24 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14454

P-APBD Sumut 2011 Rp5,16 Triliun

MEDAN- Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (P-APBD) Sumut 2011 akhirnya disetujui menjadi Rp5.164.825.747.073, dari APBD Induk Provsu 2011 sebesar Rp4,6 triliun.

Persetujuan itu termaktub pada naskah keputusan bersama Gubsu dengan DPRD Sumut, pada paripurna DPRD Sumut tentang Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Provinsi Sumatera Utara mengenai P-APBD Provsu Tahun Anggaran 2011, Selasa (8/11).

Setelah disahkannya Ranperda menjadi Perda mengenai P-APBD Sumut 2011 tersebut, Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho segera menyampaikan hasil tersebut kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk dievaluasi.
“Kita berharap hasil evaluasi dapat diterima dalam waktu yang tidak terlalu lama, agar program dan kegiatan pembangunan dapat segera dilaksanakan,” harap Gatot.

Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provsu 2011 terdiri atas, Pendapatan yang semula Rp4.480.781. 885.964 bertambah menjadi Rp470.076.844.110, sehingga pendapatan setelah perubahan menjadi Rp4.950.858.730.074.

Untuk belanja dari sebesar Rp4.677.861.461.564 bertambah menjadi Rp486. 964.285.509. Sehingga, jumlah belanja setelah perubahan menjadi Rp 5.164.825.747.073 (defisit setelah perubahan Rp213.967.016.999).
Untuk porsi pembiayaan setelah perubahan dialokasikan sebesar Rp213.967.016.99 dengan rincian antara lain, penerimaan awal sebesar Rp387.997. 281.600 menjadi Rp404.884. 722.999. Untuk pengeluaran tidak mengalami perubahan yakni, sebesar Rp190.917.706.000.

Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho yang didampigi Sekda Provsu Nurdin Lubis kepada wartawan menjelaskan, target realisasi serapan P-APBD 2011 ke depan, diharapkan akan lebih besar dari tahun sebelumnya yang hanya 91 persen.
“Tentunya dengan kerjasama dari segenap pihak, kita berharap realisasi anggaran tahun ini dapat melampaui tahun 2010,” ujarnya.(ari)

Bagi-bagi Hewan Kurban di Beberapa Tempat

MEDAN –  Anggota DPD RI daerah pemilihan Sumatera Utara DR H Rahmat Shah mengingatkan masyarakat Sumatera Utara untuk mengambil hikmah dan pelajaran dari peristiwa qurban nabi Ibrahim dan nabi Ismail A.S, sebagai umat beragama. Dirinya yakin bahwa kisah Nabi Ibrahim dan Ismail A.S. yang diteruskan hingga kini dalam pelaksanaan salat Idul Adha dan pemotongan hewan kurban mengandung banyak sekali hikmah pelajaran dan kebaikan yang sangat relevan  untuk diterapkan di dalam kehidupan umat manusia masa kini.

Hal tersebut disampaikan Rahmat kepada media melalui staff Ahli DPD RI Bechta Perkasa Asky MA dalam pesan ‘Idul Adha kepada masyarakat Sumatera Utara, saat menyaksikan pemotongan salah satu hewan kurban di komplek perumahan Cemara Hijau Medan, Minggu, (06/11).

Rahmat yang dilahirkan dan dibesarkan dalam keluarga muslim yang relijius mengaku bahwa diantara pelajaran penting yang didapatkan dari peristiwa kurban, selain kepatuhan mutlak kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, juga adalah kesediaan untuk memberi dan berbagi.

“Inilah yang kita maknai dengan kepedulian terhadap sesama, dan inilah yang kita giatkan, yakni meningkatkan nilai-nilai kemanusiaan,” ujarnya.

Dikatakan Rahmat yang kini dipercaya memimpin Palang Merah Indonesia Sumatera Utara, menambahkan, keterkaitan pelaksanaan ibadah haji yang puncaknya adalah wukuf di Arafah dengan ibadah kurban menunjukkan bahwa nilai-nilai kemanusiaan yang diajarkan agama adalah nilai-nilai kemanusiaan yang universal.

Oleh karenanya, Rahmat yang merasa bersyukur memiliki orang tua seorang ulama dan hafiz Quran, berharap bahwa dengan nama yang dimilikinya yakni ‘Rahmat’,  dapat menjadi rahmat dan kebaikan   bagi orang banyak.
Diakuinya , sifat peduli dan berbagi merupakan sifat yang diakuinya telah dilakukannya sejak  dari masa kanak-kanak dan masa mudanya. Sehingga dengan demikian, konsekuensi yang kini diterimanya sebagai tempat mengadu segenap lapisan masyarakat dalam bermacam-macam urusan merupakan hal yang tidak asing baginya.  Pada peringatan ‘Idul Adha tahun 2011 ini, DR H Rahmat Shah bersama keluarga menyumbangkan 8 ekor sapi  dan beberapa ekor kambing . Hewan kurban tersebut disebar ke beberapa tempat. Diantaranya, di Rahmat International Wildlife Museum &  Gallery,  Perumahan Cemara Hijau, Taman Hewan Pematang Siantar, Kebun Bengabing, Batubara, Sei Besilam dan Tapanuli Utara. (*/ila)

Pemasok Libatkan Warga Aceh

Malaysia Jadikan Sumut Surga Narkoba

Sumatera Utara (Sumut) bak surga bagi pengedar narkoba. Bayangkan dalam delapan hari, petugas Bandara Polonia Medan menjaring tiga pengedar narkoba dengan mengumpulkan barang bukti 7,172 kilogram sabu-sabu dan jenis narkoba lainnya.

TERAKHIR tersangka yang ditangkap Nurdin Muhammad Amin (42), warga Bekasi, Jawa Barat di Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Polonia Medan, kemarin (4/11) sekitar pukul 05.00 WIB. Tak tanggung-tanggung dari tangan tersangka petugas mengamankan lebih kurang 7 kilogram sabu-sabu yang ditaksir seharga Rp9,5 miliar. Rencananya 7 kilogram sabu-sabu itu akan dibawa Nurdin ke Jakarta. Petugas kemudian melakukan pengembangan kasus Nurdin ke Jakarta.

Pengakuan Nurdin ketika itu menerima sabu-sabu itu dari bandar di kawasan Jalan Diponegoro, Medan. Ia diperintahkan mengantarnya ke Jakarta kepada seorang wanita bernama Titin, yang akan menemuinya di Bandara Soekarno Hatta. Atas jasanya itu, Nurdin diupah Rp75 juta.

Sebelum naik ke pesawat Garuda GA 181 Nurdin dibekuk setelah petugas keamanan bandara mendeteksi barang bawaanya lewat sinar X-Ray.

Kapolda Sumatera Utara, Irjen Polisi Wisjnu Amat Sastro, memastikan tersangka merupakan termasuk anggota jaringan Aceh yang kerap memasok sabu-sabu dari Malaysia ke Medan dan sejumlah pintu masuk ke Sumatera Utara.
Sebelumnya, 27 Oktober lalu, pihak imigrasi Bandara Polonia menangkap pengedar narkoba lainnya, Burhanuddin yang datang dari Malaysia, Kuala Lumpur. Tersangka mencoba mengelabui petugas dengan menyembunyikan sabu-sabu seberat 131 gram di dalam duburnya.

Warga Aceh itu datang ke Medan menggunakan penerbangan Air Asia dengan Nomor Penerbangan AK 450. Pelaku diketahui pertama oleh petugas Bandara Polonia Medan yang melintas sinar X-Ray, petugas pun curiga dengan gerak-gerik pelaku yang keluar dari Terminal Internasional Bandara Polonia Medan.

Setelah itu petugas menangkap pelaku serta dilakukan Ion Scan terdektesi 9 persen positif Methamphetamine. Diketahui didalam dubur tersangka ada tiga bungkus berbentuk kapsul yang berisi sabu-sabu.

Walau sudah tertangkap basah, itu tidak menyurutkan pengedar lainnya. Keesokan harinya, (28/10), petugas Bandara Polonia Medan kembali menangkap pengedar sabu-sabu seberat 41 gram dan 19 butir happy five, Mu­hammad Reza Husen alias Zulkarnaen (35) warga Jalan Safiatuddin Desa Blang Seu­ni-bong Kecamatan Langsa Kota Langsa. Ia menumpangi pesawat Air Asia bernomor penerbangan AK456 dari Kua­lalumpur. Tersangka ditangkap buah dari kejelian petugas di lapangan yang curiga pada setiap gerak-gerik penumpang yang menunjukkan sikap gelisah berhadapan dengan petugas.

Suvervisor Dinas Pengamanan X-Ray Unit Bisnis Gudang dan Kargo (UBGK) Bandara Polonia Medan, Tiram Barus mengatakan, terhitung tiga bulan Agustus-November 2011 pihaknya membongkar beberapa kasus narkoba melalui pengamanan X-Ray. “Kalau ditotal dengan kasus penyeludupan hewan dan senjata api itu ada 20 kasus,” papar Tiram di Kargo Bandara Polonia Medan, Selasa (8/11).

Menurutnya, X-Ray merupakan pemantau barang keluar-masuk barang melalui Bandara Polonia Medan. “Dengan X-Ray itu lah kami banyak menemukan barang-barang terlarang yang hendak diseludupkan melalui bandara ini,” akunya.

Tiram mengaku barang hasil sitaan mereka selanjutnya diserahkan kepada pihak yang berwenang dalam menangani kasus penyeludupan. “Tugas kami (pihak X-Ray) hanya melakukan pemeriksaan, jika ditemukan barang barang terlarang selanjutnya kami serahkan ke petugas terkait,” sebutnya.

Tiram Barus tidak sendiri. Ia didampingi beberapa pegawainya, diantaranya M Sianturi, Pujiro dan Rian. Kata Tiram untuk menekan angka peredaran narkoba dan penyeludupan lainnya pihaknya selalu bekerja sama dengan instansi yang ada di sekitar Bandara Polonia Medan. (jon)

Tiga Kasus Narkoba Ditangkap di Bandara Polonia Medan

  • 4 November 2011, Nurdin Muhammad Amin (42) warga Bekasi, Jawa Barat ditangkap dengan barang bukti 7 kilogram sabu-sabu. Barang bukti berasal dari Malaysia akan dibawa ke Jakarta.
  • 28 Oktober 2011, Muhammad Reza Husen alias Zulkarnaen (35) warga Jalan Safiatuddin Desa Blang Seu­ni-bong Kecamatan Langsa Kota Langsa ditangkap dengan barang bukti 41 gram sabu-sabu dan 19 butir happy five. Ia datang menumpangi pesawat Air Asia bernomor penerbangan AK456 dari Kualalumpur.
  • 27 Oktober 2011, Burhanuddin warga Aceh ditangkap saat tiba di Bandara Polonia. Ia datang dari Malaysia, Kuala Lumpur dengan barang bukti sabu-sabu seberat 131 gram yang disimpan di dalam dubur.

 

 

Gagal karena Dosen tak Jujur

Kuota Sertifikasi untuk Sumut-NAD Sisakan 133 Orang

MEDAN- Tahun 2011, Sumatera Utara (Sumut) dan Naggroe Aceh Darussalam (NAD) memiliki kuota 600 dosen untuk mendapatkan sertifikasi, namun yang mengikuti hanya 467 dosen. Artinya, Sumut-NAD masih menyisakan 133 dosen untuk meraih sertifikasi. Penyebab terjadinya kekosongan kuota itu antara lain karena kurang validnya data dosen, serta kelengakapan berkas. Alasan itu disampaikan Kepala Kopertis Wilayah I Sumut-NAD, Nawawiy Lubis kepada wartawan kemarin (7/11).

“Ini ditambah lagi ketidaklulusan dosen yang ikut dalam tes sertifikasi,” imbuh Nawawiy.

Menurut Nawawiy, jumlah dosen yang disertifikasi di Sumut-NAD mengalami peningkatan sejak tiga tahun belakangan ini.

Pada tahun 2008, jumlah dosen yang disertifikasi tercatat 147 orang, 2009 dan 2010 127 orang, serta pada 2011 kuota yang diberikan Dikti ke wilayah I Sumut-NAD mencapai 600 orang. Nawawy juga menjelaskan, untuk tahun 2011, tingginya jumlah peserta mengharuskan panitia pelaksanaan sertifikasi dosen dilakukan melalui dua gelombang.
Yakni pada gelombang pertama, diikuti sebanyak 249 peserta dan 19 diantarnya dinyatakan tidak lulus.
Sementara pada gelombang ke-II, lanjut Nawawiy, tes sertifikasi diikuti 450 orang namun belum bisa diketahui jumlah peserta yang tidak lulus karena masih dalam proses penilaian.

“Untuk gelombang kedua belum tahu berapa jumlah yang lulus sertifikasi. Jumlah kuota tahun ini terbilang banyak, sehingga jumlah kuota masih menyisakan seratusan lebih,” ungkapnya .

Nawawiy juga mengatakan ketidaklulusan sejumlah dosen yang mengikuti sertifikasi disebabakan beberapa alasan, satu diantaranya yakni persoalan kejujuran.  Mengingat dalam mengikuti sertifikasi dosen, nilai kejujuran merupakan nilai tinggi. Sehingga lanjutnya, yang diujikan terkait bagaimana sorang dosen menuliskan jati dirinya.
“Itu akan menjadi penilaian oleh atasannya, rekan kerja, dan juga mahasiswanya. Apakah si dosen tersebut sesuai dengan apa yang dia tuliskan atau tidak. Banyak ditemui dosen-dosen yang tidak lulus terkadang mencontoh atau plagiat memiliki orang lain agar terlihat bagus dan rapi ,” sebutnya.

Bagi dosen yang tidak lulus dalam sertifikasi, bilang Nawawiy, dapat mengikuti sertifikasi dua tahun setelah itu. “Ini dilakukan dalam memberikan kesempatan bagi dosen-dosen lainnya yang belum mengikuti sertifikasi,” terangnya.
Sementara itu, Rektor Unimed, Ibnu Hajar menyampaikan, sertifikasi dosen dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat perguruan tinggi, sehingga nilai kejujuran merupakan hal yang terpenting.
Sebagai tim penilai, Ibnu Hajar mengatakan, dosen yang sudah disertifikasi tidak hanya dinilai dari segi ilmu tapi juga etika. “Dosen kan menjadi contoh di kalangan anak didik dan juga masyarakat. Etika seperti kejujuran itu lebih penting,” ujarnya. (uma)

SBY-SMI Bahas Ekonomi Global

JAKARTA-Pergolakan ekonomi global yang berdampak hingga ke kawasan Asia, menjadi bahasan dalam pertemuan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan mantan menteri keuangan yang saat ini menjabat sebagai Managing Director WB, Sri Mulyani Indrawati (SMI). Pertemuan ini berlangsung, Selasa (8/11) sejak pukul 10.00 WIB di kantor Presiden.

Ikut mendampingi SMI,  Robert Shaum (special assistant to the managing director), Stefan Koeberle (Country Director Indonesia), Shubaum Chaudhuri (Lead Economis), Franz Drees (Development Manager) dan Mark Hagerstom (Contry Program Coordinator). Sehari sebelumnya SMI juga telah diterima oleh Menteri Keuangan dan jajarannya.
“Pembicaraan ini fokus bagaimana mengatasi dampak krisis. Saya menjelaskan peran Bank dunia dalam memonitor situasi, terutama dampak dari krisis yunani dan Eropa tersebut,’’ jelas SMI usai pertemuan dengan Presiden SBY.
Pembicaraan tersebut juga menyampaikan peluang Indonesia dalam kapasitas negara dengan perkembangan ekonomi yang positif. Peranan Indonesia diyakini bisa ikut mengatasi krisis sebagaimana yang pernah dilakukan pada tahun 2008 lalu.

Proporsional APBN yang sehat dengan berbasis pemerataan ekonomi, juga menjadi salah satu pembahasan penting antara WB dengan Pemerintah Indonesia. Menurut SMI, bila APBN lebih berpihak pada masyarakat miskin dan kepentingan publik, akan ikut berdampak pada pertumbuhan ekonomi suatu negara.

“Krisis di Eropa, pasti akan mengurangi potensi pertumbuhan ekonomi dunia. Negara maju, diprediksi menurun sekitar 0,6 persen. Kawasan Asia juga akan menurun,’’ ujar SMI mengingatkan.(afz/jpnn)

Mahasiswa Kedokteran UMSU Demo

Tuntut Perbaikan Fasilitas

MEDAN-Ratusan mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (FK UMSU) I menggelar aksi damai menuntut perbaikan fasilitas, sarana, dan prasarana kampus di Jalan Gedung Arca, Selasa (8/11).
“Beberapa poin tuntutan yang paling mendasar kami adalah seluruh fasilitas yang disiapkan kampus harus sesuai dengan tingginya harga kuliah. Seperti kelengkapan ruang kuliah, perpustakaan, keamanan kampus yang kerap terjadi kehilangan dengan peralatan mahasiswa. Tuntutan ini kami demi menjaga kelancaran perkuliahan di fakultas ini,” seru Ketua Badan Aspiratif Mahasiswa (BAM) FK UMSU, Triaspiko Tenggara dalam pernyataan sikapnya.

Mereka menginginkan pihak rektorat kampus melengkapi tuntutan seperti ruang praktikum, skills Lab, ruang kuliah, perpustakaan, masjid, ruang istirahat dan ruang tenaga pengajar.

Hampir dua jam melakukan aksi damai dengan melakukan mogok belajar, ratusan mahasiswa akhirnya diterima pihak rektorat untuk melakukan mediasi. Namun disaat proses mediasi berlangsung, wartawan sempat tidak diperkenankan masuk ke dalam ruangan oleh dosen.

Sebelumnya Kabiro Kemahasiswaan, Rahmat Kartolo, meminta sejumlah wartawan untuk hadir dalam mediasi sebagai bentuk klarifikasi dan pencarian solusi oleh pembantu rektor III.

Menyikapi tuntutan dan aspirasi mahasiswa, Pembantu Rektor III UMSU, Muhammad Arifin SH M Hum, mengatakan aksi ini terjadi karena tidak lancarnya komunikasi antara rektor dengan mahasiswa. Jika masalah ini cepat disikapi secara arif maka akan ada solusi. “Kita berkomitmen akan terus membenahi fasilitas, selain itu dosen yang belum S2, saat ini tengah disekolahkan dalam upaya menuntut peningkatan kualitas kampus,”ujarnya.

Sebelumnya mahasiswa mengaku bahwa mereka tidak pernah melakukan mediasi dengan pihak rektorat sejak tahun 2008. Arifin menganggap terhambatnya komunikasi yang terjalin dengan mahasiswa perlu disikapi kedepannya. “Setidaknya dengan seringnya melakukan mediasi akan terjalin komunikasi dalam mencari solusi,”ucapnya.(uma)

Bumikan Perpustakaan dengan Penguatan Minat Baca

Dunia ilmu pengetahuan sarat dengan perkembangan teknologi informasi yang berkembang dalam globalisasi dunia. Perkembangan ini memudahkan setiap orang mendapatkan ilmu. Bila dulu orang harus mencari buku (pustaka buku), untuk mendapatkan ilmu dan informasi, kini akses internet lebih memudahkan (pustaka elektronik).

Tapi, apakah efektif untuk diakses semua orang? Tentu saja tidak semudah itu. Alasannya, karena tak semua orang memiliki perangkatnya atau bisa mengaksesnya. Masyarakat yang ada di pedesaan tidak semua bisa melakukannya. Pustaka buku sangat dibutuhkan di sana karena mereka membutuhkan tambahan pengetahuan dari buku-buku yang sebelumnya tidak pernah mereka baca. Kurangnya perhatian pemerintah setempat ataupun pemerintah pusat sangat menghambat program untuk membuat sebuah perpustakaan kecil yang dapat membantu masyarakat pedalaman yang belum mempunyai sarana mengembangkan minat bacanya. Ada hal lain yang menghambat program tersebut, yaitu kurangnya anggaran perpustakaan dari pemerintah yang sebenarnya menjadi satu faktor terpenting dalam membangun sebuah perpustakaan di daerah.

Terpenting perpustakaan sangat terkait erat dengan minat baca setiap individu. Karena minat bacalah mengisi ruang perpustakaan untuk mengisi bekal ilmu pengetahuan. Dalam Al quran jelas disebut bagaimana seseorang sejak dini sudah dimotivasi untuk membaca, membaca dan membaca. Sebagaimana terurai dalam surat Al Iqra. Artinya, membaca membuat terbuka lebar jendela pengetahuan dan kehidupan manusia.

Apakah ini mempengaruhi dunia pengetahuan dan pendidikan di Indonesia?  Jawabannya adalah ya, tentu saja ini mempengaruhi karena perpustakaan adalah jantung pengetahuan dan buku adalah jendela ilmu, apabila kita tidak mempunyai perpustakaan yang mempunyai beragam buku bagaimana kita mau berkembang menjadi Negara maju yang berisikan orang-orang cerdas. Ini bukanlah hal yang sepele, sudah menjadi kewajiban pemerintah membuat sebuah sarana yang mencerdaskan bangsanya dan seharusnya anggaran untuk perpustakaan diperhatikan secara serius oleh pemerintah.

Kita sering membicarakan tentang perpustakaan tapi terkadang banyak yang kurang tahu tentang perpustakaan. Perpustakaan bisa diartikan sebagai sebuah sarana yang menyediakan fasilitas membaca bagi publik. Perpustakaan juga mempunyai  peran yang cukup banyak, misalnya bisa mendapatkan informasi  dari buku yang kita baca di perpustakaan, perpustakaan juga dapat membantu orang yang tidak mampu untuk tetap mempertahankan minat membacanya  karena perpustakaan menyediakan berbagai koleksi buku yang dapat dipinjam  tanpa harus membayar.
Sebenarnya perpustakaan harus dimiliki semua instansi, universitas, sekolah dan umum. Dari mulai TK (Taman Kanak-kanak), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), maupun Sekolah Menengah Atas (SMA), karena perpustakaan ini bisa dikatakan sebagai  pengembang minat dan budaya membaca serta kesadaran pentingnya membaca sepanjang kita masih hidup di kalangan pelajar, apalagi seiring berjalannya waktu minat membaca pelajar yang diharapkan makin meningkat malahan makin memburuk. Dari perpustakaan ini juga kita dapat merevitalisasi atau menumbuhkan kembali minat membaca yang telah pudar dengan cara mengajak pelajar untuk mengenali perpustakaan dengan cara mensosialisasikan peranan atau fungsi perpustakaan ke sekolah-sekolah dan mengajak sekolah-sekolah untuk membuat perpustakaan sebagai tempat yang tidak membosankan dan nyaman bagi siswa/i-nya.

Di sini juga dibutuhkan peran pihak sekolah agar mengimbau siswanya untuk sering meminjam buku di perpustakaan setiap sebulan sekali, sehingga ada suatu kegiatan untuk mengunjungi perpustakaan, yang lama-lama akan membentuk suatu kebiasaan mengunjungi perpustakaan. Pihak sekolah juga harus selalu menanamkan kepada siswanya untuk sering membaca buku sehingga akan membentuk minat membaca.

Saya sering pergi ke perpustakaan untuk membaca buku-buku pengetahuan yang terdapat di sana, bahkan saya sering mendapatkan ide-ide untuk membuat tulisan dari buku-buku yang saya baca di perpustakaan sehingga saya menganggap perpustakaan adalah sebagai sumber ide dan sebagian pengetahuan yang saya miliki.

Perpustakaan di sekolah saya sangat memperhatikan kenyamanan bagi siswanya yang berkunjung, mulai dari ruangan yang tenang, kursi nyaman, dan ruangan cukup lebar sehingga semua orang merasa nyaman ketika berada di sana . Karena banyak sekali koleksi buku-bukunya, dan setiap bulan pasti ada tambahan buku-buku baru yang menarik untuk dibaca. Proses peminjaman buku di sana dikelola dengan baik, siswa yang meminjam buku harus mengembalikan bukunya pada tanggal yang dicantumkan di balik bukunya, apabila tidak maka siswa tersebut akan di berikan sanksi atau denda. Proses peminjaman buku di sana sangat baik karena adanya kesadaran dari siswanya untuk mengembalikan buku tepat pada waktunya.  Dari pola ini sebenarnya sudah terbentuk kesadaran dan kedisiplinan membumikan perpustakaan dengan mengajak semua pihak memberdayakan minat baca.

Banyak juga faktor-faktor  yang dapat membuat perpustakaan, khususnya perpustakaan menjadi membosankan untuk dikunjungi pelajar. Saya sering mendengar banyak pendapat negative dari  pelajar tentang perpustakaan. Perpustakaan sekolah itu dianggap membosankan.

Faktor pertama, karena tempatnya yang kurang nyaman, hal ini disebabkan oleh pihak sekolah yang kurang memperhatikan keadaan perpustakaan sekolahnya, padahal perpustakaan sekolah ini  mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam mencerdaskan siswa di sekolah.  Kedua, keterbatasan koleksi buku, baik dalam jumlah, kualitas buku maupun variasi buku yang ada di rak perpustakaan. Nah, hal ini dapat membuat siswa bosan ke perpustakaan karena hanya buku-buku yang sama saat dilihat di rak perpustakaan setiap berkunjung. Sebenarnya keterbatasan ini disebabkan oleh kurangnya anggaran yang diberikan untuk perpustakaan, sehingga menyebabkan perpustakaan tidak dapat menambahkan buku baru kedalam koleksinya. Ketiga, kurangnya promosi tentang fungsi maupun peran perpustakaan juga menyebabkan sedikit siswa yang ingin mengunjungi perpustakaan. Sebenarnya ajakan dan dorongan untuk ke perpustakaan harus selalu disampaikan kepada siswa. Ketiga faktor tersebut harus ditanggapi dengan serius dan harus diperbaiki oleh semua perpustakaan.

Menurut saya sebaiknya di setiap perpustakaan dibuat sebuah pengumuman tentang buku-buku yang baru ditambahkan agar siswa lebih bersemangat untuk membaca di sana dan sebaiknya untuk menambah keindahan perpustakaan, warna dinding ruangannya lebih mengesankan kesejukan di dindingnya juga digantungkan gambar ataupun tulisan yang memberikan motivasi kepada pelajar dan pengelolaan peminjaman bukupun harus diperhatikan dengan baik. Selain itu dekorasi ruang baca yang nyaman membuat pengunjung untuk berlama-lama dengan keasyikannya. Informasi buku baru yang menarik sangat penting diinformasikan. Pengelolaan dengan manajemen yang baik mempermudah dan membuat daya tarik pengunjung. Apalagi petugasnya melayani dengan ramah tamah dan wajah yang ceria.

Nah, sebagai penutup mungkin sekolah, kampus, umum bisa membuat dan menata manajemen perpustakaan yang baik. Paling tidak perpustakaan bisa menjadi tujuan wisata ilmu bagi semua orang. Kalau perpustakaan sudah menjadi satu tujuan wisata, alangkah indah dan menariknya pemandangan bila singgah di sebuah perpustakaan. Jadi dekorasi yang menarik, penataan buku yang membuat orang tertarik dan berminat wisata dari satu rak ke rak lain.  Jelas dunia perpustakaan jadi membumi di masyarakat dan semangat minat baca masyarakat jadi meningkat. (*)

Oleh: Rr Meidy Irzha Adewidya

*Penulis adalah siswi Kelas X-2 
SMA Negeri 1 Medan
Jalan Teuku Cikditiro No.1      

Kejurprov PBSI Sumut Diikuti 628 Atlet

MEDAN-Pangdam I /BB Mayor Jenderal Lodewijk F. Paulus berharap melalui Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) bulu tangkis dapat menghasilkan atlet andal yang dapat diandalkan di tingkat nasional dan internasional.

“Saya yakin pebulu tangkis yang tampil di kejuaraan kali ini merupakan pemain terbaik di daerahnya masing-maisng. Jadi, apabila mampu tampil sebagai juara di even ini, maka sang juara adalah seorang pemain yang memiliki mental dan kemampuan yang sangat teruji,” bilang Pangdam I/ BB Mayor Jenderal Lodewijk F. Paulus dalam sambutannya yang dibacakan Kasdam I/ BB, Brigjen I G De Sumarta saat pembukaan Kejurprov Bulu Tangkis  yang berlangsung di GOR PBSI Sumut Jalan Williem Iskandar Medan Estate, Selasa (8/11).

Selanjutnya Pangdam I/BB mengharapkan kepada seluruh atlet untuk tetap semangat sepanjang pertandingan serta mampu bersikap jujur sehingga menjadi seorang pemenang yang bermartabat. “Bila itu mampu diterapkan, utamanya oleh para pembina dan pelatih, saya yakin even ini akan berlangsung sukses dan melahirkan pemain andal di masa mendatang,” bilangnya.

Sementara itu Ketua KONI Sumut H Gus Irawan Pasaribu SE AK MM mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik even yang digagas PBSI Sumut tersebut.

“Semakin banyak even yang digelar, maka akan semakin teruji kemampuan para atlet. Artinya, even bermanfaat bagi seorang atlet sebagai sarana untuk mengukur kemampuan yang dimiliki,” bilang Gus Irawan.

Ketua Pengprov PBSI Sumut Ir Johannes IW menyebutkan bahwa para juara di ajang ini akan disiapkan untuk berlaga di Kejurnas yang berlangsung di Riau pada 29 November hingga 3 Desember 2011 nanti. “

Kejurprov PBSI Sumut ini diikuti 628 pemain yang bertanding dalam beberapa kategori seperti kategori tunggal anak-anak Pa/Pi kelahiran 1999, kategori pemula Pa/Pi kelahiran 1997, kategori remaja Pa/Pi kelahiran 1995, kategori taruna Pa/Pi kelahiran tahun 1993, kategori dewasa pa/pi usia bebas, kategori veteran putri usia minimal 35 tahun, kategori veteran putra usia minimal 40 tahun kelahiran 1971, dan  kategori ganda veteran putra usia minimal 45 tahun.(omi)

Launching Persipura Usai Sea Games

JAYAPURA- Kendati telah menjuarai turnamen pra musim SCTV Cup, dan saat ini tengah mempersiapkan tim di kompetisi Inter Island Cup (IIC) 2011, mutiara hitam tak buru-buru melaunching tim alias memperkenalkan kepada publik.

Ketua umum Persipura Benhur Tommy Mano kepada Cenderawsih Pos kemarin mengatakan pihaknya akan melaunching tim setelah perhelatan Sea Games.

“Memang kita sudah tetapkan nama – nama tetapi kita belum bisa launching sekarang ini,” ungkapnya. Itu karena sekarang sejumlah pemain Persipura mendapat kehormatan memperkuat Timnas di Sea Games sekarang ini. Selain itu, karena sebagian pemain sedang masuk Timnas senior, maka kita belum bisa launching tidak etis kalau launchingnya tidak dihadiri oleh semua anggota tim Persipura,” katanya.

Karenanya Tomi Mano mengungkapkan bahwa rencana launching baru dilaksanakan usai perhelatan Sea Games. “Kita harapkan kalau bisa setelah Sea Games, karena saat itu anak – anak sudah bisa kembali ke Jayapura  semuanya,” ujarnya lagi.

Jadi, bagaimana harapan dan target yang diberikan kepada anak-anak Persipura yang hari ini bertanding di Inter Island Cup, mantan Kadistrik Abepura ini menegaskan pihaknya tak membebani target dalam even yang ddikuti 11 klub ISL tersebut. Sebaliknya Persipura menjadikan even ini sebagai ajang uji tanding dan pemanasan saja.  “Tidak ada target, turnamen itu hanya sebagai ajang ujicoba dan pemanasan saja,” jelasnya. Sementara ini kata dia pihaknya masih menunggu kompetisi resmi yang akan di gelar PSSI, sehingga penting bagi Persipura untuk mengikuti even tersebut sekaligus menjadi  ajang untuk menambah jam terbang bagi pemain  muda Persipura. Bagi Tomi Mano selama belum ada kompetisi resmi dia tidak akan bicara target, apalagi sekarang ini pihaknya sedang sibuk menggalang dana untuk membiayai operasional Persipura.

“Sekarang kita belum bisa bicara target selama belum ada kompetisi resmi. Dan kami masih lobi – lobi cari dana, putar otak supaya tim ini  terus eksis saja itu yang penting,” tandasnya. (ta/wen/jpnn)

Indeks Konsumen Meningkat, Tren Ekonomi Positif

MEDAN-Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Sumatera Utara pada triwulan IV tahun 2011 mencatat poin positif, sebesar 109,57. Yang artinya kondisi ekonomi konsumen pada triwulan III tahun 2011 meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (ITK sebesar 106,26).

Naiknya indeks pada triwulan III ini dikarenakan berbagai variabel pembentukan ITK. Diantaranya, rendahnya inflasi terhadap konsumsi makanan sehari-hari, dan meningkatnya konsumsi beberapa komoditi makanan dan bukan makanan. “Inflasi pada berbagai bahan kebutuhan makanan tidak terlalu tinggi, sementara konsumsi masyarakat juga tinggi,” ujar Kepala BPS Sumut, Suharno. Meningkatnya indeks ini juga sebagai penunjuk sikap optimisnya masyarakat akan pergerakkan ekonomi.

Dosen Ekonomi Unimed, M Ishak, melihat ITK triwulan ini tidak dapat dikatakan berkualitas, karena variabel penunjang kenaikan indeks adalah konsumsi masyarakat yang tinggi. “Pada triwulan III tahun ini jatuh pada pertumbuhan bulan Juli, Agustus dan September. Bulan ini banyak pengeluaran karena liburan, masuk sekolah, puasa dan lebaran, jadi banyak pengeluaran masyarakat,” ucapnya.

Selain pengeluaran, pendapatan yang paling dominan untuk menentukan penghasilan masyarakat. Variabel ITK juga ditentukan pendapatan rumah tangga dan kaitan inflasi dengan konsumsi makanan sehari-hari. Tetapi pada triwulan ke III ini, pendapatan rumah tangga menurun, dibandingkan dengan triwulan ke II.

“Itu dia, pendapatan masyarakat habis untuk berbelanja memenuhi kebutuhan pada bulan tersebut, sehingga pendapatannya ada, jadi tidak ada simpanan, atau dengan kata lain tidak memiliki investasi,” tambah Ishak. (mag-9)