26.7 C
Medan
Sunday, May 12, 2024

3.000-an Pelanggan Curi Arus Listrik

P2TL Tekan Kerugian PLN

MEDAN- Kebocoran listrik (loses) di Kota Medan mencapai 9 persen lebih. Dibanding dengan Jakarta yang losesnya mencapai 7,5 persen, loses di Medan masih lebih tinggi. Dampak dari pencurian arus ini, terjadi pemadaman bergilir karena kurang daya.

Terhitung sejak Januari 2011, Tim Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) PT PLN (persero) Cabang Medan melakukan operasi. Pelanggan yang ketahuan melakukan pencurian, diberi sanksi denda. Hingga pertengahan Oktober operasi digelar, Tim P2TL mendapati 3.000-an pelanggan yang melakukan pelanggaran dengan mengakali meteran listrik. Kasus pencurian listrik didominasi konsumen rumah tangga.

“Kami gelar P2TL, karena tingkat loses di Medan tinggi. Setiap bulan PLN Cabang Medan kehilangan 26 juta kilowatt hours (kWh). Loses 9 persen itu sudah di luar batas tolerasi. Mulai dari Januari hingga saat ini, sudah 3000-an pelanggan yang terkena penertiban,’’ kata Manager PT PLN Cabang Medan, Wahyu Bintoro kepada Posmetro Medan (grup Sumut Pos) di kantornya, Jalan Listrik Medan, kemarin.

Dia menegaskan, pihaknya akan terus menggalakkan P2TL sampai loses energi listrik mencapai kondisi normal, maksimal 5 persen. “Kami hanya menjalankan kebijakan pusat, karena akibat pencurian itu PLN mengalami kerugian sekitar Rp27 miliar setiap bulannya,’’ ungkap Wahyu didampingi Ketua Pelaksana P2TL Khairuddin, Humas PLN Cabang Medan, Budi dan Gustav selaku konsultan.

Menyahuti tudingan masyarakat yang menyebut PLN kurang mensosialisasikan P2TL. Wahyu menyebutkan, sosialisasi sudah sering dilakukan pihak PLN. Bahkan dalam meteran pun, sudah terpampang nameplate yang menyebutkan ‘awas buka segel didenda’. Artinya, masyarakat dilarang mengutak-atik segel meteran.

“Segel meteran PLN itu ketahanannya 50 tahun. Kalau ada pelanggan yang berdalih bilang segel rusak karena sudah lama, saya jadi bingung. Perlu diketahui, petugas P2TL melakukan pemeriksaan bukan hanya pada segel, tapi juga mesin di dalam meteran. Ketahuan kalau ada pelanggan nakal yang mengakali meteran,’’ ujarnya.(mar/smg)

P2TL Tekan Kerugian PLN

MEDAN- Kebocoran listrik (loses) di Kota Medan mencapai 9 persen lebih. Dibanding dengan Jakarta yang losesnya mencapai 7,5 persen, loses di Medan masih lebih tinggi. Dampak dari pencurian arus ini, terjadi pemadaman bergilir karena kurang daya.

Terhitung sejak Januari 2011, Tim Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) PT PLN (persero) Cabang Medan melakukan operasi. Pelanggan yang ketahuan melakukan pencurian, diberi sanksi denda. Hingga pertengahan Oktober operasi digelar, Tim P2TL mendapati 3.000-an pelanggan yang melakukan pelanggaran dengan mengakali meteran listrik. Kasus pencurian listrik didominasi konsumen rumah tangga.

“Kami gelar P2TL, karena tingkat loses di Medan tinggi. Setiap bulan PLN Cabang Medan kehilangan 26 juta kilowatt hours (kWh). Loses 9 persen itu sudah di luar batas tolerasi. Mulai dari Januari hingga saat ini, sudah 3000-an pelanggan yang terkena penertiban,’’ kata Manager PT PLN Cabang Medan, Wahyu Bintoro kepada Posmetro Medan (grup Sumut Pos) di kantornya, Jalan Listrik Medan, kemarin.

Dia menegaskan, pihaknya akan terus menggalakkan P2TL sampai loses energi listrik mencapai kondisi normal, maksimal 5 persen. “Kami hanya menjalankan kebijakan pusat, karena akibat pencurian itu PLN mengalami kerugian sekitar Rp27 miliar setiap bulannya,’’ ungkap Wahyu didampingi Ketua Pelaksana P2TL Khairuddin, Humas PLN Cabang Medan, Budi dan Gustav selaku konsultan.

Menyahuti tudingan masyarakat yang menyebut PLN kurang mensosialisasikan P2TL. Wahyu menyebutkan, sosialisasi sudah sering dilakukan pihak PLN. Bahkan dalam meteran pun, sudah terpampang nameplate yang menyebutkan ‘awas buka segel didenda’. Artinya, masyarakat dilarang mengutak-atik segel meteran.

“Segel meteran PLN itu ketahanannya 50 tahun. Kalau ada pelanggan yang berdalih bilang segel rusak karena sudah lama, saya jadi bingung. Perlu diketahui, petugas P2TL melakukan pemeriksaan bukan hanya pada segel, tapi juga mesin di dalam meteran. Ketahuan kalau ada pelanggan nakal yang mengakali meteran,’’ ujarnya.(mar/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/