24 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14407

Ski Air Borong Emas

PALEMBANG- Hasil sempurna dibukukan oleh tim ski air Indonesia. Muhamad Zahidi dan kawan-kawan mendominasi perolehan emas pada hari kedua lomba ski air SEA Games 2011 di Danau Jakabaring, Palembang, kemarin (17/11).

Dari lima medali emas yang diperebutkan, tim Merah Putih mengamankan tiga medali. Masing-masing dari nomor Open Man Tricks atas nama Andri Muhamad Febiandi (3.080,poin), dan Daud Wangka Fath di sektor Open Man Slalom, kemudian nomor Open Ladies Jump yang diaraih oleh Endhar Pupul Giritiya (30,6 meter), serta Muhamad Zahidi Putu yang turun di Open Ledies Putra (40,8 meter)

Di nomor Open Tricks Man, Andri berhasil mengumpulkan poin tertinggi. Pria asal Bandung itu mampu melakukan 14 variasi gaya selama 20 detik dengan total poin 30.080.

Sementara medali perak milik Norman Rahadi Handana dari Indonesia (3.020), serta medali perunggu Padiwat Jaemjan asal Thailand (2.560).

Dalam laga itu, Andri sejatinya mampu meraup poin lebih banyak. Sayang, saat akan melakukan gerakan Wake Back-Back (WBB) yang menghasilkan poin lebih banyak, pegangan Andri lepas setelah melakukan gerakan salto di udara, dan dia pun terjatuh.

“Sebenarnya saya bisa mendapat banyak poin, sayang pegangan saya lepas karena timing mendarat kurang tepat. Apalagi, dalam setiap kali latiha, poin yang saya dapat bisa mencapai 4.500 sampai 4.600. Tapi, tidak apalah, yang penting medali emas tetap milik Indonesia,” ujar suami dari Nur Anisya ini.

Dengan raihan manis tersebut, target tim Merah Putih untuk mengamankan lima medali emas dari sembilan medali yang diperebutkan nyaris terpenuhi.

“Apalagi, salam lomba besok (Hari, ini, Red) nomor-nomor yang akan dilombakan adalah nomor unggulan kami,” ujar head coach tim ski air Indonesia, Nasir Kadir.

Sementara itu, dari sektor Open Ladies Jump, Endhar Pupul Giritiya berhasil memecahkan rekor SEA Games. Sayang, pencapaiannya tersebut tidak berlangsung di babak final. Gadis kelahiran Malang 16 Mei 1989 itu memecahkan rekor SEA Games saat berlaga di babak penyisihan. (dik/aww/jpnn)

Vietnam Kalahkan Indonesia

Peluang tim bola voli putri Indonesia maju ke final SEA Games 2011 semakin tipis setelah kalah 1-3 (17-25, 26-24, 14-25 dan 13-25) dari Vietnam di babak penyisihan.

Pada pertandingan yang digelar di Palembang Sport and Convention Center, Kamis (16/11), tim putri Vietnam masih lebih tangguh dibanding tim tuan rumah.

“Kami sudah lapang dada atas kekalah ini. Seluruh pemain sudah berusaha menampilkan permainan terbaik, tetapi Vietnam memang lebih baik,” kata Pelatih Tim Bola Voli Putri Indonesia Victor Laiyan usai pertandingan.
Atas hasil tersebut, Vietnam telah memenangi tiga dari empat pertandingan sehingga berada di posisi atas klasemen, sedang Indonesia memenangi dua dari tiga pertandingan. Lawan yang harus dihadapi Indonesia pada pertandingan terakhir di babak penyisihan adalah tim kuat lainnya, Thailand.

Menurut Victor, permainan yang disuguhkan pemain putri Indonesia saat menghadapi Vietnam masih lemah dari sisi “passing”, dan pemain tidak jeli dalam menangkap peluang di lapangan, serta blok yang dilakukan masih buruk.
“Dibanding Vietnam, ilmu pemain Indonesia masih kurang. Jika passing yang dilakukan lebih baik dan berani sehingga tercipta variasi serangan yang bagus, maka hasilnya mungkin akan berbeda,” katanya.

Di sepanjang pertandingan yang berlangsung sekitar satu jam 45 menit tersebut, Vietnam mampu menunjukkan permainan tim yang solid, baik dari sisi serangan atau saat bertahan.

Smash-smash keras yang dilancarkan pemain Indonesia berkali-kali berhasil dikembalikan oleh pemain Vietnam, dan tidak jarang menghasilkan angka.

Pada set pertama, tim tuan rumah terus tertinggal dalam perolehan angka, bahkan tidak mampu menyamai perolehan angka Vietnam.

Pertandingan pada set kedua berlangsung cukup menarik, dan untuk pertama kalinya tim Indonesia mampu menyamakan kedudukan 10-10, bahkan Indonesia berhasil memperoleh set poin.

Namun baru pada set poin kedua, Indonesia memastikan kemenangan untuk menyamakan kedudukan setelah smash pemain Vietnam keluar lapangan. Pada set ketiga dan keempat, pemain Indonesia semakin tertinggal dan tidak pernah unggul dalam perolehan angka dibanding Vietnam hingga pertandingan berakhir.(bbs/jpnn)

Renang Sumbang Perak dan Perunggu

Indonesia belum mampu menyumbang emas di hari pertama SEA Games 2011 nomor renang perairan terbuka 5.000 meter putra dan putri, Kamis (17/11). Dari empat perenang yang diturunkan, tuan rumah hanya mempersembahkan medali perak dan perunggu.

Emas putra diraih perenang Vietnam, Ba Anh Tu Chau yang berhasil finis dengan catatan waktu 1:07:02.529. Di posisi kedua ditempati perenang Indonesia, Wijaya Ricky Angga dengan catatan waktu 1:09:58.563. Sedangkan posisi ketiga adalah perenang Singapura, Brandon Boon dengan catatan waktu 1.10.02.293.

Persaingan ketat di nomor putra sempat terjadi di lap pertama. Namun, memasuki lap kedua, Ba Anh Tu berhasil melepaskan diri dari rombongan dan melaju sendiri menuju garis finis. Sedangkan Angga harus beradu sprint dengan Brandon beberapa meter sebelum garis finis.

Sementara itu, di nomor putri, perenang andalan Indonesia, Yessy Yosaputra hanya mampu meraih medali perunggu. Yessy yang sebelumnya meraih emas dan mencatat rekor baru gaya punggung 200 meter, finis di posisi ketiga dengan catatan waktu 1.15:19.323.

“Dalam renang perairan terbuka, alam sangat berpengaruh. Begitu juga dengan kemampuan membaca arus. Tadi, saya sudah berusaha maksimal. Besok di nomor 10.000 mudah-mudahan bisa dapat emas,” ujar Yessy usai lomba.
Medali emas untuk nomor 5.000 meter putri diraih oleh perenang Malaysia, Heidi Gan dengan catatan waktu 1:11:47.454. Diikuti di posisi kedua oleh perenang Vietnam, Thi Ngoc Bich Nguyen dengan catatan 1:13:45.031.
Renang perairan terbuka digelar di Pulau Putri, Kepulauan Seribu, Jakarta. Selain nomor 5.000 meter putra-putri, event ini juga akan melombakan nomor 10.000 meter putra-putri, Sabtu (19/11), di mana Indonesia kembali menurunkan empat perenang.(bbs/jpnn)

Panjat Tebing Masih Dominan

TIM panjat tebing Indonesia tampaknya ?masih terlalu tangguh bagi negara-negara di kawasan asia tenggara. Bagaiamana tidak, sampai hari ke enam lomba, tim tuan rumah terus mendulang medali emas. Sampai hari kemarin (17/11) total sudah tujuh medali emas yang dikumpulkan oleh Abudzar dan kawan-kawan.  Terakhir tim tuan rumah kembali menambahkan dua medali emas, yang masing-masing disumbangkan dari nomor speed track relay putra dan putri di venue Panjat Tebing Jakabaring, Palembang sore kemarin.

Dalam pertandingan ini, emas pertama Indonesia disumbangkan oleh tim beregu putri yang digawangi oleh Tri Adianti, Fifi Lia Anggraini dan Evi Neliwati. Tiga srikandi Indonesia tersebut membukukan poin tertinggi dengan kecepatan 39,24 detik untuk mengakhiri lomba.

Sementara peringkat kedua milik pasukan dari Thailand (Puntarika Tunyavanich, Pratthana Raksachat, dan Pankaew Plypoolsup)dengan catatan waktu 43,63 detik. Di nomor ini, medali perak milik Singapura yang diperkuat oleh Bin-Bin Zhang, Ming Xin Judith dan Li Janice NG, dengan catatan waktu terakhir 44,73 detik. Sementara itu, Indonesia kembali berjaya dalam pertarungan paling cepat memanjat di sektor putra.

Diperkuat oleh trio Hermawan, Abudzar Yulianto, dan Galar Pandu Asmoro membuat dominasi ?merah putih seakan tak tertandingi. Ketiga pemanjat bertubuh kekar ini hanya membutuhkan waktu 27.01 detik untuk mengakhiri lomba.
Bahkan, dalam babak final melawan Malaysia tersebut, Abudzar dan kawan-kawan nyaris melakukan over lap dengan menyalip pemanjat kedua dan ketiga dari negeri jiran. Muhamad Zaki Ramli dan kawan-kawan akhirnya harus menyerah, dengan catatan waktu 38,58 detik.

“Tadi kami hanya mencoba bermain semaksimal dan seaman mungkin. Karena sebenarnya otak serta otot kami sudah dilatih untuk olahraga ini. Namun, terkadang nasib sering berkata lain. Tapi, alhamdulillah semuanya berakhir sempurna,” ujar Abudzar setelah lomba.

Sementara itu, Galar Pandu Asmoro menambahkan, berposisi sebagai pemanjat kedua dia berusaha untuk memaksimalkan speednya. “Itu strategi kami. Dalam nomor estapet seperti ini, semuanya memang harus memanjat secepat mungkin, biar pemanjat berikutnya tidak kesulitan,” ungkap Galar.(dik/jpnn)

Idris Langkahi Rahudman

Utus Orang Rapat PT Liga Indonesia

MEDAN- Pria yang kabarnya akan jadi CEO PSMS, Idris berani melangkahi keputusan Ketua Umum PSMS, Rahudman Harahap yang awalnya memutuskan bahwa PSMS akan bermain di Indonesian Primer League (IPL) gawean PSSI. Kemarin (17/11) Idris mengutus seseorang bernama Zulkifli untuk ikuti rapat pertemuan klub Divisi Utama gawean PT Liga Indonesia di Surabaya.

Kehadiran wakil PSMS tak terbantahkan lagi ketika absensi pria bernama Zulkifli itu terpampang di Novotel Surabaya.  Zulkifli sendiri bukanlah pengurus atau bahkan bagian dari manajemen PSMS. Namun belakangan, pria ini aktif sebagai panitia turnamen sepak bola klub PSMS memperebutkan Rahudman Harahap Cup yang digelar di Stadion Kebun Bunga. Dia kemudian sangat dekat dengan Idris.

Zulkifli, yang dikonfirmasi melalui telepon selularnya sempat terkejut soal kabar dia sampai ke Surabaya diketahui sejulah awak media di Medan. “Siapa yang bilang saya ke sana (Surabaya, Red)?” katanya, Kamis (17/11).

Tapi, begitu disebut namanya jelas tercantum di absensi klub peserta rapat, Zulkilfli mulai terdengar bingung menjawab pertanyaan. “Nantilah itu ya, saya lagi bersama teman ini,” ungkapnya seraya mematikan telepon. Kondisi ini yang semakin menjelaskan inkosistensi PSMS.  Dan pertemuan klub Indonesian Super League (ISL) yang diagendakan hari ini (18/11), diduga PSMS juga bakal mengikutinya. Alhasil, PSMS makin tak jelas akan berlaga di mana karena tiga kompetisi yang menjanjikan keuntungan semaunya diserobot oleh Idris.  Tiga pertemuan soal kompetisi pun diikuti, yakni divisi utama, IPL dan bakal ikut ISL. Dan ini sesuai komentar Idris sebelumnya. “PSMS ikut IPL itu iya, tapi kita kan mau cari yang safety. Konsorsium saja belum jelas dananya. Kalau ISL kan sponsor kita sudah jelas, ada tiga yang mau mendanai kita kalau ikut ISL,” ujarnya. (saz)

Enam Atlet Angkat Besi Tingkatkan Latihan

MEDAN- Pengda Persatuan Angkat Berat dan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABBSI) Sumatera Utara terus menggembleng enam atletnya sebelum berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012 mendatang.

Keenam atlet PABBSI Sumut adalah Ismail (Deli Serdang), Teguh I Santoso (Serdang Bedagai), Mustakim (Deli Serdang), Rico Goncales (Medan), dan Faebolo Dodo Wangsa (Medan). Sedangkan  satu atlet  PABBSI Sumut Putri adalah Mona Julia Rahayu (Serdang Bedagai).

Kabid Binpres PABBSI Sumut sekaligus pelatih kepala angkat besi, Raden Mas Asnawi mengatakan ke enam atlet tersebut digembleng setiap pagi  dan sore di  Gedung PABBSI Sumut Jalan Helvetia Medan. Materi yang diberikan berupa latihan teknik fisik dan  penguatan otot seperti anak-anak dilatih supaya mengangkat beban  yang telaj ditentukan.

Lanjut, Asnawi, Pengda  PABBSI Sumut juga telah mempercayakan Chairuddin Batubara sebagai pelatih angkat berat. “Kita telah percayakan sepenuhnya pada Chairuddin untuk melatih anak-anak angkat berat,” ungkap Asnawi.(omi)

Kompetisi Atletik Antar Pelajar Digelar

MEDAN- Sebanyak 150 peserta akan mengikuti kompetisi atletik antar pelajar se-Kota Medan yang berlangsung di Stadion Atletik Unimed Jalan Williem Iskandar/Pancing Medan, 19 hingga 20 Nopember mendatang.

Ke-150 peserta yang mengikuti kompetisi itu merupakan hasil seleksi Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Medan yang berasal dari 45 klub sekolah mulai tingkat SD hingga SMP di Kota Medan.

Sekretaris Pengcab Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Kota Medan, Jhoni Siahaan saat berada di Sekretariat Dispora Medan Jalan Ibus Raya Medan mengatakan nomor perlombaan yang akan dipakai dalam kompetisi olahraga atletik ini dibagi menjadi dua yakni kategori nomor perlombaan  tingkat SMP dan satu kategori nomor perlombaan untuk tingkat SD. Kategori nomor perlombaan untuk tingkat SMP yakni 100 meter Pa/Pi, 80 meter Putra, 400 meter Pa/Pi, 60 meter putri, lempar bola Pa/Pi, lompat jauh Pa/Pi, dan lompat tinggi Pa/Pi.

Sedangkan untuk kategori nomor perlombaan tingkat SD adalah 60 meter putra, 50 meter putri, lempar  bola Pa/Pi,dan lompat jauh Pa/Pi.

Namun, lanjut Jhoni, sistem pertandingan yang diterapkan sama dengan sistem PB PASI. Dimana untuk nomor lompat jauh langsung mencari juara atau final. Sedangkan, untuk 400 meter,50 m, 100 m, 60 m, menerapkan sistem setengah semi final.

Terkait gelaran Kompetisi olahraga Atletik tersebut, Kadispora Medan Drs Hanas Hasibuan MAP melalui Kabid peningkatan prestasi Keolahragaan Dispora Medan Drs Azzam Nasution MAP menyebutkan bahwa dengan gelaran kompetisi olahraga yang digelar antar pelajar di kota Medan dapat mempupuk tali persaudaraan sesama pelaja serta mengajak para pelajar untuk terlibat menyukai olaharaga.Pasalnya olahraga sangat baik dilakuakan untuk kesehatan.
“ Namun terpenting juga mencari bibit atletik yang handal dari Kota Medan. Mewujudkan Medan menjadi kota atlet,” bilang Azzam. Untuk itu dia berharap kepada para peserta yang tampil untuk dapat menunjukkan penampilan dengan baik, sehingga menciptakan prestasi yang baik pula.(omi)

Serukan Boikot dan KLB PSSI

SURABAYA- Keinginan untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) mencuat pada pertemuan 34 klub dan 21 Pengprov di Hotel Novotel Surabaya Rabu malam (16/11) lalu. Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan memboikot workshop klub-klub amatir PSSI yang rencananya dilakukan di salah satu hotel di daerah Pacenongan, Jakarta hari ini (18/11).

Sekretaris Pengprov Sulawesi Utara Hun Mokoagow mengajak 21 pengprov yang hadir pada acara berlabel Kickoff Divisi Utama tersebut untuk absen pada workshop tersebut. “Kami sepakat untuk tak hadir,” kata dia.

Ya, pertemuan yang awalnya mengagendakan silaturahim dan diskusi sepak bola nasional itu berubah menjadi persiapan PT LI menghadapi kompetisi divisi utama. Maka sebagian klub divisi utama belum dapat menentukan sikap. Mereka hadir karena menghormati undangan PT LI. Tapi Pengprov yang datang memilih memanfaatkan agenda itu untuk berkomplot mangkir dari undangan PSSI. Semakin malam, sebagian klub dari 34 klub dan 21 pengprov yang mengisi daftar hadir menyuarakan menuntut KLB.

Hun menegaskan jika keputusan itu disepakati 21 pengprov yang hadir di Hotel Novotel itu. Langkah tersebut untuk menegaskan ketidakpercayaaan kepada PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin.  Hun juga mulai ragu dengan sikap executive committee (exco) PSSI yang turut menyuarakan keinginan KLB sejak lama. Sebab, tak ada langkah konkrit untuk benar-benar mempersiapkan KLB. “Kami akan membantu exco semua untuk bersikap,” kata Hun. Dia pun mendesak agar empat anggota exco yang sejak awal meminta KLB, La Nyalla Mahmud Mattalitti, Tonny Apriliani, Erwin Dwi Budiawan dan Roberto Rouw untuk mengambil langkah konkrit. Langkah ke-21 pengprov itu mendapat dukungan dari PT Liga Indonesia (PT LI). “Kami dari PT Liga siap mensupport. Kami akan memfasilitasi upaya ini,” kata Komisaris PT Liga Harbiansyah.

Dengan nada tak memaksa pria yang juga menjabat sebagai presiden direktur Persisam Samarinda itu menyerahkan kembali keputusan kepada klub. “Keputusan tetap ada pada klub,” imbuh dia. Bagaimana pendapat exco yang hadir pada pertemuan tersebut? Erwin Dwi Budiawan meminta perwakilan pengprov menandatangani surat pernyataan. Nanti surat tersebut akan disampaikan exco kepada PSSI. Alternatif lain, Erwin meminta klub untuk menyerahkan surat pernyataan langsung kepada ketua umum PSSI.

Perbedaan pendapat ditunjukkan wakil PS Mojokerto Putra Pitung Hariono. Dia meminta klub dan pengprov untuk mencari solusi yang lebih bijak. Pertama mengajak bicara Djohar.
“Kita ini anak, masa nggak boleh ngadu ke bapaknya,” kata Pitung.(vem/ko/jpnn)

Fisik Drop, Hanya Seri

SEMARANG- Peringatan besar dituai Persebaya Surabaya pada uji coba melawan PSIS Semarang di Stadion Jatidiri kemarin (17/11). Tim besutan Divaldo Alves itu hanya sanggup menahan imbang tuan rumah 1-1 (0-0).

Dengan status tim yang berada di strata lebih tinggi, seharusnya Persebaya bisa menuai kemenangan lebih besar. Pelatih Divaldo Alves tak menyangkal jika pertnadingan tersbeut bukanlah laga ringan. Bukan semata-mata persoalan di lapangan tapi justru di luar lapangan.

“Perjalanan darat cukup melelahkan,” kata Divaldo. Pemilihan PSIS sebagai lawan latih tanding memang membawa konsekuensi besar. Mat Halil dkk harus menempuh perjalanan panjang dari Surabaya menuju Kota Lumpia itu. Hampir 12 jam waktu yang dibutuhkan menuju Semarang.

Pelatih asal Portugal itu menjelaskan jika para pemain kurang beristirahat. “Istirahat hanya dilakukan selama dua jam di tempat penginapan,” terang dia. Setelah beristirahat selama dua jam, para pemain sudah harus menjalani latihan pagi yang digeber pukul 10.00 WIB. Setelah itu para pemain kembali beristirahat sejenak dan sore sudah dihadapkan dengan pertandingan.

Menurut Divaldo secara keseluruhan penampilan tim sudah lumayan jika tak ada masalah fisik.(vem/bas/jpnn)

Dipecat Sepihak, Pekerja Ngadu ke DPRD

MEDAN-Perlakuan kurang menyenangkan, kembali dirasakan oleh para buruh, terutama terhadap 41 pekerja/karyawan PT Putra Baja Deli di Jalan Tangkul/Dermaga, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan.
Ke-41 pekerja tersebut merasa dipecat secara sepihak oleh perusahaan tersebut. Untuk memperjuangkan nasib mereka, para karyawan tersebut mengadukan nasib mereka ke Fraksi PKS DPRD Sumut, Kamis (17/11).

Pemecatan tersebut dirasa semakin aneh, karena seolah-olah pemecatan dilakukan secara tiba-tiba melalui sekuriti/pihak pengamanan perusahaan yang melarang mereka masuk untuk bekerja. Dimana sebelumnya, pihak sekuriti membacakan satu per satu nama karyawan yang akan dipecat tersebut.

“Kami ke sini untuk minta bantuan dan dukungan dari wakil rakyat di sini, atas perlakuan yang kami terima. Kami harap aspirasi kami bisa diteruskan. Ceritanya, waktu itu kami mau masuk bekerja,  sekuriti langsung menstop dan  melarang kami masuk.

Sekuriti itu memegang kertas dan membacakan nama yang tidak lagi boleh bekerja di situ,” ujar Feri Irawan, salah seorang karyawan yang mengaku telah bekerja di perusahan baja tersebut selama tiga tahun.

Pria yang juga koordinator bagi pekerja lainnya tersebut menuturkan, baik dirinya dan ke-40 pekerja lainnya tidak mengetahui alasan pemecatan yang dilakukan terhadap mereka oleh pihak perusahaan.

“Kami tanya ke personalia, nggak ada jawaban. Dibilang personalianya, kalau dia nggak tahu juga,” tuturnya.
Pekerja lainnya, Siswa Azhari mengaku, mereka tidak berharap untuk bekerja di tempat itu lagi. Karena selama ini, sudah menjadi rahasia umum di kalangan pekerja, bahwa suasana kerja di perusahaan tersebut tidak nyaman, atas sikap arogan pemilik perusahaan, Okto Julius yang sering memarahi para pekerjanya. Akibatnya, banyak pekerja yang merasa tertekan.

“Sebagai manusia biasa, kami juga punya perasaan bang. Ya memang kami bekerja di situ, tapi janganlah kami diperlakukan kasar dan seenaknya. Kami nggak mau lagi bekerja disitu bang,” akunya.

Dijelaskannya, pemecatan itu sendiri terjadi tiga hari lalu, tepatnya Senin (13/11). Namun sampai sekarang,tidak terdengar kabar adanya pesangon yang diberikan.

Mengenai gaji pokok, diungkapkannya, selama ini gaji pokok tidak termasuk lembur hanya sebesar Rp900 ribu. Kalau ditambah lembur menjadi Rp1,8 juta, bagi yang buruh harian lepas yang ditangani oleh dua outsourching, PT Ambacido Jaya dan PT Dambosco Bronton. Menanggapi hal tersebut ini, anggota Komisi D DPRD Sumut, M Nasir Johan berjanji akan menindaklanjuti perlakuan semena-mena dari perusahaan tersebut.

“Perusahaan memecat mereka dengan alasan dan dasar hukum yang belum jelas. Kita akan menindaklanjuti laporan ini. Rencanannya di Desember nanti kita akan memanggil ihak perusahaan, pemiliknya dan Disnaker untuk meminta kejelasan,” ujarnya.

Anggota DPRD Sumut dari Fraksi PKS ini juga berjanji, untuk menyelesaikan persoalan ini sampai tuntas sampai para pekerja mendapatkan haknya.(ari)