25 C
Medan
Sunday, December 21, 2025
Home Blog Page 14618

Parpol dan DPR Berebut Tambahan Jatah Haji

MEDAN-Sinyal kementerian agama RI untuk menyerahkan kelebihan kuota 110 kursi jamaah calon haji yang gagal melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) tahap II, Jumat, 9 September lalu, disambut baik. Kepala Kantor Kementerian Agama Sumut (Kakan Kemenagsu) Syariful Mahya Bandar, berharap agar kuota itu tetap diisi 110 Jamaah Calon Haji (JCH) yang batal berangkat di musim haji tahun ini.

“Kita berharap, sisa calon haji yang belum melunasi BPIH tersebut bisa kembali masuk dalam kuota tambahan itu,” harap Syariful saat dikonfirmasi Sumut Pos, Senin (12/9).

Namun harapan itu masih menunggu keputusan Kemenag RI. Kepastian apakah nantinya ke 110 kuota haji Sumut yang masih kosong itu, bisa terisi kembali oleh JCH asal Sumut baru akan diketahui dalam rentang waktu satu sampai dua hari ke depan. “Kita masih menunggu keputusan dari Menteri Agama. InsyaAllah satu atau dua hari ini, sudah ada informasi yang kita dapatkan,” cetusnya.

Terkait tambahan kuota haji musim 2011 bagi Indonesia sebesar 10 ribu JCH, Syariful tak kalah senangnya. Ia menerangkan, tambahan kuota 10 ribu JCH tersebut terbagi dalam dua kategori yakni, jamaah calon haji jalur khusus yaitu Ongkos Naik Haji (ONH) Plus dan kategori reguler sebanyak 7 ribu tempat.

Pihak Kemenagsu berharap pusat turut membagikan tambahan kuota kepada JCH asal Sumut.
Sedangkan persiapan penerimaan para JCH di Asrama Haji Medan, telah mendekati sempurna. Baik perbaikan sarana dan prasarana, catering makanan, paspor dan sebagainya. “Semua persiapan sudah kita lakukan. InsyaAllah bisa clear pada 19 September ini, saat dilakukan qur’ah atau pengundian kloter,” terangnya.

Mengenai keberangkatan kelompok terbang (kloter) pertama Embarkasi Polonia Medan pada 2 Oktober 2011, Syariful belum bisa memastikan kloter mana dulu yang akan berangkat.

“Setelah qur’ah baru kita bisa ketahui kloter mana dulu yang akan berangkat. Kalau tahun kemarin, kloter yang pertama yang berangkat dari Labuhan Batu sebanyak 450 jamaah serta petugas haji,” tutupnya.

‘Bagi-bagi’ Kursi Haji

Sedangkan dari Jakarta dilaporkan, Kemenag bakal mengembalikan kursi kosong jamaah haji yang tidak melunasi BPIH ke daerah hari ini, Selasa, 13 September 2011. Saat yang sama, Kemenag juga mulai mendistribusikan kuota tambahan yang diberikan pemerintah kerajaan Arab Saudi. Belum ada jaminan kursi kosong dan tambahan kuota itu bakal terisi penuh.

Sebelumnya, pemerintah RI pada musim haji tahun ini mendapatkan kuota tetap 211 ribu kursi. Jumlah itu lantas dibagi menjadi 194 ribu kursi untuk jamaah regular dan 17 ribu kursi untuk jamaah haji khusus. Dari jumlah ini, diketahui ada 2.582 calon jamaah haji tidak melunasi BPIH. Di bagian lain, pemerintah mendapatkan kuota tambahan 10 ribu. Dengan alokasi 7.000 untuk jamaah haji reguler dan 3.000 untuk jamaah haji khusus.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Slamet Riyanto mengatakan, hingga kemarin sore Kemenag masih membahas distribusi kuota tambahan tersebut. Dia menegaskan, untuk kursi kosong karena jamaah tidak melunasi BPIH, bakal langsung dikembalikan ke daerah masing-masing. Sedang untuk kursi dari kuota tambahan, bakal di distribusikan di provinsi tertentu. Diantara pertimbangannya adalah provinsi dengan masa tunggu atau waiting list yang cukup panjang.

Slamet menjelaskan, baik kursi kosong maupun kuoata tambahan untuk jamaah haji reguler bakal dikembalikan ke daerah mulai hari ini. ‘Kami bakal segera menetapkan provinsi yang mendapatkan alokasi tambahan dari kuota tambahan ini,’ tutur Slamet setelah halalbihalal di lingkungan Kemenag kemarin.

Nah, setelah kursi kosong dan kuota tambahan itu didistribusikan ke daerah, lantas Kemenag memberikan waktu selama tiga sampai empat hari bagi Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag di provinsi untuk memenuhinya. Masa pemenuhan kursi kosong dan kuota tambahan ini, juga bisa dilakukan sekaligus untuk masa pelunasan BPIH.
Jika hingga masa yang ditentukan masih ada provinsi yang kuota hajinya tidak terisi, maka bakal diambil alih menjadi wewenang langsung oleh Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali alias SDA. Siapa yang bakal mendapatkan jatah untuk mengisi kekurangan tersebut, mutlak menjadi wewenang menteri.

SDA menuturkan, pihaknya hingga kemarin masih belum berani menjamin seluruh kursi kosong dan kuota tambahan bakal terisi penuh di daerah. Pengalaman tahun lalu, kursi kosong dan kursi tambahan tetap saja tidak terisi meskipun sudah dikembalikan lagi ke daerah. Meskipun memiliki wewenang penuh terhadap pengelolaan kursi sisa ini, SDA diharapkan untuk transparan dalam membagi kursi tersebut.

Seperti diketahui, saat ini sudah ada tumpukan proposal pengajuan percepatan berangkat haji di meja Menag SDA. Proposal serupa juga ada di beberapa pejabat eselon satu dan dua.

Menurut sumber di lingkungan Kemenag, proposal itu berasal dari banyak pihak. Mulai dari masyarakat umum, partai, organisasi massa (ormas), hingga anggota DPR. Namun, belum ada keterangan resmi terkait kabar tersebut. Saat dikonfirmasi, SDA hanya mengatakan memang benar ada sekian banyak proposal. Dia berjanji, bakal memeriksa dengan seksama proposal-proposal tersebut. (ari/wan/agm/jpnn)

Alhamdulillah, Anak Saya Lulus tanpa Menyuap

Anak Penambal Ban di Tebing Tinggi Lulus Akpol di Semarang

Bima Nugraha menjadi contoh betapa keinginan yang kuat mampu mengalahkan keterbatasan ekonomi. Remaja yang sepulang sekolah selalu membantu ayahnya menambal ban ini, menjadi salah satu Taruna Akpol 2011.

Sopian-Tebing Tinggi

Kebahagiaan dan kebanggaan pasangan Dwi Suryanto (42) dan Hermawati (42) masih membekas jelas setelah mereka, Bima Nugraha (17), menjalani pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol) di Semarang.

Ketika ditemui di rumahnya di Jalan Kipas, Lingkungan II, Kelurahan Bagelen, Kota Tebing Tinggi, Senin (12/9) siang, Dwi Suryanto terlihat sumringah. Soalnya, penambal ban yang mangkal di Jalan Deblod Sundoro Ujung, Kota Tebing ini sebentar lagi akan memiliki anak yang berpangkat.

Dia menjelaskan, pihak keluarga tidak pernah mengeluarkan biaya untuk menyogok ataupun memiliki beking kelulusan Bima Nugraha di Akpol. Padahal ia sering mendengar, dibutuhkan uang ratusan juta rupiah sebagai uang pelicin plus koneksi orang kuat untuk memperoleh satu tempat di pendidikan bergengsi itu.

”Saya bersyukur kepada Allah SWT, cita-cita anak saya menjadi seorang perwira polisi kesampaian. Kami tidak menyangka anak saya bisa lulus tanpa uang,” ungkap Dwi yang akrab disapa Ewiq kepada Sumut Pos.
Diakui bapak tiga anak ini, meski anaknya Bima terbilang cerdas di sekolahnya di SMA Negeri 1 Kota Tebing Tinggi. Tapi seperti yang digembar gemborkan selama ini, masuk Akpol menggunakan uang, dia sempat pesimis anaknya akan lulus.

Pun begitu, dengan tekad kuat Bima, dia menyerahkan sepenuhnya kepada anaknya sembari meminta kepada Allah SWT.

“Memang anak itu cerdas, tapi kan yang terdengar selama ini pakai uang, makanya sempat pesimis. Tapi Alhamdulillah, anak saya bisa lolos tanpa uang sepeserpun berkat keyakinannya dan ridho Allah,” ucapnya sembari mengambil foto anaknya setelah masuk pendidikan.

Ewiq mengatakan, dia sangat menjaga pergaulan anaknya. Bahkan, Bima tak diperbolehkan bergaul dengan remaja seusianya yang kerab melakukan perbuatan melanggar hukum, seperti mabuk-mabukan. Setiap hari sepulang sekolah, Bima harus membantunya menambal ban.

“Saya selaku orangtua terus memberikan arahan agar dia jangan bergaul dengan anak-anak muda yang berprilaku jahat dan saya menganjurkan sepulang sekolah untuk membantu saya di bengkel,” jelas Dwi.
Diakui kedua orangtuanya, Bima merupakan anak yang penurut dan tidak pernah melawan. Dia juga anak yang aktif di Paskibraka dan anggota Pramuka di sekolahnya.

“Dia terinspirasi melihat pamannya sebagai anggota TNI. menurutnya, seorang  anggota militer itu terlihat gagah dan berwibawa. Karena dari itu dia nekad mendaftar  menjadi anggota kepolisian di Poldasu bulan Juli lalu,” sambung Hermawati.

Banyak keluhan yang dialami kedua orangtua itu ketika anaknya mendaftar mengikuti test Akpol di Poldasu. Terlebih dahulu Bima mengikuti test di Cakad Akademi Laut di Belawan. Karena gugur, dirinya nekad mengikuti test Akpol setelah membaca pengumuman dari media cetak.

Waktu pendaftaran, kata ibunya Hermawati anak tersebut pulang pergi Tebing Tinggi-Medan menggunakan bus angkutan. Sampai-sampai untuk ongkos anaknya selama mendaftar, orangtua hanya mampu memberikan Rp50.000 per harinya untuk kebutuhannya selama pendaftaran di Poldasu. “Terkadang Bima harus berangkat pukul 05.00 WIB pagi menuju Medan untuk mengikuti seleksi. Karena ketekunan dia dan rasa percaya diri, Tuhan berkehendak lain, anak saya mampu lulus namor dua di Sumatera Utara,” beber ibu kandungnya.

Sementara dari 1.777 pendaftar seleksi Akpol di Poldasu yang lulus mewakili Sumut berangkat ke Semarang adalah 22 orang Taruna dan 2 orang Taruni. Namun setelah seleksi kembali yang lulus hanya 19 orang Taruna yang mengikuti pendidikan di Semarang. “Untuk Kota Tebing Tinggi ada tiga orang yang lulus seleksi Akpol ke Semarang. Dua orang anak polisi. Lutfi anak Kasat Narkoba Pematang Siantar, Jumpa Tua Simanjorang anak Kapolsek Sipispis dan anak penambal ban, Bima Nugraha,” kata pasangan suami istri ini.

Untuk membiayai anaknya berangkat ke Semarang, orangtua saat itu tidak mempunyai uang. Warga dan tetangga memberi bantuan seadanya. “Saya menangis kala itu. Anak saya hendak berangkat setelah lulus seleksi, kami tidak punya uang. Untung tetangga dan warga sekitar peduli memberikan bantuannya dan kami juga pihak keluarga menjual dua rante ladang juga untuk melihat keberangkatan anak saya ke Semarang,” ucap ayah dan ibu Dinda Haryati (SMA) dan Yuliasih Wilianti (SMP) ini.

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kota Tebing Tinggi. Muhammad Syahrif ketika dihubungi mengaku bangga karena ada tiga orang anak didiknya lulus seleksi Akpol tahun 2011. Dirinya berharap, ke depan semangkin banyak anak-anak didiknya berhasil seperti ketiga rekan alumni sekolah SMA Negeri 1 ini. “Kedepan adik-adik pelajar akan semangkin giat belajar dan meningkatkan prestasinya, mereka bertiga, Bima, Lutfi dan Jumpa Tua menjadi contoh toladan bagi pelajar dan sekolah lainnya yang ada di Tebing Tinggi,” jelas Syahrif.  (*)

Enggan Bicara Mantan

Revalina S Temat

Perpisahan dengan Ringgo Agus Rahman, rupanya, membuat Revalina S Temat enggan menoleh ke masa lalu. Artis 25 tahun itu pun tak mau membahas kehidupan pribadinya, apalagi pria yang pernah menjalin kisah cinta bersamanya.
“Kalau itu (soal Ringgo) aku nggak mau jawab ya. Memang dari dulu aku begitu. Kita lihat tempatnya (acara syukuran film), informasi yang aku sampaikan ya tentang film itu,” tegas Reva saat ditemui di acara selamatan produksi filmn drama religi Ummi Aminah di kawasan Jatiwaringin, Jakarta Timur, kemarin (12/9).

Dia hanya menuturkan, meski telah putus, hubungan dirinya dan Ringgo masih baik. “Baik-baik saja. Komunikasi juga masih,” jawabnya singkat. Artis yang mengawali karir dari model itu pun membantah bahwa hubungan cintanya tidak direstui orangtuanya. Dia menegaskan, orangtuanya tidak pernah melarang hubungan cintanya.

Ketika ditanya apakah dirinya sengaja mengesampingkan kehidupan cinta, artis film Perempuan Berkalung Sorban tersebut kembali berkelit. Dia menuturkan, dirinya menjalani karir dan kehidupan percintaannya secara bersamaan. Dia juga tidak memaksakan segera mengakhiri masa lajang.

“Semuanya berjalan bersamaan, nggak ada yang lebih pentingin sesuatu. Kalau nikah, memang belum dikasih. Aku nggak maksain, kalau cepat-cepat, ujung-ujungnya malah nggak sesuai,” urainya.

Soal rencana masa depan, seperti kebanyakan selebriti ibu kota, Reva juga tergiur terjun ke dunia bisnis. Kebetulan, dia mendapat kesempatan bergabung dalam sebuah bisnis restoran bersama rekan-rekannya. “Aku lagi belajar bisnis. Ada kesempatan gabung di Takigawa Resto Bintaro. Bisnis kan baru, sebelumnya belum pernah. Nah, karena waktunya pas, jadwal nggak padat, aku bisa jalanin,” paparnya. (ken/c7/any/jpnn)

Lift Hotel Grand Aston Jatuh

MEDAN- Hotel Grand Aston City Hall yang berada di Jalan Putri Hijau Kecamatan Medan Barat mendadak heboh. Diduga tidak memenuhi standarisasi lift yang berada di lantai 2 jatuh ke lantai 1. Namun, pihak hotel terkesan menutup-nutupi kejadian tersebut. Minggu (12/9)

Receptionist hotel, Budi Hartono membenarkan kejadian tersebut. Namun, dia tidak berani memberikan informasi. “Memang ada bang, suara nya saja kedengaran keras, namun saya tidak tahu percis kejadiannya,” ujarnya.

Sementara itu, General Affair Hotel Grand Aston City Hall saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Dia menjelaskan kronologis kejadian jatuhnya lift tersebut sekitar Pukul 17.45 WIB. Pada saat itu salah seorang pekerja Casual Waiter, Taufik membawa barang berupa dua meja dari lift yang berada di lantai 2 tepatnya di belakang Ballroom untuk diturunkan ke lantai 1 karena ada keperluan acara di hotel tersebut.

Pada saat meja tersebut dimasukkan kedalam lift, Taufik pun menekan tombol untuk ke lantai 1 namun dirinya tidak masuk ke dalam lift karena lift tersebut hanya untuk barang-barang hotel.

“Lift tersebut bukan lift tamu, itu merupakan lift untu droping barang dimana kalau ada barang-barang untuk acara di hotel ini menggunakan lift tersebut,” ujarnya.

Kemudian, pada saat barang tersebut diturunkan, tiba-tiba saja lift tersebut langsung jatuh ke lantai satu dengan cepat sehingga menimbulkan suara yang cukup keras. Casual Waiter yang menunggu barang tersebut di lantai 1, Surya Darma langsung terkejut mendengar suara lift yang jatuh. Kemudian, dia memberitahukan kejadian tersebut kepada atasannya dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

“Untungnya tidak ada korban dalam kejadian ini dan jangan terlalu dibesar-besarkan kejadiannya ini karena ini merupakan kecelakaan yang tidak disengaja,”jelasnya.

Lebih lanjut, Hadi menambahkan bahwa penyebab jatuhnya lift tersebut karena tali baja penarik lift yang sudah tidak kuat lagi, “Kemungkinan karena tali baja lift tersebut sudah lapuk makanya jatuh, namun pengunjung hotel tidak sampai terganggu,”tambahnya.

Saat ditanya lift tersebut tidak memenuhi standart, dia membantahnya. Untuk perawatan sering kami lakukan, lift tersebut sudah dua tahun dipakai, “ Perawatan ada tetapi berbeda lah dengan lift tamu,”dalihnya.
Kapolsek Medan Barat, AKP Nasrun Pasaribu yang turun ke lokasi membenarkan kejadian tersebut, “Memang benar ada lift yang jatuh, namun tidak ada korbannya,”ujarnya.

Menurut pantauan wartawan koran ini di lokasi kejadian tampak terlihat suasana seperti biasa, tidak ada kepanikan dari para pengunjung. Namun, pihak hotel terkesan menutupi kejadian tersebut. Pihak kepolisian dari Polsek Medan Barat langsung datang ke lokasi untuk melakukan olah TKP. Sedangkan pihak hotel sendiri tidak memberikan wartawan untuk masuk dan melihat langsung ke lokasi kejadian. (mag-11)

Pipa Minyak Meledak, 120 Tewas Terpanggang

Diduga Bocor, Warga Tampung Ramai-Ramai

NAIROBI-Sebuah ledakan hebat terjadi di Nairobi kemarin (12/9). Sedikitnya 120 orang tewas terpanggang akibat ledakan yang berasal dari pipa distribusi minyak di ibu kota Kenya tersebut. Jalur pipa yang melewati wilayah kumuh ibu kota itu diduga kuat mengalami kebocoran.

“Korban tewas mungkin akan terus bertambah. Sebab, evakuasi korban dari dalam sungai masih berlangsung,” kata Philip Kisia, pejabat dewan kota. Para korban yang hampir seluruhnya tidak bisa dikenali itu akan menjalani proses identifikasi di rumah sakit.

Ledakan hebat itu terjadi di kawasan industri Lunga-Lunga di Nairobi. Layaknya kawasan industri di wilayah lain, Lunga-Lunga dikelilingi perkampungan kumuh yang dikenal sebagai daerah Sinai. Karena letaknya terlalu dekat dengan kawasan industri, perkampungan kumuh itu juga menjadi jalur sejumlah fasilitas industri. Di antaranya, pipa distribusi minyak yang meledak itu.

Sebelum terjadi ledakan, para pejabat setempat sempat menerima laporan soal kebocoran pipa distribusi minyak di Lunga-Lunga.

“Agaknya warga di perkampungan kumuh itu lebih cepat mereaksi berita kebocoran pipa minyak. Mereka berbondong-bondong menuju sumber kebocoran dan mengumpulkan minyak di sana,”ujar Joseph Mwego, salah seorang penduduk Nairobi.

Makin lama, makin banyak warga yang berkumpul di lokasi kebocoran. Mereka bergantian menampung minyak yang mengalir keluar dari pipa yang bocor tersebut. Saat itu, secara tiba-tiba pipa distribusi meledak.
“Saya sempat mendengar suara ledakan yang sangat keras. Pipa minyak itu meledak dan terlihat percikan api di sana. Asap hitam kemudian membubung ke angkasa,”terang Mwego.

Warga yang antre menampung minyak pun tak sempat menyelamatkan diri. Mereka terjebak di lokasi dan terbakar atau terpanggang sampai tewas. Reporter Agence France-Presse yang ada di lokasi mengaku melihat puluhan mayat dalam kondisi gosong. Beberapa orang terlihat berlari ke sungai dengan tubuh terbakar. Karena luka bakar sangat parah, warga yang berlari ke sungai itu lantas menemui ajal di sana.

Palang Merah Kenya pun langsung menerjunkan tim ke lokasi kejadian untuk membantu proses evakuasi. Karena tubuh para korban hangus terbakar, polisi beserta petugas pemadam kebakaran tidak berani mengangkat mayat-mayat itu dengan tangan kosong. Sebab, jasad yang gosong itu sangat rapuh dan bisa hancur jika diangkat. Karena itulah, mereka membutuhkan kantong mayat.

Selain proses evakuasi, pemadaman api membutuhkan proses yang tidak sebentar. Petugas pemadam kebakaran tidak menggunakan air untuk menjinakkan api. Mereka sengaja menyemprotkan busa kimia ke kobaran api. Polisi melipatgandakan penjagaan untuk menghalau warga yang terus berdatangan ke lokasi kejadian.

Sedikitnya 112 korban luka bakar langsung dilarikan ke Kenyatta National Hospital. Sebagian besar di antaranya adalah anak-anak. Beberapa di antaranya dalam kondisi serius atau kritis.  “Kami butuh banyak darah. Persediaan darah di rumah sakit ini sudah hampir habis. Selain itu, kami membutuhkan selimut,”kata Richard Lisiyampe, pimpinan rumah sakit tersebut. (ap/afp/hep/dwi/jpnn)

Sepakat Tingkatkan Perdagangan

PM Yingluck Kenalan Sama SBY

JAKARTA-Untuk kali pertama setelah dilantik pada 5 Agustus lalu, Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia. Kemarin (12/9) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyambut perdana menteri wanita pertama negeri gajah putih itu dengan upacara kenegaraan di Istana Merdeka.
Tampil dengan balutan blazer coklat motif kotak-kotak kecil dan rok warna krem kekuningan, adik mantan PM Thaksin Shinawatra itu tampak sederhana, namun anggun.

“Saya di sini untuk memperkenalkan diri setelah diangkat sebagai perdana menteri,” tuturnya mengawali keterangan pers, usai melakukan pertemuan bilateral dengan SBY dan delegasi.
Dia merasa mendapatkan kehormatan dengan sambutan hangat yang diterimanya dalam kunjungan kali ini. Menurutnya, kunjungan ini akan membawa dampak positif dalam hubungan kedua negara. Salah satunya adalah peningkatan volume perdagangan Indonesia ? Thailand.

“Pada 2010, total volume perdagangan kedua negara mencapai sekitar USD 13 miliar,” kata Yingluck. Jumlah itu meningkat 34 persen dari total volume perdagangan tahun 2009.
“Kami percaya di masa depan, masih ada peluang-peluang baru untuk meningkatkan kerjasama di bidang perdagangan ini,” timpal SBY.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan, pertumbuhan volume perdagangan kedua negara ditargetkan bisa mencapai 47 persen. Untuk memenuhinya, tidak hanya dengan mengandalkan dari sektor minyak dan gas saja. “Kita harus bisa meningkatkan produk manufaktur kita,” katanya.

Hatta mengatakan, salah satu yang penting dibicarakan dalam pertemuan itu adalah kerjasama transfer tekonologi. Thailand menawarkan diri untuk bersama-sama mengembangkan riset di bidang ketahanan pangan (food security).
“Mereka juga tertarik untuk mengembangkan pangan dalam arti luas, bukan hanya beras,” terangnya.
Dalam pertemuan bilateral itu, juga dibahas mengenai isu-isu keamanan, misalnya yang terjadi di Timur Tengah dan Afrika Utara. SBY sempat menyampaikan komitmen pemerintah Indonesia yang mendukung penuh keutuhan terorial Thailand. “Termasuk upaya Thailand untuk mengatasi masalah di wilayah selatan,” ujar SBY.

“Kami mendukung langkah-langkah politik, langkah-langkah damai, untuk mengatasi masalah di situ sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di Thailand selatan,” sambungnya.
Indonesia juga mendukung penyelesaian masalah perbatasan antara Thailand dan Kamboja. Dalam dua-tiga hari ini, Yingluck akan berkunjung ke Kamboja.

“Ini sesuai harapan ASEAN bahwa sengketa perbatasan itu dapat diselesaikan secara bijak dan damai,” kata SBY. Usai menggelar pertemuan bilateral tersebut, SBY menjamu Yingluck dan delegasi Thailand dalam jamuan makan siang di Istana Negara. (fal/iro/jpnn)

Berontak, 182 Prajurit Dipenjara

DHAKA- Sekira 182 prajurit Bangladesh yang menjaga wilayah perbatasan, dipenjara karena dianggap bersalah terlibat aksi pemberontakan 2009 lalu.

Keputusan tersebut dikeluarkan oleh pihak Pengadilan Militer Bangladesh, kemarin (12/9). Lewat keputusan tersebut jumlah total prajurit militer Bangladesh yang dipenjara akibat aksi pemberontakan itu mencapai 3.000 orang.
Pengadilan militer di Dhaka membacakan vonis tersebut terhadap 187 orang prajurit yang bertugas di perbatasan. Beberapa orang dari 182 orang prajurit tersebut, divonis penjara tujuh tahun.

“Di antara para prajurit yang dinyatakan bersalah, 20 dari mereka dijatuhi hukuman penjara maksimum tujuh tahun. Sementara lima dari 187 prajurit, dinyatakan tidak bersalah,” pernyataan pihak Pengadilan Militer Bangladesh seperti dikutip AFP, Senin (12/9).

Aksi pemberontakan yang dilakukan para prajurit ini terjadi pada Februari 2009 lalu. Pemberontakan dilakukan oleh pasukan paramiliter Bangladesh (BDR) di Dhaka selama dua hari yakni pada 25 dan 26 Februari 2009.
Prajurit yang mengamuk, mengambil alih markas BDR yang berada di Pilkhana dan melepaskan tembakan ke arah beberapa perwira dan warga sipil yang berada di markas tersebut. Mereka juga menyandera beberapa perwira lainnya dalam aksi tersebut.

Para prajurit yang memberontak ini meminta 22 tuntutan termasuk penarikan perwira menengah dari BDR, yang berasal dari luar BDR. Mereka menginginkan perwira menengah dari kalangan BDR sendiri.

Mereka juga menuntut dilakukannya penyelidikan atas dugaan korupsi yang dilakukan oleh Direktur Jenderal BDR beserta istrinya. Keduanya dianggap telah menggunakan uang bonus yang dilakukan oleh pasukan BDR.
Aksi pemberontakan yang disertai penyanderaan ini berakhir setelah para pelaku pemberontak menyerahkan diri dan melepaskan pada sandera, usai melakukan negosiasi serta diskusi panjang dengan pemerintah. (net/jpnn)

Warga Pakistan Kelaparan

ISLAMABAD-Harga bahan pangan melonjak di Pakistan hingga mencapai 74 persen dalam tiga tahun terakhir membuat warga Pakistan kelaparan. Para pejabat Pakistan menunjukkan daftar harga bahan pangan yang melonjak 74 persen sejak Juni 2008 hingga 2011.

“Mengingat dengan adanya peningkatan tajam terhadap harga kebutuhan pokok, termasuk di antaranya, gandum, sayuran, dan juga gula. Jumlah penduduk yang menderita kelaparan cenderung meningkat,” ujar salah seorang pejabat Pakistan, seperti dikutip IANS, Senin (12/9).

Komisi Perencanaan di Pakistan menyatakan, kelaparan akan menjadi masalah baru yang melanda Pakistan setelah kemiskinan, dan juga ketimpangan sosial.

Pakistan belakangan ini dilanda banyak musibah, banjir bandang juga melanda negara ini dan menewaskan banyak orang. Lembaga Pembangunan Oxfam bahkan menyatakan, Pakistan tidak siap untuk menanggulangi banjir yang ada di negaranya.

Selain itu, belum lagi masalah kekerasan di Kota Karachi yang merupakan salah satu kota besar di Pakistan. Kekerasan yang dipicu oleh konflik sektarian di wilayah tersebut tampak selalu berlangsung dan takkan pernah usai. (net/bbs/jpnn)

PBB: Rusuh Syria Telan 2.600 Jiwa

JENEWA-Komisi HAM PBB merilis hasil investigasi terkait represi pemerintah Syria atas demonstran kemarin (12/9). Menurut lembaga itu, sedikitnya 2.600 orang tewas akibat bentrok oposisi dan pemerintah selama krisis politik dan kerusuhan sejak pertengahan Maret lalu. Meski begitu, Presiden Bashar al-Assad tidak mengendurkan represi atas oposisi dan warga sipil anti pemerintah.

“Temuan kami di lapangan menyatakan bahwa krisis politik yang disertai bentrok selama enam bulan terakhir telah merenggut sedikitnya 2.600 nyawa,”kata Komisioner HAM PBB Navi Pillay kemarin. Hingga kini, rezim Assad masih tidak memberikan akses kepada tim HAM PBB untuk meninjau langsung kondisi kota-kota di Syria yang bergolak. Tapi, Pillay yakin bahwa laporan dari para sumber PBB bisa dipercaya.
Dalam pertemuan tiga mingguan yang dihelat di Jenewa, Swiss, bulan lalu, Pillay mengatakan bahwa jumlah korban tewas berkisar 2.200 jiwa. Karena itu, dia mengaku sangat terkejut saat timnya di lapangan melaporkan pertambahan jumlah korban sampai sekitar 400 orang.

“Kondisi Syria sangat memprihatinkan. Tapi, Assad tetap melanjutkan aksi militernya,” sesal diplomat perempuan asal Afrika Selatan (Afsel) itu.

Terus bertambahnya korban tewas di Syria itu menuai reaksi dari Prancis. Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Prancis menganggap PBB telah gagal menyampaikan pesan secara tegas kepada Syria. Prancis menilai kegagalan PBB untuk menghentikan represi di Syria itu sebagai skandal.
“Sampai kapan dunia internasional berlagak bodoh dan menutup mata terhadap aksi kriminal seperti ini,”kata Jubir Kemenlu Prancis Bernard Valero.

Sebelumnya, Prancis bersama Inggris, AS, Jerman, dan Portugal telah menyusun draf resolusi untuk Syria. Tetapi, saat diajukan ke Dewan Keamanan (DK) PBB, draf itu justru ditentang keras Tiongkok dan Rusia.
“Saya rasa, sanksi yang diberikan AS dan Eropa belum lama ini sudah lebih dari cukup untuk menekan Syria,”kilah Presiden Tusia Dmitry Medvedev. (afp/ap/rtr/

PT Azizi dan Polisi Dituding Main Mata

MEDAN- Belasan korban penipuan dan penggelapan yang diduga dilakukan Direktris PT Azizi Kencana Wisata, Naslah Lubis yang mendatangi Mapolsek Medan Timur, Senin (12/9) tetap menuding pihak kepolisian dan Kantor Wilayah Departemen Agama Sumatera “main mata” dengan pelaku.

Dihadapan wartawan sesaat beraudensi bersama Kapolsek Medan Timur Kompol Patar Silalahi,  perwakilan korban Achmad Daud Nai Pos-Pos (61) warga Jalan Tombak No 12 Tembung meminta  kepolisian untuk tetap bertindak profesional dalam menangani kasus penipuan dan pengelapan yang  dialaminya dan dilakukan PT Azizi Kencana Wisata melalui Direktrisnya Naslah Lubis.

Kapolsek Medan Timur Patar Silalahi saat menerima kunjungan para korban kepada wartawan, dengan  tegas membantah adanya oknum polisi yang “bermain mata” dengan Direktris PT Azizi Kencana  Wisata Naslah Lubis.  “Sekali lagi itu tidak benar, kalo benar saya sendiri yang mencongkel mata  anggota saya hingga buta,” tegasnya.(mag-7)
Malahan lebih lanjut, dirinya telah memerintahkan anggotanya untuk membawa dan menghadapkan  Direktris PT Azizi Kencana Wisata Naslah Lubis untuk didudukkan perkaranya. Sebab, setelah  mengumpulkan keterangan saksi, pihak kepolisian telah cukup mengumpulkan bukti untuk membawa  Direktris PT Azizi Kencana Wisata Naslah Lubis dengan paksa dan mendudukannya.

Sementara itu, Kabid Hazawa Kemenangsu Drs H Abd Rahman  Harahap menyampaikan, dirinya telah dipanggil pihak kepolisian untuk melengkapi Berkas Acara  Pemeriksaan. Dan, dirinya menegaskan, bahwa Direktris PT Azizi Kencana Wisata Naslah Lubis  telah melakukan unsur penipuan dan penggelapan, dimana 120 calon jemaat haji yang tidak  diberangkatkan ke tanah suci diperlakukannya curang dengan memasukkannya semua calon jemaah  haji tanpa quota yang jelas seperti halnya Reguler ataupun khusus.(mag-7)