27 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 14611

Goes to F1 Singapore Grand Prix 2011

Feri Aman, Pemenang Telkomsel

Feri Aman , siswa SMK Yapim Sei Bamban Kecampatan Sei Rampah Kebupaten Serdang Bedagai ini tidak pernah menyangka bakal bisa menginjakkan kaki ke Negara Singapura. Apalagi sampai berkesempatan menyaksikan langsung  event bergengsi  balap mobil F1 yang banyak dinanti jutaan orang ini.
Adalah Telkomsel, yang memberangkatkan Feri Aman lewat program Telkomsel Goes to F1 Singapore Grand Prix 2011. Program ini mengajak secara khusus 65 orang pelanggan untuk menyaksikan event  F1 Singapura pada 24 – 26 September 2011.

Telkomsel menyediakan seluruh paket perjalanan meliputi tiket pesawat,  uang saku, transportasi, akomodasi  serta  tiket nonton F1 Singapore Grand Prix 2011 untuk masing-masing peserta. ‘’Dengan jumlah pelanggan 105 juta lebih, secara pararel Telkomsel berkomitmen memberikan layanan komunikasi berkualitas disamping terus memberikan berbagai bentuk apresiasi kepada pelanggan,” terang  GM Sales & Customer Service Regional Sumbagut – Filin Yulia.
Peserta Telkomsel Goes to F1 Singapore Grand Prix 2011 merupakan pelanggan dari berbagai segmen mulai dari pelanggan korporat, pemenang lelang poin HALO F1 Singapore, pemenang program lokal Area Sumatera dan Area Papua Maluku, Sulawesi dan Kalimantan, serta para pemenang Kuis Digital Telkomsel. ‘’Kami berharap melalui salah satu program apresiasi Telkomsel Goes to F1 Singapore Grand Prix 2011 ini, pelanggan mendapat pengalaman langsung keuntungan menjadi pelanggan setia Telkomsel,” ujar Filin.

Mewakili salah satu peserta dari Area Sumatera,  Feri Aman terpilih untuk menikmati kesempatan istimewa ini.  ‘’Senang sekali, sebab sebelumnya tidak pernah menyangka bisa sampai ke Singapura,”ujar warga Desa Sari Rejo Kecamatan Sei Rampah Serdang Bedagai ini.  Anak ketiga dari enam bersaudara ini mengatakan, ia berhasil terpilih berkat jawaban kuis yang dikirimnya. ‘’Sebelumnya saya mengikuti kuis yang dikirim Telkomsel,”ujar juara pertama kelas XII SMK Yapim Sei Bamban ini.

Feri Aman sendiri merupakan anggota komunitas Telkomsel School Community (TSC). Menurutnya,  banyak keuntungan yang didapat dari member TSC. ‘’Dengan bergabung di TSC, para anggota dapat mengikuti berbagai kegiatan  atau program Telkomsel. Mulai dari pentas seni, kesempatan bea siswa, pertukaran pelajar dan program lain seperti nonton F1 Singapore Grand Prix 2011 ini,”lanjutnya.

Disamping itu,sambungnya, anggota TSC juga mendapatkan berbagai penawaran menarik berupa diskon harga spesial untuk  layanan Telkomsel.  Anggota TSC dapat menikmati tarif murah untuk nelpon, SMS, dan internet.  Tersedia pula paket spesial chatting melalui layanan Chatbox (Rp 5.500 per 30 hari), paket hemat internet berkecepatan tinggi TELKOMSELFlash (Rp 10.000 untuk 35 MB), serta diskon penggunaan GPRS menjadi Rp 1/ KB.

Feri Aman, sejak memiliki handphone sudah memakai kartu Telkomsel yakni kartu As. Alasannya murah, dan banyak paket pilihannya.  ‘’Hanya dengan Rp 1.500,- puas nelpon 60 menit, mulai pukul 00.00 – 16.59. Dengan Rp 1000, puas 1000 kali SMS keseluruh operator mulai pukul 00.00 – 23.59. Karena itu tidak berniat ganti kartu, sudah nyaman pakai kartu As,”tuturnya. Teman – teman di sekolah Feri Aman, lanjutnya, rata – rata juga pakai kartu As. Untuk menikmati serba Rp 1000,-, Feri  Mengaktifkannya melalui *100# ok lalu memilih menu yang diinginkan.

Telkomsel memang selalu memenuhi kebutuhan pelanggan akan tarif yang murah dan berkualitas.  Yang teranyar, Telkomsel menghadirkan paket Kartu As BonbAStis. Dengan paket ini, pelanggan dapat menikmati bonus pulsa hingga 200 persen. Bonus ini sangat mudah didapat, karena pelanggan Kartu As hanya perlu melakukan panggilan telpon ke sesama pengguna Telkomsel dan mengirimkan SMS ke semua operator seperti biasa hingga akumulasi nilai tertentu mulai pukul 00.00 hingga 17.00 setiap harinya. Penggunaan telpon dan SMS dengan total akumulasi Rp 500 – Rp 1.000 akan mendapatkan bonus pulsa 100 persen dari pemakaian. Untuk akumulasi pemakaian lebih dari Rp 1.000 – Rp 5.000 akan mendapat bonus pulsa 150 persen. Sedangkan pelanggan yang menelpon dan SMS dengan total akumulasi lebih dari Rp 5.000 akan meraih bonus pulsa 200 persen. Bonus akan diterima pelanggan pada keesokan harinya (H+1) pukul 00.00 dan dapat digunakan hingga pukul 11.00 di hari yang sama.  (*/sih)

Pengurus Baru Diminta Tetap Kompak

Kepengurusan DPP MPI Sumut Diumumkan

MEDAN-Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Masyarakat Pancasila Indonesia (DPN-MPI) melalui Sekretaris Jenderal DPN MPI Ir. H. Arif Haryadian, MSI mengumumkan susunan pengurus Dewan Pimpinan Provinsi Masyarakat Pancasila Indonesia (DPP MPI) Sumatera Utara periode 2009-2014 di Sekretariat DPP MPI Sumut Jalan S Parman, Selasa (4/10).

Dalam Surat Keputusan Nomor : 52/A1.SKep/DPN-MPI/X/2011 tertanggal 4 Oktober 2011 menunjuk Mhd Ridwan, SE (Awis) sebagai Ketua DPP MPI Sumut, Sekretaris Ir. Roni Sibuea, MPd, Bendahara Baginda Siregar.

Sementara, Ketua I : Herri Irianto Manurung, Drs. Emir Harahap, MM, Drs. H. Zainal Arifin. Ketua II : Sugiarto, ST, Muhmin Saleh Siregar, ST, Faisal Pulungan, Rudi Asril Rinaldi Hsb, SE. Ketua III : Aulia Pahlawan Sitepu, SH, Yon Condro Singgih, SH, Bambang Damulianto, SH, M. Bahari, SH. Ketua IV : Zulkifli, Nizar Siregar, Taufik Helmi Sitorus, SE, Razoki Lubis, S.Si, A.pt dan Ketua V : Lesmana Sibero, SH, Budi Hartoyo, SE, MM, Aslam Mauluddin Raziq, S.Ag, M. Bakti Nasution.

Sedangkan Wakil Sekretaris Dodi Kurniawan S. Pd dan Dani Iswandi Harahap. Wakil Bendahara : H. Agus Triharto, SH dan Ir. Yudho Saputro. Kepengurusan dibantu Bagian dan Lembaga.

Sekjend DPN MPI Ir. H. Arif Haryadian, MSI menyampaikan kepada para pengurus yang baru untuk lebih kompak dan tetap menjaga kesatuan didalam menjalankan roda-roda organisasi, sehingga kedepannya MPI dapat lebih diterima dan dipercaya di tengah-tengah masyarakat Sumatera Utara.

“Direncanakan pelantikan kepengurusan DPP MPI Sumut periode 2009-2014 dilaksanakan 22 November 2011 saat peringatan HUT MPI,” katanya.

Ketua DPP MPI Sumut Mhd Ridwan, SE didampingi beberapa pengurus harian lainnya mengucapkan terimakasih kepada Ketua Umum DPN MPI yang memberikan kepercayaan dalam meneruskan periodesasi kepengurusan DPP MPI Sumut.

“Amanah ini akan dijalankan dengan sebaik-baiknya agar MPI ke depan semakin baik dan berkembang. Kepada seluruh pengurus untuk tetap dapat bekerjasama dalam membesarkan MPI,” tandasnya sembari berharap ke depan kader MPI jangan pernah bertanya apa yang telah MPI buat untuk kita, tetapi apa yang telah kita perbuat untuk MPI. (*/omi)

Ponsel Multimedia Paling Lengkap

Venera Prime D503

Venera kembali dengan generasi touch screen setelah meluncurkan 2 produk di kelas speaker dahsyat AKTIV 705 dan ponsel game EGO 808 dengan menghadirkan Venera Prime D503. Venera Aktiv 705 merupakan ponsel dengan fitur speaker besar. Suara yang dihasilkan ponsel ini jernih dan nyaring. Ditambah fitur audio yang akan membuat ponsel Anda sebagai sarana hiburan yang mengasyikan. Venera Aktiv 705 sengaja diarahkan untuk mereka yang mencintai musik. Sedangkan Venera Ego 808 yang merupakan handphone games dan  fitur layar sentuh. dan juga Dari sisi desain dan tampilan layar, Venera Ego 808 dibuat untuk mereka yang menyukai berbagai permainan dalam ponselnya. Ego 808 merupakan ponsel yang berbasis Java sehingga Anda bisa menambah ribuan koleksi games kesukaan.

Venera Prime D503, ponsel multimedia dengan desain layar yang cukup lebar dan memiliki tingkat reponsibilitas yang cukup baik pada layarnya dibandingkan dengan ponsel merk lain yang sejenis. Hal tersebut memudahkan pengguna saat menggunakan ponsel dengan fasilitas layar sentuh ini. ”Kami sangat memperhatikan kenyamanan konsumen ketika mereka menggunakan ponsel ini yang kami rancang dengan fasilitas layar sentuh. Dan dengan layar yang cukup lebar, konsumen juga bisa dengan asik menikmati fasilitas multimedia yang terdapat di dalamnya,” kata Iwan Gunawan, Marketing Manager PT. Teletama Artha Mandiri.

Metal casing merupakan design unggulan Venera Prime D503 dengan menghadirkan pilihan warna exclusive, Venera Prime D503 menyediakan slot memori eksternal Micro SD berkapasitas sampai 8GB. Dimana ponsel ini bisa menyimpan data dan game sederhana berbasis Java dengan kapasitas yang cukup banyak.

Selain itu, ponsel ini juga ilengkapi dengan fasilitas multimedia seperti TV, FM Radio, Video player, MP3 player, MP4, serta digital kamera. ”Dengan bentuk layar yang cukup lebar, konsumen bisa dengan leluasa menonton TV, dan menikmati fasilitas multimedia lainnya,” ujar Iwan.

Selain Bluetooth, GPRS/MMS/WAP Ready, Venera D503 juga dilengkapi dengan fasilitas jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Yahoo Messenger dan MSN. Tampilan gambar pada ponsel ini, juga sangat memanjakan mata. Layarnya sendiri berkualitas LCD screen 320 x 240 pixel.

Ponsel yang dibanderol Rp 400 ribuan ini dilengkapi juga dengan speaker besar yang ditempatkan pada bagian belakang ponsel. Suara yang dihasilkan cukup besar dan jernih menambah keasyikan konsumen saat menonton TV. ”Venera D503 merupakan ponsel multimedia paling lengkap di kelasnya. Dengan layar yang cukup lebar dan fasilitas speaker yang cukup besar, ponsel ini tidak akan mengecewakan konsumen,” tandas Iwan.    Venera sendiri merupakan merk ponsel yang bernaung di bawah PT Teletama Artha Mandiri (TAM). Dengan demikian seluruh produk Venera dijamin oleh garansi TAM. (rel/sih)

Dell Venue Ponsel Berlayar AMOLED dan Kamera 8MP

Dell memperkenalkan varian ponsel terbarunya, Dell Venue. Ponsel dengan layar lebar ini memiliki kualitas kamera 8MP, dengan hasil foto yang jernih. Sementara itu dari sisi tampilan terlihat kokoh meski tidak menghilangkan kesan elegan sebagai ponsel cerdas. ”Selain mengadopsi teknologi ponsel terkini, tampilan Venue juga stylish,” ujar Lisa Widyawati, Head of Marketing and Sales PT Sinar Eka Selaras, distributor ponsel Dell di Indonesia saat memperkenalkan produk ini ke pasar.

Menurut Lisa, dari sisi hardware kekuatan Dell Venue terletak pada kualitas layar yang menggunakan teknologi AMOLED, berukuran 4,1 inchi, dengan bentuk agak melengkung.

Teknologi layar Corning Gorilla Glass membuat ketahanan layar sangat terjamin. Secara keseluruhan desain Venue ramping tapi kokoh. ”Teknologi layar sentuhnya memiliki respon cepat. Semuanya ada di ujung jari Anda,” tambah Lisa.

Sementara dari sisi tampilan gambar kejernihan dan ketajaman warnanya sangat terasa.  ”Detail gambar dapat tampil dengan sempurna. Sangat memanjakan mata,” tutur Lisa. Apalagi didukung software Flash 10 yang membuat semakin asyik ketika kita melakukan browsing internet.Selain layar, kelebihan Venue juga terletak pada kualitas kamera 8MP yang disematkan di bagian belakang ponsel.

Venue sendiri memiliki banyak fitur hiburan. Untuk mengaksesnya juga gampang. Pengarsipan file dan aplikasi yang sering digunakan memudahkan dalam proses pencarian. ”Musik favorit, koleksi foto terbaru maupun video akan mudah diakses. Cukup dengan sekali sentuhan tangan saja,” ujar Lisa mencontohkan.
Sementara itu, fitur SyncUP yang didukung Nero memudahkan pengguna untuk mengirimkan file musik, foto dan dokumen secara nirkabel dengan jaringan Wi-Fi.

Sedangkan fitur MusicStage dapat menjalan streaming stasiun radio dari seluruh dunia dengan menggunakan RadioTime. Tentu saja untuk menambah koleksi lagu kita dapat membeli
nya melalui berbagai situs . Pengguna juga dapat menyaksikan konser melalui Noisey. Selain itu, Venue juga memiliki fitur FotoStage yang dapat digunakan untuk mengedit foto (sih/rel)

Pusat Siapkan NIP 67 Ribu Honorer

JAKARTA-Hingga kemarin belum jelas kapan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang pengangkatan tenaga honorer menjadi CPNS akan selesai dan diundangkan menjad PP. Sebelumnya dijanjikan PP diterbitkan Oktober ini.
Meski demikian, Kabiro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Aris Windiyanto, menyatakan kesiapan BKN untuk membuat Nomor Induk Pegawai (NIP) bagi 67 ribu tenaga honorer kategori I, yang dipastikan akan menjadi CPNS begitu PP dimaksud terbit.

“Untuk pembuatan NIP, BKN siap. Kita tinggal tunggu pengumumannya saja (penerbitan PP, Red),” ujar Aris Windiyanto kepada Sumut Pos di Jakarta, kemarin (10/10).

Berapa lama waktu yang dibutuhkan BKN untuk menyelesaikan pembuatan 67 ribu NIP? Aris mengatakan, sangat tergantung kelengkapan berkas yang diajukan Badan Kepegawaian Daerah (BKN). Jika ada berkas yang kurang atau ada yang mencurigakan sehingga perlu klarifikasi lagi, maka diperlukan waktu agak lama.
“Tapi prinsipnya, begitu berkas lengkap yang dikirim BKD ke BKN, dalam hitungan hari selesai pembuatan NIP itu,” ujarnya.

BKN, lanjutnya, tidak akan kuwalahan membuat 67 ribu NIP. Alasannya, memang itu sudah pekerjaan BKN. Untuk pengangkatan massal honorer yang pertama dulu, jumlahnya malah hampir satu juta NIP yang dibuat BKN. “Setiap tahun kita membuat ratusan ribu NIP. Ini kan cuman 67 ribu,” ujarnya.

Terlebih, lanjutnya, ada 12 BKN Regional yang siap bekerja. Proses tahapan untuk pembuatan NIP, terangnya, dimulai dari pengumuman tenaga honorer yang diangkat menjadi CPNS. Data nama-nama yang diangkat akan dikirim ke masing-masing instansi. Oleh instansi, berkas-berkasnya dikirim ke masing-masing BKD. Setelah itu, BKD mengirimkan ke BKN.

“Begitu NIP sudah selesai, dikirim balik ke BKD. Jadi, BKN melayani instansi, tidak melayani orang per orang,” terang Aris.

Seperti telah diberitakan, Menpan-RB EE Mangindaan usai membuka acara sosialisasi RPP pengangkatan honorer menjadi CPNS di gedung Kemendagri, 20 September 2011, menjanjikan pengangkatan honorer kategori I menjadi CPNS pada Oktober ini.

“Segera diterbitkan (PP tentang pengangkatan tenaga honorer menjadi CPNS, Red). Mudah-mudahan Oktober,” ujar EE Mangindaan saat itu.

Sementara, Sekretaris Kemenpan (Seskemenpan), Tasdik Kinanto, menjelaskan, tenaga honorer yang tertinggal (kategori I), akan diangkat menjadi CPNS Oktober 2011. “Insya Allah Oktober. Tapi yang jelas tidak akan lewat 2011,” terang Tasdik di tempat yang sama.

Ditanya kapan PP dimaksud akan terbit, Aris mengaku tidak tahu. Dia hanya menduga, kemungkinan RPP masih dalam tahap sinkronisasi di internal pemerintah. “Bagi BKN, lebih cepat lebih baik,” ucapnya.(sam)

Harus Menang

Indonesia VS Qatar

JAKARTA-Indonesia malam nanti akan menjalani partai menentukan dalam lanjutan babak kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Asia Grup E. Lawan yang akan dijamu di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) adalah tim peringkat 100 dunia Qatar.

Jika masih ingin menjaga peluang lolos ke fase berikutnya, tidak ada jalan lain bagi skuad Garuda kecuali harus menang.

Sebab di dua laga sebelumnya tim besutan Wim Rijsbergen itu menelan kekalahan.

Masing-masing menyerah 3-0 dari Iran (away) dan kalah 2-0 dari Bahrain (home). Jika hanya bisa meraih hasil seri atau bahkan kalah, peluang Indonesia bisa dibilang habis. Di tiga partai sisa, perjuangan Indonesia bakal sangat sulit karena harus melawat ke markas Qatar dan Bahrain serta menjamu salah satu raksasa Asia, Iran.

Dalam press conference kemarin siang di Hotel Century Jakarta pelatih timnas senior Wim Rijsbergen menyatakan jika pertandingan malam nanti (siaran langsung SCTV mulai pukul 18.00WIB) akan sangat menentukan nasib Indonesia dalam kualifikasi Piala Dunia 2014. “Kita harus menang,” cetus Wim.

Pelatih asal Belanda itu menyatakan tidak mudah bagi tim besutannya untuk mengalahkan Qatar. Wim menyatakan selain tim harus lebih baik dalam penguasaan bola, syarat untuk bisa mengalahkan Qatar adalah tim harus punya mental bagus. Dan pelatih yang pernah tampil di final Piala Dunia 1974 dan 1978 itu menyatakan jika mental bermain timnas Merah Putih masih jauh dari yang diharapkan. “Karena itu mental untuk memenangkan pertandingan terus kita digenjot agar bisa mengalahkan Qatar. Saya dapat bantuan dari psikolog. Kita perlu mentalitas untuk memenangi pertandingan. Jika menang itu bisa meningkatkan kepercayaan diri untuk partai tandang,” sambungnya.

Untuk memforsir kemenangan, Wim menyatakan bakal menerapkan pole 4-3-3. Berkaca pada laga ujicoba melawan Arab Saudi di Selangor Malaysia akhir pekan kemarin tiga pemain depan yang disiapkan Wim adalah Cristian Gonzales, Irfan Bahdim, dan Ferdinand Sinaga. Keberhasialan menahan seri Arab Saudi 0-0 di laga ujicoba menurut Wim menjadi motivasi tersendiri untuk bias menundukkan Qatar malam nanti.

Menjelang laga lawan Qatar kabar baik berhembus dari skuad Merah Putih. Empat pemain yang sebelumnya cedera, yaitu Hamka Hamzah, I Made Wirawan, Yongky Aribowo, dan M. Nasuha kondisinya terus membaik. “Saya merasa sudah 95 persen dan siap main,” kata Hamka Hamzah.

Sementara itu, pelatih Qatar Sebastiao Lazaroni menyatakan timnya tidak datang hanya untuk meraih hasil seri. Menurutnya, timnya akan akan bermain sebaik mungkin untuk bisa mengalahkan Indonesia sekaligus memperbesar peluang lolos ke babak selanjutnya. “Hasil seri tidak bagus buat Indonesia juga Qatar. Karena itu kami akan melakukan yang terbaik untuk memenangkan pertandingan,” katanya. Di dua laga yang sudah di jalani Qatar juga belum pernah memetik kemenangan. Tim berjuluk The Maroon itu hanya bisa bermain seri 0-0 saat melawan Bahrain dan menahan seri Iran 1-1.

Menyongsong laga melawan Indonesia, The Maroon, julukan timnas Qatar melakukan latihan khusus di Malaysia pada 5-9 Oktober lalu. “Saya melihat tim kami semakin membaik dari hari ke hari. Karena itu  kami yakin bisa mengalahkan Indonesia,” ungkap pelatih yang pernah menukangi timnas Brazil pada 1989-1990 ini. (ali)

9 Pelajar SMA Tewas Terpanggang

4 Rumah Kopel Terbakar di Samosir

SAMOSIR-Berawal dari dugaan hubungan pendek arus listrik (korsleting), sedikitnya 4 rumah semi permanen di Jalan Handriani Sinaga, Kelurahan Pintu Sonang, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir hangus dilalap si jago merah, Senin (10/10) pukul 02.30 WIB.

Dalam peristiwa tersebut, 9 pelajar SMA Negeri 1 Pangururan tewas terpanggang. Jasad para korban ditemukan petugas bertindih-tindih.

Mereka adalah, Nixon Sitanggang (16), Dormauli Devi Novita Lumban Raja (16), Paska Tarapul Sinaga (15), Saut Hamonangan Sinaga (16), Lamra Sihotang (16), Syukur Manutur Parhusip (14), Bonita Rumapea (15)n
Bernado Sinaga, dan Endang S (16).

Setelah api berhasil dipadamkan dua unit mobil damkar milik Pemkab Samosir, jasad korban dievakuasi ke rumah sakit umum Pangururan yang tak jauh dari lokasi kejadian.

Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan, para korban merupakan anak kos di rumah Masdinar Sinaga (32) yang letaknya tepat di depan SMA Negeri 1 Pangururan. Di rumah janda tersebut, ada 12 anak kos yang tinggal di loteng rumah semi permanen bercat warna putih itu.

Kedua belas anak kos itu tinggal di dua kamar yang dipisahkan atas 6 pelajar putra dan 6 pelajar putri.
Saat terjadi kebakaran, tiga pelajar masing-masing Steven Situmorang, Melda Sinaga dan Yuni Sidabalok, sedang pulang kampung. Beruntung bagi ketiganya karenal olos dari peristiwa maut.

G Simbolon (71), tetangga korban yang juga ayah mertua Masdinar Sinaga, mengaku melihat api pertama kali berasal dari lantai 1 rumah Masdinar Sinaga. Hanya hitungan menit, api menyambar tida rumah di samping kiri dan kanannya. Disebelah kiri rumah milik marga H Nadeak alias Ama Toga, di sebelah kanan rumah milik Yusniar br Pasaribu dan paling kanan rumah Hotman Sipayung yang menjabat sebagai kepala sekolah SMA Negeri 1 Pangururan.
“Saya tahunya ada kebakaran, saat itu saya baru meletakkan badan ke tempat tidur. Tak berapa lama kemudian, terdengar suara teriak-teriak dari luar rumah. Tolong…tolong… kebakaran. Saya keluar rumah, sontak terkejut ternyata api sudah besar,” kata ayah enam anak ini.

Lebih lanjut kata suami, T Sihotang ini saat kejadian hanya dua unit mobil damkar yang memadamkan api. Sementara warga tidak dapat berbuat banyak untuk memadamkan api, karena saat itu pdam air mati. “Mulai sore, air PDAM mati, listrik pun mati hidup. Semalam saat kejadian pun datang gempa, lebih dari 3 kali. Tapi semalam sekitar pukul 2 pagi, anak-anak kos itu masih saya dengar nyanyi-nyanyi diloteng. Mereka memang biasa nyanyi-nyanyi pakai gitar di loteng,” sambungnya.

Terpisah, Hotman Sipayung mengatakan saat kejadian dirinya sedang tidur di kamar bersama istrinya. Sedangkan putri semata wayangnya juga tidur di kamarnya.

“Saya tahu kebakaran karena orang-orang dari luar rumah berteriak-teriak. Kebakaran… kebakaran.… Tak tahunya yang kebakaran di samping rumah. Saya lihat api sudah mulai mengenai atap rumah, saya langsung selamatkan surat-surat administrasi kepegawaian, ijazah. Sedangkan barang-barang lainnya tidak ada yang bisa saya selamatkan,” ujar Hotman.

Pria ini sempat takut karena tak melihat putrinya Sri (15). “Warga pun heran melihat saya berteriak-teriak, saya kecarian Sri, tak tahunya Sri sudah keluar rumah. Saya ketemunya di depan SMA Negeri 1,” ujar Hotman saat membuat acara upah-upah di kantin sekolah.

Hotman berharap pemerintah daerah memberikan bantuan kepada para korban kebakaran, khususnya mereka yang terpanggang.  “Mereka anak-anak saya yang pintar. Mereka aktif berorganisasi di sekolah. Tidak ada korban itu anak-anak yang bandal. Kenapalah harus mereka. Saya hanya bisa mengucapkan turut berduka cita kepada murid-murid saya. Syukurlah saya masih selamat, juga istri dan anak saya,” katanya melapkan kedua tangannya kewajahnya.

Suara Minta Tolong di Lantai 2

Tolong… tolong, suara itulah yang masih terdengar keras  dari lantai 2 rumah Masdinar Sinaga. Suara itu dengan jelas didengar Sri Sipayung, anak dari Hotman Sipayung yang rumahnya juga ikut terbakar.

“Suara keras minta-minta tolong dari rumah tetangga membangunkan saya. Sampai di luar, saya terkejut melihat kobaran api. Lama kelamaan suara itu lenyap tak terdengar lagi. Saya mendengar suara itu dari loteng rumah ibu Masdinar. Tak berapa lama orang langsung ramai. Saat saya mau masuk rumah kembali memanggil bapak dan mamak, ternyata mereka sudah keluar rumah,” ujar Sri.

Sri mengaku tak tahu sumber api. “Mana saya tahu Bang dari mana api itu berasal. Tapi yang saya lihat tadinya itu, api dari rumah  Ibu Masdinar. Yang pasti apinya pertama dari lantai bawah,” katanya menudukkan kepala dan mengaku masih trauma dengan kejadian tersebut.

Wanita berkulit putih ini mengaku dirinya tidak punya firasat buruk terkait dengan peristiwa kejadian tersebut. “Nggak ada saya firasat buruk bang. Mimpi apapun saya tidak pernah. Yang saya syukuri bapak bisa terbangun dari tidur, padahal semalam pulang lama dari Simanindo. Karena capeknya bapak, sampai di rumah bapak langsung tidur di kamar,” katanya lagi.

Madinar Sinaga adalah menantu G Simbolon (71) yang menjanda ditinggal meninggal suaminya sejak Maret lalu. Sejak kebakaran, wanita itu tak pernah terlihat lagi di kampung itu. Menurut warga, Madinar trauma dan langsung pergi usai kejadian. (osi)

 

Mendagri Diminta Jangan Cuma Menggertak

MEDAN- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) diminta untuk segera mengambil tindakan jika kebijakan Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho menonjobkan 26 pejabat eselon III di jajaran Pemprovsu salah. Bukan sekadar menggertak atau mengancam Gatot tanpa ada langkah konkret.

“Tindakan Mendagri yang terus menggertak atau mengancam Plt Gubsu terkait kebijakannya mengangkat dan menonjobkan pejabat Eselon III, merupakan tindakan mubazir. Terus terang, kita sangat prihatin melihat Mendagri yang sudah capek menggertak, menasihati, bahkan mengigatkan Plt Gubsu tanpa ada hasil,”n
ujar penasihat Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut Eddi Rangkuti, Senin (10/10).

Menurutnya, jika Mendagri puas dengan penjelasan dan tindakan lanjutan yang telah dilakukan Plt Gubsu kepada Mendagri, seharusnya tidak perlu memainkan jurus basa-basi dengan ribut-ribut menggertak dan mengigatkan. Hal itu tidak akan mengubah sikap Plt Gubsu yang telah melakukan mutasi di jajaran Pemprovsu.

“Apa yang telah diputuskan Plt Gubsu merupakan implementasi dari visi misi yang diembannya selaku pimpinan dan kader. Sebab, sangat mustahil seorang Plt Gubsu melakukan perombakan yang telah ditetapkannya, apalagi yang menjadi alasannya hanyalah nasihat, ajaran, peringatan atau gertakan dari seorang Mendagri,” ujar Eddi.

Diungkapkannya, sebenarnya rakyat Sumut sangat berharap akan ada perubahan dan pelurusan dari Gatot atas kebijakannya itu. Politisi PDI Perjuangan ini juga meminta, hendaknya Mendagri kembali mengevaluasi mekanisme penanganannya, agar persoalan ini tidak berlarut-larut, sebab ujung-ujungnya akan merugikan daerah ini.

“Kita hanya bisa meminta tanduk kepada yang memiliki tanduk, hanya bisa meminta pengertian dari orang yang mengerti. Memangnya Plt Gubsu peduli terhadap peringatan Mendagri yang sudah berkali-kali meminta agar dibatalkan mutasi pejabat Eselon III? Kita berharap, jangan lagi ada gertak-menggertak. Kalau keputusan yang diambil Plt Gubsu salah, segera lakukan tindakan. Kalau tidak salah, segera bebaskan dari penyanderaan hukum dan politik,” ujarnya.

Pejabat Ikhlas

Mutasi ratusan pejabat Pemprovsu ternyata tak semua menentang kebijakan Gatot Pujo Nugroho. Bahkan, para mantan pejabat itu ada yang mengaku ikhlas atas pencopotannya sebagai pejabat eselon III di Dinas Pendidikan Sumut.
Pejabat yang mengaku ikhlas dicopot dari jabatan sebagai pejabat eselon III yakni Ilyas S Sitorus SE MPd. Dia dicopot dari Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar (Dikdas) dan PLK Dinas Pendidikan (Disdik) Sumut.

“Jabatan itu kan bukan dibawa mati. Jabatan itu hanya amanah duniawi. Hari ini pegawai biasa, besok bisa jadi pejabat dan sebaliknya. Ketika dimutasi pastinya harus ikhlas menerimanya,” katanya kepada wartawan ketika ditemui di ruang kerjanya di Kantor Disdik Sumut, Senin (10/10).

Dia mengurai, PNS itu abdi negara yang dituntut memiliki loyalitas mengemban tugas sebagai pelayan masyarakat. “Sebagai PNS harus siap diangkat dan diberhentikan oleh pemimpin sebagai bentuk dari pengabdian dan tanggungjawab. Artinya, PNS harus mendukung program Plt Gubsu,” ingatkannya.

Ilyas membeberkan, sesuai sumpah jabatan Korpri, dinyatakan seseorang yang diangkat menjadi PNS harus bersedia diangkat dan diberhentikan dari jabatan struktural. Seorang abdi negara harus bersedia ditugaskan di seluruh kawasan Indonesia. Artinya, PNS harus memiliki dedikasi yang tinggi terhadap pimpinannya dengan menunjukkan sikap profesionalisme selama bekerja di instansi di mana pun bertugas.

Lebih lanjut, Ilyas mendukung kebijakan Plt Gubsu yang mencopot dan memutasi pejabat eselon III di lingkungan Pemprovsu, karena pencoptan dan mutasi pejabat merupakan hak preoregative kepala daerah.
“Seorang atasan selalu kesulitan memberi dan mengamanahkan jabatan kepada bawahannya melalui dasar pertimbangan dan keputusan yang tepat,” tegasnya.

Mengingat kondisi sekarang ini, di mana kebijakan Plt Gubsu memutasi posisi pejabat struktural eselon III itu, tak jarang harus berhadapan dengan perlawanan dari berbagai elemen yang anti terhadap kebijakan tersebut. Tapi terpenting, PNS di lingkungan Pemprovsu harus bersama-sama besinergi bekerja melayani masyarakat dan mengawal kepemimpinan Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho yang dipercaya menjadi orang pertama di Sumut.

“PNS tak boleh berpolitik. Karena tugasnya hanya bekerja dan loyal kepada pimpinannya dalam kondisi apapun, baik itu dipecaya menjadi pejabat eselon atau staf di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Biarkanlah Plt Gubsu yang menilai kinerja bawahannya. Sedangkan PNS mempertanggungjawabkan pekerjaan yang diberikannya kepada kita,” terangnya. (ade/ril)

Supir Ngantuk, Bus Haji RI Kecelakaan

MADINAH- Sebuah bus pengangkut calon jamaah haji Indonesia dari Jeddah ke Madinah mengalami kecelakaan. Kecelakaan itu terjadi saat supir bus mengantuk sehingga keluar dari jalan raya, lantas menabrak bebatuan. Beberapa calhaj pun terluka.

“Nabrak batu besar sekali, lalu busnya loncat, masih nabrak batu-batu,” kata Eni, seorang calhaj, Senin (10/10).
Eni dan suaminya, Madkan, ditemui di bus pengganti yang transit di Terminal Hijrah, Madinah
Sedang kecelakaan terjadi sekitar 150 km dari Madinah.  Sekadar diketahui, di kiri kanan jalan beraspal mulus dan lebar dalam perjalanan Jeddah-Madinah dipenuhi bukit gersang berbatu.

Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 08.00 WAS atau 12.00 WIB. Sebanyak 8 jamaah terluka, 5 di antaranya dibawa ke rumah sakit, sedang 3 lainnya luka ringan tetap berada dalam rombongan bus pengganti.

Para korban dibawa oleh 2 ambulans Saudi dan 2 ambulans PBHI Madinah. Menurut Eni, saat terjadi kecelakaan semua penumpang berteriak kaget. “Semua teriak Allahu Akbar, shalawatan,” kata jamaah asal Grobogan yang tergabung dalam kloter SOC-24 (embarkasi Solo) ini.

Akibat kecelakaan tersebut, bagian depan bawah bus ringsek. “Alhamdulillah semua penumpang selamat, meski luka tapi tidak fatal,” kata Eni.

Sekitar pukul 12.15 WAS atau 16.15 WIB, bus pengganti yang membawa Eni dkk sedang menuju pemondokan mereka di sekitar Masjid Nabawi, Madinah.

Calhaj NAD Gabung ke Medan

Sebanyak 63 jamaah calhaj asal NAD akan diberangkatkan bersama jamaah calhaj Embarkasi Medan kloter XIX pada 22 Oktober mendatang. Dari 310 jamaah, 247 diantaranya jamaah calhaj Embarkasi Medan.

Sekretaris PPIH Embarkasi Medan Abdul Rahman menyatakan, para jamaah asal NAD itu dipindahkan menuju Embarkasi Medan karena batas kuota telah melampaui. Dan sisanya ini terlalu sedikit untuk diberangkatkan dalam satu kloter. “Karena itu, jamaah calhaj ini dialihkan menuju embarkasi terdekat. Para jamaah asal NAD akan sampai Jumat (21/10) mendatang di Asrama Haji Medan, dan istirahat satu malam di Ahmed kemudian berangkat menuju Jeddah,” ungkapnya, Senin (10/10).

Jumlah jamaah dalam satu kloter Embarkasi Aceh yakni sebanyak 380-an orang. Tidak seperti di Embarkasi Medan yang mencapai 455 jamaah calon haji yang berangkat. Sehingga pada kloter XIX Embarkasi Medan yang berjumlah 247 jamaah, akan ditotalkan dengan 63 jamaah yang berasal dari NAD. “Kita sama sekali tak keberatan atas kedatangan dan bergabungnya jamaah calhaj dari NAD. Bahkan tim medis dan petugas juga berasal dari Embarkasi Medan, dan itu tak menjadi masalah,” tegas Rahman lagi.

Mantan Pemain PSMS Naik Haji

Fadli Hariri akhirnya pergi memenuhi panggilan Allah SWT untuk menunaikan rukun iman terakhir. Mantan pemain PSMS ini, sejak 2007 lalu sudah berkeinginan berangkat ke tanah suci. Namun, ia terpaksa menunda keberangkatannya karena padatnya kegiatan yang kini memeperkuat tim PSM Makasar. Bahkan ia juga sempat putus asa untuk bisa menunaikan ibadah suci tersebut.

Dengan waktu yang ada, akhirnya ia memutuskan untuk menunaikan ibadah haji dan meninggalkan sementara kegiatan rutinnya itu. “Mungkin saya akan cuti selama setengah musim dan akan memulai kembali bermain pada musim selanjutnya,” jelasnya di Asrama Haji Medan, Senin (10/10).

Ia mengaku lalai dengan aktifitas dunia yang menyebabkan ibadah suci ini disia-siakan. Hingga ada penambahan kuota jamaah calhaj Sumut 2011 ini dan ia terdaftar. “Saya sudah lama mengumpulkan dana untuk melaksanakan ibadah ini,” tutur Fadli.

Tentang doa-doa, Fadli mengatakan ingin sekali menjadi manusia dari golongan yang diberikan petunjuk oleh Allah SWT. “Karena jika sudah berada di dalamnya maka surga sudah semakin dekat. Selain itu, saya juga mau menjadi haji mabrur. Hal itu jelas berat, tidak ringan untuk dilakukan, namun mudah diucapkan,” ujarnya lagi.

Ia juga menjelaskan, sesampainya di Saudi Arabia Fadli akan meminta agar dirinya dan seluruh keluarga yang dicintainya bisa meninggal dalam keadaan yang terbaik dan Muslim. “Kemudian, keluarga dan saya juga keturunan saya bisa memperoleh keberkahan dunia-akhirat serta anak-anak bisa terus taat dan sujud kepada Allah SWT,” harapnya, seraya menambahkan, harapannya kepada istri agar siap dalam pembelajaran 40 hari ditinggalkan suami, dan harus kuat serta tetap mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Calhaj Ketinggalan, Berangkat

Seorang jamaah calhaj asal Kota Binjai, Morlan Japane Hasibuan Binti Japane Hasibuan yang sempat tertinggal rombongan, akhirnya dapat diberangkatkan dan bergabung dengan kloter VII Embarkasi Medan, Sabtu (8/10) lalu.
Humas PPIH Embarkasi Medan Sazli Nasution menjelaskan, jamaah calhaj ini tergabung dalam kloter III Embarkasi Medan. Namun, tak jadi berangkat pada, Selasa (4/10) lalu. “Warga Jalan Andalan Bergam Binjai Kota ini bisa berangkat, karena kebetulan seorang calhaj kloter VII Sutikno Bin Notowinangun, yang beralamat di Dusun III Sei Rotan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang juga menunda keberangkatannya karena mengalami sakit,” tuturnya, Senin (10/10).

Sutikno ini dirawat di RSU Permata Bunda Medan sejak 23 September 2011 hingga saat ini. “Jadi bisa ditukar keberangkatannya dengan Morlan,” jelas Sazli.

Sebelumnya, sebanyak 455 calhaj kloter VII ini berangkat ke Bandara King Abdul Aziz Jeddah melalui Bandara Internasional Polonia Medan pada Sabtu (8/10) sekira pukul 09.14 WIB. Dari 455 Calhaj tersebut, yakni 368 orang dari Kabupaten Deli Serdang, 82 orang dari Medan, dan lima orang petugas haji. (bbs/saz)

Diimpikan Bing Slamet Bisa Setenar Hollywood

Tangkiwood, Kampung Artis Tempo Dulu yang Kini Hampir Punah

Pada tahun 50-an, Kampung Tangkiwood di Jakarta sempat tenar sebagai penghasil aktor/aktris film hingga pemain figuran. Kini kampung itu sedang di ujung kepunahan.

M. HILMI SETIAWAN, Jakarta

MENCARI lokasi Kampung Tangkiwood tidak terlalu sulit. Jaraknya tidak lebih dari 10 kilometer arah utara Tugu Monas. Posisi kampung seluas 3.749 meter persegi itu persis di belakang Taman Hiburan Rakyat (THR) Lokasari yang pada zaman Belanda dulu bernama Princen Park.

Kampung Tangkiwood memang pernah beken pada kurun 1950-an. Tapi, keberadaannya sebagai lumbung artis dan pemeran figuran mulai meredup pada pengujung 1970-an.

Tak berlebihan jika kampung yang sekarang terdiri atas 82 RT dan 7 RW itu pernah beken sebagai lumbung aktor dan artis. Sebab, di sana pernah tinggal artis-artis terkenal pada zamannya.
Di antaranya, Tan Tjeng Bok atau yang dikenal dengan nama panggung Pak Item, Wolly Sutinah alias Mak Wok, Netty Herawati, dan Misbach Jusa Biran. Selanjutnya, ada Bing Slamet, Eddy Sud, Ateng, dan Ishak, anggota kelompok pelawak Kwartet Jaya.

Musisi kondang Idris Sardi juga lahir dan besar di Tangkiwood. Artis lain yang pernah tinggal di Tangkiwood adalah Aminah Cendrakasih yang berperan sebagai enyak si Doel. Sayangnya, saat berkunjung ke Tangkiwood pada Sabtu lalu (8/10) nama-nama kondang di dunia perfilman yang menghidupkan Tangkiwood tersebut sudah tiada. Baik karena telah meninggal maupun memilih tinggal di tempat lain. Hanya tersisa satu nama artis yang menghuni Kampung Tangkiwood, yaitu Laela Sari.

Laela yang akrab dengan sapaan nenek itu menempati rumah mungil di mulut gang menuju perkampungan Tangkiwood. Sebelum menemukan rumah artis yang sering tampil ala rocker tersebut, kita harus melalui gang Tangkiwood yang cukup sempit. Lebarnya tidak lebih dari dua kali lebar setir motor. Akibatnya, setiap berpapasan dengan motor lain, salah satu harus mengalah dan berhenti.

Kesemrawutan Kampung Tangkiwood tidak hanya disebabkan sempitnya gang-gang, tapi juga perilaku penghuninya yang kurang tertib. Bayangkan, ada sebagian warga yang nekat menjadikan lorong gang sebagai tempat memasak dan mencuci piring. Tak ayal, gang semakin sempit di beberapa titik.

Setelah mengajak sebentar berkeliling Kampung Tangkiwood, Laela lantas meminta wawancara dilakukan di rumahnya saja. Maklum, menginjak usia 76 tahun, dia mengaku gampang pegal jika terlalu lama berdiri.
Sambil menyuguhkan sebotol teh dingin, artis yang berulang tahun setiap 4 November itu mulai bertutur tentang gemerlapnya Tangkiwood tempo dulu. “Saya benar-benar rindu Tangkiwood zaman dulu. Bukan yang sekarang,” katanya membuka cerita.

Laela menuturkan, kompleks artis Tangkiwood didirikan menjelang dekade 1950 oleh keluarga Idris Sardi. Saat itu, kampung atau Kelurahan Tangki dipilih karena lokasinya berdekatan dengan pusat hiburan Princen Park atau yang sekarang bernama Taman Hiburan Rakyat (THR) Lokasari. Saat itu, THR Lokasari menjadi pusat kesenian. Setiap akhir pekan, ada pertunjukan lawak, musik, tari topeng, serta teater. “Sempat ada gedung bioskop dan lokasi syutingnya,” papar Laela.

Idris Sardi saat itu melihat kehidupan artis-artis dan seniman tidak teratur. Mereka tinggal di seluruh penjuru Jakarta. Karena itu, ketika ada order manggung atau syuting sewaktu-waktu, mereka sulit dihubungi. Akibatnya, order pun melayang. Dengan kompak, para artis yang sering manggung di THR Lokasari pun berembuk, lalu bersepakat untuk dibuatkan hunian di sudut Kelurahan Tangki.

Setelah bersepakat tinggal dalam sebuah kompleks khusus artis dan seniman, pekerjaan selanjutnya adalah memberi nama atau sebutan. Maestro lawak Bing Slamet pun menceletuk. Dia punya ide kampung artis itu diberi nama Tangkiwood. Dengan penuh canda, Bing Slamet berharap Tangkiwood bisa mengalahkan ketenaran Hollywood di Amerika.

Saat Tangkiwood diresmikan, kata Laela, dirinya menginjak umur belasan tahun. Saat itu, karirnya sebagai bintang film belia sedang menanjak. Di antaranya ketika berperan dalam film Air Mata Ibu, Kembang Kacang, dan Sepasang Burung Merpati. “Dulu banyak artis populer yang tinggal di Tangkiwood. Termasuk saya,” ungkapnya lantas tertawa.

Nenek tiga cucu itu menjelaskan, kehidupan artis yang tinggal di Tangkiwood tidak bisa disejajarkan dengan artis-artis di Hollywood. Laela menuturkan, saat itu artis dan figuran yang tinggal di Tangkiwood menempati rumah-rumah berdinding anyaman bambu. Jumlahnya mendekati seratus orang. Padahal, di luar Kampung Tangkiwood, sudah banyak rumah bertingkat dan berdinding batu bata. “Meski berdinding bambu, tidak sekumuh saat ini,” tegasnya.
Istri mendiang seniman drama panggung M. Iskandar tersebut mengungkapkan, dirinya masih ingat betul, kala itu masih ada jarak antara satu rumah dan rumah lainnya. Bahkan, rumah Laela kala itu dilengkapi sebuah kolam ikan kecil di bagian depan.

Dia menuturkan, meski tinggal bersama rekan seprofesi, tidak pernah terjadi pertengkaran gara-gara berebut jatah manggung atau order main film. Dia menegaskan, para artis dan figuran sama-sama paham bahwa pilihan produser atau sutradara adalah mutlak. Pada zaman itu, tidak berlaku lobi-lobi atau suap-menyuap untuk tampil di layar lebar.
Namun, kata Laela, setelah memiliki tabungan cukup, banyak artis yang meninggalkan Kampung Tangkiwood. “Banyak yang pergi karena bisa membeli rumah mewah,” ujarnya.
Gelombang eksodus artis ke luar Kampung Tangkiwood semakin santer ketika era film tanah air sedang berkembang pada dekade 1970-an.
Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin (masa jabatan 1966?1977), sempat mengerem keluarnya artis-artis dari Kampung Tangkiwood. Laela masih ingat betul, Ali Sadikin sempat merenovasi beberapa rumah artis dan figuran yang bernasib kurang mujur. Selain itu, tiap tahun gubernur yang meninggal pada umur 80 tahun tersebut memberikan santunan kepada artis-artis penghuni Tangkiwood.
Upaya Ali Sadikin itu ternyata tidak bisa mencegah kematian Kampung Tangkiwood. Laela menuturkan, di Kampung Tangkiwood saat ini sudah tidak ada artis yang tinggal selain dirinya. “Saya saja sekarang rumahnya sedikit di luar Tangkiwood. Pokoknya, beda sekali Tangkiwood sekarang dengan dulu,” tegas artis yang tahun lalu main dalam film Hantu Tanah Kusir tersebut.
Dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan dan sudah tidak populer, Laela tidak punya harapan besar terkait dengan Tangkiwood. Jika pemerintah memang berniat mendirikan kampung khusus artis, dia menyatakan sulit jika diwujudkan di Tangkiwood. Sebab, kampung tersebut sudah penuh sesak dengan kos-kosan serta rumah kontrakan.
Selain itu, Laela tidak bisa menjamin artis-artis atau pemain film bakal mau ditempatkan dalam sebuah kompleks atau kampung khusus artis. “Sekarang hampir sulit mencari artis yang tidak memiliki rumah. Berbeda dari zaman kami dulu,” ujarnya.
Meski begitu, dia berharap seniman atau tokoh industri film saat ini tidak melupakan sejarah Tangkiwood yang pernah tenar sebagai lumbung artis-artis papan atas negeri ini. (c5/kum/jpnn)