30 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 14379

Menang, Nadal Kecewa

NEW YORK – Rafael Nadal dan Andy Murray sama-sama lolos ke babak ketiga Grand Slam Amerika Serikat (AS) Terbuka. Bedanya, Nadal cuma main dua set karena lawannya mundur akibat cedera otot, sedangkan Murray harus bertarung lima set, Sabtu (3/9) dinihari WIB. Nadal menghadapi Nicolas Mahut (Prancis). Pada dua set awal, Nadal menang 6-2 dan 6-2.

Nadal memang mendominasi pertandingan sejak awal pertandingan. Namun, Mahut memutuskan untuk mundur pada set ketiga. Meski mendapat hadiah tiket langsung ke babak ketiga, tapi petenis asal Spanyol mengaku kecewa.

“Dia merasa sakit ketika sedang melakukan servis. Itu yang diceritakan oleh Mahut kepada saya. Saya mendoakan yang terbaik buatnya. Saya berharap dia segera kembali ke lapangan. Tapi, saya tidak senang lolos dengan cara seperti ini,” kata Nadal dilansir Reuters.
Nadal pantas cemas. Pasalnya, pada babak ketiga, petenis asal Spanyol itu akan berhadapan dengan lawan tangguh David Nalbandian. Nalbandian lolos setelah mengalahkan Ivan Ljubicic 6-4 1-6 6-3 6-2.

Sedangkan petenis unggulan lainnya Murray nyaris kalah kala menghadapi Robin Haase (Belanda). Unggulan keempat ini menyerah pada dua set pembuka dengan skor 6-7 dan 2-6. Tapi, Murray bangkit pada tiga set berikutnya. Dia mengalahkan Haase dengan skor 6-2, 6-0, 6-4.

Pada babak ketiga, Murray akan ditantang unggulan ke-25, Feliciano Lopez (Spanyol). Lopez lolos setelah mengalahkan Vasek Pospisil (Kanada) 5-7, 6-4, 7-6, dan 7-6.

Petenis lain yang juga lolos ke babak ketiga antara lain Juan Martin del Potro, Julien Benneteau, Juan Ignacio Chela, Gilles Mueller, Igor Kunitsyn, Gilles Simon, Donald Young, John Isner, dan David Ferrer.(net/jpnn)

Sharapova Kecewa Berat

HASIL mengecewakan didapat oleh Maria Sharapova. Mantan juara Amerika Serikat (AS) Open itu gagal melaju ke babak perempatfinal, Sabtu (3/9). Si Cantik (sebutan Sharapova) ditumbangkan oleh Flavia Pennetta. Ini merupakan kejutan terbesar untuk turnamen AS Open tahun ini.

Perlu diketahui, ini memang kemenangan terbaik dalam karier Penetta dalam pertandingan di Arthur Ashe Stadium. Petenis peringkat 26 itu meraih kemenangan dengan skor 6-3 3-6 6-4 atas si cantik Sharapova.

Praktis, hasil ini sangat memukul perasaan Sharapova, yang pernah menjadi juara di turnamen AS Open pada 2006 lalu. Dalam pertandingan ini, performa petenis asal Rusia itu memang sangat mengecewakan.

Betapa tidak, Sharapova membuat 60 kali unforced errors dalam laga ini. “Ini sangat mengecewakan menelan kekalahan di New York. Kalah memang tidak pernah menyenangkan karena kami bekerja untuk meraih kemenangan,” sesal Sharapova.

Dalam pertandingan ini, Penetta langsung menguasai laga dengan baik. Petenis asal Italia itu langsung unggul dengan skor 4-0, sebelum menang 6-3. (net/jpnn)

Kami tak Main-main Tangani Korupsi

Belakangan ini marak aksi dari elemen masyarakat meributi kinerja Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) dalam memberantas tindak pidana korupsi. Bahkan, hampir setiap hari ma syarakat mendatangi kantor Kejatisu mendesak para pejabat yang terlibat korupsi segera ditangkap dan diadili Lantas, sudah seperti apa penanganan kasus-kasus dugaan koprupsi yang telah dilaporkan ke Kejatisu? Berikut petikan wawancara wartawan Sumut Pos Rudiansyah dengan Kasi Penyidikan Tindak Pidana Khusus (Pidsus) Kejatisu Jufri Nasution SH, Rabu (26/10) lalu.

Sejauh ini, berapa perkara korupsi yang ditangani Kejatisu?
Banyak yang kita tangani. Hampir setiap laporan masyarakat kita tindak lanjuti. Namun demikian, untuk mengungkap kasus korupsi ini memakan waktu yang cukup lama. Kita harus benar-benar teliti untuk mencari bukti permulaan yang cukup bahwa kasus korupsi yang dilaporkan masyarakat ini bisa dilanjutkan atau tidak. Ada kerugian negara atau tidak dan sebagainya.

Seperti apa kriteria kasus dugaan korupsi yang bisa ditangani Kejatisu?
Sesuai surat edaran Kajagung RI, penyelidikan dugaan korupsi yang ditangani di tingkat propinsi (Kejatisu) ini paling tidak di atas Rp4 miliar. Kalau untuk tingkat ratusan juta atapun puluhan juta, kita serahkan penyelidikannya ke Kejari masing-masing daerah.

Bagaimana komitmen Kejatisu dalam memberantas korupsi di Sumut?
Kita tetap komitmen dalam penegakan hukum dalam pemberantasan tindak pidana korupsi di Sumatera Utara. Tapi kita minta pada masyarakat untuk tetap percaya pada Kejatisu untuk segera menuntaskan segala korupsi yang terjadi di Sumut. Kita tidak berani main-main dalam menangani perkara korupsi ini, karena perkara korupsi ini menjadi prioritas utama kita sesuai dengan intruksi pimpinan.

Idealnya, berapa lama untuk mengungkap perkara korupsi?
Pengungkapan kasus korupsi paling cepat 3 bulan, bahkan bisa lebih. Untuk mengungkap kasus dugaan korupsi ini juga tidak sedikit anggaran yang kita keluarkan termasuk untuk biaya operasional penyelidikan, penyidikan hingga sampai proses peradilan.(rud)

Minta Ampun Dipukuli Masa

Apes benar nasib Ali Azhari Nasution (35), warga Jalan Air Bersih, Kecamatan Medan Kota, bonyok dihajar massa yang emosi terhadap dirinya, Rabu (26/10) malam pukul 22.00 WIB Pasalnya, dia tertangkap basah mencuri sepeda motor Mio BK 2090 ABO milik Delina (30), warga Jalan Benteng Hilir, Gang Seroja, Medan Tembung, yang diparkirkannya di depan warung internet Bintang Net, Jalan  Panglima Denai tepatnya di depan Jermal VII.

Saat itu, Deliana baru saja memarkirkan sepeda motornya di depan Warnet Bintang dan masuk ke dalam warnet. Tak beberapa lama, tersangka bersama temannya dengan mengendarai sepeda motor Astrea Grand BK 4344 DJ datang dan “menggambar” sepeda motor milik Deliana.

Melihat situasi sepi dan tidak ada orang diluar, tersangka langsung beraksi dengan mencongkel kunci sepeda motor tersebut pakai obeng. Ternyata, aksi tersebut diketahui Ilham (15), pengunjung warnet tersebut. Lantas Ilham memberitahukannya kepada Zul (20), operator warnet. Mendapat laporan itu,. Zul langsung memberitahukan kepada Deliana..

Saat Ali mendorong sepeda motor itu, sontak Deliana keluar dan meneriakinya maling. Warga yang mendengar teriakan itu spontan berdatangan dan menangkap Ali. Tak pelak warga yang emosi langsung menghajar tersangka hingga babak belur. Tak tahan dihajar massa, Ali minta-minta ampun agar tidak dipukuli.

Kasihan melihat Ali yang sudah babak belur, warga pun menghentikan pemukulan dan langsung menghubungi petugas Polsekta Medan Area. Mendapat laporan tersebut, petugas turun ke lokasi dan mengamankan tersangka dari amukan massa. Selanjutnya, tersangka bersama barang buktinya diboyong petugas ke Mapolsek Medan Area guna dilakukan.pemeriksaan lebih lanjut.(mag-7)

Tamu Istana Hotel Gantung Diri

MEDAN-Pengunjung Istana Hotel di Jalan Ir Juanda Medan sontak heboh. Pasalnya, Rio Teguh Putra (22), warga Jalan M Nawi Harahap, Kel Sitirejo III, Medan Amplas ditemukan tewas tergantung di kamar nomor 210 hotel tersebut, Jumat (28/10).

Informasi yang dihimpun, Rio check in, Kamis (27/11) dinihari. Namun, hingga Jumat (28/10) siang, Rio tak kunjung keluar dari dalam kamarnya.

Hal itu membuat kryawan hotel curiga dan mendatangi kamar Rio. Karyawan hotel lalu menggedor kamar Rio, tapi tak kunjung dibuka. Karyawan hotel lalu membuka dengan kunci serap. Saat pintu dibuka, terlihat korban sudah tergantung menggunakan tali jemuran yang diikatkan di jendela.

Melihat hal itu, karyawan hotel langsung melaporkan peristiwa itu ke Polsekta Medan Kota.
Petugas tim identifikasi yang turun ke lokasi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Mayat Rio selanjutnya diboyong dengan mobil ambulans menuju kamar mayat RS Pirngadi Medan guna keperluan otopsi.

Kapolsekta Medan Kota Kompol Sandy Sinurat mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan dan olah TKP sementara diduga korban bunuh diri. “Hasil sementara, diyakini korban bunuh diri sebab di tubuhnya tak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Apalagi juga dilihat lidahnya menjulur dan dari kemaluan keluar sperma,” katanya.

Polisi, katanya sudah memeriksa empat saksi karyawan hotel yakni Cholil (38), Suheri (30) dan Shelly (30) serta Uli.  (mag-7)

Dewan Desak Gatot Ambil Alih RS Haji

MEDAN- Penyelesaian masalah yang muncul di Rumah Sakit (RS) Haji Medan membuat DPRD Sumut gerah dan mendesak Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu Gatot Pujo Nugroho segera mengambil sikap tegas. Sikap tegas yang diminta DPRD Sumut adalah Pemprovsu segera mengambil alih rumah sakit yang dibangun dengan dana umat Islam itu.

Itu dikemukakan Wakil Ketua DPRD Sumut Kamaluddin Harahap kepada wartawan, kemarin. Politisi PAN tersebut mengatakan, agar tidak muncul permasalahan baru yang kemudian mengganggu pelayanan RS Haji ke masyarakat, maka sebaiknya Pemprovsu mengambil alih pengelolaan rumah sakit yang selama ini di bawah Yayasan Rumah Sakit Haji.

Pengambilalihan itu, menurutnya, sangat mungkin dilakukan mengingat, Pemprovsu tidak memiliki aset rumah sakit sebagai aset daerah, selain RS Jiwa di Simalingkar. “Kalau menjadi aset, pengembangan pelayanan RS Haji bisa lebih baik lagi. Karena anggaran dari APBD bisa dikucurkan ke sana. Termasuk juga pelayanan jaminan kesehatan daerah,” ujarnya.

Sementara Wakil Ketua Komisi E DPRD Sumut Zulkifli Husein menyatakan hal sama yakni, pengambilalihan itu akan menjadikan pelayanan kesehatan pada masyarakat lebih baik lagi. Selain itu, Pemprovsu juga lebih mudah mengucurkan anggaran untuk meningkatkan kualitas pelayanann
Zulkifli menggarisbawahi, munculnya sejumlah permasalahan saat ini tidak lain dan tidak bukan, disebabkan status kepemilikan rumah sakit yang tidak jelas, hanya mengalaskan yayasan. Selama ini RS Haji dipegang yayasan. Karena dibangun di daerah dan memakai dana umat, gubernur otomatis menjadi ketua yayasan.(ari)

Button Sebut DRS Bikin Seru F1

WOKING – Balapan Formula One (F1) di Grand Prix Italia diprediksikan akan berlangsung seru. Apalagi kalau bukan penggunaan sistem double DRS yang akan digunakan di Sirkuit Monza, pada 9 September ini. “Saya rasa balapan akan semakin menarik tahun. Sebab, untuk kedua kalinya pada musim ini, kami akan menggunakan sistem DRS sebanyak dua kali dengan kesempatan melewati lawan menjadi lebih banyak,” kata Jenson Button dilansir Autosport, Sabtu (3/9).

Ya, untuk kedua kalinya pada tahun ini, FIA akan mulai mencoba penggunaan DRS sebanyak dua kali dalam sebuah balapan. Pertama pada posisi lintasan lurus di garis start dan finis, dan kedua antara Lesmo dan Ascari chicane.

Meski belum jelas bagaimana efektifnya penggunaan sistem DRS di Monza, karena uniknya low-downforce. Tapi, Button sangat optimistis sistem itu akan menjadi kunci untuk membuat balapan menjadi semakin menarik. “Zona pertama akan menarik, karena selalu sulit memperebutkan posisi saat dalam posisi pengereman di Ascari. Jadi, akan menarik melihat bagaimana sistem DRS bekerja pada saat berada di tikungan. Mungkin, kita akan melihat beberapa balapan yang spektakuler,” imbuhnya.

“Saya rasa kesempatan terbesar datang dari DRS untuk zona kedua pada saat sebelum menyentuh garis start/atau finis. Saya berharap bisa melewati lawan sebelum Turn One,” tandas pembalap McLaren itu. “SIstem DRS akan menjadi aset yang berharga buat mobil dan itu juga akan membuat balapan menjadi lebih menarik lagi,” pungkasnya. (net/jpnn)

Pemerintah Gagal Sejahterakan Rakyat

MEDAN- Memperingati Hari Sumpah Pemuda, puluhan massa dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berunjuk rasa di Balai Kota Medan, DPRD Kota Medan dan DPRD Sumut, Jumat (28/10) Mereka menilai, pemerintah saat ini telah gagal mensejahterakan rakyat dan menuntut Pemko Medan segera merealisasikan janji-janji kepada rakyat.

Koordinator aksi PMII, Zeni, dalam orasinya mengatakan, akhir-akhir ini di Indonesia banyak terjadi bentrokan dan tawuran. Seiring dengan kemajuan zaman dan tekhnologi. Hari sumpah pemuda sudah terlupakan, bahkan tidak terdengar lagi oleh sebahagian rakyat Indonesia.

Hal ini tidak luput dari peran pemerintah yang dianggap gagal dalam menjalankan perannya, sebab banyak persoalan yang tidak kunjung selesai karena pemerintah sibuk dengan pencitraan politik sedangkan gejolak yang terjadi tidak bisa teratasi.

Melihat kondisi yang terjadi, PMII meminta pemerintah untuk menuntaskan kasus korupsi Bank Century dan Nazaruddin, negara gagal mengamankan energi nasional, mendesak Presiden SBY menyelesaikan kasus konflik Papua, PMII menyatakan pemerintahan SBY gagal dan negara gagal memberikan keadilan ekonomi bagi rakyat, serta menolak intervensi dan peran asing dalam kebijakan di BUMN.

“Khusus kepada Pemko Medan, PMII meminta Pemko Medan melaksanakan janji-janjinya kepada rakyat serta mendesak Wali Kota Medan dan Wakil Wali Kota agar mengawasi SKPD dalam menjalankan program kerjanya, serta menyetarakan pembangunan di Kota Medan khususnya jalan dan drainase,” kata Zeni.

Massa PMII diterima Asisten Kesejahteraan Sosial Setdako Medan Musaddat, yang menyatakan, aspirasi massa akan ditindaklanjuti kepada pimpinan. Usai dari Pemko Medan massa PMII melanjutkan aksinya ke DPRD Kota Medan yang diterima anggota DPRD Kota Medan, Aripay Tambunan yang juga menerima aspirasi masa yang berjanji akan ditindak lanjuti anggota Dewan.

Sementara Ketua GMNI Turedo Sitindaon dalam orasinya di DPRD Sumut mengatakan, hakekat Hari Sumpah Pemuda saat ini semakin memudar. Itu tidak terlepas dari perkembangan bangsa dan negara ini yang menuju keterpurukan yang ditandai semakin banyaknya kasus-kasus korupsi yang terjadi, dan tidak mampu terselesaikan dengan baik.

“Anggota dewan bermewah-mewahan, sementara rakyat kecil kesusahan. Pejabat dan pemerintah harusnya memikirkan rakyat, bukan menumpuk kekayaan sehingga perutnya buncit. Penegakan hukum harusnya tegas, tapi apa? Kasus-kasus korupsi dari Kasus Century, dan kasus-kasus lainnya ternyata penegakan hukum gagal. Berarti SBY-Boediono juga gagal. Kita minta, SBY-Boediono turun dari kursi presiden bangsa ini,” tegasnya.

Menyikapi aksi ini, dua anggota DPRD Sumut Syamsul Hilal dan Raudin Purba yang menerima para mahasiswa tersebut menyatakan, keutuhan bangsa ini tidak terlepas dari peran pemuda, yang terefleksikan pada Hari Sumpah Pemuda.

Sementara, Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro mengaku telah mengerahkan personelnya untuk mengamankan jalannya aksi mahasiswa. Namun, Wisjnu mengaku tidak tahu pasti berapa jumlah personel yang diturunkan.

“Sesuai dengan permintaan dari massa dan LSM, kepolisian memberikan pengamanan di DPRD Medan, DPRD Sumut, Kantor Wali Kota dan Kantor Gubernur. Kita berikan pengamanan,” kata Wisjnu usai melakukan kunjungan ke Wali Kota Medan di Balai Kota, Jumat (28/10) siang.

Wisjnu juga mengharapkan kepada seluruh instansi yang dikunjungi massa aksi untuk menerima seluruh aspirasi yang disampaikan agar aksi tersebut dapat berlangsung tertib dan aman. “Selama ini, kenapa setiap unjuk rasa berakhir ricuh? Karena selama ini tidak nyambung, aspirasi massa tidak diterima,” ucapnya.(adl/ari)

Tiga Tim Masih Belum Clear untuk Musim Depan

Lamban, Perkembangan Peserta Kelas CRT MotoGP 2012

Seharusnya, ada enam skuad CRT (claiming rule team) baru untuk MotoGP 2012. Hingga mendekati akhir musim 2011, baru tiga yang “agak” jelas.

Beberapa bulan lalu, Dorna selaku promotor MotoGP telah mengumumkan hadirnya enam tim baru untuk musim 2012. Mereka tim yang akan ikut regulasi baru CRT, kebanyakan naik kelas dari barisan Moto2.

Untuk 2012, demi menambah peserta, MotoGP memang memberi kelonggaran untuk tim-tim baru. Mereka boleh ikut kelas CRT itu, memadukan frame (sasis) prototipe dengan mesin Superbike yang di-upgrade. Tahun depan, kapasitas mesin MotoGP memang setara dengan Superbike, yaitu 1.000 cc.

Bahkan, peserta di kelas ini diberi kelonggaran ekstra agar bisa bersaing dengan tim-tim pabrikan MotoGP. Bila setiap pembalap di tim pabrikan hanya boleh memakai enam mesin setahun, pembalap CRT boleh menghabiskan 12 mesin. Kapasitas tangki bahan bakar juga begitu. Pabrikan MotoGP maksimal 21 liter, motor CRT boleh sampai 24 liter.

Enam tim yang sudah di-approve itu adalah By Queroseno Racing (BQR), Forward Racing, Kiefer Racing, Marc VDS Racing, Paddock GP Racing, dan Speed Master. Namun, sampai sekarang, baru tiga tim yang “agak” jelas. Yaitu Marc VDS, Forward Racing, dan BQR.

Skuad Marc VDS mungkin terlihat paling serius. Dalam beberapa bulan terakhir mereka sudah aktif menguji motor mereka (Suter-BMW) melawan motor-motor pabrikan MotoGP. Hasilnya pun terus menunjukkan progres positif. Mika Kallio, pengendara tim itu, terakhir hanya tertinggal tak sampai empat detik per lap di Sirkuit Brno, Republik Ceko.

Di Grand Prix San Marino akhir pekan ini, satu lagi tim menunjukkan kejelasan ekstra. Forward Racing resmi merekrut Colin Edwards sebagai andalan mereka tahun depan. Hanya saja, masih belum jelas Edwards (juara dunia Superbike dua kali) akan memakai sasis apa.

Edwards mengaku kalau Forward Racing pasti akan memakai mesin Yamaha R1 yang dicomot dari arena Superbike. Tapi soal sasis, masih cari dan lobi kanan-kiri.
“Soal sasis kami masih menimang-nimang berbagai opsi. Tapi pilihan nomor satu saya adalah memakai sasis yang dibuatkan oleh Tech 3. Kami masih dalam tahap negosiasi soal ini,” ungkap Edwards dalam jumpa pers di Misano, Jumat lalu (2/9).

Penggemar MotoGP tentu tahu, Tech 3 adalah tim privateer yang kini menurunkan Yamaha M1 untuk Edwards dan Cal Crutchlow. Tahun depan, Tech 3 juga belum menentukan siapa akan menggantikan Edwards. Tim ketiga yang sudah mengumumkan rencana adalah BQR. Kabarnya, mereka akan memakai sasis buatan FTR yang dipadu dengan mesin Superbike dari Kawasaki.
Tiga tim lain, Kiefer, Paddock GP, dan Speed Master, sampai sekarang masih sangat belum jelas. Ada yang bilang, salah satu dari mereka sedang melobi keras Aprilia untuk menyokong mesin. Bisa jadi pula mereka memilih mesin BMW ala Marc VDS. Kita hanya bisa menunggu.

Meski perkembangan peserta kategori CRT tergolong lamban, banyak percaya ini tetap masa depan MotoGP. Sebab, hanya dengan cara ini MotoGP tidak bergantung “mati” pada para pabrikan.
Edwards termasuk salah satu yang percaya itu. “Inilah masa depan motorsport, di mana kita bisa memilih mesin lalu menaruhnya di sebuah sasis. Dan ini jalan yang kita pilih,” ujarnya.

Pembalap asal Amerika Serikat berusia 38 tahun itu sadar kalau tim CRT akan sulit meraih kemenangan tahun depan. Tapi target 2012 bukanlah mengejar kemenangan. “Yang penting adalah membangun fondasi yang baik untuk CRT dan tim ini (Forward, Red) untuk masa depan,” tandasnya. (aza/jpnn)

PSMS Tatap LPI

MEDAN-Kesimpangsiuran informasi tentang akan berlaga di mana klub kebanggaan masyarakat Kota Medan PSMS akhirnya sirna. Pasalnya, Ketum PSMS Rahudman Harahap dan Ketum PSSI Djohar Arifin sudah bertemu membicarakan masalah tersebut, sekaligus menggelar silaturahmi di Kantor Wali Kota Medan, usai salat Jumat, kemarin (28/10). Dan hasilnya, Ketum PSMS memerintahkan pelaksana teknis PSMS Idris untuk mempersiapkan tim berlaga di LPI.

Awalnya orang kepercayaan Ketum PSMS yang juga pelaksana teknis PSMS H Iswanda Nanda Ramli bertemu Ketum PSSI Djohar Arifin di Masjid Arab Jalan Masjid/Jalan Ahmad Yani Kesawan Medan.
Lama tak bersua, Nanda menghampiri Djohar dan mengajak beliau untuk bersilaturahmi juga dengan Ketum PSMS yang notabene merupakan Wali Kota Medan. Usai salat Jumat, Djohar dan Nanda beranjak dari Masjid Arab ke kantor Wali Kota Medan.

Pada perjumpaan tersebut, kedua Ketum ini ternyata tak menyia-nyiakan kesempatan untuk membahas bakal ke mana PSMS dibawa berlaga. Dan dari hasil pembicaraan yang tak begitu alot ditemukan mufakat, PSMS akan berlaga di LPI.

“Nah, pak Wali Kota langsung memerintahkan saya dan Idris untuk mempersiapkan PSMS, tentunya dari segala sisi. Kesiapan tim ini menjadi target vital untuk kemapanan PSMS berlaga di LPI. Dan pengurus yang diharapkan sudah ada defenitifnya dalam waktu dekat, dalam hal ini termasuk CEO,” terang Nanda saat memantau latihan pemain seleksi PSMS di Stadion Teladan, Jumat (28/10).

Nanda yang berbicara atas nama Ketum PSMS ini juga menegaskan, komitmen pengurus PSMS untuk mengikuti kompetisi legal di bawah PSSI itu sudah menjadi keputusan Ketum PSMS. “Ketum memberikan perintah kepada saya dan Idris, agar mempersiapkan PSMS ikut LPI sebagai kompetisi resmi yang legal di bawah PSSI,” terangnya lagi.

Ia juga berharap, dengan adanya keputusan Wali Kota Medan itu tak lagi ada berita yang simpangsiur mengenai status PSMS Medan. “Jadi opini publik yang sudah berkembang jauh diharapkan bisa diluruskan dengan adanya komitmen ini,” kata Nanda.

Sebelumnya, Idris berkeras PSMS bakal bermain di Divisi Utama dengan alasan tak mau dikasihani. Namun menurut Nanda, pernyataan tersebut dilakukan karena Ketum PSMS belum memberikan keputusan apapun terkait kompetisi yang bakal diikuti PSMS musim mendatang.  “PSMS bermain di LPI, itu keputusan resmi Pak Wali Kota. Jadi bahasa Idris selama ini itu masih sebatas kemungkinan. PSMS bisa main di LPI tapi bisa juga di Divisi Utama. Dan sekarang, sudah diputuskan kompetisi mana yang diikuti PSMS,” tuturnya.
Sementara itu, Djohar Arifin yang dikonfirmasi melalui telepon selular membenarkan keikutsertaaan PSMS di LPI.

“Saya datang ke Medan untuk mengonfirmasi Ketum PSMS. Dan beliau memastikan PSMS bakal berlaga di LPI sesuai kesepakatan terdahulu dengan konsorsium, jadi bukan Divisi Utama,” katanya. (saz)