25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14453

Anwar Akan Jadi PM Malaysia Meski Dipenjara

KUALA LUMPUR – Petinggi partai oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim tetap berambisi menjadi Perdana Menteri (PM) Malaysia, meskipun berada di dalam penjara.

Pernyataan itu disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Tindakan Demokratik (DAP) Malaysia Lim Guang Eng seperti dikuti The Star, Selasa (8/11).

Dia yakin bahwa Anwar Ibrahim bisa menjadi perdana menteri meskipun dirinya dihadapkan pada masalah hukum. DAP sendiri berada dalam koalisi Pakatan Rakyat yang merupakan oposisi pemerintah.

Ucapan Lim tersebut merupakan bentuk respons dari Ketua Persatuan Cina Malaysia (MCA) yang mempertanyakan siapa yang akan menjadi perdana menteri, bila Pakatan Rakyat berkuasa di Malaysia.

“Jelas sekali Anwar (yang akan menjadi perdana menteri). Hal itu sudah ditetapkan oleh tiga partai (termasuk dalam koalisi Pakatan Rakyat),” ucapnya. “Meskipun berada di dalam penjara, Anwar tetap menjadi perdana menteri,” tegasnya.
Kini, posisi Anwar Ibrahim memang tidak lepas dari kontroversi kasus sodomi yang diarahkan oleh mantan ajudannya, Saiful Bukhari Muslim pada Juni 2008 lalu. Kasus tersebut bukan pertama kali dituduhkan kepada Anwar. (net/jpnn)
Dakwaan ini kerap diartikan sebagai langkah penjegalan bagi Anwar yang memang bermaksud untuk ikut serta dalam pemilu mendatang.

Sementara koalisi Pakatan Rakyat sendiri diisi oleh partai seperti DAP, Partai Keadilan Rakyat dan PAS atau Partai Islam se-Malaysia. Ketiga ini bergabung untuk melawan Pemerintah Malaysia yang berdekade lebih dikuasai oleh Partai Umno. (net/jpnn)

Tiga Bom Idul Adha Meledak di Irak

BAGHDAD- Tiga ledakan bom menggoncang pasar yang sedang ramai dikunjungi orang di kota Baghdad, akibatnya delapan orang tewas dan 21 lainnya luka-luka.

Rangkaian serangan bom itu warnai Hari Raya Idul Adha di Irak, akibatnya 29 orang terluka, Minggu (6/11) waktu setempat. Insiden itu terjadi sekira pukul 13.00 waktu setempat dan membakar sebagian pasar Shorjah yang merupakan pasar utama di Kota Baghdad. Kementerian Pertahanan Irak menyatakan, satu orang tewas dan 29 lainnya terluka.
Selain korban luka, pasar yang telah berusaia 700 tahun sejak zaman Abbasid menimbulkan kebakaran pada sebagian distrik perdagangan itu. Aparat di Baghdad langsung menurunkan personel untuk mengamankan sekitar masjid, taman dan tempat-tempat umum lainnya selama perayaan Idul Adha 1432 H.

Aksi kekerasan di Irak terjadi hampir setiap hari, sekitar 250 orang tewas dalam berbagai aksi kekerasan bulan lalu. Di saat yang sama pemerintah Amerika bersiap menarik sisa pasukannya yang tinggal 33.000 orang dari Irak sebelum akhir tahun ini.  (bbs/jpnn)

Olahraga 30 Menit Setiap Hari

SONIA WIBISONO

SEBAGAI seorang praktisi kesehatan dan kecantikan, sudah pasti dr Sonia Wibisono selalu berupaya menjaga stamina dan kesehatan. Di antara cara yang dipilih dokter cantik 33 tahun itu ialah memperhatikan pola makan dan rutin berolahraga.
Sonia mengatakan memilah-milah makanan yang akan disantap. “Memilih karbohidrat yang baik, menghindari gula, roti, dan junk food. Yang baik itu makan banyak protein dan konsumsi buah-buahan, tapi nggak yang terlalu manis kayak anggur, nangka, mangga,” jelas Sonia ketika ditemui di Hotel Grand Kemang kemarin (8/11).

Soal olahraga, dokter kelahiran Jakarta itu gemar berolahraga selama 30 menit setiap hari. Olahraga yang dilakukan cukup bervariasi, mulai berlari hingga jalan pagi. Selain itu, Sonia sangat menjaga jam tidurnya. Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu selalu berusaha tidur delapan jam sehari.

“Itu penting untuk tidur delapan jam sehari untuk mengistirahatkan tubuh kita setelah seharian beraktivitas. Saya juga selalu menghindari stres karena biasanya kalau stres akibatnya ke penyakit perut seperti mag. Jadi, penyebab mag itu nggak cuma karena terlambat makan,” imbuh dia. (ken/c4/ttg/jpnn)

Jamaah Sathariyah Salat Ied di Medan Denai

MEDAN-Pemerintah telah menetapkan Idul Adha 10 Dzulhijjah 1432 Hijriah jatuh Minggu (6/11) lalu. Meski demikian, penganut Jami’iy yah Ahli Thoriqoh Shatoriyah An Nahdliyyah melaksanakannya dua hari kemudian, Selasa (8/11)
Di Medan, ribuan jamaah Toriqoh Sathariyah melaksanakan Salat Idul Adha di Masjid Sech Burhanuddin, Jalan Rawa II Gang Sempurna No 11, Kecamatan Medan Denai, Me dan, Selasa (8/110) pukul 07.30 WIB.  Para jamaah bersama mengumandangkan Takbir sebelum melaksanakan salat.

Secara umum, pelaksanaan shalat Idul Adha sama dengan salat yang digelar oleh umat Muslim dua hari lalu sesuai ketetapan pemerintah tentang pelaksanaan hari raya kurban. Jamaah terlihat khusuk mendengarkan khotbah berbahasa Arab yang dibawakan oleh imam masjid. Layaknya Hari Raya Kurban, di masjid ini disembelih tiga ekor sapi jantan sumbangan dari jamaah.

Nazir Masjid Sech Burhanuddin, Muchtar, menjelaskan bahwa perhitungan mereka berdasarkan perhitungan takwin hisab. “Berdasarkan perhitungan takwin hisab, 1 Dzulhijah jatuh pada Minggu pekan lalu, sehingga 10 Dzulhijah jatuh pada hari ini,” ujarnya kemarin.

Jamaah tareqat tersebut menyakini, penentuan takwin hisab merupakan cara Rasullah dalam mementukan jatuhnya bulan Dzulhijah. Untuk menentukan takwin berbilang pada hari Rabu, Kamis dan Minggu. “Kita memang berbeda, karena cara mementukan tanggalnya juga berbeda dengan pemerintah,” ujar Muchtar di lokasi.

Bukan hanya dalam penentuan Idul Adha saja Toriqoh Sathariyah berbeda waktu dengan pemerintah, perbedaan juga terjadi saat penentuan pelaksanakan ibadah puasa di Ramadan dan Idul Fitri 1432 Hijriyah lalu. (mag-7/bbs)

Malinda Dee Kangen Andhika Gumilang

JAKARTA-Terdakwa kasus pencurian uang nasabah Citibank Malinda Dee akhirnya menjalani sidang perdananya di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan kemarin. Tidak tanggung-tanggung, dijerat tiga dakwaan sekaligus karena dinilai melanggar pasal pidana perbankan dan pencucian uang. Dia terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Seperti biasa, Malinda Dee langsung menarik perhatian dengan dandanannya. Mengenakan kerudung, baju dan celana hitam yang dipadu sabuk putih terlihat kontras dengan high hells 7 cm berwarna merah. Lengkap dengan make up tebal dengan lipstik merah menghiasi wajahnya.

Perempuan yang juga dikenal dengan panggilan Inong itu sempat curhat kepada wartawan saat berjalan menuju ruang tahanan pengadilan. Dia berharap agar sidang yang dijalaninya bisa cepat selesai. Selain itu, terbatasnya komunikasi saat dipenjara, membuatnya “titip salam” untuk suami sirinya Andhika Gumilang.

Dalam curhatnya, dia mengatakan sudah sepuluh bulan tidak bertemu dengan suaminya yang berprofesi sebagai artis dan model iklan itu. Sejak sama-sama mendekam dibalik jeruji besi diakui Malinda tidak pernah ada komunikasi lagi. Rasa kangen memenuhi dadanya. “Ingin ketemu dia,” ujarnya.

Tidak hanya itu, dia juga menitipkan permintaan maafnya untuk Andhika, adik dan iparnya yang ikut terseret masalah. Dia mengaku sangat sedih dan sangat terpukul dengan status hukum yang menimpa orang-orang tersayangnya. Oleh sebab itu, dia berjanji akan menjadi saksi meringankan bagi mereka.

Sidang diruang Prof Oemar Seno Adji tersebut akhirnya dibuka sekitar pukul 11.00 oleh ketua majelis hakim Gusrizal dengan anggota Kusno dan Yonisman dan jaksa Tatang Sutarna.

Malinda Dee benar-benar “ditelanjangi” oleh jaksa. Berbagai transaksi yang membuat total kekayaannya menyentuh Rp46,110 miliar diungkap semua dengan detail. Dalam dakwaannya, Malinda disebutkan telah mentransfer uang milik nasabah Citibank sebanyak 117 kali. “Semuanya dilakukan selama Februari 2007 hingga Februari 2011,” ujar Tatang.
Dari total transfer gelap itu, rinciannya 64 kali transaksi dilakukan dalam mata uang rupiah. Total uang yang berhasil dia tilap dari nasabah utama Citibank itu mencapai Rp 27.369.065.650. Sedangkan sisanya atau 53 transaksi dilakukan dalam mata uang dollar Amerika. “Jumlahnya USD 2.082.427 ( sekitar Rp 18 miliar),” imbuhnya.

Saat semuanya itu diungkap jaksa, Malinda terlihat gelisah, berulang kali mengubah posisi duduknya dan tangannya berulang kali meremas kertas tisu. Sesekali, tisu tersebut dia gunakan untuk membasuh air mata yang menetes.

Atas perbuatannya, Malinda dikenakan tiga dakwaan sekaligus. Yakni, melanggar pasal 49 ayat 1 huruf a UU no 7 Tahun 1992 yang diubah UU No 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Kedua, melanggar pasal 3 ayat (1) huruf b UU No 15 Tahun 2002 yang diubah dengan UU No 25 Tahun 2003 dan diubah dengan UU No 8 Tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang.

Ketiga, melanggar pasal 3 UU No 15 Tahun 2002 yang diubah dengan UU No 25 Tahun 2003 diubah UU No 8 Tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang jo pasal 65 ayat (1) KUHP. Dalam sidang yang berakhir pukul 13.45 tersebut, Malinda dan tim pengacara tancap gas tanpa mengajukan eksepsi.(dim/jpnn)

Sidang Lanjutan RE Siahaan Jawaban JPU Asal-asalan

MEDAN-Sidang lanjutan perkara dugaan korupsi APBD Kota Pematangsiantar tahun 2007 sebesar Rp10.518.003.152,87 dengan terdakwa Mantan Wali Kota Pematangsiantar RE Siahaan kembali digelar Pengadilan Tipikor PN Medan, Selasa (8/11). Sidang mengagendakan pembacaan tanggapan JPU atas eksepsi penasehat hukum terdakwa.

Dalam sidang kemarin, JPU dari KPK Irene Putrie meminta majelis hakim menolak eksepsi penasehat hukum, sebab dakwaan yang dibuat KPK sudah memenuhi syarat untuk disidangkan. Namun Sarbudin Panjaitan selaku penasehat hukum RE Siahaan mengatakan, jawaban itu asal-asalan. “JPU tak mampu menjawab eksepsi kita. Jawabannya asal-asalan dan tidak berdasarkan Hukum Acara Pidana,” katanya.

Mengenai waktu kejadian perkara (tempus delicti), misalnya, JPU mengatakan ada salah ketik pada penulisan waktu perkara tanggal 13 November 2011, tapi itu harus dibaca tahun 2007. “Mereka mengutip beberapa yurisprudensi sebagai pertimbangan bahwa kesalahan pengetikan dalam surat dakwaan tidak men jadikan dakwaan batal, JPU mengutip beberapa yurisprudensi. Tapi itu tak tepat diterapkan untuk perkara ini,” ujar Sarbudin.

Masih terkait waktu kejadian perkara,  kapan dan dimana uang dari dana rehabilitasi/pemeliharaan Dinas PU dan dana bantuan sosial diserahkan kepada terdakwa, tak diuraikan dalam surat dakwaan. Hal ini tak mampu dijawab JPU, sebab dalam jawabannya Irene Putrie kembali mengatakan telah diuraikan dengan jelas dan gamblang. “Di mana diuraikan, tak ada,” ujar Sarbudin.

Terkait perbedaan penghitungan kerugian negara dimana dalam surat dakwaan disebutkan kerugian negara Rp10.518. 003.152,87 sedangkan pada jumlah kerugian negara hasil audit BPKP adalah Rp 10. 578.003,152,08, yang berarti ada selisih kerugian negara sebesar Rp60 Juta, JPU berpendapat itu sah-sah saja dalam surat dakwaan, sebab pastinya kerugian negara akan dibuktikan dalam pemeriksaan pokok perkara. Menurut Sarbudin, jumlah kerugian negara harus ril, yang nantinya dibuktikan pada pemeriksaan pokok perkara. “Jika nilai kerugian berbeda, angka mana yang harus dibuktikan?” ujar Sarbudin.

Lebih lanjut Sarbudin mengatakan, eksepsi mereka mengatakan hasil audit BPKP tidak sah karena dibuat tanpa mengingat sumpah jabatan. Padahal petugas BPKP melakukan audit berkapasitas sebagai ahli sesuai permintaan KPK. Maka sebagaimana ketentuan Pasal 187 huruf C KUHAP, dinyatakan bahwa surat dibuat atas sumpah jabatan atau dikuatkan dengan sumpah jabatan adalah surat keterangan dari seorang ahli yang memuat pendapat berdasarkan keahliannya mengenai sesuatu hal atau sesuatu keadaan yang diminta secara resmi kepadanya.

Tapi menurut JPU, sah atau tidaknya hasil audit BPKP, tergantung pada format perhitungan kerugian keuangan negara. “Mereka tak bisa jawab. Anehnya JPU mengatakan, laporan kerugian negara yang dibuat oleh BPKP merupakan pendapat ahli, maka sesuaipasal 187, itu harus dengan sumpah,” kata Sarbudin.

Lebih tak masuk akal, kata Sarbudin, JPU berkeras menyatakan perbuatan terdakwa bukan perbuatan berlanjut, tapi berdiri sendiri sebagaimana telah didakwakan melanggar pasal 65 (1) KUHP. “Perbuatan itu tidak dilakukan dalam waktu bersamaan. Apa mungkin dakwaan korupsi di Dinas PU dan Bansos dilakukan pada waktu yang bersamaan? Dalam dakwaan diuraikan perbuatan terdakwa berlanjut antara tanggal 31 Januari hingga 31 Desember 2007. Jadi pasalnya saja salah, harusnya dicantumkan ketentuan pasal 64 ayat (1) KUHPidana yang mengatur perbuatan berlanjut,” ujar Sarbudin.

“Masih banyak jawaban yang asal-asalan dan tidak berdasarkan hukum acara pidana. Saya ingin mengatakan, mungkin sebatas itulah kemampuan JPU KPK. Kami berharap hakim menghentikan perkara ini,” ujar Sarbudin. (pms)

Indonesia Punya Tujuh Pahlawan Baru

JAKARTA-Indonesia kini punya tujuh pahlawan nasional terbaru. Penganugerahan dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjelang Hari Pahlawan 10 November.

Dari tujuh daftar  pahlawan baru tersebut, dua di antaranya merupakan tokoh agama. Buya Hamka mewakili Muhammadiyah dan KH Idham Chalid dari Nahdlatul Ulama. Pemberian gelar pahlawan nasional diberikan secara simbolis ke tujuh ahli waris, di Istana Negara, Jakarta tadi siang, Selasa (8/11).

Selain itu SBY juga menganugerahkan tanda kehormatan kepada tokoh-tokoh budayawan yang memajukan kesenian dan kebudayaan bangsa.

Ketidakmunculan nama mantan Presiden Soeharto dan KH Abdurrahman Wahid tidak masuk dalam daftar pahlawan nasional menimbulkan protes dari berbagai pihak.

Ketua Dewan Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan, Djoko Suyanto, beralasan nama Soeharto dan Abdurrahman Wahid sama sekali tak diajukan. Karena tidak ada yang mengusulkan, dua bekas Presiden RI tersebut tidak masuk nominasi.

“Kalau memang ada yang mengusulkan ke Kementerian Sosial, pasti nama mereka sudah kita terima,” kata Djoko di Istana Negara.

Pria yang menjabat sebagai Menteri Koordintor Politik Hukum dan Keamanan ini menuturkan, gelar kepahlawanan tidak hanya diberikan menjelang hari Pahlawan, tetapi juga diberikan pada Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia.

Dirjen Kementerian Sosial, Rusli Wahid, pun pernah menungkapkan hal senada. Menurut dia, hanya ada 12 nama tokoh yang masuk ke tim pengkaji. Namun, dipastikan tidak ada nama Soeharto dan Gus Dur.

Ada yang menarik serangkaian pelaksanaan penganugerahan. Terjadi kesalahan kecil dalam buku saku berwarna merah yang berjudul “Profil Penerima Gelar Pahlawan Nasional, Tanda Kehormatan Bintang Mahaputra dan Bintang Budaya Parama Dharma dalam Rangka Peringatan Hari Pahlawan 10 November 2011”.(arp/jpnn)

Tujuh Pahlawan Baru

  1. Alm Mr Syafruddin Prawiranegara
  2. Alm DR KH Idam Chalid
  3. Alm Prof Dr H. Abdul Malik Karim  Amrullah (Buya Hamka).
  4. Alm Ki Sarmidi Mangunsarkoro.
  5. Alm I Gusti Ketut Pudja
  6. Alm Sri Susuhun Paku Buwono X
  7. Alm Ignatius Joseph Kasimo

Peraih Tanda Kehormatan:

  1. Alm Benyamin Sueb
  2. Alm Hasbullah Parindurie
  3. Alm Harijadi Soemadidjaja
  4. Alm Gondo Durasim
  5. Alm Huriah Adam
  6. Alm Idrus Tintin
  7. Alm Kwee Tek Hoay
  8. Alm Sigit Sukasman
  9. Alm Go Tik Swan (KRT Hardjonagoro)
  10. Alm Gegong Bagus Oka (Ni Wayan Gegong).

 

45 Pelajar Kesurupan

Berlangsung Selama Dua Hari di SMP Negeri 8 Binjai Selatan

BINJAI-Dua hari terakhir Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 8 di Jalan Gunung Karang, Kelurahan Puji Dadi, Kecamatan Binjai Selatan dihantui kesurupan. Sedikitnya 45 pelajar mengalami kesurupan massal, Selasa (8/11).
Kesurupan pertama terjadi Senin (7/11) pagi, saat pelaksanaan upacara bendera di halaman sekolah. Sebanyak 30 pelajar jatuh pingsan, menangis, hingga menjerit histeris. Akibat kesurupan itu guru terpaksa meghentikan upacara guna menyadarkan pelajar yang kesurupan. Usai sadar, para siswa dipulangkan.

Keesokan harinya, kejadian serupa kembali terjadi sekitar pukul 07.30 WIB. Sedikitnya 15 pelajar sekolah itu jatuh pingsan, menangis dan meronta sambil menjerit histeris.

Kesurupan massal beruntun ini membuat guru dan pelajar lainnya panik, karena khawatir menjadi korban.
Guru SMP Negeri 8 Taufik mengatakan, kesurupan yang terjadi di sekolahnya itu sebenarnya sudah terjadi kali ketiga. Sebelumnya pernah tarjadi beberapa waktu lalu “Kesurupan seperti ini sudah tiga kali terjadi. Memang di sini ada pohon yang dihuni gundoruwo. Kalau sudah ada korban yang kena seperti ini, bisa nular ke yang lain,” kata Taufik di sela-sela kepanikan melihat anak didiknya kesurupan.

Para pelajar yang kesurupan dibawa ke ruangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Namun, karena jumlah pelajar yang cukup banyak, ruangan tersebut tidak dapat menampung seluruh siswa yang kesurupan. Sehingga, sebagaian siswa yang kesurupan dibawa ke musalah.

Takut jumlah para pelajar yang kesurupan semakain bertambah, akhirnya para guru mengambil inisiatif dengan memulangkan murid-muridnya. Disamping itu, para normal yang dipanggil pihak sekolah, terus berupaya menenangkan para pelajar yang kesurupan.

Syarifah Hanum, guru SMP Negeri 8 mengaku belum tahu sebab terjadinya kesurupan massal tersebut. “Saya belum tahu. Tapi, salah seorang siswa yang kesurupan, sempat mengatakan jangan diapa-apakan kucing hitam itu. Setelah itu, kejadian ini berbuntut panjang yang akhirnya menambah jumlah pelajar yang kesurupan. Untuk antisipasi bertambahnya jumlah kesurupan, kami terpaksa memulangkan siswa lebih awal dari biasanya,” ujar Syarifah. (dan)

Perampok Bersenpi Lintas Sumatera-Riau Ditangkap

MEDAN- Dua perampok bersenjata api (senpi) yang pernah beraksi di Asahan dan Simalungun beberapa waktu lalu ditangkap Unit Sila, Subdit III, Dit Reskrimum Polda Sumut, Selasa (7/11) sore. Keduanya beraksi sambil menembaki kaca mobil korban.

Kedua tersangka yakni Sutiman (31) alias Temon warga Jalan Lintas Sumatera-Riau, Km 10, Bagan batu, Desa Jaya Agung, Kec Bagan Batu dan Supriyatno alias Jigrak alias Abdel (40) warga Dusun III, Desa Persatuan, Kec Pulo Rakyat, Kab Asahan.

Penangkapan keduanya berawal dari laporan seorang supir truk dengan No Pol BE 4671 AU yang bermuatan susu SGM di Polres Asahan, Selasa (25/10) lalu. Dalam laporannya, supir mengaku saat itu dihentikan oleh lima pengendara sepeda motor dan langsung menembakkan senjata api ke arah kaca depan sebanyak dua kali.

Cukup membuat korbannya ciut, Abdel dan Temon yang saat itu menjadi eksekutor langsung meng gasak uang dan barang berharga milik korban. Dalam aksinya, para pelaku berhasil menggondol uang Rp15 juta, 1 unit HP merk Aden dan 1 buah jam tangan merk Rolex.

Tak hanya itu, komplotan yang dikenal dengan nama Komplotan Jhony ini keesokan harinya kembali merampok di Serbelawan, Kab Simalungun. Kali ini sasarannya adalah seorang toke getah Simalungun yang mengendarai mobil Honda CR V.

Modusnya sama, para pelaku langsung menghadang dan menembak kaca mobil korban. Setelah korban kecut, dua dari lima pelaku masuk dan menjarah barang-barang milik korban.

Namun, saat itu komplotan Jhony pulang dengan tangan kosong karena tak mendapatkan barang-barang berharga milik korban. Setelah pelaku kabur, korban pun mendatangi Polres Simalungun dan membuat penhaduan.
Berdasarkan laporan dan informasi, Unit Sila Polda Sumut kemudian bergerak mengembangkan kasus ini dipimpin Kanitnya Kompol Robin Surbakti. Dengan kemampuan teknologi yang dimiliki Polda Sumut, personil dapat mendeteksi keberadaan Temon.

Temon berhasil ditangkap di rumahnya saat sedang tidur. Tak mau buang waktu petugas langsung melakukan pengembangan. Abdel pun akhirnya berhasil ditangkap di Hotel Holie, Jalan Hang Tuah Ujung, Pekan Baru-Riau saat sedang menunggu teman-temannya untuk kembali merampok. Dari keduanya, polisi menyita HP merk Aden milik korban, tas warna hitam milik korban dan kalkulator milik korban.

Petugas kemudian berencana melanjutkan perburuan tersangka lain, namun HP tersangka lain langsung mati. Diduga ketiga tersangka sudah mengetahui temannya tertangkap. Untuk pemeriksaan lebih lanjut petugas kemudian memboyong kedua tersangka dan barang bukti menuju Polda Sumut.

Kepada wartawan, keduanya mengaku dalam setiap aksinya selalu dibantu tiga temannya yang lain. Ketiganya yakni Jhony Pratama warga Pekan Baru, Karpono alias Gepeng alias Selamat warga Tebing Tinggi dan Raja warga Aceh. “Kami biasa main berlima pak, kami baru dua kali main. Satu di Serbelawan satu lagi di Asahan,” ujar Temon saat baru tiba di Polda Sumut, Selasa (8/11) sore.

Temon mengaku mendapat senjata api dari Jhony. Oleh anggotanya Jhony yang memiliki sebuah rumah makan di Duri, Riau ini diakui sebagai pemilik dua pucuk senjata api jenis FN dan Colt. “Bos kami Jhony, dia yang punya senjata,” ungkap Temon.

Diakui Temon, ia berkenalan dengan Jhony saat singgah di rumah makan miliknya di Duri. Saat itu Temon berprofesi sebagai supir truk balok. Awal perkenalannya Temon curhat dengan Jhony, Temon mengaku sangat susah dan butuh uang untuk menghidupi keluarganya.  Oleh Jhony, Temon ditawari pekerjaan.

Namun saat itu, Temon belum tahu apa pekerjaan yang akan diberikan Jhony padanya. Setelah dihubungi kembali vian HP, Temon baru lah tahu kalau dirinya direkrut sebagai perampok antar propinsi. Karena butuh uang, Temon akhirnya langsung mengamini tawaran Jhony. “Kami diajarkan pakai pistol, pistolnya dua. Dia mahir pakai senjata itu,” beber Temon.

Sementara, Abdel mengaku juga baru mengenal Jhony saat ia membuka judi dadu putar di Asahan. Saat itu penghasilan membuka dadu semakin menipis, akhirnya ia menerima tawaran Jhony untuk merampok.  “Aku nggak dapat bagian pak,” kelitnya.

Abdel berdalih terpaksa melakukan aksi kriminal itu karena istrinya sedang opname di rumah sakit. “Istriku sakit dan butuh biaya berobat, aku terima Rp3,3 juta. Itu pun untuk bayar istriku berobat,” kelit Abdel.

Untuk penambah nyali sebelum beraksi, komplotan Jhony kerap menenggak minuman keras terlebih dahulu. Diungkap Temon, sebelum beraksi komplotannya tak seperti komplotan lain yang menggambar korbannya terlebih dahulu. “Biasanya kena scotch dulu pak, kami nggak gambar dulu. Jhony yang perintahkan, kalau dia perintahkan cegat ya kami cegat,” bebernya.

Kasubdit III, Dit Reskrimum, Polda Sumut, Kompol Andry Setiawan mengatakan masih terus memburu tiga pelaku lainnya. “Masih terus kita buru, untuk tersangka Karpono dan Raja BTS mereka terakhir mati di Aceh Pidie. Kita menduga mereka sudah tahu kalau temannya tertangkap,” tegasnya. (ala/smg)

Mayat PNS Sangkut di Pohon Waru

TEBING TINGGI-Desa Paya Pasir, Dusun II, Kecamatan Tebing Syahbandar, Kabupaten Serdang Bedagai tiba-tiba geger. Sosok mayat ditemukan di lokasi dengan kondisi membusuk tepatnya di bawah pohon waru kemarin (8/11) sekitar pukul 11.30 WIB. Dalam pemeriksaan mayat yang sudah menimbulkan bau menyengat itu bernama Reza Ananta (36) warga Jalan Pulau Belitung, Lingkungan V, Kelurahan Persiakan Kota Tebing Tinggi. Korban merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bertugas di Dinas Pendapatan kota Tebing Tinggi.

Informasi yang dihimpun Sumut Pos, Reza sebelumnya empat hari tidak pulang ke rumah. Ia tewas diduga terjebur ke dalam sungai Padang Kota Tebing Tinggi, Sabtu (5/11) kemarin, kemudian mayatnya menyangkut di pohon waru.
Saksi mata yang menemukan, Miyardi (25) warga Desa Paya Lombang, Kabupaten Serdang Bedagai mengaku sebelum menemukan korban sedang memanen sawit. Ia melihat tangan manusia tersangkut di pohon waru dekat sungai. “ Saya lihat tangannya, sengaja saya datangi rerimbunan pohon itu, karena sebelumnya mendengar ada orang hanyut. Setelah diperhatikan dengan seksama, tangan tersebut adalah tangan manusia,” bilang Miyadri.

Miyardi kemudian melaporkan temuannya itu ke pihak Tim Sar Tagana Kota Tebing Tinggi yang sudah melakukan pencarian selama tiga hari menyusuri sungai Padang itu.

Regu Tagana Kota Tebing Tinggi, Junaidi mengatakan penemuan mayat ini berkat informasi seorang petani yang sedang memanen sawit diladang. “ Kita langsung menurunkan anggota untuk mengevakuasi korban dibantu anggota Polres Tebing Tinggi,” aku Junaidi.

Sepupu korban tewas, Misran (60) warga Jalan Pulau Belitung, Persiakan, Kota Tebing Tinggi langsung menuju tempat ditemukan mayat, setelah mendapat informasi dari pihak petugas.

Kata Misran, Reza Ananta menjelang Harai Raya Idul Adha itu membeli ayam potong di Pajak Inpres , Kota Tebing Tinggi. Karena kebelet buang air besar, bapak dua anak itu tegesa-gesa menuju suangai Padang.
“Mungkin saat membuang hajat di sungai itu, dia terjatuh dan tak bisa berenang karena sungai saat itu sedang tinggi. Ada warga yang melihat kalau dia menuju ke sungai dan sepeda motor Yamaha Jupiter yang dikendarai ditinggalinya di pinggir jalan,” ucap Misran.

Sejak kejadian itu keluarga Reza mencarinya,dan membuat laporan ke Mapolres Tebing Tinggi. “Saya tanda ciri-ciri pakaian yang dipakai korban tewas, sama celana jeans warna biru itulah dipakai saat pergi hendak membeli ayam,” akui Misran. (mag-3)