25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14394

Umur Masih 20 Tahun, Wajah Seperti 80 Tahun

Lie Sing alias Suryanti, Penderita Lupus Eritomatus Sismatik

Perempuan itu tak mau menunjukkan wajahnya. Dia selalu berpaling dari tatapan orang yang mengunjunginya. Bagaimana tidak, dalam empat bulan, kecantikannya luntur dan tampak lebih tua 60 tahun. Ya. di usianya yang kini 20 tahun, dia malah terlihat seperti perempuan berumur 80 tahun.

Persis ketika Sumut Pos menyambangi kediamannya di Jalan Tengku Hasyim No 168 HH, Kelurahan Bandarsono, Kecamatan Padang Hulu, Kota TebingTinggi, Jumat (18/11). Perempuan bernama Lie Sing alias Suryanti langsung berpaling, tidak mau menunjukkan wajah, dan tidak mau bertatap muka dengan tamu. Lie Sing pun tidak mau berkomentar dan hanya menggelengkan kepala jika ditanya oleh teman-temannya.

Ratna Dewi (50) ibu Lie Sing mengaku sedih melihat anaknya menderita penyakit aneh tersebut. Dirinya pun mengaku tidak sanggup lagi membawa anaknya berobat. “Kami keluarga miskin, rumah pun menyewa sama kerabat.

Sementara ayah Suryanti sudah lama meninggal dan pekerjaan saya hanya bantu-bantu tetangga untuk mendapatkan upah,” bilang Ratna sambil menangis.

Ratna pun mulai bercerita sebab musabab penyakit anaknya itu. Katanya, sekira empat bulan lalu, Lie Sing menderita gejala tifus. Anak ketiga dari lima anaknya itu pun dia bawa berobat di RS Bhayangkara Kota Tebingtinggi dan ke Kota Medan. “Dia (Lie Sing) sudah sembuh dari penyakit gejala tifus. Kemudian, sesudah pulang ke rumahn
Lie Sing mengalami keletihan (lemas) yang luar biasa. Badannya semua sakit-sakit dan tubuh sukar untuk digerakan. Akhirnya Lie Sing kembali jatuh sakit,” beber Ratna.

Masalahnya, keuangan keluarga tidak begitu bagus. Ratna tidak memiliki biaya lagi untuk membawa Lie Sing berobat ke Medan. Sebelumnya, menurut keterangan dokter di Medan (Ratna lupa namanya), setelah mengambil tes darah, Lie Sing dikatakan terkena gejala penyakit Lupus Eritomatus Sismatik (LES).

Lupus yang artinya kemerahan, sedangkan sistematik bermakna menyebar luas ke berbagai organ tubuh dengan gejala-gejala seperti kulit mudah terbakar, penderita sering merasa lemas dan kelelahan berlebihan, demam, dan pegal-pegal. Pada kulit muncul ruam merah yang membentang di kedua pipi, dan anemia yang diakibatkan oleh sel-sel darah merah dihancurkan oleh penyakit ini. Selain itu, rambut mengalami kerontokan patal.

“Menurut dokter itu, penyakit ini setara dengan penyakit kanker dan sangat mematikan. Penyakit ini menyerang kebanyakan wanita di masa aktif antara 15-40 tahun dan katanya belum ditemukan obatnya,” urai Ratna.

Usai tamat sekolah menengah atas tahun lalu, tambah Ratna, Lie Sing tidak melanjutkan lagi ke perguruan tinggi. Lie Sing membantunya mencari nafkah dengan bekerja sebagai pembatu penjaga toko di Kota Tebingtinggi. “Semenjak terserang penyakit aneh itu, dia (Lie Sing) tetap mengurung diri di dalam kamar seolah malu dengan teman-temannya. Ini karena wajahnya yang dulu cantik kini seperti wajah wanita delapan puluh tahun dan persis nenek-nenek dengan kondisi tubuh mengecil,” jelas Ratna.

Kini, Ratna hanya bisa berusaha dan berharap anaknya itu bisa kembali sedia kala. Ya, meski seperti dikatakan dokter tadi – penyakit itu belum ada obatnya – Ratna akan terus mengobati Lie Sung dengan berbagai cara. “Baik secara kedokteran atapun ala obat tradisional Cina,” tegas Ratna.

Tapi, masalah biaya memang menjadi momok bagi Ratna. Dia cdan keluarganya tidak mempunyai kartu Jamkesmas atapun jamkesda agar bisa berobat gratis ke rumah sakit pemerintah yang ada di Kota Tebingtinggi. Sementara untuk pendataan keluarga miskin, mereka pun tak pernah mendapatkan bantuan.

Mirisnya lagi, Lie Sing yang sedang terbaring tak berdaya malah tidak diketahui pihak pemerintah mulai tingkat Kepling, Kelurahan, dan Kecamatan. “Pemerintah Kota Tebingtinggi hendaknya respon dengan kejadian ini. Masak mereka tidak tahu, sementara warga sudah banyak mengetahui penyakit ini,” kesal Ratna.

Ungkapan Ratna ini cukup mendasar. Pasalnya, kabar Lie Sing terkena penyakit aneh cukup cepat menyebar. Buktinya, Ani (20) teman Lie Sing semasa sekolah di SMAS Ir H Juanda, Kota Tebingtinggi langsung berkunjung. “Kabarnya Lie Sing sakit aneh. Wajahnya mengeriput, kulit mengering, tumbuh bintik hitam di kulitnya dan rambut rontok serta kelihatan memutih,” kata Ani, kemarin.

Begitu mendengar kabar tersbut, Ani, langsung bergerak ke rumah kawannya itu. “Makanya kami kemari untuk melihat sekaligus ingin tahu apa penyebab penyakitnya. Kasihan dia, saya berharap agar Lie Sing lekas sembuh dan kembali seperti semula kecantikannya,” tambah Ani.

Tidak hanya mantan teman sekolah, Pembina Ontel sekaligus Pembina BMP Sumut, Kompol Safwan Khayat Mhum pun langsung berkunjung. “Intinya dari kejadian yang menimpa keluarga miskin ini, kita berharap ada donator atapun Pemerintah Kota Tebingtinggi mau membantu pengobatannya.

Sementara pihak kami dari berbagai elemen komunitas yang ada di Tebingtinggi telah menghimpun dana biaya perobatannya (Lie Sing),” jelas Safwan Khayat yang juga Waka Polres Tebingtinggi itu.  (*)

Putra Batak Bangun PLTGU 450 MW di Sicanang

PLTA Asahan III Jalan Terus

MEDAN- PT Cahaya Sakti akan membangun sebuah proyek pembangkit listrik tenaga gas-uap (PLTGU) di Pulau Sicanang, Kecamatan Belawan, Medan, Sumatera Utara. Proyek pembangkit listrik berdaya 450 Mega Watt dan berbiaya 421 juta dolar Amerika itu dijadwalkan rampung pada 2014.

Erasmus Surya Sinaga, Presiden Direktur PT Cahaya Sakti di sela-sela peletakan batu pertama pembangunan PLTGU Pulau Sicanang, Belawan, kemarin mengatakan, 80 persen daya listrik yang dihasilkan dari pembangkit tersebut akan dipasok untuk kebutuhan industri di Sumut. “20 persen energi listrik yang dihasilkan dari pembangkit ini untuk kebutuhan masyarakat,” ujar Erasmus.

Sebagai sumber tenaga pembangkit, pihak PT Cahaya Sakti sudah menjalin komitmen kerja sama dengan PT Perusahaan Gas Negara (PGN). PT Cahaya Sakti sebagai pembangun PLTGU Pulau Sicanang akan menerima pasokan gas sebesar 140 metric standard  cubic feet per day (juta kaki kubik per hari). “Suplai gas dari PGN itu akan menjadi tenaga utama untuk menghasilkan energi listrik sebesar 450 MW dari PLTGU Sicanang yang sekarang sedang dibangun,” ujarnya.

Pembangunan megaproyek PLTGU Pulau Sicanang ini mengundang apresiasi dari banyak pihak, termasuk Wakil Ketua Kamar dagang dan industri (Kadin) Sumut, Elvian Taher. “Kehadiran PLTGU Pulau Sicanang kian memberikan jaminan kepada investor untuk berinvestasi di daerah ini,” ucap Taher.

Kepala Dinas Energi dan Pertambangan Sumut, Untungta Kaban juga memberikan apresiasi terhadap rencana pembangunan PLTGU Pulau Sicanang tersebut. “Mudah-mudahan, hadirnya PLTGU Pulau Sicanang berdaya 450 MW pada 2014 nanti, bisa menjadi jawaban untuk mengakhiri krisis energi listrik di Sumut selama ini. Sebab, di tahun 2014 itu juga, sebanyak tujuh proyek pembangkit listrik akan rampung di kerjakan,” katanya.

Meski izin pembangunan proyek tak kunjung diberikan plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho, PLN bersikukuh melaksanakan proyek pembangunan PLTA Asahan III. Hal ini karena PLN berpegang pada Peraturan Presiden RI Nomor 4 tahun 2010 dan Peraturan Mentri ESDM Nomor 2 tahun 2010 tentang penugasan PT PLN (Persero) untuk membangun PLTA Asahan III. Dalam peraturan tersebut secara tegas dinyatakan bahwa PLN ditugaskan membangun PLTA Asahan III.

Manager Proyek PLTA Asahan III, Robert Aprianto Purba menegaskan, walau izin dari Pemprovsu belum ada, PLN sudah membuka pelelangan untuk pengerjaan utama proyek PLTA Asahan III yang saat ini masih dalam tahap pelelangan di PLN Pusat.

Pekerjaan utama tersebut terdiri dari 5 (lima) paket pekerjaan. Selengkapnya lihat grafis.
Sedangkan pada tahap pembebasan tanah, mulai dari Maret 2011 sampai saat ini belum ada tambahan tanah yang dibebaskan. Dari total luas tapak proyek PLTA Asahan III seluas 210 hektar, baru dapat dibebaskan P2T Toba Samosir dan P2T Asahan hanya seluas 16 hektar atau baru 8,9 persen dari luas tanah yang dibebaskan.

PT Bajradaya Swarna Utama/China Huadian Corporation (CHD) tidak pernah membebaskan tanah seperti yang dikatakan beberapa anggota DPR RI baru-baru ini.  “Hal ini tidak benar. Di lapangan kami tidak melihat adanya lahan di lokasi PLTA Asahan III yang sudah dibebaskan Pemda maupun PT Bajradaya Swarna Utama/China Huadian Corporation (CHD),” tegas Robert.

Menyikapi hal ini, Ketua Komisi D DPRD Sumut Maratua Siregar mengatakan, secercah harapan sebenarnya bisa diselipkan pada niat PLN. Kendati sampai sekarang belum mendapat izin dari Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho, PLN telah melakukan upaya pembangunan dalam rangka pengelolaan PLTA Asahan III.

“PLN sudah melakukan pembangunan akses jalan menuju lokasi PLTA Asahan III. Dari sini kita melihat, PLN memiliki niat yang besar untuk pembangunan berorientasi kebutuhan masyarakat Sumut,” tegas Maratua.

Maka dari itu, sebaiknya Plt Gubsu bisa menentukan sikap. Karena sejauh ini, Plt Gubsu tidak memiliki sikap yang tegas dalam hal perizinan pembangunan proyek PLTA Asahan III tersebut.(ari/ila)

1.500 Orang Serentak Menari Landek Piso Surit

Gema Pariwisata Sumut Ditarget Masuk Rekor MURI

MEDAN- Dalam rangka memperingati hari pariwisata dunia di Sumut, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut bersama Flash Organizer menggelar Gema Pariwisata Sumatera Utara 2011 yang berlangsung selama tiga hari sejak 24, 25 dan 26 November 2011 di Tapian Daya Sumut.

Hari pariwisata dunia yang seyogiayanya diperingati setiap 27 September, World Tourism Organization (UNWTO) membuat tema hari pariwisata dunia tahun ini adalah  pariwisata menghubungkan budaya (Tourism  Linking Cultures).

Direktur Flash Organizer, Jiank Tampanz menyampaikan, dengan tema tersebut diharapkan pariwisata yang menyoroti peran kuat dalam membangun pemahaman internasional, melalui nilai-nilai keragaman budaya.

Dia menyebutkan, kegiatan tidak hanya seremonial semata, melainkan ada kegiatan konvoi 14 etnis budaya yang ada di Sumut untuk mengelilingi Kota Medan beserta sejumlah club mobil antik dan sepeda motor antik. Konvoi itu dilaksanakan pada pembukaan yang diresmikan langsung oleh Plt Gubsu Gatot Pujo Nungroho, pada 24 November 2011.

Setelah dibuka, paparnya acara kedua pada 25 November diisi berbagai kompetisi yang melibatkan seluruh kalangan pelajar sebagai bentuk membangkitkan kesadaran remaja mencintai pariwisata dalam negeri umumnya dan Sumut khususnya. “Kompetisi yang di perlombakan diantaranya, lomba mewarnai untuk tingkat TK, kompetisi Band pelajar, kompetisi fotografi dengan Tema Indahnya Pariwisata Sumut,” ucapnya,  Kamis (17/11).

Dia menyebutkan pada hari ketiganya pada 26 November akan berlangsung persembahan spesial yaitu pemecahan rekor MURI dengan tarian ‘Landek Piso Surit’ dengan jumlah peserta 1.500 orang. Nantinya memecahkan rekor MURI dan disaksikan oficial record dari MURI. (adl)

Langgar Kontrak Perjanjian, SPBU Diberi Sanksi

MEDAN- PT Pertamina (Persero) tak mentolerir setiap pelanggaran yang dilakukan oleh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Seperti SPBU di Jalan Kapten Patimura, Medan dilakukan pembinaan karena adanya persoalan administrasi diinternal manajemen SPBU itu.

Pernyataan tersebut disampaikan Asisten Customer Relation Pertamina Region I Medan, Sonny Mirath kepada wartawan, Jumat (18/11). Tapi, apa saja pelanggaran administrasi yang dilakukan oleh SPBU tersebut, dia belum bisa menjelaskannya secara rinci.

“Kalau yang dijalan Pattimura Medan, hal ini dikarenakan adanya kesalahan administrasi, sehingga PT Pertamina memutuskan melakukan pembinaan kepada SPBU tersebut,” ucapnya.

Dia memaparkan kebijakan pembinaan terhadap SPBU bisa diberlakukan dalam waktu yang bervariasi tergantung jenis pelanggaran yang dilakukan SPBU. Bisa 3 bulan, 6 bulan atau lebih.  Sedangkan berakhirnya masa pembinaan ditentukan pemilik SPBU.

Bila ada SPBU diberikan pembinaan, bagaimana dengan SPBU di Jalan Lintas Medan-Tebing Tinggi beberapa waktu lalu. Padahal, selama ini PT Pertamina mengaku stok yang disalurkan ke SPBU sudah sesuai kuota yang ditentukan.

“Pertamina sebagai penyalur sudah menyerahkan sesuai kuota. Kuota sudah ditentukan Pemerintah Pusat yang ditentukan melalui APBN. Apabila stok kuota yang telah ditentukan habis sebelum waktunya, penyaluran BBM ke SPBU menunggu waktu yang telah ditentukan,” terangnya.

Manager Customer Relation Pertamina Region I Sumut, Fitri Erika menyatakan setiap SPBU berlogo PT Pertamina bila beralasan kehabisan BBM sebelum waktu penyalurannya. PT Pertamina bisa mengaudit .

Berdasarkan data PT Pertamina Region I Sumut diketahui hingga akhir Oktober 2011 telah menyalurkan premium sebanyak 1,2 KL, Solar 870 KL. Angka tersebut masuk dalam over kapasitas sekitar 2 persen untuk premium dan 3 persen untuk solar.  (mag-9)

Narkoba Rp43 Miliar Dipasok dari Medan

2 Kurir Ditangkap Saat Hendak Menyeberang ke Merak

Jakarta- Polisi menangkap 2 kurir narkoba di Pelabuhan Bakaheuni, Lampung. Keduanya membawa narkoba jenis sabu-sabu dan heroin senilai lebih dari Rp43 miliar.
“Ditangkap Kamis (17/11) kemarin sekitar pukul 13.00 WIB di Pelabuhan Bakaheuni saat akan menyeberang ke Merak,” ujar Kadivhumas Polri Irjen Saud Usman Nasution, Jumat (18/11).

Awalnya polisi mencurigai RM bin AM(45) yang membawa tas ransel. Setelah digeledah di dalam tas ditemukan 10 kg sabu senilai Rp20 miliar. Saat warga Cempaka Putih Jakarta ini diperiksa, tiba-tiba rekan RM yang berinisal FN (36) menelepon.

“Dia sudah mau menyeberang. Tim kita segera melakukan penangkapan dan dari FN ditemukan heroin seberat 7,9 kg senilai Rp23,7 miliar,” tambah Saud.

Keduanya berangkat dari Medan. Untuk menghilangkan jejak, keduanya sempat berganti-ganti kendaraan. Medan-Pekanbaru ditempuh dengan bus, begitu pula Pekanbaru-Lampung hanya busnya berbeda. Di Kalianda mereka naik ojek ke pelabuhan.

“Barang bukti 3 paket sabu total 10 kg senilai Rp20 miliar. 7 Paket heroin 7,9 kg senilai Rp23,7 miliar serta 2 tas ransel, 2 handphone. Kedua tersangka juga diamankan di Polda Lampung,” katanya.

Polisi menduga pengedar narkoba jaringan Medan menggunakan jalur penyeberangan ini untuk mengirim narkoba ke Jakarta. Terbukti sebelumnya juga ditangkap 2 kurir yang menggunakan mobil untuk mengirimkan narkoba.

“1 November lalu, Polda Lampung mengamankan 1 mobil Avanza BK 807 KW yang dikemudikan HS bin S dan ZH bin IE. Saat digeledah ternyata di pintu disembunyikan sabu 3 kg,” tutup Saud. (net/bbs)

19 Tim Ikuti Turnamen Sepak Takraw Pelajar

MEDAN-Sukses menggelar turnamen silat dalam rangka kompetisi olahraga antar klub sekolah, kemarin (18/11) Pemko Medan lewat Dispora Medan kembali menggelar turnamen sepak takraw.
Turnamen yang berlangsung di PPLP Sumut Jalan Sekolah Pembangunan Medan Sunggal pada 20-21 November ini diikuti sebanyak 19 tim.

Seluruh peserta berasal dari 6 sekolah yang ada di Kota Medan seperti SMP Alwashilyah Medan 30 yang menyertakan 2 tim putra serta 2 tim putri. Selanjutnya SMPN 5 Medan menyertakan 1 tim putra, SMP Pondok Pesantren Darul Arafah menyertakan 2 tim putra dan 2 tim putri.

Sedangkan Pondok pesantren  Ar-raudhatul Hasanah menyertakan 2 tim putra dan 2 tim putri. Pondok pesantren Al-Hikmah Medan menyertakan 2 tim putra dan 2 tim putri. SMK 13 Medan hanya menyertakan 1 tim putra dan 1 tim putri.

“Sebelumnya kami menargetkan 25 tim. Apalagi undangan sudah kami sebar kepada 25 sekolah yang awalnya kami harapkan berpartisipasi. Namun sayang, harapan kami melesetet. Begitupun, kami berharap agar lewat even ini para pelajat semakin termotivasi untuk giat berlatih dan mengikuti semua turnamen yang berlangsung,” bilang Asrul Marpaung, Kordinator pertandingan sepak takraw.

Terkait turnamen sepak takraw antar pelajar se kota Medan kali ini, Kadispora Medan Drs Hanas Hasibuan MAP melalui Kabid Peningkatan Pretasi Keolahragaan Dispora Medan Drs Azzam Nastuion MAP mengaku bangga terhadap sekolah-sekolah yang mengutus timnya pada turnamen kali ini.

“ Untuk itu Pemko Medan melalui Dispora Medan telah berkomitmen untuk tetap mendukung semua kegiatan olahraga siswa yang berorientasi pada upaya peningkatan prestasi atlet,” tandas Azzam. (omi)

Tako Labura Gelar UKT

MEDAN–Pengurus Cabang (Pengcab) Perguruan Karate-Do Tako Indonesia Labuhanbatu Utara (Labura) menggelar ujian kenaikan sabuk atau kenaikan tingkat terhadap 200 siswanya, Minggu (13/11) di Lapangan Polri Aek Kanopan.

Ketua Pengcab Tako Labura, Ir Salomo P Hutabarat melalui sekretarisnya Bonar M Napitupulu SE mengatakan, siswa yang naik sabuk kali ini berasal dari beberapa dojo di antaranya Dojo Salomo Aek Kanopan dan Dojo SMP Negeri Halim B Pamingke.

“Lebih giatlah berlatih, dan jadilah murid yang rajin dan disiplin agar menjadi atlet yang profesional dan bisa tampil di even bergengsi baik tingkat daerah maupun nasional,” pesan ketua umum yang disampaikan Bonar saat membuka ujian.

Bonar menjelaskan, ujian kenaikan sabuk yang juga dihadiri salah seorang pembina Pengcab Tako Labura, Drs Sabar Poltak Sitorus, dikhususkan bagi siswa yang sudah berlatih selama satu tahun lebih, mulai dari sabuk dasar hingga sabuk coklat.

Dia melanjutkan, untuk pengembangan perguruan karate-do Tako di Labura, pihaknya akan berupaya melakukan perluasan tempat berlatih hingga ke seluruh kecamatan yang ada di Labura. “Sejalan dengan itu, kita akan berupaya menyediakan sarana dan prasarana berlatih,” ujar Bonar.

Ujian kenaikan sabuk dipimpin Ketua Komite Tehnik Parel Napitupulu (Dan IV) beserta pelatih lainnya di antaranya Joni Situmorang (Dan III), Darman Sinaga (Dan II), Maju Pakpahan SPd (Dan II), Rafael Tarihoran (Dan I), Ronal Napitupulu (Dan I) serta Lamhot Limbong (Dan I). (jun)

PTM Angsapura Kirim Tujuh Atlet ke Riau

MEDAN-PTM Angsapura mengirim tujuh pemainnya mengi-kuti pertandingan persahabatan dengan PTM Panipahan yang akan berlangsung hingga Minggu (20/11) besok di Perguruan Kartini Panipahan, Riau.

Ketujuh pemain Angsapura yang tampil Tio Beng Sun/Almin Soenarjo, Tio Thien Song, Tjoa Wie Kang, Ng Lam Hin, Poniman, Anwar Tjemerlang. Metreka didampingi pelatih C Talim dan manajer tim Kadir Gunawan. Ketua PTM Angsapura Dr Burhan Samin MKes didampingi Penasehat Suyanto Kosumo di Medan, Rabu (16/11) mengatakan, pengiriman tim tenis meja Angsapura tersebut dalam upaya mempererat tali silaturahmi antar sesama pecinta tenis meja sekaligus saling tukar menukar informasi demi perkembangan tenis meja di daerah masing-masing.

Menurut Burhan Samin, pertandingan persahabatan itu sangat penting bagi PTM Panipahan mengingat cabang olahraga tenis meja belum populer di kawasan yang berdekatan dengan Bagan Siapi-api itu. Oleh karena itu dengan kehadiran para pemain dari PTM Angsapura, diharapkan olahraga tenis meja bisa lebih dikenal oleh warga Panipahan,” katanya. Selain pertandingan persahabatan, tim tenis meja Angsapura juga akan mengikuti “ritual bakar tongkang” yang sangat terkenal di Bagan Siapi-Api.

Ritual Bakar Tongkang atau Go Cap Lak itu telah terkenal di mancanegara dan masuk dalam kalender visit Indonesia. Setiap tahunnya ritual ini mampu menyedot wisatawan dari negara Malaysia, Singapura, Thailand, Taiwan hingga Tiongkok Daratan. (jun)

Kepala MAN Tanjung Morawa Terima Lencana Pancawarsa III

Dari sistem pendidikan nonformal ini anak bangsa disiapkan untuk menjadi kader-kader pembangun berkualitas, baik moral, spritual, intelektual serta ketrampilan.

Pada kesempatan ini Kepala MAN Tanjung Morawa (Muhammad Asrul, S.Ag) menerima Lencana Pancawarsa III dari Gerakan Pramuka Sumatera Utara. Pemberian Lencana tersebut berdasarkan SK Kwarda Sumatera Utara No. 40  Tahun 2011 yang ditandatangani oleh Gatot Pujonugroho selaku  selaku Ka.Kwarda Gerakan Pramuka Sumatera Utara . Penyematan lencana Pancawarsa dilakukan oleh Zainuddin Mars selaku Wa.Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Deli Serdang yang juga Wakil Bupati Deli  Serdang pada Selasa (8/11) di Lemcadika Lubuk Pakam.

Lencana Pancawarsa adalah penghargaan yang menandai kesetiaan, kepatuhan, kerajinan, ketekunan, kesungguhan, dan ketertiban sebagai seorang anggota dewasa Gerakan Pramuka dalam menunaikan tugas kewajiban selama lima tahun/kelipatan lima tahun.  Pemberian  Lencana Pancawarsa ini diharapkan menambah karya dan kreativitas Gerakan Pramuka di MAN Tanjung Morawa khususnya dan Sumatera Utara pada umumnya. (*/rel/sih)

Peraih Medali Berpeluang jadi PNS

JAKARTA-Jatah menjadi PNS untuk atlit berprestasi yang sempat ditiadakan, bakal digodok lagi. Hanya saja menurut Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Azwar Abubakar, pengangkatan atlet berprestasi jadi CPNS harus tetap berpatokan pada analisis jabatan dan beban kerja (anjab).

“Bisa saja kita godok lagi itu. Tapi harus lihat anjab dari instansi pusat maupun daerah dulu. Apakah ada formasi buat para atlit berprestasi itu, misalnya jadi guru olahraga, dan lain-lain,” kata Azwar di Jakarta, Jumat (18/11).

Sebelum ini, menurut mantan anggota Komisi I DPR RI itu, jatah PNS dari atlet berprestasi memang ada. Pengangkatannya, sesuai kriteria yang ditetapkan Kemenpora. Di antaranya berhasil menyumbangkan medali emas minimal di PON, dan pernah mengukir prestasi di luar negeri.

“Dulu, Kemenpora mengajukan usulan kuota untuk atlit beprestasi menjadi PNS. Tapi sudah beberapa tahun ini, usulan tersebut tidak ada lagi,” ujarnya. Kalaupun kemudian Kemenpora mengajukan usulan lagi, Azwar menegaskan, akan tetap melihat kebutuhan instansi. Terutama disesuaikan dengan anjab.

“Pengangkatan pegawai sekarang harus sesuai kebutuhan dan jelas ditaruh di mana. Kalau cuma karena balas budi atau penghargaan tapi kemudian yang bersangkutan tidak punya kerjaan jelas, sama saja bukan reformasi namanya,” tandasnya. (esy/jpnn)