24 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14382

Tambah Dua Emas, Wushu Juara Umum

JAKARTA-Tim wushu Indonesia menutup penampilannya di SEA Games  XXVI/2011 dengan manis. Mereka berhasil menambah dua emas pada hari  terakhir pertandingan di Tenis Indoor Senayan, Jakarta, kemarin  (21/11).

Dengan tambahan emas ini, Indonesia menasbihkan diri menjadi juara  umum untuk nomor Wushu. Mereka mengumpulkan delapan emas, tiga perak  dan tiga perunggu. Vietnam berada di posisi kedua dengan torehan empat  emas, tiga perak, dan lima perunggu. Dan Malaysia di posisi kelima  dengan tiga emas, tiga perak dan lima perunggu.
Sumbangan dua emas terakhir Indonesia itu dipersembahkan dari nomor  Sanshou (tarung). Pertama dari tangan pewushu putri di kelas 60kg  putri Moria Manalu yang mengakahkan Pei Pin Tang dari Malaysia dengan  2-0.
Emas kedua didapat dari kelas 60kg putra atas nama Mukhlis yang  membuat Phoxay Aphailath asal Laos bertekuk lutut dengan skor 2-0.  Sementara, satu perak disumbangkan oleh Youne Victorio senduk di kelas  65kg putra, dia dikalahkan oleh Mark Eddiva asala Filipina dengan skor  0-2.

Keberhasilan ini menurut manajer tim Indonesia Nanang Sholeh sudah  sesuai dengan prediksinya. Meski mampu meloloskan tiga wakil, dia  melihat peluang emas Indoneisa hanya ada di dua nomor.

“Kalau nomor Youvel kami memang dari awal pesimis. Soalnya lawannya  itu runner up dunia. Bisa masuk final saja sudah bagus itu,”  tuturnya.

Secara keseluruhan, Nanang pun mengaku cukup puas karena anak  asuhnya mampu menyumbangkan tiga medali tambahand ari target awal lima  emas. Dia berharap, emas ini mampu membuat regenerasi Wushu terus  berlanjut dan bisa maksimal. Terutama pasca kepergian Susyana Tjhan  yang menegaskan ini sebagai SEA Games terakhirnya.  Raihan juara umum ini pun melonjak dari raihan Indonesia pada SEA  Games Laos. Sat itu, Indonesia hanya meraih dua emas, empat perak dan  dua perunggu.  (aam/jpnn)

Tiap Tahun Dibangun 330 Ribu Rumah Swadaya

JAKARTA- Kembali, pemerintah menyiapkan satu program perumahan yang berpihak pada masyarakat berpenghasilan rendah (pro MBR). Menurut Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz, pemerintah menargetkan pembangunan rumah swadaya sebanyak 330 ribu rumah setiap tahunnya. Nantinya rumah swadaya tersebut akan dibangun merata di 33 provinsi.

“Dari jumlah target pembangunan perumahan swadaya itu, kita harapkan setiap satu provinsi dapat dibangun sekitar 10 ribu unit. Ini agar pembangunannya merata dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah,” kata Djan Faridz dalam keterangan persnya, Kamis (17/11) lalu.

Dari hitung-hitungannya, bila satu provinsi (dengan 10 kabupaten) dibangun sekitar 10 ribu unit rumah sawadaya, maka masing-masing kabupaten mendapatkan 1.000 unit rumah MBR tiap tahunnya. Saat ini, pemerintah melalui Kemenpera telah membangun rumah swadaya sebanyak 25 ribu unit per tahunnya. Namun jumlah tersebut masih kurang sehingga perlu ditingkatkan agar pemenuhan kebutuhan rumah layak huni bagi MBR dapat terpenuhi dengan baik.
“Backlog perumahan kita secara nasional terus bertambah. Kemenpera siap bekerja sama dengan pemda yang memiliki program perumahan serupa sehingga jumlah rumah yang diperbaiki maupun terbangun nantinya akan lebih banyak lagi,” terangnya.(esy/jpnn)

Hanya Satu Emas Dari Catur

CATUR Indonesia tidak mau ketinggalan menyumbangkan medali emas bagi Indonesia di SEA Games 2011. Satu-satunya emas yang dihasilkan dari cabang ini adalah Grand Master Susanto Megaranto dari nomor catur standar putra di hotel Swarna Dwipa, Palembang, kemarin (21/11).

Hasil apik itu diraih setelah dia mampu bermain mencatatkan hasil remis melawan pecatur Myanmar FM Kyaw Lin Naing. Hasil itu sudah cukup bagi dia untuk mengunci medali emas bagi tuan rumah. Sebab, dari total lima babak yang dipertandingkan, Megaranto telah mencatatkan kemenangan di empat babak sebelumnya.

“Ini perjuangan yang ekstra panjang dan berat. Saya puas dengan hasil ini, apalagi pecatur-pecatur dari negara lain sangat bagus-bagus,” kata pecatur berusia 24 tahun ini setelah pertandingan. Di nomor ini, medali perak direbut pecatur Filipina GM Wesley So (2659) yang mengumpulkan 3,5 angka kemenangan setelah juga hanya meraih hasil remis pada babak terakhir melawan pecatur Vietnam GM Sang Cao (2521).

Sementara medali perunggu diraih pecatur Myanmar Kyaw Lin Naing yang mengumpulkan 3 angka kemenangan berkat hasil remis pada babak terakhir melawan Susanto Megaranto.

“Medali emas ini sekaligus menjadi obat atas kegagalan meraih medali emas pada nomor pasangan campuran,” ujar Megaranto. Sementara itu, Irene Kharismah juga meraih medali perunggu pada nomor catur standar putri. Meski menghadapi lawan-lawan yang secara kualitas rata-rata berada di bawahnya, namun ia gagal memberikan yang terbaik.
Secara keseluruhan Irene hanya mengumpulkan 2,5 angka kemenangan setelah mencatatkan kemenangan pada babak terakhir atas pecatur Malaysia, Camila Bt Johari.

Pada nomor ini, medali emas nomor catur standar putri diraih pecatur Vietnam WIM Nguyen Thi Mai Hung (2244).
Nah, dari tujuh nomor yang di pertandingan. Indonesia hanya meraih satu medali emas, satu perak, dan satu perunggu. Medali perak dipersembahkan pecatur FM Rudin Hamdani, dari nomor catur cepat putra. (dik/jpnn)

Pemda Diminta Awasi Program Perumahan di Daerah

JAKARTA- Pemerintah daerah (Pemda) diminta ikut mengawasi serta mengendalikan program pembangunan perumahan khususnya perumahan formal yang dibangun oleh pengembang di daerah. Pasalnya, saat ini perumahan dan permukiman merupakan bagian terbesar dalam pemanfaatan ruang kota sehingga memerlukan perhatian khusus dari Pemda setempat.

“Pembangunan rumah yang banyak dibangun oleh pengembang memerlukan dukungan dan peran serta Pemda setempat berupa pengawasan dan pengendalian terhadap perumahan formal. Sebab, pembangunan rumah banyak memanfaatkan ruang-ruang yang ada di daerah,” ujar Deputi Bidang Perumahan Formal Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) Pangihutan Marpaung melalui Asisten Deputi Penyediaan Rusun dan Rumah Tapak Kemenpera Lukman Hakim, belum lama ini.

Menurut Pangihutan Marpaung, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi dan pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota, urusan perumahan merupakan salah satu pelayanan dasar yang menjadi urusan wajib Pemda.

Namun demikian, program perumahan saat ini juga masih terkendala dengan berbagai permasalahan yang kompleks. Permasalahan tersebut bukan hanya aspek teknis semata tetapi terkait dengan berbagai sektor yang amat luas pembangunannnya seperti tata ruang, pertanahan, infrastruktur, sumberdaya, lingkungan serta berbagai aspek yang menyangkut isu kelembagaan, ekonomi, sosial, budaya dan masyarakat.

Pangihutan Marpaung juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada 14 Pemerintah kabupaten/ kota yang telah melakukan perjanjian kerjasama dengan Deputi Bidang perumahan Formal. Hal itu merupakan bentuk nyata dukungan pelaksanaan pembangunan rumah murah.

“Di tahun 2011 ini kami juga akan melaksanakan fasilitasi pembuatan percontohan pembangunan rumah murah yang berada di lima kabupaten/ kota,” terangnya.(net/jpnn)

Uyun Beri Dua Emas

JAKARTA- Setelah jeblok di dua pertandingan awal, timnas balap sepeda nomor track langsung unjuk kekuatan di hari terakhir kemarin (21/11). Uyun Muzizah, langsung menggebrak dengan menyabet tiga emas di nomor track yang digeber di Velodrome Rawamangun, Jakarta Timur (Jaktim).

Emas-emas tersebut disumbangkan Uyun dari nomor scratch race serta omnium 6.

“Saya bangga setelah mampu memberikan yang terbaik bagi Indonesia,” tutur Uyun saat ditemui setelah pertandingan kemarin. Bagi Uyun, hasil tersebut benar-benar membuktikan jika dirinya layak menjadi andalan Timnas. Apalagi sebelumnya dia sempat diragukan karena gagal menyumbangkan emas di hari pertama dan kedua.

Nah, setelah mampu menjadi juara di tiga nomor, Uyun mengaku tak akan pensiun dari Timnas. Dia menyatakan akan tetap bersaing dengan pemain muda lainnya untuk memperebutkan posisi sebagai tulang punggung Merah Putih.
“Saya tidak akan berkata bahwa ini SEA Games terakhir saya. Saya akan terus bertanding seraya berharap munculnya generasi muda yang bisa diandalkan,” imbuh Uyun.

Sementara itu, meski mampu menyabet tiga emas, Ketum PB ISSI mengaku belum puas. Alasannya, Timnas sebenarnya memiliki peluang untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi. Syaratnya, harus ada banyak kompetisi nomor track bagi para pembalap.

“Saya yakin kalau ada banyak perlombaan tentu prestasi akan lebih baik dari sekarang. Tapi di Indonesia memang jarang,” ucap Ketum PB ISSI Phanny Tanjung.  (ru/jpnn)

Perahu Naga Gagal Total

KARAWANG- Prestasi menukik ditunjukkan timnas perahu naga Indonesia. Tampil perkasa dengan tiga emas di Asian Games 2010 ternyata tak bisa diulangi saat menjadi tuan rumah SEA Games 2011. Jangankan mengulangi raihan itu, tim racikan Mohammad Suryadi itu malah tak mendapatkan sekeping emas dalam pertandingan yang digeber di Situ Cipule, Karawang, Jabar.

Pada hari terakhir kemarin (21/11), timnas perahu naga Indonesia juga gagal menyumbangkan emas. Myanmar menjadi penguasa setelah menyapu bersih dua nomor yang dipertandingkan, yakni nomor 2000 meter putri 22 kru dan 2000 meter putra 22 kru. Pada nomor 2000 meter putri 22 kru, Myanmar mampu mendulang emas setelah mencatatkan waktu 40,21 detik. Timnas Thailand merebut perak dengan raihan 40,68 detik. Sementara Indonesia hanya mampu menduduki peringkat ketiga setelah membukukan catatan waktu 42,45 detik.

Hal yang sama juga berlaku di nomor 2000 meter putra 22 kru. Myanmar kembali meraih emas setelah mencapai waktu tercepat tujuh menit 46,30 detik. Tim Filipina berhasil meraih perak dengan catatan waktu tujuh menit 49,94 detik. Sedangkan Indonesia kembali meraih perunggu setelah membukukan waktu tujuh menit 51,24 detik.

“Kami harus mengakui jika Myanmar sangat kuat. Mereka sangat berubah dibandingkan saat Asian Games lalu,” terang Mohammad Suryadi, pelatih kepala timnas perahu naga saat ditemui setelah pertandingan kemarin.

Keberhasilan Myanmar menjadi juara umum di perahu naga tentu menjadi alarm bagi Indonesia pada 2012 mendatang. Di antaranya ialah pada Asian Beach Games maupun Kejuaraan Asia. Suryadi mengatakan, timnas harus fokus dalam persiapan untuk menyambut even tersebut.

“Kami harapkan Pelatnas ini tidak dibubarkan. Persiapan anak-anak harus jalan terus. Ini demi hasil yang lebih baik di 2011 mendatang,” tambah Suryadi. (ru/jpnn)

Piala Wali Kota Perebutkan New Blade

MEDAN- Dipenghujung tahun 2011 ini, kegiatan otomotif di Kota Medan semakin menggeliat. Pasalnya, Medan Metropolitan Road Race ini akan tampil mengesankan dengan menyediakan 2 unit sepeda motor Honda New Blade dan memperebutkan Piala Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap, yang dilangsungkan 26 hingga 27 November 2011 di Sirkuit Multi Fungsi Pengprov IMI Sumut Jalan Pancing Medan.

Seperti yang disampaikan Ketua Panitia Pelaksana Robby Harahap bersama Sekretaris Aswin Hutajulu dan Pimpinan Lomba, Ir Jafar Nasution kepada wartawan, Senin (21/11), kegiatan ataupun perlombaan ini untuk menyalurkan hoby anak muda di cabang olahraga otomotif khususnya road race.

“Oleh karena itu, kami merasa terpanggil untuk melaksanakan perlombaan ini, karena potensi anak muda yang ada di Kota Medan di cabang otomotif sangatlah besar. Dengan demikian, di ajang ini dapat melahirkan pembalap-pembalap andal, yang nantinya dapat menggantikan para pembalap senior,” sebutnya.

Robby juga meyampaikan, di ajang ini juga untuk mengasah kemampuan para pembalap yang diproyeksikan untuk memperkuat kontingen Sumut mengkuti PON XVIII di Pekan Bari , Riau 2012 mendatang.

“ Sudah dapat dipastikan dengan dikuti para pembalap ternama di Kota Medan dan daerah lainnya yang termasuk dalam tim balap PON Sumut itu, perlombaan akan berjalan menarik,” katanya.

Tidak hanya itu saja kata Robby, di perlombaan ini akan dikemas dengan apik oleh Kita Kita Motor Racing ini juga akan diikuti oleh pembalap dari luar provinsi Sumatera Utara yakni seperti Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Pekan Baru, Riau dan lainnya.

Selain itu Robby juga menambahkan bahwa perlombaan ini juga mendapatkan dukungan dan perhatian dari Ketua Pengprov IMI Sumut Ijeck dan mendukung program IMI Sumut untuk menambah jam tanding pembalap yang ada di Sumut serta mengurangi balapan liar yang menggunakan jalan raya sebagai sarana.

Bagi peserta yang ingin mendapaftarkan diri untuk mengikuti Medan Metripolitan Road Race 2011 ini bisa mendatangi ke Sekretariat Panitia di Kita Kita Racing Team Jalan Ringroad Setia Budi No.110 Medan.

Dalam perlombaan ini akan mempertandingkan 9 kelas yang bergengsi seperti MP-1 Terbuka Bebek 4 Tak Tune Up 125 cc, MP-2 Terbuka Bebek 4 Tak Tune Up 110 cc, MP-3 Pemula bebek 4 Tak Tune Up 125 cc, MP-4 Bebek 4 Tak Tune Up 110 cc, MP-5 Bebek 4 Tak Standart 125 cc, MP-6 Bebek 4 Tak Standart 110 cc, MP-7 Tebuka Skuter Matic Standart 125 cc, Skuter Matic Standart 125 cc Pemula, Bebek 4 Tak Standart s/d 150 cc Pemula. (jun)

Tutup Sepekan, SPBU Diserbu Warga

LUBUK PAKAM- Sejak sepekan tidak beroperasi, tiga dari empat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Lubuk Pakam, langsung diserbu warga, salah satunya di SPBU 14 206 164 Jalan Lintas Sumatera, Senin (21/11), sekitar pukul 11.30 WIB.

Adapun SPBU yang tutup sejak sepekan kemarin yaitu, SPBU Jalan Galang, Jalan Siantar dan Simpang Pantai Labu. Pantauan Sumut Pos, di sejumlah SPBU, terlihat antrean panjang para pengendara sepedamotor serta becak bermotor dan derigen selama berjam-jam.

Disebutkan, terjadinya antrean dikarenakan tutupnya tiga dari empat SPBU karena tidak masuknya pasokan BBM dari PT Pertamina. Kelangkaan terjadi pada bahan bakar premium dan solar. Kedua jenis BBM ini sebagian besar masih dibutuhkan warga.

Usman (23) warga Lubuk Pakam, ketika ditemui dilokasi SPBU menyatakan, selama sepekan sebelumnya, dia memanfaatkan pegadang BBM eceran untuk menutupi kebutuhannya. “Saya minta kepada pemerintah, agar mengatur BBM agar tidak terjadi kelangkaan,” pintanya.

Kemudian, lanjutnya, pihak SPBU terkesan pilih kasih terhadap konsumen yang hendak mengisi BBM. Pasalnya, karyawann pengisian BBM, lebih meng utamakan warga yang membeli menggunakan derigen, daripada pengendara sepeda motor.

Para konsumen yang mengantri berharap agar masalah kelangkaan BBM segera teratasi agar tidak merugikan rakyat. Meski telah terjadi antrian panjang di SPBU itu, disana tidak terlihat petugas kepolisian menjaga keamanan. (btr)

Lie Sing Dirujuk ke RS Adam Malik

Penderita Penyakit Lupus

TEBING- Setelah diberitakan di media cetak, Wali Kota Tebing Tinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan bersama Kadis Kesehatan Ramses Siregar dan Kepala RSUD dr Kumpulan Pane Tebing Tinggi, dr Nanang Aulia, langsung  melihat kondisi penderita penyakit lupus sistemic eritematosus (LSE), Lie Sing alias Suryanti (20) dikediamannya di Jalan Tengku Hasyim, Kelurahan Bandarsono, Kota Tebing Tinggi, Senin (21/11) pagi.

“Saya sarankan agar pihak keluarga membawa Lie Sing untuk dirawat di RSUD dr Kumpulan Pane Tebing Tinggi dan selanjutnya akan kita rujuk ke Rumah Sakit (RS) Adam Malik Medan,” ucap Umar Zunaidi Hasibuan kepada Sumut Pos.
Umar Zunaidi menyatakan, penyakit lupus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, bisa diobatkan di sejumlah rumah sakit di Medan. Dan pihaknya pun siap membantu biaya pengobatan korban.

“Tapi bila keluarga mengikuti saran kami, Pemko Tebing Tinggi siap membantu dan akan memantau langsung melalui Kepala RSUD dr Kumpulan Pane dan Kadis Kesehatan, tapi bila keluarga memilih berobat ke luar negeri, pihaknya tidak bisa berbuat banyak,” ujar Umar Zunaidi.

Lebih lanjut, dikatakan Umar, kepada keluarga diharapkan hendaknya bersabar menerima cobaan yang menimpa korban. “Kita tahu, penyakit ini disebabkan oleh virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga mengakibatkan penuaan dini,” katanya.

Sementara itu, ibu Lie Sing, Ratna Dewi (50) mengucapkan terimah kasih kepada Wali Kota Tebing Tinggi yang mau menjenguk sekaligus melihat kondisi Lie Sing. Untuk masalah pengobatan yang ditawarkan Pemerintah Kota Tebing Tinggi, dirinya mengaku akan terlebih dahulu bertanya kepada Lie Sing. “Semuanya tergantung kepada Lie Sing, sebelumnya Lie Sing pernah mengatakan tidak mau dirawat kemana-mana karena merasa malu dengan penyakit anehnya, tetapi demi kesembuhan Lie Sing, saya akan berusaha membujuk supaya Lie Sing mau diajak berobat ke rumah sakit,” ungkap Ratna Dewi.

Diterangkan Ratna Dewi, penyakit anaknya ini diderita sekitar empat bulan lalu. Sebelum menderita penyakit Lupus, Lie Sing mengalami sakit tipes. Setelah sembuh dari penyakit tipes, Lie Sing mendadak jatuh sakit kembali dan mulai saat itu rambutnya mengalami kerontokkan total serta wajah dan badannya tampak menua dengan cepat. “Menurut hasil lab, Suryanti alias Lie Sing menderita penyakit lupus atau istilah kedokteran disebut sistemic lupus eritematosus (LSE),” ungkap Ratna Dewi. (mag-3)

Dewan Desak Rehab Irigasi Dipercepat

LUBUK PAKAM- Pelaksanaan rehabilitasi saluran sekunder irigasi yang melintasi kecamatan Pagar Merbau, Lubuk Pakam, Beringin dan Pantai Labu, didesak agar segera selesai dikerjakan, akhir Desember 2011.

Desakan itu, terlontar dari anggota legislator dapem (daerah pemilihan) IV meliputi Benhur Silitongga didampinggi rekannya Rusmani Manurung, Dwi Andy, Suriyani dan Henry Sitanggang serta Alisman Saragih, saat ditemui di gedung DPRD, Senin (21/11).

Lanjut mereka, pihaknya mendapat keluhan dari warga empat kecamatan. Warga melaporkan areal persawahan tidak terairi lagi. Kondisi ini, terjadi semenjak adanya pelaksanan pekerjan rehab saluran sekunder irigasi proyek irigasi Sei Ular bernilai Rp20 miliar.

“Para kontarktor berbulan-bulan lamanya menyetop saluran air dari Sei Ular ke persawahan warga, akibatnya lahan warga tidak terairi. Kan ini menjadi masalah bagi warga,” jelas Benhur Silitongga diamini rekan-rekanya.
Padahal, lanjutnya, pihak pelaksana rehabilitasi dapat menerapkan system buka tutup. Sehingga warga yang hendak bercocok tanam padi, dapat memanfaatkan aliran air yang bersumber dari Sei Ular.

Bila ditutup berbulan-bulan lamannya, diperkirakan akan membuat petani di empat kecamatan akan mencari jalan pintas dengan menjual lahan mereka. “Ini tidak bisa dibiarkan. Petani kita terancam bakal kehilangan lahannya karena dijual untuk menghidupi keluarganya,” tambahnya.

Camat Beringin Batara Harahap, ketika dikonfirmasi membenarkan keluahan yang diungkapkan anggota legislator itu. Bahkan, mantan Sekcam Kecamatan Lubuk Pakam itu, telah berulang kali melaporkannya kepada kontraktor, namun belum direspon.(btr)