26 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 14552

Pembunuh WN Amerika Masih Berkeliaran

MEDAN-Tersangka pelaku pem bunuh dan perampok Samuel Hyein (28), warga negara Amerika Serikat keturunan Korea Selatan masih berkeliaran. Polisi masih sebatas memeriksa saksi-saksi.

Wakasat Reskrim Polresta Medan, AKP Ronny Sidabutar menjelaskan polisi sudah memeriksa empat saksi termasuk Frans Darnafia Pasaribu penarik becak bermotor yang ditumpanginya.

“Sementara saksi yang kita mintai keterangan baru 4 orang termasuk penarik becak yang membawa korban,” ungkap Ronny.

Polisi, katanya, sudah berjumpa dengan Konsulat Jendral (Konjen) Amerika Serikat di Medan untuk mengetahui lebih lengkap identitasnya.

“Saya sudah jumpai pihak Konsulat Jendral Amerika Serikat di Medan untuk mengetahui identitas lengkap korban,” ujarnya.

Sementara itu barang bukti yang diamankan dari korban di lokasi kejadian tas coper, dompet lengkap dengan surat-surat berharga, ATM dan sejumlah uang.

Kasubdit III Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Kompol Andre Setiawan menjelaskan polisi kini meminta CCTV di rumah warga di kawasan Jalan Mustang, tempat terjadinya aksi perampokan dan pembunuhan. Hingga Kamis (20/10) malam, jenazah korban masih berada di ruang instalansi jenazah RSU dr Pirngadi Medan. (mag-7/mag-5/jon)

Empat Satpam Diamankan

Curi Televisi dan Kulkas Rumah Sakit

TEBING TINGGI- Empat orang Satpam yang bertugas di RSUD Dr Kumpulan Pane, Kota Tebing Tinggi, ditangkap petugas Satuan Reskrim Polres Tebing Tinggi terkait sindikat pencurian barang-barang elektronik milik rumah sakit beberapa hari lalu. Kini keempat tersangka mendekam dalam tahanan Mapolres Tebing Tinggi.

“Keempat Satpam rumah sakit RSUD Dr Kumpulan Pane terindikasi sebagai tersangka pencurian barang-barang elektronik milik rumah sakit. Setelah pemeriksaan saksi-saksi secara meraton, kini keempatnya ditetapkan sebagai tersangka dan empat barang bukti langsung diamankan dari tangan pelaku sebelum dijual,” jelas Kapolres melalui Kasat Reskrim Polres Tebing Tinggi AKP Lili Astono, kepada Sumut Pos, Kamis (20/10) pagi.

Keempat tersangka tersebut, sebagai otak pelaku Alfian (41) warga Jalan Bawang Putih, Kota Tebing Tinggi, Seri Perdana (27) warga Jalan Cemara Kota Tebing Tinggi, Muhammad Hendro (23) warga Jalan Lintas, Gang Kenari, Kota Tebing Tinggi dan Juspadli (24) warga Jalan Wiraswata, Kota Tebing Tinggi.

“Keempat tersangka kita tangkap, Rabu (19/10) sekira pukul 21.00 WIB, saat sedang piket tugas di RSUD Dr Kumpulan Pane. Sementara barang bukti, dua buah kulkas merek Samsung dan satu buah televisi 21 inch merek LG  dan sebuah becak bermotor BK 1366 NB yang digunakan sebagai alat pengangkut,” ungkap Lili Astono.

Salah satu tersangka sebagai otak pelaku, Alfian mengaku, sudah tiga tahun menjadi petugas keamanan di rumah sakit tersebut. Karena butuh uang untuk persalinan sang istri, dia nekad melakukan pencurian di tempatnya bekerja.
“Spontan aja niat mencurinya, untuk kebutuhan melahirkan istri saya,” sebut Alfian.

Dia mengatakan, baru kali pertama mencuri televisi dan kulkas milik rumah sakit tersebut. “Cuma dua kulkas dan satu televisi yang kami ambil,” uacapnya.

Sebelumnya, pihak RSUD Dr Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi, membuat laporan ke Mapolres Tebing Tinggi atas kehilangan televisi sebanyak 11 buah dan alat pendingin (kulkas) sebanyak dua buah.

Salah seorang rekan tersangka, Juspadli mengaku, hanya diperintah oleh Alfian untuk mengangkat hasil barang curian tersebut dengan menggunakan becaknya. Hasil mengangkut barang curian itu, dia mendapat upah Rp200 ribu.
“Untuk kulkas, kami jual seharga Rp500.000, sedangkan televisi dijual dengan harga Rp400.000 kepada pembeli,” kata Juspadli. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka, kini ke empatnya mendekam dalam tahanan Mapolres Tebing Tinggi.  (mag-3)

Jalan tak Diaspal, Warga Secanggang Protes

LANGKAT- Sejumlah warga di Desa Karang Gading, Desa Secanggang dan Desa Pantai Gading, Kecamatan Secanggang, melakukan protes terhadap Pemkab Langkat karena merasa diabaikan. Pasalnya, jalan sepanjang 11 Km tak tersentuh dalam 30 tahun.

Aksi protes, Kamis (20/10), diakari belum terealisasinya janji bupati untuk memperbaiki sekaligus mengaspal jalan utama ketiga desa dimaksud, menyusul ungkapan yang pernah direkam warga saat meresmikan rumah ibadah medio Juli 2011 lalu. Menandai aksi, warga menanam sejumlah jenis tanaman mulai pohon pisang hingga kelapa sawit.
“Kerusakan jalan di Desa Karang Gading ini berlangsung sejak tahun 1979 sampai sekarang, dan tidak pernah di perbaiki. Padahal sudah rusak parah, maka hari ini kami tanami pisang dan sawit sebagai bentuk protes kami terhadap bupati yang telah berjanji dihadapan ribuan warga Desa Secanggang dan Desa Karang Gading saat meresmikan Masjid pada bulan Juli 2011 lalu,” kata Sutekno, warga Dusun II Kacangan.

Menurut dia, apabila tidak diperbaiki dalam waktu dekat, tidak tertutup kemungkinan warga berbuat aksi lebih besar lagi yakni, meningkatkan penanaman pohon menjadi pemblokiran akses jalan dimaksud. Warga pun beralasan, janji diungkapkan Bupati ketika itu didengar sekaligus dijadikan catatan menyusul puluhan tahun warga desa dimaksud terus mendambakan jalan yang layak untuk dilalui. Mengingat, jalan dimaksud milik kabupaten dan parahnya sejak tahun 1979 pertama sekali di aspal hingga kini tidak pernah ada perawatan apalagi perbaikan.

“Kami menagih janji yang pernah disampaikan bupati untuk mengaspal jalan, yang kondisinya tidak layak lagi. Apabila musim hujan seperti kubangan dan sebaliknya di musim kemarau berdebu, kami tidak mau lagi mendengar janji-janji. Bohong, jika Pemkab Langkat tidak ada uang, kemana uang pengembalian Syamsul Arifin yang dari KPK puluhan miliar itu. Jika pengaspalan jalan tidak direalisasikan, kami akan memblokir jalan,” tegas Suprianto, warga setempat.
Kepala Desa Karang Gading, Kusdiantoro, mengungkapkan, jalan tersebut sudah puluhan tahun tidak pernah diperbaiki meski pemerintah desa telah melakukan berbagai upaya namun belum terealisasi. (mag-4)

DPRD Sergai-Pemko Tebing Tinggi Bahas Aset

TEBING TINGGI- Sebanyak 15 anggota DPRD Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) diketuai Suaripin, bertemu dengan Wali Kota Tebing Tinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan dan wakilnya Irham Taufik, di ruang data Pemko Tebing Tinggi, Kamis (20/10), membahas tentang aset milik Kabupaten Serdang Bedagai yang berada di wilayah Pemko Tebing Tinggi.

Dari catatan aset Pemkab Sergai, terdapat sejumlah aset yang berada di Pemko Tebing Tinggi berupa, bangunan dan tanah, seperti rumah Dinas Camat Tebing Tinggi di Jalan Merdeka, Kota Tebing Tinggi, tanah dan bangunan Kantor Camat Tebing Tinggi di Jalan KL Yosudarso, tanah dan bangunan Kantor Kacapdis Tebing Tinggi di Jalan Balai Kota, dan empat lainnya adalah bangunan milik Pemprovsu yang merupakan kantor perwakilan seperti Kantor UPT UPPKB, BLK Dinas Sosial dan Kantor Kehutanan.

Dalam dengar pendapat tersebut, Ketua Pansus anggota DPRD Kabupaten Sergai Suaripin mengatakan, pada tahun 1980-an, terjadi pencabutan tapal batas (patok) di Paya Rawa, Desa Paya Pinang, Sergai, termasuk kartu tanda penduduk (KTP) atas warga perbatasan di desa itu, banyak yang menggunakan KTP Tebing Tinggi, sementara wilayah tersebut, sudah masuk wilayah Sergai.

“Masalah tapal batas dan masalah KTP itu, kita siap membahas dan memusyawarahkan dengan Pemko Tebing Tinggi dan kita akan meluruskan semuanya,” kata Suaripin.

Wali Kota Tebing Tinggi, Ir Umar Zunaidi Hasibuan menyimpulkan, permasalahan tapal batas wilayah dan aset Pemkab Sergai sudah dipelajari. Aset tersebut menurutnya, masih milik Pemkab Deli Serdang.
“Tiga aset tersebut secara hukum terletak di wilayah Pemko Tebing Tinggi, namun itu merupakan aset Pemkab Sergai,” jelasnya.(mag-3)

Mau Dikonfrontir, Boy Umri Mangkir

BINJAI- Sidang kasus penipuan 18 tenaga honorer Dinas Perhubungan (Dishub) Binjai, kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Binjai, Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Binjai Barat, Kamis (20/10), dengan agenda mengkonfrontir keterangan M Sarifuddin alis Boy Umri dengan sejumlah saksi korban.

Namun sayangnya, Boy Umri mangkir (tidak hadir, Red) dalam persidangan yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Saut Pasaribu SH dan Jaksa Penuntu Umum (JPU) Rismaidi SH. Karena yang bersangkutan tidak hadir, sidang terpaksa ditunda Senin (24/10) mendatang.

Ketua Majelis Hakim Saut Pasaribu SH, kepada wartawan Sumut Pos mengatakan, ketidak hadiran Boy Umri di dalam persidangan tanpa alasan yang jelas. Sehingga, pihaknya meminta JPU untuk memanggil paksa Boy Umri pada persidangan berikutnya.

“Sidang yang digelar tadi seharunya mengkonfrontir keterangan Boy Umri dan para saksi lain. Namun, Boy Umri tidak hadir tanpa alasan yang jelas. Sehingga sidang kita tunda untuk dilanjutkan Senin depan,” ujarnya via seluler.
Selain itu, Saut juga mengatakan, JPU yang diminta untuk memanggil paksa Boy Umri, akan bekerja sama dengan pihak kepolisian. “Iya, untuk memanggil paksa Boy Umri, tentunya JPU akan bekerja sama dengan polisi,” kata Saut Pasaribu.(dan)

Lima Siswi SMAN 3 Siantar Kesurupan

SIANTAR- Lima siswi SMA Negri 3 Pematang Siantar tiba-tiba mengalami kesurupan saat jam sekolah masih berlangsung. Akibatnya, jam pelajaran sempat dihentikan dan ribuan siswa-siswi panik dan berhamburan keluar kelas, Kamis (20/10).

Informasi yang dihimpun dari lokasi sekolah di Jalan Pane, Siantar Timur menyebutkan, kejadian itu diketahui sekitar pukul 13.00 WIB. Bahkan dari tiga kelas yang berbeda, lima siswi secara bersamaan menjerit-jerit tanpa diketahui penyebabnya. Malah saat ditenangkan, jeritan semakin kuat hingga akhirnya jam pelajaran dihentikan untuk menenangkan para siswi tersebut.

Atas peristiwa tersebut, tiga remaja bukan pelajar sekolah SMAN 3, sempat diamankan karena diduga penyebab terjadinya kerasukan. Ketiganya diserahkan kepada petugas kepolisian Polres Pematang Siantar, namun belakangan dibebaskan kembali.

Para siswi yang mengalami kesurupan yakni Debora Fransiska (kelas II), Putri Parapat (kelas I), Mika (kelas I), Hica (kelas II), dan Lasma (kelas II). Para siswi ini sempat dibawa ke ruangan Wakil Kepala Sekolah (Wakasek), untuk ditenangkan, dan tak berapa lama kondisinya sadar.

Seperti keterangan satpam sekolah, Ferry Siahaan yang sempat dikonfirmasi menyebutkan, kedatangan tiga remaja, seorang diantaranya laki-laki itu tidak lain hendak menemui salah seorang siswa bernama Mika. Sedikit ganjil ketika salah seorang diantaranya mengatakan, akan terjadi kesurupan di sekolah itu.

Bahkan, ketiga pria itu meminta Satpam agar seluruh ruangan kelas di SMA Negeri 3 ditutup. Tujuannya, agar siswa lainnya tidak kesurupan. Hal itu jelas menimbulkan kecurigaan apalagi ketiganya bukan siswa/i SMA Negeri 3. Para siswi yang mengalami kesurupan yakni Debora Fransiska (kelas II), Putri Parapat (kelas I), Mika (kelas I), Hica (kelas II), dan Lasma (kelas II). Para siswi ini sempat dibawa ke ruangan Wakil Kepala Sekolah (Wakasek), untuk ditenangkan, dan tak berapa lama kondisinya sadar.

Terpisah, ketiga remaja yang sempat dibawa ke Polres Pematang Siantar di Jalan Sudirman, akhirnya dilepaskan. Menurut Kepala SPKT, Aiptu P Sihombing, ketiganya dituding membawa hantu ke SMA Negeri 3, sehingga ada beberapa siswi kesurupan. Dikatakan, dari hasil interogasi, ketiganya diketahui pelajar SMA Negeri 4, bernama Uli Simanjuntak, dan boru Siregar siswi SMA Negeri 1. Sedangkan satu orang lagi tak bersekolah. (mag-5)

Berobat, Sepeda Motor Lenyap

LANGKAT- Aksi pencurian kenderaan bermotor kembali terjadi, Roro Sumiati (20) warga Jalan Penerangan Stabat persisnya belakang Tangsi kehilangan motor matic Mio nopol BK 3489 LP warna biru di halaman Puskesmas Stabat, Kamis (20/10).

Kapolsek Stabat, AKP Zulkarnaen, ketika dihubungi mengakui terjadinya curanmor di halaman Puskesmas Stabat. Saat ini, pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan melanjutkannya dengan penyidikan.
“Kita sudah menerima laporan dari korban, sudah melakukan olah TKP dan sedang lidik. Aksi curanmor, sebelumnya sudah sempat mereda dan sekarang berdasarkan catatan sudah dua kali kasus serupa dalam dua pekan terakhir,” kata Kapolsek.

Berdasarkan penjelasan korban kepada petugas, sebelum diketahuinya sepmor hilang sekitar pukul 14.30 WIB. Korban melihat dan mengetahui di sekitar loket pasien, ada pria separuh baya duduk seakan menunggu waktu berobat. Hal itu, tidak membuat mereka curiga.

Korban yang honorer medis di Puskesmas baru menyadari sepmornya hilang, ketika bergegas hendak pulang sekitar pukul 15.00 Wib. Setelah berupaya mencari tahu, akhirnya memutuskan melaporkannya ke polisi. (mag-4)

Penajaman Insting Sangat Penting bagi Pengawasan Teritorial

Kunjungan Kerja Pangdam I BB ke Makodim 0204/DS

LUBUKPAKAM- Mengawali tugas barunya sebagai Pangdam I Bukit Barisan, Mayjen TNI Lodewijk F Paulus melakukan kunjungan kerja ke Makodim 0204 Pantai Timur Deli Serdang, Kamis (20/10) sore, sekira pukul 16.00 WIB.
Pangdam beserta istri dan rombongan tiba di Makodim 0204/DS disambut langsung Dandim Letkol ARH Wawik Dwinanto beserta istri serta Danrem Pantai Timur serta para Perwira lainnya.

Kunjungan kerja yang di gelar mantan Danjen Kopassus ini berlangsung singkat. Begitu tiba di Makodim 0204 Deli Serdang, dan dipandu Danrem 0204/DS Letkol ARH Wawik, Pangdam langsung meninjau sekaligus melakukan pemeriksaan seputar kelengkapan data maupun laporan seputar situasi Hankamnas dari masing-masing Koramil sejajaran Kodim 0204 Pantai Timur Deli Serdang.

Tak lama kemudian, Mayjen Lodewijk F Paulus beserta rombongan perwira TNI dari Kodam I Bukit Barisan, memasuki Aula Makodim yang sudah di penuhi seluruh Komandan Koramil serta Perwira TNI setempat.

Dalam arahannnya, Pangdam kembali menekankan pentingnya penajaman insting setiap personel Babinsa (Bintara Pembina Desa) dalam menjalankan fungsi Binter terutama pengawasan terhadap teritorial yang terangkum dalam geodemokonsos atau Geografi, Demografi dan Kondisi Sosial pada setiap wilayah kerjanya.

Pada kesempatan itu juga, Pangdam kembali meminta dukungan setiap prajurit agar turut mensukseskan program atau yang kini menjadi ikon Kodam I/BB yakni Toba Go Green. Program peng hijauan kawasan Danau Toba dan sekitarnya itu pun diharapkan Pangdam turut diterapkan oleh Makodim serta jajarannya di kawasan masing-masing.

Juga dalam arahannya itu, dengan penuh keakraban Pangdam I/BB juga sesekali melemparkan beberapa pertanyaan seputar tugas dan fungsi prajurit TNI khususnya para Babinsa sebagai penyangga keamanan ibu kota Sumatera Utara.
Sebagai pemacu semangat, Pangdam pun memberikan hadiah berupa uang saku kepada setiap prajurit yang mampu menjawab pertanyaan yang diberikan Mantan Danjen Kopassus itu.

Berbagai pertanyaan dilemparkan Pangdam, namun hanya 2 personel TNI yang mampu menjawab dengan benar. Kedua personel TNI yang menjawab pertanyaan dari Pangdam itu pun langsung dipanggil dan diberikan hadiah berupa uang saku. Pangdam I/ BB sempat kecewa saat melemparkan pertanyaan tentang Undang-Undang Pertahanan Nasional. Saat itu tak satupun personel TNI disana yang mengetahui kalau Undang-Undang tentang Pertahanan Nasional merupakan UU No 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Nasional.

Pun begitu, Pangdam akhirnya memuji kinerja Makodim 0204 Deli Serdang yang dianggap telah memberikan kontribusi cukup besar dalam menumpas aksi terorisme di wilayah Deli Serdang-Serdang Bedagai. Usai bertatap muka dengan seluruh prajurit TNI sekaligus memberikan arahannya, Pangdam I Bukit Barisan bersama istri dan rombongan pun kembali ke Medan. (ps/smg)

Moratorium TKI ke Malaysia Dicabut

Muncul kabar baik bagi ribuan calon TKI non formal tujuan Malaysia. Pemberlakuan pemberhentian sementara atau moratorium pengiriman TKI non formal ke Malaysia sejak Juni 2009 silam bakal dicabut 1 Desember mendatang. Saat ini, tim dari kedua negara sedang gencar melakukan persiapan teknis.

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) menyambut baik dibukanya lagi kran pengiriman TKI ke Malaysia ini. Sebab, dengan ditutup sementara sejak 2009 silam, tidak ditutup kemungkinan terjadi pengiriman TKI illegal untuk posisi non formal yang biasanya bekerja sebagai pembantu rumah tangga.

Kepala Humas Kemenakertrans Supartono mengatakan, kabar ditariknya kebijakan moratorium keluar dari pertemuan antara Presiden SBY dengan Perdana Menteri Malaysia Dato Sri Mohd Tun Abdul Razak di Lombok kemarin (20/10). Dalam paparannya, Tun Abdul Razak mengatakan jika ditariknya lagi kebijakan moratorium ini merupakan hasil diplomasi antara pihak Indonesia dengan Malaysia.

Lebih lanjut Supartono menerangkan, dengan dibukanya lagi pengiriman TKI ke Malaysia berarti persyaratan yang diminta Indonesia disepakati oleh Malaysia. Untuk urusan pengiriman TKI ke Malaysia, dia menjelaskan ada beberapa persyaratan yang diminta Indonesia ke Malaysia.

Persyaratan tadi antara lain gaji minimal RM 700 per bulan atau sekitar Rp1.976.000 (RM 1 = Rp2.800). Pembayaran gaji ini juga harus menggunakan sistem transfer rekening. Sehingga bisa dicek nominal gaji yang diteirma TKI.
Syarat selanjutnya adalah passport dipegang sendiri oleh TKI. Selama ini, setelah bekerja passport dipegang oleh majikan atau agency TKI yang berada di Malaysia. Selanjutnya adalah jatah libur satu hari dalam satu minggu.
“Semua persyarakat ini merupakan komitmen kami melindungi para TKI saat bekerja,” tandas Supartono.
Meski sudah ada kepastian pengiriman TKI ke Malaysia dibuka lagi, namun Supartono mengatakan anggota tim task force masih bekerja. Dia memaparkan, tim tadi sampai saat ini terus menyiapkan langkah-langkah teknis terkait dibukanya lagi pengiriman TKI ke Malaysia.

Diantaranya adalah, bentuk kontrak kerja baru yang harus dibuat calon juragan atau agency di Malaysia. Supartono menegaskan, calon TKI kedepan wajib tahu dia bekerja kepada siapa dan bekerja sebagai apa. “Jangan sampai kasus bekerja di majikan yang tidak sesuai kontrak kerja terus terjadi,” kata dia.

Selain itu, di dalam negeri Kemenakertrans dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) mulai sosialisasi ke sejumlah Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS). Diantara bahan sosialisasinya adalah, harus menyiapkan dokumen-dokumen calon TKI sebelum meluncur ke Malaysia. Selain itu juga porsi pelatihan ketrampilan di PPTKIS harus optimal. (wan/jpnn)

200 TKI Terancam Hukuman Mati

HAMPIR 200 orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di sejumlah negara terancam hukuman mati. Agar hal ini tak terjadi lagi, DPR mengusulkan pemberhentian total pengiriman TKI ke luar negeri.

“Ada lebih dari 200 TKI diancam pidana mati. Di Malaysia ada 151 orang, Arab Saudi 43 orang, China 22 orang, Singapura 2 orang. Kita inginkan moratoriun secara umum dan menyeluruh pengiriman TKI ke luar negeri,” tutur Wakil Ketua DPR, Taufik Kurniawan, kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu kemarin.
Pembahasan ini sudah memasuki rapat pimpinan DPR. Kemenakertrans diminta mengambil tindakan konkret, termasuk penyelamatan TKI yang terancam hukuman mati.

“Dalam rapat pimpinan sudah kita sampaikan. Terus dibahas di Timwas TKI DPR dan Timwas TKI Kemenakertrans. Kita harus menyelamatkan mereka,” terangnya.

Karena itu pengiriman TKI hanya bisa dilanjutkan setelah semua TKI yang diancam hukuman mati berhasil dibebaskan. Selain itu, TKI bisa dikirim lagi bila telah mempunyai jaminan bahwa mereka mempunya keterampilan khusus sebelum dikirim ke luar negeri. “Jadi hanya TKI yang sudah dilengkapi keterampilan yang dikirim ke luar negeri,” tegasnya. (net/jpnn)

CEO PSMS Wajah Baru

MEDAN-Wewenang penuh yang diberikan konsorsium kepada PSMS untuk menentukan siapa CEO, menimbulkan tanda tanya besar hingga saat ini. Siapakah  yang bakal mengisi posisi orang nomor satu di manajemen PSMS itu?.

Konsorsium pun seperti membuang bola panas kepada manajemen PSMS dengan segala tekanannya. Sosok CEO diharapkan dapat membawa klub ke tingkat yang lebih tinggi, serta dituntut bisa memahami manajemen klub yang notabene telah bertransformasi ke level professional.

Dan lagi-lagi Idris yang kini dianggap bertanggung jawab terhadap perkembangan PSMS selalu buang badan, menyikapi hal ini. Alasannya selalu saja masih dibahas dengan Ketum PSMS. Idris bilang Wali Kota Medan yang juga Ketum PSMS memiliki wewenang penuh untuk menentukan siapa yang dinilai paling layak memangku jabatan tersebut. “Kami masih akan membahasnya bersama pak wali. Pak wali yang memiliki wewenang menentukan siapa yang terbaik untuk jadi CEO. Sabtu (22/10) ini kami akan membahasnya,” kata Idris, Kamis (20/10).

Anggota konsorsium PSMS, Dityo Pramono menjelaskan, CEO seperti juga di perusahaan, bertugas untuk mengelola dan membuat terobosan baru untuk memberikan keuntungan kepada klub. “CEO tidak ikut campur di dalam tim. Tugasnya hanya me-manage perusahaan,” terangnya.

Saat ini santer terdengar kabar di Mes Kebun Bunga, PSMS telah menyodorkan satu nama calon CEO PSMS. Tapi, dari sejumlah narasumber yang ditemui, masih enggan menyebutkan nama calon tersebut. Nama tersebut bahkan sudah dipastikan akan menjadi CEO. “Sudah ada CEO-nya. Namanya selama ini belum pernah disebut-sebut, karena merupakan orang baru,” ujar narasumber yang tak mau namanya dikorankan. Jika info ini benar, maka peluang untuk Benny Tomasoa yang tampak begitu ingin jdi CEO PSMS pun mulai tertutup. (saz)