25 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 14521

Pemerintah Siapkan Rp30 T untuk UKM

MEDAN- Menteri Koperasi dan UKM Syarifuddin Hasan mengatakan, pada 2012 mendatang, pemerintah akan menyediakan Rp30 T untuk UKM (Usaha Kecil Menengah). Dana ini naik sebesar Rp10 T dari tahun sebelumnya (2011). Adapun alasan pemerintah menaikkan dana untuk UKM, karena, hingga oktober 2011, dana yang terserap untuk UKM sudah mencapai Rp23 T.

“Keputusan untuk menambah pagu karena demand untuk tahun ini sudah tinggi, dan sudah mencapai target, bahkan lebih,” ujar Syarifuddin saat bersilaturrahmi ke Bank Sumut Pusat kemarin, (24/10).

Diakuinya, untuk mengurus UKM akan lebih berat dibandingkan dengan coorporate. Untuk UKM pekerjaan yang dilakukan harus mendetail, mulai dari skill ekonomi SDM harus tinggi, dan langsung kelapangan. Sementara untuk mengurus kredit coorporate, hanya dengan duduk tenang dan uang kembali.

Walau sangat sulit menangani dan mengurus UKM, tapi dipastikan kerugian yang ditimbulkan UKM sangat kecil dibanding dengan pengusaha besar. “Rasio kredit bermasalah (NPL) yang disumbangkan UKM sangat kecil, tidak mencapai 1 persen. Seperti saya, memiliki Badan Layanan Umum (BLU), NPLnya hanya 0,5 persen,” ujar Syarifuddin.
Contoh lain, sebutnya, dengan modal sebesar Rp500 juta, hanya bisa diberikan untuk 1 pengusaha makro, tetapi bila diberikan kepada UKM, modal tersebut bisa untuk 10 orang pengusaha. “Resikonya paling besar dimana?, yang 1 atau 10 orang?,” tanyanya. Usaha kecil menengah ini, menurutnya, banyak manfaat, salah satunya dengan peningkatan pendapatan perkapita.

Apalagi usaha tersebut diberikan pada usaha yang produktif, yang minimal dapat menyerap tenaga kerja.
“Dengan modal Rp20 juta, dapat mnyerap tenaga kerja produktif minimal 20 orang, dengan kata lain, UKM juga dapat menurunkan pengangguran dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

Hingga 2011 ini, UKM yang tercatat di seluruh Indonesia sekitar 53,8 juta unit UKM,” bebernya.
Untuk Sumatera Utara sendiri, sambungnya, pemberian KUR ini tidak maksimal. Karena kendala dari perbankan yang masih memberikan syarat yang sedikit memberatkan kreditur, dan bunga KUR yang termasuk tinggi. Beberapa bank malah memberikan bunga hingga 22 persen. Dari target 2,5 persen penyaluran KUR, Sumut hingga saat ini hanya merealisasikan sekitar 1,4 persen.

Sedangkan untuk penyaluran KUR ini, nantinya atau awal 2012, sebanyak 6 Bank Pemerintah dan 26 BPD. “Salah satu BPD tersebut adalah Bank Sumut, kita sudah lihat kosentrasi Bank Sumut untuk menyalurkan KUR,” ujar Syarifuddin. Sementara itu, Direktur Utama Bank Sumut, Gus Irawan menyatakan, sejak awal 2011, Bank Sumut sudah meminta agar dijadikan salah satu bank penyalur KUR, dan keputusan dari Menteri Koperasi dan UKM ini seperti angin segar untuk Bank Sumut.

“Sejak Maret 2011 kita sudah mohon agar dapat mejadi penyalur KUR, dan ini menjadi angin segar, karena kita sudah siap dengan 27 kantor cabang di Sumut,” ungkap Gus.(mag-9)

Komisi B Cuma Gertak Sambal

Soal Rekomendasi Pencopotan Kadisdik Medan

MEDAN- Rekomendasi pencopotan Hasan Basri dari jabatannya sebagai Kadis Pendidikan Kota Medan oleh Komisi B DPRD Kota Medan ternyata cuma gertak sambal. Pasalnya, saat diundang pimpinan dewan untuk membahas rekomendasi tersebut pada Senin (17/10) lalu, tak seorang pun anggota Komisi B yang hadir.

“Mereka sudah kita undang untuk membahas rekomendasi itu, tapi mereka tidak hadir. Untuk alasannya, silakan tanya ke Komisi B. Yang jelas pimpinan dewan sudah mengundang Komisi B,” kata Ketua DPRD Kota Medan Amiruddin, Selasa (25/10).

Amiruddin juga mengakui, hingga kini pimpinan dewan belum menyampaikan rekomendasi Komisi B terkait pencopotan Hasan Basri tersebut kepada Wali Kota Medan. Pasalnya, menurut Amiruddin, rekomendasi yang diajukan Komisi B tersebut tidak dilandasi alasan yang kuat.

“Dalam surat rekomendasi yang disampaikan Komisi B itu tidak dilandasi alasan yang kuat.

Lagipula, urusan pencopotan Hasan Basri itu adalah hak prerogatif Wali Kota Medan,” tegas politisi Demokrat ini.
Untuk itulah, lanjut Amiruddin, secara pribadi dirinya lebih memilih masalah ini dibawa ke Badan Musyawarah (Bamus) untuk dijadwalkan pembentukan Pansus Penerimaan Siswa Baru (PSB) 2011. Setelah itu, Pansus bekerja dan menindaklanjuti adanya dugaan manipulasi Penerimaan Siswa Baru (PSB). “Kalau sudah diketahui permasalahan dari dugaan kecurangan PSB itu dan DPRD sudah punya bukti-bukti kuat, kita akan lebih mudah melangkah,” ungkapnya.
Sementara, saat akan dikonfirmasi ke Komisi B DPRD Medan, hanya Salman Alfarisi yang berada di gedung dewan. Namun ia enggan memberikan keterangan dan menyarankan wartawan koran ini untuk konfirmasi langsung ke Ketua Komisi B Roma P Simaremare.

Demikian juga dengan Sekretaris Komisi B Khairuddin Salim yang dikonfirmasi via ponselnya. Politisi Demokrat ini enggan memberi keterangan dan juga menyarankan wartawan koran ini mengkonfirmasi langsung ke ketua komisi. Sayangnya, hingga Selasa (25/10) sore pukul 18.00 WIB, ponselnya tak aktif.

Diketahui, Komisi B DPRD Medan telah melayangkan rekomendasi pencopotan Hasan Basri dari jabatannya sebagai Kadis Pendidikan Kota Medan pada akhir September lalu ke Ketua DPRD Kota Medan. Karena tak kunjung ada respon dari pimpinan dewan, pada Selasa (11/10) lalu, Ketua Komisi B Roma Simaremare bersama sekretaris komisi Khairuddin Salim, dan anggota komisi Syamsul Bahri, Bahrumsyah dan Muhammad Yusuf mendatangi ruang Ketua DPRD Medan guna menanyakan kelanjutan rekomendasi tersebut. Saat itu, Roma menyebutkan, Ketua DPRD beralasan pihaknya akan berkoordinasi dulu dengan pimpinan DPRD lainnya.

Desakan atas pencopotan Hasan Basri ini terkait adanya siswa siluman yang masuk tidak melalui jalur penerimaan resmi, sebagaimana petunjuk teknis dan kesepakatan Komisi B DPRD Kota Medan dan Pemko Medan.(adl)

Utang Indonesia Tembus Rp1754,91 T

JAKARTA- Utang Pemerintah Indonesia terus membengkak. Hingga September 2011 utang negara mencapai Rp1.754,91 triliun atau naik Rp10,57 triliun dalam sebulan. Utang Agustus 2011 masih sekitar Rp1.744,34 triliun.

Jika dibandingkan dengan jumlah utang pada Desember 2010 yang sebesar Rp1.676,85 triliun, jumlah utang hingga September 2011 bertambah Rp78,06 triliun. Secara rasio terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), utang RI juga naik dari 27,15 persen pada Agustus, menjadi 27,3 persen pada September.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, utang pemerintah tersebut terdiri dari pinjaman sebesar 69,15 miliar dolar Amerika dan surat berharga 129,75 miliar dolar AS. Jika menggunakan PDB Indonesia, maka rasio utang Indonesia per bulan September 2011 tercatat sebesar 27,3 persen.

Data ini sesuai dengan rilis Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu, yang dikeluarkan di Jakarta, Selasa (25/10).
Sebelumnya, Presiden SBY meminta agar persentase utang pemerintah terhadap PDB pada 2014, ditargetkan turun menjadi 22 persen. (net/jpnn)

Telkomsel Startup Bootcamp Buka Peluang Teknoprener Indonesia Go Global

Telkomsel hari ini mengumumkan pembukaan program inkubator pertama dan terdepan: ”Telkomsel Startup Bootcamp” untuk para penggiat bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang kreatif serta inovatif agar dapat mewujudkan impian menjadi pebisnis berbasis dunia digital atau teknoprener yang kompetitif. 

Bermitra bersama SingTel Innov8 dan The Joyful Frog Digital Incubator (JFDI), Telkomsel akan menggelar “Telkomsel Startup Bootcamp” mulai tanggal 18-20 November 2011 di Jakarta. Workshop 3 hari ini akan menjadi ajang pelatihan bagi 100 peserta calon teknoprener muda dan pemula bisnis digital Indonesia untuk bersaing di level global dengan memberikan pengetahuan serta bimbingan intensif dari mentor-mentor yang merupakan ahli dalam aneka industri.

Peserta workshop akan dibagi dalam kelompok beranggotakan 3-5 orang. Masing-masing kelompok akan berkompetisi melalui presentasi rencana bisnis yang inovatif. Tim yang memenangkan kompetisi akan mewakili Indonesia dalam program JFDI-Innov8 2012 Bootcamp intensif selama 100 hari di Singapura. Program lanjutan ini dimulai bulan Januari hingga April 2012 dimana peserta diminta mengimplementasikan rancangan prototipe bisnis berbasis digital yang sebelumnya masih dalam bentuk proposal presentasi.

Telkomsel menyediakan apresiasi sebesar S$ 30.000 kepada tim yang akan mewakili Indonesias di JFDI-Innov8 2012 Bootcamp untuk mendukung implementasi dari rencana bisnis yang dibuat. Pada akhir program ini, 15 tim dari berbagai negara akan berlomba mempresentasikan hasil pengembangan rencana bisnis mereka di hadapan ratusan investor dari seluruh dunia.

“Sebagai operator seluler yang dipercaya oleh lebih dari 105 juta pelanggan di Indonesia, Telkomsel berkomitmen untuk selalu berupaya mengangkat potensi para calon wira usaha muda bidang TIK atau teknoprenur, khususnya dari komunitas digital agar dapat menunjang kebutuhan masyarakat Indonesia akan layanan telekomunikasi ter-update. Melalui kompetisi bertaraf internasional meliputi Regional Asia Pasifik, Telkomsel juga ingin membantu insan kreatif digital Tanah Air agar mampu bersaing serta memiliki nilai kompetitif yang tinggi di tataran global. Komitmen ini kami tuangkan dengan membawa pelatihan kelas dunia ke Tanah Air,” ujar Ririn Widaryani, Deputy VP Product Lifecycle Management Telkomsel.

Yvonne Kwek, CEO Singtel Innov8 menyampaikan, “Kami gembira bermitra dengan Telkomsel dalam menjalankan program Telkomsel Startup Bootcamp ini. Pemenang Bootcamp ini akan memperoleh pengalaman yang luar biasa dalam mengkristalkan dan menguji-cobakan ide-ide gemilang yang dimiliki serta kesempatan untuk memperolah akses dana awal untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Kami dan Telkomsel juga ingin memainkan peran dalam membina para tim muda ini dengan memfasilitasi mereka untuk mendapatkan akses pasar yang strategis bagi aplikasi digital dan jasa inovatif mereka untuk jutaan penduduk Asia Pasifik.”

Program Telkomsel Startup Bootcamp terbuka untuk 100 partisipan yang memiliki rencana ide bisnis berbasis digital. Program ini terbuka untuk mahasiswa dan karyawan yang berminat untuk membangun usaha sendiri. Media dan kelompok usaha kecil juga diharapkan dapat bergabung. Partisipan yang mengikuti workshop ini akan membaur dengan perserta lain dari berbagai disiplin ilmu baik individu yang mempunyai naluri bisnis maupun yang mempunyai kemampuan teknis aplikatif. Untuk memastikan kualitas Bootcamp selama tiga hari tersebut, Telkomsel mendatangkan ahli di bidang  startup bisnis digital yang berperan sebagai mentor dan membimbing masing-masing kelompok,  membangun produk, serta memberikan saran di luar produk seperti manajemen keuangan,  marketing, rencana investasi  hingga rancangan struktur organisasi. Akan dihadirkan pula pembicara ternama  dan juri berpengalaman di bidang startup digital.

Untuk mendaftar sebagai peserta ataupun mengetahui informasi lebih lanjut mengenai Telkomsel Startup Bootcamp, peminat dapat melihat melalui website www.telkomsel.com/startupbootcamp. Pendaftaran dibuka hari ini hingga tanggal 11 November 2011

Dahlan Iskan Pangkas Birokasi ‘Berbelit’ di BUMN

JAKARTA- Belum sepekan aktif menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, kembali membuat gebrakan baru. Mantan Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) itu, mengeluarkan kebijakan memangkas 18 birokrasi adiministrasi ‘berbelit’ dan inefisiensi, kepada jajaran komisaris dan direksi BUMN.
“Ada pengurangan birokrasi administrasi. Ada 18 kewenangan yang tidak lagi ada di Kementerian. Tadi sudah disepakati,” kata Dahlan Iskan, Selasa (25/10).

Dahlan menjelaskan, sebelumnya ke-18 kewenangan tersebut masih berada di Kementerian BUMN. Dengan adanya pengalihan tersebut, Kementerian BUMN berharap akan ada pengurangan rantai birokrasi dan administrasi di lingkungan BUMN.

Kendati tak hafal ke-18 kewenangan yang dilimpahkan tersebut, Dahlan mengungkapkan salah satunya menghilangkan penyusunan rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP). (net/jpnn)

MP Siregar Ngaku Siap Mundur

Lagi, Puluhan Karyawan RSU Haji Medan Gelar Demo

MEDAN- Puluhan karyawan terdiri dari pegawai, perawat, supir, security dan managemen RS Haji Medan Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Medan kembali melakukan aksi, menuntut direktur rumah sakit itu mundur dari jabatannya, Selasa (25/10). Aksi yang digelar di depan ruangan direktur itu berlangsung tertib dan aman.

Puluhan karyawan RSU Haji Medan yang menolak Dr H MP Siregar menjabat Direktur RS Haji Medan selama 15 tahun berturut-turut langsung mendatangi ruangan direktur dan meminta pernyataan pengunduran diri dari Dr H MP Siregar.

Kepala Personalia RS Haji Medan M Hasby Tanjung yang juga ikut aksi menuturkan, aksi tersebut dilakukan dengan spontan oleh para karyawan yang merasa perlu dilakukannya perubahan di RS Haji Medan. “Tuntutan kita, agar Bapak Dirut segera mundur. Sekitar 80 persen karyawan menuntut agar dirut mundur, karena menginginkan perubahan. Beliau sudah lama menjabat sebagai dirut, sejak 1998,” kata Hasby didampingi Kepala Humas RS Haji Medan Fauzi.

Menurutnya, dalam pertemuan tersebut, H MP Siregar menyatakan siap mundur dari jabatannya dan segera menemui Plt Gubsu Gatot Pudjonugroho sebagai ketua yayasan. “Direktur menyatakan sikap akan mundur, secepatnya menghadap Gubsu untuk menyatakan mundur,” ujarnya.

Ditambahkannya, semasa kepemimpinan H MP Siregar, kesejahteraan karyawan sedikit pun tidak ada menunjukkan perubahan. “Perubahan kepemimpinan, karena kebijakan direktur itu cenderung mengabaikan kesejahteran karyawan. Tidak hanya itu, kenaikan gaji juga tidak sesuai dengan kebutuhan. Sementara itu, rumah sakit yang lain sudah ada mengalami kenaikan gaji, tapi kami tidak ada mengalami kenaikan gaji sedikit pun,” sebutnya.

Hasby mengaku, sejak menjabat sebagai direketur, MP Siregar hanya satu priode mengantongi SK resmi dari Gubsu. Untuk periode berikutnya, SK tersebut tidak diperpanjang hingga sekarang. Karyawan menilai, masa kepemimpinan MP Siregar tidak menunjukkan regenerasi. “SK pertama itu dari Gubsu Alm HT Rizal Nurdin. Periode selanjutnya tidak ada SK, tapi hanya surat tugas sampai pengurus yayasan mengangkat direktur definitif,” pungkas Hasby yang sudah bekerja di RS Haji sejak 1998.

Hasby Tanjung bersama dengan karyawan lainnya mengharapkan agar MP Siregar segera mundur dari jabatannya. “Harapan kami, agar Gubsu secepatnya mengangkat dirut yang baru. Paling tidak pelaksana tugas (Plt), dan Plt itu mau menerima masukan dari karyawan,” pungkasnya.

Sementara, H MP Siregar menuturkan, dia bersedia mundur dari jabatannya apabila ada permintaan dari Plt Gubsu Gatot Pudjonugroho selaku Pimpinan Yayasan. “Tunggu gubernur saja, kapan akan dipanggil,” ujarnya.

H MP Siregar menjelaskan, sebelum adanya permintaan mundur para karyawan, dirinya sudah mengajukan permohonan mundur dari jabatannya tersebut. Namun, hal tersebut tidak disetujui Ketua Yayasan. “Permasalahannya bukan terletak sama saya. Saya sendiri sebelumnya sudah lima kali mengajukan mundur dari jabatan, tapi tidak disetujui. Yang mengatur saya sebagai dirut itu yayasan, bukan saya yang mengatur yayasan,” jelasnya.
Disinggung mengenai keluhan karyawan tidak adanya peningkatan kesejahteraan, H MP Siregar langsung membantahnya. H MP Siregar menuturkan, silahkan bandingkan kesejahteraan dengan rumah sakit lain.(jon)

Maksimalkan Peran Kepling

Lurah Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor, Edwin Faisal SH berhasil menjalankan program Kota Medan Bersih dari Sampah. Hal ini terbukti dengan bersihnya kondisi jalan protokol Karya Jaya dan 13 lingkungan yang ada di wilayahnya. Apa saja upaya yang dilakukannya? Berikut wawancara Sumut Pos dengan Lurah Gedung Johor Edwin Faisal SH, belum lama ini.

Upaya apa saja yang Anda lakukan dalam merealisasikan program Kota Medan Bersih dari Sampah?
Berbagai upaya telah kami lakukan dalam mensukseskan program Kota Medan Bersih dari Sampah. Diantaranya dengan mengajak masyarakat yang ada di lingkungan untuk bergotong-royong hingga pengorekan drainase bersama perangkat kelurahan dan kepling setiap Sabtu secara bergilir di 13 lingkungan. Selain itu, juga tidak terlepas dari rasa kepedulian dan partisipasi warga terhadap masalah lingkungan agar bersih, indah dan sehat. Sehingga Kelurahan Gedung Johor berhasil meraih Juara I Kebersihan Tingkat Kecamatan Medan Johor.

Apa saja unsur pendukung keberhasilan tersebut?
Unsur yang sangat mendukung keberhasilan kebersihan di Gedung Johor semangat dan rasa kepedulian warga mendukung program Kota Medan Bersih dari Sampah yang telah dicanangkan Bapak Wali Kota Medan Rahudman Harahap dan dengan adanya satu truk sampah, 13 gerobak sampah dan tong sampah yang diberikan Dinas Kebersihan Kota Medan untuk melayani sampah di setiap lingkungan. Selain itu, peran kepala lingkungan yang menjadi ujung tombak kegiatan gotong royong juga maksimal, karena mereka lebih dekat dengan warganya.

Bagaimana upaya Anda melakukan pendekatan dengan warga?
Terjun langsung dan berbaur dengan warga dalam setiap kegiatan. Ini merupakan upaya yang saya lakukan dalam melakukan pendekatan dengan warga. Seperti menghadiri setiap undangan kegiatan yang dilakukan warga seperti pernikahan, acara keagamaan, sosial hingga menjenguk warga yang sakit dan meninggal dunia. Karena hal ini merupakan salah satu bentuk dan rasa peduli terhadap warga, selain pealayan adminsitasi di kelurahan.

Apa moto bapak dalam menjalankan tugas?
Moto saya dalam menjalankan tugas sebagai Lurah di Kelurahan Gedung Johor yang merupakan pamong harus dapat melayani warga masyarakat dengan baik dan selalu ikhlas, jangan terpaksa dan jadikan sebagai rutinitas dalam pekerjaan.(*)

Lagi, Pembongkaran Nanyang Formalitas

MEDAN- Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB) Kota Medan kembali membongkar bangunan Sekolah Nanyang Zhi Hui Modern Indonesian School di Jalan Abdullah Lubis, Kelurahan Darat, Kecamatan Medan Baru, Selasa (25/10) siang. Pembongkaran ini merupakan yang keempat kalinya dilakukan dinas tersebut. namun, lagi-lagi pembongkaran yang dilakukan hanya formalitas dan terkesan hanya untuk meredam amarah warga.

Menurut Suwito, warga yang tinggal tak jauh dari Sekolah Nanyang, Selasa (25/10) pagi mendatangi kantor Dinas TRTB di Jalan AH Nasution. Mereka mendesak dinas tersebut untuk membongkar bangunan Sekolah Nanyang yang bermasalah.
Ternyata permintaan warga ini langsung ditindaklanjuti Dinas TRTB dengan menurunkan tim ke lokasi. Namun, warga mengaku kecewa dengan tim dari Dinas TRTB tersebut. Pasalnya, tim yang berjumlah puluhan orang tersebut dan menaiki lima mobil patroli hanya duduk-duduk di sekolah tersebut. “Mereka tidak langsung melakukan pembongkaran, cuma duduk-duduk sambil memegang palu berukuran tiga kilo sambil bercerita,” terang Suwito.

Bahkan, ketika warga meminta agar bangunan yang menyalah itu dirobohkan, petugas TRTB itu malah tak senang. “Ketika saya minta agar peranca bangunan tersebut dibongkar, petugas Dinas TRTB malah keberatan dengan marah-marah seperti tidak senang kepada warga,” ungkapnya.

Bahkan, warga dan wartawan koran ini sempat mendengar perbincangan beberapa petugas TRTB tersebut dan mereka sempat berceloteh, kalau pembongkaran tersebut hanya formalitas saja. “Bikin capek saja pun kita di sini. Pembongkaran ini cuma ecek-ecek, formalitas karena permintaan warga. Bikin capek saja,” celoteh seorang petugas TRTB tersebut. Mendengar ucapan itu, warga mulai emosi. Warga menilai, Dinas TRTB sudah menerima upeti dari Sekolah Nanyang.
Sekda Kota Medan Syaiful Bahri saat dikonfirmasi terkait pembongkaran bangunan Nanyang yang terkesan formalitas itu, dia berjanji akan mempertanyakannya ke Kepala Dinas TRTB, Syampurno Pohan.(adl)

Undisbursed Loan Sumut Capai Rp6,71 T

MEDAN- Undisbursed Loan atau kredit yang sudah disetujui pihak bank tetapi belum dicairkan pada Agustus 2011 di Sumut mencapai Rp6,71 T. Sementara total kredit yang disalurkan pada bulan yang sama mencapai Rp98,55 T.
Deputi Bank Indonesia Regional Sumut-NAD Ahmad Fauzi, mengatakan, tidak perlu muncul kerisauan, karena dari data tersebut, masih menunjukkan trend positif antara penyaluran kredit dengan undisbursed loan. Bahkan, terjadi peningkatan penyaluran kredit dari bulan sebelumnya. “Ada peningkatan penyaluran kredit dari bulan sebelumnya (Juli, Red),” ujar Ahmad Fauzi.

Untuk bulan Juli, LDR (dana pihak ketiga) yang dicairkan sekitar 82,41 persen, sedangkan pada Agustus 2011 mencapai 84,98 persen. “Angka ini termasuk tinggi, karena tidak semua dana yang dihimpun disalurkan ke kredit, tetapi juga dibutuhkan untuk Kas, GWM (giro wajib minimum), Secondary Reserve, dan lainnya,” tambah Ahmad.
Terkait dengan dana kredit yang belum dicairkan, menurut Ahmad, hal ini bukan sesuatu yang patut diriasukan, karena banyak hal yang dipertimbangkan oleh kreditur sebelum proyeknya dimulai.

Selain itu, pihak bank masih terkosentrasi dengan pemain besar sehingga menunggu waktu untuk memulai pekerjaan tersebut. “Pada umunya, bank lebih memilih untuk menyalurkan kredit pada pemain besar, sementara pemain besar juga membutuhkan dana untuk memulai proyeknya, sehingga sebelum ada kepastian, mereka lebih memilih untuk menunda mencairkan dana tersebut,” tambah Ahmad.  Atau alasana lain, menurutnya, tergantung dari kondisi usaha debitur yang mungkin ada permasalahan di sisi produksi, pemasaran produk, dan lainnya.

Dosen Fakultas Ekonomi Unimed, M Ishak menyatakan, kredit yang belum dicairkan itu, tidak merugikan siapapun. Karena pada dasarnya, antara bank dan nasabah telah melakukan perjanjian terlebih dahulu. “Biasanya pihak bank melakukan perjanjian atau komitmen fee dengan nasabah, yang jumlahnya lebih kecil dari bunga,” ujar Ishak. (mag-9)

Curi Tas Berisi Roti

Mengira tas hitam yang ditinggalkan pemiliknya di mobil berisi barang berharga, dua pria nekat mencuri tas tersebut. Namun sayang, sebelum berhasil membawa kabur tas hitam tersebut, kedua pria ini kepergok warga dan langsung dibabakbelurkan hingga nyaris pingsan, Selasa (25/10).

Sialnya, ternyata tas hitam tersebut hanya berisi roti yang baru dibeli Ijo (55), warga asal Aceh, yang baru saja keluar dari toko roti di kawasan Mandala Bay Pass. Kedua pria naas tersebut diketahui berinisial Ri (19), warga Jalan Perjuangan, Gang Arab, Medan Denai, dan JAL (35), warga Jalan Datuk Kabu, Pasar III, Tembung.

Sore itu, Ijo, ibu rumah tangga keturunan Tionghoa ini baru saja keluar dari toko roti dan meletakkan dua tas hitam berisi roti yang baru dibelinya ke dalam mobil. Namun karena ada yang tertinggal, dia kembali ke toko roti tersebut dan meninggalkan mobilnya dengan pintu bagian belakang terbuka.

Di saat bersamaan, dua pria tersebut yang dengan mengendarai sepeda motor Revo BK 5314 SS mendekati mobil korban. Tersangka Ri standby di atas sepeda motor sedangkan JAL turun dan langsung mengambil tas hitam tersebut. Namun, aksi kedua pria tersebut dipergoki warga. Saat hendak melarikan diri, warga berhasil menangkap mereka dan langsung memukulinya hingga babak belur.

Untung saja, petugas Reskrim Polsek Percut Sei Tuan berhasil mengamankan kedua pelaku dari amuk warga. Kedua tersangka selanjutnya dibawa ke Mapolsek Percut Seituan. Dalam pemeriksaan, kedua tersangka mengaku nekat mencuri karena tak punya uang. Apalagi, JAL mengaku baru beberapa bulan keluar dari Lembaga Pemasyarakatan Tanjunggusta karena terlibat kasus pencurian.

Sedangkan tersangka Ri mengaku hanya diajak oleh tersangka JAL dengan menggunakan sepeda motor pinjaman milik teman JAL. “Aku hanya diajak JAL keliling-keliling. Saat tiba di Jalan Mandala Bay Pass aku disuruhnya berhenti. Dia turun dan mencuri tas plastik itu,” tutur Ri.(mag-7)