26 C
Medan
Thursday, December 25, 2025
Home Blog Page 14773

Pengedar Judi Togel Bebas Beraksi

085372061xxx

Yth Polres Deli Serdang jangan tutup mata terhadap judi togel yang merajalela di Desa Serdang, Kecamatan Bringin. Mengapa para pengedar judi togel yang bernama Bangkinang alias Marga Sinaga (pengendara sepeda Motor Honda Fit X/BK 5403 MV) sampai sekarang tidak ditangkap? Sehingga yang bersangkutan bebas mengedarkan judi togel antar warung kopi. Apakah yang bersangkutan ada main mata dengan aparat? Kalau tidak ada, tolong yang bersangkutan tersebut segera ditangkap karena perbuatannya sudah sangat meresahkan masyarakat.

Dikoordinasikan

Terima kasih informasinya, kami akan teruskan laporan ini ke Polres Deli Serdang untuk segera ditindak lanjuti. Pada prinsipnya, kami dari Poldasu melarang dan komitmen memberantas judi yang ada di wilayah hukum kami.
Apabila masih ada Polres yang membebaskan praktek judi di wilayah hukumnya masing-masing, diyakini akan ada penindakan selanjutnya. Untuk itu, kepada warga kami meminta untuk tetap bekerjasama memberikan informasi terkait permainan judi di sekitar lingkungannya.

Kombes Pol Raden Heru Prakoso
Kabid Humas Poldasu

Nasib PKL Sukaramai Dibahas di PD Pasar

MEDAN- Pemko Medan akan melakukan pertemuan dengan perwakilan pedagang Pasar Sukaramai yang tergabung dalam P3TM di kantor Perusahaan Daerah (PD) Pasar, hari ini (7/9). Dalam pertemuan itu, akan dibahas masalah penertiban para pedagang di Pasar Sukaramai yang hingga kini tak kunjung terealisasi.

“Besok (hari ini, Red) kita akan mengundang perwakilan pedagang serta pengurus P3TM untuk mendengar keluhan mereka selama ini,” kata Plt Direktur Operasional PD Pasar, Irwan Ritonga kepada wartawan Sumut Pos, Selasa (6/9) siang.

Sementara, Sekda Kota Medan yang juga Plt Direktur PD Pasar Syaiful Bahri mengaku kesal dengan keberadaan para Pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di atas trotoar di Pasar Sukaramai. Menurutnya, para PKL tersebut adalah pedagang musiman yang tidak mempunyai izin.

“Untuk pedagang yang berjualan di atas totoar, mereka telah melanggar peraturan. Itu semuanya karena ada pedagang musiman, sama seperti pedagang liar,” katanya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi C DPRD Medan H Jumadi mengatakan, Pemko Medan harus bertanggung jawab atas konflik pedagang yang tak kunjung selesai di Pasar Sukaramai.
“Banyak tumbuh pasar-pasar tradisional yang dikelola perorangan. Itu membuktikan kinerja Pemko Medan yang tidak tuntas,” ucap Jumadi.

Lanjut Jumadi, Dewan sangat berprasangka baik dengan apa yang dilakukan Pemko Medan. Dengan begitu, dewan mendesak untuk segera dilantik Dirut PD Pasar yang definitif. “Itu akan meningkatkan kinerja dan kualitas tingkat kebutuhan permasalahan yang ditunggu-tunggu pasar,” tegasnya.

Sebelumnya, petugas Satpol PP Pemko Medan dibantu pihak kecamatan serta Dinas Perhubungan melakukan penertiban terhadap PKL di Pasar Sukaramai. Pasalnya, para PKL berjualan sampai menutupi badan jalan sehingga menyebabkan kemacetan.

Para pedagang yang merasa kesal dengan ulah petugas Satpol PP yang tidak melakukan sosialiasi sebelum melakukan penertiban, membuat para pedagang geram dan melakukan perlawanan.(adl)

Tim Seleksi USU Dipantau Badan Pengawas

MEDAN- Universitas Sumatera Utara (USU) yang ditunjuk sebagai tim seleksi pelatihan kepemimpinan terhadap 40 calon Direksi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Medan dipastikan tidak memiliki kepentingan dalam memberikan penilaian. Seluruh hasil penilaian terhadap ke-40 calon yang memenuhi persyaratan akan diawasi Badan Pengawas dari Pemko Medan untuk mencari 30 calon Direksi yang memenuhi kriteria.

“Tim seleksi dari USU tidak mempunyai kepentingan untuk memberikan penilaian lebih terhadap calon yang ditunjuknya. Karena ada Badan Pengawas yang akan memantaunya,” ujar Plt Direktur Operasional PD Pasar Irwan Ritonga, Selasa (6/9) siang.

Dijelaskannya, Tim seleksi dari USU yang berjumlah empat orang terdiri dari Pembatu Rektor (PR) sebanyak dua orang, Dekan Ekonomi satu orang dan Dekan Psikologi satu orang akan memberikan penlatihan kepemimpinan selama tiga hari. “Pertama, kita akan memberikan pelatihan Psikotest dan di hari selanjutnya akan ada pelatihan kemampuan akademik,” ucapnya.

Dijelaskan Irwan, setelah menjalani pelatihan kepemimpinan selama tiga hari dari tanggal 8, 9 dan 10 September 2011, tim langsung memberikan hasilnya kepada Wali Kota Medan untuk selanjutnya menyeleksi ke-30 calon. “Dari 30 calon itu, Pak Wali akan mencari 10 orang yang mempunyai kompetensi dan kinerja yang bagus untuk memimpin tiga BUMD tersebut,” katanya lagi.

Kendati demikian, Irwan tetap memngingatkan kalau nantinya setelah dilakukan pelantikan terhadap 10 calon yang akan duduk di masing-masing direksi tidak menunjukkan kompetensinya dan kinerja kurang dalam waktu enam bulan, akan segera diganti. “Jadi dengan demikian, kita tak perlu lagi mencari orang. Karena sudah ada gantinya dari 20 calon yang tidak lolos itu,” bebernya mengakhiri.

Terpisah, anggota Komisi C DPRD Medan Hasyim SE mengatakan, Pemko Medan harus bebas dari intervensi elite politik soal penentuan direksi BUMD tersebut. Menurutnya, apabila bila terjadi intervensi elite politik akan berdampak buruk kepada direksi. “Sebab kita khawatir dia bekerja tidak hanya menajeman bisnis tapi juga bercampur manajemen politik,” katanya.

Sebelumnya, fit and proper test terhadap 59 calon direksi PD Kota Medan pada 26 Mei 2011 lalu. Namun, hingga kini pihak panitia belum mempublikasikan siapa yang lulus untuk mengisi 10 jabatan yakni PD Pasar (4), PD Pembangunan (3), dan PD Rumah Potong Hewan (3).(adl)

Tiap Jumat Kapolres Berkantor di Polsek

MEDAN- Kapolda Sumut Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro menginstruksikan, setiap Jumat, para Kapolres berkantor di masing-masing Polsek di wilayah jajaran hukumnya. Hal itu untuk mendukung partner ship building (kemitraan) ke masyarakat dan secara internal (ke dalam).

“Para Kapolres di semua satuan wilayah agar berkantor di polsek-polsek setiap hari Jumat. Jadi, Kapolres berkantor di salah satu polsek secara bergantian,” ungkap Direktur Binmas Polda Sumut Kombes Pol Hery Subiansori, Selasa (6/9) kepada wartawan.

Menurutnya, hal itu dilakukan agar para Kapolres mengetahui apa saja yang menjadi peluang dan kendala di setiap polsek bersangkutan. Dikatakan Hery, Kapolda Sumut dalam pekan ini berencana menindaklanjuti program tersebut dengan mengeluarkan Telegram Rahasia (TR).

“Kendala dan peluang itu dilihat dari empat aspek, yakni man (orang), money (pendanaan), material (Materi) dan methode (cara),” terangnya seraya menambahkan, langkah tersebut di apresiasi oleh Mabes Polri.

Menanggapi hal ini, Hery sangat mendukung langkah positif yang merupakan trobosan Kapolda Sumut Irjen Wisjnu itu. “Jajaran Direktorat Binmas Polda Sumut tentunya sangat apresiasi, karena kemitraan bukan hanya dibangun keluar, tapi juga ke dalam. Kemudian, kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan yang membumi (down to eart), serta berkaitan dengan polsek yang merupakan ujung tombak pelayanan masyarakat. Jadi, bagaimana dikatakan ujung tombak, kalau kita tidak pernah tahu permasalahan yang ada di polsek-polsek,” ujarnya sembari menyebutkan langkah tersebut merupakan satu-satunya di Indonesia.

Menurut Hery, dengan langkah tersebut, Kapolda berharap Kapolres dapat mengevaluasi polsek tempatnya berkantor. “Baik mengevaluasi fungsi satuan yang ada, keadaan kantor dan lain sebagainya. Juga masyarakat yang membutuhkan pelayanan Kapolres bisa langsung menemui di polsek bersangkutan,” ujar Hery.

Kata Hery, langkah-langkah yang dilakukan tersebut target utamanya adalah untuk melakukan pelayanan prima kepada masyarakat. “Kemitraan ke dalam tentunya untuk mendukung kemitraan keluar. Sehingga masyarakat mencintai Polri,” kata Hery mengakhiri. (ari)

Basmi Preman

087891900xxx

Pak Kapolresta Medan dan Kapolsek Percut Sei Tuan, tolong dibasmi preman-preman yang mengatas namakan pemuda pancasila yang telah meresahkan warga Pukat V Keluran Bantan Timur, Medan Tembung. Apalagi saat Hari Raya Idul Fitri, banyak pemuda mereka melakukan pungli secara paksa dengan dalih tunjangan hari raya, padahal pada zaman Pak Sutanto tidak terdengar lagi kata preman melakukan pungli dan kami merasa aman, nyaman tidak seperti sekarang. Tolong optimalkan TPP, jangan memberikan kesempatan preman untuk hidup kembali.

Buat Laporan Polisi

Terima kasih, kami akan tindak bila ada preman atau oknum yang melakukan pemerasan dengan dalih beragam. Kemudian, kami berharap warga membuat laporan ke Polresta Medan agar bisa ditindak lanjuti dengan penindakan.

Kompol Maringan Simanjuntak,
Kapolsekta Percut Sei Tuan

Tertibkan Ternak Babi

085763990xxx

Pak Wali Kota Medan Yth, memelihara babi di kota apakah diizinkan sebab di Jalan Gelas Gang Mangkok diizinkan. Banyak warga yang kecewa ke kantor lurah setempat. Namun, sangat disayangkan hingga kini tak ditanggapi keluhan warga. Padahal, aroma yang disekitarnya buat perut mual dan pusing, tolong Pak Wali Kota jelaskan apakah beternak babi masih diizinkan atau tidak dan apa tindakan Pak Wali Kota? Terima kasih atas perhatiannya.

Sudah Dilakukan Pendataan

Terima kasih pertanyaannya, sesuai Peraturan Wali Kota (Perwal) Medan No 23/2009 tanggal 16 Oktober 2009 tentang larangan ternak kaki empat di Kota Medan. Sehingga di seluruh wilayah Kota Medan dilarang adanya usaha ternak kaki empat.

Bila ada usaha peternakan yang di Kota Medan diminta untuk dipindahkan sendiri. Sesuai  Surat Keputusan Wali Kota Medan No 524/1256 K Tanggal 27 September 2010 bahwa kepada masyarakat peternak babi diberikan bantuan biaya pengangkutan atau pemindahan babi keluar kota Medan sebesar Rp76 ribu per ekor untuk babi berumur di atas empat bulan dan Rp60 ribu untuk yang berumur kurang dari empat bulan.

Sekarang ini sudah dilakukan pendataan dan pembayaran di sejumlah kecamatan. Terkhusus di kawasan Medan Petisah dan Helvetia ternaknya telah dilakukan pendataan dan ada sebagian yang telah dibayarkan. Untuk itu, kami minta warga langsung memindahkan ternaknya sendiri sebelum ada upaya penertiban dari aparat Pemko Medan.

Ir H Wahid M Si, Kadistanla Kota Medan

Harus Tegas

Penertiban ternak babi di Kota Medan tampaknya mulai redup dan belum memiliki penyelesaian yang baik. Padahal, secara aturan sudah lengkap dan telah ada. Selanjutnya, di APBD juga sudah ditampung anggarannya untuk penertiban.
Untuk itu, kami meminta kepada Wali Kota Medan untuk memimpin langsung penertiban tersebut sehingga aturan bisa benar-benar berfungsi. Selanjutnya, berikan sanksi yang tegas jika masih ada yang melanggar peraturan wali kota tersebut.

Sesuai dengan laporan warga, ternak babi yang ada di sejumlah kawasan sudah sangat meresahkan. Selain aroma tak sedap, kotoran ternaknya juga masuk ke rumah warga yang berdampak kepada kesehatan. Jadi sudah sangat wajar bila Wali Kota Medan bersama satuan pengamanan bertindak lebih tegas.

Ikrimah Hamidy ST M Si
Wakil Ketua DPRD Medan

Napi Narkoba Gantung Diri

Diduga Depresi karena Terlilit Utang

MEDAN- Syamsul Bahri Nasution (36), narapidana kasus narkoba di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Tajung Gusta tewas gantung diri, Selasa (6/9) siang pukul 13.30 WIB. Pria warga Jalan Karya Dame, Kelurahan Helvetia Timur itu ditemukan tewas gantung diri di plapon Kamar A Napi VIII Rumah Tahanan Negera (Rutan) Kelas I Tanjung Gusta Medan.

Untuk pengusutan lebih lanjut, jenazah Syamsul dibawa ke RSU Bina Kasih Medan untuk diotopsi.

Kepala Rutan Klas I Tanjung Gusta Medan Thurman Hutapea mengatakan, penemuan mayat Syamsul Bahri ini berawal saat pergantian petugas jaga pagi ke malam. Setelah dilakukan pengecekkan dengan cara menghitungan jumlah napi di Kamar A Napi VIII, ternyata berkurang satu orang. Setelah dilakukan pencarian di sejumlah ruangan, ternyata Syamsul Bahri sudah tergantung di atas asbes dengan kain yang disambung-sambung yang melilit di lehernya.
“Biasanya, bila seorang tahanan yang mau melarikan diri itu pasti melalui atap ataupun terlebih dahulu menjebol asbes, makanya saya perintahkan kepada anggota untuk mengeceknya ke atas, dan ternyata korban ditemukan sudah tidak bernyawa,” ujarnya.

Menurut rekan sekamarnya, Thurman Hutapea, korban yang telah divonis 4 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Medan dalam kasus narkoba itu memiliki sifat pendiam. Bahkan beberapa hari sebelum korban meninggal, dia pernah bercerita kepada beberapa rekannya mempunyai masalah utang piutang dan masalah keluarga. “Orangnya pendiam, tidak banyak cakap. Namun ia sering cerita memiliki utang dan tidak sanggup membayarnya,” ujar Thurman.

Menurut Thurman, saat ini, Syamsul mejalani sisa hukuman penjara 2 tahun 6 bulan. Kemudian, saat disiinggung tentang adanya seorang tahanan yang mencoba melarikan diri dari atas plafon, Thurman menjelaskan, pihaknya telah berhasil menangkap kembali tahanan tersebut yang bersembunyi di atas plafon setelah menjebol asbes kamar.
“Napi JP mencoba melarikan diri dengan menjebol asbes. Sebelum berhasil melarikan diri pria yang terlibat kasus pencabulan tersebut berhasil kita tangkap kembali,” tambahnya.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsekta Medan Helvetia AKP Zulkifli Harahap membenarkan adanya tahanan yang tewas di Rutan Klas I Tanjung Gusta. Namun, pihaknya masih menyelidiki penyebab tewasnya tahanan kasus narkoba tersebut. “Masih kita lakukan penyelidikan, tapi mayatnya sudah dibawa ke rumah sakit untuk diotopsi,” ujarnya. (mag-7)

Ramai-ramai Gadaikan Emas

MEDAN- Hari pertama kerja pascalibur Lebaran, Senin (5/9), transaksi pengadaian tercatat lebih tinggi dibandingkan hari biasanya. Terutama untuk barang jaminan emas, tercatat transaksi yang terjadi di Pegadaian Cabang Medan Utama mencapai Rp880,670 juta. Bahkan transaksi pada hari pertama, meningkat sekitar 30 persen hingga 40 persen dari transaksi di hari biasa.

Peningkatan transaksi di kantor Cabang Pengadaian Medan Utama yang terletak di Jalan Pegadaian Medan ini dikarenakan masyrakat yang membutuhkan dana tunai secepatnya. Mengingat selama Ramadan dan Lebaran banyak kebutuhan akan uang.

“Ini sudah biasa terjadi, sebelum lebaran atau saat Ramadan masyarakat akan ramai menebus barang gadaian terutama emas, setelah Lebaran akan digadai kembali,” ujar Humas Pegadaian Kanwil I Sumut-NAD, Lintong Panjaitann
Selain masyarakat umum yang ramai menggadai emas, mayoritas yang menggadai emas dan perhiasannya adalah para pedagang yang membutuhkan dana tunai untuk dapat dijadikan modal usaha. Mengingat selama Lebaran, barang dagangan kehabisan stok karena budaya baju baru saat Lebaran. “50 persen hingga 60 persen yang menggadai ya para pedagang, karena mereka membutuhkan modal untuk usaha,” tambah Lintong.

Selain emas, produk otomotif seperti mobil juga ada yang menggadai, tapi tidak sebanyak masyarakat yang menggadaikan emas. “Kalau otomotif tidak sebanyak emas, emas tetap menjadi pilihan masyarakat untuk investasi,” ujar Lintong. Menurutnya, selain karena mudah dibawa, emas menjadi idaman untuk investasi mengingat emas dan perhiasan selalu memiliki harga, bahkan untuk dipasaran emas dan perhiasan tidak pernah turun.
“Harga taksiran emas yang kita berikan sesuai dengan harga pasaran, emas naik jadi harga taksiran juga naik. Jadi tidak heran bila banyak yang mengadai emas saat ini,” tutup Lintong. Untuk taksiran emas pada Senin (5/9) kemarin tercatat sebesar Rp1,06 M yang di terima oleh pegadaian.

Sementara pada Selasa (6/9), harga emas di pasaran sudah mencapai Rp525 ribu per gram. Dan harga ini merupakan harga yang paling tinggi untuk belakangan ini. “Harganya sudah mencapai Rp525 ribu per gram, kemarin sempat turun sekitar sepuluh ribu rupiah, tapi sejak Senin (5/9) sudah naik lagi dan terus naik,” ujar Bapak Harahap, pedagang emas di Toko Emas Harahap Pusat Pasar.

Kenaikan harga emas juga menjadi salah satu penyumbang inflasi, bukan hanya di Sumut tetapi juga skala nasional. Bahkan kenaikan harga emas ini juga membuat sebagian pedagang emas tidak berani untuk menjual emasnya. “Kalau tidak berani jual itu wajar, mengingat harga emas yang tidak stabil. kita berdagang juga tidak mau rugi,” ucap Pak Harahap yang telah berjualan emas lebih dari 40 tahun. (mag-9)

Keberadaan Geng Motor Makin Meluas

IMI Minta Polisi Bertindak Tegas

MEDAN- Aksi brutal geng motor terus meluas ke wilayah Kota Medan, bila kemarin puluhan anggota geng motor ditahan di Polsekta Sunggal. Kini, giliran Polsekta Percut Sei Tuan yang menahan satu anggota geng motor.
Seorang anggota geng motor yang ditahan itu, Boy Samosir (19) warga Jalan Kawat III, Kelurahan Tanjung Mulia Kecamatan Medan Deli. Pemuda itu diamankan polisi seusai melakukan aksi penganiayaan terhadap Muhammad Ari Handoko warga Desa Lau Dendang Kecamatan Percut Sei Tuan.

Kepada polisi, Boy mengaku anggota geng motor Comunity Maker (Mabar – Krakatau) di bawah pimpinan A (19) warga Tanjung Mulia.  Saat itu, bersama 2O orang temannya berkeliling di kawasan Jalan Cemara, saat melintas di depan Komplek Cemara Asri ada korban bersama dengan 3 orang temannya sedang parkir.

“Kami semua disuruh ketua geng motor untuk menghajar korban tanpa ampun, karena sesuai kata ketua kami, sudah sepakat kalau ada yang melawan harus kami hajar,” ujar remaja yang seharinya mengaku bekerja sebagai tukang bengkel.

Tanpa basa-basi kelompok Maker ini langsung menghajar Muhammad Ari Handoko dengan menggunakan kepala ikat pinggang, hingga mengakibatkan korban mengalami luka-luka.

Ketika ada penganiayaan itu, kepolisian dari Polsekta Percut Sei Tuan langsung turun ke lokasi kejadian untuk menyelamatkan korban, dan mengejar anggota kelompok geng motor Maker. Alhasil, satu anggota geng motor yang tertinggal saat hendak kabur langsung dibekuk dan diboyong ke Mapolsekta Percut Sei Tuan.
Kapolsekta Percut Sei Tuan Kompol Maringan Simanjuntak didampingi Kanit Reskrim AKP Faidir Chan mengatakan tersangka anggota geng motor itu dijerat pasal 351 Junto 170 KUHPidana tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.

Menanggapi aksi geng motor di Kota Medan, pengurus daerah Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sumut berang. Karena IMI sebagai klub motor tak pernah sepakat dengan aksi geng motor yang selalu bertindak dan bergaya premanisme.
Bidang Pembinaan Klub Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sumatera Utara, Prihatin Kasiman menyampaikan keberadaan geng motor sudah melenceng dari defenisi yang pernah ada.

Secara istilah, paparnya geng motor itu sebenarnya sekumpulan remaja yang memiliki ketertarikan yang sama terhadap olahraga otomotif, bukan menjadi kelompok yang mencoba mencari perhatian lewat tindakan-tindakan negatif. Seperti pengerusakan fasilitas publik maupun tindakan yang mengganggu ketenteraman masyarakat.
“IMI Sumut tak menerima anggota geng motor yang pakai pola premanisme, karena itu bertentangan dengan visi dan misi IMI Sumut,” terangnya.

Dia meminta, kepolisian semestinya memberikan tindakan lebih tegas lagi dari pihak keamanan. Walaupun secara keseluruhan keberadaan geng motor itu juga tanggung jawab seluruh elemen masyarakat. Alasan adanya aksi premanisme itulah IMI menolak anggota geng motor. “Namun kalau sudah pengrusakan seperti itu merupakan tindakan pidana, harusnya ditindak keras,” ingatkannya.

Sementara itu, banyaknya anggota geng motor yang masih berusia sekolah. Kepala Dinas Pendidikan Medan, Hasan Basri menginstruksikan kepala sekolah dan komite sekolah mengawasi para siswa agar tak membentuk geng motor. “Setiap kepala sekolah harus mengawasi terbentuknya geng motor di setiap sekolah, selanjutnya berikan pendidikan karakter di setiap sekolah,” ucapnya.

Sebelumnya Wali Kota Medan, Rahudman Harahap mengimbau, bagi siswa yang terlibat harus mendapatkan sanksi tegas dari pihak sekolah. (mag-7/jul/uma)

Aksi Kriminalitas di Ramadan 2011 Menurun

MEDAN- Angka tindak kriminal sepanjang Ramadan 1432 H  mengalami penurunan bila dibandingkan tahun 2010. Tapi, warga diimbau untuk tetap berhati-hati atas aksi kriminalitas khususnya penipuan sejumlah orang yang mengaku polisi.
Berdasarkan data di Polresta Medan, sepanjang Ramadan ada 3 kasus pencurian dan kekerasan yang dilaporkan, semua kasus itu sudah dituntaskan, sedangkan pada 2010 lalu ada 6  kasus pencurian dan kekerasan.

“Dibandingkan tahun 2010 lalu, angka kriminalitas di bulan Ramadan 1432 H ini mengalami penurunan,” ungkap Kasat Reskrim Polresta Medan AKP M Yoris, Selasa (6/8).

Dia menjelaskan, tiga kasus pencurian dan kekerasan yang berhasil diungkap Reskrim Polresta Medan diantaranya, penetapan 4 tersangka dalam kasus pembunuhan Sri Wahyuni Simangunsong warga Kompleks Waikiki yang ditemukan tewas di Samosir.

Selanjutnya, kasus  penodongan serta pencurian uang Rp10 juta terhadap warga Aceh Selatan dengan tersangka  Soman Munthe dan kasus lainnya yakni tertangkapnya tersangka  otak pelaku pembunuhan seorang kakek, Khairul Ludfi (78) yang ditemukan tewas mengenaskan di dalam rumahnnya di Jalan Selamat No 81 A Kelurahan Siterojo Kecamatan Medan Amplas pada Rabu (31/8) lalu. “Kami sudah usut kasusnya dan telah mengirimkan semua berkasnya ke kejaksaan,” tambahnya. (mag-7)