25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14815

Safari Ramadan, Sumbang 30 Kain Sarung

MEDAN- Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Masyarakat Pancasila Indonesia  (MPI) Sumatera Utara menggelar safari ramadan ke Masjid Raya AL-Falah Jalan Cendana Blok B Kelurahan Helvetia Tengah Kecamatan Medan Helvetia, Rabu (17/8).

Menurut Ketua DPP MPI Sumut, Bobby Octavianus Zulkarnaen SE safari ramadan ini merupakan upaya peningkatan keimanan dan silaturahmi kepada kader dan jamaah masjid.

Selain itu sambung Bobby, kegiatan ini juga merupakan agenda kerja tahunan DPP MPI Sumut selama ramadan.
Selain itu yang tak kalah pentingnya lagi adalah upaya memeriahkan HUT kemerdekaan ke-66 RI serta peringatan nuzul Quran.

“Sebagai kader  MPI, kami sadar kami juga besar karena masyarakat dan kami juga selalu tetap berpihak pada masyarakat. Ini merupakan bagian dari amanah Ketua Umum DPN MPI, Meher Ban Shah. Dimana dia menyuruh kepada semua kader MPI untuk saling menyatu dan bergandengan tangan dengan masyarakat dan membangun ukhuwah silaturahmi,” jelas Bobby yang saat itu didampingi Sekretarisnya Aulia P Sitepu SH, Bendahara M Ridwan SE, Kabid Agama Zulkifli dan Ketua DPC Kecamatan Medan Helvetia Riswan.

Dalam safari ramadan itu, pengurus DPP MPI Sumut juga menyerahkan bantuan berupa 30 buah kain sarung kepada pengurus masjid.

Sementera itu, Daud nazir Masjid Raya AL-Falah mengucapkan terima kasih atas kunjungan DPP MPI Sumut ke masjid mereka. “Kiranya DPP MPI Sumut dapat diberikan kekuatan dan rezeki, serta umur yang panjang dari Allah SWT untuk terus berjuang,” doa Daud. (omi)

Wartawan Ancam Demo

Menanggapi arogansi Kapolda Sumut Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro terhadap wartawan membuat para wartawan khususnya yang bertugas di Polda Sumut berniat untuk melakukan demo, Senin (22/8).

“Kita akan demo dan semua kawan-kawan sepakat Hari Senin nanti. Aku ikutlah,” ungkap salah seorang wartawan yang dikonfirmasi Sumut Pos. Hal senada juga diungkapkan wartawan lainnya. “Katanya seperti itu. Senin besok demonya,” katanya.

Ketua AJI Kota Medan Rika Yoesz sangat menyesalkan sikap Kapolda Sumut yang melakukan pengancaman terhadap wartawan. Rika Yoesz juga menyatakan sikap pengancaman ini memang sering dilakukan oleh oknum-oknum di kepolisian.

‘’Saya kira sikap yang dikeluarkan oleh Kapolda Sumut itu tidak perlu seperti itu. Polda Sumut juga tidak perlu meminta mengeluarkan kartu pers sebagai peliput di Poldasu karena kartu pers yang dikeluarkan oleh Polda Sumut itu bukan menjadi keharusan. Yang terpenting wartawan yang ingin meliput dibekali indentitas diri dari perusahaan media tersebut,’’ tegas Rika.

Rika menuding Kapolda Sumut mencoba menghambat kinerja wartawan yang melakukan peliputan di Mapolda Sumut.
‘’Sikap itulah untuk mempersempit dan menghambat kinerja wartawan untuk melakukan liputan di Mapolda Sumut. Seharusnya itu tidak perlu terjadi apalagi Kapolda Sumut kan perwira tinggi yang mengerti tugas dan fungsinya masing-masing,’’ ucap Rika.

‘’Seharusnya ini tidak perlu dikatakan selaku seorang perwira tinggi. Ini bisa memancing dan memicu akan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,’’ ujar seorang perwira yang namanya tidak mau ditulis.
Perwira itu juga mengusulkan bahwa kasus tersebut dilaporkan pada pucuk pimpinan Polri (Kapolri,Red). Bukan hanya melakukan tindakan arogan tapi juga menyinggung-nyinggung instansi lain.
‘’Laporkan saja kasus itu pada pucuk pimpinannya. Bahwa tindakannya memang benar-benar sudah tidak seperti prilaku seorang perwira tinggi,” ujar perwira itu.

Menurut perwira itu yang menjadi masalah bukan soal tindakan Kapolda Sumut terhadap para wartawan, namun soal pernyataan yang menyinggung instansi lain.

‘’Laporkan saja dia (Kapoldasu) ke atasannya agar kasus ini diketahui pimpinannya. Tidak pantas seorang perwira tinggi mengeluarkan pernyataan seperti itu,’’ tegas perwira itu. (rud/ari)

Persiraja-Aceh United Resmi Merger

Klub asal Banda Aceh, Persiraja dan Aceh United dipastikan merger untuk mengarungi kompetisi musim depan. Hal ini direalisasikan lewat Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan di Aceh, Sabtu (20/8) kemarin.
President Club Aceh United, Muhammad Zaini menjelaskan, MoU tersebut disaksikan langsung oleh Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin yang berada di Aceh sejak, Jumat.

“Tadi malam (Jumat) ada pertemuan yang menjelaskan soal merger ini, dan tadi (Sabtu), kami datang, baca dan teken MoU sepakat merger di depan Pak Ketum,” ujarnya saat dihubungi.

Dia mengungkapkan, dalam merger ini diputuskan nama klub tetap menggunakan nama Persiraja, sedangkan aspek legal untuk mendaftarkan klub ikut kompetisi pro level 1 musim depan adalah PT Aceh Sportinda Mandiri.
“Dan Senin besok sudah akan kami daftarkan, setelah itu akan ada rapat umum pemegang saham yang dalam agendanya akan menentukan badan hukum baru yakni PT Aceh Lantak Laju. Dalam rapat itu juga nanti bakal ada penyelesaian soal gaji pemain Persiraja yang masih tertunggak,” tuturnya.

Zaini bilang, pihak LPI menanggung seluruh biaya klub satu musim, baik itu untuk deposit Rp5 miliar dan biaya operasional Rp15 miliar musim depan.

“Namun, Persiraja terbuka dengan pihak masyarakat Aceh manapun yang ingin mau jadi investor, agar saham LPI bisa tergerus dan tahun ketiga LPI bisa lepas dari Persiraja dan seratus persen sahamnya bisa milik orang Aceh,” harapnya. (ful)

Awas, Modus Lempar Telur dan Razia Liar

Info Mudik

JAKARTA-Perjalanan mudik alias pulang kampung di hari Lebaran tinggal menghitung hari. Bagi yang menempuh perjalanan dengan kendaraan umum maupun mobil pribadi sama-sama rawan kejahatan. Kriminalitas di hari raya justru berada dalam level tertinggi.

Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Boy Rafli Amar mengingatkan agar warga siaga dengan kejahatan selama perjalanan mudik lebaran.

“Kenali modus-modusnya agar kita dan keluarga aman,” katanya di Jakarta, kemarin (20/08).
Teknik terbaru penjahat yang mengincar mobil-mobil yang melintas malam hari di tempat yang sepi. Caranya dengan melempar telur ke kaca mobil. Reflek biasanya pengemudi akan menghidupkan wiper dan menyemprotkan air di kaca untuk menghilangkan noda.

“Tapi, itu justru berbahaya karena kaca akan memutih dan menutupi penglihatan pengemudi. Akibatnya mobil terpaksa berhenti,” katanya. Nah, saat mobil berhenti, para bandit akan melakukan aksinya dengan ancaman senjata api atau senjata tajam.

Jadi, jika mobil dilempar telur di malam hari, di lokasi yang sepi, usahakan segera pacu ke tempat yang aman, baru dibersihkan. “Lengkapi juga peta jalur pos polisi terdekat. Bisa diminta di polsek masing-masing sebelum berangkat mudik,” kata Boy.

Selain lempar telur, ada juga modus rampok mobil dengan mengaku razia polisi. Korban terbaru adalah Wahyuni Simangunsong di Medan Sumatera Utara pekan lalu. Mobil pegawai bank BRI ini diberhentikan kelompok penjahat yang pura-pura sebagai polisi sedang operasi lalu lintas. Mobil lalu dirampok dan dibunuh.

“Jangan mudah percaya jika ada razia liar. Setiap operasi lalu lintas pasti menggunakan seragam resmi dan ada penanda,” kata Boy. Selain itu, jangan juga mudah percaya orang yang mengaku-aku polisi namun meminta uang atau upaya pemaksaan yang lain.

Beberapa aksi lain yang lebih nekat adalah menggunakan rantai paku atau ranjau paku yang disebar di tengah jalanan yang sepi. Otomatis, ban akan pecah dan mobil berhenti. “Jika itu terjadi, segera hubungi bantuan polisi terdekat atau jika tidak hafal telpon 110,” kata Boy.
Bagi yang menggunakan sarana angkutan umum seperti bus atau kereta, Boy berpesan agar waspada terhadap modus hipnotis, gendam dan pembiusan. “Jangan mudah menerima makanan atau minuman dari orang yang baru dikenal,” kata mantan Kanit Negosiasi Densus 88 Polri ini.

Selain itu, ada juga modus pura-pura harus mengirim uang di depan atm untuk saudara di kampung. Biasanya, pelaku akan meminta bantuan calon korban untuk menransfer sejumlah dana dengan alasan tidak punya rekening. Lalu, uang itu diganti cash ditempat. Padahal, uang penggantinya adalah uang palsu.

Boy juga berpesan agar bagi yang mudik, melakukan pengamanan swadaya terhadap rumah yang kosong. “Usahakan lampu tetap menyala, lapor RT atau keamanan setempat dan jangan menyimpan barang berharga di rumah,” katanya. (rdl/jpnn)

Interpol Buru Istri Nazaruddin

JAKARTA-Perburuan terhadap istri M Nazaruddin, Neneng Sri Wahyuni, resmi dilakukan. Interpol memasukkan nama tersangka kasus korupsi pengadaan alat pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) itu sebagai buron internasional. Berdasar informasi intelijen imigrasi, Neneng kini berada di Malaysia.

Dalam situs Interpol yakni http://www.interpol.int/public /data/wanted/notices/data/2011 /90/2011_46190.asp menyebutkan jika Neneng adalah buronan yang diburu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Disebutkan juga jika perempuan kelahiran 15 Februari 1982 asal Pekanbaru itu dicari karena kasus korupsi. Selain informasi tersebut, Interpol menyebutkan ciri-ciri lainnya seperti tinggi dan warna mata.

Neneng menjadi buronan setelah KPK menetapkan Neneng sebagai tersangka yang berpotensi merugikan negara Rp3,8 miliar dari nilai kontrak Rp8,9 miliar. Dia diduga terlibat proses subkontrak proyek dari rekanan PT Alfindo Nuratama Perkasa kepada PT Sundaya Indonesia.

Kepala Bagian Humas dan Tata Usaha Ditjen Imigrasi Maryoto Sumadi mengatakan, dari penelusuran intelijen imigrasi, Neneng saat ini berada di Malaysia. Dia berada di negeri Jiran setelah meninggalkan Kolombia 25 Juli lalu. Di Kolombia, Neneng sempat bersama Nazaruddin. “Itu hasil intelejen kami,” ujar Sumadi, kemarin.
Dengan terpampangnya wajah Neneng di situs Interpol, secara otomatis pihaknya juga mulai mencabut paspor ibu tiga anak itu secara permanen. Sebelumnya imigrasi sudah pernah melakukan pencabutan, namun itu bersifat sementara saat dia dicari KPK. “Setelah ini akan kirim surat terkait pencabutan itu,” imbuhnya.

Surat tersebut, lanjut Maryoto, akan disampaikan kepada seluruh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di seluruh dunia. Selain itu, kantor kedutaan asing di Indonesia juga akan dikirimi surat serupa. Tujuannya, untuk memberitahukan bahwa Neneng adalah buronan. “Kami berharap mereka bisa membantu menangkap,” katanya.
Meski demikian, dia tidak menutup manat jika Neneng bisa selicin suaminya. Sebab, keberadaannya di Malaysia juga belum terbukti selama dia tidak tertangkap di negeri pimpinan Najib Tun Razak itu. Sebab, Maryoto menyebut Neneng masih bisa leluasa pergi ke negara lain. “Masih bisa dilakukan karena paspor fisiknya masih ada di dia,” tuturnya.
Nah, agar buruannya tidak lepas, imigrasi akan membentuk sebuah tim untuk melakukan pencarian. Kemungkinan besar, tim tersebut nantinya mirip seperti tim gabungan yang memulangkan Nazaruddin. Terdiri dari Polri dan KPK.
Kalau Neneng memang berada di negara tetangga, seharusnya mereka bisa menangkap lebih cepat. Sebab, jauh sebelum Nazaruddin tertangkap aparat kepolisian juga sudah menyebut jika dia berada di Malaysia. Lengkap bersama anak-anaknya yang dititipkan ke kerabat Nazaruddin.

Neneng sendiri sempat diduga menemani Nazaruddin saat berada di Cartagena, Kolombia. Interpol Kolombia juga pernah menyebut saat menangkap Nazaruddin, ada dua orang pria dan satu perempuan. Namun, kabarnya Neneng tidak ditangkap karena saat itu dia belum masuk buronan Interpol.

Sementara itu, meski Neneng sudah masuk dalam daftar buruan Interpol, namun tim khusus untuk memburunya belum dibentuk seperti halnya saat menangani Nazaruddin. Menurut Menko Polhukam Djoko Suyanto, tim baru dibentuk jika keberadaan Neneng telah diketahui. “Tim dibentuk kalau sudah ditemukan lokasinya,” kata Djoko.
Dia mengatakan, aparat penegak hukum, baik KPK maupun kepolisian telah menyiapkan langkah-langkah untuk melakukan pengejaran terhadap Neneng. Sementara negara anggota Interpol juga akan ikut melacaknya. “Negara anggota (Interpol) bergerak secara otomatis,” katanya.

Di bagian lain, O.C. Kaligis dan rekan-rekannya, anggota kuasa hukum Nazaruddin, kemarin menemui kliennya di Mako Brimob Kelapa Dua Depok. Di sana, mereka berbincang tentang status Neneng yang kini ditingkatkan menjadi buron Interpol. Menurut pria yang akrab disapa OCK itu, Nazaruddin tak kaget dengan status baru ibu dari anak-anaknya itu.
Menurut Aldilla Warganda, salah satu anggota kuasa hukum Nazaruddin sangat kecewa dengan apa yang dilakukan KPK tersebut. Katanya, itu sangat berlebihan. Nazaruddin, lanjut dia, membandingkan dengan apa yang dilakukan KPK terhadap Nunun, tersangka kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI) Miranda Goeltom. “Kalau Neneng sampai dikejar-kejar seperti ini. Tapi kalau Nunun kok tidak seheboh ini,” kata Aldila dengan nada tinggi.

Dia menambahkan bahwa peningkatan status Neneng itu adalah upaya untuk melemahkan Nazaruddin. Buktinya, kata dia, banyak buron Interpol yang tidak diburu segetol Neneng dan Nazaruddin. “Kan biasanya orang-orang dicari dulu kesalahannya baru orangnya. Tapi kalu Neneng dicari dulu orangnya,” imbuhnya.

Nazaruddin pun berharap agar kasus yang menimpa istrinya dikawal banyak orang agar tidak terjadi penyimpangan. Selain itu, dia meminta agar Komisi III memanggil para pimpinan KPK untuk melakukan gelar perkara agar masyarakat luas tahu bagaimana sebenarnya penanganan kasus tersebut.

Tentang surat Nazaruddin yang tidak digubris presiden SBY, Aldila Warganda mengatakan, sebenarnya surat Nazaruddin kepada SBY bukanlah surat untuk meminta agar ada intervensi. Tapi itu adalah surat biasa yang dikirim anak bangsa kepada bapaknya. “Nggak usah terlalu dibesarkan-besarkan. Itu biasa saja,” ucapnya.

Ternyata Nazaruddin dari tempat tahananannya kembali bernyanyi sumbang. Kali ini yang menjadi target nyanyian Nazaruddin adalah Ketua KPK Busyro Muqoddas. “Tiga hari sebelum pemilihan Ketua KPK di DPR, Pak Busyro menemui Nazaruddin di sebuah restoran di Kemang. Dia meminta dukungan,” kata OC Kaligis kepada Jawa Pos (grup Sumut Pos).

Menurut OCK, hal tersebut disampaikan Nazaruddin kepada dirinya saat menjenguk di Rutan Mako Brimob kemarin. Dia melanjutkan, Busyro menemui kliennya untuk meminta dukungan kepada Partai Demokrat agar bisa dimenangkan senbagai Ketua KPK. “Dia (Busyro) takut karena Pak Bambang (Bambang Widjojanto) didukung Partai Golkar,” imbuhnya.

Bukan hanya ada Nazaruddin dan Busyro yang ada dalam pertemuan tersebut. Menurutnya, ada satu orang yang menemani Nazaruddin kala itu. Tapi OCK tak mau memberitahu siapa orang tersebut. Bahkan saat ditanya apakah ada bukti pertemuan tersebut, OCK enggan menerangkan. Hingga tadi malam Busyro Muqoddas belum bisa dikonfirmasi. Baik telepon maupun SMS yang dikirim koran ini tidak direspons. (kuh/fal/dim/agm/jpnn)

Berlatih Sabar

Aisyah Maharani

Bagi Aisyah  Maharani puasa berarti harus sabar dalam segala hal, terutama menanti datangnya Lebaran.
Kebiasaan gadis yang biasa disapa Icha itu adalah tidak sabar menunggu Lebaran hingga akhirnya puasanya pun tinggal.
“Ini kebiasaan yang harusn

ditinggalkan, tidak sabar nunggu Lebaran hingga puasanya pun tinggal,” ujar finalis Gadis Sampul 2011. Ketidaksabaran menghadapi Lebaran biasanya dengan berbelanja hingga akhirnya kecapekan dan buka tengah hari.
“Ketidaksabaran inilah yang membuat dirinya jadi tidak fokus dalam menjalankan ibadah puasa,” kata finalis wajah eksotis Sariayu 2011 itu.

“Fisik aku juga tidak kuat, sering sakit-sakitan, makanya puasa juga sering bolong-bolong,” ujar siswi SMK Namira kelas 2 ini. Karena itu, Ramadan tahun 2011 ini juga dianggap sebagai awal melatih kesabaran, juga sebagai ajang ungkapan rasa syukur.

“Selama tahun 2011 ini banyak prestasi yang aku raih, jadi tekad aku Ramadan ini selain belajar sabar harus mengungkapan rasa syukur atas semua yang diberikan pada aku,” ucap pemenang festival Anak Soleh 2011 itu.
Bicara tentang Lebaran, Icha memaknai arti Lebaran selain bersih dari segala dosa, juga bisa ngumpul dengan keluarga. “Senang kalau sudah Lebaran, selain baju baru, juga bisa ketemu dengan keluarga yang sulit ketemu pada hari biasa,” ucapnya. (mag-9)

Aktif di Yayasan hingga Anggota Dewan

Sahur Bersama Ketua Komisi C DPRD Medan, Jumadi

Kedatangan Tim Sahur Sumut Pos untuk makan sahur bersama di kediaman anggota DPRD Medan Jumadi di Jalan Bilal Ujung, Gang Bakti No 20, Medan Timur disambut hangat oleh Jumadi dan keluarga.

Adlansyah, Medan

Tak susah mencari rumah Jumadi, sebab warga di sekitar tempat tinggalnya sangat kenal dengan pengusaha Batik Solo itu. Di rumah berwarna krem itu terparkir mobil dinas komisi dengan nomor plat polisi BK 1036 L. Setelah dihubungi, Jumadi keluar dari rumah dan membuka pintu pagar dan mempersilakan Tim Sahur Sumut Pos masuk.
Dengan sambutan salam, Tim Sahur Sumut Pos dipersilahkan duduk di teras rumah sambil menunggu hidangan sahur yang sedang dipersiapkan istrinya, Mulyani. Sebagai hidangan pembuka, teh manis hangat beserta kue dan kurma dihidangkan di atas meja.

Di samping teras rumahnya terlihat pendopo yang dindingnya ditempel dengan lukisan bernuansa Islami.
“Itu ruang ngaji, setiap minggu selalu ramai. Kalau anak-anak ngumpul mereka sering belajar tulis menulis,”kata Jumadi membuka percakapan sembari mempersilakan Tim Sahur Sumut Pos mencicipi hidangan yang sudah tersedia.
Sebelum aktif di Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jumadi aktif di yayasan sosial seperti Yayasan Persatuan Persaudaraan Putera Solo yang ada sembilan cabang di Sumut. Jumadi dipercayakan sebagai Ketua Pusat di Kota Medan.

Semenjak itu, lanjut Jumadi, banyak partai yang ngajak dan mendekati serta menawarkan untuk masuk ke partai.
“Bergabungnya saya awalnya ikut ngaji bersama, kemudian di tahun 2001 gabung dengan PKS dan sempat menjadi Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Sumut di tahun 2011. Hal itulah yang membuat ketertarikan saya untuk menjadi anggota dewan untuk membantu kawan-kawan dan masyarakat yang meminta tolong. Sekarang kami lakukan dengan mengadvokasi masyarakat bila ada masalah,”cetusnya.

Ketika jam menujukkan pukul 04.00 WIB, pemberitahuan sahur kepada warga sudah berkumandang dari masjid. Jumadi mempersilakan tim masuk ke dalam menuju ruang makan untuk menyantap hidangan sahur yang sudah disiapkan.

Dengan menu seadanya, kentang goreng, urap, udang goreng, soto ayam serta kerupuk dan buah. Mulyani bersama keenam anaknya, Imam Basori, Nuzuliah Rahma, Syarah Afizoh, Marwah Fatimah, Rahmi Arifah dan Nasikah Balski sudah menunggu di meja makan.

“Kalau menu favorit bapak sayur asem dan soto ayam,” kata Mulyani.
Usai menyantap hidangan sahur, Tim Sahur Sumut Pos pun kembali berbincang di teras rumahnya sembari menunggu waktu Imsak dan waktunya Salat Subuh. Di ruang tamu tampak foto keluarga, dua lemari yang berdiri kokoh berisikan buku-buku dan hiasan guci.

Jumadi kembali berbincang-bincang tentang pengalamannya hingga menjadi anggota dewan.
“Awalnya merantau dari Jawa 1 Desember 1988 ramai-ramai bersama teman-teman dan menumpang ikut nyewa rumah sama bos. Di tahun 89 akhir saya sudah menjadi pengusaha pakaian Batik Solo dengan menjajakan door to door (pintu ke pintu). Sedangkan untuk bahannya kita sengaja mendatangkan dari Solo. Hal yang tak pernah saya lupakan adalah ditipu orang karena saya menjual pakaian secara kredit. Sekarang saya di Medan sudah banyak keluarga, karena langganan saya sudah dianggap seperti keluarga. Setelah itu, saya mandiri dan tinggal sendiri setelah itu menikah dan tinggal sendiri tahun 1994,”cetusnya.

Jumadi yang sampai saat mempunyai jadwal yang padat masih terus melakoni usahanya menjadi pengusaha Batik Solo dan binaan mengaji. “Agak bingung mana yang harus diprioritaskan, karena hobi saya bermasyarakat. Saat ini PKS juga mempunyai binaan kepada tukang becak untuk ngaji setiap Selasa malam dan dengan masyarakat sekitar setiap Selasa malam. Jadi jadwal saya selalu penuh. Sedangka usaha saya tetap berjalan dan yang mengontrol istri saya. Toko kita juga sudah berdiri di depan gang,” katanya sembari mengataka kalau kedekatannya dengan masyarakat selalu tercermin dengan kebersamaan seperti ramai-ramai pergi mandi-mandi menjelang puasa.

Hal tersebut dilakukannya karena momentum pemilihan terhadap anggota dewan yang lima tahun sekali diberikannya agar bisa dirasakan oleh masyarakat.

“Sedangkan Yayasan Putra Solo yang anggotanya seluruh pedagang baju Batik Solo juga mempunyai program anak angkat,”bebernya.

Tak lupa, Jumadi juga memberitahukan kiat-kiat sukses untuk menjadi orang yang berhasil.
“Ada kemauan ada tujuan disyukuri saja. Sedangkan pekerjaan yang kita lakoni dibawa senang saja. Karena kita punya prinsif siang mencari uang dan malam kita tetap berinteraksi dengan masyarakat,” katanya sembari menambahkan kalau sebelum mempunyai gedung yayasan rumah pribadinya menjadi markas untuk rapat yayasan pengajian. Jadi rumah Jumadi selalu ramai dan itu sudah biasa. (*)

Model Baju ala Timur Tengah

Bagi pemakai jilbab, tampil modis dan trendy untuk saat ini bukan lagi merupakan hal yang sulit. Berbagai produk yang dapat menunjang penampilan si pemakai jilbab saat ini juga sudah banyak beredar di masyarakat yang juga mudah ditemukan, baik baju yang dapat digunakan untuk acara santai atau acara formil.

ah, untuk urusan trendy kali ini, baju Tunik dan Kaftan, merupakan baju dengan gaya baju wanita muslim di Timur Tengah seperti di Mesir dan Turki, saat ini sedang trend di kalangan masyarakat.

Hanya saja karena sudah masuk ke Indonesia, standar pakaian yang memiliki ciri khas gombrong ini pun dirubah, terutama warna dan pernak pernik pada baju yang lebih cenderung pada gaya etnik.

“Biasanya untuk pakaian ini memiliki ciri khas pada per aksesoris pada bagian depan baju, seperti batu atau manik-manik,” ujar Endang, pemilik butik Lavincci di Palladium Plaza.

Menurutnya, pakaian wanita muslim yang saat ini sedang digemari adalah pakaian yang memiliki model kelelawar yang gayanya diadopsi langsung dari negara Timur Tengah. Jadi tidak heran bila baju ini sangat diminati oleh masyarakat dengan berbagai bentuk tubuh.

Sebab, bentuk bajunya sederhana dan elegan dan modelnya sangat cocok untuk digunakan di acara santai dan sedikit formal. “Kesan mewah biasanya ditampilkan oleh aksesoris yang melekat pada baju. Sedangkan kesan santai karena modelnya yang sederhana,” ujar Endang.

Kelebihan lain, lanjutnya, baju Kaftan ini memberikan kesan feminim. “Inilah kelebihan baju ini, tanpa aksesoris tapi akan memberikan kesan feminim. Apalagi jika ditambah dengan aksesoris tas dan high heels, maka kesan elegan juga akan tonjol,” ujarnya.

Menurut Endang, baju Tunik dan Kaftan saat ini sangat digemari, terutama oleh ibu-ibu muda dan wanita karier. “Kalau saya perhatikan, yang paling sering beli ibu-ibu muda atau wanita karir yang muda,” tambah Endang.
Sementara untuk bahan pakaian tersebut, biasanya dari sutra, satin atau kaos. Kecuali untuk tunik dengan model Kaftan yang biasanya lebih identik dengan bahan sutra.

Pengamat Mode dari KM Studio Afif mengatakan, perbedaan dasar dari baju Tunik dan Kaftan pada dalamannya. “Kalau tuniknya Kaftan, biasanya kita menggunakan manset, sementara kalau Kaftan asli, kan baju terusan,” ujarnya.
Menurut Afif, kedua model baju ini sangat digemari. Sebab, baju ini juga sedang booming dan jadi trend baju wanita Timur Tengah. “Awalnya jilbab gaya Timur Tengah yang booming kemarin. Kini model pakainnya yang ikut booming di Indonesia,” bilang Afif.

Menurutnya, model baju tersebut tidak perlu ribet untuk menggunakan aksesoris, seperti anting atau kalung. “Jangan pakai kalung kalau tidak mau dibilang aneh. Kalaupun mau pakai anting, usahakan yang modelnya panjang, jangan bulat atau yang tembak, karena ini akan membuat penampilan jadi tabrakan,” ujar Afif.
Tabrakan disini maksudnya, kesan dari anting tembak akan memberikan kesan santai, sementara pakaian ini memberikan kesan mewah.

Afif juga menyarankan untuk berhati-hati bagi para pemakai tunik Kaftan. Sebab, keseringan wanita akan terjebak antara warna tunik dan warna manset. “Kadang warna manset apa, warna tunik juga apa, jadi jangan sampai terperangkap,” pungkasnya. (juli rambe)

Talk Show ala SMeCK Hooligan

Sejak beberapa waktu lalu, basis pendukung PSMS berlabel Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan menggelar buka puasa gratis di areal Stadion Teladan Medan. Puncaknya Sabtu (20/8) kemarin, acara sederhana dikemas menarik dengan melibatkan beberapa pemain PSMS, pelatih hingga manajer.

Ya, kemarin acara semakin semarak dengan digelarnya tanya jawab serupa acara talk show di televisi. Acara itu dipandu Pebe, dirigen SMeCK. Bintang tamunya ada dua gelandang musim lalu, Donny Fernando Siregar dan Faisal Azmi. Asisten Manajer musim lalu, Benny Tomasoa juga terlihat hadir di atas pentas sederhana yang didirikan tepat di loket Stadion Teladan. Tak lama, pelatih musim lalu, Suharto AD pun naik pentas.

Maka, sejumlah pertanyaan dilontarkan Pebe dengan beragam guyonan yang kerap disambut gelak tawa ratusan anggota SMe CK yang hadir. Sementara di Stadion Teladan, persiapan laga uji coba antara PSMS muda dan Tim nas PSSI U-19 tengah disiapkan.

“Bang Faisal. Saya mau tanya nih, kabarnya Abang dua dapur ya?,” tanya Pebe. Faisal yang ditanya begitu sempat bingung namun ketika dijelaskan maksudnya, barulah Faisal bisa menjawab.

“Oh itu. Iya ia. Saya masih tinggal berjauhan sama istri saya. Dia di Pekan Baru saya di sini. Jadi bulan puasa begini masih agak repot tanpa kehadiran keluarga saya,” beber Faisal.

Sebelumnya Donny juga sempat ditanyakan soal siapa pemain idolanya. Dan dijawab dengan mantap bahwa Donny cukup ngefans sama salah satu legenda hidup PSDS, Ansyari Lubis. “Kalau luar negeri, ya Iniesta juga sangat bagus,” kata Donny.

Lalu, Pebe juga menyorot soal siapa yang layak jadi pelatih PSMS musim depan. Hal ini awalnya ditanya kepada Suharto dan ditambahi oleh Benny.

“Kita yang orang lokal saja kadang masih mencari tahu kemampuan sendiri. Bagaimana pula orang luar yang memang tidak tahu apa-apa soal daerah kita. Kalau saya ya maunya pelatih itu putra daerah sajalah,” kata Suharto.
“Saya juga sependapat dengan Coach Suharto ya. Termasuk pemain, seharusnya memang lebih ba gus putra daerah,” timpal Benny.

Atas kegiatan ini, Nata Simangunsong selaku Ketua SMeCK menegaskan bahwa pihaknya mencoba terus menggelorakan dukungan kepada PSMS, meskipun kompetisi sedang vakum. Lebih dari itu, pihaknya berharap PSMS benar-benar mampu men jawab keinginan publik dengan bermain di level tertinggi musim depan.
“Ini peluang emas yang harus diseriusi pengurus. Semoga kita semua kembali melihat PSMS tampil baik di Liga Super,” harapnya. (ful)

Kurir Narkoba Terjaring di Stabat

LANGKAT- Penumpang bus Pelangi BL 7702 A tujuan Dumai, Helmi Irwansyah (25), warga Desa Batuphat Timur, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe, NAD, terjaring razia di Pos Lantas Desa Sei Karang Kecamatan Stabat, karena membawa ganja 15 Kg, Jum’at (19/8) malam.

“Kita mengamankan tersangka saat melakukan razia guna mengantisipasi pencurian kenderaan bermotor dan peredaran narkotika,” kata Kasat Narkoba Polres Langkat, AKP SR Tambunan, di Mapolres Sabtu (20/8).
Menurut pengakuan tersangka, dia hanya kurir yang diiming-imingi upah Rp4,5 juta bila berhasil menjalankan tugas mengantar ganja sampai Dumai. “Janjinya, aku juga akan diberi uang jalan Rp550 ribu dari kawan itu,” urai Helmi, seraya mengaku disuruh bernama Monde.

Mendapat tawaran menggiurkan itu, Helmi menerimanya dan ganja pun di bungkus dalam kardus dengan kemasan rapi. Dia pun melakukan perjalanan ke Riau dengan menumpang bus Pelangi. (mag-4)