Arsenal VS Udinese

LONDON-Rasa kecewa akibat bermain imbang tanpa gol melawan Newcastle pada laga perdana Premier League masih membayang. Belum lagi rasa kehilangan akibat hengkangnya sang kapten Cesc Fabregas ke Barcelona, yang ditengarai memnbuat suasana di kubu The Gunners kian panas.

Namun hidup harus tetap berjalan. Lawan baru pun telah ada di depan mata, pada babak kualifikasi Liga Champions yang akan berlangsung di Stadion Emirates, dini hari nanti.

Ya, Meski sejauh ini Arsenal tak pernah kalah setiap kali melakoni babak kualifikasi Liga Champions, namun tetap saja Udinese bakal membuat langkah tim besutan Arsene Wenger semakin sulit.

Hal itu pun diakui The Professor (julukan Arsene Wenger). Bahkan secara tegas pria berkebangsaan Prancis itu menilai jika di antara seluruh laga babak kualifikasi Liga Champions musim ini, pertandingan antara anak asuhnya menghadapi Udinese adalah partai yang ditunggu-tunggu banyak orang.

Penyebabnya, apalagi kalau bukan karena bayaknya pemain muda yang ada di dalam kedua tim, sehingga keduanya  sama-sama mengusung sistem permainan agresif .

Karenanya, Wenger telah mewanti-wanti anak asuhnya untuk berkonsentrasi penuh sepanjang laga. “Mereka (penonton, Red) tak dapat memandang kami sebagai tim besar dan lawan tim kecil, sebab siapapun yang bermain di ajang ini memiliki kesempatan yang sama untuk tampil sebagai pemenang. Jadi, mereka (Udinese, Red) sama besarnya dengan kami,” bilang Wenger.

Selanjutnya, secara tegas Wenger menandaskan jika tim asuhan Francesco Guidolin adalah lawan berbahaya yang patut diwaspadai. Meski begitu, Wenger tetap optimistis bahwa anak-anak asuhnya dapat melewati hadangan I Friulani.
“Saya bilang ini laga sulit, tapi kami masih bisa melaluinya. Siapa yang ingin bermain melawan klub Italia? Kami tahu bahwa kami harus menampilkan permainan terbaik untuk lolos ke babak utama. Benar jika mereka (Udinese, Red) telah kehilangan Alexis Sanchez dan Cristian Zapata, tapi mereka masih memiliki banyak pemain bagus,  seperti Antonio Di Natale gawat,” katanya Wenger.

Terpisah, pelatih Udinese Francesco Guidolin mengatakan bahwa Arsenal adalah lawan yang ingin dihindari. “Sebelumnya kami telah membuat agenda yang benar-benar menguntungkan tim. Namun semuanya harus berubah karena laga ini (menghadapi Arsenal, Red)” tandas Guidolin.

Utungnya, saat bertandang ke Emirates Stadium dinihari nanti Guidolin tak sendiri mendukung Antonio Di Natale dkk beraksi. Pelatih gaek ini bakal ditemani tifosi Udinese, yang dinihari nanti berjumlah 1048 orang.
“Itu bukan jumlah yang banyak. Tapi kehadiran mereka akan menguatkan mental pemain kami untuk mencuri kemenangan di Emirates Stadium,” pungkas Guidolin. (jun)

MADRID-Dua tim terbesar Spanyol menyudahi duel sengit el clasico di leg pertama Supercopa de Espana 2011 dengan skor sama kuat 2-2.Meski bermain ngotot dan menunjukkan ambisi tinggi untuk meraih kemenangan, Real Madrid harus puas mengakhiri laga versus Barcelona pada Supercopa de Espana leg I di Santiago Bernabeu, Senin (15/8) dinihari WIB, dengan hasil imbang.

Mesut Ozil membawa tuan rumah unggul terlebih dahulu sebelum David Villa serta Lionel Messi membalikkan keadaan bagi Barca di gim tirai pembuka Liga Spanyol ini. Xabi Alonso menyelamatkan Madrid dengan golnya di babak kedua.
Kecuali Karim Benzema yang mengisi tempat Gonzalo Higuain sebagai ujung tombak tunggal, Madrid turun dengan susunan pemain utama seperti awal musim lalu dalam skema andalan 4-2-3-1.

Sementara itu, Pep Guardiola harus memainkan starting XI yang bisa dibilang tambal-sulam dengan Javier Mascherano dan Eric Abidal diplot sebagai bek tengah dan Thiago Alcantara serta Seydou Keita menemani Andres Iniesta di lini tengah. Alexis Sanchez juga langsung diberi kepercayaan melakoni debut, menggantikan Pedro Rodriguez yang digeser ke bangku cadangan.

“Kami mampu berdiri hingga akhir dan pikiran kami berhasil mengalahkan keletihan fisik, ini hasil yang bagus. Hari Rabu (Kamis dinihari, Red) , kami kembali berhadapan dengan Madrid. Saya harap fans tetap mendukung kami di Nou Camp nanti,”  harap Guardiola, entrenador Barcelona. (bbs/jpnn)

PEREIRA – Brasil makin difavoritkan menjuarai Piala Dunia U-20 di Kolombia. Itu seiring sukses tim Samba Muda (julukan Brasil) lolos ke semifinal kemarin. Hanya, lolosnya Samba Junior membutuhkan perjuangan berat plus keberuntungan karena harus menyisihkan Spanyol lewat adu penalti 4-2.

Bentrok kedua tim di Estadio Hernan Ramirez Villegas, Pereira, itu dijuluki media sebagai final dini. Itu mengingat reputasi kedua negara sebagai mantan jawara. Brazil juara empat kali (1983, 1985, 1993, 2003), sedangkan Prancis kampiun edisi 1999.

Brasil membuka skor lebih dulu melalui striker Willian Jose pada menit ke-35. Tapi, striker Spanyol kelahiran Brasil Rodrigo Moreno membalas di menit ke-57. Skor 1-1 bertahan sampai waktu normal (2×45 menit). Di babak perpanjangan waktu, Brazil kembali unggul via Dudu (100″), tapi lagi-lagi dibalas Spanyol melalui gol Alvaro Vasquez hanya selang dua menit kemudian.

Dalam adu penalti, keberuntungan berpihak kepada Brasil. Empat algojonya sukses menjalankan tugas masing-masing. Sedangkan dua dari empat algojo Spanyol gagal. Tendangan algojo pertama Jordi Amat dan algojo keempat Vazquez berhasil diantisipasi kiper Brasil Gabriel.

“Kami sudah mengantisipasi pertandingan bakal berakhir dengan adu penalti. Karena itu, kami menyiapkan para algojo hebat dan kiper kami juga mampu membuat perbedaan,” kata pelatih Brasil Ney Franco sebagaimana dilansir Associated Press.

Dari kubu Spanyol, entrenador Julen Lopetegui mengatakan timnya tidak layak kalah karena tampil lebih baik dari menit awal sampai babak perpanjangan waktu. Statistik mencatat Spanyol melakukan lebih banyak tembakan ke gawang (26-17) maupun sepak pojok (12-5).

“Saya tetap bangga dengan anak-anak. Secara keseluruhan, kami lebih baik dibandingkan Brasil dan seharusnya kami yang lolos. Hari ini (kemarin, Red), tim terbaik di turnamen tersisih,” jelas Lopetegui.
Dalam semifinal yang dimainkan Kamis WIB (18/8), Brasil akan menghadapi Meksiko. Slot semifinal lainnya mempertemukan juara dua kali Portugal versus kuda hitam Prancis yang kemarin mengalahkan Nigeria 3-2 lewat babak perpanjangan waktu.

Lolos ke semifinal merupakan sukses pertama Prancis di Piala Dunia U-20. “Ini merupakan pencapaian sebuah generasi baru. Saya kira kami bisa mengakhiri turnamen dengan juara, tapi kami harus mampu mengatasi lawan-lawan yang berat,” ungkap entraineur Prancis Francis Smerecki. (dns/jpnn)