25 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 14837

Pemuda Malaysia Minta Al Quran Jadi Pengganti UU

KUALA LUMPUR- Mayoritas pemuda muslim di Malaysia menginginkan Al Quran menjadi sumber hukum tertinggi menggantikan undang-undang (UU) federal. Demikian hasil sebuah penelitian Malaysia yang baru-baru ini meminta pendapat sejumlah kaum remaja muslim di Malaysia.

Peneliti dari lembaga independen Merdeka Center menyatakan keinginan itu menunjukkan kecenderungan yang konservatif. Penelitian itu memiliki seribu responden berusia di bawah 25 tahun. Tujuannya terkait dengan hukuman yang tepat bagi pelaku kejahatan. Hasilnya, 7 dari 10 pemuda mengatakan tangan pencuri harus dipotong. Banyak pula setuju hukuman cambuk diberlakukan untuk pemabuk. Sanksi itu sesuai hukum Islam.

Namun penelitian menemukan orang Malaysia sangat santai dalam mengerjakan ibadah mereka. Hampir 70 persen mengatakan mereka lebih senang menonton TV ketimbang pergi ke masjid.

“Tentu kami tak bisa terus menerus salat. Menjadi Muslim yang baik adalah menjaga keseimbangan. Anda harus menikmati kesenangan hidup, hal-hal yang sederhana,” kata seorang narasumber, Ridwan Razalee. (bbc/bbs/jpnn)
Peneliti melibatkan seribu responden yang berusia di bawah 25 tahun. Sebagian besar mereka berasal dari etnik Melayu. Hukum Islam hanya berlaku untuk warga Muslim Malaysia, tetapi orang jarang sekali dihukum karena meminum alkohol ataupun melakukan perzinahan.

Tapi, belakangan terjadi perubahan dengan semakin banyak otoritas keagamaan melakukan kriminalisasi terhadap tingkah laku. Aktivis hak asasi manusian menilai itu sebagai urusan pribadi.(bbc/bbs/jpnn)

Nenek-nenek Lesbian Menikah di New York

NEW YORK- Ratusan kaum gay (home seksual, Red) memadati kantor catatan sipil New York, Amerika Serikat (AS). Aksi nikah massal itu dilakukan setelah negara bagian tersebut mengesahkan legalisasi pernikahan sejenis.

Seperti dilansir dari laman Associated Press, Minggu (24/7), ratusan kaum gay berdanmengenakan gaun pernikahan dan jas resmi. Pasangan pertama yang menikah adalah nenek-nenek lesbian, Phyllis Siegal (76) dan Coonie Kopelov (84).
Keduanya telah menjadi pasangan dan tinggal bersama selama 23 tahun. Mereka mengaku senang akhirnya bisa mengikat tali kasih melalui jalinan pernikahan. “Saya tidak bisa bernafas, sangat melegakan kepada kami. Cinta kami akhirnya sah secara hukum ,” ujar Siegal memeluk Kopelov yang berada di kursi roda.

Hari itu terdapat 764 pasangan yang siap dinikahkan oleh catatan sipil New York. Menurut CNN, lebih dari 2.600 pasangan telah mendaftarkan pernikahan mereka. (bbs/jpnn)

Awal Puasa tak Ada Perbedaan

JAKARTA- Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali mengatakan kemungkinan awal puasa Ramadan tahun ini akan serentak, yakni pada 1 Agustus. Namun terlebih dahulu akan dilakukan rukyah untuk menetapkan awal bulan puasa.
“Jadi menetapkan 1 Ramadan atau 1 Syawal ada dua cara, pertama dengan hisab atau perhitungan, kedua dengan rukyah atau melihat bulan. Cara pertama menghitung sudah dilakukan, antara lain oleh Muhammadiyah dan mereka menetapkan awal Ramadan itu jatuh pada 1 Agustus 2011,” kata Suryadharma Ali di Kantor Presiden, Senin (25/7).

Adapaun yang mempergunakan cara rukyah, menurut Surya akan melakukannya pada tanggal 31 Juli. Pada sore hari dilakukan rukyah pada titik-titik yang ditentukan, yang biasanya mudah untuk melihat, ada atau tidak adanya bulan.
“Tapi ada tanda-tanda yang kuat Insya Allah tidak ada perbedaan. Mudah-mudahan pada 31 Juli langit cerah sehingga tidak ada perbedaan pendapat di antara tim-tim yang melakukan proses rukyah,” ujarnya.

Sementara Pimpinan Wilayah Persatuan Islam (Persis) Sumatera Utara menyampaikan, 1 Ramadan 1432 Hijriyah jatuh pada Senin (1/8). Hal itu berdasarkan ijtimak akhir Sya’ban 1432 Hijriyah yang jatuh pada hari Minggu, 31 Juli 2011 pukul 01.40 WIB, ketinggian hilal 6 derajat 53. Sedangkan ijtimak akhir Ramadan jatuh pada 30 Agustus 2011 pukul 10.04 WIB dengan ketinggian hilal 1 derajat 55, sehingga tak mungkin untuk dirukyah. (ril/net/jpnn)

Lokasi Nazaruddin Terendus

JAKARTA- Pemerintah tampaknya jengah melihat tingkah Nazaruddin yang terus muncul di televisi. Tidak mau dianggap terus kecolongan, pemerintah akhirnya mengklaim mengetahui keberadaan mantan bendahara umum partai Demokrat itu. Bahkan, Kementrian Hukum dan Ham (Kemnekumham) memastikan dalam waktu dekat bakal melakukan penjemputan.

Mekumham Patrialis Akbar mengatakan jika keberadaan Nazaruddin sudah diketahui. Namun, dia enggan membeberkan dimana pastinya tersangka kasus suap Wisma Atlet Jakabaring itu berada. “Sudah kami ketahui. Dalam beberapa hari Dirjen Administrasi Hukum Umum (AHU) Depkumham dan Mabes Polri akan mendatangi persembunyian Nazaruddin,” ujarnya.

Dimana? Dia tidak mau menyebutnya. Sebab, Patrialis khawatir Nazaruddin akan berpindah tempat lagi. Terkait informasi keberadaan Nazaruddin yang disebut di Amerika Latin juga tidak ditanggapi Patrialis. “Pokoknya ada di satu Negara. Ini menjadi bukti bahwa pemerintah serius mencari Nazaruddin,” imbuhnya.

Meski Kemenkumham enggan membeberkan dimana posisi Nazaruddin, bukan berarti informasi keberadaannya gelap. Sebab, informasi yang malang melintang justru menyebut pria asal Simalungun, Sumatera Utara itu saat ini ada di Amerika Latin. Bahkan, kabar yang beredar menyebutkan dia ada di negeri Tango Argentina.

Dugaan keberadaan Nazaruddin berada di Amerika Latin diketahui saat dia melakukan wawancara dengan aktivis media Iwan Piliang. Dari video percakapan itu terlihat jika jendela dibelakang punggung Nazaruddin terlihat terang. Padahal, Iwan mengaku saat wawancara dilakukan pada pukul 23.12 hingga satu setengah jam.

Bahkan, Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin saat Rakor Partai Demokrat juga mengatakan jika Nazaruddin kemungkinan besar di Amerika Latin. Alasannya, banyaknya buron kelas berat yang bersembunyi di sana. Sebab, disanalah penjahat perang dan kemanusiaan, hingga bandar narkoba bisa aman menghindar dari kejaran hukum.

Dewan Pembina Partai Demokrat (PD) Ahmad Mubarok juga demikian. Dia berani menyebut keberadaan Nazaruddin di Argentina sudah valid. Itu diketahui dari tracking jaringan internet yang digunakan oleh Nazaruddin untuk melakukan wawancara melalui Skype. “Pelacakan menyebut dia ada di Argentinya. Sudah pasti itu,” katanya. Tetapi, dia tidak yakin jika saat ini Nazaruddin masih di Argentina. Alasannya, Nazaruddin sudah tahu kalau sambungan Skype miliknya sudah terendus. Oleh sebab itu, Mubarok menyebut Nazaruddin kemungkinan besar sudah berpindah tempat. “Dulu memang di Argentina. Sekarang saya tidak tahu,” tegasnya.

Dia berharap kepada pihak berwajib agar responsif terhadap informasi hasil pelacakan. Termasuk memaksimalkan kerja sama dengan Interpol. Menurutnya, agar pemerintah tidak terkecoh lagi, begitu pelacakan sudah menunjukkan posisi, aparat harus segera menghubungi Interpol. “Biar Interpol bisa langsung bergerak dan melakukan tindakan,” tuturnya.

Namun, informasi tersebut masih sebatas rekaan. Kini, kinerja pemerintah yang menjadi taruhan apakah bisa mengendus jejak Nazaruddin atau tidak. Sebab, suara miring terkait belum tertangkapnya Nazaruddin kian santer terdengar. Pemerintah dinilai tidak serius mencari Nazaruddin yang kerap muncul di media tetapi tidak juga tertangkap. (dim/rdl/jpnn)

M Nazaruddin Resmi Dipecat dari Demokrat

Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin, kini resmi dipecat dari partai. Surat pemecatannya telah ditandatangani Ketua Umum PD, Anas Urbaningrum.

“Sudah dipecat. De Jure, Jumat lalu. De facto sejak SP-1, ia sudah diputuskan diberhentikan. SP-1 hingga 3, itu hanya untuk ikuti proses administratif saja,” ujar Wakil Sekjen PD, Ramadhan Pohan, saat dihubungi wartawan, Senin (24/7).
Menurut Ramadhan, surat pemecatan ini telah ditandatangani Anas Urbaningrum. Surat itu dilayangkan ke Nazaruddin melalui staf tersangka kasus suap di Kemenpora itu.

“Intinya, We are sorry, good bye untuk yang bersangkutan,” katanya.
Implikasi dari pemecatan ini, Nazaruddin pun kehilangan kursinya di DPR. Nazaruddin akan diganti calon legislatif yang berada di urutan di bawahnya pada Pemilu 2009 lalu.

“Siapa pun caleg PD yang suaranya persis di bawah Nazar. PD kan standar dan nggak aneh-aneh,” tandasnya. (net/jpnn)

Adik Ali Umri Diduga Terlibat

Kasus Penipuan Honorer Dishub Binjai

BINJAI- Terkait kasus penipuan 18 honorer Dinas Perhubungan (Dishub) Binjai, Polresta Binjai menetapkan mantan Kepala Bidang (Kabid) Perizinan Dishub Binjai Anto menjadi tersangka, Senin (25/7).

Keterangan yang dihimpun wartawan Sumut Pos di Polres Binjai, menyebutkan, berkas perkara penipuan ini, sudah dikirim ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Binjai, bersama tersangka dan barang bukti. Namun, dikarenakan ada kesibukan di Kejari dan Jaksa yang menangani tidak berada di tempat, akhirnya berkas tersangka dan barang bukti ditarik kembali oleh Polres Binjai.

Terpisah, Anto saat dikonfirmasi mengaku, dia hanya dijadikan kambing hitam oleh MS alias BU yang tak lain adik kandung mantan Wali Kota Binjai Ali Umri, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Seksi (Kasi) Penguji Kendaraan Bermotor (PKB) di Dishub Binjai.

“Saya berani bersumpah, sepeser uang yang dikumpulan honorer itu tidak ada saya terima. Saya hanya jadi korban oleh BU, kerena semua uang itu diambil dia,” ujar Anto.

Lebih jauh dijelaskan Anto, kasus penipuan itu pertama kali terjadi atas perintah Kepala Dinas (Kadis) Perhubungan Binjai, yang megatakan tenaga honorer di Dishub akan diangkat menjadi PNS dengan syarat membayar uang sebesar Rp30 juta per orang.

Dikarenakan sudah mendapat perintah dari atasan, Anto akhirnya mencoba menyampaikan hal tersebut kepada puluhan honorer yang ada di Dishub. “Kalau tidak salah, perintah itu saya terima di bulan Mei 2010 tepatnya di hari Kamis. Namun, saat saya terima perintah itu, belum saya sampaikan kepada honorer.” jelas Anto.

Untuk selanjutnya, sambung Anto, tepat di hari Jumat, dia tidak masuk ke kantor karena kurang sehat. Lantas, dia dihubungi BU terkait perintah Kadis terhadap dirinya. “Saya sampaikan saja sama dia (BU, Red). Kalau saya tidak masuk kerja karena sakit,” ucapnya.

Dihari Senin, dia bertemu dengan BU dan dia kembali ditanya terkait peritah Kadis kepadanya. “Saya beralasan kalau perintah itu kurang jelas. Kemudian, BU kembali menjelaskan dengan mengatakan, honorer yang ada di Dishub mau diangkat jadi PNS tapi membayar Rp30 juta per orang. Data honorer yang diangkat sudah ada pada Ariati (honorer Dishub, Red),” terang Anto menirukan ucapan BU kala itu.

Singkat cerita, belasan tenaga honorer menyerahkan uang Rp 30 juta seperti yang disebutkan Ka dishub TF kepada BU tanpa meng gunakan surat serah terima.

“Untuk selanjutnya, seorang honorer menyetorkan uang berjumlah ratusan juta kepada BU di ruang kerjanya. Tapi BU tidak mau memakai surat serah terima,” kata Anto.

Pelaksana tugas (Plt) Kasat Reskrim Polresta Binjai AKP Robin Ginting, saat dikonfirmasi terkait kasus ini mengatakan, Anto memang sudah ditetapkan sebagai tersangka tetapi tidak ditahan.

“Kita tidak menahannya karena dia tidak mempersulit penyidikan, tidak melariakan diri dan tidak menghilangkan barang bukti. Selain itu, kita memang sudah melimpahkan berkas ini ke Kejari,” ujarnya.(dan)

Puting Beliung Hantam Komplek Pemda

LANGKAT- Angin puting beliung disertai hujan deras menghantam komplek pemerintahan daerah (Pemda) Langkat, Senin (25/7).

Selain menyebabkan kerusakan pada beberapa bangunan kantor, sejumlah rumah warga juga roboh dan atapnya berterbangan.

Sejumlah pohon yang menaungi perkantoran tumbang, bahkan pohon menimpa lokasi parkir Dinas Kebersihan Pertamanan, hingga mengakibakan kerusakan lokasi parkir dan 1 unit mini colt pengangkut sampah.

Selain itu, pos jaga kantor Bupati juga terkena imbas angin kencang, sehingga bangunan samping pos jaga rusak. Beberapa pagar bangunan komplek perkantoran juga hancur ditimpa pohon tumbang maupun dahan yang patah. Beberapa jaringan listrik, kabel telepon maupun layanan internet yang berada di sekitar perkantoran Bupati sempat terputus. Sejumlah rumah warga dan masjid di Kecamatan Wampu juga mengalami kerusakan yang parah, bahkan terhitung 2 rumah rusak berat.

Kabag Humas Pemkab Langkat Syahrizal menjelaskan, musibah angin kencang disertai hujan deras ini, patut diwaspadai mengingat sudah terjadi selama sepekan terakhir.

”Bupati meminta masyarakat lebih mewaspadai cuaca ekstrim yang terjadi sepekan terakhir,” ujar Syahrizal.
Dalam hal tersebut, lanjutnya, Bupati melalui kantor Sosial telah memberikan bantuan tanggap darurat berupa sembako, dan untuk bantuan fisik bangunan sedang diinventarisasi.

Sementara itu, puluhan warga Desa Sei Rotan dan Desa Sambi Rejo Timur, Kecamatan Percut Sei Tuan, yang rumahnya porak poranda akibat terjangan angin puting beliung Minggu (24/7) Sore kemarin, berharap mendapatkan bantuan material bangunan untuk memperbaiki rumah mereka yang rusak.

Dikatakan Ribut (58) koban puting beliung di Dusun III Desa Sei Rotan, Kecamatan Percut Sei Tuan, rumahnya mengalami kerusakan parah akibat terjangan angin puting beliung.  Kepala Badan Penanggulangan Bencana Dinas Sosial Pemkab Deliserdang Darwin, menjelaskan, semenjak hari pertama bencana terjadi, personel Tagana dikerahkan untuk melakukan evakuasi terhadap korban. (ndi/btr/mag-7)

PNS Siantar Gelapkan Rp140 Juta

SIANTAR- Mengaku mampu mengurus seseorang masuk Ca lon Pegawai Negri Sipil (CPNS), oknum PNS Pemko Pematangsiantar di Dinas Pendidikan (Disdik) dipolisikan seorang petani dengan tuduhan peng gelapan uang Rp140 juta, Senin (25/7).

Menurut Lalo Hutapea (43) korban penggelapan, usai melapor di Mapolresta Siantar, membenarkan dirinya tertipu iming-iming Katharin br Siregar (49) oknum PNS Disdik Siantar. Berawal dari kedatangan Rusni br Sinaga kerumahnya di Perumnas Desa Kerasaan, Kelurahan Kerasaan I, Kecamatan Pematang Bandar Simalungun, pertengahan Januari 2011 silam. Lantas menawarkan padanya, kalau rekannya bernama Katharin yang diketahui menjabat Kepala Kantor Cabang Pendidikan (KCD) Kecamatan Siantar Marihat, bisa menyisipkan seseorang menjadi PNS di Pemko Pematangsiantar. Setelah uang Rp140 juta diberikan, SK CPNS  anaknya, tak kunjung diserahkan sampai saat ini.
Kasubag Humas Polresta Sian tar AKP Altur Pasaribu, membenarkan pengaduan tersebut. (mag-5/smg)

Oknum Polisi Terlibat Penculikan

MEDAN- Oknum bintara Polres Deliserdang Bripka Misran, ditangkap Kepolisian Sektor Kota (Polsekta) Medan Area diduga terlibat kasus penculikan Julmi Piliang, Jumat (22/7) malam sekira pukul 20.00 WIB di Jalan Pelajar Timur Medan.

Kanit Reskrim Polsek Medan Area AKP Jonser Banjarnahor, ketika dikonfirmasi Sumut Pos, Senin (25/7) menuturkan, keterlibatan Bripka Misran tersebut, berdasarkan keterangan Farida Hanum (57) warga Jalan Pelajar Timur, Medan Kota, yang merupakan otak pelaku dari penculikan tersebut. Hubungan keduanya, Misran merupakan menantu Farida.
Selain keduanya, lanjut Jonser, pihaknya juga telah menahan dua tersangka lain. “Pelakunya ada tujuh orang, kami masih berusaha menangkap tiga pelaku lainnya,” ungkap Jonser.

Keterlibatannya, sebut Jonser, melakukan penculikan selama 16 hari, terhitung Kamis (7/7) lalu. Selama penyekapan, korban mengaku kerap dianiaya dan dipaksa menyerahkan uang Rp58 juta.

Masih Jonser, penculikan itu dilandasi sakit hati Farida Hanum terhadap Julmi, yang tak lain selingkuhannya. Diduga karena hubungan asmaranya diputuskan sepihak, Farida yang berstatus janda ini, langsung menyusun rencana pembalasan dendam. Untuk memuluskan aksinya, Farida melibatkan Bripka Misran. Para pelaku kemudian menjebak korban di sebuah kafe di Jalan Pasar Merah Ujung, Medan Area pada Kamis (7/7) lalu.

“Farida mengajak korban bertemu di kafe itu untuk membagikan uang hasil penjualan rumah. Nyatanya di tempat itu korban langsung diborgol dan disekap di kediaman Farida,” jelas Jonser.

Dalam pemeriksaan diketahui, para pelaku sempat membawa korban ke rumahnya di kawasan Marelan untuk dipertemukan dengan istrinya, Heni. Para pelaku memaksa Heni menyerahkan uang Rp58 juta sebagai tebusan pembebasan suaminya. Tapi Heni baru bisa menyediakan uang Rp50 juta. Uang itu sendiri diserahkannya pada Kamis (21/7). “Tapi karena masih kurang, korban tidak langsung dibebaskan. Saat itulah Heni melapor kepada kami,” tambah Jonser.

Jonser menyebutkan, tidak terlalu sulit untuk menggulung kawanan penculik ini, karena keterangan yang diperoleh sudah sangat mencukupi. Tim yang bergerak pada Jumat (22/7) malam itu menurutnya berhasil menciduk empat pelaku sekaligus. Bahkan korban berhasil ditemukan dalam keadaan selamat. Dalam kasus ini, para tersangka dijerat pasal 333 KUHPidana tentang penyekapan yang dapat dijatuhi hukuman penjara delapan tahun.(ari)

Tuntut Bonus, Supir Truk Demo

MEDAN- Puluhan supir yang tergabung dalam Persatuan Supir Truk Pelabuhan (PSTP) Belawan menggelar aksi mogok di Gedung DPRD Sumut, Senin (25/7). Pasalnya, sikap pimpinan yang arogansi terus dilakukan serta tak memperhatikan hak-hak mereka.

Ketua PSTP Belawan Jonson P Butar-butar menerangkan, para supir dan kernet truk trado jurusan Medan-Kuala Tanjung dan Medan-Belawan, serta supir truk pengangkut barang yang bekerja di CV Bima Prima Mabar, juga anggota Pengurus Tempat Kerja Persatuan Supir Truk Pelabuhan (PTK-PSTP) Belawan, menggelar aksi ini dengan alasan tak tahan atas sikap pimpinan mereka.

“Penyebab kami mogok kerja karena kami sudah tak tahan lagi dengan sikap arogan pimpinan perusahaan yang memberlakukan peraturan secara sewenang-wenang,” ujarnya.

Mereka menuntut agar pimpinan perusahaan membayar bonus supir jurusan Kuala Tanjung terhitung Juni 2011.  “Kita juga menuntut agar supir segera menerima kartu anggota jamsosteknya,” kata Jonson.(saz)