyudahi musim dengan selisih 227 poin. Tapi, seperti Webber, Hamilton sudah mencanangkan tekad menjelang musim baru. “Saya akan kembali menyerang musim depan, 2012 akan menjadi tahun saya,” seru juara dunia 2008 tersebut. (ady/diq/jpnn)

Federer Lampaui Rekor

LONDON- Rekor demi rekor masih mengakrabi Roger Federer. Petenis Swiss itu menutup musim 2011 dengan rekor dari turnamen akhir musim ATP (Asosiasi Tenis Putra) World Tour Finals di London, Inggris.  Federer meraih gelar keenam dari ajang yang diikuti delapan petenis terbaik dunia itu. Petenis berusia 30 tahun tersebut meraih gelarnya setelah kembali menundukkan petenis Prancis Jo-Wilfried Tsonga dengan 6-3, 6-7 (6), 6-3. Di fase grup, Federer sudah mengalahkan Tsonga.

Hasil positif tersebut seakan menghapus musim buruk yang dialami Federer. Tahun ini, Federer gagal meraih gelar grand slam.

Catatan tersebut menghapus rekornya yang selalu meraih setidaknya satu gelar grand slam sejak 2003. Jumlah koleksi grand slam bapak dari dua putri kembar itu untuk sementara terhenti di angka 16. “Tentu saja gelar ini terasa spesial. Saya mencoba untuk menepis peluang itu sepanjang turnamen, tapi sekarang sudah jadi kenyataan. Saya mampu meraih gelar keenam di turnamen ini dan rasanya luar biasa,” ujar Federer.  (ady/diq/jpnn)

Pembahasan Rancangan APBD 2012, Kesiapan SKPD Dipertanyakan

MEDAN- Fraksi Partai Golkar (FPG) DPRD Medan mempertanyakan sejauh mana kesiapan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menyikapi target dan sasaran implementasi pelaksanaan program dan kegiatan yang terukur dalam APBD 2012, baik secara makro maupun mikro atau sektoral, berdasarkan urusan wajib dan pilihan yang diselenggarakan.

Melalui juru bicaranya Ferdinand Lumbantobing, Fraksi Partai Golkar mempertanyakan alokasi anggaran sebesar Rp22,36 miliar di Dinas Pertamanan untuk program pengelolaan pemakaman. Ia berharap, program ini berjalan dengan baik. “Yaitu dengan memperhatikan keasrian, keindahan, kebersihan serta penataan areal pemakaman yang rapi dan teratur dan mengupayakan pembebasan lahan untuk perluasan dan lokasi pemakaman umum yang baru,” ujarnya.
Menurutnya, untuk pemasangan papan reklame di Dinas Pertamanan jangan hanya mematuhi estetika dan ketentuan yang berlaku. Tapi juga harus memperhatikan faktor keselamatan masyarakat atas kemungkinan robohnya papan reklame, serta tumbangnya pohon kota, dikaitkan dengan cuaca ekstrim dan angin kencang yang melanda Kota Medan akhir-akhir ini.

Di sisi lain, dengan melihat kondisi infrastruktur Kota Medan akhir-akhir ini, masih memerlukan perhatian yang serius. Menurut dia, salah satu faktor dari kehancuran infratruktur adalah karena kurang terakomodirnya pembangunan dan perbaikan jalan serta saluran drainase yang efektif.

“Untuk itu, diharapkan agar pelaksanaan proyek pembangunan dan pengembangan saluran drainase hendaknya lebih dahulu diefektifkan, khususnya pengerjaan drainase sampai ke daerah pinggiran kota guna mencegah terjadinya banjir. Kemudian dilanjutkan dengan proyek pembangunan infrastruktur lainnya,” tegas Ferdinand.
Terkait dengan anggaran sebesar Rp103.63 miliar untuk program pengembangan dan pengelolaan persampahan, Fraksi Partai Golkar mempertanyakan sejauh mana Dinas Kebersihan mengimplementasikan kebijakan persampahan, dengan tidak melakukan penimbunan sampah. (adl)

Gantung Diri karena Menganggur

MEDAN- Diduga stres lantaran malu tidak memiliki pekerjaan, Jeklin Hendra Sitepu (36) warga Jalan Airlangga, Kelurahan Petisah Tengah, Medan Petisah nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri di sebuah pohon tak jauh dari rumahnya, Senin (28/11) dinihari pukul 05.30 WIB.

Jasad Jeklin pertama sekali ditemukan seorang penarik becak motor (Betor) bernama Pak Atak. Saat itu Pak Atak hendak ke sungai membuang air besar. Tiba-tiba dia melihat tubuh Jeklin sudah terkujur kaku dengan posisi tergantung di pohon membuat dirinya spontan menjerit dan mengundang perhatian warga sekitar.

“Karena mendengarkan teriakan warga berbondong-bondong datang dan kemudian salah seorang langsung melaporkan ke Polisi,” ungkapnya.

Sementara itu, Joko adik kandung korban menyebutkan, Jeklin merupakan anak tertua dari lima bersaudara dan kenekatan korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri kemungkinan diduga stres karenakan prustasi dan tertekan melihat kehidupannya yang luntang-lantung tidak karuan alias tidak memiliki pekerjaan.

“Dia seperti prustasi dan tidak ada lagi semangat hidup. Apalagi, dia anak tertua dari lima bersaudara dan tidak memiliki pekerja. Mungkin karena itu dia nekat gantung diri,” kata Joko.

Kapolsek Medan Baru AKP Donni Alexander mengatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan penyelidikan terhadap tewasnya korban, namun diduga korban tewas bunuh diri.

Setelah dilakukan indentifikasi di lokasi kejadian, selanjutnya jasad Jeklin langsung dibawa ke Instlansi Jenazah RSUD dr Pirngadi Medan untuk diotopsi.(gus)

Chris John Siapkan Mental

PERTH-Waktu sehari yang tersisa sebelum mempertahankan gelar Superchampion tinju kelas bulu (57,1 Kg) WBA melawan Stanyslav Merdov besok dimanfaatkan untuk menyiapkan mental oleh Chris John. Dia ingin strateginya berjalan mulus dalam pertandingan yang digelar di Challenge Stadium, Mt Claremont, Australia  tersebut.
“Sekarang saya santai-satai saja, berusaha untuk enjoy lah, tinggal menjaga kondisi agar tidak sakit. Mental juga sudah saya siapkan, yang terpenting pikiran harus tenang,” katanya saat dihubungi oleh Jawa Pos (Grup Sumut Pos), kemarin (28/11).

Menurut petinju berjuluk The Dragon tersebut, ketenangan sebelum betanding itu cukup penting untuk membantunya selalu fokus. Sebab, strategi yang telah disiapkan olehnya bisa tidak berjalan jika tidak dalam kondisi pikiran yang tenang.
Saat ini, Chris John juga sedang mendapatkan tambahan semangat dan bisa semakin tenang menjalani pertarungan melawan juara Eropa tersebut. Penyebabnya, sang istri sudah berada di Perth untuk mendampinginya bertanding.
Bukan hanya itu, Chris John bersama manajemennya juga berencana untuk mempersiapkan sang istri Anna Maria Megawati naik ke atas ring. Tapi bukan untuk mendampinginya bertanding, melainkan untuk menyanyikan lagu Indonesia raya.

“Kalau jadi nanti dia yang menyanyi. Saya pikir, daripada orang lain, istri saya kan juga bisa kalau menyanyi Indonesia Raya. Dia yang menyanyi, saya yang bertanding,” ujarnya lantas tertawa.

Selain mempersiapkan mental, Chris John juga terus mengontrol berat badannya. Karena itu, makanan yang dikonsumsinya pun sudah diatur sedemikian rupa sehingga dirinya tak sampai kelebihan berat badan pada acara timbang badan, sore nanti.

Sementara itu, pelatih Chris John, Craig Christian, menguatkan pernyataan anak didiknya. Menurutnya, kondisi petinjunya  sudah sangat siap untuk bertanding melawan petinju dengan karakter Eropa Stanyslav Merdov. (aam/jpnn)

Hijrah Moral Untuk Kebangkitan Indonesia

Seminar Nasional dan Silakwil  ICMI Sumut

Perkembangan zaman dan modernisasi Iptek membuat permasalahan moral di masyarakat semakin mengarah kepada penurunan moral. Bentuk penurunan moral bangsa ini terangkum di berbagai tayangan televisi dan pemberitaan media massa lainnya.

Hal tersebut diungkapkan Ketua ICMI Sumut Prof Arif Nasution dalam kata sambutannya pada Seminar Nasional bertajuk ‘Hijrah Moral Untuk Kebangkitan Indonesia’ di Hotel Emerald Garden Jalan Putri Hijau Medan, Jumat (25/11). Menurutnya, hingga saat ini hijrah moral belum dilakukan mayoritas ummat Muslim. “Apakah kita mau berhijrah? Nah, ini yang harus kita tanamkan dalam hati. Sekarang kita harus berhijrah dari keterpurukan moral,” ujar Arif.
Indonesia sebagai negara dengan masyarakat pemeluk agama Islam terbesar di dunia, sudah tentu menjadi bidikan bangsa lain untuk memberikan goncangan dari berbagai segi, baik ekonomi, sosial dan lainnya.

“Diharapkan hari ini kita bisa berkomitmen untuk membangun negara dari segi moral dengan penyampaian yang ikhlas dan khusu’. Islam harus tetap bergandengan tangan,” jelas Arif lagi.

Sementara itu, Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho yang hadir menuturkan, saat ini yang harus dibangun adalah moral tentang kesetiaan. “Mau dibawa kemana moral kita, kesetiaan kita? Mudah-mudahan kita tetap menjadi pribadi layaknya sosok nabi Ibrahim AS yang selalu menuju jalan Allah SWT dan berorientasi kepada kebenaran,” katanya.
Menurutnya, untuk mencapai tujuan seorang manusia tak bisa melakukannya sendiri. “Kita harus bersama-sama atau ditemani dengan orang-orang yang setia dan memiliki orientasi sama dalam perjuangan membangun komitmen,” jelas Plt Gubsu.

Hadir sebagai pembicara pada seminas tersebut adalah Ketua Dewan Penasehat ICMI Pusat Prof Jimly Asshiddiqie. Ia menerangkan hijrah merupakan semangat untuk berubah. Yakni berpindah dari satu kondisi kekinian ke arah kondisi yang lebih diidealkan di masa yang akan datang.

“Jika diperhatikan, Indonesia kini sungguh berada di tengah persimpangan jalan. Saat ini kita berada di tengah-tengah gelombang pengaruh kebudayaan dan peradaban yang demikian deras datangnya dari luar. Ini juga sebagai akibat cepatnya laju perkembangan Iptek yang menyebabkan terjadinya globalisasi dalam semua bidang kehidupan,” tuturnya.

Karena itu, lanjutnya, baik pendekatan struktural maupun kultural perlu digerakkan secara sungguh-sungguh dan simultan. “Ini untuk membangun watak dan karakter bangsa kita dengan cepat,” kata Jimly.

Jimly juga menuturkan, Indonesia perlu menyampaikan harapan kepada kaum cerdik dan cendikia khususnya para ahli pendidikan agar dapat memikirkan pelbagai alternatif solusi dalam memperbaiki sistem pendidikan nasional.
Narasumber lainnya yang merupakan Ketua Dewan Pakar ICMI Sumut, Prof Subhilhar dalam makalahnya menerangkan, diketahui dari berita yang diterbitkan koran nasional di Indonesia, Selandia Baru menempati urutan pertama negara paling Islami di antara 208 negara, diikuti Luksemburg. Sementara Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim menempati urutan ke-140.

Menurutnya, pertumbuhan keimanan masyarakat di Indonesia berbanding lurus dengan peningkatan kemaksiatan dan tindakan kejahatan. “Kita ketahui bersama, jumlah jamaah haji dan umrah semakin meningkat tiap tahun. Tempat ibadah juga terus bertambah jumlahnya. Namun, di sisi lain, korupsi dan tindakan kejahatan juga meraja lela. Dan kesenjangan kesalehan individu dengan kesalehan sosial sangat tinggi,” jelas Subhilhar.

Karena itu, sambung Subhilhar, diperlukan penanaman etika dengan terus mengisi nutrisi moral agar diperoleh moral yang sehat. “Kita harus menemukan mana yang memperkaya dan mana yang meracuni moral bangsa dalam rangka mencapai kesehatan moral. Diharapkan pula, kita bisa bersama membangun jiwa dan badan untuk Indonesia Raya. Karena orang yang berkata jujur akan mendapatkan tiga hal, yakni kepercayaan, cinta dan kehormatan,” katanya.

Sebelumnya, ICMI Sumut juga menggelar Silaturahmi Kerja Wilayah (Silakwil) yang dihadiri 15 Organisasi Daerah (Orda). Silakwil ini merupakan program kerja ICMI Sumut.  Adapun Orda yang hadir adalah Medan, Deliserdang, Phak-Phak Barat, Sibolga, Madina, Pematang Siantar, Tanjung Balai, Padang Lawas Utara, Simalungun, Serdang Bedagai, Binjai, Labuhan Batu, Labuhan Batu Utara, Labuhan Batu Selatan dan Langkat.

Silakwil bertujuan untuk saling tukar pikiran. Beberapa perwakilan dari daerah juga tak sungkan menyampaikan gagasannya langsung kepada Ketua Umum ICMI Sumut Prof Arif Nasution yang hadir dan didampingi Sekretaris Umum Drs Nuzirwan Lubis, MSP dan bendehara Syafrida Fitri MSP.

“ICMI Sumut sempat vakum beberapa tahun belakangan, maka di masa kepengurusan kita bersama harus kembali membangkitkan kegiatan yang membawa kebangkitan umat,” kata Prof Arif.

Nuzirwan Lubis juga mengingatkan pengurus Orda untuk bersiap menatap Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas), yang akan digelar 2012 mendatang di Kendari Sulawesi Tenggara. (*)

Tak Berdaya

Dua PSMS Bertarung Bersamaan

Minggu (27/1) tepatnya 1 Muharram 1433 Hijriyah, menjadi sejarah bagi PSMS Medan sepanjang berdiri sejak tahun 1950.

Pasalnya, ada dua tim PSMS bermain di dua lokasi berbeda dalam waktu yang hampir bersamaan, yakni di Stadion Utama Gelora Bung Karno dan Stadion Teladan Medan. Sialnya, keduanya tak berdaya dan harus mengakui keungulan lawa-lawannya. Di Jakarta PSMS asuhan Raja Isa dikalahkan Persija dengan skor 4-5 melalui adu penalti serta Sriwijaya FC 0-3. Sementara di Medan, PSMS asuhan M Khaidir dikalahkan Persebaya dengan skor 1-2.

Di Stadion Teladan, PSMS yang berlaga dalam ajang IPL, PSMS harus mengakui Persebaya yang bermain apik, taktis dan sistematis.

Berbeda dengan permainan anak-anak asuhan M Khaidir yang hanya memiliki persiapan tiga hari sebelum pertandingan.

Sejak menit awal tim Bajul Ijo, julukan Persebaya, bermain menekan. Dengan formasi 4-4-2, anak asuhan Divaldo Alves mengandalkan serangan dari sektor sayap. Umpan-umpan lambung berseliweran di lini pertahanan PSMS yang masih terlihat canggung.

Tak ayal pada menit ke-31 PSMS dikejutkan dengan umpan matang yang dilesakkan Edi Gunawan dan diselesaikan dengan baik oleh Feri Irawan melalui tendangan kerasnya ke sudut tiang jauh gawang yang dikawal Decky Ardian. PSMS tertinggal 0-1.

Pada babak pertama, permainan PSMS yang dikapteni Fadli Hariri bermain bak tarkam (antar kampung). Seluruh pemain terlihat berebut bola. Tak pelak, lini pertahanan PSMS ketinggalan saat bola sudah berada di kaki gelandang serang dan penyerang Persebaya.

Akibatnya, Persebaya kembali melesakkan gol keduanya melalui Feri Irawan pada menit ke-40. Feri Irawan dengan mudah melesakkan bola tanpa pengawalan yang berarti dari pemain belakang PSMS. Skor 0-2 bertahan hingga turun minum.

Pada babak kedua, permainan Ayam Kinantan sedikit berubah. Permainan lebih kolektif dan taktis. Praktis permainan lebih berimbang pada awal babak kedua. Namun, tetap saja anak-anak PSMS masih memperlihatkan permainan individu. Banyak giringan bola yang dilakukan gelandang yang harusnya bias dimatangkan jika melakukan umpan, tapi sangat jarang terjadi, dan malah menghasilkan salah komunikasi, dengan umpat-umpan yang salah dan tak terarah. Sedikit tertekan, permaian PSMS cenderung keras yang menghasilkan kartu kuning pada menit ke-55 bagi Denni Wahyudi.

Tak mau dipermalukan, pemain-pemain PSMS kembali menunjukkan permainan apik. Satu-dua sentuhan yang diperagakan penyerang dan gelandang PSMS menghasilkan gol perdana PSMS di menit ke-66 oleh Jecky Pasarela. Untuk mengamankan gawang, M Khaidir melakukan pergantian pada menit ke-70, Bambang Tri Sanjaya digantikan Heri Swandana. Diikuti pergantian kapten Persebaya Erol Iba yang digantikan Rivelino pada menit ke-73, setelah Erol Iba mendapatkan kartu kuning karena mengganjal pemain gelandang PSMS. Dan skor 1-2 bertahan hingga pluit panjang dibunyikan.

Pelatih PSMS, M Khaidir menuturkan, dengan persiapan yang minim dia mengaku tak kecewa dengan kekalahan dari Persebaya. “Anak-anak sudah bermain total. Memang, persiapan kita hanya tiga hari, dan pertandingan ini merupakan pertandingan keempat. Mudah-mudahan dengan menerapkan karakter permainan seperti ini, kita bisa jadi lebih baik ke depan,” tegasnya.

Sementara itu Pelatih Persebaya, Divaldo Alves tak mau euforia. Ia mengaku permainan PSMS akan bisa berkembang lebih baik. “Dengan kemenangan ini, kita tetap menghargai PSMS. Permainan anak-anak sudah cukup baik mengingat tenaga yang sudah terkuras pada laga sebelumnya. Kita tadi memang menerapkan strategi untuk menguasai ball possition dulu,” jelasnya. Sementara itu di waktu bersamaan PSMS Medan juga kalah atas rivalnya Persija Jakarta dengan skor 5-4, setelah melalui babak adu penalti dalam pertandingan pertama turnamen segitiga ulang tahun Persija di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu petang (27/11).

Tuan rumah Persija yang didukung ribuan suporter fanatiknya, berhasil mencetak gol terlebih dahulu melalui ikon Macan Kemayoran, Bambang Pamungkas. Striker tertajam di timnas Indonesia tersebut berhasil melepaskan tendangan voli setelah mampu memanfaatkan umpan dari Ramdani Lestaluhu.

Namun, pada menit ke-26, PSMS berhasil mengubah kedudukan menjadi 1-1 setelah Osas Saha lolos dari jebakan offside dan berhasil menaklukkan Galih Sudaryono.

Kedudukan imbang membuat pertandingan harus dilanjutkan ke adu penalti. Persija berhasil memasukkan empat dari lima kesempatan, sementara PSMS hanya dapat memasukkan tiga gol setelah Rahmad dan Wawan Widiantoro, gagal menggetarkan jala Persija.

Di pertandingan kedua PSMS Medan kembali dibabakbelurkan Sriwijaya FC Palembang dengan skor telak 3-0. Sriwijaya unggul melalui dua gol Rizky Novriansyah dan satu gol Ponaryo Astaman melalui titik putih. Dengan kekalahan tersebut, PSMS menduduki juru kunci, sementara Macan Kemayoran berhasil menjuarai turnamen setelah menaklukkan Sriwijaya FC Palembang dengan skor 5-3 melalui adu tendangan penalti.

Pelatih kepala PSMS, Raja Isa yang dihubungi usai laga menegaskan bahwa dirinya puas dengan penampilan timnya. Meski baru 10 hari menangani PSMS dan skuad yang dipasang pada segitiga merupakan pemain seleksi, setidaknya pelatih asal Malaysia itu sudah mendapatkan kerangka tim yang akan disiapkan untuk ISL.

Baca juga Penonton Hujat PSMS di Stadion Teladan

“Jujur saya puas dengan penampilan tim. Pemain asing yang memang akan kita lihat kemampuannya sudah ada yang cocok untuk tim ini. Kalau pemain lokal sudah bagus,” katanya.

Raja Isa pun meminta agar pendukung PSMS di manapun berada melihat tim ini secara sportif, bukan politis. “Kita ingin membawa PSMS tampil lebih bagus sesuai sejarahnya. Kami sudah sangat siap menatap ISL Desember mendatang. Tim ini punya potensi besar,” lanjutnya. (saz/ful)