27 C
Medan
Sunday, December 21, 2025
Home Blog Page 14777

Bantuan Siswa Miskin Rp2,1 M Tertahan di Pemprovsu

SIMALUNGUN-Bantuan Siswa Miskin (BSM) senilai Rp2,1 miliar tahun ini di Kabupaten Simalungun masih tertahan di Biro Keuangan Pemprovsu. Bantuan ini ditujukan bagi sekitar 6.000 siswa miskin mulai SD hingga SMA di kabupaten ini.

“Sampai sekarang sebanyak Rp2,1 miliar BSM (Bantuan Siswa Miskin, red) tahun ini belum ada kita terima dari Propinsi. Hari Senin akan saya suruh staf saya ke Medan menanyakan masalah ini,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Simalungun Albert Sinaga, Kamis (4/8).

Menurut data yang disampaikan Albert, sekitar 6.000 siswa  telah mereka usulkan ke Disdik Propinsi untuk menerima bantuan ini mulai SD hingga SMA. Kategori penerima bantuan yakni siswa dari keluarga miskin yang dibuktikan dengan surat keterangan miskin dari lurah atau pangulu nagori.

“Setiap bulan setiap siswa akan menerima Rp60 ribu. Pencairan dilakukan setiap semester. Untuk datanya, kita minta kepsek menentukan secara objektif. Namun kita berusaha agar yang menerima bantuan ini termasuk  siswa miskin yang berprestasi dan berperilaku baik di sekolahnya,” jelasnya.

Dikatakan Albert, jika dana ini cair, tidak ada sangkut pautnya dengan Disdik Simalungun. Dana ini dikirimkan Disdik Propinsi ke kas daerah kabupaten/kota, selanjutnya dikirimkan ke rekening masing-masing sekolah. Jika rekening sekolah yang bersangkutan belum ada, dikirimkan ke kantor pos terdekat dari sekolah yang bersangkutan.
Anggota DPRD Sumatera Utara dari wilayah pemilihan Simalungun Janter Sirait menyebutkan, sudah menelusuri di Pemprovsu terkait belum cairnya BSM ini untuk Simalungun.

Penuturan Janter, sesuai informasi yang diperolehnya, Disdik Propinsi telah menyerahkan berkas BSM Simalungun ke Biro Keuangan Sekretariat Daerah Pemprovsu. Saat ini BSM Simalungun tertahan di Biro Keuangan.

“Kendalanya di Biro Keuangan, kita minta supaya Biro Keuangan jangan memperlambat SPD2 Simalungun, begitu juga dengan kabupaten/kota lain. Kita minta supaya Kepala Biro Keuangan yang baru ini lebih proaktif menyikapi ini,” jelasnya.

Sepengetahuan dia, Biro Keuangan Pemprovsu memang baru diganti Plt Gubsu, namun dia beraharap meski baru menduduki posisi baru, agar BSM jangan sampai dipersulit pencairannya.
“Siswa-siswa ini jangan dibuat berlama-lama menunggu, kasihan mereka menunggu yang menjadi hak mereka,” jelasnya. (ral/smg)

Gatot Marah Ditanya Tunggakan Listrik Rp189 Juta

MEDAN-Putusnya jaringan listrik di tiga gedung pemerintahan jajaran Pemprovsu ternyata belum diketahui Plt Gubernur, Gatot Pujo Nugroho. Saat ditanyakan mengenai hal itu, ia malah membebankan masalah tersebut kepada Kabiro Umum Pemprovsu yang lama. “Silakan tanya Kepala Biro Umum yang lama, dia yang tak membayar itu,” katanya dengan nada marah, Kamis (4/8).

Sementara itu, Humas PLN Cabang Medan Rosnah Lubis belum mengetahui apakah pemprov sudah membayar tunggakan rekening listrik Rp189 juta. “Kita cek dulu nanti. Kalau mau lebih jelas, akan lebih baik ditanyakan ke pihak bersangkutan,” katanya lagi.

Sebelumnya Rosnah telah membenarkan adanya penunggakan rekening listrik tersebut di lima lokasi dan tiga diantaranya sudah dilakukan pemutusan jaringan listrik.

Di tempat terpisah, Kepala Biro Umum Pemprovsu Nurlela menjelaskan ia belu melakukan pembayaran tunggakan rekening tersebut. “Bukan masalah tak ada uang, namun, kita harus mempelajari masalah ini. Saya sudah mendapatkan SPJ, dengan adanya surat ini maka, kita bisa mempunyai pedoman untuk menyelesaikan masalah tersebut,” ujarnya.

Ia mengaku tak mau gegabah. “Saya tunduk di bawah inspektorat, jadi sebenarnya, kalau mau dibayar sudah bisa. Tapi saya tidak mau nantinya menjadi masalah lagi dikemudian hari. Plt Gubsu juga sudah menekankan, kalau yang tak membayar tagihan tersebut adalah Kabiro Umum yang lama, jadi dengan adanya SPJ ini, maka saya sudah bisa melakukan penyelesaian masalah. Karena saya juga tak mau anggaran yang sudah ada peruntukannya malah habis untuk membayarkan tunggakan itu,” tuturnya.

Sehari sebelumnya, Nurlela menerangkan hari ini (4/8) harusnya sudah dilakukan pembayaran. Namun, karena tak ingin menjadi masalah di kemudian hari, Nurlela mempelajari SPJ tersebut. Dan secepatnya Nurlela akan menyelesaikan pembayaran tunggakan listrik tersebut.

Seperti diberitakan Sumut Pos edisi Kamis, 4 Agustus 2011, jajaran pemerintahan lengah menunaikan kewajiban membayar rekening listrik di lima lokasi vital di Kantor Gubsu, Bapedasu, Binagraha, Wismatamu dan Rumah Dinas Gubsu. Tunggakan pun terjadi hingga 4 bulan dengan nilai Rp189 juta.

Akibat kelalaian ini, PT PLN sebagai penyedia layanan listrik mengambil tindakan tegas. Aliran listrik ke tiga dari lima lokasi dimaksud diputus. Ketiga lokasi itu adalah kantor Bapedasu, Wismatamu dan Binagraha.(saz)

Inalum Tidak Lagi Prioritas

MEDAN-Hasil rumusan yang ditunggu-tunggu oleh Tim Pansus PT Inalum DPRD Sumut belum selesai. Tim perumus yang terdiri dari Bapedasu mewakili Pemprovsu dan 10 Pemkab/Pemko belum juga menyelesaikan rumusan tersebut. Padahal, tenggat waktu yang diberikan Tim Pansus PT Inalum DPRD Sumut akan jatuh tempo Agustus 2011 ini.
Sekretaris Pansus PT Inalum DPRD Sumut Guntur Manurung menjelaskan, hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil rumusan dari tim perumus. “Sepertinya mereka sudah mendapatkan hasil rumusan. Namun, untuk memfinalisasi perlu dilihat lagi oleh Bapedasu selaku koordinator dari 10 Pemkab/Pemko,” katanya, Kamis (4/8).

Guntur menduga, Bapedasu terlalu sibuk dengan pekerjaan lain. Sehinga Inalum kini tak menjadi prioritas. “Kita berharap konsep dan buah pikiran dari Pemprovsu dan 10 Pemkab/Pemko ini secepatnya diselesaikan. Dengan begitu, kita bisa secepatnya memproses ke paripurna,” tuturnya.

Seperti telah diberitakan sebelumnya, tim perumus dalam menyukseskan pengelolaan PT Inalum pada 2013 mendatang masih jalan di tempat. Pasalnya tim perumus yang baru dibentuk pada Jumat (15/7) lalun
dan diketuai Kepala Bapeda Sumut bersama 10 Pemkab/Pemko, masih diproses dalam tahap pembahasan konsep rekomendasi.

Rekomendasi ini nantinya dipersiapkan untuk diajukan ke pemerintah pusat, yang sebelumnya harus diparipurnakan. Dan rekomendasi ini harus sudah ada paling lambat Agustus 2011 ini.

Pasalnya, pada Agustus 2011 ini akan dilakukan rapat internal Pansus. “Rapat internal ini nantinya akan membahas hasil rumusan yang selama ini sudah dilakukan tim perumus. Jika mereka belum memberikan hasil rumusan itu, maka rapat ini akan terkendala. Maka itu, kita mendesak Pemprovsu dan 10 Pemkab/Pemko segera menyampaikan hasil tersebut,” tegas Guntur.

Kader Partai Demokrat ini juga menyampaikan, dengan digelarnya rapat internal ini, maka rumusan yang diajukan Pemprovsu dan 10 Pemkab/Pemko sudah bisa disampaikan kepada pimpinan. “Tentunya rapat internal ini akan menghasilkan keputusan yang menjadi rekomendasi dari Pemprovsu dan 10 Pemkab/Pemko. Nah, ini selanjutnya akan disampaikan ke Ketua DPRD Sumut yang kemudian akan di paripurnakan,” jelas Guntur.
Setelah diparipurnakan, sambungnya, maka Pansus PT Inalum DPRD Sumut akan menyampaikan hasil tersebut ke Plt Gubsu. “Melalui Plt Gubsu ini nantinya rekomendasi tersebut akan disampaikan ke Pemerintah Pusat,” tuturnya. (saz)

Keluarga Itu Benteng Terakhir

Sahur Bersama Pengusaha Muda, DR HC H Ajie Karim

Berkumpul bersama keluarga merupakan hal terpenting bagi pengusaha muda H Aji Karim (35) setiap bulan Ramadan tiba. Setidaknya hal itu yang terlihat pada kunjungan Tim Sumut Pos di kediamannya di Jalan Perintis Kemerdekaan No 152 Binjai, Rabu (3/8).

INDRA JULI-Binjai

Setelah menghubungi melalui selular, rombongan Tim Sahur Bersama Tokoh pun kembali ke sebuah bangunan dua lantai bergaya western yang dikelilingi pagar besi berwarna cokelat. H Ajie Karim pun sudah terlihat menunggu di gerbang yang sudah terbuka. Mengenakan kaos Ripcurl dan celana panjang casual berwarna putih.

“Aduh salah ngasih nomor tadi. Nomor rumah aku pun bisa lupa. Ayok lah kita ke dalam,” ajak H Ajie Karim yang berjalan lebih dulu ke dalam bangunan yang terletak di lahan seluas 40 x 100 meter itu.

Diawali pos securiti, rombongan pun menyusuri pekarangan rumah yang ditumbuhi pohon nyiur itu. Sementara di sisi kiri tampak lapangan olahraga bulu tangkis yang kerap digunakan untuk menjaga kebugaran tubuh pemiliknya. Terdengar pintu depan rumah terbuka namun kembali ditutup karena rombongan memilih masuk dari pintu samping. Jalan yang tadi dilalui H Ajie Karim. Dua mobil mewah, Toyota Altis dan Toyota Fortuner, keduanya berwarna silver terparkir di garasi.

Perjalanan pun langsung menuju dapur yang bersebelahan dengan ruang makan. Tampak dua wanita sedang mempersiapkan sajian sahur pagi itu.

Dari sebuah pintu, rombongan dibawa ke bahagian belakang rumah.

Dari teras berukuran 5×15 Meter itu tersaji sebuah taman yang begitu asri. Tempat duduk dari batu, kolam dengan jembatan lengkung di atasnya, dan air terjun mini di sudut tembok dengan penerangan yang tepat. Seolah ingin melengkapi segarnya udara pagi itu.

Sembari menunggu saat sahur tiba, H Ajie Karim mengajak rombongan bersantai di atas tikar bambu yang sudah terbentang di situ. Ditemani teh manis panas, berbagai topik pembicaraan ringan mengalir diselingi canda. Dari cerita masa lalu tentang kampung halaman, Tanah Jawa. Topik itu mendapat sambutan dari Wakil Pimpinan Redaksi Sumut Pos Pandapotan Siallagan yang juga menjalani masa kecil di daerah yang sama.

Peraih gelar Doktor Honoris Causa (DR HC) di Universitas Padjajaran 2003 silam ini menuturkan perjuangan di awal merintis usaha di bidang advertising. Modal dari menggadaikan rumah orangtua yang dikelola dengan baik dapat memberi kebebasan seperti saat ini. Bahkan berhasil dikembangkan ke berbagai lini seperti perkebunan, property, otomotif. Begitu juga dengan bisnis kuliner sudah mulai dibidik.

“Seperti persahabatan, bisnis juga khususnya di bidang jasa sangat menjaga kepercayaan. Jadi tetaplah melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh dan jujur. Sekali tidak dipercaya, kesuksesan pun menjadi hal yang mustahil,” tegasnya.

Dirinya pun begitu bersemangat ketika disinggung mengenai hobi. Terutama di bidang otomotif. Dari roda dua hingga roda empat khususnya reli yang pernah dilakoninya beberapa lama. Koleksinya pun masih tersimpan baik di antaranya satu mobil Mitsubishi dan dua mobil Subaru. Begitu juga dengan special engine, mesin khusus balapan, dan motor Harley Davidson.

“Sudah kurang juga nyalinya untuk turun di reli. Jadi koleksi gitu. Kalau hobi ini memang tergantung mood,” tuturnya.
Pembicaraan lalu terhenti setelah putri sulung datang membisikkan sesuatu kepadanya. Tampaknya hidangan sahur hari itu sudah siap. Ajakan pun tak menunggu lagi, dipimpin H Ajie Karim, rombongan menuju ruang makan yang tadi dilewati. Sang istri, Hariati Sari tampak sibuk menyiapkan hidangan untuk kedua putri kecilnya. Menu yang terdiri dari nasi putih, udang, sayur gori, gulai ayam kampung, ayam kampung goreng, rending daging, burung ruak-ruak goreng, dan teh manis dingin. Sebagai pencuci mulut ada buah rambutan.

“Kalau menu sahur tidak ada yang terlalu istimewa. Tapi kita juga anak-anak memang suka makan ayam kampung. Pokoknya harus ada. Kebetulan anak-anak lagi mau makan yang gulai makanya dibuat,” tutur Hariati Sari sembari menemani kedua putrinya bersantap sahur.

Sembari menyantap hidangan yang ada, pembicaraan pun berlanjut. Sebagai salah satu pengurus inti partai Gerindra Sumut, H Ajie Karim menaruh perhatian pada perkembangan politik di Sumut. Termasuk kepentingan-kepentingan yang menjadi tujuan dari masing-masing calon. Meskipun untuk itu dirinya memiliki kiat tersendiri, terutama dalam menghadapi persaingan yang ketat semasa mencalonkan diri sebagai anggota legislative pada Pilkada 2009 lalu. Baik dalam hal pendanaan begitu juga dengan antisipasi resiko terbesar.

“Saya memang pertama kali berkecimpung di politik ya di partai Gerindra karena Pak Prabowo itu idola saya. Mungkin ini juga bahagian dari ego seperti manusia lainnya. Tapi yang penting di awal dulu saya lebih dulu membicarakan dengan keluarga. Karena keluarga adalah pertahanan terakhir kita. Kalau uang itu adalah bagian dari pengorbanan, cukup 10 persen dari asset kita. Jadi tidak terlalu khawatir kalau pun kalah. Yang penting keluarga mendukung kita. Itu yang tetap menjadi pegangan saya yang political bisnis,” bebernya.

Di ujung pembicaraan, pria yang murah tersenyum ini membeberkan pandangannya akan pasangan hidup. Bahwa istri sebagai teman hidup tidak perlu memiliki kecantikan fisik melainkan hati yang baik dan menurut dengan pasangannya. “Bagaimana pun yang pertama itu lebih mengenal kita daripada yang datang belakangan,” pungkasnya. (*)

Kejaksaan Telurusi Aliran Dana

Kredit BNI Salahi SOP Rp129 Miliar

MEDAN-Hingga saat ini penyidikan penyalahgunaan standar operasi prosedur (SOP) penyaluran kredit perbankan di Bank BNI Cabang Pemuda Medan senilai Rp129 miliar, masih berlangsung di Kejatisu. Selain telah melakukan pemeriksaan terhadap pihak BNI Cabang Pemuda Medan, juga masih memburu Direktur PT Bahari Dwi Kencana Boy Hermasyah.

Asisten Tindak Pidana Khusus (Aspidsus) Kejatisu Mansyur SH, mengatakan kalau pihaknya tengah menelusuri aliran dana tersebut. pada wartawan Kamis (4/8). “Kejatisu menelusuri, siapa saja yang terlibat dalam penyaluran yang menyalahi SOP tersebut,” beber Mansyur SH.

Kejatisu juga menyelidiki pelarian Boy Hermansyah untuk segera dijemput paksa guna dimintai keterangannya dalam rangka klarifikasi. “Boy Hermansyah selaku Direktur PT Bahari Dwi Kencana yang berkantor di Peureulak, Aceh Timur, saat ini masih kita telusuri dimana keberadaannya guna dilakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan,” tegas Boy Mansyur.

Penerima pengajuan kredit yang menyalahi SOP senilai Rp133 miliar, sambung Mansyur, hingga saat ini belum ada etika baik untuk memenuhi panggilan penyidik kejaksaan.

Penyimpangan SOP itu terjadi karena PT Bahari Dwi Kencana tidak melengkapi persyaratan sebagaimana mestinya tetapi oknum pejabat bank tersebut meloloskan pegajuan kredit. Meski telah melampirkan beberapa persyaratan, yakni laporan keuangan perusahaan, laporan aprasial dan laporan lainnya, penyidik menduga proses dan izin kelengkapannya tidak benar. Akan tetapi permohonan kredit tersebut tetap diproses serta dianalisa pada Sentra Kredit Menengah (SKM) BNI 46 wilayah Medan.

Proses selanjutnya maka pihak pihak BNI mengeluarkan Memorandum Analisa Kredit (MAK), pada MAK tersebut menyebutkan bahwa permohonan pinjaman wajar dipertimbangkan, maka tahap berikutnya permohonan pemimjaman dikirim ke PT BNI 46 Pusat di Jakarta.

Setelah pengajuan diproses pada BNI 46 pusat di Jakarta, pihak Bank menyetujui permohonan kredit Rp129 miliar, dari pengajuan permohonan pemimjaman Rp133 Milliar. Kredit baru bias dikucurkan kalau semua persyaratan sudah dipenuhi PT Bahari Dwi Kencana.

Tetapi berdasarkan fakta yang diperoleh, pencairan permohonan pinjaman sudah dikucurkan Rp118 miliar yang dikeluarkan pada Desember 2010 lalu dengan kontrak perjanjian pembayaran selama 59 bulan Sedangkan seluruh persyaratan belum dipenuhi perusahaan yang bergerak dalam usaha pengelolaan kelapa sawit di Sumatra Utara itu.
Tim penyidik menemukan sejumlah tandatangan Boy Hermansyah selaku Direktur PT Bahari Dwi Kencana dan Komisaris PT Bahari Dwi Kencan Ir JSL serta pejabat BNI 46. Pihak penyidik Intel Kejatisu sendiri sudah memanggil dan pemeriksaan 8 orang dari PT Bahari Dwi Kencana maupun pihak BNI 46 Cabang Medan.(rud/mag-9)

Dua Ribu Tersangka, Lima Ribu Usaha Ditutup

Susu Bayi Beracun Sengaja Disebar di Cina

BEIJING – Pasca ditemukannya susu tercemar melamin tinggi yang menewaskan balita, Cina terus menyelidiki produsen produk susu itu demi memastikan keamanan dan kesehatan pangan di negaranya. Hasilnya, pemerintah menangkap sekitar 2 ribu orang dan menutup hampir 5.000 tempat usaha.

Pemerintah Negara tirai bambu itu terus berkomitmen melakukan upaya penumpasan besar-besaran terkait penyebaran makanan aditif ilegal, setelah muncul gelombang ketakutan publik atas kontaminasi makanan.
Selanjutnya, Cina meluncurkan kampanye pada April menyusul serentetan skandal makanan tercemar, termasuk daging babi yang ditemukan di pasar sarat dengan bakteri yang dilaporkan bersinar dalam gelap.

Komisi Keamanan Pangan pemerintah dalam sebuah pernyataannya menyebutkan hampir enam juta perusahaan makanan telah diselidiki dan lebih dari 4.900 ditutup karena ilegal.

Polisi juga telah menghancurkan produksi makanan bawah tanah dan tempat-tempat penyimpanan, serta menangkap sekitar 2.000 tersangka. Polisi menegaskan  siapapun yang melanggar hukum akan dihukum berat.

Secara keseluruhan pemerintah Cina sudah memeriksa 5,92 juta perusahaan produksi dan distribusi makanan. Dari jumlah itu ditemukan 1.200 kasus penambahan zat makanan yang tidak boleh dikonsumsi manusia. Misalnya, beras dengan kandungan logam berat dan roti yang mengandung bahan pengawet yang dilarang.

Cina berjanji membersihkan industri makanannya setelah kasus produk susu tercemar dengan bahan kimia industri melamin, untuk memalsukan kandungan protein. Insiden susu tercemar itu telah menewaskan sedikitnya enam bayi dan membuat 300 ribu yang lain sakit pada tahun 2008.

Pada 2009 negara mengesahkan undang-undang keamanan pangan untuk mencoba meredakan kekhawatiran publik. Tapi pemerintah terus menemukan tauge dicampur dengan bahan penyebab kanker nitrat, roti kukus dengan pengawet kimia terlarang dan nasi dicampur dengan logam berat, hal itu mendorong dilakukannya tindakan keras terbaru. (bbs/jpnn)

Giliran Thailand Diterjang Badai Nockten, 7 Tewas

BANGKOK – Belum tuntas bencana dua badai di Filipina, dan Korea Selatan. Kini, badai tropis Nock ten itu menyerang Thailand. Akibatnya banjir setelah hujan deras melanda 16 provinsi negara itu.

Sebanyak 12 orang terluka, empat lainnya hilang dan tujuh orang tewas dalam banjir dan tanah longsor. Hujan deras menghantam Thailand dan memicu banjir serta tanah longsor. Demikian seperti diberitakan AFP, Kamis (4/8).

Badai yang menimbulkan banjir bandang itu merendam ribuan rumah penduduk dan melumpuhkan fasilitas publik seperti kereta api, arus lalulintas jalan raya dan sejumlah aliran listrik. Tak hanya itu, warga juga kesulitan mendapatkan air bersih. Badai Nock-Ten di Filipina menewaskan sekira lebih dari 70 orang. Selain Nock-Ten, Filipina juga dilanda Topan Muifa. Nock-Ten dikabarkan menerjang Korea Selatan dan Vietnam pada Sabtu pekan lalu. (bbs/jpnn)

PBB: Yaman Bisa Hancur Seperti Somalia

SANAA – Kekerasan yang berkelanjutan di Yaman disertai meningkatnya angka kematian bisa mengantarkan negeri itu ke perang saudara seperti yang pernah terjadi di Somalia.

Demikian disampaikan seorang peneliti politik dari Universitas Hodeidah, Mujeeb Abdurrahman dikutip IRIN, Kamis (4/8). Menurutnya, apa terjadi di Yaman bukan lagi merupakan aksi damai, hal itu sudah menjadi konflik kekuasaan antara Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh dan para oposisi.

PBB sudah mengirim utusan ke Yaman untuk mengatasi situasi di negara itu, kondisi di Yaman tetaplah sama. “Pimpinan Yaman hanya memiliki dua pilihan, sepakat menerima transfer kekuasaan atau menyaksikan negaranya hancur dan berubah seperti Somalia,” ujar utusan PBB di Yaman Jamal bin Omar.

Pada 30 Juli, dikabarkan 250 orang tewas saat bentrokan pasukan Yaman dengan oposisi. (bbs/jpnn)

Menu Spesial untuk Suami

Laily Nuh

Ramadan benar-benar diperlakukan istimewa oleh Laily Nuh, istri Mendiknas Mohammad Nuh. Termasuk, soal menu berbuka. Dia menyatakan memiliki menu andalan yang wajib tersedia di rumah saat berbuka dan Lebaran nanti.
“Bapak itu sukanya makan ikan dan daging kambing. Terutama ikan yang rasanya gurih. Cara masaknya juga harus digoreng agak kering,” jelasnya di sekretariat Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) kemarin (4/8).

Menurut Laily, Nuh paling suka daging kambing yang dimasak sate dan opor. Meski dirinya selalu menyiapkan menu istimewa tersebut, kesibukan sang suami di luar rumah membuat berbuka bersama merupakan harga yang sangat mahal bagi keluarganya.

“Tapi, sesibuk apa pun bapak, untuk berbuka puasa bersama pada hari pertama, pasti selalu disempatkan. Bahkan, anak saya yang kuliah di luar negeri pulang agar bisa kumpul sama-sama,” urainya.(luq/jpnn)

Jaksa Fahmi tak Lolos

Hasil Seleksi Assessment Pansel KPK

JAKARTA- Ocehan Nazaruddin nampaknya kembali memakan korban. Sebab, kemarin panita seleksi (pansel) pimpinan KPK mendepak Sutan Bagindo Fachmi, kajati Sumbar sebagai calon pimpinan KPK dalam tahap selanjutnya. Sore kemarin, pansel yang dipimpin Patrialis Akbar itu mengumumkan hasil seleksi tahap assessment di kantornya.
Dari 17 nama yang lolos dalam tes makalah, kemarin pansel mengumumkan bahwa hanya 10 orang yang dinyatakan lolos uji assessment. Dari sepuluh nama tersebut nama Fachmi tidak tercantum. Diduga kuat, tidak lolosnya Fachmi lantaran muncul ocehan Nazaruddin yang nyebut jaksa senior itu pernah memberikan sejumlah uang kepada Ketum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

Sebelumnya, pansel juga mencoret tiga nama intern KPK yang mencalonkan diri. Yakni Wakil Ketua KPK Chandra M Hamzah, Deputi Penindakan KPK Ade Raharja dan juru bicara KPK Johan Budi. Karena disebut-sebut Nazaruddin, tiga nama tersebut akhirnya dicoret. Padahal nilai tes makalah ketiganya termasuk tinggi.

Patrialis langsung membantah bahwa tidak lolosnya Fachmi dan tiga petinggi KPK itu terkait dengan nyanyian Nazaruddin.

“Kami bekerja profresional dan tidak mendeskriditkan orang hanya dengan nyanyian Nazaruddin. Pemilihan nama-nama ini melalui proses yang demokratis,” kata Fatrialis. Lebih lanjut Patrialis menerangkan sepuluh nama yang lolos lihat grafis. “Mereka yang terpilih adalah orang-orang yang tebaik,” tutur Patrialis. Dia lalu menjelaskan, Senin (15/8) mendatang, kesepuluh orang ini akan kembali bertarung untuk memperebutkan delapan tempat yang akan dikirimkan ke DPR melalui proses wawancara.

Kemudian, pada Kamis (18/8) delapan nama akan diumkan dan akan diserahkan ke presiden. Keesokan harinya, presiden akan menyerahkan delapan nama itu ke DPR untuk mejalani fit and proper test hingga terpilih empat nama menggantikan pimpinan KPK saat ini.

Sementara itu Sutan Bagindo Fahmi, mengaku sudah menerima keputusan Pansel KPK. Fahmi yang belakangan heboh dikaitkan dengan buronan KPK M Nazaruddin menuturkan, dia yakin keputusan Pansel tak meloloskan dirinya dalam seleksi capim KPK, tak ada kaitannya dengan tudingan Nazaruddin. “Nggak lah. Saya percaya pada Pansel. Hasil Pansel pasti yang terbaik,” katanya, Kamis (4/8). Fahmi pula memilih berpikir positif terhadap keputusan tersebut. “Ya, sudah. Ini kan hasil Pansel. Saya ikhlas saja,” tandasnya. (kuh/aga/jpnn)

10 Pimpinan KPK Yang Lolos Assessment

  1. Abdullah Hehamahua (penasehat KPK)
  2. Abraham Samad (advokat)
  3. Adnan Pandupradja (Kompolnas)
  4. Aryanto Sutadi (purnawirawan polri)
  5. Bambang Widjajanto (advokat)
  6. Egi Sutjiati (praktisi hukum)
  7. Handoyo Sudrajat (Deputi Pengawas Internal KPK)
  8. Sayid Fadhil (akademisi)
  9. Yunus Husein (Ketua PPATK)
  10. Zulkarnain (staf ahli jaksa agung)