28 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14784

Ingin Gunakan Listrik

085261249xxx

Pak, kami warga masyarakat Dusun II Desa Ahedano ingin sekali menggunakan listrik PLN, namun kami masih belum mengetahui berapa biaya dan apa saja syarat-syarat supaya desa kami (dusun II) bisa menggunakan listrik PLN. Mohon penjelasannya pak. Terimakasih dari Harpendik M Waruwu, Email:pendikwar@yahoo.com, Alamat: Desa Ahedano dusun II Kec. Idano Gawo Kab. Nias-SUMUT.

Listrik Belum Terpasang

Belum terpasangnya listrik di Desa Bapak kemungkinan disebabkan jauh dari sambungan, gardu terdekatnya tidak memenuhi syarat untuk pemasangan baru. Dan untuk meningkatkan daya itu, PLN telah melaksanakan program dengan Sewa Pembangkit, Revitalisasi, dan pembangunan PLTU 3×7 mw yang saat ini masih dalam tahap pelepasan lahan oleh tim 9 yang berasal dari pemko gunung Sitoli, dengan lokasi di desa Dahana dengan luas lahan yang direncanakan 12 ha.

Diperkirakan pembangunannya memakan waktu sekira 18 bulan dan diperkirakan 2012 sudah akan mulai beroperasi dengan kapasitas yang lebih tinggi. Kiranya ke depan akan dapat teratasi dengan baik akibat saat ini kita masih mengalami keterbatasan kapasitas pembangkit listrik.

Lilik Hadi Santoso, Manager Cabang PLN Gunung Sitoli

AKBP Mindo Tampubolon Segera Ditahan

Tersangka Pembunuh Istri

JAKARTA- AKBP Mindo Tampubolon menepis seluruh tuduhan yang dilontarkan penyidik dalam kasus pembunuhan Putri Mega Umboh. Namun demikian, penyidik Bareskrim Polri tetap membidik Mindo yang sudah menjadi tersangka otak pembunuhan atas istrinya sendiri itu.

Kepala Divisi Humas Polri, Irjen (Pol) Anton Bachrul Alam, menyatakan, meski saat ini Mindo tidak ditahan namun penyidik terus mengumpulkan bukti. “Masih dikumpulkan bukti-bukti dan fakta hukum, agar nantinya bisa dilakukan penahanan,” kata Anton di Jakarta, Rabu (3/8) petang.

Karenanya saat ditanya tentang motif pembunuhan atas putri Kombes James Umboh itu, Anton belum bisa merincikannya. “Masih kita dalami,” tandas mantan Kapolda Kepri itu.

Lebih lanjut Anton mengatakan, penyidikan masih terus dikembangkan. Selain itu penyidik juga masih menunggu hasil otopsi atas jenazah Putri Mega Umboh.

Dalam kesempatan sama Anton juga membantah adanya tudingan bahwa penyidik dintervensi. Anton menegaskan, kalaupun Mindo tidak ditahan bukan berarti karena adanya intervensi. “Kan tetap dikenai wajib lapor,” katanya.
Sebelumnya, pada Senin (1/8) lalu Mabes Polri mengumumkan penetapan status tersangka terhadap Mindo. Kasubditreskrimsus Polda Kepri itu dianggap sebagai otak pembunuhan atas istri nya. (zul/ara/jpnn)

Bos TVI Express Tipu 800 Member

MEDAN- Setelah dilakukan pemeriksaan intensif, akhirnya Pimpinanan Perusahaan TVI Express resmi ditahan Polsek Sunggal, Rabu (3/8) sore. Sementara kantor MLM TVI Express di Komplek Perumahan Padang Hijau Blok A No 15 Diski Kecamatan Sunggal Deli Serdang masih disegel.

Ardan Sivah (33), warga Jalan Pala,  Dusun III, Desa  Sei Mencirim, Kecamatan Sunggal Deli Serdang ini merupakan penanggung jawab TV1 Expres. Dia diduga telah menipu 800 member (nasabah) nya. Kini Ardan yang sebelumnya bersembunyi di Rantau Prapat terpaksa meringkuk di sel tahanan.

Sebulan lebih bersembunyi di daerah itu, akhirnya pria tersebut ditangkap oleh nasabahnya sendiri yang juga oknum TNI. Tersangka ditangkap, Minggu (31/7) kemarin dan kemudian diserahkan ke Polsek Sunggal. Setelah dilakukan penyelidikan pria tersebut akhirnya dijebloskan ke sel tahanan Mapolsek. “Hingga saat ini masih 3 orang secara resmi membuat pengaduan ke polsek,” ungkap Kapolsek Sunggal, Kompol Sonny M Nugroho Tampubolon, Sik.

Sementara itu, Ardan Sivah tertutup saat diwawancarai wartawan. Lelaki yang bertubuh kecil ini hanya memandang wartawan koran ini saat mencoba diwawancarai di ruangan Juper Mapolsek Sunggal.  Sivah mengaku dirinya telah menipu 800 nasabah yang menanamkan modalnya. “Kenapa rupanya. Aku ditangkap karena menipu. Apa urusanya sama kau,” ujarnya kepada wartawan koran ini.

Sivah mengaku, bahwa dirinya sendiri yang mengajak para warga untuk menanamkan modalnya uuntuk dilipatgandakan. “Aku bosnya, orang lain kusuruh mancari nasabah,” ungkapnya. Sivah pun mengaku dirinya membuka kantor “penipuan” itu mulai bulan April lalu. “Mulai bulan empat bang, kalau yang di Medan ini udah tutup,” ungkapnya.

Karena sudah “dikejar-kejar” nasabahnya, Sivah pun langsung melarikan diri ke rantau Parapat, Labuhan Batu. Disana, Sivah mengaku sudah membuka kantor baru TV1 Expres yang baru. “Baru sebulan disana. Lagian apa urusanmu,” ungkapnya lagi, sembari mengaku bahwa uang yang mencapai miliaran itu dibuatnya untuk foya-foya Medan-Jakarta.(mag-7)

Bagaimana Agar tak Terkena Opal

06176899xxx

Halo PLN, saya pelanggan yang ingin memasang aliran listrik di rumah saya. Bagaimana agar saya tidak terkena sanksi pelanggaran (razia OPAL) atas segel-segel meteran dari pihak Bapak? Terima kasih.

Lindungi Segel Tera KWh Meter

DENGAN rasa memiliki serta menjaganya dengan baik atas segala fasilitas PT PLN (Persero) yang ada di wilayah hunian Anda, sebetulnya Anda telah melangkah dan berbuat demi kebaikan anda sendiri. Tentu saja rasa memiliki itu tak perlu dibebani kewajiban mengganti setiap fasilitas yang rusak. Telitilah perjanjian kontrak Anda dengan PT PLN (Persero). Disitu akan menjelaskan apa saja kewajiban Anda dan mana wewenang PT PLN (Persero).

Jika terjadi kerusakan atau kelainan pada jaringan instalasi milik PT PLN (Persero), APP atau SMP (Saluran Masuk Pelayanan). Laporlah secepatnya, lalu mintalah tanda bukti lapor dari petugas PT PLN (Persero) yang menerima laporan Anda. Sebut bahwa laporan Anda, tak digubris oleh petugas PT PLN (Persero) yang kemudian menyebabkan kerusakan yang lebih parah. Dengan surat bukti laporan Anda pada petugas PT PLN (Persero). Anda bukan cuma terbebas dari kesalahan yang mungkin bisa membawa Anda ke sanksi pelanggaran. Tapi Anda juga akan membantu mendisiplinkan petugas yang kurang tanggap. Petugas dengan mental kerja seperti itu, tentu akan terkena sanksi atas kelalaiannya.

Pada saat lainnya juga dibutuhkan partisipasi Anda. Misalnya pada waktu pemasangan baru atau penggantian APP. Pastikan kembali bahwa kondisi APP sesuai dengan yang tertulis pada Berita Acara Pemasangan APP. Coba teliti dengan seksama apakah segel tera kWh Meter, segel terminal kWh Meter, segel alat pembatas, serta segel kotak meter seluruhnya dalam keadaan lengkap.

Jaga dan lindungi seluruh segel-segel tadi, agar senantiasa lengkap dan asli milik PT PLN (Persero).

Raidir Sigalingging, SE
DM Komunikasi PT PLN
(Persero) Wilayah Sumut

Rehab Gedung DPRD Telan Biaya Rp2 Miliar

LUBUK PAKAM- Rencana rehabilitasi gedung DPRD Deli  Serdang diperkirakan menelan biaya sekira Rp2 miliar dari APBD 2011. Hal ini disampaikan Sekretaris DPRD H Iqbal Nasution, ketika dihubungi, Rabu (3/8).

Menurut Iqbal, rehabilitasi gedung DPRD itu, karena desakan akan kebutuhan ruang rapat, komisi dan fraksi yang sudah tidak mampu menampung kegiatan dewan.

Alasan lain mendesaknya rencana rehabilitasi gedung, saat ini hanya satu ruang rapat yang mampu menampung 20 orang peserta rapat, yaitu ruang komisi A. “Nah, bila komisi lain menampung aspirasi rakyat yang datang ke kantor DPRD, terpaksa mengunakan ruang komisi A,” jelasnya.

Sementara itu, ruang komisi yang ada, saat ini hanya berkapasitas 10 orang. Padahal setiap komisi rata-rata anggotanya belasan orang. Bila ada rapat, terpaksa harus berdesak-desakan. Bukan itu saja, bila ada kujungan kerja anggota DPRD Kabupaten lain, juga harus mengunakan ruang komisi A. Bahkan, terkadang anggota komisi A harus pindah keruangan komisi lain sembari menunggu selesainya kegiatan di komisi A tersebut.

Dalam rencana rehabilitasi gedung itu, nantinya akan memiliki dua lantai, yang meliputi ruang komisi dan fraksi, ruang press room, serta ruang rapat kecil yang berkapasitas sekitar 30 orang, plus ruang adminitrasi lainnya.

Ketika ditanya apakah akan dibangun ruangan untuk setiap anggota dewan?, Iqbal menegaskan, belum memiliki rencana membangun ruangan pribadi, karena keterbatasan dana.(btr)

Mantan Kapolres Siantar Terancam 5 Tahun Penjara

Sidang Perdana Kasus Penganiayaan Wartawan

MEDAN- Mantan Kapolres Pematang Siantar, AKBP Fatori, menjalani sidang perdana di Pengadilan Negri (PN) Siantar, Rabu (3/8/2011) siang. Fatori didudukkan sebagai pesakitan atas tuduhan melakukan penganiayaan terhadap Andi Irianto Siahaan (30) wartawan Trans TV.

Persidangan dengan agenda pembacaan dakwaan itu, dipimpin Majelis Hakim Patra J. Zirou dan hakim anggota Janes purba dan Ulina Marbun dimulai pukul 10.00 WIB. Proses persidangan mendapat pengawalan dari tiga anggota polisi Mapolres Pematang Siantar.

Dalam dakwaannya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ronald Nainggolan dan Herri Santoso dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Pematang Siantar, menyatakan Fatori melakukan penganiayaan terhadap Andi Siahaan saat di ruang olahraga Mapolres Pematang Siantar pada 30 November 2010 lalu, sekitar pukul 16.15 WIB.

Penganiayaan terjadi setelah korban menolak dipindahkan ke salah satu sel khusus. Kesal dengan penolakan korban, terdakwa yang saat itu menjabat Kapolres Pematang Siantar langsung mendatangi korban. Tiba-tiba terdakwa memukul wajah korban menggunakan tangan kiri. Akibatnya, bibir korban pecah dan berdarah.

Terdakwa kemudian mengambil sarung tinju dari tangan salah satu tahanan dan memasang ke tangan kiri terdakwa. Kemudian terdakwa memukuli korban bertubi-tubi di depan sejumlah tahanan hingga mengakibatkan kepala bagian belakang korban lebam. Terdakwa dijerat dengan pasal 351 ayat 1 KUHPdengan ancaman 5 tahun penjara.

Fatori yang hadir didampingi pengacaranya, secara tegas membantah isi dakwaan. Dia mengaku keberatan atas dakwaan JPU dan berencana mengajukan eksepsi. Sidang lanjutan akan digelar Rabu (10/8) dengan agenda eksepsi terdakwa.(mag-5/smg)

20 Orang Meninggal Digigit Anjing

MEDAN- Kasus rabies di Sumatera Utara (Sumut) kian mengkhawatirkan. Berdasarkan data yang diperoleh di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, kurun Januari-Juli 2011, kasus gigitan anjing sebanyak 1.567 dan 20 penderita diantaranya meninggal dunia.

Kepala Seksi (Kasi) Bimbingan dan Pengendalian (Bimdal) P2P Dinkes Sumut Sukarni, Rabu (3/8) menjelaskan, sebanyak 1.091 penederita gigitan anjing, sudah diberikan Vaksin  Anti Rabies (VAR).

“Kasus terbesar terjadi di Dairi dengan 150 gigitan, seluruhnya diberi VAR dan satu orang tewas,” jelasnya.
Gigitan anjing terbanyak kedua, terdapat di Kota Medan, dengan jumlah 141 gigitan, dimana 66 penderita diberi VAR dan 1 penderita meninggal dunia. Peringkat ketiga kasus terbanyak yakni Samosir dengan jumlah 125 gigitan, 83 diberi VAR.
Sukarni mengatakan, faktor tingginya kasus rabies yang terjadi di Sumatera Utara karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam merawat hewan peliharaan seperti pemberian vaksin hewan dan cara pemeliharaan hewan dengan benar.

“Masyarakat juga masih menganggap enteng atau hal yang sepele kasus rabies ini. Ketika mereka mendatangi layanan kesehatan untuk melakukan perobatan, ternyata pernah terkena gigitan anjing,” ungkapnya.
Untuk mengatasi hal ini, butuh keseriusan kabupaten/kota dalam menyediakan vaksin VAR, guna menekan angka rabies tersebut.

“Ada yang sudah menyediakan, ada yang masih dalam pengajuan APBD dan ada yang masih dalam tahap proses tender. Kalau menurut saya, tidak apa-apa kalau terlambat menganggarkan VAR, karena VAR masih tersedia hingga 2012,” ujarnya.

Dari total kasus tersebut, Sukarni mengatakan, 20 penderita rabies meninggal dunia setelah positif terinfeksi rabies atau dikenal dengan Lyssa. (jon)

Bayi Laki-laki Tewas Mengapung

TEBING TINGGI- Seonggok bayi berjenis kelamin laki-laki yang masih memiliki tali pusar, ditemukan tewas mengapung di Sungai Padang, tepatnya di Lingkungan II, Kelurahan Tanjung Marulak Hilir, Kecamatan Rambutan, Kota Tebing Tinggi, Rabu (3/8) sekira pukul 16.00 WIB.

Bayi laki-laki diduga hasil hubungan gelap itu, pertama kali ditemukan Ucok (45), warga sekitar saat mencari cacing di pinggiran sungai. Saat itu, dia melihat jasad bayi sudah mulai membusuk. “ Saya lihat seperti boneka mengapung, setelah dari dekat diperhatikan, rupanya sesosok mayat bayi laki-laki yang masih memiliki tali pusar,” kata Ucok pencari cacing.
Kapolsek Rambutan AKP M Simarmata bersama Tim Identifikasi Polres Tebing Tinggi yang datang kelokasi penemuan langsung melakukan pemeriksaan kepada bayi.(mag-3)

Vila dan Hotel Diduga Penyebab Longsor

KARO- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo, diminta  segera  menghentikan operasi villa dan  bangunan hotel yang tidak ramah lingkungan di kawasan Kecamatan Daolat Rakyat dan Berastagi sekitar, pasca bencana longsor yang merenggut tiga  nyawa, warga Dusun Teknol, Desa Sempa Jaya, Senin (1/8) lalu.

Pasalnya, kehadiran bangunan yang mengurangi kawasan hijau, serta resapan air itu, dipastikan akan terus membawa dampak buruk, bagi kehidupan sosial masyarakat sekitar bangunan  hotel dan villa mewah disekitar Kota Berastagi, Desa Sempa Jaya dan Dolat Rakyat. Perubahan  iklim (cuaca ekstrim) beberapa tahun belakangan di Tanah Karo, kedepannya dikhawatirkan akan membawa bencana yang lebih besar.

Peristiwa longsor maut yang terjadi beberapa hari lalu saat sebahagian masyarakat sedang menanti salat tarawih di  Dusun Teknol (Teladan), Desa Sempa Jaya kemarin, bagi  sejumlah pihak dianggap murni akibat bencana alam. Tetapi berkurangnya jalur hijau yang selama ini banyak menahan laju air dirasa juga jadi latar belakang semakin kuatnya tekanan air yang menghantam daya tahan tanah.

Wakil Ketua DPRD Karo Ferianta Purba, mengatakan, pesatnya pembangunan kawasan villa dan pemukiman elite di kawasan Desa Sempa Jaya harus disadari menjadi ancaman pokok dalam upaya penyelamatan lingkungan dan keberlangsungan kehidupan masyarakat sekitarnya. Karena dalam praktiknya, kawasan villa itu sama sekali melanggar ketentuan fungsi hijau pemukiman yang harus menjadi dasar pendirian.(wan)

Wajar Sesuai Teori Ekonomi

Dilema Naiknya Harga Sembako Saat Ramadan dan Menjelang Lebaran

Harga kebutuhan pokok di pasar tradisional Kota Medan terus merangkak naik. Akibatnya, warga pun menagih komitmen Pemerintah Kota (Pemko) Medan dalam menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok.
Krisna, salah satu pedagang bahan pokok di Pusat Pasar Medan mengaku naiknya harga beras dan gula dipicu oleh permintaan konsumen yang terus meningkat. Padahal, hingga saat ini pihaknya belum bisa menambah jumlah stok barang dari distributor.

“Stok barang kami masih sama dengan hari-hari biasa, makanya kami agak menaikkan harga,” kata Krisna, Rabu (3/8).
Hal senda juga diungkapkan Syamsul, salah satu pedagang di Pasar Halat Medan. Dia mengaku, memang terjadi kenaikan harga karena ditingkat distributor juga mengalami kenaikan. “Saat ini rata-rata beras mengalami kenaikan Rp2 ribu hingga Rp4 ribu per goni ditingkat distributor,”ungkapnya.

Dengan adanya kenaikan itu, lanjut Syamsul, pihaknya juga terpaksa menaikkan harga jual eceran. Saat ini, beras jenis kuku balam dijual dengan harga Rp9.000 hingga Rp9.500 per kg, naik dari harga semula Rp8.800 per kg, jenis IR Rp 9.000 per kg naik dari harga semula Rp8.000 per kg. Sedangkan beras jenis ramos dijual dengan harga Rp 9.300 naik dari Rp8.000 per kg.

Untuk gula dia menjual dengan harga Rp12.000 per kg untuk gula putih naik dari harga semula Rp 11.000 per kg, sedangkan gula kuning Rp11.500 naik dari harga semula Rp10.000 per kg.

Sebelumnya, harga sejumlah bahan pokok seperti daging sapi, ayam, tepung terigu, minyak curah, telur dan sayuran telah mengalami kenaikan. Rata-rata mengalami kenaikan antara 5 persen hingga 15 persen dari harga semula.
“Kemungkinan besar harga-harga kebutuhan pokok akan naik lagi beberapa hari menjelang lebaran,”ungkapnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan Syaiful Bahri menilai kenaikan harga kebutuhan pokok di pasar-pasar Kota Medan karena adanya dampak tarik menarik di pasar. “Kan wajar saat kebutuhan meningkat maka harga pastinya akan naik. Itu hal yang wajar dalam teori ekonomi,” kata Sekda Kota Medan Ir Syaiful, di Gedung DPRD Medan, Rabu (3/8).
Syaiful menilai kondisi pasar dengan adanya kenaikan harga itu juga menjadi bagian dari ekonomi pasar saat kebutuhan meningkat maka harga akan tinggi. Dia juga mencontohkan pada saat awal Ramadan beberapa hari lalu, harga ikan di pasar stabil dan malah terjadi penurunan akibat kebutuhan minus namun stok tersedia.

“Seperti ikan di pasar sangat murah waktu awal Ramadan. Itu karena warga memilih daging bukan ikan, makanya ikan murah harganya. Itulah teori ekonominya,” ujarnya.

Saat ditanya mengenai kurang responnya Pemko Medan dan terkesan membiarkan terjadinya kenaikan harga, Sekda membantahnya. Dia malah menilai, kenaikan itu sudah diantisipasinya dengan adanya pasar murah dan pertemuan dengan para distributor.

“Operasi pasar murah sudah kita buat, jadi kebutuhan pokok warga kurang mampu itu sudah tertutupi. Jadi, orang mencari kebutuhan pokok di pasar juga berkurang karena konsumen kalangan bawah sudah terpenuhi. Kenaikan itu kan wajar, karena adanya kenaikan ongkos angkut. Coba cek di lapangan, pasar mana yang naik jangan hanya berandai-andai saja,” ungkapnya.

Dia juga menilai pedagang di pasar sah-sah saja memanfaatkan momentum ini karena adanya kebutuhan yang meningkat selain masalah stok yang kosong di distributor. Semua hal bisa saja terjadi, jika mengacu pada kondisi-kondisi kenaikan harga di pasar.

“Itu bisa saja terjadi, kebutuhan meningkat, stok kosong di ditributornya dan bisa saja barangnya ditahan-tahan. Itulah, yang diingatkan Pak Kapolda Sumut kemarin kalau ada pedagang yang menahan-nahan barang, saya tangkap. Itu semua kan bisa saja, jangan diajar-ajarkan pedagang ini, pedagang itu pun pandai berbohong untuk mendapatkan untung,” tegasnya. (adl)

Jangan Biarkan Warga Resah

Wakil Ketua Komisi C DPRD Medan Hasyim SE meminta ketegasan Pemko Medan melalui Sekda Kota Medan untuk membuktikan pernyataan dan komitmen yang disampaikan sebelumnya saat rapat dengan distributor. Pemko Medan juga harus tegas dan segera melakukan deteksi pasar, mengenai penyebab kenaikan harga di pasaran dan jangan terkesan dibiarkan.

“Komitmen itu harus dilaksanakan jangan hanya ungkapan di mulut saja. Ini harus segera dideteksi dan jangan menyalahkan siapa-siapa, jika tidak ada sikap atau tindakan yang diambil sesuai komitmen yang disampaikannya itu. Warga sangat resah dan berharap tidak ada kenaikan, saya banyak menerima keluhan dari masayarakat mengenai terjadinya kenaikan ini dan tidak adanya action dari Pemko untuk mengatasinya,” kata politisi PDIP itu. (adl)