26 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 14359

Langkah Awal Menuju Juara Dunia

JAKARTA- Pertarungan memperebutkan gelar tinju dari badan tinju IBO yang kosong sengaja dilakukan manajemen Daud Yordan, Mahkota Promotion. Tujuannya, agar jalan petinju asal Kalimantan Barat (Kalbar) itu untuk menjadi juara dunia kembali terbuka. Setelah kalah melawan sesama petinju Indonesia Chris John pada perebutan gelar tinju kelas bulu (57,1 kg) WBA pada April lalu, manajemen anyarnya berusaha untuk mengembalikan Daud pada trek yang benar.

Promotor sekaligus owner Mahkota Promotion, Raja Sapta Oktohari menyebut langkah Daud ini sebagai langkah awal sebelum mendapat kesempatan untuk kembali menantang juara dunia. Meski memperebutkan gelar dari badan tinju IBO, dia menegaskan bahwa anak asuhnya bukan berarti tak lagi mengejar gelar WBA yang saat ini juga terdapat seniornya, Chris John.

“Apapun itu, mau WBO, WBA, WBC, atau yang lain, Daud samasama punya peringkat. Jadi, dia bukan berarti pindah, bisa bertarung di mana saja,” kata lelaki yang akrab disapa Okto tersebut kemarin (26/11).

Menurut dia, yang terpenting, bagi petinjunya adalah karir ke depan. Sebab, semakin banyak pengalaman bertanding yang dijalani Daud, lanjut Okto, maka semakin matang pula Daud di atas ring. Okto memaparkan, bahwa langkah pihaknya mempertemukan Daud dengan Frankie Archuleta di Challenge Stadium, Mt Claremont, Australia, pada 30 November mendatang agar Daud semakin matang. Sebab, sebelumnya, Daud sudah lama tidak bertanding. “Daud sudah lama tidak bertanding. Harusnya, petinju seperti dia bertanding dua sampai tiga kali dalam setahun agar tetap terasah,” tuturnya.

Dengan bertanding di beberapa badan tinju berbeda itu,  Okto menyebut jika usaha dirinya untuk melahirkan banyak juara dunia tinju dari Indonesia semakin terbuka. Sebab, selain Daud dan Chris John, dia juga membantu Angky Angkota untuk meraih gelar lowong di WBO. Selanjutnya, pihaknya memiliki rencana besar dalam beberapa tahun ke depan. Seandainya Daud terus meraih kesuksesan, Okto ingin anak asuhnya itu bisa melakukan unifikasi gelar. “Tapi jangan berpikir terlalu jauh, fokus dulu ke pertandingan ini. Saya ingin Daud bisa memukul KO lawannya dan membuktikan kualitasnya sebagai calon juara dunia,” paparnya. (aam/diq/jpnn)

Langit

Gadis itu sendirian di situ. Putih. Gelembung-gelembung angkasa bagai terungkit, naik ke atas, melambai, melambai, melambai putih-putih, menjadi kapas. Tengadah. Ia meminta gulali. Gulali putih. Bagai kapas. Terungkit. Terbangkit. Lalu ia jadi sendiri. Semua orang pergi. Siang. Cerah. Tiada apapun. Hanya langit, langit, dan langit, dan hanya langit bagai kapas putih. Seputih gulali. Ya, langit.

Cerpen: Miftah Fadhli

Bagai dilukis. Langit bagai sal ju. Salju bagai dilukis. Bagai dilukis. Salju bagai langit. Langit dan salju bagai terbangkit. Angin meniup. Berdiri. Sendiri. Langit komulus. Altus. Dombadomba angkasa. Sendiri. Tidak. Bergerombol. Bagai sekumpulan bola. Ya, bola. Bola yang bagai domba. Domba yang bagai dipompa. Melambung. Menggembung. Menjadikan tempat itu bagai tiada tiang-tiang penyangga. Berdiri sendiri. Langit. Menjadi tiada. Hanya langit.

Dan langit. Dan langit. Dan langit dan hanya tempat yang berdiri sendiri. Lalu gadis itu bangkit. Tengadah. Segerombolan langit. Domba tiada mengembik. Tiada gembala. Tiada bukit. Hanya langit. Lembut. Kapas. Gulali. Langit. Domba. Terbangkit. Menggiring langit. Ada gajah, babi, beruang, love, ada rumah, ada pohon blueberry, ada ayunan, ada perosotan, ada langit seperti langit, ada langit seperti panah, ikan, Pisces, ada langit seperti bulan Februari, ada langit, gadis kecil, sekumpulan gula, ada anak-anak pakai babydoll, ada high heels, ada lipstik, ada rupa-rupa daun, ada angin, ada langit yang menyerupai wajah gadis itu. Ada mata. Malaikat? Tuhan? Surga? Cerita? Masa depan? Apakah hanya pertanda? Sekedar langit sajakah? Menyendiri. Menjadi sendiri? Lolipop. Putih-putih. Bagaimana wajah langit? Tuhan? Surga? Malaikat? Manusia? Masa depan? Sejarah? Langit: siung-siung bawang.

Langit: buku-buku pohon tebu. Gedung- gedung, menjadi langit; langit dan hanya langit di situ. Di tempat itu. Surga langit? Tuhan langit? Manusia langit? Malaikat langit? Langit. Tiba-tiba bangkit. Jungkatjungkit. Gadis itu menunggu langit. Bunga-bunga terbang. Kelopak melayang. Ke atas. Tiada sayap. Tiada tangga. Tiada balon-balon. Tiada pesawat terbang. Tiada jet tempur. Tiada langit tanpa ceritacerita. Ia rindukan rumah. Ia rindukan orangtua. Semua di langit. Ada banyak perpustakaan di langit. Berubah jadi angin. Jadi air. Jadi air dan jadi angin. Angin dan hanya ada air. Hujan. Langit.

Bercakapcakap dengan tetitik hitam-hitam. Alis. Hitam bagai alis dilukis. Hitam bagai perosotan terjungkit. Hitam bagai debu-debu arang dihirup angin; hidung angin—angin punya hidung di mulut. Diciptakan langit. Hanya langit dan langit menyerupai wajah-wajah tidak dikenal. Tiada riwayat. Biodata pun tiada. Hanya langit. Bersih. Semuanya bisa hilang bisa muncul. Lihat! Lautan langit. Jarang ada lautan di langit. Ia bisa lihat ada kapal- kapal. Ada layar terbentang. Bajak laut. Sekoci-sekoci bagai ribuan peri. Ada kurcaci. Ikan hiu. Ombak-ombak. Mengabur. Berdebur. Nelayan-nelayan memancing ikan di langit. Marlin. Cumi-cumi. Ubur-ubur. Dugong. Rumput laut—langit.

Ada badai juga di langit. Bulan bagai berbulan di langit. Bagai bintang berbintang di langit. Kompas. Jarum jam. Detik—langit punya detik. Hei! Badai langit? Badai langit! Ada badai bergemuruh di langit. Awas! Nelayan. Ikanikan. Hallo. Dikatakannya, langit bagai buku. Gadis itu suka membaca buku. Sejarah? Geografi? Biologi? Kewarganegaraan? Astrologi? Astronomi? Mimpi? Kitab-kitab. Langit adalah kitab yang terbentang1. Ada bioskop juga. Bioskop dari kitab. Rupanya ia coba baca langit. Langit-langit dunia. Langit-langit rumah dan mulutnya juga. Langitlangit kepalanya juga. Hallo. Hallo? Sirrus. Pita-pita bagai seratserat kain. Remah-remah roti. Hallo. Matahari. Langit dan serat-serat kain. Benang-benang tipis. Bagai rambut, bagai kakek dan nenek. Langit. Gulali. Ia menunggu gulali dari langit. Hallo. Berputar. Ajaib. Berputar bagai roda ajaib. Bagai domba- domba berputar. Domba dengan sepatu roda? Mengembik. Tiada. Melayang seperti teh diaduk-aduk. Seperti akuarium diganggu-ganggu. Sirrus bagai serat-serat kain. Kain untuk sepotong kitab tanpa ada yang lain. Hanya kitab. Seperti cerita.

Hallo. Siklus. Zeus. Komulus. Altus. Langit. Tua. Tanah. Biji. Pohon. Bunga. Tua. Mati. Langit. Air. Panas. Detik. Uap. Butir-butir. Air. Langit. Siklus. Langit. Langit. Langit dan hanya langit-langit. Mati. Tua. Napas satu-satu. Jantung. Tiada detak. Pesan. Mati. Tanah. Langit. Merekam. Melihat tanpa mata. Tuhan? Malaikat? Tiada pulpen tiada buku tiada tinta tiada alas tiada apa-apa selain hanya langit. Cerita. Bioskop. Langit. Gulali. Langit. Bosan. Ia punya buku gambar. Menunggu gulali, ia lukis langit. Hap! Lalat. Lalat? Hap! Nyamuk juga. Tas. Iya, tas. Resleting. Terkuak. Anti nyamuk. Poles. Menggambar. Diam! Langit. Dan hanya langit hanya gadis itu hanya gulali yang ditunggu. Pensil. 2B. Coret-moret. Sketsa.

Oh, tidak. Langit tidak abu-abu. Langit? Marah? Bukan abu-abu. Putih. Oh, tidak. Pensil putih? Jangan mengada- ada. Hanya langit. Kanvas putih. Cat putih. Panggung putih. Langit putih. Tiada abu-abu sedikitpun. Hanya tanah. Hanya manusia. Hanya hewan. Hanya tumbuhan. Hanya manusia. Hanya tangan- tangan manusia. Langit abuabu. Tangan-tangan manusia bagai rautan pensil. Langit abu-abu. Resleting. Terkuak. Penghapus. Tiada gambar langit hari ini. Biar langit menggambar dirinya sendiri. Menggambar gulali. Menggambar dunia tanpa melihat tanpa melukis tanpa duduk tanpa minum tanpa makan tanpa tidur tanpa apa-apa karena hanya langit dan dunianya yang terbang. Melayang. Langit tanpa rumah tanpa sayap tanpa pesawat terbang tanpa jet tempur tanpa roket tanpa tangga tanpa elevator tanpa tambang tanpa tebing. Tebing? Tidak, ada tebing. Komulus. Lagi-lagi. Altus. Domba-domba. Gadis itu ingin menggambar domba-domba. Dari langit. Tapi langit jauh sekali. Langit dekat tapi jauh sekali. Teramat sangat jauh. Agar tidak digapai.

Tidak diceraiberai sebagaimana bumi diceraiberai. Langit tetap langit. Tengadah. Domba-domba lagi. Selalu. Sebutkan, langit dengan buih dengan ombak dengan putih dengan pasir dengan bintang-gemintang dengan bebulan dengan orangtua dengan rumah-rumah dengan tanaman-tanaman dengan kereta-kereta kuda atau kuda-kuda saja dengan peri-peri dengan hujan tanpa air tanpa siklus tanpa habis tiada rupa tiada wajah tiada warna tiada rasa karena hanya langit dan gulali yang ditunggu-tunggu tapi tidak datang-datang juga. Ia ingin sekali menyaksikan langit setiap hari. Bayangkan saja, tanpa tidur tanpa beranjak tanpa makan dan minum tanpa goyang tanpa kedip tanpa pejam tanpa sakit mata tanpa kacamata tanpa airmata tanpa paling tanpa dekat-jauh tanpa waktu tanpa malam tanpa mendung tanpa muram dan hanya langit dan dia dan gulali dan saksi dan duniaaa!! Jadi, tiada cerita terlewat. Sebab langit tak mengenal jeda.

Dengarkan. Dengung. Langit bicara. Tidak.

Dengarkan sekali lagi. Hening. Gadis kecil itu diam. Tiada kedip. Tajamkan telinga. Langit. Tidak berbisik. Suara. Kicau? Ya, kicau! Burung gereja? Walet? Layang- layang? Kenari? Kicau lagi. Doa? Tergantung di langit? Kata siapa? Tuhan? Doa lagi? Ada doa lagi? Doa orang-orang mati. Kicau? Bagai kicau. Bagai racau. Ada elang juga. Hei! Dengar lagi. Deru. Tangis? Bukan. Tawa? Juga bukan. Tiada deru di langit. Tapi ini? Bidadari? Tidak. Astaga, tuhan. Tuhan? Deru. Deru? Deru! Tuhan bicara. Ada mata. Ada malaikat. Surga juga ada. Langit penuh orang-orang lari. Tuhan berseru. Langit barat bermuram- durja. Tua. Jadi tua. Jadi semakin gelap. Langit.

Oh, tidak! Tuhan jangan. Mohon. Gadis kecil menangis. Gulali belum juga muncul. Tuhan, masih ada gulali. Jangan. Merah. Tuhan marah. Marah? Langit penuh orang-orang lari. Hujan. Di langit ada hujan. Banjir. Langit banjir? Lautan langit banjir. Ikan-ikan tenggelam. Kapal terombang-ambing. Terumbu-terumbu karang tersapu banjir. Langit kena bencana. Gadis kecil menangis. Ikannya. Februarinya. Rasinya. Dihantam banjir. Banjir langit! Tuhan, jangan! Gadis kecil tidur. Satu tetes. Dua tetes. Tiga tetes. Empat tetes. Airmata? Iya.

Tapi tidak juga. Hujan? Langit bocor. Banjir turun ke bumi. Laki-laki. Perempuan. Gulali. Tersenyum. Payung. Gulali. Gadis kecil bangun. Berpelukan. Gulali. Tersenyum. Kecewa. Gulali putih? Tidak. Gulali merah. Yang putih, telah tiada. 21/1/2011-06/09/2011 1

“Langit adalah kitab yang terbentang,” adalah kalimat yang diucapkan oleh Weh, salah satu karakter dalam novel “ Edensor” karya Andrea Hirata.

Simon Gagal ke Final, Lin Dan Diprediksi Juara

China Terbuka Superseries Premier

LONDON- Indonesia dipastikan tidak memiliki wakil di partai final bulutangkis China Open 2011 setelah tunggal putra Simon Santoso ditumbangkan pemain tuan rumah, Chen Long, 14-21 dan 14-21, Sabtu (26/11). Bermain di Yuan Shen Gymnasium, Pudong, China, Simon mengalami kesulitan sejak set pertama. Simon selalu tertinggal dari Chen Long yang merupakan unggulan kedua di turnamen ini dan menyerah 14-21 di set pertama. Di set kedua kondisinya tidak berubah. Simon selalu tertinggal jauh dari Chen Long. Peraih medali emas SEA Games 2011 itu tertinggal 4-9 di awal set kedua. Meski berusaha keras untuk bangkit, Simon tetap tertinggal 6-13. Chen Long tidak memberi kesempatan Simon untuk mengembangkan permainan. Setelah tertinggal 12-17, Simon akhirnya harus menyerah 14-21 di set kedua dan gagal ke final. Kekalahan Simon membuat Indonesia tidak memiliki wakil di final China Open 2011. Sebelumnya ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan sudah terhenti lebih dulu di perempat final.

Sementara itu Lin Dan selangkah lagi mewujudkan ambisinya untuk merengkuh gelar China Terbuka Superseries Premier. Unggulan ketiga ini lolos ke partai puncak turnamen berhadiah 350.000 dollar AS tersebut setelah menyingkirkan musuh bebuyutannya dari Malaysia yang merupakan unggulan utama, Lee Chong Wei. Dalam pertarungan berdurasi 1 jam 16 menit, Lin Dan menang rubber game 19-21, 21-12, 21-11. Hasil ini menunjukkan betapa dominannya Lin Dan atas Chong Wei, karena dari total 26 pertemuan mereka, Lin Dan unggul 18-8.

Kemenangan terakhir Chong Wei adalah di All England pada 13 Maret 2011, sebelum tiga kali berturut-turut ditaklukkan Lin Dan, termasuk pekan lalu di semifinal Hongkong Terbuka Superseries yang di mana Chong Wei takluk 16-21, 14-21. Keberhasilan Lin Dan ini memastikan China merengkuh gelar nomor tunggal putra karena terjadi all-Chinese final. Pasalnya, Lin Dan akan bertemu unggulan kedua, Chen Long, yang menang dua gim langsung 21-14, 21-14 atas satu-satunya pemain Indonesia, Simon Santoso. Jika keluar sebagai pemenang, maka Lin Dan berhasil merengkuh dua gelar dalam dua pekan.

Sementara itu jika pekan lalu China menyapu bersih gelar di Hongkong Terbuka Superseries, maka pekan ini mereka harus kehilangan satu gelar dari sektor ganda putra. Pasalnya, “Negeri Tirai Bambu” ini tak memiliki wakil di partai puncak, yang mempertemukan unggulan ketiga dari Denmark Mathias Boe/Carsten Mogensen, dengan unggulan keempat dari Korea, Ko Sung Hyun/Yoo Yeon Seong. Boe/Mogensen, yang di perempat final mengalahkan ganda putra terbaik Indonesia Markis Kido/Hendra Setiawan, kembali meraih kemenangan dramatis atas pasangan Korea Jung Jae Sung/Lee Yong Dae. Dalam duel selama 1 jam 21 menit, Boe/Mogensen menang 19-21, 23-21, 22-20. Sementara itu Ko/Yoo menyingkirkan ganda putra Jepang, Naoki Kawamae/Shoji Sato, dengan dua gim 21-12, 21-18. Tetapi di sektor lain, China memiliki wakil. Bahkan, raksasa bulu tangkis dunia ini sudah pasti membawa pulang tiga gelar juara karena terjadi pertarungan sesama pemain China, yaitu di tunggal putra, tunggal putri, dan ganda putri.

Khusus di sektor putri, China menunjukkan bahwa dominasi mereka be lum tergoyahkan karena nyaris di setiap turnamen, nomor tunggal dan ganda putri selalu menjadi milik mereka. Di tunggal putri terjadi all-Chinese semifinal di mana unggulan kedua Wang Yihan ditantang pemain nonunggulan Liu Xin, dan partai semifinal lainnya mempertemukan unggulan ketiga Wang Xin dengan pemain nonunggulan Li Xuerui. Sedangkan di ganda putri, unggulan utama Wang Xiaoli/ Yu Yang menghentikan langkah unggulan ketiga dari Jepang, Mizuki Fujii/Reika Kakiiwa, sehingga di final mereka bertemu pemenang antara unggulan kedua Tian Qing/Zhao Yunlei, dengan pasangan non-unggulan Tang Jinhua/ Xia Huan. Sementara itu di sektor ganda campuran, unggulan ketiga dari Denmark Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen berhasil menyisihkan unggulan ketujuh dari Thailand, Songphon Anugritayawon/Kunchala Voravichitchaikul, dengan 21-18, 21-14. Mereka akan bertemu pemenang antara sesama pemain China, yaitu unggulan utama Zhang Nan/Zhao Yunlei dengan pasangan nong unggulan Jiaming Tao/ Xia Huan.(bbs/jpnn)

DKI Jakarta Juara Umum

KETAMBE-Tim arung jeram DKI Jakarta berhasil tampil sebagai juara umum pada kejuaran Indonesia Rafting Championship IRF World Cup Series 2011 yang berakhir Sabtu (26/11). Kepastian itu terjadi setelah tim DKI Jakarta tampil sebagai yang tercepat di nomor Down River Race yang berlangsung Sungai Alas, Aceh Tenggara.

Di nomor ini seluruh peserta diwajibkan mengarungi lintasan yang panjangnya mencapai 18 km dengan medan yang panjang dan berliku- liku. Tak ayal, kondisi ini menambah seru jalannya lomba. Nyaris seluruh peserta kesulitan melewati jalur ini.

Bahkan salah seorang anggota tim dari Malaysia sempat terjatuh saat mengarungi derasnya jeram di Sungai Alas. Teriakan yang dilontarkan warga membuat peserta kian semangat untuk menaklukkan rute. Namun begitu tim arung jeram DKI Jakarta akhirnya tampil sebagai juara setelah menjadi yang tercepat dengan mengungguli Jawa Barat dan Jawa Timur.

Dengan hasil itu, secara keseluruhan DKI Jaya tampil sebagai pengumpul medali terbanyak di ajang Alas Indonesia Rafting Championship – International Rafting Federation World Cup 2011 dengan 8 emas dan 2 perunggu. Sebelumnya, di nomor head to head dan slalom tim DKI Jakarta juga sukses menjadi yang terbaik. Artinya, tim arung jeram Indonesia mendominasi dengan mengungguli tim dari Kazakhstan dan Malaysia. Usai perlombaan Bupati Kabupaten Aceh Tenggara H. Hasanudin B secara resmi menutup Alas Indonesia Rafting Championship IRF World Cup Series 2011. Pada kesempatan itu Bupati menjanjikan bahwa even serupa akan kembali digelar tahun depan dan dengan penyelenggaraan yang lebih baik lagi.

Sementara itu Amalia Yunita, Race Director Sungai Alas berpendapat bahwa arus sungai Alas cocok untuk menggelar kejuaraan dunia karena sungai ini memiliki karakter yang sangat menantang namun justru aman bagi peserta. (dre)

Cristo Target Peringkat 250 Dunia

JAKARTA- Keberhasilan Christoper Rungkat meraih tiga medali emas pada SEA Games XXVI/2011 membuatnya semakin optimistis menapaki karir profesional. Mulai Januari mendatang, dia akan mulai mencoba peruntungangannya tampil di seri ATP (Asosiasi Tenis Pria) di Amerika. “Mulai Januari nanti, saya akan terbang ke Amerika untuk mengikuti kejuaraan ATP yang ada di sana,” katanya saat ditemui kemarin (26/11). Christo, sapaan karib Christoper Rungkat, meyakinkan bahwa dirinya telah melakukan persiapan termasuk dari sisi finansial untuk terbang mengikuti turnamen ATP.

Tujuannya, agar dia bisa terus meraih prestasi dan mendongkrak peringkatnya agar bisa menembus ranking 250 dunia. Dia mengakui, bonus yang didapatnya pada SEA Games lalu sedikit banyak memang telah membantu keuangannya untuk tampil di turnamen yang lebih banyak di luar negeri. Tapi, imbuh Christo, hadiah total Rp600 juta itu belum cukup untuk membiayai dirinya mengikuti kejuaraan-kejuaraan ke depan. Namun, dia sudah menemukan solusi masalah anggaran untuk mengikuti turnamen di luar negeri. Ini disebabkan Ketua PP Pelti Martina Wijaya siap membantu. Bahkan, Program Indonesia emas (Prima) juga siap memberikan bantuan.

“Bu Martina janji mamu membantu, Prima juga mau membantu. Jadi, ke depan untuk masalah anggaran untuk kejuaraan sedikit ringan. Hadiah ini juga akan saya jadikan modal ikut turnamen,” terang peraih emas tunggal putra, ganda putra, dan beregu putra SEA Games Jakarta-Palembang tersebut. Mengenai jumlah turnamen yang akan diikuti, Christo menyebut ada sekitar 25 sampai 30 turnamen. Sebab, dia menarget sampai akhir 2012 peringkatnya sudah bisa menembus peringkat 250 dunia dan tampil di turnamen ATP yang lebih bergengsi. “Kalau mau ikut kualifikasi grand slam, peringkat kita minimal top 250. Karena itu saya berusaha untuk bsia mencapai itu,” terang lelaki yang gemar bertopi tersebut. (aam/diq/jpnn)

Manjakan Pengunjung dengan Resep Eropa

Gardenia Resto

Makan dengan suasana nyaman mungkin menjadi dambaan semua orang. Apalagi menu makanan yang disajikan mengundang selera. Begitulah yang ada di Gardenia Resto di Jalan Dr Mansyur Medan. Makanan sehat, nikmat dengan suasana nyaman. SUASANA menjadi faktor penting untuk menjadikan pengunjung betah, bukan hanya untuk makan, tetapi juga untuk ngumpul bersama teman dan relasi,” kata Manager Gardenia Resto, Hadid Dhandie. Gardenia Resto mengangkat konsep kebun dengan tata ruang yang menarik.

Dekorasi resto ala Eropa dikombinasi cat putih dan kaca tembus pandang yang membatasi taman dan ruang makan menciptakan suasan yang bersahabat. Satu menu yang paling digandrungi di Gardenia Resto adalah Chicken Bombastis. Makanan ini penuh gizi. Penyajiannya pun sangat menarik. Selain itu ada makanan pembuka berupa sup oriental, kemudian main menu berupa nasi dan lauk. Ada lagi dessert (pencuci mulut) berupa buah-buahan dan kue. Setiap menu di resto ini memiliki banyak rasa. Seperti sup yang memiliki rasa asin dan gurih, dipadu ayam yang memiliki cita rasa manis asam. “Setiap menu memiliki rasa yang saling melengkapi, sehingga makanan tidak bisa dipisahkan dari yang lain,” tambah Hadid.

Selain itu, penampilan makanan terjaga kebersihan maupun kerapiannya. “Kebersihan makanan paling penting, jangan sampai makanan terkesa amburadul, nanti pelanggan tidak semangat untuk memakannya,” bilang Hadid. Seperti sajian ayam goreng lembut dipadu cabai merah kering yang dipotong besar. Ayam yang ditaburi irisan bawaang bombay itu sengaja dibuat sedemikian rupa untuk menetralisir rasa. Ayam goreng itu juga diberikan irisan bawang putih goreng, sehingga menimbulkan kesan yang kental. Yang paling menarik dalam ayam goreng ini diberikan kacang mente goreng, sehingga kelembutan ayam terasa renyah dan garing dengan taburan kacang mente.

“Kacang mente sebagai pelengkap, tetapi memiliki makna, karena kacang mente mengandung vitamin E yang bagus untuk kesehatan kulit,” tambah Hadid. Sedangkan cabai merah kering dipadu untuk menambah rasa pedas. “Tetapi kita memahami, bahwa selera pedas tiap orang berbeda, jadi kita juga menambahkan sambal cabai hijau untuk menambah rasa pedasnya,” ungkapnya. Setelah menikmati pembuka makanan dan menu utama, pengunjung disediakan makanan pencuci mulut berupa buah dan kue. Berbagai jenis buah tersaji mulai nenas dan semangka. Sedangkan untuk kue berupa roti mantau dan risoles mini. Ingin menikmati menu lengkap dengan harga yang sangat terjangkau, dan suasana tenang dan nyaman? Gradenia Resto bisa menjadi pilihan. Untuk menikmati rasa asin, manis dan asam dalam satu menu sekaligus. (ram)

Suami Dimutilasi lalu Dimasak

ISLAMABAD – Zainab Bibi (32) ditangkap kepolisian Karachi karena membunuh suaminya, Ahmad Abbas. Wanita Pakistan itu memotong-motong tubuh suaminya (mutilasi) kemudian memasaknya. Selain Bibi, Zaheer Ahmed (22) keponakan Bibi juga ditangkap pada 22 November lalu, karena diduga membantu menikam Abbas hingga tewas dan memutilasi tubuhnya. Menurut kepolisian, Bibi memasak sebagian potongan tubuh suaminya untuk kemudian dibuang di dekat rumahnya. Bibi mengaku hal itu dilakukannya untuk menghindari kecurigaan polisi.

Namun para tetangga menaruh curiga setelah mencium bau aneh di lingkungan mereka. Saat diwawancarai media Pakistan, ARY News, Bibi mengatakan, dirinya membunuh suaminya karena pria itu ingin mencabuli putrinya. Karena itulah Bibi tidak menyesali perbuatannya.”Saya membunuh suami saya sebelum dia berani menyentuh putri saya,” cetus Bibi kepada ARY News seperti dilansir News.com.au, Sabtu (26/11). Abbas adalah suami kedua Bibi. Mereka menikah empat tahun lalu. Kabarnya, Abbas berulang kali mencoba mencabuli putri Bibi dari pernikahan terdahulunya. Abbas terus mencoba mendekati anak tirinya itu selama empat tahun pernikahannya dengan Bibi. (net/jpnn)

Program Prima Bidik Olimpiade

JAKARTA – Program Indonesia emas (Prima) tak bisa bersantai pasca memenuhi target menjadi juara umum SEA Games 2011. Mereka langsung menyiapkan program untuk menghadapi Olimpiade 2012 dan SEA Games Myanmar 2013. “Kami akan istirahatkan para atlet untuk dua minggu ke depan. Setelah itu, akan ada program lanjutan.

Prima tetap akan berlanjut,” kata Ketua Satlak Prima Tono Suratman kemarin (26/11). Menurutnya, target selanjutnya dari Prima adalah untuk bisa merealisasikan target 50 atlet Indonesia menembus Olimpiade London 2012. Program tersebut akan mulai serius dijalankan pada awal tahun depan. Langkah yang dilakukan adalah dengan mengirimkan beberapa atlet dari cabang olahraga (cabor) yang berpeluang terus menambah kuota lolos ke olimpiade untuk tampil di kejuaraan dunia. Dengan begitu, para atlet tersebut juga mengikuti seleksi-seleksi kejuaraan yang menjadi pra Olimpiade.

Sampai saat ini, lanjut Tono, sudah ada beberapa cabor yang bisa mengikuti pra olimpiade dari hasil di SEA Games lalu. Olahraga itu antara lain angkat besi, berkuda, bulu tangkis, renang, taekwondo, dan panahan. “Nanti akan dibicarkan lebih lanjut setelah penyusunan program 2012,” imbuhnya. Dalam program ini, pelatihan yang akan dilakukan oleh para atlet Prima bukan lagi seperti SEA Games lalu yang memulai dari awal. Tapi, pelatihan dofokuskan langsung ke masa persiapan akhir alias dipersiapakan untuk terus mengikuti pertandingan. Alasannya, itu dilakukan untuk melanjutkan setelah masa persiapan SEA Games. Tono juga menegaskan, bahwa untuk program pelatihan menuju olimpiade, atletnya dipastikan lebih sedikit karena dirinya hanya melihat dari prestasi.

Bukan lagi kuota seperti yang dilakukan saat mempersiapkan tim ke SEA Games. “Ukurannya nanti sudah prestasi. Bagaimana catatan dan peluangnya, bukan bagaimana sebanyak mungkin. Jadi, kalau tidak bisa 50 atlet tidak masalah yang penting prestasi,” ucapnya. Tentang atlet berprestasi di SEA Games tapi belum mencukupI untuk berangkat ke olimpiade bagaimana, lelaki berlatar belakang militer itu menjelaskan bahwa mereka akan tetap dipersiapkan untuk SEA Games Mayanmar. (aam/diq/jpnn)

Tim Futsal UMSU Raih Tiket Semifinal

MEDAN-Tim futsal Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara berhasil meraih kemenangan saat menjamu tim futsal Rajamanggala University of Technology Srivijaya (RMUTSV)Thailand dengan skor 6-5. Atas kemenangan itu, maka tim futsal Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara memastikan langkah ke babak perempat final cabang futsal kegiatan Indonesia – Malaysia – Thailand Growth-Triangle (IMT-GT) Varsity Carnival 2011 yang digelar di Universitas Negeri Medan, Sumatera Utara.

Pada laga sehari sebelumnya, UMSU juga meraih kemenangan atas University Teknologi MARA (UiTM) Malaysia dengan skor 7-3. Diperkuat Boy Fadli, Amri, Putra Alam, Afid Ali dan Handoko Helmi, UMSU tampil percaya diri dan langsung menguasai jalannya laga. Meski demikian perlawanan yang diberikan pemain-pemain RMUTSV juga tidak kalah sengit.

Kedua tim silih berganti melakukan serangan demi serangan, bahkan kedua tim saling bergantian membobol gawang lawan. Namun berkat kegigihan dan juga mendapat dukungan penonton, UMSU berhasil menutup petandingan dengan skor 7-6. UMSU menyisakan satu pertandingan lagi melawan Universiti Malaysia Perlis (UniMAP), Minggu (27/11). Sementara RMUTSV Minggu akan menghadapi UiTM.

“Tiket perempatfinal sudah di tangan, target berikutnya adalah bagaimana tim dapat menembus semifinal dan final. Kita optimis dapat melewati babak-babak selanjutnya apalagi tim yang terkuat di grup B yakni RMUTSV sudah kita kalahkan,” kata asisten pelatih futsal UMSU T. Aulia Rahman usai pertandingan. Sementara manajer Zulfahmi mengatakan, sejak awal mereka memang menargetkan bisa juara dan peluang tersebut semakin terbuka karena RMUTSV yang diunggulkan di grub B berhasil dikalahkan. Bahkan, lanjut dia untuk mencapai target juara tersebut, pihaknya sudah jauhjauh hari melakukan pemantapan tim dengan melakukan latihan rutin setiap hari. Meski demikian ia mengaku, masih ada beberapa kelemahan yang masih harus diperbaiki. “Kerjasama tim masih harus di mantafkan lagi.

Apalagi lawan-lawan berikutnya cukup kuat seperti Prince of Songkla University (PSU) yang juga merupakan juara bertahan tahun sebelumnya,” katanya. Pertandingan lainnya di grup A, Institut Teknologi Medan harus menyerah dari Prince of Songkla University (PSU) 12-5. Sedangkan di grup C, Universitas Negeri Medan (Unimed) berhasil mengungguli Universiti Utara Malaysia (UUM) dengan skor yang cukup telak 12- 0. (uma/jpnn)

Serangan NATO Tewaskan 20 Tentara

ISLAMABAD – Helikopter NATO memborbardir pos pemeriksaan militer Pakistan di dekat perbatasan dengan Afghanistan, Sabtu (26/11). Sedikitinya, 20 tentara Pakistan tewas. Ini merupakan serangan NATO paling mematikan yang dilaporkan Pakistan selama perang 10 tahun yang berlangsung di Afghanistan. Peristiwa ini bisa mengganggu hubungan AS-Pakistan yang sudah sangat tegang belakangan ini.

Pihak International Security Assistance Force (ISAF) menyatakan telah mendengar insiden tersebut dan tengah mencari informasi lebih jauh. “Kami tahu sebuah insiden memang terjadi. Kami masih dalam proses mengumpulkan informasi,” kata seorang juru bicara ISAF kepada kantor berita AFP, Sabtu (26/11). Peristiwa itu terjadi di wilayah kesukuan Mohmand dekat perbatasan Afghanistan. Komandan militer Pakistan mengutuk serangan udara NATO ke pos perbatasan itu. (net/jpnn)