26.7 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Tabrakan Lagi, Cina Gagal Atur Sinyal

Insiden KA Bawah Tanah 260 Orang Terluka

SHANGHAI – Kecelakaan kereta api (KA) kembali mengguncang Cina, Selasa (27/9), dua kereta bawah tanah (subway atau metro) bertabrakan di satu stasiun dekat Taman Yu Yuan, pusat Kota Shanghai. Bagian depan satu KA menghantam bagian belakang KA lainnya. Meski tak ada korban jiwa dalam insiden itu, sekitar 260 penumpang terluka. Shanghai Metro Company menyalahkan kekacauan sinyal sebagai penyebab kecelakaan.

Kecelakaan yang hanya berselang sekitar dua bulan dari insiden serupa pada Juli lalu itu membuat warga Cina khawatir. Di tengah upaya gencar pemerin tah Cina untuk memopulerkan KA seba gai sarana transportasi publik yang a man, serangkaian kecelakaan kereta justru terjadi. Pada Juli lalu, kecelakaan kereta cepat merenggut nyawa 40 orang.
‘’Kecelakaan seperti itu seharusnya tak perlu terjadi,’’ komentar Wen Pei, seorang penumpang yang terluka di bagian bahu dalam musibah kemarin.

Bersama sekitar 50 penumpang lain, dia kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Rujin. Beruntung, para penumpang hanya mengalami luka ringan. Jubir rumah sakit melaporkan bahwa tak ada korban yang menderita luka serius.
Shanghai Metro Company menyatakan dua kereta yang bertabrakan itu mengangkut sekitar 500 penumpang. Seluruh penumpang dinyatakan sudah berhasil dievakuasi. Saat kecelakaan terjadi, stasiun televisi pemerintah sempat menayangkan gambar para penumpang yang tergencet kursi dan gerbong. Beberapa penumpang terlihat bersimbah darah dan tersungkur di lantai.

Menurut Wen, sebelum terjadi kecelakaan, kereta yang dia tumpangi berjalan dengan kecepatan penuh. ‘’Kereta melaju kencang ketika tiba-tiba masinis menarik rem. Saya pun kehilangan keseimbangan dan langsung terlempar dari kursi. Kepala saya membentur tiang di dalam gerbong sampai berdarah,’’ ungkapnya.

Kepada media, Shanghai Metro Company mengklaim kekacauan sinyal sebagai pemicu kecelakaan. Menurut jubir perusahaan tersebut, pusat kendali bahkan sempat memandu masinis dua KA bawah tanah itu via telepon.

‘’Sampai kini, kami terus melakukan penyelidikan. Kuat dugaan bahwa kecelakaan terjadi akibat kerusakan peranti pendukung sistem kereta api,’’ ujarnya. ‘’Sebanyak 260 korban luka telah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan,’’ lanjut jubir yang tak disebutkan namanya itu.

Kemarin, puluhan mobil polisi dan ambulans memadati jalanan di sekitar Stasiun Old West Gate atau Laoximen. Karena itu, pemerintah setempat terpaksa menutup akses jalan di sekitar persimpangan jalan paling ramai di kota terbesar Tiongkok tersebut. Evakuasi penumpang yang duduk di gerbong paling belakang kereta pertama sempat terhambat. Sebab, bagian tersebut lah yang ditabrak kepala kereta kedua.

Pemerintah langsung membentuk tim investigasi khusus. Selain beranggotakan penyidik dari kepolisian, tim tersebut juga terdiri atas beberapa ahli perkeretaapian. Meski sudah berusaha merespons kecelakaan tersebut dengan cepat, pemerintah Sina tetap menuai kritik dari masyarakat. (afp/ap/rtr/hep/dwi/jpnn)

Insiden KA Bawah Tanah 260 Orang Terluka

SHANGHAI – Kecelakaan kereta api (KA) kembali mengguncang Cina, Selasa (27/9), dua kereta bawah tanah (subway atau metro) bertabrakan di satu stasiun dekat Taman Yu Yuan, pusat Kota Shanghai. Bagian depan satu KA menghantam bagian belakang KA lainnya. Meski tak ada korban jiwa dalam insiden itu, sekitar 260 penumpang terluka. Shanghai Metro Company menyalahkan kekacauan sinyal sebagai penyebab kecelakaan.

Kecelakaan yang hanya berselang sekitar dua bulan dari insiden serupa pada Juli lalu itu membuat warga Cina khawatir. Di tengah upaya gencar pemerin tah Cina untuk memopulerkan KA seba gai sarana transportasi publik yang a man, serangkaian kecelakaan kereta justru terjadi. Pada Juli lalu, kecelakaan kereta cepat merenggut nyawa 40 orang.
‘’Kecelakaan seperti itu seharusnya tak perlu terjadi,’’ komentar Wen Pei, seorang penumpang yang terluka di bagian bahu dalam musibah kemarin.

Bersama sekitar 50 penumpang lain, dia kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Rujin. Beruntung, para penumpang hanya mengalami luka ringan. Jubir rumah sakit melaporkan bahwa tak ada korban yang menderita luka serius.
Shanghai Metro Company menyatakan dua kereta yang bertabrakan itu mengangkut sekitar 500 penumpang. Seluruh penumpang dinyatakan sudah berhasil dievakuasi. Saat kecelakaan terjadi, stasiun televisi pemerintah sempat menayangkan gambar para penumpang yang tergencet kursi dan gerbong. Beberapa penumpang terlihat bersimbah darah dan tersungkur di lantai.

Menurut Wen, sebelum terjadi kecelakaan, kereta yang dia tumpangi berjalan dengan kecepatan penuh. ‘’Kereta melaju kencang ketika tiba-tiba masinis menarik rem. Saya pun kehilangan keseimbangan dan langsung terlempar dari kursi. Kepala saya membentur tiang di dalam gerbong sampai berdarah,’’ ungkapnya.

Kepada media, Shanghai Metro Company mengklaim kekacauan sinyal sebagai pemicu kecelakaan. Menurut jubir perusahaan tersebut, pusat kendali bahkan sempat memandu masinis dua KA bawah tanah itu via telepon.

‘’Sampai kini, kami terus melakukan penyelidikan. Kuat dugaan bahwa kecelakaan terjadi akibat kerusakan peranti pendukung sistem kereta api,’’ ujarnya. ‘’Sebanyak 260 korban luka telah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan,’’ lanjut jubir yang tak disebutkan namanya itu.

Kemarin, puluhan mobil polisi dan ambulans memadati jalanan di sekitar Stasiun Old West Gate atau Laoximen. Karena itu, pemerintah setempat terpaksa menutup akses jalan di sekitar persimpangan jalan paling ramai di kota terbesar Tiongkok tersebut. Evakuasi penumpang yang duduk di gerbong paling belakang kereta pertama sempat terhambat. Sebab, bagian tersebut lah yang ditabrak kepala kereta kedua.

Pemerintah langsung membentuk tim investigasi khusus. Selain beranggotakan penyidik dari kepolisian, tim tersebut juga terdiri atas beberapa ahli perkeretaapian. Meski sudah berusaha merespons kecelakaan tersebut dengan cepat, pemerintah Sina tetap menuai kritik dari masyarakat. (afp/ap/rtr/hep/dwi/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/