25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14405

Kualanamu Kelar Akhir 2012

Pembebasan Lahan Tol Medan-Kualanamu Proses Teken Kontrak

MEDAN- Pembangunan Bandara Kualanamu saat ini tengah dikebut. Saat ini proyek mengalami keterlambatan, salah satunya akibat adanya regulasi perda baru yang diberlakukan Pemerintah Deliserdang, dengan menetapkan retribusi galian C yang merupakan raw material dalam penyelesaian run way. Hal ini diungkap Plt Gubernur, Gatot Pujo Nugroho.

“Komunikasi dengan pemerintah kabupaten telah kita lakukan, saat itu dihadiri Sekda Deliserdang. Dalam pertemuan itu, kita minta agar perda tersebut kembali dievaluasi,” kata Gatot di Tiara Convention Center Medan, Kamis (17/11).
Dikatakan Gatot, dengan harapan, retribusi galian C yang diberlakukan untuk proyek, tetap seperti retribusi saat desain Kualanamu. Sekda saat itu, kata Gatot, diminta untuk mengkomunikasikan kepada bupati dan DPRD. “Agar dikomunikasikan kepada BPK dan BPKP, sehingga harga jual untuk proyek sesuai dengan harga desain Kualanamu. Jika tidak demikian, raw material tidak akan tersedia untuk penyelesaian runway,” tambahnya.

Pemprovsu terus melakukan penekanan agar Bandar Udara Kualanamu yang bertaraf internasional segera selesai akhir 2012.

Tapi, penyelesaian bandara yang memiliki luas sekitar 1.300 ha ini tidak dijamin akan selesai bersamaan dengan sarana pendukung. “Bandara dan jalan nontol dan arteri dipastikan bisa selesai. Kalau penyelesaian jalan tol belum bisa kita pastikan,” kata dia lagi.

Gatot menjelaskan, pembebasan lahan tol Medan-Kualanamu dalam proses penandatanganan kontrak. Sementara jalur Kualanamu-Tebing Tinggi belum bisa ditenderkan karena belum 100 persen pembebasan lahan. Meski demikian, saat ini persentasenya sudah 67 persen.

“Kalau jalan tol, klaster pertama sedang tender. Kualanamu tebing, masih belum 100 persen. Kita harapkan akan lebih cepat lagi,” papar Gatot.

Sementara itu, Ir Samsul Bahri MT, Dosen Arsitek FT USU menyamapaikan, penyelesaian Bandara Kualanamu bukan hal kecil yang bisa dikesampingkan. Karena peran Bandara Kualanamu akan sangat berpengaruh besar bagi kehidupan masyarakat Sumut.

Terutama Kota Medan, dengan jarak sekitar 20 km merupakan jarak ideal. Jangkauan ke depan bukan saja bandara ini merupakan bandara besar. Melainkan konsep yang masih kecil dengan luasan yang dimiliki. Samsul Bahri memiliki alasan mengatakan hal tersebut.(ila)

Senpi dan Kendaraan Polisi Diperiksa

BINJAI- Ratusan kendaraan roda dua dan roda empat, serta senjata api milik anggota kepolisian di jajaran Polres Binjai, diperiksa oleh Kapolres Binjai AKBP Musa Tampubolon, Kamis (17/11) sekitar pukul 10.00 WIB.
Hal ini dilakukan agar setiap anggota yang memagang senjata api, tidak menyalah gunakannya.

Bila ada anggota yang menyalahi aturan, kata Kapolres, maka dirinya akan menarik senjata api yang dimiliki oknum polisi dimaksud.

Sehabis melakukan pemeriksaan terhadap seluruh kendaraan bermotor dan senjata api anggotanya, Kapolres Binjai kepada Sumut Pos mengatakan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan secara berkesinambungan.
“Pemeriksaan kelengkapan surat senjata api dan kendaraan bermotor ini, akan dilakukan dalam satu bulan atau dua bulan sekali. Ini dilakukan untuk mengetahui seberapa lengkap adminitrasi kendaraan maupun senjata api yang digunakan oleh anggota kita,” kata AKBP Musa Tampubolon.

Sejauh ini dikatakannya, pihaknya belum menemukan senjata api maupun kendaraan yang tidak memiliki kelengkapan surat-menyurat. Pun begitu, pihaknya akan terus berupaya melakukan pemeriksaan secara rutin. (dan)

Imigran Afghanistan Kabur

Terjadi Saat Rekreasi di Pantai Cermin

PANTAICERMIN- Sedikitnya 11 pria imigran gelap asal Afghanistan, yang dibawa dari kantor Imigrasi Belawan, Medan, menggunakan 4 unit bus pariwisata melarikan diri saat berekreasi ke obyek wisata Pantai Cermin, Themepark, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupten Serdang Bedagai, Kamis (17/11) sekira pukul 10.00 WIB.

Menurut Kepala Rumah Ditensi Imigrasi Medan Muhartono, peristiwa itu terjadi sekira pukul 11.30 WIB, ketika 97 pria imigran gelap didominasi asal Afghanistan rekreasi di Pantai Cermin Themepark. Begitu didata pada saat akan makan siang, 11 pria imigran gelap masing-masing bernama M Riza, Abul Fazal, M Ali, Husain, Hajujulah, Amanullah, M Zaman, Yassin, Rajabib, Abdul Rahman dan Kadim Ali melarikan diri.

“Kebanyakan imigran berusia diatas 20 tahun berassal dari penampungan imigrasi Tanjung Balai, Bandara Polonia dan Lampung yang sudah setahun lebih berada di penampungan imigrasi Belawan, Medan. Mereka melarikan diri dengan memanjat pagar kawat setinggi 2 meter lebih pembatas lokasi obyek wisata Pantai Cermin Themepark, yang berada disamping resort hotel,” kata Muhartono.

Aksi para imigran itu, tambah Muhartono didampingi Kaur Umum Rudinem Belawan, Medan, Poniran dan Kasi Keamanan Rudinem, Belawan, Medan, Yusuf Umar Dani, ber jalan mulus tidak diketahui 8 personel dari kantor imgrasi Medan yang mengawasinya. Namun, diakuinya terekam CCTV milik Pantai Cermin Themepark.

“Ke sebelasnya terekam CCTV, lalu kami berkordinasi dengan Polsek Pantai Cermin dan Pol Air Polres Sergai guna mencarinya menyisir sekitar obyek wisata Pantai Cermin Themepark. Namun belum hingga kini ditemukan,” pungkas ketiganya sembari menjelaskan, bahwa kunjungan ini yang kedua kalinya ke Themepark.

Sementara itu, Kapolres Sergai, AKBP Arif Budiman Sik MH didampingi Kasat Pol Air Polres  Sergai, Iptu Bakhdaruddin dan Kapolsek Pantai Cermin, AKP E Sirait yang turut serta menerunkan personilnya membantu pencarian menjelaskan, sedikit ada sekitar 20-an personil dari Polsek Pantai Cermin dan Pol Air Polres Sergai turut serta diperbantukan guna mencari puluhan imigran yang melarikan tersebut.

“Personel dari kepolisian sudah diturunkan guna melakukan penyisiran didaerah rawa-rawa dan pemukiman penduduk sekitar lokasi obyek wisata Pantai Cermin Themepark, namun belum ditemukan. Dari laporan warga puluhan imigran lari kearah kota menumpangi kendaraan roda tiga (becak-red),” kata Kapolres Sergai.

Disinggung kurangnya koordinasi pihak Imigrasi Medan dengan pihak kepolisian, sehingga menyebabkan larinya imigran gelap tersebut, diakui Kapolres Sergai, AKBP Arif Budiman Sik MH. “Kedatangan mereka (imigrasi Medan-red) tidak ada pemberitahuan dan koordinasi guna melakukan pengamanan.  Namun, kami sebagai aparat negara tetap melakukan upaya pencarian dengan berkordinasi dengan pihak lainnya,” tegas Arif Budiman.

Sekira pukul 19.00 wib dua dari sebelas imigran gelap Warga Negara Asing (WNA) asal Afghanistan yang berhasil   ditangkap aparat Sat Reskrim Polsek Pantai Cermin dari kawasan hutan nangrove tepatnya diareal bekas tambak udang.
Keduanya bernama M. Reza (24)  dan Rachman (27), sebelum ditangkap  kabur dengan cara melompat pagar melalui lewat pintu samping lokasi objek wisata tersebut setelah itu  keduanya  berlari kearah timur pinggir pantai Sedangkan 9 orang lainnya  berhasil melarikan diri dengan menumpang becak motor menuju arah kota perbaungan.

Keterangan yang dihimpun kru koran ini menyebutkan diduga para imigran gelap tersebut bisa meloloskan diri karena lemahnya  pengamanan saat  berkunjung ke theme park pantai cermin tanpa pengawalan pihak kepolisian dan hanya hanya dikawal sejumlah petugas Kantor Imigrasi Klas I Belawan.

Mendapat laporan itu sejumlah petugas Posek pantai cermin langsung mendatangi lokasi kejadian dan melakukan penyisiran. Selang beberapa waktu kemudian, petugas berhasil menangkap dua imigran yang kabur tersebut.dan mengmankannya ke Mapolsek Pantai cermin untuk dibawa kembali kepada piohak imigrasi belawan.
“Setelah mendapat laporan dari imigrasi kita langsung ke TKP dan menyisir jalan kepinggir pantai, saat melakukan penyisiran kita melihat keduanya saat itu anggota berhasil menangkapnya setelah sebelumnya kejar kejaran,” ujar Kapolsek AKP Efendi sirait.  Kapolsek menambahkan, saat ini pihaknya masih tengah memburu 9 orang lainnnya yang melarikan diri. (lik)

Suami Bakar Isteri Kedua

PERBAUNGAN- Suriati alias Yanti (32), tak menyangka kalau permintaan agar anak bungsunnya Aulia (6) untuk dijemput (bawa pulang ke rumah) ternyata menyulut emosi suaminya, Lintong Butarbutar(55). Akibatnya, Lintong pun tega memukul serta membakar tubuh isterinya, Selasa (15/11) sekira pukul 00.05 wib.

Setelah api mulai membakar tubuh isterinya, Lintong yang merupakan pensiunan PTPN III Kebun Tanah Raja ini, kemudian mencoba memadamkan kobaran api dengan mengunakan air.

Kemudian setelah api bisa dipadamkan, Lintong membuka pakaian isteri yang dinikahinya secara siri itu, setelah itu Lintong meninggalkan Yanti seorang diri.

Yanti pun menjerit minta tolong kepada warga sekitar. Mendengar jeritannya, warga kemudian mendatagi rumah pasangan suami isteri tersebut.

Warga kaget begitu melihat Yanti setengah telanjang (tidak pakai baju) dengan kondisi wajah gosong. Melihat kondisi Yanti telah lemas, warga kemudian membawa  korban ke rumah keluarganya yang berada tak jauh dari rumah korban.
Pagi harinya, korban kemudian di boyong ke RSU Grand Medistra Deliserdang.

Peristiwa penganiayaan ini telah dilaporkan pihak keluarga ke Mapolsek Perbuangan dengan membawa barang bukti berupa pakaian korban yang terbakar dan satu buah diregen.

Kanit Reskrim Polsek Perbaungan Ipda LB Sihombing mengaku, pihaknya masih melakukan pemeriksaan pada saksi-saksi 3 orang dari keluarga korban dan warga. “Kita sudah mengamankan barang bukti dari TKP,” ucapnya.(lik)

Warga Diminta tak Menggarap

Buntut Pertikaian Warga Selambo

MEDAN- Masyarakat Desa Selambo, Kecamatan Percut Sei Tuan, diharapkan dapat menjaga kondusivitas di tengah masyarakat, terkait adanya konflik yang muncul antara dua kubu penggarap di wilayah tersebut.
Hal ini terungkap dalam pertemuan unsur Muspida, Muspika, dan Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga, dan Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol M Simanjuntak, dan perwakilan dari masyarakat Desa Selambo yang bertikai, Kamis (17/11), di Aula Kantor Camat Percut Sei Tuan.

Dalam pertemuan tersebut, diketahui, proses penyelesaian sengketa tanah garapan di Selambo tinggal menunggu keputusan Plt Gubernur Sumatera Utara. “Akar persoalannya kan sengketa tanah. Nah, untuk penyelesaiannya, kita tunggu keputusan Gubernur,” kata Kabag Hukum Pemkab Deli Serdang Redwin, ketika ditanyai sejumlah wartawan.
Sengketa tanah yang melibatkan dua kubu penggarap di Selambo, selama ini telah menjadi persolan ditengah masyarakat Salembo karena tak kunjung menemukan jalan terbaik antar kedua belah pihak penggarap tanah eks perkebunan. Dua kubu masyarakat ini masing-masing mengklaim sebagai pemilik hak untuk menggarap lahan. Dengan adanya gagasan penyelesaian dari gubernur, kedua kubu diharapkan tidak bertikai.

Sementara itu, Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga, dalam kesempatan tersebut dengan tegas meminta kedua kubu untuk tidak lagi bertikai memperebutkan lahan garapan, karena kedua kubu sama sekali tidak memiliki keabsahan hak untuk mengerjakan lahan atau mengarap lahan tersebut. “Saya minta jangan lagi ribut-ribut, tanah itu bukan milik siapa-siapa. Kalau ada lagi yang ribut-ribut, akan saya tindak tegas,” kata Kapolresta.

Pertemuan yang digagas oleh unsur Muspika dan Kapolresta ini, digelar sebagai langkah untuk meredam kericuhan antar kedua kubu penggarap. Terakhir, kericuhan kembali meletus di Selambo yang mengakibatkan beberapa warga menjadi korban luka-luka.

Sekedar mengingat, dua kubu yang bertikai yakni antara warga selambo Depan dengan warga Selambo Toba yang merebutkan tanah garapan seluas 3 hektar. Terakhir kali, bentrok antar kedua kubu terjadi Jum’at (4/11) lalu sekitar Pukul 11.00 WIB. (gus)

Usai Diperiksa, Pengusaha Sawit Bebas

Terkait Buronan Kasus Penipuan Rp250 Juta

MEDAN- Poldasu terus mendalami kasus dugaan penipuan, penggelapan dan pemalsuan surat jual-beli lahan sawit di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) yang dilakukan tersangka Ignatius Sago (67) penduduk Jalan Kejaksaan, Medan.
“Kita masih terus mendalami kasus ini dan terus melakukan observasi,” ujar Kanit II Harta Benda dan Tanah Bangunan (Harda Tahbang) AKBP Rudi Rifani, Kamis (17/11).

Perlu diketahui, pengusaha sawit Ignasius Sago, masuk daftar pencarian orang (DPO) Poldasu setelah dilaporkan Ir Octo Bermand Simanjuntak, 1 April 2011 lalu, terkait kasus tindak pidana penipuan dengan bukti laporan No. Pol: TBL/180/IV/2011/SPK III.

Pelapor mengatakan, peristiwa penipuan itu terjadi di kediamannya Jalan T Amir Hamzah Blok F, Medan Helvetia, menyebabkan dia mengalami kerugian sebesar Rp250 juta.

Berdasarkan bukti yang ada, seharusnya Ignatius sudah berada di sel Poldasu usai diperiksa Selasa (15/11) kemarin. Namun Rudi beralasan, tersangka belum ditahan karena ingin melakukan cek kesehatan di rumah sakit.
“Dia (Sago-red) beralasan hendak mengecek kesehatan, jadi kita beri kesempatan,” tambahnya.

Soal kemungkinan dalam waktu dekat tersangka segera ditahan, Rudi menegaskan, pihaknya menanti keterangan dari dokter yang memeriksa Sago. “Kita lihat hasil pemeriksaan cek kesehatannya,” imbuh Rudi singkat.

Menanggapi alasan Poldasu tidak menahan tersangka Ignasius Sago, praktisi hukum, Muslim Muis SH mengatakan, Poldasu telah melakukan kesalahan tidak lakukan penahanan terhadap tersangka Ignasius Sago yang merupakan DPO sebelumnya.

Disinggung alasan Poldasu tidak menahan karena tersangka harus cek kesehatan, Muslim menegaskan, alasan itu tidak bisa diterima oleh hukum. “Jika tidak ditahan, maka tersangka bisa melakukan tindak pidana kembali, kabur kem bali dan menghilangkan barang bukti,” tegasnya.

Harusnya, kata Muslim, Poldasu menahan tersangka apalagi sudah DPO selama 2 bulan. “Tersangka harus ditahan, kalau memang ada masalah kesehatan, Poldasu bisa membantarkan tersangka ke RS Polri,” tandas Muslim.

Sementara, Rabu (16/11) kemarin, pengacara Ignasius Sago, Todung Mulya Lubis SH terlihat di Mapoldasu bersama beberapa orang yang juga terlihat pada pemeriksaan tersangka. Mereka datang ke Poldasu menemui AKBP Rudi Rifani, tetapi tidak diketahui pembicaraan dua belah pihak. Rudi juga tidak menjelaskan maksud kedatangan pengacara kondang itu. Sementara, Todung juga masih enggan memberi komentar terkait kasus kliennya tersebut.

Kabid Humas Poldasu Kombes Pol Heru Prakoso mengaku, belum mengetahui perkembangan kasus itu. Tetapi dia berjanji akan mengecek penyidikan dilakukan Resum. “Saya akan cek kasusnya,” kata dia.

Selain melaporkan Ignasius, korban juga melaporkan anak Ignasius Sago, ES  dan seorang lagi berinisial ED, yang semuanya beralamat di Jalan Kejaksaan, Medan, sebagai tersangka kasus tersebut.

Kasus ini, seperti dijelaskan dalam pengaduan korban, berawal dari perjanjian jual beli lahan sawit seluas 515 ha di Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Octo sebagai penjual dan Ignasius Sago sebagai pihak yang membeli.
Pada saat itu, Ignasius Sago menyuruh Octo membuat tiga kali perikatan perjanjian jual beli lahan tersebut. Pertama dengan Ignasius Sago, kemudian dengan anaknya ES dan terakhir dengan PT Tri Brata Srikandi milik Ignasius Sago. Dalam proses perikatan perjanjian itu, korban mengalami kerugian mencapai Rp250 juta.

Poldasu sempat memburon Ignasius Sago di beberapa lokasi setelah panggilan pertama dan kedua tak digubris. Bahkan, penyidik sempat melakukan penggerebekan di kediaman tersangka di Jalan Kejaksaan, Medan, serta perumahaan Royal Sumatera Jalan Jamin Ginting, Medan, namun Ignasius Sago berhasil lolos. (azw)

Petugas Satpol PP Dipolisikan

TEBING TINGGI- gara-gara memutuskan hubungan asmara dengan SR (16) warga Kelurahan Brohol, Kota Tebing Tinggi, Pranoto (23), honorer di Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tebing Tinggi, warga Jalan Deblod Sundoro, Kelurahan Bagelen, Kota Tebing Tinggi, terpaksa berurusan dengan pihak berwajib, karena dipolisikan orangtua SR dengan tuduhan pencabulan, Kamis (17/11).

Pengaduan korban tertuang dalam surat laporan nomor LP/761/XI/SPKT.TT. Berdasarkan surat laporan itu menyebutkan, peristiwa pencabulan itu terjadi Rabu (31/8), sekira pukul 14.00 WIB, di Jalan Delima, Kota Tebing Tinggi.
Atas laporan itu, Pranoto pun ditangkap petugas kepolisian Polres Tebing Tinggi, dan harus mendekam di sel tahanan Mapolres Tebing Tinggi.

Menurut Kasat Reskrim Polres Tebing Tinggi AKP Lili Astono, saat ini tersangka masih dalam pemeriksaan. Dari pengakuan tersangka, dia tidak melakukan perbuatan cabul terhadap korban.

Sementara, Pratono ketika dikonfirmasi mengatakan, pengaduan mantan kekasihnya disebabkan karena cintanya diputuskan. “Saya nggak tahan pacaran sama dia (SR), setiap malam Kamis dan malam Minggu, dia minta dikencani. Karena aku sering kerja sampai larut malam dan tak sempat mengencani, makanya aku putusin cintanya. Mungkin gara-gara kuputusin cintanya, aku dilaporkan ke Polisi,” beber Pranoto.

Masih keterangan tersangka, dia tidak pernah mencabuli atau melakukan hubungan layaknya suami istri dengan korban, tetapi diakuinya hanya melakukan pemegangan dibagian dada serta menciumnya. “Nggak pernah gituan bang, cuma kalau cium dan pegang-pegang, itukan sudah biasa dalam berpacaran,” terangnya usai diperiksa di Mapolres.(mag-3)

16 Pelaku Kriminal Diamankan

TEBING TINGGI- Selama sepekan, Polres Tebing Tinggi mengamankan 16 pelaku kriminal di wilayah hukum Polres Tebing Tinggi.

Ke 16 pelaku kriminal itu, terlibat berbagai kasus diantaranya, 4 tersangka narkoba, 9 tersangka judi toto gelap (togel), 1 tersangka curat dan 2 tersangka curanmor.

“Kita berharap, kedepannya angka kriminalitas di wilayah hukum Polres Tebing Tinggi bisa menurun. Dari beberapa kasus terjadi, banyak diketahui pelakunya sudah ditangkap dan kali ini sebanyak 16 tersangka kita amankan,” kata Kapolres Tebing Tinggi AKBP Andi Rian Djajadi, didampingi Waka Polres Kompol Safwan Khayat, Kasat Reskrim AKP Lili Astono dan Kasubag Humas Polres Tebing Tinggi AKP Ngemat Surbakti, ketika gelar kasus di halaman Mapolres Tebing Tinggi, Kamis (17/11) sekira pukul 10.00 WIB.

Dijelaskan Kapolres, untuk kasus pencurian pemberatan dengan modus pengembosan ban mobil yang selama ini terjadi di Kota Tebing Tinggi, dengan tiga kejadian perkara berhasil diringkus pelakunya. Pelaku bernama Khairul Fahri Pohan, diamankan bersama barang bukti 2 buah kunci leter T, 1 buah kunci L, satu buah sepeda motor dan kamera digital.(mag-3)

Limbah Ternak Babi Cemari Sei Mencirim

LUBUK PAKAM- Keberadan ternak babi ditengarai telah mencemari Sei Mencirim di Desa Sawit Rejo, Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang.

Akibatnya, warga merasa resah dan mengadukan persoalan dimaksud ke DPRD Deliserdang. Hal ini diungkapkan anggota DPRD Deliserdang Muhammad Iqbal, Kamis (17/11).

“Warga melaporkan permasalahan pencemaran lingkungan diduga berasal dari peternakan babi. Kemudian dilakukan survei kelokasi yang dimaksudkan dan disana ditemukan pencemaran,” katanya.

Selanjutnya, hasil survey tersebut dilaporkan ke Dinas Pertanian serta Bapedalda, Pemkab Deliserdang. Namun, tidak ada respon dari pihak terkait. Selain telah mencemari Sei Mencirim, ternak kaki empat itu juga belum memiliki izin.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Kadis Pertanian Pemkab Deliserdang, Syahnan menyatakan, peternakan babi itu, tidak memiliki izin peternakan yang dikeluarkan Pemkab Deliserdang. Terkait, adanya indikasi pencemaran Sei Mencirim, merupakan tanggung jawab Bappedalda.

“Peternakan yang memelihara sekitar 100 ekor babi, baru izin usahanya dari Dinas Pertanian,” katanya.
Selanjutnya, Kabid Peternakan Dinas Pertanian Pemkab Deli Serdang Daut, menyebutkan, wilayah yang layat menjadi lokasi peternakan babi berada di STM Hilir dan
Sibiru Biru. “Tidak diperbolehkan ada ternak babi diluar kedua kecamatan itu,” tegasnya.(btr)

Jumlah Wisman Dekati Target

Pelancong Mencapai Angka 6 Juta

Target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia selama tahun 2011 sebanyak 7,7 juta orang hampir terpenuhi. Hingga bulan Oktober lalu, jumlah wisman yang melancong ke Indonesia sudah mendekati angka 6 juta orang.

“Kunjungan (wisman) sampai bulan Oktober close to 6 juta,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu dalam keterangan di sela KTT ke-19 ASEAN di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), kemarin (17/11).
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar menambahkan, kunjungan wisatawan di bulan November biasanya tidak terlalu tinggi. Namun adanya even olahraga SEA Games, KTT ASEAN, East Asia Summit, diharapkan bisa menambah jumlah kunjungan wisatawan. Sapta mencontohkan perhelatan SEA Games di Palembang dan Jakarta. Selain atlet dan ofisial, biasanya ada suporter yang menyertai. Dia mengharapkan, jumlahnya bisa melebihi kunjungan bulan sebelumnya sekitar 670 ribu.

“Bulan November mudah-mudahan bisa lebih tinggi, sehingga bisa menyumbang target 7,7 juta,” tuturnya.
Kunjungan wisman, dinilai tidak terpengaruh dengan terjadinya krisis keuangan global. Sebab, kebanyakan merupakan masyarakat berpenghasilan menengah ke atas. Tahun depan, kementerian menargetkan kunjungan wisman sebanyak 8 juta orang.

Dalam kesempatan tersebut, Mari Elka memaparkan tentang ASEAN Fair yang dilangsungkan bersamaan dengan event KTT ASEAN yang mengusung tema Hello ASEAN. Dia menyebut, ASEAN Fair yang dihelat di Peninsula Island dan Hotel Westin, Nusa Dua, telah menarik minat dari wisatawan asing. Sejak dimulai pada 1 November, jumlahnya mencapai angka 40 ribu pengunjung.

Selain itu, juga tercatat transaksi sebanyak Rp300 juta dalam rentang dua pekan sejak dibuka. “Itu hanya dari pembelian saja,” kata mantan menteri perdagangan itu.

Sementara juga ada kontak dagang yang berlanjut dari ajang ASEAN Fair tersebut.

Mari Elka mengharapkan, ASEAN Fair tersebut bisa membuka kerjasama antara produsen lokal dengan pihak dari luar negeri. Selain itu, ajang serupa bisa digelar di tempat lain, misalnya saat event KTT ASEAN di negara lain.
Sebelumnya data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Juni 2011 jumlah wisman yang datang ke Indonesia pada Juni 2011 mencapai 674,4 ribu orang atau naik 9,94 persen dibanding jumlah wisman Juni 2010 yang sebanyak 613,4 ribu orang.

Apabila dibandingkan dengan Mei 2011, jumlah wisman Juni 2011 juga mengalami kenaikan sebesar 12,36 persen.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang yang tersebar di 20 provinsi pada Juni 2011 mencapai rata-rata 56,01 persen, atau naik 2,76 poin dibanding TPK Juni 2010 sebesar 53,25 persen. Begitu pula jika dibanding TPK hotel Mei 2011, TPK hotel berbintang pada Juni 2011 mengalami kenaikan 3,88 poin.

Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang di 20 provinsi selama Juni 2011 adalah 1,98 hari, naik 0,03 hari dibanding keadaan Juni 2010.

Hanya saja menurut catatan BPS Bali wisman asal Jepang yang berwisata ke Bali merosot 27,23 persen. Namun, Jepang mampu menempati urutan kedua setelah Australia dari sepuluh negara terbanyak yang memasok pelancong ke Pulau Dewata.

Berkurangnya masyarakat Negeri Sakura menikmati keunikan seni budaya serta panorama alam Pulau Dewata erat kaitan dengan kondisi ekonomi negara tersebut pascatsunami yang melanda negara itu beberapa bulan lalu.
Wisman asal Jepang selama delapan bulan periode Januari-Agustus 2010 sebesar 168.806 orang. Sedangkan di tahun 2011 pada periode yang sama terdapat kunjungan sebesar 122.838.

Selama 2010 masyarakat Jepang yang berlibur ke Bali sebanyak 245.040 orang, juga menurun 26,61 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 333.905 orang. Sehingga, terjadi penurunan selama dua tahun terakhir.
Hampir seluruh wisatawan Jepang masuk ke Bali lewat Bandara Ngurah Rai, dengan menumpang pesawat udara yang terbang bangsung dari negaranya. Hanya tercatat 368 orang yang datang lewat pelabuhan laut, dengan menumpang kapal pesiar.

Gede Suarsa menjelaskan, meskipun Jepang menempati urutan kedua, namun Jepang mampu memberikan kontribusi sebesar 6,66 persen dari total wisman yang berkunjung ke Bali sebanyak 1,84 juta orang selama delapan bulan pertama 2011.

Kondisi itu meningkat sebesar 9,97 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya menerima kujungan wisman sebanyak 1,67 juta orang.

Gede Suarsa menambahkan, dari sepuluh negara terbanyak memasok wisman ke Bali, tujuh negara di antaranya mengalami peningkatan yang cukup signifikan dan hanya tiga negara menunjukkan adanya penurunan.
Ketujuh negara yang masyarakatnya semakin bergairah berliburan ke Bali meliputi Australia, China, Malaysia, Taiwan, Perancis, Inggris, dan Singapura. Tiga negara yang jumlah wisatawannya ke Bali berkurang selain Jepang adalah Korea Selatan dan Jerman. (fal/noe/jpnn)

Pelancong Mencapai Angka 6 Juta Jumlah Wisman Dekati Target

Target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia selama tahun 2011 sebanyak 7,7 juta orang hampir terpenuhi. Hingga bulan Oktober lalu, jumlah wisman yang melancong ke Indonesia sudah mendekati angka 6 juta orang.

“Kunjungan (wisman) sampai bulan Oktober close to 6 juta,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu dalam keterangan di sela KTT ke-19 ASEAN di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), kemarin (17/11).
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar menambahkan, kunjungan wisatawan di bulan November biasanya tidak terlalu tinggi. Namun adanya even olahraga SEA Games, KTT ASEAN, East Asia Summit, diharapkan bisa menambah jumlah kunjungan wisatawan. Sapta mencontohkan perhelatan SEA Games di Palembang dan Jakarta. Selain atlet dan ofisial, biasanya ada suporter yang menyertai. Dia mengharapkan, jumlahnya bisa melebihi kunjungan bulan sebelumnya sekitar 670 ribu.

“Bulan November mudah-mudahan bisa lebih tinggi, sehingga bisa menyumbang target 7,7 juta,” tuturnya.
Kunjungan wisman, dinilai tidak terpengaruh dengan terjadinya krisis keuangan global. Sebab, kebanyakan merupakan masyarakat berpenghasilan menengah ke atas. Tahun depan, kementerian menargetkan kunjungan wisman sebanyak 8 juta orang.

Dalam kesempatan tersebut, Mari Elka memaparkan tentang ASEAN Fair yang dilangsungkan bersamaan dengan event KTT ASEAN yang mengusung tema Hello ASEAN. Dia menyebut, ASEAN Fair yang dihelat di Peninsula Island dan Hotel Westin, Nusa Dua, telah menarik minat dari wisatawan asing. Sejak dimulai pada 1 November, jumlahnya mencapai angka 40 ribu pengunjung.

Selain itu, juga tercatat transaksi sebanyak Rp300 juta dalam rentang dua pekan sejak dibuka. “Itu hanya dari pembelian saja,” kata mantan menteri perdagangan itu.

Sementara juga ada kontak dagang yang berlanjut dari ajang ASEAN Fair tersebut.
Mari Elka mengharapkan, ASEAN Fair tersebut bisa membuka kerjasama antara produsen lokal dengan pihak dari luar negeri. Selain itu, ajang serupa bisa digelar di tempat lain, misalnya saat event KTT ASEAN di negara lain.

Sebelumnya data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Juni 2011 jumlah wisman yang datang ke Indonesia pada Juni 2011 mencapai 674,4 ribu orang atau naik 9,94 persen dibanding jumlah wisman Juni 2010 yang sebanyak 613,4 ribu orang.

Apabila dibandingkan dengan Mei 2011, jumlah wisman Juni 2011 juga mengalami kenaikan sebesar 12,36 persen.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang yang tersebar di 20 provinsi pada Juni 2011 mencapai rata-rata 56,01 persen, atau naik 2,76 poin dibanding TPK Juni 2010 sebesar 53,25 persen. Begitu pula jika dibanding TPK hotel Mei 2011, TPK hotel berbintang pada Juni 2011 mengalami kenaikan 3,88 poin.

Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang di 20 provinsi selama Juni 2011 adalah 1,98 hari, naik 0,03 hari dibanding keadaan Juni 2010.

Hanya saja menurut catatan BPS Bali wisman asal Jepang yang berwisata ke Bali merosot 27,23 persen. Namun, Jepang mampu menempati urutan kedua setelah Australia dari sepuluh negara terbanyak yang memasok pelancong ke Pulau Dewata.

Berkurangnya masyarakat Negeri Sakura menikmati keunikan seni budaya serta panorama alam Pulau Dewata erat kaitan dengan kondisi ekonomi negara tersebut pascatsunami yang melanda negara itu beberapa bulan lalu.
Wisman asal Jepang selama delapan bulan periode Januari-Agustus 2010 sebesar 168.806 orang. Sedangkan di tahun 2011 pada periode yang sama terdapat kunjungan sebesar 122.838.

Selama 2010 masyarakat Jepang yang berlibur ke Bali sebanyak 245.040 orang, juga menurun 26,61 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 333.905 orang. Sehingga, terjadi penurunan selama dua tahun terakhir.
Hampir seluruh wisatawan Jepang masuk ke Bali lewat Bandara Ngurah Rai, dengan menumpang pesawat udara yang terbang bangsung dari negaranya. Hanya tercatat 368 orang yang datang lewat pelabuhan laut, dengan menumpang kapal pesiar.

Gede Suarsa menjelaskan, meskipun Jepang menempati urutan kedua, namun Jepang mampu memberikan kontribusi sebesar 6,66 persen dari total wisman yang berkunjung ke Bali sebanyak 1,84 juta orang selama delapan bulan pertama 2011.

Kondisi itu meningkat sebesar 9,97 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya menerima kujungan wisman sebanyak 1,67 juta orang.

Gede Suarsa menambahkan, dari sepuluh negara terbanyak memasok wisman ke Bali, tujuh negara di antaranya mengalami peningkatan yang cukup signifikan dan hanya tiga negara menunjukkan adanya penurunan.
Ketujuh negara yang masyarakatnya semakin bergairah berliburan ke Bali meliputi Australia, China, Malaysia, Taiwan, Perancis, Inggris, dan Singapura. Tiga negara yang jumlah wisatawannya ke Bali berkurang selain Jepang adalah Korea Selatan dan Jerman. (fal/noe/jpnn)

Andalkan Kuliner dan Budaya

Kota Medan, Sumatera Utara optimis kunjungan wisatawan untuk tahun 2011 bisa mencapai 212.000 orang. Mereka pun sedang mempersiapkan berbagai kegiatan terkait Visit Medan Year 2012, termasuk menyambut kedatangan berbagai kapal pesiar melalui Pelabuhan Belawan pada 2012.

Menurut Kepala Bidang Promosi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Medan Riswan, di Medan, pekan ini, pencapaian target 212.000 wisatawan itu merupakan peningkatan signifikan dari tahun sebelumnya yang berhasil meraih 179.000 orang dari target sebelumnya 160.000 orang.

Dikatakan, target 2011 itu jauh lebih tinggi dibandingkan target nasional yang ditetapkan rata-rata 10 persen, karena kunjungan ke Medan melalui pintu Bandara Polonia dan Palabuhan Belawan sejauh ini mencapai 15 persen.
Untuk kapal pesiar, jika tahun 2011 Belawan dikunjungi dua kapal pesiar besar, maka pada 2012 sudah dijadwalkan sedikitnya tiga kapal pesiar dari Eropa akan singgah di pelabuhan itu.

Mengenai Visit Medan Year 2012, sejumlah agenda yang akan meramaikannya sedang dipersiapkan, antara lain heritage, wisata kuliner,budaya, religi dan alam yang ada di daerah ini.(net/jpnn)