28 C
Medan
Friday, December 26, 2025
Home Blog Page 14407

Dewan: Segera Lantik Direksi BUMD

MEDAN- Desakan agar Wali Kota Medan Rahudman Harahap segera melantik direksi BUMD kembali disuarakan anggota dewan. Pasalnya, hingga saat ini kondisi manajemen BUMD Kota Medan yang terdiri dari Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan, PD Pasar, PD Rumah Potong Hewan (RPH) sudah mulai tak terkendali.

“Seharusnya tidak lama-lama, setelah fit and proper test para direksi yang dianggap layak sudah bisa diumumkan nama-namanya dan segera dilantik,” kata Ketua Fraksi Demokrat DPRD Medan Herry Zulkarnain di gedung dewan, Senin (24/10).

Menurut Herry, apabila Wali Kota Medan tidak cepat melantik para direksi BUMD tersebut, sama halnya dengan menghambat pembangunan Kota Medan karena kondisi BUMD sekarang sudah tidak terkendali. “Lihat pasar di Belawan, sudah berantakan karena tidak ada manajemen yang mengaturnya. Begitu juga Rumah Potong Hewan (RPH), kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan,” bebernya.

Pada dasarnya, lanjut Herry, Fraksi Demokrat tidak ingin mencampuri lebih jauh mengenai nama-nama calon direksi. Hanya saja, Demokrat menginginkan siapapun yang duduk nantinya bisa bekerja secara profesional dan tidak terikat dengan kepentingan politik. “Partai Demokrat hanya menginginkan wali kota profesional menetapkan calon direksi BUMD. Bukannya ingin mengintervensi, karena Demokrat tidak ada menitipkan calon,” ujarnya.

Sementara, Asisten Ekonomi Pembangunan (Ekbang) Pemko Medan Arif Tri Nugroho mengatakan, sampai sekarang pihaknya belum bisa menetapkan tanggal pasti pengumuman direksi. “Masih ada perubahan struktur pada badan BUMD, jadi belum bisa diumumkan direksinya. Saya tidak tahu banyak mengenai nama direksi BUMD yang akan dilantik,” ucapnya saat ditemui wartawan koran ini di ruangannya.

Terpisah, Sekretaris Daerah Pemko Medan Syaiful Bahri mengaku kalau pelantikan ke 10 direksi BUMD tersebut ada di tangan Wali Kota Medan. “Itu kebijakan wali kota, saya belum dapat informasi apa pun terkait itu,” pungkasnya singkat.(adl)

3.000-an Pelanggan Curi Arus Listrik

P2TL Tekan Kerugian PLN

MEDAN- Kebocoran listrik (loses) di Kota Medan mencapai 9 persen lebih. Dibanding dengan Jakarta yang losesnya mencapai 7,5 persen, loses di Medan masih lebih tinggi. Dampak dari pencurian arus ini, terjadi pemadaman bergilir karena kurang daya.

Terhitung sejak Januari 2011, Tim Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) PT PLN (persero) Cabang Medan melakukan operasi. Pelanggan yang ketahuan melakukan pencurian, diberi sanksi denda. Hingga pertengahan Oktober operasi digelar, Tim P2TL mendapati 3.000-an pelanggan yang melakukan pelanggaran dengan mengakali meteran listrik. Kasus pencurian listrik didominasi konsumen rumah tangga.

“Kami gelar P2TL, karena tingkat loses di Medan tinggi. Setiap bulan PLN Cabang Medan kehilangan 26 juta kilowatt hours (kWh). Loses 9 persen itu sudah di luar batas tolerasi. Mulai dari Januari hingga saat ini, sudah 3000-an pelanggan yang terkena penertiban,’’ kata Manager PT PLN Cabang Medan, Wahyu Bintoro kepada Posmetro Medan (grup Sumut Pos) di kantornya, Jalan Listrik Medan, kemarin.

Dia menegaskan, pihaknya akan terus menggalakkan P2TL sampai loses energi listrik mencapai kondisi normal, maksimal 5 persen. “Kami hanya menjalankan kebijakan pusat, karena akibat pencurian itu PLN mengalami kerugian sekitar Rp27 miliar setiap bulannya,’’ ungkap Wahyu didampingi Ketua Pelaksana P2TL Khairuddin, Humas PLN Cabang Medan, Budi dan Gustav selaku konsultan.

Menyahuti tudingan masyarakat yang menyebut PLN kurang mensosialisasikan P2TL. Wahyu menyebutkan, sosialisasi sudah sering dilakukan pihak PLN. Bahkan dalam meteran pun, sudah terpampang nameplate yang menyebutkan ‘awas buka segel didenda’. Artinya, masyarakat dilarang mengutak-atik segel meteran.

“Segel meteran PLN itu ketahanannya 50 tahun. Kalau ada pelanggan yang berdalih bilang segel rusak karena sudah lama, saya jadi bingung. Perlu diketahui, petugas P2TL melakukan pemeriksaan bukan hanya pada segel, tapi juga mesin di dalam meteran. Ketahuan kalau ada pelanggan nakal yang mengakali meteran,’’ ujarnya.(mar/smg)

Komisi D Batal Tinjau Contempo

MEDAN- Kunjungan kerja Komisi D DPRD Kota Medan ke lokasi penimbunan lahan untuk perumahan Contempo Regency yang dijadwalkan kemarin, batal dilakukan. Pasalnya, kunjungan kerja tersebut belum diagendakan dan belum diketahui pimpinan DPRD Medan.

“Tidak bisa kita lakukan kunjungan hari ini, Senin (24/10). Karena belum kita masukkan dalam jadwal. Takutnya, karena tidak resmi, malah kita bisa diusir. Jadi kita sudah berencana akan melakukan kunjungan kerja ke lokasin
pada awal November,” kata anggota Komisi D DPRD Medan, Godfried Effendi Lubis kepada wartawan koran ini di gedung dewan, Senin (24/10).

Dijelaskanya, bila sudah dijadwal dan diketahui Ketua DPRD Medan, baru kunjungan kerja tersebut dianggap resmi sehingga Komisi D DPRD Medan juga bisa menyurati kepling dan lurah serta Dinas Bina Marga untuk bersama-sama turun ke lokasi. Sebelumnya, Ketua Komisi D DPRD Medan Parlaungan Simangungsong sudah bersiap melakukan kunjungan kerja. Namun ketika bertemu dengan anggota Komisi D lainnya, sejumlah anggota komisi termasuk Godfried enggan berangkat.

“Tannya sama anggota lainnya, apakah mereka mau melakukan kunjungan,” kata Parlaungan.
Sementara, berdasarkan informasi yang diperoleh dari sumber wartawan koran ini di gedung DPRD Medan, batalnya kunjungan Komisi D DPRD Medan tersebut didiga karena adanya pembekingan yang dilakukan oknum anggota dewan terkait pengurusan izin penimbunan dan IMB perumahan Cotempo Regency tersebut. “Pembatalan itu sengaja dilakukan agar pihak manajemen perumahan bisa membuat izin, dibantu anggota Dewan yang membekingnya,” kata sumber tersebut.(adl)

Usai Kencan, Sepeda Motor Dilarikan

Naas betul nasib Cipto (39), warga Jalan Glugur Bay Pas Medan. Pasalnya, usai mengencani pekerja seks komersial (PSK) di hotel kelas melati di kawasan Jalan Binjai, sepeda motor pinjaman dan uang Rp4 juta di saku celananya dilarikan PSK tersebut. Dengan menggerutu, diapun mengadukan kejadian itu ke Polsekta Sunggal.

Ceritanya, Minggu (23/10) dini hari, Cipto baru saja pulang dari Kafe 99 di Jalan Binjai. Dalam kondisi mabuk, dia mengendarai sepeda motor Vega miliknya. Namun saat melintas di Jalan Binjai Km 11,5 tepatnya di depan Kafe dan Pub Surya Indah, dia melihat seorang PSK berdiri di pinggir jalan dan langsung dihampirinya. Tanpa basa-basi, Cipto mengajaknya kencan.

Setelah sepakat harga, Cipto langsung membawa PSK tersebut ke Hotel Anita di Jalan Binjai Km 16,5. Di dalam hotel, keduanya pun berkencan. Setelah itu, Cipto langsung tertidur pulas.

Minggu (23/10) siang, sekira pukul 10.00 WIB, Cipto terbangun dan dia tak melihat lagi PSK tersebut di dalam kamar. Tanpa ambil pusing, Cipto bergegas ke kamar mandi dan berniat pulang.

Namun betapa kagetnya dia begitu mengetahui uang Rp4 juta di saku celananya sudah raib. Bukan itu saja, kunci sepeda motornya pun tak ada lagi di kantong celananya.

Merasa curiga, Cipto langsung pergi ke lokasi parkir hotel tersebit. Ternyata, sepeda motor Vega miliknya pun sudah raib dibawa kabur PSK yang baru dikencaninya. Dangan langkah lesu, Cipto pun mendatangi Polsek Sunggal untuk membuat laporan.

Kepada petugas, Cipto mengatakan kalau sepeda motor Vega itu bukan miliknya, melainkan milik temannya. “Sepeda motor itu milik temanku yang ku pinjam,” kata Cipto kepada petugas. Sebelum meninggalkan Polsek, kepada wartawan Cipto menyesali atas perbuatannya. “Sial kali aku bang. Memang tadi malam aku baru main sama cewek itu, sudah uangku hilang, sepeda motor kawan ku pun dilarikannya. Terpaksa aku menggantinya,” beber Cipto dengan muka lesu.(ris/smg)

Demokrat Bungkam Kasus Penghinaan Pimpinan DPRD

MEDAN- Kasus penghinaan pimpinan DPRD Medan oleh kader Partai Demokrat, Burhanuddin Sitepu. Persoalan itu, terkesan ditutupi Fraksi Demokrat DPRD Medan dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Medan. Bahkan, sanksi yang dijatuhkan tak kunjung ditunjukkan petinggi partai tersebut.

Informasi yang diperoleh Sumut Pos, Burhanuddin sudah dijatuhi dua kali sanksi peringatan oleh DPC Partai Demokrat. Namun, salinan itu tak disampaikan kepada pihak yang dihina seperti pimpinan DPRD Medan.

Seorang sumber, yang namanya enggan disebutkan mengaku, masalah Burhanuddin masih berjalan di tempat. Sebab, Fraksi Demokrat DPRD Medan enggan memperbaiki surat rekomendasi dan kronologis kasus penghinaan untuk DPC. “Pak Heri tidak berani mengambil sikap itu. Dia menjaga posisi dan sikap netral antara partai dan Burhanuddin Sitepu sendiri sebagai kader Demokrat. Itu saja masalahnya, makanya surat itu tidak ditindaklanjuti fraksi,” kata sumber itu, yang juga staf ahli di DPRD Medan.

Ketua Fraksi Demokrat DPRD Medan, Heri Zulkarnain enggan memberikan komentar mengenai kasus Burhanuddin Sitepu, yang belum diproses sesuai aturan dan etika partai. Bahkan, dia menilai kasus tersebut bukan konsumsi publik dan media karena hanya masalah internal partai. “ Tidak ada lagi masalah. Ini kan tidak untuk konsumsi publik, sudahlah,”ujarnya.  Dia menilai tidak ada lagi masalah dalam penjatuhan sanksi, termasuk surat yang diminta perbaikan oleh DPC Demokrat.

Sementara, Pj Sekretaris DPC Demokrat Kota Medan, Bangun Tampubolon mengatakan hal yang sama dengan Heri Zulkarnain.  (adl)

Plt Gubsu Harus Ambil Sikap

Kisruh di Yayasan Rumah Sakit (RS) Haji Medan memancing rekasi berbagai elemen, terutama para karyawan rumah sakit milik pemerintah tersebut. Para karyawan meminta Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu Gatot Pujo Nugroho segera turun tangann
menyelesaikan persoalan yang terjadi di manajemen rumah sakit tersebut. Bahkan, para karyawan meminta agar Direktur RS Haji Medan untuk diganti.

Lantas, seperti apa anggota DPRD Sumut menyikapi persoalan di Rumah Sakit Haji tersebut? Berikut petikan wawancara wartawan Harian Sumut Pos Ari Sisworo dengan Sekretaris Fraksi PPP DPRD Sumut Ahmad Hosen Hutagalung, Senin (24/10).

Seperti apa Anda menilai persoalan di Rumah Sakit Haji Medan saat ini?
Masalah ini muncul, karena telah ada indikasi kuat yang menunjukkan, Direktur RS Haji Medan membangun tirani dalam pengelolaan RS Haji tersebut. Bahkan, sangat terbuka dan telah menjadi buah bibir di kalangan karyawan dan masyarakat, Direktur ini memanfaatkan jabatannya untuk mengumpulkan kekayaan pribadi, yang sejatinya hal itu harusnya diperuntukkan bagi kepentingan yayasan dan kepentingan masyarakat umum.

Contohnya?
Klaim terhadap Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) yang berada tepat di samping gedung RS Haji Medan oleh direkturnya diklaim milik pribadi, dan itu dikemukakan pada RDP dengan Komisi E DPRD Sumut beberapa waktu lalu. Ini salah satu bentuk kebijakan yang tidak sesuai dan arahnya untuk kepentingan pribadi. Masih banyak lagi hal lainnya.

Apa itu?
Dengan jabatan yang sampai saat ini sebagai Pelaksana Direktur, yang bersangkutan telah sangat bebasnya melakukan pergantian, pengangkatan dan pemberhentian segenap direksinya. Harusnya yang bersangkutan berkomunikasi dan berdiskusi dengan ketua yayasan dalam hal ini kepala daerah Sumatera Utara.

Jadi, relevankah tuntutan para karyawan yang meminta Direktur RS Haji diganti?
Itu sangat relevan, dengan menilik hal-hal yang terjadi itu. Karenanya, kita meminta kepada Plt Gubsu untuk menyikapi dan menyerap aspirasi karyawan tersebut. Kalau tidak, ini bisa jadi bumerang.

Bumerang seperti apa?
Tidak ada yang bisa menjamin, hal ini akan berhenti atau tidak terjadi lagi. Kalau Plt Gubsu tidak mengambil sikap, dengan mengevaluasi atau dengan langsung mengganti direkturnya, tidak menutup kejadian yang kompleks dan fatal ini akan terjadi lagi.(*)

Gratis Nonton Bagi Anggota simPATIzone

Telkomsel tidak ada habisnya menyediakan event seru untuk pelanggan setianya. Salah satunya dengan program simPATIzone Friday Movie Mania yang memberikan kesempatan bagi pelanggan simPATI untuk menyaksikan film favorit pilihannya sendiri secara GRATIS di bioskop 21 setiap hari Jumat.

Pelanggan simPATI bisa mendapatkan satu voucher nonton film GRATIS dengan menukarkan 100  TELKOMSELpoin dan T-Cash pengisian pulsa yang telah ditentukan di boothnya Telkomsel. Selanjutnya voucher bisa ditukar dengan tiket nonton film favorit pilihan pelanggan yang sedang ditayangkan pada hari tersebut.   ‘’Nonton film gratis ini didedikasikan khusus bagi para pelanggan simPATI sebagai wujud apresiasi atas kesetiaan pelanggan menggunakan kartu simPATI,” ujar Manager Telkomsel Branch Medan-Heriberus Budi Ariyanto. SimPATIzone Friday Movie Mania, ujarnya, akan terus hadir sepanjang tahun ini untuk menyajikan film-film terbaik spesial bagi pelanggan simPATI..

Program ini sangat disambut antusias oleh pelanggan simPATI. Seperti yang terlihat pada Jumat pekan lalu. Ratusan  pelanggan setia simPATI  terlihat mulai memadati Studio 21 Sun Plaza. Sejak siang hari pelanggan mulai mengantri untuk menukarkan poin simPATI yang mereka miliki.   Telkomsel  mulai membuka counternya sejak pukul 15.00 Wib. Sebanyak 220 tiket disediakan Telkomsel pada hari tersebut.

“Kalau hari Jumat harga tiket  mahal, jadi lumayan kalau bisa gratis dari simPATI,” sebut salah satu pelanggan simPATI  Macel (26) saat mengikuti program simPATIzone Friday Movie Mania di studio 21 Sun Plaza. Menurut Micel,  program ini  sangat menarik.  Selain dapat hiburan nonton gratis juga bisa menambah teman dan saling mengakrabkan diri sebagai sesama palanggan simPATI. Micel sendiri  mengaku  memang hobi nonton. Sehingga, sejak awal program ini disediakan, ia selalu aktif mengikutinya.

Ini salah satu nilai lebih yang dirasakan Macel sebagai pelanggan. Disamping kemudahan dan kenyamanan lainnya. Sehingga ia bertahan sudah 9 tahun  menggunakan simPATI. ‘’Selain murah, sinyalnya kuat  sehingga aman untuk dibawa kemana saja,” ujar salah satu pegawai swasta ini. Selain itu, selama menggunakan simPATI,  Macel mengaku tidak kesulitan mengisi pulsa.

Setiap counter pengisi pulsa selalu menyediakan pulsa simPATI dengan berbagai nominal. “Paling mudah cari simPATI,dimana saja pasti ada dengan nominal yang paling rendah hingga besar,” tambah Macel.

Pelanggan lainnya,  Novi (23) dan Saphira (20) yang ditemui di lokasi yang sama mengatakan  baru pertama kali mencoba fasilitas nonton gratis dari simPATI ini. Novi yang bekerja sebagai SPG ini telah 6 tahun memakai simPATI.  Alasannya, lebih irit. “Teman aku banyak yang pakai Telkomsel, jadi kalau  teleponan lebih murah,”ujar Novi. mahasiswi kedokteran Methodist ini.

Rahman, pelanggan lainnya mengatakan, promo yang ditawarkan simPATI selalu menarik. Selain TalkMania,  lanjutnya,  pelanggan simPATI juga bisa menikmati promo terbaru InternetMania, yakni bebas internetan puas berkualitas seharian hanya dengan Rp 5.000/ hari. Pelanggan dapat menikmati paket simPATI InternetMania untuk chatting, streaming, browsing, social networking, email, upload, dan download seharian penuh mulai pukul 00.00 hingga pukul 23.59.   Cukup dengan registrasi  mengakses menu *999# lalu pilih InternetMania.

Di samping InternetMania, pelanggan simPATI tetap dapat menikmati paket nelpon semaunya gak pakai mahal dari TalkMania, yakni bebas nelpon ke seluruh pelanggan Telkomsel berkali-kali hingga 100 menit (6.000 detik). Tidak itu saja, pelanggan simPATI yang mengakses menu browser *999# dari handphone, selain dapat menikmati paket InternetMania unlimited, juga diberikan penawaran MusikMania dengan tarif berlangganan Rp 1.000 per minggu saja untuk mengunduh lagu full track sepuasnya selama seminggu dari LangitMusik Telkomsel. Sebelum mengunduh lagu, pastikan dulu layanan GPRS atau 3G telah diaktifkan caranya kirim SMS ketik INTERNET kirim ke 5432. (*/sih/mag-9)

Sistem Sertifikasi Guru dan Dosen Diperketat

Wajib Lolos Ujian Akademik Dulu, Baru Ikut PLPG atau Portofolio

JAKARTA – Upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meningkatkan kualitas guru dan dosen melalui sertifikasi, mendapat tanggapan miring. Diantara penyebabnya, sebagian guru dan dosen yang lolos program tersebut belum menunjukkan peningkatan kualitas signifikan. Sistem seleksi sertifikasi baru diterapkan mulai tahun depan.

Kementerian yang baru saja berubah nama dari Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) itu tidak ingin kualitas tenaga pendidik jebolan sertifikasi terus-terusan memble. Dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi X DPR kemarin (24/10), Mendikbud Muhammad Nuh mengatakan bakal memperketat sistem sertifikasi guru dan dosen. Dia tidak ingin anggaran sertifikasi guru dan dosen sebesar Rp 64 triliun menguap begitu saja tanpa dibarengi peningkatan kualtias profesionalisme guru dan dosen.

“Semua anggaran itu (Rp64 triliun) dialokasikan untuk peningkatan kompetensi serta profesionalisme guru dan dosen. Maka perlu kebijakan peningkatan hasil sertifikasi,” papar mantan rektor ITS tersebut.

Dia lantas menyebutkan, tahun depan bakal dilaksanakan satu tahap saringan lagi guna memperketat proses sertifikasi. Satu tahapan baru tadi adalah, para guru dan dosen wajib mengikuti seleksi akademik dulu sebelum mengikuti seleksi portofolio atau pendidikan dan latihan profesi guru (PLPG). Bentuk teknis ujian akademik ini masih terus digodok. Namun, papar Nuh, ujian ini murni untuk mengetahui kemampuan akademik guru yang bersangkutan.

Jika dalam seleksi awal ini seorang guru atau dosen gagal seleksi akademik, maka dia tidak bisa mendaftar atau mengikuti tahap seleksi portofolio atau PLPG. Namun, yang bersangkutan masih memiliki kesempatan untuk mengikuti seleksi akademin pada periode sertifikasi guru selanjutnya.

“Dengan cara ini, guru-guru yang berhak mendapatkan tunjangan profesi dalah guru yang benar-benar mumpuni. Termasuk memiliki kompetensi akademik yang memadai,” lanjut Nuh.

Paparan dari Nuh ini mendapatkan sambutan positif dari anggota dewan. Menurut sejumlah anggota Komisi X, pelaksanaan sertifikasi guru dan dosen kental aroma tipu-tipu dengan memanipulasi berbagai persyaratan. Dengan kondisi ini, tujuan utama sertifikasi untuk peningkatan kualitas guru dan dosen sulit tercapai.

Anggota Komisi X dari Fraksi PPP Reni Marlinawati menuturkan, contoh bentuk-bentuk kecurangan dalam pelaksanaan sertifikasi guru. Diantaranya muncul laporan para guru mengakali ketentuan mengajar sebanyak 24 jam dalam sepekan. “Dalam praktinya yang mengajar itu guru honorer. Tapi laporannya dia (PNS pengusul sertifikasi, red) yang mengajar,” papar Reni.

Komisi X berpesan kepada Kemendikbud dan jajarannya hingga ke pemerintah kota dan kabupaten untuk benar-benar mengawasi program sertifikasi guru dan dosen dengan seksama. Apalagi, anggaran untuk program ini sangat besar. Selain mengandalkan upaya pengawasan dari pemerintah pusat hingga daerah, Komisi X berpesan supaya muncul niat dan iktikad baik dari para guru dan dosen calon peserta sertifikasi.

Pada kesempatan sebelumnya, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDM-PMP) Kemendikbud Syawal Gultom menuturkan bakal mempertahankan kuota sertifikasi guru tahun 2012 sebesar 300 ribu orang. Tapi, upaya mempertahankan kuota ini bakal bertentangan dengan usulan DPR yang meminta jatah sertifikasi guru 2012 hanya 250 orang. Pembahasan kuota definitf sendiri masih belum rampung.

Perkembangan terbaru untuk pelaksanaan sertifikasi guru periode 2012 masih up date dan verifikasi kelayakan guru yang dilakukan oleh pemerintah daerah lalu disetor ke Kemendikbud. Diantara kelayakan administrasi yang paten adalah, calon pendaftar sertifikasi guru wajib bertitel sarjana. Syarat kelayakan selanjutnya adalah, bagi guru non PNS, harus memiliki nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan (NUPTK). (wan/jpnn)

 

Anggaran Rp97,051 T untuk Mendikbudnas Disetujui

JAKARTA-Komisi X DPR menetapkan tambahan anggaran bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional (Kemendikbudnas) pada RAPBN 2012. Sejumlah tambahan itu nantinya untuk Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM), Bantuan Keluarga Miskin (BKM) dan subsidi siswa kurang mampu.
“Lembaga politik berhak menetapkan program dan anggaran. Kami Komisi X sepakat memberikan tambahan anggaran untuk siswa miskin dan rehabilitasi sekolah dan ini bukan pemerintah yang mengusulkan,” kata anggota Komisi X Dedi Gumelar, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (24/10).

Dalam rapat tersebut Komisi X menetapkan tambahan anggaran dana BOS, BOMM, BKM sejumlah Rp31,4 triliun. Sementara subsidi siswa miskin sejumlah Rp1,3 triliun sehingga pagu anggaran Kemendikbudnas RAPBN 2012 menjadi Rp97,051 triliun.

Padahal pagu anggaran yang diusulkan Kemendiknas untuk RAPBN 2012 hanya Rp64,351 triliun. Berarti ada penetapan inisiatif DPR sebesar Rp32,700 triliun.

“Untuk hal tersebut kami bukan dalam posisi menyetujui atau tidak,” jawab Mendikbud M Nuh soal inisiatif kenaikan anggaran tersebut dalam rapat.

Anggaran yang ditetapkan tadi belum termasuk anggaran program bidang kebudayaan. Untuk itu, Komisi X mendesak pemerintah untuk menyampaikan usulan pagu anggaran program kebudayaan RAPBN 2012. (net/jpnn)

Pembunuh WN Amerika Masih di Medan

MEDAN- Pelaku perampokan dan pembunuhan terhadap warga negara Amerika Serikar (AS) Lee Samuel Hyuen hingga kini belum tertangkap. Namun, polisi berkeyakinan, perlaku masih berkeliaran di Kota Medan.

“Pengejaran masih di lakukan. Pelaku diduga masih berada di Medan dan belum keluar ke arah lain,” ujar Kasat Reskrim Polresta Medan AKP M Yoris Marzuki saat dikonfirmasi, Senin (24/10) siang.

Selanjutnya, mantan Kasat Reskrim Polres Asahan ini menjelaskan, hingga kini pihaknya, belum mengetahui identitas pelaku penikaman tersebut.

“Belum tahu, kalau tahu sudah kita tangkap,” katanya.

Dikatakannya sulitnya mengetahui identitas pelaku, karena minimnya saksi mata dalam peristiwa penikaman itu. Selain itu, petugas juga baru melakukan pemeriksaan terhadap 9 orang saksi.

Pernyataan ini berbeda dengan yang diungkapkan Waka Polresta Medan AKBP Pranyoto yang mengaku telah mengatahui ciri-ciri pelaku penikaman korban WNA tersebut. Dimana pelaku diduga dua orang menggunakan sepeda motor dengan jenis bebek. Seperti diketahui, Samuel Hyen tewas ditikam dan dirampok di kawasan Jalan Mustang, Kecamatan Medan Polonia, Rabu (19/10) malam pukul 22.30 WIB.

Korban baru saja keluar dari Bandara Polonia dan menumpang becak bermotor. Saat melintas di Jalan Mustang, Samuel Hyen dirampok dua pria mengendarai sepeda motor. Diduga, saat itu korban melakukan perlawanan hingga pelaku emosi menikamnya di beberapa bagian kaki korban.

Korban sempat dilarikan ke RS Elisabeth, tetapi nyawanya tak tertolong dan meninggal dunia karena kehabisan darah dan tikaman di bagian urat saraf di kaki korban. Kemudian Lee dibawa ke RS Pirngadi untuk divisum.(mag-7)