25 C
Medan
Wednesday, December 24, 2025
Home Blog Page 14568

Medan Helvetia Kalahkan Medan Marelan

MEDAN- Nasib tim sepakbola Medan Belawan dan Labuhan untuk lolos ke perempatfinal atau delapan besar akan ditentukan lewat undian, Rabu (19/10) di kantor Pengcab PSSI Medan, pukul 13.00 WIB siang ini.

Keputusan itu diambil panitia pelaksana pertandingan sepakbola Pekan Olahraga Kota (Porkot) Medan 2001, kemarin petang, setelah hasil laga terakhir pool A antara Medan Belawan versus Medan Deli yang berakhir imbang tanpa gol.
“Sesuai technical meeting, kita sudah sepakat jika terjadi hasil yang sama maka akan kita undi,” ungkap Panitia Pelaksana Halim Panggabean.

Pada laga sebelumnya, Medan Labuhan dan Belawan bermain imbang 1-1, sementara Labuhan juga bermain imbang 0-0 dengan Medan Deli. Jadi, semua tim sama-sama meraih 2 poin. Namun, Medan Deli dipastikan tersingkir karena kalah selisih gol.

Partai menarik yang menentukan juga terjadi di Pool B yang juga bermain di lapangan Mabar. Medan Marelan yang sebelumnya membantai Medan Perjuangan 7-0, di luar dugaan tersungkur 1-9 dari Medan Helvetia.
Hasil tersebut membuat Medan Helvetia lolos sendirian ke delapan besar dengan nilai sempurna (6), setelah di laga awal, menang 2-0 atas Perjuangan.

Pertarungan perakhir Pool C hingga F yang berlangsung di dua lapangan mini USU juga berlangsung seru. Di Pool C, Medan Petisah lolos ke perempatfinal usai menggilas Medan Baru 3-0. Mereka lolos dengan 4 poin, dan unggul selisih gol dengan Medan Tuntungan tetap lolos ke delapan besar sebagai runner up terbaik.
Karena panitia membagi 18 peserta dalam 6 pool, maka ada 6 juara grup dan 2 runner up terbaik yang lolos ke delapan besar. Sebagai runner up terbaik berikutnya adalah Medan Sunggal dari Pool D. Mereka lolos setelah menahan imbang Medan Kota dengan skor 1-1. Hasil tersebut memastikan  Medan Kota melenggang sebagai juara grup. (saz)

BUMN Rugi Bakal Dirombak

Gerbong restrukturisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus bergerak. Kali ini, pemerintah berencana merombak jajaran direksi dan komisaris BUMN yang terus merugi.

Menko Perekonomian yang juga Menteri BUMN ad interim Hatta Rajasa mengatakan, salah satu proses restrukturisasi adalah merombak manajemen. “Untuk BUMN rugi, tidak hanya direksi dan komisaris yang dirombak, tapi juga business plan (rencana bisnis, Red) dan business culture (budaya bisnis, Red) nya,” ujarnya di Komisi VI DPR, Senin (17/10).
Menurut Hatta, proses restrukturisasi harus dilakukan secara menyeluruh dengan mengganti manajemen. “Karena itu, semua aspek harus dievaluasi,” katanya.

Pernyataan Hatta tersebut merupakan respons atas desakan Ketua Komisi VI DPR Airlangga Hartarto yang meminta pemerintah mengevaluasi kinerja manajemen BUMN.

“Kami tidak ingin, setiap tahun ada BUMN rugi yang meminta tambahan modal ke DPR. Kalau sudah diberi tambahan modal melalui PMN (Penyertaan Modal Negara) tetapi tidak mampu menjalankan BUMN ya harus diganti dengan yang lebih mampu,” ujarnya.

Sementara itu, terkait dengan anggapan bahwa saat ini sulit mencari orang yang kredibel sebagai direksi BUMN, Hatta mengatakan jika sebenarnya ada orang-orang yang memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk menjalankan BUMN.(owi/kim/jpnn)

Medan Helvetia Melaju

MEDAN- Pada hari pertama cabang olahraga bolavoli Pekan Olahraga Kota (Porkot) Medan III, tim putri Kecamatan Medan Helvetia menundukkan Kecamatan Medan Johor 3-0, Medan Sunggal menundukkan Medan Deli 3-0, sementara di kelompok putara Medan Johor menundukkan Medan Marelan dengan skor 3-0.

Porkot Medan III Tahun 2011, dilaksanakan 18 s/d 20 Oktober 2011 di Gelanggang Remaja diikuti 3 kecamatan untuk kelompok putra yaitu Kecamatan Medan Johor, Medan Marelan, Medan Sunggal sementara kelompok putri Kecamatan Medan Sunggal, Medan Helvetia, Medan Deli dan Medan Johor.

Panitia pelaksana Porkot Medan III cabang bolavoli, Surya Dharma kepada wartawan, Selasa (18/10) mengatakan peserta yang mengikuti Porkot kali ini di luar target hanya diikuti 7 tim putra-putri.

“Sebelumnya kita menargetkan paling sedikit akan diikuti 20 tim, tapi ternyata sampai waktu pelaksanaan peserta yang mendaftar hanya 7 tim, walau begitu kita akan melaksanakan kegiatan dengan maksimal,” ujar Surya Dharma. (jun)

Emas Takraw untuk Medan Denai

MEDAN-Regu sepak takraw Kecamatan Medan Denai menambah pundi medali emas, seteleh dipartai final mengalahkan Medan Belawan dengan skor 2-1 (21-19, 17-21,15-9), pada Pekan Olahraga Kota (Porkot) Medan III yang berlangsung di pusat latihan sepak takraw Lapangan Merdeka Medan, Selasa (18/10).

Menempati posisi kedua peraih medali perak dan perunggu ditempati Kecamatan Medan Belawan dan Medan Amplas. Sedangkan untuk nomor double event, Kecamatan Medan Sunggal meraih medali emas dengan susah mengalahkan Medan Belawan dengan sjor 3-2 (1-15, 15-10, 15-9, 4-15, 15-3), dan ditempati ketiga diraih Kecamatan Medan Denai.
Sekretaris Umum KONI Kota Medan , Drs Chairil Basri didampingi Wakil Ketua dan Bidang Organisasi Siegfried dan anggota Abdul Hakim Harahap dalam penutupan cabang sepak takraw menuturkan, cabang sepak takraw emerupakan salah satu cabang olahraga yang berasal dari Indonesia. Oleh karena itu, KONI Kota Medan sangat mengharapkan, cabang sepak takraw di kota ini bisa berkembang dengan baik.

“ Melalui Porkot ini, mudah-mudahan akan banyak lahir klub-klub sepak takraw yang nantinya dapat tampil dan bersaing di ajang yang sama di tahun depa. Oleh karena itu juga, KONI Medan tetap akan serius memperhatikan cabang sepak takraw ini,” sebutnya. (omi)

Penguasaan Bahasa Asing Masih Lemah

Masih banyak lulusan perguruan tinggi yang lemah dalam penguasaan bahasa Inggris profesional. Hal ini disebabkan para lulusan hanya mampu berkomunikasi sebatas Bahasa Inggris secara umum. Apa saja yang harus dibenahi dalam pembelajaran bahasa asing ini? Berikut bincang-bincang Kepala Balai Bahasa Medan Prof Amrin Saragih, dengan wartawan koran ini Rahmat Sazaly, Selasa (18/10).

Menurut Anda, apa yang menyebabkan lulusan perguruan tinggi lemah dalam penguasaan bahasa asing yang profesional?
Dalam hal ini, mahasiswa tak menguasai teknik berbahasa asing yang tepat dan hanya berbekal pengetahuan berbahasa asing secara umum, sebatas istilah dan belum pada penguasaan bidang studi.

Berbahasa asing secara umum, dapatkah Anda menerangkannya lebih rinci?
Lulusan menguasai bahasa asing seperti Bahasa Inggris hanya ditingkat berkomunikasi saja, sementara untuk penguasaan berbahasa untuk profesi belum memadai. Kemampuan berbahasa asing yang masih lemah bagi seseorang dikarenakan tiga unsur, yakni bahasa asing tersebut, Bahasa Indonesia dan bahasa daerah.

Apa yang terjadi jika tiga unsur tadi tak dilengkapi?
Jika menguasai Bahasa Inggris tapi mengabaikan Bahasa Indonesia dan bahasa daerah, atau sebaliknya, seseorang pintar berbahasa Indonesia tapi mengabaikan Bahasa Inggris dan bahasa daerah, akibatnya, ketiga unsur ini tak saling mendukung dan menganggap rendah jika menguasai satu dari unsur tersebut.

Jadi, apa yang harus dilakukan?
Pada 2011 ini, sudah diterapkan sistem pembelajaran tata bahasa fungsional dengan metode kolaboratif perpaduan Bahasa Indonesia dengan Bahasa Inggris umum dan profesional. Hal ini juga disebabkan fenomena yang dihadapi perguruan tinggi selama kurun waktu tiga tahun terakhir ini. Ke depan perlu sosialisasi pengajaran wacana, profesi, dan tata bahasa menyangkut wacana di perguruan tinggi sebagai upaya menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks.

Apa harapan Anda kepada sistem pembelajaran tersebut, juga kepada lulusan?
Saya berharap lulusan bisa lebih menguasai bahasa asing seperti penguasaan Bahasa Inggris dari orang asing. Bukan sekedar dapat berkomunikasi secara umum tapi juga memiliki pemahaman terhadap penguasaan Bahasa Inggris profesional. Masyarakat dan ilmu terus berkembang yang berarti kita senantiasa berhadapan dengan perubahan. Kita kekal di dalam perubahan sehingga diharapkan lulusan mengikuti perkembangan masyarakat dan ilmu pengetahuan. (*)

Lurah Panggil Developer Contempo

MEDAN- Lurah Titi Kuning Drs A Muhzi akan memanggil manajemen developer Perumahan Contempo Regency hari ini, Rabu (19/10). Pemanggilan ini berkaitan surat keluhan masyarakat yang telah diterima Lurah Titi Kuning, Selasa (18/10) siang, pukul 11.30 WIB.

“Sudah kita terima surat keberatan dari warga. Secepatnya saya akan menyurati camat, dan besok (hari ini, Red) akan kita layangkan surat pemanggilan kepada pihak developernya,” kata A Muhzi saat dihubungi wartawan koran ini via ponselnya, Selasa (18/10) siang.

Namun begitu, Muhzi mengaku tak bisa memastikan pihak developer akan datang hari ini. “Kita hanya menjembatani keluhan masyarakat kepada pengembang. Bila besok (hari ini, Red) dipanggil, kemungkinan Kamis dia baru datang. Selama ini, izin penimbunan yang seharusnya dikeluarkan Dinas Bina Marga belum ada,” jelasnya.

Dikatakannya, bila pihak developer tidak datang untuk menjelaskan segala keluhan masyarakat, Muhzi belum bisa memastikan akan melayangkan surat pemanggilan kedua. “Yang penting sudah kita surati. Sebagai catatan, selama ini warga belum pernah menyurati kelurahan terkait keberatan mereka. Namun begitu, kelurahan sudah beberapa kali menyurati pihak manajemen developer atas tumpahan tanah di sepanjang jalan, itu saja,” ujarnya.

Muhzi juga menjelaskan, permasalahan antara pihak manajemen dengan warga yang diketahui bermarga Sipayung hanya bisa dijembatani lurah untuk dicari jalan terbaik.

Menanggapi surat pemanggilan yang akan dilayangkan pihak kelurahan kepada developer, Direktur Perumahan Cotempo Regency DR Ray Raja Rimba yang dikonfirmasi wartawan koran ini menunjukkan sifat arogansinya yang meminta jangan membuat beritanya kalau tidak sesuai dengan fakta. “Belum tahu siapa yang kalian lawan, jangan buat berita yang tidak bisa dipercaya,” ketusnya.(adl)

Polisi Gadungan Meminta Tebusan

Ngaku polisi, Zulkifli Lubis (33), warga Jalan Asrama, Pulo Brayan Bengkel, menyekap dan meminta uang tebusan Rp5 juta kepada keluarga korban. Namun saat transaksi, Zulkifli diringkus polisi yang telah dihubungin
keluarga korban, Selasa (18/10) sore.

Adalah Rian Afriansyah (21),warga Jalan Beo Kecamatan Medan Sunggal yang menjadi korban. Saat itu, Rian bersama teman kerjanya Rudi Zulfan (25), warga Langkat, mengendarai mobil jenis cold diesel milik perusahaan mereka. Lantas karena kelelahan, mereka berisitirahat di depan SPBU Jalan Krakatau, tepatnya di Simpang Cemara, Selasa (18/10) dini hari pukul 01.00 WIB.

Tiba-tiba mereka didatangi Zulkifli yang ketika itu mengaku Polisi. Mereka sempat dibentak dan kemudian Rian dipaksa ikut dengan Zulkifli. Tanpa alasan yang jelas, Rian dibawa dengan sepeda motor Mio BK 4696 AWW warna hitam, sedang Rudi disuruh menunggu.

Rian dibawa ke sebuah tempat yang tidak diketahui alamatnya. Di tempat itu, Rian dipaksa mengisap sabu-sabu bersama. Selanjutnya, Zulkifli meminta Rian menghubungi keluarganya. Setelah terhubung, Zulkifli meminta uang tebusan Rp5 juta. Karena keluarga Rian tak punya uang, mereka melakukan negosiasi dan disepakati uang tebusan menjadi Rp1 juta dan disepakati transaksi dilakukan di depan BCA Pulo Baryan.

Selanjutnya, keluarga korban melaporkan hal ini ke polisi. Saat transaksi dilakukan, polisi langsung menangkap Zulkifli. Kapolsekta Medan Barat AKP Nasru Pasribu mengungkapkan, pelaku baru pertama kali melakukan hal ini. “Pelaku mengaku baru sekali ini melakukan perbuatannya, namun kita akan dalami lagi kasus ini,” ungkapnya.(mag-7)

Kunker Komisi C DPRD Medan Terkesan Ditutup-tutupi

MEDAN- Staf Komisi C DPRD Kota Medan, Samsir terkesan selalu menutup-nutupi  agenda kunjungan kerja komisi yang membidangi perekonomian tersebut kepada wartawan. Bahkan, sejumlah kunjungan kerja terkesan dilakukan secara diam-diam tanpa diketahui wartawan yang meliput di gedung dewan.

Selama ini, Komisi C DPRD Medan selalu menuliskan jadwal kunjungan kerjanya secara terbuka dan diketahui umum. Tapi belakangan, kegiatan kunker terkesan dirahasiakan.

Menurut sumber di DPRD Kota Medan, Komisi C sering melakukan kunker secara diam-diam dan berangkatnya langsung dari rumah masing-masing.

“Artinya, dari rumah mereka langsung kontak-kontak ketemu di lokasi kunker sehingga tidak perlu ke kantor dewan. Kita tidak tahu apa maksudnya kenapa seperti, macam ada misi tertentu,” kata sumber yang meminta namanya tidak dikorankan.

“Kita tidak tahu apakah dewannya yang enggan mempublikasikan kunkernya atau stafnya yang sengaja. Tapi sepertinya ini ada upaya menutup-nutupi jadwal dan tempat kunker. Soalnya kalau stafnya itu ditanya selalu bilang tidak tahu, tapi kalau dicek mereka melakukan kunker,” bebernya.

Ketua Komisi C DPRD Kota Medan Jumadi, ketika dikonfirmasi membantah kabar tersebut. “Tidak ada itu, saya selalu memberi tahu kepada Samsir agar mempublikasikan setiap kunker. Lagipula, setiap melakukan kun ker selalu memberitahukannya kepada Samsir dan tidak ada yang ditutup-tutupi, makanya tolong ditanya dulu si Samsir, apalagi saya belakangan ini tidak ikut kunker karena ada rapat Banggar,” kata Jumadi.

Samsir ketika dikonfirmasi selalu berusaha mengelak. “Nggak tahu saya itu. Suka kalian mau diberitakan, itu hak kalian,” katanya kepada wartawan.

Diketahui, Samsir baru beberapa bulan diangkat menjadi staf di Komisi C DPRD Medan. Namun kinerjanya belakangan terus men dapat sorotan karena terkesan kurang bersahabat dengan wartawan. (adl)

Terdakwa Pungli Jembatan Timbang Jatuh Pingsan

MEDAN- Sidang lanjutan perkara pungutan liar (pungli) di Jembatan Timbang Sibolangit dengan agenda putusan hakim yang digelar di Pengadilan Negeri Medan, Selasa (18/10), terpaksa ditunda. Pasalnya, seorang terdakwa Ahmad Sofyan Batubara dalam keadaan sakit dan harus dibawa ke rumah sakit.

Namun, usai mejelis hakim menunda sidang tersebut, terdakwa yang berjalan didampingi rekannya serta JPU, tiba-tiba terjatuh dan sempat tak sadarkan diri. Setelah sadar, terdakwa dipapah petugas tahanan menuju mobil yang terletak di belakang PN Medan dan dibawa ke RS Medistra Medan.

Sebelumnya, para terdakwa dugaan korupsi pungli Jembatan Timbang Sibolangit yakni Panal Simamora (54), Ahmad Sofyan Batubara (42), dan Marlon Sinaga (51) pada dua pekan lalu dituntut hukuman masing-masing 1 tahun penjara dan membayar denda masing-masing Rp15 juta subsider dua bulan penjara. Namun, Jaksa Penuntut Umum (JPU) membebaskan dari uang pengganti. (rud)

Sumatera Utara Surplus Beras 10 Persen

MEDAN-Wilayah yang luas dan tanah yang subur membuat Sumatera Utara  menjadi provinsi yang ideal bercocoktanam padi-padian, bahan pangan lain dan palawija. Tak heran kalau Sumut masih termasuk daerah swasembada padi di Indonesia.

Dari data Dinas Pertanian Sumatera Utara, produksi padi Sumut berlebih 10 persen. “Data tahun ini (2011) jumlah penduduk Sumut 13.375.655 jiwa, dengan kebutuhan 1.830.464 ton per kapita, sedangkan produksi beras kita mencapai 2.044.876 ton per kapita, ini berarti kita sudah swasembada beras,” ujar Kasubag Program Dinas Pertanian Sumut, Lusyantini.

Karena itu, tidak ada pengaruh untuk Sumut bila impor beras dari Thailand dan Vietnam dihentikan. Seperti diketahui, untuk saat ini Thailand telah menghentikan impor berasnya ke Indonesia secara sepihak.

Walau beras sudah bisa dikatakan swasembada, tetapi pada kenyataanya, masih banyak ditemukan beras impor di pasar Sumut. “Hal ini karena tidak ada kejelasan terkait masalah distribusi beras di Sumut,” ujar Lusyantini.
Menurutnya, bila jalan keluar masuk kendaraan di Sumut dijaga ketat, pendistribusian beras tidak akan sampai keluar Sumut. “Dari darat, kita sangat dekat dengan Riau, dan daerah yang tidak produksi beras, jadi bila dijaga jalan keluar masuk beras Sumut, pasti dapat dihindari kekurangan beras disini (Sumut, Red),” tambahnya.

Selain itu, yang harus diperhatikan saat berada di jembatan timbang, karena dinas perhubungan tidak memiliki data khusus untuk komoditas pertanian. “Ada 11 jembatan timbangan di Sumut, dan bila melewatinya, yang tercatat hanya komoditas pertanian, tetapi spesifikasinya dan berapa beratnya tidak tercatat,” tambahnya.

Padahal, kata dia, komoditas pertanian tersebut sangat banyak, seperti padi, jangung, dan kedelai. Jadi, menurutnya, harus ada kejelasan terkait catatan Dinas Perhubungan untuk mengetahui distribusi beras Sumut.
Sementara itu, dari data Bulog Divre I Sumut, untuk saat ini stok beras hingga 6 bulan ke depan masih tersedia. “Stok beras kita per 14 oktober sebanyak 74.600 ton dengan kebutuhan 12.700 ton per bulan. Stok tersebut sudah termasuk beras impor dari Vietnam,” ujar Humas Bulog Divre I Sumut, Rusli.

Per September 2011 kemarin, beras Vietnam masuk ke pelabuhan Belawan sebanyak 8.400 ton. Beras yang saat ini berada di gudang Bulog bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan di Sumut, melainkan juga disediakan untuk semua daerah di Indonesia  yang membutuhkan.

“Bila ada daerah yang membutuhkan beras, dan terdekat dengan Sumut, maka kita bisa segera menyalurkannya, stok ini bukan hanya untuk Sumut,” ujar Rusli. (mag-9)