27 C
Medan
Sunday, December 21, 2025
Home Blog Page 14463

Lurah Izinkan Warga Demo

Penimbunan Lahan Perumahan Contempo Regency 24 Jam

MEDAN- Proyek penimbunan lahan perumahan Contempo Regency di Jalan Brigjen Zein Hamid, Kelurahan Titi Kuning, Medan Johor, terus berlanjut.
Selain membuat kebisingan selama 24 jam akibat aktivitas penimbunan yang dilakukan, pihak developer juga mengakibatkan rumah warga di sekitar areal penimbunan menjadi rusak karena rembesan air.

“Akibat dari penembokan keliling oleh pihak perumahan di bagian belakang, air yang mengendap di areal penimbunan itu merembes ke rumah warga. Akibatnya, sebahagian rumah warga menjadi rusak seluruh dindingnya akibat rembesan air tersebut,” kata Kristianus Sipayung, seorang warga yang keberatan dengan penimbunan perumahan itu, Jumat (14/10) Dikatakanya, setiap malam alat-alat berat yang digunakan untuk meratakan tanah timbun di sekitar areal membuat suara bising, apalagi pada malam hari. “Kami sudah tidak tahan lagi dengan suara bising itu. Warga sudah sepakat akan melakukan aksi kembali,” ancamnya.

Namun, lanjut Kristianus, segala keluhan yang dialami seluruh masyarakat harus dilakukan dengan musyawarah. “Lurah mengatakan, kalau kami boleh melakukan aksi, tapi harus dibicarakan dulu antara warga dengan pihak kelurahan,” cetusnya lagi.

Dijelaskannya, penimbunan yang dilakukan pihak manejemen Contempo Regency juga tidak mendapat izin dari Kelurahan Titi Kuning. Dengan begitu, Lurah menyarankan kepada warga untuk mengumpulkan tandatangan warga yang merasa terganggu dengan aktivitas penimbunan perumahan Cotempo Regency.

“Setelah kita menjumpai lurah, lurah menyarankan agar mengumpulkan tanda tangan warga yang keberatan. Sampai saat ini sudah ada 25 warga yang keberatan dengan penimbunan tersebut. Itu masih warga yang di belakang saja,” ungkapnya.

Lurah Titi Kuning, Fauzi yang dikonfirmasi wartawan koran ini mengatakan sangat mendukung warganya yang keberatan dengan aktivitas penimbunan yang tidak mengenal waktu dan sudah membuat sebahagia rumah waga yang rusak akibat rembesan air itu. “Selaku Lurah, saya mendukung warga saya. Saya siap mendukung dengan menindak developer perumahan tersebut,” katanya saat dihubungi melalui ponselnya.(adl)

Warga Tolak Tempuh Jalur Hukum

MEDAN- Warga Jalan Tomat, Medan Baru, menolak saran Waka Polresta Medan AKBP Pranyoto, menggugat pihak sekolah Nanyang Zhin Hui secara perdata. Warga beralasan, penyelesaian dengan menempuh jalur hukum akan memakan waktu yang sangat lama.

Hal tersebut dikatakan Lansia, perwakilan warga, saat ditemui wartawan koran ini di sekitar sekolah Nanyang Zhin Zhu, Jalan Abdullah Lubis, Jumat (14/10) siang.
“Warga menolak penyelesaiannya ditempuh dengan jalur hukum atau melakukan gugatan secara perdata. Karena penyelesaian di pengadilan akan berlarut-larut,” kata Lansia.

Bahkan kata Lansia, mereka juga menolak pendekatan secara personal yang dilakukan pihak Nayang. “Mereka mau melakukan pendekatan kepada warga secara perorangan, jelas kami menolaknya. Yang kami mau, Nanyang harus melakukan pendekatan kepada seluruh warga agar dapat diselesaikan,” bebernya.

Dijelaskannya, pada 3 hingga 8 Oktober lalu, pihak Nanyang mendatangi Polresta Medan meminta kepada kepolisian agar diberi izin melakukan pengecoran dan izin melakukan operasional pembangunan gedung berlantai IV tersebut.

“Sampai kapanpun kami tidak akan menerima segala saran yang diberikan, karena tidak menjadi solusi yang baik. Apalagi dengan jalur hukum, itu membuktikan kalau Nanyang adan melakukan dugaan permainan dengan polisi agar diselesaikan dengan jalur hukum,” cetusnya dengan nada kesal.

Menurutnya, warga yang mengeluhkan kondisi bangunan yang terletak di tengah pemukiman warga sangat mengganggu saat hujan turun dan sering terjadi banjir, karena air hujan masuk ke rumah warga. Selain itu, warga juga terganggu karena saat pulang sekolah, jalan di sekitar rumah warga macet, kemudian aktivitas sekolah hingga malam.

Camat Medan Baru Robert Napitupulu yang dikonfirmasi menyerahkan semuanya kepada dinas terkait untuk penyelesaian seluruh keluhan warga. “Sekolah Nanyang kan sudah dibongkar oleh Dinas TRTB, karena ada bangunannya yang tidak sesuai IMB. Jadi, kita minta kepada Dinas TRTB untuk melakukan pembongkaran bila Sekolah Nanyang tidak memiliki IMB,” ungkapnya.

Sebelumnya, puluhan warga Jalan Tomat yang tinggal di sekitar sekolah Nanyang Zhin Hui mendatangi Mapolresta Medan, Kamis (13/10) kemarin, untuk melakukan pertemuan dengan pihak Nanyang Zhin Zhu yang difasilitasi Waka Polresta Medan AKBP Pranyoto.

Dalam pertemuan itu kedua belah pihak tidak menemukan kata sepakat, sehingga Polresta Medan menyarankan kepada warga menempuh jalur hukum dengan menggugat pihak sekolah secara perdata.

“Kita hanya sebagai fasilitas kedua belah pihak agar permasalahan segera terselesaikan, namun kedua belah pihak masing-masng dengan keinginannya, dimana warga, sehingga kita menyarankan untuk menempuh jalur hukum dengan melakukan gugatan secara perdata,” kata Kabag Ops Polresta Medan Kompol Yushfi Nasution.(adl)

Jangan Ada Biaya untuk Jamkesmas

Dinkes Sumut Edarkan Surat Peringatan

Kutipan uang darah yang dilakukan RS Bandung Medan terhadap pasien Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkemas) membuat Dinas Kesehatan Propinsi Sumut mengambil sikap. Dinas kesehatan (Dinkes) Sumut langsung mengeluarkan surat edaran kepada Dinkes kabupaten/kota untuk melakukan pengawasan terhadap rumah sakit provider Jamkesmas, sejak Rabu (12/10) kemarin.

Dinkes Sumut menggeluarkan surat edaran untuk diedarkan ke seluruh Dinas Kesehatan kabupaten/kota dan rumah sakit provider agar menjalankan program Jamkesmas sesuai aturan yang berlaku,” beber Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Candra Syafei kemarin.

Kasus tersebut dialami pasien Jamkesmas, Riska Aprilia (14), warga Jalan Bukit Mas Lingkungan VI, Kelurahan Perdamaian, Stabat, Langkat, penderita tumor di kaki yang dirawat di RS Bandung di Jalan Mistar Medan Baru, Kamis (6/10) kemarin. RS Bandung mencoba mengambil keuntungan dari pasien tersebut dengan mengutip biaya delapan kantong darah sebesar Rp2.040.000.

Dinkes Sumut Jalan Prof HM Yamin mendengar adanya kutipan terhadap pasien Jamkesmas langsung membuat surat edaran Nomor : 440.800/20070/IX/2011 yang dikirimkan kepada seluruh Dinkes di kabupaten/kota. Perihal : Penyelenggaraan Jamkesmas/Jampersal, tertanggal 11 Oktober 2011. Dalam surat edaran itu, Dinkes Sumut menegaskan, bahwa sesuai dengan pedoman pelaksanaan Jamkesmas dan juknis Jaminan persalinan (Jampersal) bahwa fasilitas kesehatan penyelenggara Jamkesmas/Jampersal tidak diperbolehkan untuk mengenakan urun (tambahan) biaya kepada penerima manfaat Jamkesmas/Jampersal dengan alasan apa pun.

“Jadi, kembali saya ingatkan, tidak ada lagi kutipan biaya terhadap pasien yang tercover oleh Jamkesmas. Surat edaran tersebut, tembusannya ke Kementerian Kesehatan, Gubernur Sumut, DPRD Sumut dan Bupati atau Walikota se-Sumut,” tegasnya.

Disinggung pengutipan biaya darah yang dilakukan pihak RS Bandung Jalan Mistar, Medan Baru, pihak Dinkes, pihak RSU Bandung sudah menggembalikan uang yang dikutip dari pasien itu. “Pihak rumah sakit mengaku tidak tahu, kalau pelayanan darah merupakan bagian dari Jamkesmas,” ujarnya.

Supriyanto (41), ayahnya Riska, mengaku, jika uang pembelian darah sebesar Rp2.040.000 sudah dikembalikan pihak RSU Bandung. “Uang sudah dikembalikan, tidak ada masalah lagi dengan RSU Bandung. Riska besok akan operasi dan kaki kirinya akan diamputasi karena tidak bisa diselamatkan lagi,” ucapnya dengan sedikit sedih. Saat ini Riska ditangani RS Haji Medan untuk diamputasi. (jon)

——-

Rumah Sakit Bandung Bisa Dilaporkan ke Polisi

PUNGUTAN biaya delapan kantong darah oleh pihak RS Bandung terhadap pasien Jamkesmas, Riska (14), warga Jalan Bukit Mas Lingkungan VI, Kelurahan Perdamaian, Stabat, Langkat, merupakan perbuatan melanggar hukum. Itu dikatakan Dekan dan Ketua Prodi Sarjana (S2) Ilmu Hukum Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), Dr Dra Hj Laily Washliati SH MHum, Rabu (12/10) siang.

“Sudah jelas pasien Jamkesmas, kenapa rumah sakit masih saja meminta dana kepada pasien. Ini jelas melanggar hukum dan korban harus melaporkannya ke kepolisian dengan cepat. Perbuatan itu bisa pidana dan perdata,” kata Laily di Kampus UISU Al-Munawwarah Jalan Sisingamangaraja, Medan.

Kasubid Pengelola Informasi dan Data (PID) Humas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan mengatakan, pungutan yang dilakukan oleh petugas RS Bandung merupakan tindak pidana dan korban dapat melaporkanya kepada pihak kepolisian.
“Itu merupakan tindak pidana dan dapat diporses hukum. Silahkan korban yang merasa dirugikan untuk melaporkan ke kepolisian,” kata Nainggolan.

Menyangkut hal itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan, dr Edwin Effendi mengaku, pihaknya saat ini sedang melakukan pemeriksaan. “Sesuai ketentuan peraturan yang berlaku, pihak rumah sakit harus menerapkan peraturan yang berlaku dan jangan pernah meminta uang apa pun kepada pasien Jamkesmas,” terangnya.

Saat ini kata Edwin Effendi, Dinkes Medan sudah memberikan teguran kepada pihak Rumah Sakit Bandung. “Kita sudah berikan surat teguran terakhir dan itu merupakan surat teguran keras,” ucapnya.

Mengingat RS Bandung sudah mengembalikan uang Rp2.040.000 kepada keluarga Riska, sepertinya Supriyanto (41) belum berencana mengadukan RS Bandung ke kepolisian. “Mengenai laporan ke polisi, masih kami rembukkan dengan keluarga. Yang penting anak saya itu sehat dulu dan operasinya bisa berjalan lancar. Lagian uang itu sudah mereka kembalikan kepada saya,” aku Supriyanto, ayah Riska.(jon)

Pendidikan Sumut Mulai Maju

Dinas pendidikan merupakan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) penerima anggaran terbesar di Sumut, yakni 20 persen dari jumlah Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Tak hanya itu, ada lagi danan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dikucurkan dari APBN. Lantas, sejauh mana tingkat kemajuan dunia pendidikan di Sumut saat ini? Berikut petikan wawancara wartawan Harian Sumut Pos Ari Sisworo dengan Kepala Dinas Pendidikan Sumut Syaiful Syafri, Jumat (14/10).

Bagaimana perkembangan dunia pendidikan di Sumut saat ini?
Perkembangan dunia pendidikan di Sumut, tanpa terkecuali di Medan, saat ini mengalami perbaikan yang sangat pesat. Karena, baik pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota dan dunia perguruan tinggi serta para kepala sekolah telah bertekat memajukan dunia pendidikan itu. Kita patut bersyukur, anak-anak kita telah bersaing dalam Ujian Nasional (UN), untuk lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) mendapat peringkat II nasional, SMA peringkat III nasional dan lulusan SD dengan nilai rata-rata 7,6.

Di tahun sebelumnya, TA 2009-2010 hanya 6,3. Demikian juga dengan Olimpiade Sains Nasional (OSN), bahwa OSN SMP Sumut mendapat peringkat II nasional dan SMA, peringkat VI nasional. Kita berharap perhatian yang besar dari Bapak Gubsu terhadap dunia pendidikan, maka pendidikan Sumut akan semakin baik.

Lalu, bagaimana realisasi dana BOS di Sumut saat ini?
Realisasi dana BOS sampai saat ini sudah maksimal. Yang belum menyalurkan adalah Kepulauan Nias dan Asahan. Namun, laporan pihak pemkab setempat, tengah dalam proses secepatnya untuk semester III. Kita harapkan di semester IV, segera terealisasi di masing-masing kabupaten/kota pada awal November 2011.

Kaitan antara Dana BOS dengan mutu pendidikan?
Kaitannya, dana BOS sebagai upaya untuk mendukung proses belajar-mengajar karena dipergunakan untuk administrasi pendidikan seperti, pengadaan buku, perbaikan sarana dan prasarana yang diperlukan, sehingga proses belajar-mengajar tidak terlambat.

Tidak bisa dinafikan, persoalan pendidikan tidak terlepas dari persoalan anak putus sekolah. Seberapa besar anak putus sekolah di Sumut?
Diharapkan, anak putus sekolah di Sumut dapat ditekan seminimal mungkin. Karena pada prinsipnya pengertian anak putus sekolah adalah anak yang tamat SD tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, dan begitu seterusnya. Persoalan putus sekolah ini, telah ada solusinya yaitu dapat melanjutkan ke sekolah yang sesuai dengan jenjang pendidikan karena bagi siswa kurang mampu dialokasikan anggaran beasiswa. Namun, yang tidak mau melanjutkan disediakn kegiatan keterampilan oleh lembaga-lembaga pendidikan seperti, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) atau lembaga kursus.

Apa pendapat Anda melihat anak-anak yang putus sekolah tersebut?
Menurut saya, sebaiknya orang tua dan pemuka masyarakat memberi motivasi supaya tidak terjadi yang namanya putus sekolah di lingkungan masyarakat. Bagi yang telah terlanjur putus sekolah agar memanfaatkan PKBM atau lembaga kursus untuk belajar atau latihan keterampilan demi masa depannya.

Selain program itu, apakah ada program lainnya?
Program untuk menampung anak putus sekolah antara lain, jika yatim piatu ada  panti-panti social milik pemerintah atau pun swasta. Artinya, di panti-panti social ini juga nantinya anak-anak akan diberi pendidikan yang relatif sama dengan pendidikan formal lainnya.(*)

Proses Amputasi Riska Penderita Tumor Tulang Berjalan Mulus

2 Jam 15 Menit yang Menegangkan

Tujuh bulan lamanya Riska Aprilia (14), menahankan sakit akibat tumor yang dialaminya. Kini remaja warga Jalan Bukit Mas, Lingkungan VI Bahagia, Keluarahan Perdamaian, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat ini bisa bernafas lega. Pasalnya, operasi amputasi yang dijalaninya berlangsung sukses. Seperti apa?

Putri pertama dari tiga bersaudara, pasangan Supriyanto(41) dan Sutiyem(39) ini telah menjalanin
operasi amputasi kaki kirinya di RS Haji Medan, Kamis sore (13/10). Sekitar 2 jam 15 menit keluarganya menanti proses operasi amputasi yang dijalani Riska. Semua keluarga terlihat tegang, menunggu kabar dari dokter.

“Dari jam 4 sore dia sudah mulai masuk ruang operasi, sekitar dua jam lebih, akhirnya pihak dokter datang dan mengabarkan jika operasi telah berjalan sesuai yang diharapkan,” ujar Supriyanto.

Keberhasilan operasi yang dijalani buah hatinya ini disambut rasa syukur dan bahagia dari keluarga. Menurutnya, tidak ada kenyataan yang lebih baik, daripada kabar keberhasilan operasi sang buah hati.

“Mungkin inilah yang terbaik buat Riska, walaupun harus kehilangan kakinya, tapi kini Riska tidak harus menahankan rasa sakit di bagaian kakinya lagi,” ucap Supriyanto.
Sementara itu Riska yang ditemui di ruang Hijir Ismail tempat dirinya dirawat pasca operasi, tak sanggup berucap banyak. Kini Riska terlihat lebih tenang setelah menahankan rasa sakit di kaki kirinya sejak tujuh bulan silam.

“Memang ada sakit setelah di operasi, tapi nggak lama Bang,” ujar Riska dengan suara parau. Meskipun harus merelakan kehilangan kaki kirinya dan impiannya menjadi kowad (korps wanita angkatan darat) telah pupus, kini siswi kelas IX, SMPN 2 Stabat ini ingin terus menatap masa depannya.

Bahkan, Riska telah memiliki rencana melanjutkan sekolah yang telah enam bulan lebih terhenti akibat penyakit tumor di kaki yang dialaminya. Tidak hanya itu,  kesempatan juga datang dari pihak sekolah, yang mana dari pengakuan Supriyanto, kepala sekolah tempat Riska bersekolah telah menjanjikan untuk memberikan kesempatan kepada Riska untuk mengulangi ujian semester yang tak sempat dijalaninya. “Sehabis dari rumah sakit ini aku masih punya rencana untuk terus bersekolah,” sebut Riska dengan penuh harapan.

Direktur RS Haji Medan dr HMP Siregar, saat ditemui di rumah sakit mengatakan, operasi yang dijalani Riska memakan waktu berkisar satu jam setengah. Melalui operasi amputasi tumor tulang stadium lanjut yang dialami pasien Riska.

“Untuk penanganan operasi itu ditangani langsung oleh dr Otman Siregar SpOT(K). Dan menghabiskan sekitar 11 kantung darah dari proses perawatan hingga proses operasi yang dijalaninya,” sebutnya.

Pasca penanganan amputasi itu, lanjutnya, pihak rumah sakit akan terus memantau kesehatannya. Disinggung berapa lama waktu pemulihan, dirinya mengatakan akan memakan waktu berkisar seminggu. “Kami sejauh ini tidak terkendala dalam proses operasi, karena sesuai misi rumah sakit Haji yakni menolong orang yang miskin. Diperkirakan masa penyembuhan paling lama semingu dan Riska bisa pulang,” ungkapnya.(*)

Bangkit dari Awal Buruk

Ac milan vs Palermo

MILAN- Juara bertahan AC Milan mengawali musim ini dengan buruk. Hanya lima angka yang mampu mereka peroleh dari lima pertandingan di Serie A Liga Italia. Mereka juga kalah dari rivalnya seperti Napoli dan Juventus.

Minimnya opsi pemain karena panjangnya daftar pemain cedera menjadi dalih. Makanya, mereka berharap jeda kompetisi karena pertandingan internasional bisa memberikan kesegaran kepada para pemainnya.

Sekarang jeda kompetisi sudah usai, dan mereka harus melakoni pekan keenam Serie A Liga Italia. Klub berjuluk Rossoneri itu bakal menjamu Palermo yang mengawali musim ini dengan baik di San Siro, dini hari nanti.

Memang, Milan masih kehilangan Ignazio Abate, Gennaro Gattuso, Matthieu Flamini, Massimo Ambrosini, Alexandre Pato, yang cedera plus Kevin-Prince Boateng yang terkena skorsing. Tapi, Robinho yang cedera dalam dua bulan terakhir kemungkinan bisa turun lapangan.

Kehadiran Robinho diyakini bisa menambah daya dobrak Milan. “Saya tidak menyangka akan cedera begitu lama. Tapi, sekarang saya sudah siap kembali dan memberikan kontribusi. Tapi, segalanya tetap tergantung pelatih,” kata Robinho, seperti dikutip Goal.

Selain Robinho, dua pemain lainnya yang siap dimainkan bila diberi kepercayaan adalah Taye Taiwo dan Philippe Mexes. Nama terakhir absen dalam enam bulan terakhir sejak masih membela AS Roma karena cedera ligamen lutut.

Pelatih Milan Massiliano Allegri harus berpikir lebih keras untuk mendapatkan kemenangan. Masalahnya, Palermo memiliki rekor yang cukup bagus melawan Milan. Mereka menang tiga kali dalam empat bentrok terakhir.

Hanya, yang perlu dicatat, catatan bagus itu digapai ketika Delio Rossi masih melatih Palermo dan mereka juga diperkuat pemain seperti Javier Pastore, Salvatore Sirigu, Cesare Bovo, Mattia Cassani, dan Antonio Nocerino. Sekarang, komposisi Palermo berubah.

Namun, kekuatan mereka tetap saja harus diwaspadai. Palermo yang ditangani Devis Mangia yang menggantikan Stefano Pioli jelang kompetisi dimulai, tampil cukup menjanjikan. Mereka mengemas sepuluh poin dari lima laga dan berada pada posisi keempat.

Kekuatan Palermo tetap berada pada striker andalannya Fabrizio Miccoli yang berduet dengan Abel Hernandez di lini depan. Miccolli sudah mengemas tiga gol dan juga mencatat tiga assist dalam lima pertandingan Palermo. Miccoli menilai, sekarang Palermo sedang berada pada momentum yang bagus. “Kami harus menghadapi juara bertahan. Tentu lawan yang sangat sulit, tapi kami harap bisa melanjutkan performa bagus awal musim ini,” kata Miccoli. (ham/jpnn)

Zamparini Bikin Panas Situasi

PRESIDEN Palermo Maurizio Zamparini tahu betul cara memainkan emosi penggawa AC Milan. Dimana, Zamparini menyoroti komentar dua striker Milan Antonio Cassano dan Zlatan Ibrahimovic setelah kalah dari Juventus (2/10).

Saat itu,  Cassano dan Ibra- sapaan Ibrahimovic, sempat menyatakan jenuh bermain bola. Mereka pun mulai bicara soal kemungkinan pensiun dari lapangan hijau dalam beberapa tahun ke depan. Nah, Zamparini menilai bahwa Ibra dan Cassano jenuh karena tak puas dengan gaji yang diterima di Milan. “Saya pikir (Cassano dan Ibra) hanya menginginkan kenaikan bayaran. Mereka lelah dengan gaji kecilnya,” sindir Zamparini, kepada ANSA.

Menurut Zamparini, para pemain itu juga memanfaatkan momen ketertarikan beberapa klub kepada mereka. Dengan begitu, mereka punya nilai tawar lebih baik untuk mendapatkan kontrak baru yang lebih menggiurkan.(ham/bas/jpnn)

Coba-coba Jual Ganja

Faisal (26), warga Lorong II, Kelurahan Bagan Deli, Medan Belawan ditangkap polisi gara-gara jual ganja. Namun saat diinterogasi, dia mengaku nekat menjual ganja karenan
ingin mencoba. Namun begitu, pria berdarah Aceh ini tetap dijebloskan ke ruang tahanan Polsek Belawan, Kamis (13/10) lalu.

Selama ini polisi telah menerima informasi dari masyarakat, bahwa Faisal sering menjual ganja kering di kawasan Bagan Deli. Dari informasi itu, polisi melacak dan langsung menangkap Faisal dengan barang bukti 46 amplop besar ganja kering dan uang Rp125 ribu.

Di kantor polisi, Faisal mengaku, ganja kering itu diperolehnya dari temannya di Aceh. Bisnis barang haram itu baru ditekuninya sekitar dua bulan. Dan niatnya menjual ganja itu hanya untuk coba-coba. “Aku jual ganja cuma mau coba-coba untuk cari uang tambahan Bang,” kata pria yang akrab disapa Sal ini dari balik terali besi Polsek Belawan.

Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Endro Kiswanto melalui Kapolsek Belawan, AKP Taufik SE mengatakan, pelaku telah diamankan karena terbukti telah memiliki ganja. “Pelaku kita jerat Pasal 111 UU no. 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman 12 tahun penjara,” kata Taufik. (mag-11/ril/smg)

560.000 Pekerja di Sumut Ikut Jamsostek

MEDAN- PT Jamsostek Persero telah melindungi 560.000 pekerja dalam program jaminan sosial tenaga kerja di wilayah I. Sampai September 2011, PT Jamsostek Persero telah melakukan pembayaran sebanyak Rp477,9 milliar dengan total 464.238 kasus.

Demikian diungkapkan Direktur Umum dan SDM PT Jamsostek Persero Djoko Songkono di sela-sela acara Press Gathering PT Jamsostek (Persero) Kanwil I yang diikuti sejumlah wartawan terbitan Medan, Jumat (14/10).

Joko berharap, masyarakat dapat benar-benar mengerti betapa pentingnya ikut Jamsostek. “Selain dalam hal pemeliharaan kesehatan, Jamsostek juga memberikan beasiswa kepada siswa-siswa berpredikat dan dari keluarga tidak mampu serta yang membutuhkannya,” kata Joko.

Sementara itu, PT Jamsostek Kantor Wilayah I Medan berikan penyuluhan dan materi kepada wartawan pada acara Press Gathering PT Jamsostek (Persero) Kanwil I, di Jalan Kapten Patimura. Turut hadir dalam acara itu pimpinan PT Jamsostek Persero, Kepala Cabang se-Sumut dan pegawai.

Kepala Biro Diklat, Kus Antarto dalam pembukaan acara itu mengatakan, acara ini dilakukan dalam hal tentang PT Jamsostek Persero. “Pelaksanaan kegiatan Perss Gathering untuk meningkatkan tali silahturahmi dengan insan pers media cetak, elektronik dan online dalam hal mendukung program-program Jamsostek berkenaan perluasan kepada masyarakat,” katanya.

Sedangkan Djoko Songkono mengatakan, PT Jamsostek Persero Kantor Wilayah I sendiri telah memilik 14 kantor cabang di 3 provinsi. “PT Jamsostek Persero memilik kantor cabang di Banda Aceh, Sumut dan Sumbar. Hingga September 2011, PT Jamsostek berhasil menambah 1931 peserta perusahaan dan 105.702 tenaga kerja dibandingkan dengan periode sebelumnya,” ujarnya.

Mari kita saling sosialisasi dan satu pemahaman mengenai pentingnya jaminan sosial ini terutama dalam bekerja dan terutama kepada insan pers yang berada di lapangan,” ungkapnya.(jon)

Menantang Jago Kandang

Catania v Inter Milan

CATANIA- Ekspektasi pendukung Inter Milan terhadap Claudio Ranieri sangat tinggi. Ranieri yang menggantikan posisi Gian Piero Gasperini pun sempat menebar harapan.  Di dua laga awal bersama Ranieri, Inter berhasil meraih kemenangan.  Tapi, memasuki laga ketiga, Inter kembali terpuruk.  Tidak tanggung-tanggung.  Mereka dihajar Napoli 0-3 di Giuseppe Meazza (1/10).

Akibat kekalahan tersebut, tim yang sempat mendominasi Serie A sejak 2006 hingga 2010 itu harus kembali terbenam di papan bawah. Mereka hanya berada satu setrip di atas zona degradasi dengan empat poin dari lima laga.

Tentu, itu bukan posisi ideal buat Nerazzurri-julukan Inter.  Karena itu, tiga poin merupakan target yang harus dikejar Inter ketima melawat ke Angelo Massimino menghadapi Catania petang nanti (siaran langsung Indosiar pukul 23.00 WIB). Di tangan Vincenzo Montella, Catania pada awal musim ini tampil cukup baik. Mereka berada di papan tengah dan baru sekali menelan kekalahan dalam lima laga.  Catania juga punya catatan laga kandang yang menawan.  Di mana, mereka belum pernah kalah di Angelo Massimino. Bahkan, selama laga kandang Catania yang dikawal Mariano belum bobol.(ham/bas/jpnn)