25 C
Medan
Wednesday, December 24, 2025
Home Blog Page 14546

Bomber Tak Sendirian

Pelaku peledakan bom bunuh diri, Ahamad Yosefa alias Hayat diduga kuat tidak beraksi sendirian. Pria asal Cirebon ini diduga bersama seorang koleganya sebelum beraksi meledakkan diri di pintu masuk Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Minggu (25/9) lalu. Tak hanya itu, Hayat sudah beberapa hari berada di Solo. Dan kuat dugaan dia sudah memetakan sasaran yang akan dijadikan lokasi aksi bom bunuh dirinya.

Sejumlah warga di yang tinggal di sekitar lokasi gereja sempat memergoki keberadaan Hayat bersama salah satu pria tak dikenal. Hayat bahkan sudah berada di sekitar gereja pada Sebtu sore sekitar pukul 18.00 WIB.

Menurut Badi Amelas, seorang pemilik warung yang berada di sebelah timur GBIS mengaku melihat orang mirip Hayat berada di seputaran gereja sejak satu hari sebelum aksi peledakan dilakukan atau pada Sabtu (24/9) kemarin.
“Awalnya sekitar jam enam sore, dia sempat tanya kepada saya di mana lokasi warnet terdekat. Sebab, katanya dia sedang janjian sama temannya. Setalah saya jawab dia langsung berjalan ke arah timur. Tepat di perempatan, saya melihat dia tengah mengobrol dengan seorang pria. Mungkin sekali orang itu adalah temannya,” jelas Badi kepada Radar Solo kemarin (27/9).

Usai bertemu dengan pria tersebut, Hayat kembali ke warung untuk memasan makanan tanpa ditemani oleh temannya. “Dia pergi cuman sebentar. Kebetulan saat itu saya sedang membeli rokok di warung. Jadi saya lihat orang itu sedang ngobrol di perempatan timur warung saya,” jelasnya.

Penampilan Hayat saat itu sekilas tidak terlalu mencurigakan. Hanya saja pria tersebut membawa tas ransel kecil dan memakai headset di telinga sebelah kiri. “Saat makan saya malah sempat memperingatkan, kalau makan tasnya jangan ditaruh di depan. Biar tidak mengganggu. Tapi orangnya diam saja. Selama di warung memang dia tidak banyak bicara,” tambahnya.

Sayang Badi tidak mengetahui ke mana perginya orang itu setelah selesai makan. Badi lebih dulu pergi sebelum Hayat selesai makan di warungnya. Nah, keesokan harinya sekitar pukul 10.00 WIB Badi kembali bertemu dengan pria yang mirip Hayat. Namun tidak di warungnya. Tapi di warung depan miliknya tepatnya milik Karti.  “Pada Minggu saya sempat bertemu lagi di warungnya Bu Karti. Saya sempat menyapa lho Mas kamu kan yang semalem di warung saya, tapi orangnya tidak menjawab apa-apa,” tambahnya.

Terpisah, Mulyadi pemilik warung makan yang letaknya hanya beberapa meter dari lokasi ledakan, mengaku setelah melihat foto yang disebar Mabes Polri, dia meyakini bahwa pria yang berada di foto tersebut merupakan pria yang sama dengan pria yang jajan di warungnya pada Minggu pagi (25/9).

Saat membuka warungnya sekitar pukul 07.00 WIB, datang dua pria kemudian mampir ke warungnya. Menurutnya, salah satu pria tersebut memakai pakaian yang identik dengan pelaku bom bunuh diri. Sedangkan rekan pelaku, memakai baju berwarna biru serta celana dan sepatu hitam.

“Saya yakin orang yang makan di sini pada hari Minggu pagi itu sama dengan yang ada difoto yang sudah disebarkan oleh pihak kepolisan. Tapi pas makan di sini tidak sendirian. Dia berdua sama temannya,” terang Mulayadi, kemarin (27/9).

Sementara itu, polisi terus melakukan penyelidikan bom bunuh diri ini. Beberapa barang bukti yang terkait bom bunuh diri itu terus dikumpulkan polisi. Tak terkecuali beberapa serpihan logam yang bersarang di tubuh korban ledakan.
Usai melakukan operasi pengambilan material benda asing yang tertanam ditubuh korban, rencananya pihak Rumah Sakit (RS) Dr Oen menyerahkan benda yang diduga percikan material bom kepada pihak kepolisian, kemarin (27/9). Benda – benda asing yang sempat tertanam ditubuh korban ledakan bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Minggu lalu akan dijadikan barang bukti penyelidikan kepolisian.

Kepala Pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD) Rudi Handoyo mengatakan, Kondisi terakhir kesehatan korban ledakan bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) hingga kemarin (27/9) sudah membaik. Dari dua korban yang masih tersisa di Intensive Care Unit (ICU) diperkirakan kemarin sudah dapat dipindahkan di ruang bansal.
Selanjutya, material yang tertanam didalam tubuh korban sebelum dilakukan operasi rencananya menjadi barang bukti identifikasi pihak kepolisian. Benda asing tersebut berupa enam baut dan puluhan paku yang sebelumnya masuk dalam tubuh korban ledakan bom. Proses operasi pengambilan benda asing tersebut mulai dari kaki, perut, hingga otak korban yang terkena percikan bom dikepalanya.

“Kondisi terakhir korban baik, bahkan yang ada material di dalam otak sudah sadar, dan bisa pindah kebangsal. Dari awal kita kumpulkan barang bukti, dari pasien A ini benda yang masuk, dan dari pasien B ini. Nanti kita berikan ke kepolisian dengan bukti serah terima,” ujarnya kepada Radar Solo (grup Sumut Pos), kemarin (27/9).

Menurutnya, ada sejumlah barang bukti material yang diserahkan ke pihak kepolisian. Antara lain enam baut, pecahan pelat dan puluhan paku. Baut tersebut termasuk material yang diambil dari salah satu korban ledakan bom yang mengenai kepalanya hingga masuk 2 inchi.

Selain itu, menurut Rudi, barang yang nantinya diminta pihak kepolisian termasuk hasil diagnosis tim dokter terhadap kondisi kesehatan korban. “Memang ada mur di dalam otak yang masuk hingga sedalam jari kelingking. Tetapi sudah dilakukan operasi secara normal. Yang lainnya pelat yang masuk ke perut hingga kandung kemih,” terangnya.
Meski pasien sampai saat ini masih merasa sakit kepala, tetapi secara umum kondisi fisik pasien sudah mulai membaik. Pihak rumah sakit akan tetap melakukan pendampingan hingga hingga kondisi pasien benar-benar baik. “Ya, kami pantau selanjutnya, mungkin kadang-kadang sakit kepala. Tetapi secara garis besar kondisi sudah baik,” katanya.

Ormas Mengutuk

Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila (PP) Sumatera Utara mengutuk keras tindakan bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Keputon Solo, Jawa Tengah, Minggu (25/9).

“Tindakan itu merupakan perbuatan paling biadab dan hanya dilakukan oleh orang yang tidak beragama. Karena agama apapun di dunia ini tidak pernah mengajarkan umatnya untuk menyakiti orang lain apalagi membunuh,” ujar Ketua MPW PP Sumut, Anuar Shah, Selasa (27/9).

Pria yang akrab disapa Aweng itu menegaskan, perbuatan itu sebagai sebuah kebiadaban yang harus diperangi bersama. “Siapapun pelakunya atau komplotan yang meneror masyarakat merupakan musuh besar semua anak bangsa,” tegasnya.

Anuar Shah mengimbau seluruh kader PP tidak terprovokasi dengan aksi brutal bom bunuh diri. “Kader PP jangan mudah terprovokasi dan diminta menjaga situasi kondusif untuk membantu pihak kepolisian mengantisipasi tindakan brutal tersebut,” ujarnya.

Aweng menginstruksikan kader PP diinstruksikan untuk mawas diri dan berperan serta menjaga seluruh rumah ibadah di Sumut. “Saya yakin polisi akan segera menuntaskan kasus bom bunuh diri dan menangkap seluruh jaringan yg ada di balik kejadian tersebut,” ujarnya.

Kejadian bom bunuh diri tidak boleh terulang lagi di republik ini. Untuk itu, seluruh elemen masyarakat diminta menggalang persatuan dan kesatuan serta menjaga kewaspadaan terutama di lingkungan masing-masing.
“Laporkan kepada aparat apabila melihat gerak gerik orang yang mencurigakan atau orang yang tidak dikenal sebelumnya di lingkungan masing-masing,” ujarnya.

Bagaimanapun lanjut Aweng, jumlah personel aparat keamanan sangat terbatas sehingga dibutuhkan peran serta masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban masing-masing.

“Saya berharap kepada kader PP khususnya yang berada di Sumatera Utara untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga keamanan paling tidak di lingkungannya masing-masing karena kitalah yang mengenal siapa dan bagaimana lingkungan kita masing-masing,” ujarnya.

Forum Silaturahmi Pemuda Sumatera Utara juga mengutuk keras aksi pengeboman. “Apapun motifnya, bom bunuh diri tersebut telah melukai rasa keamanan warga dan melukai keharmonisan kehidupan umat beragama di Indonesia yang mengedepankan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945,” ujar Juru Bicara Forum Silaturahmi Pemuda Sumut, H Fadli Yasir, Senin (26/9).

Selain mengutuk keras aksi pengeboman, Forum Silaturahmi Pemuda Sumut juga menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya terhadap korban pengeboman. Pelaku pengeboman dan jaringannya merupakan orang yang tidak bertuhan dan tidak berprikemanusiaan sehingga melanggar Pancasila sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa dan sila kedua Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.

“Kita mengimbau seluruh masyarakat Indonesia khususnya Sumatera Utara untuk tidak terpancing atas isu pengeboman dan aksi kekerasan lainnya yang dapat memicu perpecahan antar umat beragama. Dengan itu, seluruh umat beragama untuk tetap bergandeng tangan dalam menjaga kerukunan umat beragama yang telah terbina dengan baik selama ini di Indonesia, khususnya di Sumatera Utara,” tegas Fadli Yasir.

Menurutnya, aparat keamanan harus mengusut tuntas kasus pengeboman dan menangkap jaringan pelaku serta mendesak polisi meningkatkan profesioanalitas dalam pelayanan memberikan keamanan dan kenyamanan melakukan kegiatan ibadah.

Nahdlatul Ulama Kota Tebing Tinggi melalui Ketua Tanfiziah, Ir Oki Doni Siregar mengajak agar masyarakat di Kota Tebing Tinggi jangan terpancing dengan kejadian bom bunuh diri. “Mari kita bergandeng tangan untuk menjaga kekondusifan ini. Pelaku bom tersebut adalah orang yang sengaja membuat suasana kerharmonisan antar umat beragama menjadi resah,” kata Oki Doni. Menurutnya, tetap ciptakan keharmonisan dalam kerukunan umat beragama. ((uje/tri/nan/mag-3/jul/adl)

Tak Lunasi ONH, Berangkat Tahun Depan

MEDAN-Calon jamaah haji asal Sumatera Utara yang belum melunasi ongkos naik haji (ONH) terpaksa haru ikut ibadah haji tahun 2012.

”Walaupun calon jamaah haji telah melunasi ONH pada hari Selasa dan Rabu. Pihaknya tidak akan bisa lagi menambah kuato jamaah haji. Pasalnya, 8.393 jumlah kuato calon jamaah haji  tidak akan bisa berubah lagi,” bilang Kasubag Humas Kanwil Kemanag Sumut, Drs Chairul Syam kepada Sumut Pos, Selasa (27/9).

Dikatakan Chairul Syam, para calon jemaah haji yang baru melunasi ONH Senin (26/9), dapat segera akan mengurus paspor. “Kita berikan waktu tiga hari kepada para calon jamaah haji untuk mengurus paspor,” bilangya Chairul.
Dijelaskan Chairul, kepada calon jamaah haji kelompok terbang (kloter 1) dari Medan sebanyak 45 jamaah dan Labuhanbatu 401 jamaah segera melengkapi perlengkapan pribadi seperti pakaian baju ihram.

“Apabila telah masuk asrama Sabtu (1/10) di Pemondokan Asrama Haji Medan calon jamaah haji tidak diperkenankan untuk menjumpai keluarga yang sedang menjenguk. Pasalnya, dapat menganggu aktivitas calon jamaah haji lainnya,” bilang Chairul Syam.

Lebih lanjut Chairul Syam berharap kepada seluruh jamaah haji yang akan berangkat ke Tanah Suci Mekkah bisa mempersiapkan diri dan menjaga kesehatan. (omi)

Kualanamu Tak Beres Karena Gatot Lembek

Anggota DPR RI Asal Sumut Kritik Plt Gubsu

JAKARTA- Acara halal bi halal jajaran Pemprov Sumut dengan anggota DPR dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Sumut di Hotel Mulia, Jakarta, tadi malam (27/9) menjadi ajang untuk mengkritik kepemimpinan Plt Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho. Abdul Wahab Dalimunthe misalnya, mengkaitkan lambatnya pembangunan Bandara Kualanamu dengan sikap lembeknya Gatot.

Mantan Ketua DPRD Sumut yang kini menjadi anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat menyingung masalah pembebasan tanah yang akan digunakan untuk area pembangunan bandara Kualanamu, yang belum klir, yang menyebabkan proses pembangunan lambat. Mestinya, ketika ada persoalan seperti itu, Gatot turun tangan untuk menegur langsung bupati.

“Janganlah pidato panjang-panjang, Kualanamu, tanah tak beres-beres. Tolong urusi itu tanah. Gatot sanggup nggak kamu jewer bupati. Kalau tidak sanggup, kamu yang kami jewer,” ujar Abdul Wahab di atas podium, saat diberi kesempatan bicara.

Hadir di acara itu Gatot, Plt Sekda Rachmatsyah, dan mayoritas SKPD Pemprov Sumut, termasuk Irwasdaprov, Nurdin Lubis. Dari 30 anggota DPR asal Sumut, mayoritas juga hadir. Dari empat anggota DPD asal Sumut, hanya Parlindungan Purba yang tidak hadir.

Sentilan keras juga disampaikan politisi senior dari PPP, Azrul Azwar. Terkait Kualanamu, Azrul mengatakan, sejak 2004, dirinya kencang mendorong Kualanamu cepat dikerjakan. Begitu ada kecelakaan yang menyebabkan Alm T Rizal Nurdin, dorongan itu makin kencang. Tapi, sekarang juga belum terwujud.

Yang disesalkan juga, pembangunan tol Medan-Tebingtinggi, juga tak ada kemajuan. “Hanya di atas kertas. Sementara, di Jawa tol tambah terus. Tol Medan-Binjai pun tak bisa,” ujarnya.

Menurut Azrul, ini antara lain disebabkan tidak adanya komunikasi antara Pemprov Sumut dengan para anggota DPR dan DPD yang ada di Senayan. “Kapan SKPD dari Pak Gubernur mendekati kami? Baru hari ini. Hanya saya harap Pak Gatot bisa membangun komunikasi yang baik dengan semua pihak, baik dengan DPRD maupun dengan DPR dan DPD,” ujar Azrul.

Dia memberi contoh, sempat munculnya gagasan DPRD Sumut menggunakan hak angket atau hak interpelasi terhadap kebijakan yang diambil Gatot, juga disebabkan lemahnya komunikasi itu. “Tak perlu ada hak angket atau interpelasi soal jabatan, jika komunikasi terbangun dengan baik,” pesannya.

Sesuai permintaan sejumlah politisi senior yang hadir, Gatot siap untuk mengintensifkan komunikasi dengan para anggota DPR dan DPD. Gatot, saat berada di atas podium, langsung memerintahkan kepada Plt Sekda Rachmatsyah, Nurdin Lubis, dan Kepala Bappeda yang ikut hadir, agar ke depan bertindak sebagai penghubung Pemprov dengan para politisi di Senayan asal Sumut.

Mutasi Jangan Disusupi Unsur Politik

Sementara masalah mutasi-mutasi di jajaran Pemprov, juga secara khusus disorot Wahab. “SKPD-SKPD, jangan disusupi unsur-unsur politik. Kalau main politik di SKPD, rusak nanti. Tak bisa bekerja mereka,” tandasnya.
Dengan tegas, anggota Komisi II DPR itu juga mengingatkan Gatot agar tidak menempatkan pejabat-pejabat yang berjiwa korup. “Jangan ada lagi koruptor masuk (ke jajaran Pemprov Sumut, Red). Jadi kadis ini, (bayar) sekian. Jadi kadis ini, sekian. DPRD juga diam saja,” kata Wahab. (sam)

PLN Putus Listrik di Rumah Ketua DPRD Langkat

MEDAN-Tim Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) PT PLN (Persero) benar-benar menepati janji. Kemarin (27/9), Tim P2TL memutus aliran listrik di rumah Ketua DPRD Langkat Rudi Hartono Bangun di Komplek Mutiara Indah No 3 Jalan Kapten Muslim Dalam, Kelurahan Dwikora, Kecamatan Medan Helvetia.

Tim P2TL PLN Medan tak datang sendirian. Mereka datang bersama lima orang tim Resum Mapoldasu yang dipimpin langsung Kanit 4 Resum Poldasu Kompol M Sitorus SH serta tim olah tempat kejadian perkara (TKP). Kemudian ditemani lima Polisi Militer (PM) juga didampingi kepala lingkungan setempat, Hakim Muddin.

Polisi bergabung dengan PM merengsek masuk menuju kediaman Rudi Hartono Bangun. Kedatangan mereka sempat menjadi tontonan warga komplek, apalagi datang dengan iring-iringan mobil yang jumlahnya lebih dari 10 mobiln
Begitu Tim P2TL PLN Medan dan polisi tiba di luar pekarangan rumah Rudi Hartono Bangun, rumahnya terlihat sepi. Sedangkan pagar dan pintu rumah terkunci rapat. Berulangkali petugas P2TL PLN Medan memanggil penghuni rumah, tapi tak satupun yang menyahut dari dalam rumah.

Hampir satu jam lamanya Tim P2TL PLN Medan dan aparat polisi menunggu sambil mondar mandir di depan pekarangan rumah Rudi Hartono Bangun, tapi penghuni rumah tidak juga keluar rumah. Tak mau kehilangan akal, petugas P2TL PLN Medan dan aparat polisi meminta Kepling Hakim Muddin untuk menghubungi pemilik rumah Rudi Hartono Bangun.

Setelah dihubungi, Kanit 4 Resum Poldasu Kompol M Sitorus SH langsung berbicara dengan Rudi Hartono Bangun. Dari percakapan tersebut, Rudi Hartono Bangun meminta agar menemuinya besok (hari ini, Red) karena dirinya sedang berada di Langkat. Bahkan, dalam percakapan melalui sambungan telepon itu sempat terjadi perdebatan kecil karena Rudi Hartono Bangun menanyakan kapasitas keberadaan polisi di kediamannya.

Tapi sayangnya, permintaan Rudi Hartono Bangun langsung ditolak Tim P2TL PLN Medan. Sekira pukul 15.30 WIB, petugas P2TL PLN Medan langsung mengambil tindakan dengan memutus aliran listrik di kediaman Rudi Hartono Bangun. Pemutusan listrik itu dilakukan melalui tiang listrik yang terpancang di luar halaman rumah Rudi Hartono Bangun, kira-kira berjarak 7 meter dari luar pekarangan rumahnya.

Usai melakukan pemutusan listrik tersebut, polisi kemudian melakukan berita acara, sedangkan petugas P2TL PLN Medan langsung menyerahkan barang bukti kabel listrik sepanjang 14 meter yang berhasil diputus dari tiang listrik. “Kapasitas polisi berada di kediaman Rudi Hartono Bangun untuk keperluan olah TKP demi menemukan fakta-fakta di lapangan. Sebab kami menerima laporan pihak PLN ke Poldasu pada tanggal 14 September lalu dengan nomor laporan LP 1658/IX/2011/SPKT I,” ujar Kanit 4 Resum Poldasu, Kompol M Sitorus SH.

Manager PT PLN (Persero) Medan, Wahyu Bintoro mengatakan, petugas PLN memang harus memutus listrik di rumah Rudi Hartono Bangun karena yang bersangkutan tidak koperatif sejak awal hingga pemutusan. “PLN juga tetap meminta tagihan susulan sebesar Rp17 juta lebih yang harus dibayar Rudi Hartono Bangun akibat dari pencurian arus listrik,” ujar Wahyu.

Wahyu menambahkan, petuags PLN Medan juga Rabu (28/11) akan dipanggil ke Poldasu. “Besok (hari ini, Red) kami ke Poldasu untuk bertemu pengacara Rudi Hartono Bangun untuk meminta klarifikasi. Harus siap kok memberi klarifikasi. Kita lihat saja bagaimana selanjutnya nanti ya,” ujar Wahyu kepada wartawan Sumut Pos.

Kasubdit II Ditreskrim Poldasu AKBP Rudi Rifani mengatakan, untuk mencari bukti-bukti atas laporan pihak PLN Medan atas pencurian arus listrik di rumah Ketua DPRD Langkat, pihaknya menurunkan petugas penyidik dan petugas identifikasi Poldasu. “Kita kan harus mengumpulkan bukti-bukti dulu, jadi untuk mencari bukti-bukti tersebut, kita melakukan olah TKP di rumah yang dilaporkan pihak PLN,” terang Rudi.

Untuk tindak lanjut kasus ini, kata Rudi, bila bukti-bukti sudah cukup kuat, mereka juga harus membuat surat izin permohonan ke presiden untuk memanggil dan memeriksa terlapor karena terlapor sebagai anggota dewan. “Proses hukum kan ada protapnya, jadi untuk melakukan pemanggilan atau pemeriksaan terhadap anggota dewan harus ada izin dari presiden,” terang Rudi. (ila/mag-5)

Hentikan Pembangunan CBD Polonia

Warga Sari Rejo Marah Sertifikat Tanahnya Keluar

MEDAN- Keluarnya Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) untuk pusat bisnis Central Businesse Distric (CBD) Polonia oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Medan membuat warga Sari Rejo marah. Pasalnya, hingga saat ini mereka juga belum mendapatkan sertifikat. Akibatnya, warga pun mengancam akan menduduki Bandara Polonia Medan. Warga juga meminta agar proyek CBD dihentikan.

Seorang warga Sari Rejo yang tergabung dalam Forum Masyarakat Sari Rejo (Formas), Pietter Naiborhu mengatakan, kalau CBD bisa memiliki sertifikat sama artinya ada permainan tidak sehat antara pihak pengembang serta pihak-pihak terkait.

“Ini menandakan adanya permainan. Kenapa masyarakat yang telah menuntut hak nya puluhan tahun, selalu tidak bisa mendapatkan hak itu. Kenapa, CBD yang baru beberapa tahun kok bisa memiliki sertifikat. Apakah karena mereka punya uang, dan kami hanya rakyat biasa yang tak memiliki uang. Berarti ada permainan, atau politik uang di sini. Kami meminta, proyek CBD harus dihentikan sebelum persoalan tanah kami selesai,” katanya.

Ketua Forum Masyarakat Sari Rejo (Formas) Riwayat Pakpahan menegaskan dengan segala cara pihaknya bersama masyarakat akan mempertahankan areal yang mereka diami selama ini.

“Selama ini, Wali Kota Medan yang kita harapkan hanya sekadar cakap-cakap. Entah apa realisasi dari janji yang dikatakan dulu. Sekarang terdengar kabar seperti ini. Itu artinya, sudah ada permainan yang dilakukan. Kami, akan terus berjuang hingga titik darah penghabisan. Kami tidak muluk-muluk, kami hanya ingin tanah kami ini mendapat sertifikat. Kenapa CBD yang baru-baru ini, begitu gampang mendapatkan sertifikat,” tegasnya.

Riwayat mengatakan, pada awal Oktober mendatang, dirinya dan puluhan rekan-rekannya akan menemui Wali Kota Medan Rahudman Harahap untuk mempertanyakan hal itu, serta mempertanyakan hasil memorandum of understanding (MoU) yang pernah dilakukan.

“Kami tidak akan pakai surat-surat. Kami akan langsung menemui Wali Kota Medan. Biar jelas seperti apa perkembangannya,” tandasnya.

Riwayat menuturkan, masyarakat Sari Rejo sepakat akan melakukan aksi.
“Ini rencana yang bukan main-main, sehingga kami harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang. Sejauh ini, sudah ada kesepakatan melakukan aksi. Kami berkesepakatan, jika nantinya dilakukan aksi tidak akan tanggung-tanggung. Bila perlu dilakukan selama dua minggu, satu bulan atau lebih. Jadi, benar ada hasil dari demo itu,” tandasnya.

Diungkapkannya, rencana aksi tersebut akan dilaksanakan pada awal November mendatang. Karena sejauh ini, pihaknya masih melakukan komunikasi dengan para masyarakat dan pihak-pihak lainnya.

“Awal November mendatang. Kita akan menduduki Kantor Wali Kota Medan, BPN Medan dan Bandara Polonia serta lahan CBD. Tidak lagi hanya dua minggu atau satu bulan, tapi akan kita lakukan sampai persoalan ini benar-benar selesai, dan memberi hasil positif bagi masyarakat,” tukasnya.

“Kalau dulu jumlahnya 10 ribu sampai 15 ribu. Sekarang sudah kepalang tanggung kita berjuang, karena secara de facto dan de jure lahan itu memang punya rakyat. Maka dari itu, massa yang akan kita turunkan sebanyak 20 ribu hingga 30 ribu, dan mungkin lebih besar dari itu,” tegas Pietter Naiborhu.

Sementara itu, DPRD Kota Medan akan mengadakan pertemuan dengan Pemko Medan mempertanyakan kesepakatan (deal) antara manajemen CBD Polonia yang sudah membayar cicil ke kas pembayaran Pemko Medan sebesar Rp5 miliar.

“Hal itu masih dibenarkan bila ada kesepakatan antara CBD Polonia dengan Pemko Medan melakukan pembayaran dengan nyicil. Hal itu untuk mengetahui apakah ada kewajiban bertambah yang harus dibayarkan,” kata Sekretaris Komisi A DPRD Kota Medan, Burhanuddin Sitepu melalui telepon selulernya, Selasa (27/9).

Dikatakannya, dengan angka tunggakan CBD Polonia sebesar Rp21 miliar itu tidak akan berkurang bila sesuai dengan perjanjian yang akan semakin bertambah denda bila terus menunggak. “Justru bagaimana tunggakannya itu tidak akan berkurang walau sudah melakukan pembayaran nyicil. Akan kita pertanyakan ke Pemko Medan atas semua itu,” ucapnya.

Ketua Komisi A, Ilhamsyah menambahkan kalau CBD Polonia mempunyai niat baik untuk membayar tunggakan itu. Tetapi di balik itu semua, dengan adanya sisa tunggakan agar pihak CBD Polonia jangan bermain-main dan segera membayar.

“Itu menunjukkan sudah berbaik hati, jadi segerakanlah untuk membayar. Untuk developer yang baik yang juga taat dan patuh terhadap hukum pikirkan masyarakat Kota Medan agar dapat dirasakan masyarakat dalam segi pembangunan Kota Medan,” kata Ilhamsyah.

Anggota Komisi A DPRD Sumut Syamsul Hilal dengan tegas mengatakan, baik pihak kementerian keuangan dan TNI AU merupakan pihak yang bersalah.

“Tanah di kawasan Polonia itu kenapa dijual kepada pengembang. Inilah yang jadi pertanyaan. Apalagi, dalam hal ini ada klaim masyarakat yang notabene telah tinggal di kawasan setempat sejak puluhan tahun lalu belum dapat sertifikat,” tegasnya.

Seperti diketahui, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Medan telah mengeluarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) untuk pusat bisnis central businesse distric (CBD) Polonia. Namun dari total 341.586 meter areal CBD, baru 79.028 meter yang dikeluarkan sertifikatnya. Seorang sumber terpercaya di BPN Kota Medan, akhir pekan lalu mengatakan, pemberian sertifikat HGU tersebut menyusul dibayarnya Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) oleh PT Mestika Mandala Perdana (MMP) selaku pemilik areal CBD kepada Pemko Medan.
Sumber tersebut kemudian memberikan kopian Surat Keputusan (SK) Kepala BPN Kota Medan N0. 541/HGB/BPN/.12.71.2011 tertanggal 26 Agustus 2011 tentang Pemberian Hak Guna Bangunan kepada PT MMP. Surat 4 (empat) halaman itu ditandatangani Kepala BPN Kota Medan, Mohammad Thoriq MKn MSi. SK itu menjelaskan secara detail pemberian HGB kepada CBD Polonia berikut poin-poin konsiderannya (alasan hukumnya, Red). Di antaranya menyebutkan, penetapan pemberian HGU tersebut berdasarkan permohonan PT MMP pada 1 April 2011. Juga disebutkan, pemberian sertifikat HGB itu telah melalui pemeriksaan Panitia Pemeriksa Tanah BPN Medan yang dituangkan dalam risalah Pemeriksaan Tanah (Konstaterings Rapport) No.1245/CR/08/2011.
Surat keputusan itu memiliki lampiran setebal 15 halaman, yang juga ditandatangani Kepala BPN Kota Medan Mohammad Thoriq MKn MSi. Dalam lampiran tersebut diuraikan areal CBD yang telah dikeluarkan sertifikat HGB-nya seluas 79.028 meter. Areal seluas itu dalam rincian lampiran SK HGB CBD Polonia, terbagi dalam 40 persil tanah. (adl/ari)

Ramah Saja Tak Cukup

Evaluasi Kekalahan Nadine di Miss Universe

Pada 18 September lalu, Putri Indonesia 2010 Nadine Alexandra Dewi Ames, 20, pulang ke Indonesia. Nadine telah menuntaskan tugasnya mengikuti kontes kecantikan Miss Universe di Brazil.

Dia memang tidak membawa gelar apa pun. Impiannya untuk lolos 16 besar juga kandas. Kecewa pasti. Terlebih, Nadine merasa telah tampil maksimal.

“Saya sudah merasa menampilkan yang terbaik. Saya melakukan semuanya dengan seluruh kemampuan. 100 persen deh. Tapi, ternyata itu belum cukup,” ungkapnya kecewa.

Nadine merasa telah mengecewakan banyak orang yang telah mendukungnya. Ketika malam final, Nadine merasa memiliki kesempatan untuk masuk 16 besar. “Bukan bermaksud sombong, tapi ketika itu saya merasa punya chance. Ternyata, tidak. Ya, thats it. Hilang kesempatan saya,” ucap perempuan berdarah Inggris-Solo itu kemarin (27/9) saat ditemui di Graha Mustika Ratu, Pancoran, Jakarta.

Sebelum berangkat ke ajang Miss Universe, Nadine meminta saran kepada Artika Sari Devi, Putri Indonesia 2004 yang berhasil lolos 15 besar di ajang Miss Universe 2005. Istri musisi Baim itu menyarankan Nadine harus ramah kepada siapa pun.

“Iya, Artika bilang be friendly to everyone. Mulai dari waitress, bellboy, bodyguard, pokoknya siapa saja. Buat saya, itu bukan hal sulit karena pada dasarnya saya orangnya friendly. Sama anak-anak produksi yang selalu mengikuti kami dengan kameranya, saya juga kenal. Cuma, level persaingan di ajang ini memang sangat tinggi,” jelasnya.

“Tapi, sudahlah. Tak perlu menyesal,” kata Nadine. Toh, di Brazil dia mendapatkan banyak pengalaman baru. Yang paling terkesan adalah ketika mengunjungi sebuah sekolah tari samba di Sao Paulo. “Saya sempat mencoba ikut latihan tari samba di sana. Itu kunjungan yang paling menyentuh. Dulu itu sekolah khusus untuk anak jalanan,” ceritanya.
Setelah mengikuti Miss Universe, berarti masa tugas Nadine sebagai Putri Indonesia sebentar lagi selesai. Posisinya akan digantikan oleh Putri Indonesia yang baru. Rencana Nadine selanjutnya adalah melanjutkan kuliah dan meraih mimpi sebagai sutradara. Hanya, dia tidak melanjutkan kuliahnya di Bath Spa University London. Nadine memilih untuk pindah kuliah di Filipina.

“Setelah saya pikir, di Bath Spa University lebih banyak teorinya. Sedangkan, di Filipina ada satu sekolah, masih berhubungan dengan film juga, yang lebih banyak praktiknya. Saya akan ambil yang itu saja tahun depan,” tuturnya. (jan/c6/ayi/jpnn)

Badai Nesat Datang, 100 Ribu Warga Mengungsi

ALBAY- Sebanyak 100 ribu warga provinsi Albay, Filipina, dievakuasi untuk mengantisipasi datangnya topan Nesat. Topan itu merupakan penyebab banjir besar dan mati listrik yang menyebabkan kegiatan sehari-hari di Filipina terganggu.

Menurut stasiun berita BBC, Selasa (27/9), topan Nesat menyebabkan Bursa Efek Filipina dan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) dan pusat kegiatan lain di Ibukota Manila menjadi lumpuh.
Sedikitnya empat orang tewas dan dua lagi dinyatakan hilang akibat topan, dan angka ini diperkirakan akan terus bertambah.

Topan Nesat menyebabkan longsor pada Selasa dini hari di provinsi Isabel dan Aurora, yang terletak di pantai Pasifik. Dengan kecepatan yang kini mencapai 170 kilometer per jam, Nesat diperkirakan akan terus menghembus seluruh Filipina sebelum akhirnya bergerak menuju Laut Cina Selatan pada Kamis mendatang.

Di Manila, kantor pemerintah, sekolah, dan kampus ditutup, lalu para penduduk diimbau untuk tidak ke luar rumah. Banyak jalan tergenang air dan penerbangan banyak yang dibatalkan sebagai efek lain dari Nesat.
Sementara itu, pihak berwenang memperingatkan penduduk yang tinggal di dataran rendah untuk berhati-hati lantaran daerah tersebut rentan terhadap ancaman banjir dan longsor.

Sebelumnya, telah ada laporan mengenai peristiwa longsor di Manila dan pulau Luzon pusat. Ancaman lainnya, berada di wilayah pantai. Para meteorolog memperkirakan ombak setinggi empat meter akan menghantam daerah pantai.
“Kerusakan diperkirakan akan semakin parah. Sekarang saja sudah terjadi mati listrik, sehingga merusak hasil pertanian kami. Banyak juga jembatan yang digenangi banjir,” keluh Richard Gordon dari Palang Merah Filipina.

Filipina termasuk negara yang dilewati angin topan, namun topan Nesat diperkirakan akan menjadi topan terbesar untuk tahun ini. Nesat datang dua tahun setelah topan Ketsana, yang menewaskan lebih dari 400 jiwa. (net/jpnn)

Tabrakan Lagi, Cina Gagal Atur Sinyal

Insiden KA Bawah Tanah 260 Orang Terluka

SHANGHAI – Kecelakaan kereta api (KA) kembali mengguncang Cina, Selasa (27/9), dua kereta bawah tanah (subway atau metro) bertabrakan di satu stasiun dekat Taman Yu Yuan, pusat Kota Shanghai. Bagian depan satu KA menghantam bagian belakang KA lainnya. Meski tak ada korban jiwa dalam insiden itu, sekitar 260 penumpang terluka. Shanghai Metro Company menyalahkan kekacauan sinyal sebagai penyebab kecelakaan.

Kecelakaan yang hanya berselang sekitar dua bulan dari insiden serupa pada Juli lalu itu membuat warga Cina khawatir. Di tengah upaya gencar pemerin tah Cina untuk memopulerkan KA seba gai sarana transportasi publik yang a man, serangkaian kecelakaan kereta justru terjadi. Pada Juli lalu, kecelakaan kereta cepat merenggut nyawa 40 orang.
‘’Kecelakaan seperti itu seharusnya tak perlu terjadi,’’ komentar Wen Pei, seorang penumpang yang terluka di bagian bahu dalam musibah kemarin.

Bersama sekitar 50 penumpang lain, dia kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Rujin. Beruntung, para penumpang hanya mengalami luka ringan. Jubir rumah sakit melaporkan bahwa tak ada korban yang menderita luka serius.
Shanghai Metro Company menyatakan dua kereta yang bertabrakan itu mengangkut sekitar 500 penumpang. Seluruh penumpang dinyatakan sudah berhasil dievakuasi. Saat kecelakaan terjadi, stasiun televisi pemerintah sempat menayangkan gambar para penumpang yang tergencet kursi dan gerbong. Beberapa penumpang terlihat bersimbah darah dan tersungkur di lantai.

Menurut Wen, sebelum terjadi kecelakaan, kereta yang dia tumpangi berjalan dengan kecepatan penuh. ‘’Kereta melaju kencang ketika tiba-tiba masinis menarik rem. Saya pun kehilangan keseimbangan dan langsung terlempar dari kursi. Kepala saya membentur tiang di dalam gerbong sampai berdarah,’’ ungkapnya.

Kepada media, Shanghai Metro Company mengklaim kekacauan sinyal sebagai pemicu kecelakaan. Menurut jubir perusahaan tersebut, pusat kendali bahkan sempat memandu masinis dua KA bawah tanah itu via telepon.

‘’Sampai kini, kami terus melakukan penyelidikan. Kuat dugaan bahwa kecelakaan terjadi akibat kerusakan peranti pendukung sistem kereta api,’’ ujarnya. ‘’Sebanyak 260 korban luka telah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan,’’ lanjut jubir yang tak disebutkan namanya itu.

Kemarin, puluhan mobil polisi dan ambulans memadati jalanan di sekitar Stasiun Old West Gate atau Laoximen. Karena itu, pemerintah setempat terpaksa menutup akses jalan di sekitar persimpangan jalan paling ramai di kota terbesar Tiongkok tersebut. Evakuasi penumpang yang duduk di gerbong paling belakang kereta pertama sempat terhambat. Sebab, bagian tersebut lah yang ditabrak kepala kereta kedua.

Pemerintah langsung membentuk tim investigasi khusus. Selain beranggotakan penyidik dari kepolisian, tim tersebut juga terdiri atas beberapa ahli perkeretaapian. Meski sudah berusaha merespons kecelakaan tersebut dengan cepat, pemerintah Sina tetap menuai kritik dari masyarakat. (afp/ap/rtr/hep/dwi/jpnn)

300 Ribu Ton Beras Thailand Batal Masuk Indonesia

BANGKOK- Pemerintah Thailand membatalkan penjualan 300 ribu ton beras ke Indonesia. Pembatalan akan menambah kontroversi seputar kebijakan beras di Thailand.

Badan Usaha Logistik Thailand meneken nota kesepahaman terkait beras di pertengahan Agustus. Kesepakatan itu efektif bila Menteri menandatangani kesepakatan. “Tapi saya tak menandatangani,” kata Menteri Perdagangan Thailand Na Ranong Kittirat di Bangkok, Selasa (27/9).

Dia menyebut, harga sudah disepakatai dalam nota kesepahaman itu tak sesuai dengan harga keinginan pemerintah menjamin kesejahteraan petani lokal. “Jadi kesepakatan  tak bakal terjadi. Kami berharap Indonesia mengerti,” ujarnya.
Direktur Utama Perum Bulog, Sutarto Alimoeso mengatakan tak mengetahui kesepakatan telah dibatalkan. Sebab, belum ada informasi resmi dari Thailand. Pemerintah Indonesia telah mengirim surat ke Pemerintah Thailand untuk meminta informasi tentang kemajuan kontrak.

Pedagang yang dekat dengan kesepakatan ekspor mengatakan Agustus lalu beras Thailand dengan tingkat patahan 15 persen kelas dijual dengan 550 US dolar per ton, termasuk biaya operasional dan biaya pengiriman hingga ke tempat. Perdana Menteri Yingluck Shinawatra membuat prioritas meningkatkan standar hidup. Pemerintah Thailand berjanji membeli beras petani 15.000 baht atau 481 US dolar per ton untuk komoditas padi di Oktober mendatang. Ini lebih tinggi di harga pasar 8.000 baht selama Agustus.(net/jpnn)

Indonesia Ajukan PBB Direformasi

NEW YORK- Indonesia berharap Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang kini beranggotakan 193 negara segera melakukan reformasi. Hal itu dilakukan untuk lebih memperkuat peran sentralnya dalam mendorong kerjasama negara di dunia.

“Untuk mengatasi tantangan baru dan yang akan muncul serta mengetahui kesempatan baru, reformasi PBB merupakan kunci,” kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa ketika menyampaikan pernyataan Indonesia di Sidang ke 66 Majelis Umum PBB di Markas Besar PBB, New York, Senin (26/9).

Reformasi PBB diperlukan, terang Marty, merupakan satu jalan membuat PBB tetap relevan dan memastikan kerjasama dunia menghadapi tantangan global.

Sekarang ini, sebutnya dunia terus dihadapkan berbagai tantangan rumit, mulai ancaman senjata nuklir, terorisme dan krisis keuangan hingga kemiskinan dan kelaparan sangat parah. Melalui reformasi PBB,  Marty memapaparkan, harus dipastikan PBB dan proses di badan dunia dalam pengambilan keputusan lebih efektif dan melibatkan semua pihak. (net/jpnn)