27 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 14610

Blanko Ijazah Belum Diterima

Ujian Kesetaraan II Diikuti 1.252 Peserta

MEDAN- Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) periode II tahun 2011 diikuti 1252 siswa. Ribuan peserta itu berasal dari 16 Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) di seluruh kota Medan.

Hal ini disampaikan Kepala Bidang Pendidikan Luar Sekolah Dinas Pendidikan Medan Munawar, saat melakukan tinjauan UNPK di SMA Negeri 7 Medan, Selasa (11/10).

“Untuk jumlah peserta paket A atau setingkat SD diikuti sebanyak 67 peserta. Paket B atau setingkat SMP sebanyak 315 peserta dan Paket C setingkat SMA untuk bidang IPA 57 peserta dan IPS 813 peserta,” terangnya.

Adapun kegiatan UNPK tersebut akan digelar selama empat hari yakni terhitung dari Selasa (11/10) hingga Jumat (14/10) mendatang, yang berlangsung di tiga sekolah yakni SMAN 7 di Jalan Timor no 36 Medan Timur, SMAN 2 di Jalan Karangsari No 435 Medan Polonia, dan SMAN 16 di Jalan Pulau Pandan Medan.

Sedangkan untuk pelaksanaan ujian di lokasi SMA Negeri 7 Medan diikuti oleh siswa yang berasal dari PKBM Puspa, Kreatif, Teladan, Azizi, dan An-Nur, Ester, dan  Anugrah.

Sedangkan di SMA Negeri 2 Medan yakni PKBM Pakpak Mandiri, Hanuba, Empati, Agape, Econom, dan SMA Negeri 16 Medan diikuti siswa dari PKBM Anak Bangsa, Kumala, Putra Pesisir, Cahaya Insani dan Pedal.

Menurut Munawar, pada UNPK  periode I yang digelar pada 5-15 Juli lalu, dari 1.901 siswa yag mengikuti ujian sebanyak 1.423 siswa dinyatakan lulus “Sebagian  besar yang tidak lulus UNPK periode I lalu mengikuti UNPK II ini. Kita berharap kepada para peserta yang mengikuti kedua ini bisa lulus seluruhnya,” ungkapnya.

Disinggung mengenai pendistribusian ijazah, kata Munawar hingga saat ini belum menerima blanko ijazah dari pusat. Munawar berharap siswa UNPK periode I bisa bersabar.

Dalam ksempatan yang sama Kepala Dinas Pendidikan Medan Hasan Basri menganggap kesadaran masyarakat untuk meningkatkan kualifikasi pendidikannnya mulai terlihat dari banyak jumlah peserta yang mengikuti ujian. “Ini langkah yang positif, tidak hanya anak-anak usia sekolah saja yang ingin meningkatkan kualitas pendidikannya namun mereka yang putus sekolah juga mau peduli akan pendidikan,” sebutnya.

Hasan berharap para siswa yang belajar di program pendidikan kesetaraan saat ini bisa diterima dunia kerja. Sesuai aturan tidak boleh ada diskriminasi bagi masyarakat yang menempuh pendidikan kesetaraan. (uma)

Disidang, 9 Terdakwa Pembunuh Suami Istri

MEDAN- Sembilan terdakwa pembunuh Gobertus Sinaga dan istrinya Rohani br Siregar menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Medan, Selasa (11/10). Sidang tersebut mengagendakan pembacaan dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) Fauzi Nur SH.

Di hadapan Ketua Majelis hakim Muhammad Nur SH, JPU mengatakan, para pelaku yakni Hendra Malau, Herri Panahatan Sianipar, Haposan Pangaribuan, Elly Dachi, Freddy Sitorus, Simon Sinaga, Richard Hutagalung, Tison Sitompul dan Guntur Tampubolon didakwa melakukan pengeroyokan terhadap suami istri itu hingga tewas terkait isu begu ganjang yang merebak di kampung mereka.

Peristiwa itu bermula saat Agus Panjaitan yang masih buron sedang minum di warung milik Panggabean, di Lorong Satahi, Kelurahan Belawan Bahari, pukul 19.00 WIB. Saat itu, Agus mengolok-olok Gobertus yang duduk di depan rumahnya dengan meneriakkan “jonggol begu ganjang” (raja begu ganjang).

Tidak senang, Gobertus mengambil sebilah parang dan mendatangi Agus di warung itu. Tapi, Agus dan rekan-rekannya langsung lari. Saat kejar-kejaran itu, bapak Agus, Torang Panjaitan keluar dan terjadi perkelahian antara Torang dan Gobertus. Torang pun ditikam Gobertus dan meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit.
Mengetahui bapaknya meninggal, Agus mengajak teman-temanya membalas dendam. Mereka menyerang Gobertus hingga meninggal dunia. Selanjutnya, Agus dan para terdakwa mendatangi rumah Gobertus dan menyeret Rohani Br Siregar dari dalam rumah dan menganiayanya hingga meninggal dunia.(rud)

Seorang Wanita Tewas di Kamar Hotel

MEDAN- Seorang Wanita bernama Elia Kartika Dewi (30), warga Martubung, Medan Labuhan, tewas mengenaskan di kamar nomor 319 Hotel Ardina, Jalan Krakatau, Selasa (11/10) pukul 14.00 WIB. Jasad Elia pertama kali ditemukan Dedi, karyawan hotel di atas tempat tidur dengan luka jeretan di leher dan luka di sekujur paha korban.

Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, korban bersama seorang lelaki berinsial S check in, Senin (10/10) pukul 15.00 WIB. Menurut pihak hotel, keduanya harus check out dari hotel, Selasa (11/10) pukul 12.00 WIB. Namun hingga pukul 13.50 WIB pihak hotel belum menerima kunci kamar tersebut.

Selanjutnya, dengan menggunakan kunci ganda, Dedi karyawan hotel tersebut membuka kamar yang diguna Elia dan S. Saat pintu dibuka, Dedi terkejut melihat Elia sudah tewas dengan kondisi mengenaskan. Dedi langsung melaporkan hal ini ke pihak manjemen, kemudian dilanjutkan ke Polsekta Medan Timur. (mag-7)

PSMS Makin tak Jelas

MEDAN-Beberapa waktu lalu banyak pihak yang mengaku sebagai  yang paling berhak mengelola PSMS, jika berlaga di ajang Liga Prima musim ini.

Namun, hingga kini tak satu pihakpun mampu mengatasi permasalahan yang membelenggu tim berjuluk Ayam Kinantan. Bahkan tiga hari jelang bergulirnya Liga Prima, masyarakat Kota Medan, utamanya para suporter tak penah mengetahui siapa yang menjabat sebagai CEO, dan siapa yang ditunjuk sebagai menejer tim.

Nasib pelatih dan pemain bahkan lebih parah lagi. Tak satupun di antara mereka yang sudah dikontrak.
Tak ayal, saat PSSI sudah membuka pendaftaran pemain pada 10 Oktober lalu, tim Ayam Kinantan belum mampu menyetorkan nama-nama pemain yang akan berlaga.

Melihat kondisi yang ada, pilihan paling realistis adalah melakukan pendaftaran pada tanggal 14 Oktober, yang ditentukan sebagai limit terakhir pendaftaran pemain.

Tim pemandu bakat PSMS Soeharto mengaku belum mengetahui langkah-langkah yang akan ditempuh pengurus terhadap tim Ayam Kinantan, utamanya masalah kontrak pemain dan pelatih.  Bahkan sampai sekarang Soeharto pun belum mengetahui sampai kapan seleksi pemain digelar. “Yang pasti, menurut keterangan pengurus, seleksi dan nama-nama pemain akan diumumkan setelah PSMS mendapatkan pelatih kepala,” bilang Soeharto.

Sayangnya, hingga kini tak satu nama pelatih beken pun yang telah menyatakan kesediaannya bergabung dengan tim Ayam Kinantan.

Masalah PSMS memang bak benang kusut. Ketika satu masalah belum tuntas, sudah timbul lagi masalah baru. Betapa tidak, berdasarkan jadwal yang ada, seharusnya hari ini (12/10) digelar menejer meeting  peserta Liga Prima.
Namun ketika masalah itu ditanyakan kepada Sekum PSMS Idrid SE, dirinya justru mengaku tak mengetahuinya sama sekali. “Saya tak tahu ada agenda ini. Belum ada informasi dari PSSI,” bilang Idris.

Jika Idris tak mengetahui adanya agenda manejer meeting peserta Liga Prima, lantas siapa yang mewakili PSMS pada pertemuan itu? Semuanya serba tak jelas, sama gelapnya dengan siapa yang menjadi CEO, siapa yang menjabat sebagai menejer tim, siapa head coach dan siapa-siapa saja pemain yang akan dikontrak. Sungguh ironis, sebab kompetisi bergulir tiga hari lagi. (saz)

Tak Tahu Jadwal Pertandingan

MEDAN-Minimnya garis kordinasi di antara jajaran pengurus dan manajemen PSMS, akhirnya berimbas pada sulitnya tim pelatih menentukan materi latihan jelang berlaga di ajang Indonesian Premier League (IPL) musim ini.
Ironisnya, Dityo Pramono, CEO Bintang Medan yang notabene sudah melakukan merger dengan PSMS, ternyata sudah mengetahui jadwal pertandingan PSMS. “Saat ini saya sedang di Jakarta. Ya saya sudah tau lah,” bilang Dityo, kemarin (11/10).

Saat didesak apakah dia tak melakukan kordinasi terkait informasi yang telah didapatnya itu kepada para pengurus ataupun pelatih PSMS, Dityo menghimbau untuk menanyakan hal itu secara langsung kepada sekretaris Fityan. “Coba tanyakan ke Fityan. Biasanya dia yang mengumpulkan informasi dari email,” katanya lagi.

Saat dikonformasi Fityan mengaku belum mengetahui adanya jadwal pertandingan “Kita belum ada menerima emailnya. Tapi, mungkin saja sudah bisa dilihat di website resmi PSSI,” terkanya.

Sama dengan Fityan, duet pelatih Soeharto dan Roekinoy juga mengaku tidak mengetahui tim mana yang menjadi lawan mereka. “Kami belum ada menerima jadwal pertandingan. Kami justru mengetahuinya dari kalian (wartawan, Red),” bilang Soeharto.

Kondisi ini sungguh menggangu persiapan PSMS. Terlebih jadwal pertandingan yang telah dirilis PSSI sangat padat. Tak kurang tiga pertandingan harus dilakoni tim Ayam Kinantan dalam sepekan.

Pertandingan perdana PSMS Medan akan bertandang ke markas  Persibo Bojonegoro pada 27 November. Berikutnya, bertandang ke Bontang FC pada 4 Desember, menghadapi Persiba Bantul pada 8 Desember dan Sriwijaya FC pada 10 Desember mendatang.

“Jika benar seperti itu, maka pemain yang tampil harus benar-benar dalam kondisi fit. Nah, dengan waktu tiga pertandingan dalam sepekan, saya rasa recovery pemain tidak akan makimal,” bilang Soeharto.

Menyiasati permasalahan yang akan timbul dikemudian hari, Soeharto mengaku membutuhkan materi pemain dengan kualitas yang merata. “Jadi, jika kita memiliki materi pemain yang merata, maka kita tinggal pakai skala prioritas, mana yang harus dimenangkan, dan mana yang cukup bermain seri,” katanya.

Mantan pelatih PSMS pada Divisi Utama musim 2010/2011 lalu ini menuturkan bahwa tim-tim besar biasanya akan berupaya mendatangkan para pemain dengan kualitas yang merata. “Jadi, kita tak punya pilihan lain kecuali melakukan hal yang sama,” tandas Soeharto lagi.

Secara pribadi Soeharto mengaku bahwa jadwal pertandingan yang telah disusun PSSI bakal menyulitkan seluruh peserta kompetisi.

“Yang pasti, bukan hanya PSMS saja yang akan mengalami jadwal padat itu. Tim-tim lain pun pasti merasakannya juga. Intinya, semua tim memiliki peluang yang sama besarnya untuk tampil sebagai pemenang di penghunjung kompetisi,” pungkas Soeharto. (saz)

Pembukaan Porkot Medan Sajikan Sesuatu yang Baru

Pelaksanaan Pekan Olahraga Kota (Porkot) Medan III 2011 yang dilangsungkan 15 hingga 22 Okotober mendapatkan dukungan dari seluruh SKPD Kota Medan, utamanya para Camat yang berasal dari 21 kecamatan yang ada di Medan.
Hal ini terungkap dalam rapat koordinasi persiapan pembukaan Porkot yang dipimpin oleh Assisten III Kesos H Musaddad di ruang rapat kantor Wali Kota Medan , Selasa (11/10), seluruh camat akan mengerahkan warganya untuk mensukseskan event olahraga terakbar yang digelar setiap  tahunnya.

Musaddad yang didampingi Ketua Umum KONI Kota Medan Drs H Zulhifzi Lubis, Kadis Pariwisata Medan, Busral Manan dan Kadipora Medan, Anas Hasibuan menambahkan, atas instruksi Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap serta Wakil Walikota Dzulmi Eldin, bahwa Porkot III ini agar dalam pelaksanaan pembukaan nantinya yang dilaksanakan, Sabtu (15/10) di Stadion Teladan nanti, benar-benar disaksikan oleh seluruh masyarakat Kota Medan.
“Oleh karena itu saya mengharapkan sekali peran serta seluruh camat untuk dapat menggerakkan warganya untuk dapat menghadiri pembuka Porkot itu. Ini merupakan pestanya olahraga di Kota Medan . Jadi event ini merupakan eventnya masyarakat Medan ,” sebutnya.

Sementara itu, Ketua KONI Kota Medan Drs H Zulhifzi Lubis didapingi Wakil Ketua II KONI Medan Eddy H Sibarani, Sekum KONI Medan Drs Chairil Basri dan Ketua PB Porkot III Syafaruddin Lubis menyatakan, pihaknya bersama panitia besar Porkot II Medan ini sangat mengucapkan terimakasih atas dukungan yang diberikan camat demi suksesnya pelaksanaan pesta olahraga tahunan di Kota Medan ini.

“ Saya yakin, dengan adanya dukungan yang diberikan oleh seluruh camat yang ada di Kota Medan ini, seluruh rangkaian acara dapat dihadiri oleh seluruh masyarakat yang ada di Kota Medan ,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama Ketua PB Porkot III 2011, Syafaruddin Lubis menjelaskan, dalam pelaksanaan Porkot untuk tahun ini mempertandingkan sebanyak 33 cabang olahraga yang diikuti 21 kcecamatan di Kota Medan.
Yang paling menarik sebut Syafaruddin, dalam pembukaan nantinya lain dari ajang yang sama sebelumnya yakni, seluruh kontingen yang terdiri dari kecamatan akan diiringi oleh seluruh kepala lingkungan yang mengawal atlet yang sedang melakukan defile, serta mengunakan pakaian daerah yang ada di Sumut ataupun daerah lainnya.
“ Kami mencoba menampilkan sesuatu yang baru, serta terbaik dari yang pernah dilaksanakan sebelumnya. Jadi kami juga sangat mengharapkan peran serta seluruh Muspida Kota Medan serta masyarakat untuk dapat mensukseskan even ini,” harap Syafaruddin. (jun)

Berapa Lama Ngurus KK?

081397361xxx

Selamat pagi, berapa lama waktu ngurus KK yang baru? Saya sudah urus Kartu Keluarga sejak bulan Mei 2011 lalu sampai sekarang belum selesai juga.

Padahal saya mau urus akte nikah dan akte lahir anak saya. Tolong dicek ya, saya Sahat Lumbantoruan dari Kelurahan Medan Amplas.

Lengkapi Persyaratannya

Untuk mengurus Kartu Keluarga tidak susah dan tidak perlu waktu lama. Selama semua persyaratan sudah dipenuhi, KK bisa langsung diurus. Kalau sampai lama kemungkinan ada yang kurang pada persyaratannya. Saya coba koordinasikan ke Kelurahan Medan Amplas. Terimakasih.

Dra Edliaty
Camat Medan Amplas

Sudah Keharusan

Kartu Keluarga (KK) bersifat wajib dan sudah menjadi keharusan bagi setiap warga negara. Tanpa ada KK, maka warga akan sulit untuk mendapatkan fasilitas di negara ini. Untuk itu, setiap warga sebaiknya tidak melupakan atau menunda-nunda pengurusan Kartu Keluarga. Namun, untuk pengurusannya Kadisdukcapil sebaiknya memberikan jaminan kemudahan dan pelayanan yang maksimal. Jangan ada pembedaan pelayanan antara kaum ekonomi menengah ke bawah dengan kaum ekonomi menengah ke atas. Terimakasih.

H Ilhamsyah SH
Ketua Komisi A DPRD Medan

Lampu Fly Over Mati

085261146xxx

Buat Dinas pertamanan kenapa lampu fly over Amplas mati?? Bravo Sumutpos.

Segera Dicek

Terima kasih informasinya, kami akan segera tindak lanjuti. Memang beberapa hari terakhir ini banyak lampu jalan padam diakibatkan cuaca yang buruk, seperti angin kencang dan hujan deras. Namun, khusus lampu jalan untuk fly over Amplas perlu dicek secara langsung agar kerusakannya bisa dipastikan.

Erwin Lubis SH M Hum
Kadis Pertamanan Kota Medan

Poldasu tak Tahu Zainal Jadi DPO

Pelaku Pembunuhan

MEDAN- Enam bulan pasca Putusan Kasasi Mahkamah Agung (MA) 16 Desember 2010 lalu, Kejaksaan Negeri (Kejari) Medan sudah mengeluarkan status Daftar Pencarian Orang (DPO) atas pelaku pembunuhan di Jalan Bandung, Medan, M Zainal Abidin (46). Tapi, Poldasu dan Polresta Medan mengaku tak mengetahui status DPO itu karena belum menerima suratnya.

Hal itu diamini Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sumut, Kombes Pol Raden Heru Prakoso, Senin (10/10). Menurutnya, kewenangan dalam kasus Zainal mutlak di tangan Kejari Medan. “Kalau menangkap sendiri-sendiri nanti menyalahi prosedur,” ucapnya, Senin (10/10) di Mapolda Sumut.

Dia memaparkan apabila Polisi dimintai terlibat untuk menangkap juru parkir itu, sebaiknya Kejari Medan lebih dulu berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Apalagi, sampai saat ini belum bias dipastikan apakah sudah ada koordinasi terhadap pihaknya atau belum. “Sepanjang tidak ada permintaan kepada kepolisian, maka kami tak bias melakukannya,” katanya.

Lebih lanjut, Kasat Reskrim Polresta Medan AKP M Yoris Marzuki mengaku belum menerima surat dan mengetahui adanya DPO atas nama M Zainal Abidin. “Bila sudah ada pasti kami buru,” sebutnya.

Sementara itu, Kejari Medan, Raja Nofrizal mengatakan, sejak juru parkir itu divonis
bersalah dalam kasus pembunuhan Kesuma Widjaya, pihaknya telah mengeluarkan status DPO terhadapnya. Bahkan terhitung enam bulan lalu sejak DPO dikeluarkan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan kepolisian dalam hal ini Polresta Medan.

“Wah, DPO-nya enam bulan lalu sudah kita keluarkan. Kita sudah koordinasi ke Polresta Medan. Tapi sampai sekarang belum ditemukan,” katanya via telpon selulernya.

Raja mengaku, pihak intel Kejari Medan, hingga kini, masih berusaha mencari keberadaan Zainal yang diduga telah bersembunyi. (mag-5)

Tiga Terdakwa Pungli Jembatan Timbang Minta Bebas

MEDAN – Tiga terdakwa kasus pungutan liar (pungli) di Jembatan Timbang Sibolangit mengaku tak bersalah.  Bahkan, apa yang disampaikan jaksa penuntut umum (JPU) sangat prematur. Sehingga tiga terdakwa layak dibebaskan.
Demikian dikatakan penasehat hukum terdakwa, Julisman SH dalam sidang pembacaan jawaban tergugat (duplik) di Pengadilan Tipikor Pengadilan Negeri (PN) Medan, Selasa (11/10).

Tiga terdakwa kasus pungli yang merupakan pegawai negeri sipil (PNS) Dinas Perhubungan Sumut, yakni Panal Simamora, Ahmad Sopyan Batubara dan Marlon Sinaga. Para PNS itu didapati intel Kejaksaan Tinggi Sumut (Kejatisu), Frengky Manurung dan Daulat SH melakukan pungli terhadap kendaraan melebihi muatan pada 24 Maret 2011.
Tapi, keterangan saksi dan penangkapan itu dibantah tiga terdakwa. Pasalnya, sebelum ditangkap intel kejatisu. Terdakwa, Ahmad Sopyan Batubara sedang menyerahkan buku KIR yang diambil dari Frengky Manurung, serta buku hasil penimbangan dan uang akan diserahkan ke PPNS, Marlon Sinaga.

Julisman berpendapat, dari keterangan dua saksi Kejatisu itu, terdakwa Ahmad Sopyan ternyata masih melaksanakan tugasnya. Karena sangat jelas, Ahmad Sopyan akan menyampaikan surat ke PPNS. “Keterangan dikuatkan saksi dari terdakwa yakni Muhammad, Folider Bakara, Raja Chazali Askarin, Maju Tarigan dan Rasman Pinem,” sebutnya.
Dia menerangkan secara prosedur untuk penindakan kelebihan muatan itu dinyatakan selesai, apabila telah dilakukan penindakan kelebihaan muatan oleh penyidik PNS dalam hal ini, Marlon Sinaga. Bila proses penindakan kelebihan muatan  ditangan operator, maka proses penindakaaan belum selesai dilaksanakan. Penangkapan itu tindakan prematur.

Terkait uang sebesar Rp 150 ribu, sama sekali belum sampai ke tangan Marlon Sinaga selaku PPNS. Begitu juga sebagai petugas operator kedua terdakwa yakni Panal Simamora dan Ahmad Sopyan Batubara tidak pernah memaksa Frengky menyerahkan uang. Adanya keterangan itu, penasehat hukum terdakwa meminta ke majelis hakim Ahmad Guntur SH agar membebaskan tiga terdakwa dari tuntutan JPU. (rud)