28 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 14550

JR Saragih Langgar Etika

Saatnya KPK Tangani Kasus Pengalihan Dana Insentif Guru Non PNS

MEDAN- Dugaan pengalihan dana insentif guru Non PNS sebesar Rp1.276.920.000 miliar untuk membeli mobil anggota DPRD Simalungun, yang diduga dilakukan Bupati Simalungun JR Saragih, menurut sejumlah pihak merupakan sebuah bentuk penyimpangan. Bahkan, penyimpangan tersebut erat kaitannya dengan tindak pidana.

Atas dasar itu lah, sebaiknya sesegera mungkin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang telah menerima laporan dugaan korupsi pengalihan yang dilakukan JR Saragih tersebut, untuk menindaklanjuti dan memproses hokum masalah tersebut.

“Di Simalungun yang paling besar itu, belanja pegawainya. Tapi, dengan mencuatnya kasus ini dengan tegas menunjukkan, dana belanja-belanja pegawai tersebut telah dimanfaatkan untuk kepentingan politik. Dan ini menyimpang, dan kaitannya dengan masalah pidana. Jadi, tidak ada kata lain bagi KPK untuk mempercepat proses hukum terhadap masalah ini,” tegas Sekretaris Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Elfenda Ananda yang dimintai pendapatnya oleh Sumut Pos, Jumat (21/10).

Jika hal itu dibiarkan berlarut-larut, atau malah didiamkan begitu saja oleh KPK, bukan mustahil hal-hal yang sama juga akan dilakukan oleh kepala-kepala daerah lainnya. Bahkan, bias juga kembali dilakukan di pemerintah daerah yang sama.

“Ini berdampak buruk pada laporan keuangan, kalau tidak segera diselesaikan. Kalau didiamkan, ini akan membuat kepala daerah lainnya dan mungkin juga kepala daerah yang sama untuk melakukan hal yang sama,” urainya.

Lebih lanjut Elfenda mengatakan, dalam hal ini juga berkorelasi dengan janji SBY-Boediono yang akan menumpas tindak korupsi yang terjadi di Indonesia, tanpa terkecuali di Sumut. “SBY harus mendorong proses hukum ini. Karena kewenangannya bukan atas dasar intervensi. Koruptor itu merampok, dan yang merampok itu harus dijerat hukum,” tukasnya.

Sedangkan itu, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Simalungun Truly Antho Sinaga kepada Sumut Pos menuturkan, dalam persoalan ini sebenarnya para guru Non PNS telah beberapa kali menemui pihak eksekutif, dalam hal ini Bupati Simalungun. Namun, sampai saat ini tidak ada realisasinya.

Bahkan dikatakan anggota DPRD Simalungun dari Fraksi PDI P tersebut, rencana pengalihan itu juga diakui oleh eksekutif dalam nota jawaban bupati beberapa waktu lalu.

Truly kembali menuturkan, tidak sampai di situ, persoalan ini juga sempat membuat polemik di kalangan anggota DPRD Simalungun, dimana ada isu atau kabar yang menyatakan, pimpinan DPRD Simalungun mengeluarkan izin prinsip terhadap pengalihan itu. Namun, setelah merebaknya persoalan ini dan sudah dilaporkan ke KPK, para pimpinan dewan berupaya untuk membantahnya.

“Yang jadi pertanyaan, kenapa sudah ada izin prinsip dari pimpinan dewan. Tapi, pimpinan dewan saat ditanya ternyata membantahnya, dan mengaku tidak pernah mengeluarkan izin prinsip itu,” bebernya.

Jika benar pengalihan itu dilakukan oleh Bupati Simalungun JR Saragih, maka dengan tegas sikap tersebut menunjukkan JR Saragih telah melanggar etika.
“Itu namanya Bupati telah melanggar etika. Sekarang, bola panas di KPK.

Masyarakat bias melakukan pressure atau tekanan ke KPK, agar masalah ini bias segera diproses. Terpenting lagi, kita minta eksekutif untuk segera mencairkan dana itu. Di P APBD yang telah diketok sekita 3 minggu lalu, katanya mau dicairkan. Dan di PAPBD itu juga tidak ada. Mau dari mana lagi dicarinya (JR Saragih, Red)?” ungkapnya.

Sedangkan itu, Ketua DPRD Simalungun Binton Tindaon menyatakan, dirinya tidak pernah menyatakan, Bupati JR Saragih sebagai penjahat dalam persoalan ini.

Namun, Binton Tindaon membenarkan, bila persoalan pengalihan ini tidak ada persetujuan dari anggota dan pimpinan dewan.
“Anggaran untuk mobil wakil ketua itu ada di APBD 2010, bersumber dari PAD. Jadi, tidak ada persetujuan pengalihan itu. Kalau itu ada, berarti itu urusan bupatinya,” jawabnya.

Diketahui JR Saragih dilaporkan ke KPK atas dua kasus dugaan korupsi yang berbeda. Pertama, JR Saragih dilaporkan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Solidaritas Anak Bangsa (SAB), dengan No Surat 001/SAB/IX/2011 Tanggal 28 September 2011. Diterima oleh pihak KPK melalui Ibu Ita, dengan No Register 56, pukul 13.19 WIB, diduga berkolusi dengan Ketua DPRD Simalungun Binton Tindaon, untuk mengalihkan dana insentif para guru non PNS sebesar Rp1.276.920.000 miliar untuk membeli mobil anggota DPRD Simalungun.

Kedua JR Saragih, kembali dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terkait dugaan korupsi yang dilakukannya pada Tahun Anggaran (TA) 2010 di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun, senilai Rp48 miliar, Jum’at (30/9), oleh salah seorang anggota DPRD Simalungun Benhard Damanik.

Laporan tersebut diterima oleh Sugeng Basuki dari pihak KPK sekira pukul 10.00 WIB. Nomor laporan Bernhard Damanik  ke KPK tersebut adalah No.08/ist/B.D/IX/2011, Lampiran satu bundel. KPK juga memberi nomor terhadap laporan tersebut yakni dengan Nomor : 201109-000423 Tanggal 30 September 2011, dengan perihal dugaan TPK pengelolaan APBD di Pemkab Simalungun Tahun 2010 senilai Rp48 miliar.(ari)

Medan Petisah Tantang Medan Kota

MEDAN-Kesebelasan Medan Petisah akan menghadapi Medan Kota di partai final Pekan Olahraga Kota (Porkot) Medan III, setelah pada babak semifinal yang berlangsung kemarin (21/10) mengalahkan Medan Petisah. Sedangkan Kota menang adu penalti atas Medan Johor.

Pada pertandingan yang berlangsung di Lapangan Mini USU kedua tim harus mengakhiri pertandingan lewat drama adu penalti.

Pertandingan antara Medan Petisah versus Tuntungan sebenarnya partai ulangan babak penyisihan, dimana keduanya bermain imbang 1-1. Namun di laga semifinal kemarin, kedua tim tampil lebih ngotot untuk menunjukkan permainan terbaiknya.

Sayangnya, Tuntungan terlambat panas, sehingga Petisah mencuri start dengan keunggulan dua gol lewat Genta Surya di menit ke-11 dan Presley menit ke-15.
Tapi Tuntungan tak mau menyerah begitu saja. Yendi Sulistianto memperkecil keunggulan di menit ke-20. Pada menit ke-36, mereka bahkan nyaris menyamakan kedudukan saat dihadiahi penalti. Namun penalti ini gagal membuahkan gol.

Begitupun, Tuntungan sempat menyamakan kedudukan di menit ke-40. Tapi Ipan membuat Petisah memastikan langkah ke final lewat golnya di menit 50. Skor akhir skor 3-2 untuk kemenangan Petisah.

Pada semifinal kedua, Medan Johor harus mengakui kemenangan Medan Kota melalui drama adu penalti. Kedua tim bermain imbang hingga babak tambahan. Dharmawan Tarigan yang ditempatkan sebagai penendang terakhir  gagal melesakkan bola ke gawang Medan kota yang dikawal Amos Franco Sinaga. Skor akhir 5-4 untuk kemenangan Medan Kota.

Rencananya, partai final akan berlangsung di stadion Teladan Medan, Sabtu (22/10) mulai pukul 13.00 WIB, atau beberapa saat sebelum penutupan Porkot III. (jun)

Gempa Kembali Guncang Jepang 6,2 SR

TOKYO – Gempa berkekuatan 6,2 skala richter (SR) melanda bagian utara Jepang. Guncangan gempa, yang cukup besar tersebut melanda Pulau Hokkaido. Tidak ada ancaman bahanya tsunami dilaporkan dalam gempa itu.  Pemerintah setempat belum mengeluarkan laporan mengenai korban jiwa ataupun kerusakan.

Gempa ini terjadi sekira pukul 05.30 waktu Jepang. Pusat gempa dikabarkan berada di tengah pulau dengan ke dalaman mencapai 190 kilometer. Demikian diberitakan The Nation, Jumat (21/10).

Sebelumnya, gempa yang cukup kuat dilaporkan mengguncang wilayah timur laut Jepang har, Senin (10/10). Gempa tersebut dikabarkan berkekuatan 5,6 Skala Richter (SR). Guncangan gempa yang terjadi pada pukul 11.46 pagi waktu Jepang ini, juga terasa di Tokyo.

Guncangan gempa tak henti-hentinya melanda Jepang. Pada 11 Maret lalu, wilayah timur laut Jepang dilanda gempa dahsyat berkekuatan 9,0 SR. Gempa tersebut menyebabkan korban tewas hingga mencapai 15.800 orang dan 3.800 lainnya dikabarkan hilang.

Gempa yang disertai tsunami tersebut melanda Prefektur Fukushima, Iwate dan Miyagi. Besarnya guncangan gempa yang disertai tsunami menyebabkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima mengalami kebocoran. (bbs/jpnn)

Perbakin Sumut Tolak Pertandingkan Air Soft Gun

MEDAN-Maraknya tindak kriminal dengan mempergunakan senjata jenis air soft gun, membuat Pengprov Perbakin Sumut secara tegas menolak jenis senjata ini masuk ke dalam nomor lomba pada setiap even yang digelar Perbakin Sumut.

Ketua Perbakin Sumut Musa Idhisah mengungkapkan hal tersebut di Lapangan Tembak Anugerah Cemara Asri, kemarin (21/10). Menurut pria yang akrab disapa Doddi tersebut, bahwa kebijakan yang ditempuh pihaknya ini karena belum ada legalitas dari PB Perbakin maupun pemerintah terkait penggunaan air soft gun. Selain itu, saat ini banyak air soft gun yang tidak dilengkapi dengan identitas senjata, seperti nomor seri pembuatan dan izin resmi lainnya.

“Jadi kita tidak mau mengambil resiko, karena tindak kejahatan banyak yang menggunakan jenis senjata air soft gun. Satu lagi, pemakaian jenis senjata air  soft gun ini sangat sulit didata,” bilang Doddi.

Doddi menambahkan, bila pemerintah atau Mabes Polri sudah melegalkan pemakaian jenis senjata air soft guna, maka Perbakin Sumut siap mewadahi jenis senjata air soft gun ini. “Kita hanya tinggal menunggu sinyal dari pemerintah saja,” tegas Doddi.

Dalam kesempatan tersebut Wakil Ketua Pengcab Perbakin Medan Wilson Haryanto menambahkan bahwa pada musyawarah nasional (Munas) Perbakin tahun lalu di Jakarta pembahasan tentang air soft gun tidak rampung dibicarakan.

“Pengprov Perbakin DKI Jakarta sudah mewadahi dan memperlombakan nomor ini. Tapi, kita (Sumut, Red) sebaiknya menunggu keputusan PB Perbakin atau pemerintah saja,” bilang Wilson.

Menyinggung soal kesiapan atlet menghadapi Pra PON di Palembang tahun depan, Perbakin Sumut saat ini sudah memiliki satu atlet yang siap dan saat ini sedang mengikuti program intensif PRIMA. Perbakin Sumut sendiri memiliki 15 atlet tembak, namun atlet yang berpeluang untuk bertarung di Pra PON Palembang Februari 2012 mendatang ada enam atlet.

“Namun seluruh atlet binaan Perbakin Sumut sendiri sudah disiapkan untuuk meraih prestasi terbaik dalam cabang olahraga menembak,” papar Wilson Haryanto.

Di kesempatan tersebut, juga dipaparkan dua program kerja Pengprov Perbkain Sumut yang segera dilaksanakan, yakni Pelatihan Tembak Reaksi dan Safari Wisata Buru di Madina yang direncanakan akan digelar pada November mendatang. (jun)

PSSI Deli Serdang Dukung PSDS Ikut Liga Utama

LUBUK PAKAM-PSSI Kabupaten Deli Serdang mendukung agar PSDS berlaga di Divisi Utama musim ini. Saat ini kepastian Traktor Kuning ikut liga masih jauh dari kata sepakat. Alasannya klasik, dana.

Ketua PSDS Kabupaten Deli Serdang Mikail TP Purba, Jumat (21/10), ketika dihubungi di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubuk Pakam menjelaskan hal itu.
Menurutnya PSDS layak berlaga di liga utama karena memenuhi persyaratan.” Bila ada klub lain yang layak berlaga di liga utama, akan kami dukung,”bilang Mikail.

Olehnya, tambah Mikail hendaknya pihak managemen PSDS mendengarkan apirasi warga Deli Serdang yang memberikan dukungan. Soal krisis keuangan yang menjadi alasan PSDS hendaknya disampaikan ke publik. Pihak manajemen PSDS jangan membiarkan permasalahan krisis keuangan ini. Soalnya bila dibiarkan maka PSDS bakal nyaris 2 tahun berturut-turut tidak merumput lagi.

Padahal bila dilihat lebih jeli, krisis keuangan di klub PSDS dapat diatasi bila semua pihak duduk bersama antara pihak manajemen serta pemangku kepentingan di kabupaten yang memiliki APBD terbesar kedua di Sumut ini.”APBD Deli Serdang Rp 1,7 Triliun masak enggak mampu membiayai PSDS,” ketusnya.

“Di sini kan banyak perusahaan masak gak bisa mencari dana, kalau memang serius jangankan se kabupaten di Lubuk Pakam ini aja pun bisa dapat,” tambah Mikail. “Bila tidak mampu  letakan posisi ketua PSDS kepada yang mampu,” pungkasnya. (b tr)

Akhir Tragis Diktator Flamboyan

Menyerah di Terowongan, Kadhafi Tewas Tanpa Ampun

SIRTE-Dengan suara gemetar, pria sepuh berbaju militer dengan warna khaki yang terpojok di sebuah selokan air bersama beberapa  orang dekatnya itu berteriak, “Jangan tembak, jangan tembak.” Tangannya yang masih menggenggam pistol berwarna keemasan terangkat tanda menyerah. Kelima orang yang bersamanya terkurung di saluran air di bawah jalan di Distrik 2 yang mengarah keluar Sirte, kota di pesisir Mediterania, sebelah barat Tripoli, Libya, tersebut, juga melakukan hal yang sama.

Tapi, belasan tentara yang mengepungnya kemarin (20/10) seakan tak mendengar teriakan itu. Pistol emasnya direbut dan kedua kaki si pria tadi ditembak. Ada pula yang menembak perut dan kepalanya. Pria itu pun mengembuskan napas terakhir.

Pria tersebut adalah Muammar Kadhafi. Sebuah akhir yang amat tragis untuk seorang diktator flamboyan berpangkat kolonel yang selama sekitar 42 tahun menguasai negeri bekas jajahan Italia itu.

Turut tewas bersama pria 69 tahun tersebut di selokan itu salah seorang anaknya, Mutassim, dan Kepala Intelijen Abd Allah al-Sanusi.

Mutassim dan al-Sanusi juga tewas ditembak tentara pemberontak yang telah berjuang mendongkel kekuasaan Kadhafi sejak Februari silam. Sedangkan tiga orang lainnya yang ada di selokan itu ditangkap, yakni juru bicara pemerintahan Kadhafi, Moussa Ibrahim; sepupu sekaligus penasihat Kadhafi Ahmed Ibrahim; dan Mansour Daw, asisten pribadi sang diktator

Mereka berombongan menggunakan lima mobil bermaksud melarikan diri dari Sirte. Tapi, di tengah perjalanan, mereka dihentikan hajaran dari udara dua pesawat NATO. Serangan tersebut mengakibatkan mantan Menteri Pertahanan Libya Abu Bakr Yunis tewas seketika, begitu pula dengan tiga pengawal yang mengawal konvoi mantan penguasa negeri kaya minyak tersebut.

Kabar tewasnya Kadhafi yang telah hidup dalam pelarian sejak jatuhnya Tripoli pada 23 Agustus lalu itu langsung disambut gembira pasukan pemberontak dan mayoritas warga Libya, mulai ibu kota Tripoli hingga ke Benghazi, kota tempat revolusi Libya bermula. Mereka turun ke jalan, menembakkan senapan ke udara, dan membunyikan klakson mobil. Teriakan “Allahu Akbar” terdengar dimana-mana.

“Kami sudah lama menunggu momen ini. Muammar Kadhafi telah tewas,” kata Perdana Menteri Libya (versi pemberontak yang dinaungi Dewan Transisi Nasional atau NTC) Mahmoud Jibril dalam jumpa pers di Tripoli tadi malam WIB, seperti dikutip Associated Press.  Terpisah, pejabat NTC lainnya, Abdel Madjid Mlegta, juga mengonfirmasi kematian pria yang oleh mantan Presiden Amerika Serikat dijuluki sebagai “si Anjing Gila” itu. “(Selain di kaki) dia (Kadhafi) juga ditembak di kepala. Banyak tembakan diarahkan kepada rombongannya dan dia tewas,” katanya, seperti dikutip Al-Arabiya.net.

Sebelum jumpa pers itu, sempat terjadi kesimpangsiuran. Ada yang menyebut Kadhafi tertangkap hidup-hidup. Ada pula yang mengatakan pria yang berkuasa setelah memimpin kudeta terhadap Raja Idris pada 1969 itu tertangkap tapi terluka dan dirawat di rumah sakit di Misrata, kota di sebelah barat Sirte. Tapi, banyak juga yang mengabarkan Kadhafi telah tewas.

NTC awalnya hanya menyatakan ada “tangkapan besar” yang dibawa ke Misrata. Tapi, kemudian beredar foto seorang pria yang wajah dan tubuhnya berlumuran darah yang diduga kuat sebagai Kadhafi. Televisi Al-Jazeera juga menayangkan potongan gambar yang memperlihatkan pria yang sama, dikelilingi tentara pemberontak yang terlihat merayakan momen tersebut dengan menembakkan senjata mereka ke udara.

Bahkan setelah jumpa pers yang dihelat Jibril pun, banyak pihak yang belum yakin, termasuk Amerika Serikat. Belum ada kepastian juga bagaimana sebenarnya Kadhafi tewas. CNN, misalnya, menyebut diktator eksentrik dan orang-orang dekatnya digerebek di rumah tempat persembunyiannya di Sirte. Dia ditembak karena berusaha melarikan diri.
Namun, versi yang banyak diyakini kebenarannya adalah Kadhafi tewas di selokan ketika berusaha meninggalkan Sirte tadi. NATO, seperti dikutip The Guardian, sudah mengonfirmasi dua pesawat mereka berhasil menghajar konvoi mobil yang kemudian diketahui ditumpangi Kadhafi.

Sejak kompleks kediamannya yang megah dan kokoh di Tripoli, Bab Al Aziziya, direbut pemberontak, Kadhafi bersama sejumlah orang dekatnya memang bersembunyi di Sirte, kota kelahiran yang sangat dicintai pria yang ditetapkan Pengadilan Kriminal Internasional sebagai penjahat perang itu. Sejumlah keluarganya juga mengungsi ke Aljazair.
Sedangkan anaknya yang paling terkenal, Saif al-Islam, hingga berita ini ditulis, dikabarkan masih berkeliaran di wilayah gurun pasir sebelah selatan negeri itu. Pasukan pemberontak terus memburu pria yang Agustus lalu sempat dikabarkan tertangkap di Tripoli itu.

Dengan tewas di kota kelahiran, Kadhafi bernasib sama seperti eks diktator Iraq Saddam Hussein yang juga tertangkap di sebuah gudang pertanian tak jauh dari kota kelahirannya, Tikrit, pada 13 Desember 2003. Hanya bedanya, Saddam ditangkap hidup-hidup dan baru dihukum gantung pada 5 November 2006.

Tewasnya Kadhafi tersebut sekaligus bisa diartikan bahwa perang di Libya telah berakhir. Sebelumnya, meski Tripoli telah jatuh, pasukan pro-Kadhafi terus melakukan perlawanan, terutama dari Sirte. Akibatnya, konflik bersenjata yang berlangsung selama delapan bulan itu mengakibatkan setidaknya 25 ribu nyawa melayang.

Perang berakhir, tapi bukan berarti persoalan telah selesai. Libya yang kini di bawah kendali NTC masih harus menghadapi segunung masalah. Mulai membangun kembali infrastruktur yang porak poranda, memulihkan perekonomian, hingga membentuk pemerintahan baru yang bisa mewakili berbagai faksi yang tergabung dalam NTC. Di Sirte, misalnya, mayoritas fasilitas kota hancur dan hampir seluruh penduduknya yang berjumlah 100 ribu orang mengungsi.

Kepala NTC Mustafa Abdel Jalil sudah berjanji akan memberi kompensasi kepada keluarga 25 ribu warga Libya yang tewas akibat perang yang disulut revolusi Arab yang lebih dulu berkobar di dua negara tetangga, Tunisia dan Mesir itu.  “Keluarga para martir, juga yang terluka serta para pejuang sendiri akan kami beri kompensasi,” kata Jalil kepada AFP.
Meski kemenangan kaum pemberontak anti-Kadhafi tak lepas dari bantuan pasukan NATO, sejumlah pihak di luar Libya sudah mewanti-wanti agar nasib negeri itu sepenuhnya diserahkan kepafa rakyat Libya sendiri. “Jangan ada intervensi,” ujar Presiden Rusia Dmitry Medvedev, seperti dikutip AFP.

Mantan kandidat presiden AS, senator John McCain juga mendukung warga Libya agar fokus menyelesaikan masalah mereka sendiri. “Warga Libya bisa fokus pada penguatan persatuan nasional dan membangun perekonomian,” katanya. (ttg/jpnn)

KRONOLOGIS TEWASNYA KADHAFI

16.05 WIB:
Sirte, kota tempat Muammar Kadhafi bersembunyi, jatuh ke tangan pemberontak.

18.01:
Dua pesawat NATO membombardir rombongan mobil Kadhafi; anaknya, Mutassim; mantan menteri pertahanan Abu Bakr Younis; juru bicara Kadhafi, Moussa Ibrahim; kepala intelijen Abd Allah Al Sanusi; sepupu sekaligus penasihat Kadhafi Ahmed Ibrahim; asisten pribadi Kadhafi, Mansour Daw, dan tiga pengawal.

18.07:
Younis dan tiga pengawal tewas akibat hajaran pesawat Nato. Kadhafi dan anggota rombongan bersembunyi di selokan di bawah jalan. Pasukan pemberontak mengepungnya.

18.25:
Terkepung, Kadhafi yang menggenggam pistol berwarna keemasan berteriak, “jangan tembak, jangan tembak.” Tapi, seorang tentara pemberontak menembaknya di kedua kaki dengan senjata kaliber 9 milimeter. Ada pula yang menyebut dia ditembak di bagian perut.

18.53:
Reuters melaporkan, Kadhafi tewas karena luka tembak. Mutassim juga tewas. Sedangkan anggota rombongan lainnya ditangkap.

18.56:
Televisi Al-Libiya yang pro-Kadhafi membantah sang kolonel tewas.

17.03:
Seorang tentara pemberontak yang turut menangkap Kadhafi memastikan diktator itu telah tewas. Dia mengaku merampas pistol emasnya.

Sumber: Reuters, The Guardian, Daily Telegraph, AFP

Puteri Indonesia tak Mau Aneh-aneh, Krisdayanti Ditegur Bu Wali

Makan Malam di Rumah Dinas Wali Kota Medan

Bagi Puteri Indonesia 2011, Maria Serena, kecantikan tidak hanya dari luar atau fisik. Jadi, agar tetap cantik, seorang perempuan juga wajib melakukan perawatan dari dalam, dengan menjaga pikirannya.

“Jangan mau berpikir yang aneh-aneh, hanya akan merusak penampilan saja. Tersenyum akan menambah kecantikan kita,” ujar Maria sambil tersenyum saat Grand Opening Taman Sari Royal Heritage Spa di Jalan T Amir Hamzah, Kamis (20/10).

Kalau soal melakukan perawatan dari luar, Maria mengatakan melakukan spa dengan rutin adalah satu dari sekian cara yang biasa dia lakukan. Bahkan, wanita cantik yang lahir di Palembang ini selalu melakukan perawatan tersebut minimal 2 kali dalam sebulan.

“Kalau tidak terlalu sibuk, biasanya saya melakukan spa seminggu sekali, tetapi kalau sudah banyak kegiatan minimal 1 dalam 2 minggu,” tambahnya.

Malam kemarin, Maria berkesempatan menikmati makan malam bersama Krisdayanti ‘KD’ dan Wali Kota Medan Rahudman Harahap di Pendopo rumah Dinas Wali Kota di Jalan Jenderal Sudirman. Pada kesempatan ini Maria terlihat mantap menikmati durian yang disuguhkan wali kota.

Sementara KD yang didaulat bernyanyi di panggung, lancar dan sempurna melantunkan Kopi Dangdut. Tak kalah heboh, seluruh tamu yang hadir mendekati panggung untuk berjoget bersama dengan KD yang juga ikut bergoyang turun ke panggung ikut goyang bersama.

Usai menyanyikan lagu itu, istri Rahudman, Yusran Siregar mendekati KD ke atas panggung untuk melarang KD bernyanyi lagi karena Yusran tahu KD baru selesai melahirkan. “Mbak KD, saya rasa cukuplah untuk menghibur hari ini karena kami tahu Mbak KD kan baru selesai melahirkan. Tapi kalau para tamu yang lain meminta untuk menyanyi saya tidak tanggung jawab ya,” ucap Yusran dengan tertawa kecil.

Sebelumnya, dalam kata sambutannya, KD yang datang bersama suami tercintanya Rahul Lemos sangat berterimah kasih sudah mengundangnya untuk menjamu makan malam bersama di rumah dinas wali kota Medan. “Saya sudah lama tak datang ke Medan, sedangkan suami saya (Rahul Lemos) baru pertama sekali datang ke Kota Medan. Ini Medan Bung,” cetusnya.

Dikatakannya, begitu sampai di rumah dinas wali kota Medan dan turun dari mobil. KD sudah mencium aroma durian yang menjadi santapan kuliner di Kota Medan. “Pesan suami saya kalau saya makan durian, jangan kau cium muncungku nanti,” cetus KD dengan tertawa.

Rahudman Harahap dalam kata sambutannya mengatakan kalau acara tersebut bukan acara formal yang hanya untuk bersilaturahmi saja menjalin persaudaraan yang rencananya Kota Medan akan mencanangkan Visit Medan Year 2012. “Ini merupakan salah satu bentuk aspresiasi Kota Medan yang berbudaya dan multietnis,” ungkapnya. (mag-9/adl)

Inikah Kisah Kasih Tak Sampai?

Catatan Dahlan Iskan

Malam itu saya sudah berada di ruang tunggu Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Siap berangkat ke Amsterdam, Belanda. Tas sudah masuk bagasi. Saya cek lagi paspor untuk melihat dokumen imigrasi. Semua beres. Saya pun siap-siap, sebentar lagi boarding. Istri saya sudah berada di Eropa tiga hari lebih dulu. Mendampingi anak sulung saya yang menjabat Dirut Jawa Pos, yang menerima penghargaan dari persatuan koran sedunian Jawa Pos terpilih sebagai koran terbaik dunia tahun ini.

Saya pun kirim BBM kepada direksi PLN untuk memberi tahu saat boarding sudah dekat. “Kapan pulangnya, Pak Dis?” tanya seorang direktur. “Tanggal 21 Oktober. Setelah kabinet baru diumumkan,” jawab saya. “Ooh, ini kepergian untuk ngelesi ya,” guraunya.

Saya memang tidak kepengin jadi menteri. Saya sudah telanjur jatuh cinta dengan PLN. Instansi yang dulu saya benci mati-matian ini telah membuat saya sangat bergairah dan serasa muda kembali. Bukan karena tergiur fasilitas dan gaji besar, tapi saya merasa telah menemukan model transformasi korporasi yang sangat besar yang biasanya sulit berubah. Saya juga tidak habis pikir mengapa PLN bisa berubah menjadi begitu dinamis. Beberapa faktor terlintas di pikiran saya.

Pertama, mayoritas orang PLN adalah orang yang berotak encer. Problem-problem sulit cepat mereka pecahkan. Sejak dari konsep, roadmap, sampai aplikasi teknisnya. Kedua, latar belakang pendidikan orang PLN umumnya teknologi sehingga sudah terbiasa berpikir logis. Ketiga, gelombang internal yang menghendaki PLN menjadi perusahaan yang baik/maju ternyata sangat-sangat besar. Keempat, intervensi dari luar yang biasanya merusak sangat minimal. Kelima, iklim yang diciptakan Men BUMN Bapak Mustafa Abubakar sangat kondusif yang memungkinkan lahirnya inisiatif-inisiatif besar dari korporasi.

Lima faktor itu yang membuat saya hidup bahagia di PLN. Dengan modal lima hal itu pula, komitmen apa pun untuk menyelesaikan persoalan rakyat di bidang kelistrikan bisa cepat terwujud. Itulah sebabnya saya berani membayangkan, akhir 2012 adalah saat yang sangat mengesankan bagi PLN.

Pada hari itu nanti, energy mix sudah sangat baik. Berarti penghematan bisa mencapai angka triliunan rupiah. Jumlah mati lampu sudah mencapai standar internasional untuk negara sekelas Indonesia. Penggunaan meter prabayar sudah menjadi yang terbesar di dunia. Rasio elektrifikasi sudah di atas 75 persen. Provinsi-provinsi yang selama ini dihina dengan cap ‘ayam mati di lumbung’ sudah terbebas dari ejekan itu. Sumsel, Riau, Kalsel, Kaltim, dan Kalteng yang selama ini menjadi simbol ‘ayam mati di lumbung energi’ sudah surplus listrik.

Pada akhir 2012 itu nanti, tepat tiga tahun saya di PLN, saatnya saya mengambil keputusan untuk kepentingan diri saya sendiri: berhenti! Saya ingin kembali menjadi orang bebas. Tidak ada kebahagiaan melebihi kebahagiaan orang bebas. Apalagi, orang bebas yang sehat, punya istri, punya anak, punya cucu, dan he he punya uang! Bisa ke mana pun mau pergi dan bisa mendapatkan apa pun yang dimau. Saya tahu masa jabatan saya memang lima tahun, tapi saya sudah sepakat dengan istri untuk hanya tiga tahun.

Niat seperti itu sudah sering saya kemukakan kepada sesama direksi. Terutama di bulan-bulan pertama dulu. Tapi, mereka melarang saya menyampaikannya secara terbuka. Khawatir menganggu kestabilan internal PLN. Mengapa? “Takut sejak jauh-jauh hari sudah banyak yang memasang strategi mengincar kursi Dirut,” ujarnya. “Bukan strategi memajukan PLN,” tambahnya. “Lebih baik selama tiga tahun itu kita menyusun perkuatan internal agar sewaktu-waktu Pak Dis meninggalkan PLN kultur internal kita sudah baik,” katanya pula.

Saya setuju untuk menyimpan ‘dendam tiga tahun’ itu. Organisasi sebesar PLN memang tidak boleh sering guncang. Terlalu besar muatannya. Kalau kendaraannya terguncang-guncang terus, bisa mabuk penumpangnya. Kalau 50.000 orang karyawan PLN mabuk semua, muntahannya akan menenggelamkan perusahaan.

Sepeninggal saya ini pun tidak boleh ada guncangan. Saya akan mengusulkan ke menteri BUMN yang baru untuk memilih salah seorang di antara direksi yang ada sekarang, yang terbukti sangat mampu memajukan PLN. Kalau di antara direksi sendiri ada yang ternyata berebut, saya akan usulkan untuk diberhentikan sekalian. Tapi, tidak mungkin direksi yang ada sekarang punya sifat seperti itu.

Saya sudah menyelaminya selama hampir dua tahun. Saya merasakan tim direksi PLN ini benar-benar satu hati, satu rasa, dan satu tekad. Ini sudah dibuktikan, ketika PLN menerima tekanan intervensi yang luar biasa besar, direksi sangat kompak menepis.

Kekompakan seperti itu yang juga membuat saya semakin bergairah untuk bekerja keras mempercepat transformasi PLN. Saya menyadari waktu tidak banyak. Keinginan untuk bisa segera menjadi orang bebas tidak boleh menyisakan agenda yang menyulitkan masa depan PLN. Itulah sebabnya moto PLN yang lama yang berbunyi ‘listrik untuk kehidupan yang lebih baik’ kita ganti untuk sementara dengan moto yang lebih sederhana tapi nyata: Kerja! Kerja! Kerja!

Tanggal 27 Oktober 2011 nanti, bertepatan dengan Hari Listrik Nasional, moto baru itu akan digemakan ke seluruh Indonesia. Kerja! Kerja! Kerja! Sebenarnya ada satu kalimat yang saya usulkan sebelum kata kerja! kerja! kerja! itu. Lengkapnya begini: Jauhi politik! Kerja! Kerja! Kerja!

Tapi, teman-teman PLN menyarankan kalimat awal itu dihapus saja agar tidak menimbulkan komplikasi politik. Tentu saya setuju. Saya tahu, berniat menjauhi politik pun bisa kena masalah politik!

Sudah lama saya ingin naik business class yang baru dari Garuda Indonesia. Kesempatan ke Eropa ini saya pergunakan dengan baik. Toh bayar dengan uang pribadi. Saya dengar business class-nya Garuda sekarang tidak kalah mewah dengan penerbangan terkenal lainnya. Saya ingin merasakannya. Saya ingin membandingkannya. Kebetulan saat umrah Lebaran lalu saya sempat naik business class pesawat terbaru Emirat A380 yang ada barnya itu.

Sejak awal, sejak sebelum menjabat CEO PLN, saya memang mengagumi transformasi yang dilakukan Garuda. Saya dengar di Singapura pun kini Garuda sudah mendarat di terminal tiga. Lambang presitise dan keunggulan. Tidak lagi mendarat di terminal 1 yang sering menimbulkan ejekan ‘ini kan pesawat Indonesia, taruh saja di terminal 1 yang paling lama itu!’

Beberapa menit lagi saya akan merasakan kali pertama business class jarak jauh Garuda yang baru. Saya seperti tidak sabar menunggu boarding. Di saat seperti itulah tiba-tiba?. “Ini ada tilpon untuk Pak Dahlan,” ujar keluarga saya yang akan sama-sama ke Eropa sambil menyodorkan HP-nya.Telepon pun saya terima. Saya tercenung. “Tidak boleh berangkat! Ini perintah Presiden!” bunyi telepon itu. “Wah, saya kena cekal,” kata saya dalam hati.
Mendapat perintah untuk membatalkan terbang ke Eropa, pikiran saya langsung terbang ke mana-mana.
Ke Wamena yang listriknya harus cukup dan 100 persen harus dari tenaga air tahun depan. Ke Buol yang baru saya putuskan segera bangun PLTGB (pembangkit listrik tenaga gas batu bara) agar dalam delapan bulan sudah menghasilkan listrik.

Ke PLTU Amurang yang Tidak Selesai-selesai.

Ke Flores yang membuat saya bersumpah untuk menyelesaikan PLTP (pembangkit listrik tenaga panas bumi) Ulumbu sebelum Natal ini. Saya tahu, teman-teman di Ulumbu bekerja amat keras agar sumpah itu tidak menimbulkan kutukan.
Pikiran saya juga terbang ke Lombok yang kelistrikannya selalu mengganggu pikiran saya. Sampai-sampai mendadak saya putuskan harus ada mini LNG di Lombok dalam waktu cepat. Ini saya simpulkan setelah kembali meninjau Lombok malam-malam minggu lalu. Saya tidak yakin, PLTU di sana bisa menyelesaikan masalah Lombok dengan tuntas.

Pikiran saya terbang ke Bali, membayangkan transmisi Bali Crossing yang akan menjadi tower tertinggi di dunia.
Ke Banten Selatan dan Jabar Selatan yang tegangan listriknya begitu rendah seperti takut menyetrum Nyi Roro Kidul.
Meski masih tercenung di ruang tunggu Garuda, pikiran saya juga terbang ke Lampung yang enam bulan lagi akan surplus listrik dengan selesainya PLTU baru dan geotermal Ulubellu.

Juga teringat GM Lampung Agung Suteja yang saya beri beban berat untuk menyelesaikan nasib 10.000 petambak udang di Dipasena dalam waktu tiga bulan. Padahal, dia baru dapat beban berat menyelesaikan 80.000 warga yang harus secara masal pindah mendadak dari listrik koperasi ke listrik PLN.

Pikiran saya juga terbang ke Manna di selatan Bengkulu. Saya kepikir apakah saya masih boleh datang ke Manna tanggal 30 Desember, seperti yang saya janjikan untuk bersama-sama rakyat setempat syukuran terselesaikannya masalah listrik yang rumit di Manna.

Saya terpikir Rengat, Tembilahan, Selatpanjang, Siak, dan Bagan Siapi-api yang saya programkan tahun depan harus beres.

Saya teringat Medan dan Tapanuli: alangkah hebatnya kawasan ini kalau listriknya tercukupi, tapi juga ingat alangkah beratnya persoalan di situ: proyek Pangkalan Susu yang ruwet, izin Asahan 3 yang belum keluar, PLTP Sarulla yang bertele-tele, dan Bandara Silangit yang belum juga dibesarkan.

Pikiran saya terus melayang ke Jambi yang akan menjadi percontohan penyelesaian problem terpelik sistem kelistrikan: problem peaker. Di sana lagi dibangun terminal compressed gas storage (CNG) yang kalau berhasil akan menjadi model untuk seluruh Indonesia. Saya ingin sekali melihatnya mulai beroperasi beberapa bulan lagi. Masihkah saya boleh menengok bayi Jambi itu nanti?

Juga ingat Seram di Maluku yang harus segera membangun minihidro. Lalu, bagaimana nasib program 100 pulau harus berlistrik 100 persen tenaga matahari. Ingat Halmahera, Sumba, Timika?

Tentu saya juga ingat Pacitan. PLTU di Pacitan belum menemukan jalan keluar. Yakni, bagaimana mengatasi gelombang dahsyat yang mencapai 8 meter di situ. Ini sangat menyulitkan dalam membangun breakwater untuk melindungi pelabuhan batu bara.

Dan Minggu 23 Oktober lusa saya janji ke Nias. Dan bermalam di situ. Empat bupati di Kepulauan Nias sudah bertekad mendiskusikan bersama bagaimana membangun Nias dengan terlebih dahulu mengatasi masalah listriknya.
Yang paling membuat saya gundah adalah ini: saya melihat dan merasakan betapa bergairahnya seluruh jajaran PLN saat ini untuk bekerja keras memperbaiki diri. Saya seperti ingat satu per satu wajah teman-teman PLN di seluruh Indonesia yang pernah saya datangi.

Dengan pikiran yang gundah seperti itulah, saya berdiri. Mengurus pembatalan terbang ke Eropa. Menarik kembali bagasi, membatalkan boarding, mengusahakan stempel imigrasi, dan meninggalkan bandara.
Hati saya malam itu sangat galau. Saya sudah telanjur jatuh cinta setengah mati kepada orang yang dulu saya benci: PLN. Tapi, belum lagi saya bisa merayakan bulan madunya, saya harus meninggalkannya.
Inikah yang disebut kasih tak sampai? (*)

KPK Didesak Percepat Proses Hukum JR Saragih

Dugaan Korupsi Insentif Guru Rp1,276 M

MEDAN- Dugaan korupsi pengalihan dana intensif para guru non PNS sebesar Rp1.276.920.000 miliar untuk membeli mobil anggota DPRD Simalungun, terus menyeret nama Bupati Simalungun JR Saragih. Sejumlah pihak mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera menindaklanjuti dan memproses laporan dugaan korupsi yang sudah dilaporlan LSM Solidaritas Anak Bangsa (SAB) ke KPK dengan No Surat.001/SAB/IX/2011 Tanggal 28 September 2011.
“Kita minta kepada KPK, segera memproses semua laporan yang diterima. Termasuk dugaan pengalihan dana insentif guru yang diperuntukkan membeli mobil dinas anggota dewan,” tegas anggota Komisi A DPRD Sumut Raudin Purba kepada Sumut Pos, Kamis (20/10).

Jika dugaan itu tebukti, kata Raudin Purba, jelas menunjukkan arogansi Bupati Simalungun JR Saragihn
“Arogan karena dengan gampangnya mengalihkan dana yang diperuntukan bagi guru dan non PNS untuk beli mobil dinas,” tukasnya.

Sementara itu, Ir Sofiar Spdi, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) Kabupaten Simalungun membenarkan kalau sampai saat ini dana Rp1.276.920.000 yang diperuntukkan bagi para guru, belum diterima. “Itu dana Tahun 2010 lalu, dan sampai sekarang belum sedikit pun kami terima. Sebagai guru, itu menjadi hak kami,” terangnya.

Jumlah insentif guru sebesar Rp1.276.920.000 tersebut, diperuntukkan bagi 3.543 orang guru. Jadi, per orangnya semestinya mendapatkan Rp360 ribu.

“Tanggal 4 April lalu, kami telah bertemu bupati guna membicarakan hal ini. Tapi waktu itu, kata bupati dananya dialihkan. Kami tidak tahu dialihkan kemana. Dan sampai saat ini memang belum kita terima. Untuk 2011 ini, dana insentif guru juga katanya akan dibagikan minggu ini, tapi belum ada tanda-tandanya. Nominalnya tidak jauh berbeda. Kita berharap yang 2010 dan 2011 bisa kita terima sekaligus,” tegasnya.

Terkait laporan dugaan pengalihan hak guru ini, Wakil Ketua KPK M Jasin yang dikonfirmasi Sumut Pos mengenai hal itu, hanya mengatakan, laporan yang diterima KPK, masih ditelaah untuk nantinya akan segera ditindaklanjuti. “Laporannya masih ditelaah,” tegasnya.(ari)

Presiden Taiwan Tolak Berunding Damai

TAIPEI- Presiden Taiwan Ma Ying-jeou menegaskan tak akan terlibat dalam perundingan damai dengan Cina, kecuali mendapat dukungan warganya. Demikian disampaikannya dalam konferensi pers di ibukota Taiwan, Taipeh, Kamis (20/10).

“Perundingan damai dengan Cina harus ada dukungan warga,” ucapnya.
Ungkapan itu disampaikan Ma sekaligus menampik tudingan oposisi, bahwa Ma Ying-jeou telah menanda-tangani perjanjian perdamaian dengan Tiongkok untuk 10 tahun mendatang.

“Penandatanganan masih menunggu persetujuan rakyat. Karena setiap perjanjian harus disetujui legislatif,” papar Ma.
Tawaran yang disampaikan Ma langsung ditanggapai partai oposisi, Partai Demokrasi Progresif. Partai tersebut mengecam gagasan Ma sebagai langkah menuju penyatuan.

Sejak Presiden Ma terpilih pada 2008, seperti dilaporkan BBC dari ibukota Taipei. Hubungan itu masih terbatas pada kerja sama ekonomi dan politik.

Ada kekhwatiran, sikap Ma mengarah para unifikasi dengan Cina, yang masih menganggap Taiwan sebagai provinsinya yang membangkang.

Para pengamat yang dekat dengan presiden mengatakan presiden ingin memanfaatkan kondisi hubungannya guna membangun perdamaian abadi antara keduanya. Apalagi, Presiden Ma disebut mengakui Cina akan menjadi semakin kuat pada tahun-tahun mendatang.

Menteri Taiwan urusan hubungan dengan Tiongkok membantah kecaman mengenai  kemungkinan perjanjian perdamaian secara resmi untuk mengakhiri perang saudara antara Tiongkok sudah berjalan lebih dari 60 tahun.
Kedua negara menghentikan peperangan pada tahun 1960-an, namun tidak pernah menandatangani kesepakatan damai secara resmi. Hubungan Taiwan dan Cina berada pada titik terbaik dalam waktu beberapa puluh tahun. (bbs/bbc/jpnn)