24 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14455

Liga Futsal Siwo PWI Sumut Diundur

MEDAN- Pelaksanaan Liga Media Siwo PWI Sumut Piala Gubsu ke-III yang seyogyanya digelarnya pada tanggal 26 November-4 Desember 2011 diundur menjadi tanggal  10-18 Desember 2011.

Menurut ketua panitia Liga Media ke-III Halomoan Samosir didampingi sekertaris Muhammad Syamsir, Jhony Ramadhan Silalahi (Wakil Ketua Siwo PWI Sumut), Ayub Kesuma dan Yonan Febrian, pengunduran jadwal Liga Futsal tahun ini merupakan hasil keputusan antar pengurus Siwo Sumut dan PWI Cabang Sumut.

Dari masukan yang ada, panpel menindaklanjuti dengan menetapkan perubahan jadwal pelaksanaan liga tersebut. Dan menyangkut syarat peserta dari yang sebelumnya 6 anggota PWI dan 4 wartawan biasa yang telah bekerja selama 3 tahun di media, panpel memutuskan bahwa peserta anggota PWI menjadi 5 orang dan wartawan yang bukan anggota PWI 5 orang.

Selanjutnya, ketika pertandingan berlangsung , peserta diwajibkan 3 anggota PWI dan 2 wartawan yang berada dilapangan. Dan ini merupakan keputusan mutlak yang tidak dapat diganggu gugat. Sedangkan dari penyusunan jadwal pertandingan, panpel akan melaksanakan laga pembuka pada hari Sabtu dengan menggelar dua pertandingan.

Pada hari Minggu, Senin, Selasa dan Rabu pertandingan akan dimulai pada pukul 15.00 Wib dan direncanakan pukul 17.00 WIB pertandingan akan usai. Pertandingan semifinal akan dilaksanakan pada Jum’at tanggal 16 Desember dengan menggelar dua pertandingan. Dan selanjutnya partai final dilangsungkan Minggu (18/12) siang.

Sementara pendaftaran peserta Liga Media akan dibuka mulai tanggal 1-8 Desember di Kantor PWI Sumut Jalan Adinegoro/Parada Harahap mulai pukul 10.00-15.00 Wib atau menghubungi contac person 081361456933 dan 082163851927. (jun)

Daya Saing Indonesia Melorot HaKI Jadi Modal Kekuatan

JAKARTA – Indonesia mengalami kemunduran dalam daya saing usaha dibandingkan dengan negara lain di dunia. Hasil survei World Economic Forum (WEF) pada 2010-2012 menempatkan daya saing Indonesia pada peringkat 46 dari 142 negara. Posisi tersebut melorot dua peringkat dari posisi sebelumnya, di mana  Indonesia menempati posisi 44.

Hasil survei ini tentu mengejutkan bagi banyak pihak. Pasalnya pada 2010, Indonesia sebetulnya berhasil mencatat prestasi yang luar biasa, sebab peringkat daya saingnya meningkat drastis dari level 54 menjadi 44 dari 139 negara.
“Tentu ini mengejutkan kita. Dan salah satu penyebabnya adalah masalah perlindungan Hak Kekayaan Intelektual yang masih lemah,” kata Sugihono Kadarisman, Vice Chairman International Chamber of Commerce (ICC) Indonesia dalam keterangan persnya, Senin (7/11).

Ada berbagai hal yang menyebabkan turunnya peringkat daya saing Indonesia itu. Selain lemahnya  infrastruktur, masalah utama yang dihadapi para pengusaha di Indonesia adalah soal perlindungan hak kekayaan intelektual (HaKI).
“Kurangnya perlindungan hak cipta, mulai dari tingkat kebijakan berupa perumusan peraturan perundangan, sosialisasi, pelaksanaan, hingga penegakan hukum, tentunya akan menghambat kepastian berusaha serta daya inovasi dari para pelaku usaha di Indonesia,” tambahnya.

Hal tersebut diamini Sekjen Perhimpunan Masyarakat HAKI Henry Soelistyo Budi. Menurutnya, pemerintah harus lebih serius melakukan perlindungan atas Hak Kekayaan Intelektual untuk Meningkatkan Daya Saing Usaha Indonesia.(esy/jpnn)

Berharap Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Atlet

MEDAN-Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Medan menggelar pelatihan pelatih, peneliti, praktisi dan teknisi olahraga tahun 2011untuk cabang olahraga gulat.

Pelatihan ini merupakan gelombang kedua, setelah sebelumnya Dispora Medan jugua menggelar kegiatan sejenis beberapa waktu lalu. Kagiatan kali ini berlangsung di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar Sumatera Utara (PPLP Sumut) Jalan Sekolah Pembangunan/ Sunggal Medan mulai 7 s/d 12 Nopember 2011.

Pelatihan pelatih gulat gelombang kedua ini diikuti 40 peserta yang berasal dari guru-guru olahraga dan pelatih klub sekolah binaan Dispora Kota Medan.

Pelatihan dibuka oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Drs Hanas Hasibuan MAP mewakili Walikota Medan, Senin (7/11). Dalam sambutan pembukaannya Kadispora menegaskan bahwa apa yang dilakukan pihaknya ini merupakan upaya untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pelatih.

Selanjutnya Hanas berharap agar para pelatih yang mengikuti kegiatan ini mampu mengaplikasikan kepada para anak asuhnya, sehingga apa yang didapat selama mengikuti pelatihan berdaya guna dan berhasil guna.

“Kami berharap agar apa yang dilakukan sekarang ini bukan acara seremonial belaka, sehingga ke depan mampu membuahkan prestasi yang dapat membanggakan Sumut di tingkat nasional,” bilang Hanas.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh panitia pelaksana Drs Azzam Nasution. Bahkan secara tegas Azzam mengatakan bahwa penting bagi seorang pelatih untuk menimba pengetahuan dan melakukan evaluasi demi perkembangan dan kemajuan olahraga yang bersangkutan. (omi)

Gas untuk Industri Sumut Dijatah 40 Persen

MEDAN- Perusahaan Gas Negara (PGN) memberikan kuota untuk setiap pelanggannya  di Sumut. Hal ini dikarenakan kurangnya pasokan gas yang dimiliki oleh PGN, terutama dari pemasok utama yaitu PT Pertamina dan PT Pertiwi Nusantara Resource (PNR) berkurang, maka gas yang disalurkan ke industri dan masyarakatpun berkurang.

“Sejak 16 oktober kemarin, pembagian kuota untuk penyaluran gas sudah berlaku untuk industri di Sumut, mulai yang di Belawan, Binjai dan Tanjung Morawa,” ujar General Manager SBU DW III, Medan, Moegiono. Menurutnya, pembagian kuota ini berlaku hingga waktu yang tidak ditentukan, hingga pasokan gas yang dimiliki PGN mencukupi.
Untuk saat ini, pemasokan gas ke berbagai industri di Sumut yang disalurkan PGN sekitar 40 persen. Dan semuanya berlaku untuk semua pelanggan industri yang berjumlah sekitar 54 industri existing. “Semua pembagian kuota tersebut adil, tidak ada yang dianaktirikan, 54 industri existing tersebut hanya mendapatkan pasokan 40 persen gas PGN,” tambah Moegiono.

Pasokan gas yang paling berkurang diterima oleh PGN berasal dari PT PNR, bahkan penurunan pasokan gas tersebut mencapai 50 persen dari nilai kontrak. Sementara itu, dari pasokan gas alam yang berasal dari NAD juga tidak mencukupi kebutuhan gas industri dan rumah tangga di Medan. “Gas kita berasal dari NAD, tetapi gas di sana juga tidak banyak, karena sumurnya sudah tua,” ucap Moegiono.

Penggunaan bahan bakar gas lebih murah dibandingkan denga penggunaan BBM (Bahan Bakar Minyak), atau dalam equevalennya, gas dapat dibeli dengan nilai 8-9 Dollar per MMGPU sedangkan untuk BBM bisa mencapai 26-28 Dollar MMGDU. “Penggunaan bahan bakar gas lebih murah, tetapi barangnya tidak ada,” tambahnya. Kalau dari hitungan ekonomi, biaya produksi murah, maka biaya jual juga bisa menjadi murah.

Berbagai usaha juga telah dilakukan oleh PGN terkait untuk menambah pemasokan gas, termasuk ke pemasok gas, baik melalui lelang maupun permintaan khusus ke manajemen pemasok. Tetapi hal ini akan menjadi sangat sulit, mengingat gas merupakan produk ekspor di Indonesia. Bahkan pemerintah sudah melakukan perjanjian ekspor gas dengan jangka puluhan tahun dengan beberapa negara, seperti Jepang, Singapura dan lainnya. (mag-9)

Melanggar, Langsung Ditilang

Satlantas Sosialisasi Patuh Lalulintas

MEDAN- Ini peringatan bagi pengemudi angkutan kota (Angkot) dan becak bermotor (Betor) yang suka ugal-ugalan dan tak patuh aturan lalulintas. Pasalnya, Satuan Lalulintas (Satlantas) Polresta Medan akan menindak tegas setiap pengemudi angkot dan betor yang melanggar aturan dan rambu-rambu lalulintas.

“Untuk tujuh hari ke depan, kita akan melakukan sosialisasi terhadap pengemudi angkot dan betor. Setelah dilakukan sosialisasi, kita akan melakukan tindakkan berupa tilang di tempat,” ungkap Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga di Malporesta Medan, Selasa (8/11) pukul 15.30 WIB.

Tagam juga mengungkapkan, kesadaran pengendaraan harus ditingkatkan untuk menaati lalulintas selama mengendari kenderaannya. “Kesadaran pengemudi dalam displin lalulintas saat ini yang diperlukan,” ungkap Tagam.

Lanjut Tagam menjelaskan, pihaknya melalui Sat Lantas Polresta Medan terus melakukan penertiban terhadap sejumlah terminal liar yang beroperasi, karena selalu membuat kemacetan. Pihaknya juga akan melakukan tindakkan tegas kepada penggelola terminal liar maupun pengemudi angkutan umum yang masih beroperasi.

“Kita akan terus melakukan penertiban terminal liar. Kalau itu tetap dilakukan, kita tetap akan melakukan tindakkan sesuai peraturan yang ada,” ujar Tagam.

Dia juga mengungkapkan, berasarkan hasil penertiban yang dilakukan sejak 29 September hingga 5 November lalu, pihaknya mengeluarkan 65 set surat tilang di tempat serta menyita angkutan roda empat sebanyak 55 unit dan STNK 10 lembar.

Setelah ini, Polresta Medan akan mengundang para pengusaha angkutan umum yang mencari sewa di terminal liar pada Jumat (11/11) medatang di Aula Bayangkari Polresta Medan.

“Kita akan mengundang semua pengusaha angkutan umum yang mencari sewa di terminal liar. Kemudian kita berikan pemahaman dan sosialisasi peraturan lalulintas agar para supir angkutan umum ini mentaati peraturan lalulintas,” ujarnya.

Tak hanya itu, truk pengangkut pasir juga akan ditertibkan. Hingga kini, 25 unit truk pengangkut pasir sudah disita dan menilang 72 lembar SIM serta 290 STNK. Saat disinggung terhadap kemacatan yang terus menghantui Kota Medan, Tagam mengungkapkan, Kota Medan merupakan kota besar serta pertumbuhan kendaraan semakin meningkat setiap tahunnya, namun untuk menghindari kemacetan yang terus terjadi diperlukan kesedaran masyarakat saat mengendari kenderaan bermotor dengan tertib berlalu lintas.(mag-7)

Saya tak Ada Menemuinya…

Dikabarkan Makan Siang Bersama Hasan Basri, Ketua Komisi B Kepanasan

MEDAN- Beredarnya kabar, telah ada kesepakatan terselubung antara Ketua Komisi B DPRD Medan Roma P Simaremare dengan Kadis Pendidikan Kota Medan Hasan Basri, membuat politisi PDI Perjuangan itu ‘kepanasan’. Pasalnya, dia mengaku tidak pernah melakukan pertemuan dengan Hasan Basri, apalagi makan siang bersama di restoran dengan Kadisdik Kota Medan itu.

“Saya jelas membantah. Saya minta agar diklarifikasi. Saya minta tunjukkan orangnya, itu sudah pencemaran nama baik,” kata Roma P Simaremare didampingi Salman Alfarisi di ruang Komisi B DPRD Medan, Selasa (8/11) siang.
Roma menegaskan, dia tidak ada bertemu dengan Kadisdik Medan Hasan Basri di restoran, Senin (7/11) kemarin. “Memang saya ada keluar (gedung dewan, Red) habis rapat, tapi saya tidak ada menemuinya (Hasan Basri, Red). Saya dan anggota fraksi lainnya berkeliling dari pukul 11.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB,” terangnya tanpa merinci tempat-tempat yang mereka datangi.

“Kami rapat membahas persiapan rapat kerja cabang. Sesudah itu, kami makan bersama din Restoran ‘Tabobak’ di Jalan Multatuli. Kan Nggak mungkin Hasan Basri makan di situ (Restoran Tabobak),” jelasnya.

Sesudah makan siang, lanjut Roma, mereka pergi ke DPRD Sumut untuk menemui anggota Fraksi PDI P DPRD Sumut dan selanjutnya mereka kembali ke Fraksi DPRD Kota Medan sekitar pukul 14.30 WIB. “Sekitar pukul 15.30 WIB, saya berangkat ke DPC PDI P untuk rapat bersama DPC dan PAC. Kemudian, sekitar pukul 19.00 WIB, kami melanjutkan rapat internal DPC Partai PDI P yang selesai pukul 21.00 WIB yang langsung pulang ke rumah. Jadi, kapan saya bertemu dengan Hasan Basri?” katanya lagi.

Mengenai ponselnya yang tidak diangkat saat dihubungi wartawan koran ini, Roma mengaku saat itu dia sedang rapat membahas persiapan rapat kerja cabang. “Kalau lagi rapat, kami dihimbau ketua Fraksi untuk mematikan HP. Tapi saya tidak mematikan HP dan sengaja tidak mengangkatnya,” cetusnya.
Sementara, Salman Alfarisi yang terus mengikuti perbincangan, mengakui kalau ponsel Roma Simaremare memang tidak diangkat saat dihubungi. “Saya saja saat menghubunginya juga tidak diangkat. Memang saya ada jumpa dengan ketua di Gedung Dewan dan kami hanya say hello saja,” katanya.

Sedangkan mengenai rekomendasi pencopotan Hasan Basri yang dilayangkan Komisi B ke Ketua DPRD Medan, Roma menjelaskan, hingga kini belum diketahui apakah sudah disampaikan ke wali kota atau belum. “Kita sebagai perwakilan rakyat hanya mengusulkannya, itu wewenang wali kota,” ujarnya.

Ketika disinggung mengenai rapat paripurna yang bakal digelar Kamis (17/11) yang mengagendakan pembacaan rekomendasi Komisi B terkait pencopotan Hasan Basri sebagai Kadis Pendidikan Medan, menurut Roma, jika benar dilakukan mutasi, maka rekomendasi Komisi B tersebut tak perlu lagi dibacakan di rapat paripurna tersebut. “Tapi itu kan masih isu, belum pasti. Kalau benar Hasan Basri dicopot pada Rabu (16/11) nanti, lebih bagus lagi,” kata Roma.
Sementara Salman menambahkan, rapat paripurna yang bakal digelar Kamis (17/11) mendatang ada dua agenda, yakni pembacaan rekomendasi Komisi B dan usulan pembentukan Pansus PSB 2011. Bila Hasan Basri telah dicopot sebelum paripurna digelar, jelas Salman, maka rekomendasi tak perlu dibacakan lagi, maka dilanjutkan dengan pembahasan pembentukan Pansus PSB 2011.

“Pembentukan Pansus PSB tetap berjalan untuk menyelidiki kenapa ada kelas gelap dan siswa siluman. Sedangkan untuk siswa yang sudah mengikuti kegiatan belajar dan mengajar, Pansus PSB tidak akan mengganggu mereka, karena bukan mereka yang melakukan kesalahan, tapi pelaksanaan sitemnya yang salah,” terangnya.

Politisi PKS ini menjelaskan, Pansus PSB dibentuk bukan untuk menghakimi, tapi memperbaiki kinerja Dinas Pendidikan Kota Medan dengan menguatkan sistem supaya jangan terjadi penyelewengan lagi di masa mendatang.

Dijelaskannya, Kepala Sekolah yang terlibat dalam PSB sudah dilakukan pemanggilan oleh Komisi B. Tapi para kepala sekolah dari SMAN 2 dan SMAN 4 tersebut tidak juga datang sampai saat ini. “Yang saya tahu ada dua sekolah dan sudah disurati sebanyak dua kali dan yang bersangkutan tidak datang. Kalau untuk kerpala sekolah yang terbukti terlibat PSB akan dicopot apa tidak, itu semua Pansus yang akan membahas bersama anggota dewan, apa akan disetujui atau tidak,” jelasnya.

Sementara Ketua DPRD Medanh, Amiruddin yang dikonfirmasi wartawan koran ini terkait rekomendasi pencopotan Kadisdik Medan mengaku, masih akan melakukan konsultasi dengan seluruh Ketua Fraksi DPRD Medan. “Hasil rapat Banmus, tanggal 17 nanti akan dilakukan pembentukan Pansus. Tetapi sebelumnya, Pimpinan DPRD Medan, Ketua Fraksi dan Komisi B akan melakukan pertemuan dulu sebelum tangal 17. Itu kan sesuai dengan tata tertib yang harus dikonsultasikan dengan ketua-ketua fraksi,” bebernya.

Ketika disinggung adanya informasi kalau Ketua DPRD Medan sudah mengirimkan Rekomendasi pencopotan Kadisdik Memdan yang isinya berbeda dan meminta agar Kadisdik Medan diberikan disiplin. Amiruddin membantahnya. “Siapa yang bilang? Kita (DPRD Medan) belum tahu apa Kadisdik Medan dicopot atau tidak. Karena copot mencopot adalah urusan Wali Kota Medan,” ungkapnya.

Terkait dengan pelantikan yang akan dilaksanakan Wali Kota Medan pertengahan November ini, Kepala Badan Kepegawaian daerah (BKD) Pemko Medan Parluhutan enggan berkomentar lagi. “Belum diterima rekomendasi dari Gubernur Sumut. Belum tahu kita kapan pelantikan. Nantilah, saya lagi ada urusan,” bebernya.

Hal senada juga dikatakan Sekda Kota Medan Syaiful Bahri yang mengatakan kalau rekomendasi dari Gubernur terkait pencopotan Kadisdik Medan dan pejabat eselon II lainnya belum diterima dari Gubsu. “Belum ada diterima surat rekoemndasi itu. Kalau pun ada dan kapan jadwal pelantikannya, saya tidak bisa langsung memberitahu, karena ini merupakan rahasia negara yang harus saya emban sesuai dengan sumpah,” katanya.(adl)

Warga Minta IMB Sekolah Nanyang Dicabut

MEDAN- Untuk kesekian kalinya, puluhan warga Jalan Tomat, Kecamatan Medan Baru, mendatangi kantor Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB) Kota Medan. Mereka kembali meminta Dinas TRTB mencabut Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Nanyang Zhi Hui International Modern School di Jalan Abdullah Lubis simpang Jalan Sriwijaya, Medan Baru, Selasa (8/11) siang.

Dengan membawa poster bertuliskan kecaman dengan berdirinya gedung baru sekolah Nanyang. Warga tidak bertemu dengan Kadis TRTB dan seluruh aspirasinya diterima Sekretaris Dinas TRTB, Kahirul Sadam yang berjanji kepada warga akan mempelajari tuntutan warga.

“Kami datang untuk menyampaikan segala keluhan untuk meminta kepada Dinas TRTB yang sudah mengeluarkan IMBn untuk mencabutnya kembali karena sudah menyalahi pertauran yang berlaku sesuai dengan undang-undang dan Perda,” kata Lansia selaku perwakilan warga dalam orasinya.

Di bawah pengawalan personel Polsekta Delitua dan Polresta Medan, warga terus mengkritisi kinerja Dinas TRTB yang mereka nilai tidak serius dalam melakukan pembongkaran bangunan sekolah Nanyang yang menyalahi IMB.

“IMB gedung baru sekolah Nanyang harus dicabut agar pembangunan gedung berlantai IV tersebut tidak bisa dilnjuti. Sedangkan pembongkaran yang sudah berkali-kali dilakukan pada sisi bangunan membuktikan wibawa Dinas TRTB sudah dikangkangi Sekolah Nanyang yang pembongkarannya hanya ketuk cantik saja,” bebernya.

Sementara Camat Medan Baru Robert Napitupulu mengatakan, kalau permasalahan warga dengan Sekolah nanyang tidak ada titik temu yang pasti walau sudah dilakuka pertemuan yang difasilitasi Polresta Medan untuk menyelesaikan dengan jalur hukum. “Warga disarankan untuk mengajukan gugatan class action terhadap sekolah Nanyang yang sampai saat ini belum dilakukan. Sedangkan untuk sekolah Nanyang sudah terbukti dari sisi bangunannya sudah menyimpang dan harus dibongkar. Dan untuk warga agar tetap tidak menggangu ketertiban umum saat bmelakukan aksi nunjuk rasa di depan sekolah nanyang karena adapat menggangu masyarakat lainnya,” bebernya.(adl)

Selamat Jalan Sahabat

Pisah Sambut Kasat Brimob Polda Sumut

Pisah sambut Kasat Brimob Polda Sumut dari Kombes Pol Verdianto I Biticaca kepada Kombes Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso resmi digelar, Selasa (8/11) sekira pukul 09.00 WIB di Mako Brimob Polda Sumut Jalan Wahid Hasyim Medan.

Acara itu dihadi ri undangan,  yakni Wali Kota  Tebing Tinggi Ir  Umar Zunaidi, Rektor Universitas Amir Hamzah Doody  dan undangan lainnya. Terlihat para anggota Brimob dan   undangan memberikan cendramata kepada Verdi—sapaan akrab Kombes Pol Drs Verdianto I Biticaca.

Verdi sebentar lagi akan menduduki posisi barunya sebagai Kasat Pelopor Korps Brimob Mabes Polri.
Dalam kesempatan itu, Verdi menyanyikan dua buah lagu, meskipun dia mengaku selama ini tidak hobi bernyanyi.
“Ini lah yang dari dulu saya tidak tamat-tamat. Kalau dah dipanggil untuk nyanyi langsung gemetar ni tangan,” ujar  Verdi bersama istrinya melantunkan dua lagu ciptaan Pance F Pondang  ‘Untuk Sebuah Nama’ dan ‘Harus Ku Begini’.
Usai melantunkan lagu, seluruh anggota Brimob yang hadir tepuk tangan. Suara permintaan untuk menyanyi lagi pun terdengar beberapa kali di saat Verdi dan istrinya menyelesaikan satu lagu.

Di saat melantunkan lagu kedua, beberapa anggota Brimob naik ke pentas memberikan sekuntum bunga perpisahan.
Nampak sang istri Verdi menahan deraian air mata perpisahan tatkala para ibu Bhayangkari Brimob naik membawa sekuntum bunga.

Sementara itu  penggantinya Kasat Brimob Polda Sumut yang baru Kombes Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso juga melantunkan dua lagu yang dipersembahkan kepada Verdi.

Setyo yang didampingi istri melantunkan tembang kenangan berjudul ‘Setangkai Bunga Anggrek’ dan ‘Sio Mamae Beta’.
Kemerduan suara Kombes Setyo Boedi membuat tepuk tangan langsung terdengar  saat lagu baru beberapa bait dinyanyikan.

Usai prosesi, perpisahan pun dimulai dengan laporan perwira ditunjuk dan menyematkan kalung bunga serta memberikan kain ulos kepada Verdi.

Acara dilanjutkan tradisi pedang pora. Pejabat lama diarak pejabat baru sampai ke depan gerbang Markas Brimobdas.
Dengan penuh gagah sembari hormat, Verdi berjalan melewati pasukan pedang pora. Pedang pun satu persatu diangkat melepas kepergian Verdi.

Kemudian Verdi pergi meninggalkan markas komando dengan mobil Kijang Innova. (mag-5)

BPK RI Audit Disdukcapil

MEDAN- Terkait buruknya pelayanan e-KTP di Kota Medan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI melakukan audit dan evaluasi di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Medan. Hal ini dimaksudkan untuk mencari permasalahan yang terjadi dalam pelayanan e-KTP yang sampai saat ini masih mengalami kendala.

“BPK dari pusat sedang melakukan evaluasi di Disdukcapil mengenai e-KTP untuk mencari permasalahan yang terjadi untuk menemukan kendala yang terjadi termasuk kurangnya perangkat yang didatangkan dari pusat,” kata Sekda Kota Medan Syaiful Bahri, Selasa (8/11) siang.

Dikatakannya, selain melakukan pemeriksaan terhadap data jumlah penduduk di Kota Medan, BPK juga melakukan pengecekan bagiamana kinerja Disdukcapil hingga ke kecamatan dalam menerapkan pelayanan e-KTP, apakah sangat bagus atau tidak.

Kenapa BPK yang turun? “Karena mereka mau mengaudit dan mengecek data dan kinerja Disdukcapil Kota Medan, apakah sudah bagus. Karena anggarannya sangat besar untuk e-KTP ini,” cetusnya.

Syaiful menjelaskan, perangkat yang dijanjikan dikirim ke Medan sebanyak 146 paket, sedangkan yang sudah dirikim baru 42 paket yang tersebar di 21 kecamatan.

“Setiap kecamatan memiliki dua perangkat. Namun sebagian kecamatan ada yang perangkatnya rusak seperti di Kecamatan Medan Denai, sehingga hanya satu perangkat yang bisa beroperasi melayani masyarakat. Untuk itu, segala kekurangan yang ada di Kota Medan akan menjadi laporan BPK ke Depdagri untuk dilakukan penambahan,” bebernya.
Sementara Sekretaris Komisi A DPRD Kota Medan Burhanuddin Sitepu menilai, kendala yang terjadi di setiap kecamatan karena Disdukcapil tidak langsung berbuat untuk mengantisipasinya. Dia juga mengaku heran dengan kendala pelayanan e-KTP yang masih terjadi. Padahal, pelayanan e-KTP sudah berjalan dengan serentak di 21 kecamatan. “DPRD Medan kecewa juga dengan Disdukcapil yang terbukti dalam rapat dengar pendapat mengatakan tidak ada masalah lagi dan waktu mengentri data hanya butuh dua menit. Ternyata, pernyataan itu tidak sesuai dengan yang terjadi di lapangan,” bebernya.(adl)

Terus Berbenah Tingkatkan Pelayanan

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan telah resmi menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), namun masih banyak persyaratan yang harus dipenuhi. Apa saja? Berikut wawancara wartawan Sumut Pos, Jhonson P Siahaan dengan Kasubbag Hukum dan Humas RSUD dr Pirngadi Medan Edison Peranginangin SH Mkes, di ruang kerjanya, Senin (7/11) siang.

Langkah apa yang dilakukan manajemen RSUD dr Pirngadi Medan sebagai Badan Layanan Umum (BLU) dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat?
Kita telah mempersiapkan program-program seperti mempersiapkan sarana dan prasarana agar pelayanan kepada masyarakat bisa lebih maksimal, mempunyai tata kelola yang bagus dan lainnya.

Apa saja yang sudah dilakukan dalam membenahi sarana dan prasarana?
Kita mempersiapkan semuanya sesuai dengan Perwal (Peraturan Wali Kota, Red), karena Perwal itu merupakan panduan dalam pengelolaan BLU. Tidak hanya itu, rumah sakit juga memberikan peningkatan mutu pelayanan ke depannya.

Peningkatan mutu pelayanan yang bagaimana?
Ya, misalnya menekankan kepada pegawai, karyawan, dokter dan seluruh pekerja di rumah sakit ini agar lebih profesional dalam memberikan pelayanan. Hal ini dimaksudkan agar pasien ataupun keluarga pasien tidak lagi mengeluhkan tentang pelayanan di rumah sakit ini.

Mengenai kesejahteraan pegawai bagaimana?
Saya mengimbau kepada pegawai dan pekerja yang ada di RSU Pirngadi Medan agar lebih profesional dalam menjalankan tugas-tugas dan kinerjanya. Tidak hanya itu, kesejahteraan para pegawai sejak berlakunya BLU sudah berjalan dengan lancar tanpa ada kendala.

Imbauan Anda kepada masyarakat?
Imbauan saya kepada masyarakat, agar masyarakat jangan mudah terpancing dengan hal-hal yang tidak bertanggung jawab. Kalau ada masalah saat melakukan kunjungan atau saat berobat di RSU Pirngadi Medan, silahkan hubungi langsung ke heanpone saya, Humas RSU Pringadi Medan, Edison Peranginangin SH Mkes di nomor 081361662100.(*)