25 C
Medan
Tuesday, December 30, 2025
Home Blog Page 14879

Jelang Ramadan, BBPOM Gelar Razia

MEDAN- Seperti tahun-tahun sebelumnya, menjelang Bulan Suci Ramadan tahun ini, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Sumatera Utara kembali menggelar razia makanan dan minuman serta alat kosmetik di pasaran. Namun kali ini, BBPOM bakal merazia para distributor produk-produk tersebut.

“Kalau kita hanya merazia di pasar tradisional dan supermarket sementara distributornya tidak, kan produknya bisa kesana kemari. Makanya, kita akan fokuskan ke distributornya,” kata Kepala BPOM Sumut Drs Agus Prabowo, Sabtu (16/7).

Menurutnya, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemkab dan pemko untuk melakukan pengawasan dan penertiban obat, makanan dan alat kosmetik yang beredar di pasaran. “Selama ini, kita bekerja sendiri. Sekarang kita akan berkoordinasi dengan pemkab dan pemko masing-masing daerah,” katanya lagi.(jon)

Pendidikan Karakter Ciptakan Anak Unggul

MEDAN- Keberhasilan dalam tumbuh kembang anak dipengaruhi faktor kesejahteraan keluarga. Sehingga perkembangan anak yang memiliki kualitas kesejahteraan dari sisi keluarga akan menciptakan lingkungan aman, nyaman dan sehat untuk perkembangannya.

Hal ini disampaikan Wali Kota Medan Rahudman Harahap, melalaui Sekretaris Daerah Syaiful Bahri dalam sambutannnya pada seminar sehari bertajuk Anakku Mutiaraku, di Garuda Plaza Hotel, Sabtu (16/7).

“Kita sangat memberikan apresiasi yang cukup tinggi dalam acara kegiatan seminar yang diadakan oleh Blessing Community ini. Mengingat kegiatan ini sangat mendukung Kota Medan, sebagai kota metropolis dalam mewujudkan lingkungan yang ramah terhadap anak. Hal ini juga sejalan dengan Kota Medan yang telah mendapatkan pengakuan sebagai kota layak anak,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Dr Seto Mulyadi Psi MPsi yang akrab disapa Kak Seto, dalam materinya menyampaikan, pendidikan karakter sejak dini dianggap sebagai langkah efektif dalam menciptakan seorang anak yang tidak hanya pintar namun juga memiliki berbagai potensi yang ada di dalam dirinya sehingga berguna bagi nusa dan bangsa sesuai harapan orang tua.

Namun, untuk memulai pendidikan karakter itu sendiri menurutnya, harus dimulai dari dalam lingkungan terkecil yakni rumah tangga melalui peranan orang tua, dan selanjutnya lembaga pendidikan melalui peran guru.

“Anak-anak sebagai generasi yang unggul tidak akan tumbuh dengan sendirinya. Anak membutuhkan lingkungan subur yang sengaja diciptakan yang memungkinkan karakter anak bisa berkembang dengan baik dan lebih optimal, dan semuanya ini bisa dimulai sejak bayi,” ungkap Kak Seto.

Disi lain keberhasilan suatu pendidikan lanjut Kak Seto, sering dikaitkan dengan kemampuan orangtua dan guru dalam hal memahami anak sebagai individu yang unik. Dimana setiap anak memiliki potensi yang saling berbeda satu sama lain, namun saling melengkapi dan berharga.

Selain itu menurut Kak Seto, orangtua juga harus perhatikan dalam kaitan memahami anak, yakni anak bukanlah sebagai orang dewasa mini. “Anak adalah tetap anak-anak, bukan orang dewasa berukuran mini. Anak memiliki keterbatasan bila harus dibandingkan dengan orang dewasa. Selain itu, mereka juga memiliki dunia sendiri yang khas dan harus dilihat dengan kaca mata anak-anak,” ungkapnya.(uma)

Spiral KB Tersangkut di Usus

Polresta Diminta Usut Dugaan Malpraktik

MEDAN- Polresta Medan diminta segera memproses kasus dugaan malpraktik yang dialami Eli Dayani Chaniago (35), warga Jalan Bromo, Lorong Azizah, yang dilakukan Klinik Hj Khaifah I, Jalan Menteng II simpang Gang Seto. Desakan ini disampaikan Ketua DPD Hanura Sumatera Utara, Zulkifli Effendi Siregar saat menjenguk Eli Dayani Chaniago di Lantai II RSU dr Pirngadi Medan, Sabtu (16/7).
“Permasalahan ini sudah diadukan korban, jadi kita minta Polresta dan Kejari untuk menindaklanjutinya, jangan didiamkan,” kata Zulkifli, didampingi Sekjen DPD Hanura Sumut, Darwin Lubis di RSU dr Pirngadi Medan.

Ditegaskannya, pihaknya akan tetap konsern terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat termasuk persoalan dugaan malapraktik tersebut. “Kita akan mendampingi kasus ini hingga selesai dan akan memberikan lawyer (pengacara) untuk mendampingi korban. Kita akan mencari informasi lebih lanjut terhadap korban, agar bisa mencari solusi.

Karena saya juga baru tahu hari ini,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPC Hanura Medan, Ir Dasril Piliang MM meminta dengan tegas kepada pihak kepolisian dalam hal ini Polresta Medan untuk lebih proaktif dalam menyikapi kasus dugaan malpraktek yang dilakukan Klinik Hj Khaifah I tersebut.

kejadian yang dialami Eli Dayani Chaniago ini berawal pada 25 September 2008 lalu. Kala itu, Eli Dayani melahirkan anak ketiganya di Klinik Hj Khaifah I, Jalan Menteng II, simpang Gang Seto. Eli ditangani langsung oleh bidan Hj Khaizar Dewi. “Pada proses melahirkan, istri saya baik dan sehat. Selesai melahirkan, saya bersama istri ke rumah bidan lagi karena ditawari pasang KB spiral,” kata Elly Muslim Gulo, suami Eli.

Setelah sehari dipasang spiral, lanjut Muslim, pinggang istrinya terasa nyeri-nyeri dan terus menerus kesakitan. “Lalu pada 6 November 2008, istri saya kembali kontrol. Saat itu bidan bilang, hal itu biasa karena masih baru. Saat dilihat di komputer letak spiral katanya sudah bagus tapi ternyata isteri saya tetap kesakitan,” ucapnya.

Keesokan harinya, sambung Muslim, mereka meminta agar spiral tersebut dibuka. Selanjutnya, bidan menuruti permintaan tersebut. Namun anehnya, hingga kini istrinya tetap mengalami kesakitan. “Karena istri saya terus kesakitan, lalu istri saya dibawa ke RS Pirngadi untuk mengecek. Saat dicek, ternyata alat spiral masih ada dan sudah lengket diususnya, sehingga istri saya mengalami operasi besar di Pirngadi untuk mengambil spiral,” jelasnya.

Sementara itu, Hj Khaizar Dewi (53), yang dikonfirmasi membantah tuduhan Elly Muslim Gulo, karena dirinya sudah melakukannya dengan benar. Dia juga mengaku heran, karena kejadiannya pada 2008 lalu, tapi baru sekarang diributkan. “Memang saya yang pasang spiral dan sudah dibuka pada 2008 lalu. Kenapa sekarang diributkannya? Nama baik saya dicemarkannya dan saya akan melaporkannya balik setelah semua cukup bukti terkait dengan pencemaran nama baik, pemerasan dan penipuan,” katanya.(jon)

Dian AP Salib Taufix Harahap

Medan Rally North Sumatera Championship 2011

MEDAN-Pereli Net Motorsport Sriwijaya Air Dian AP Harahap/Edwin Nasution mengambil alih pimpinan pada hari ketiga Medan Rally North Sumatera  Championship 2011 yang kembali digelar di Sirkuit Cemara Abadi, Minggu (17/7) hari ini. Tampil dengan performa terbaiknya, Dian AP Harahap/Edwin Nasution bahkan berhasil leading di dua Special Stages (SS) awal pada lomba yang digelar di Perkebunan Rambung Sialang dengan menyalip pasangan Taufik Harahap/Adi Wibowo. Sekalipun sempat terjadi pergantian posisi di SS 4 dan SS 5, catatan waktu keduanya masih terlalu jauh. Dari total empat SS yang digelar, Dian AP Harahap/Edwin Nasution masih mencatat waktu tercepat yaitu 1.22.49 detik.

“Karena leading di dua SS awal, kita pun bermain aman. Di situ memang kita dihajar habis lah. Tapi jarak waktu kita juga cukup jauh. Jadi besok (hri ini) coba jaga jarak saja dengan perhitungan yang matang lah. Jangan sampai terjadi kesalahan yang memakan waktu kita,” ucap Dian AP Harahap yang dihubungi melalui selulernya.

Sementara itu persaingan ketat bakal terjadi di peringkat II dan III overall antara pereli grup N-4 lainnya Taufik Harahap/Adi Wibowo dari MMRT dengan Marzuki Desky/Fakhri Siddik dari BlaBlaBla Motorsport. Dari lomba kemarin, keduanya yang mengandalkan mobil Mitsubishi Evolution IX hanya terpisah 11 detik.

Di grup GR 2, satu-satunya pereli asal Pulau Jawa Andry Tanudjaya/Hervian Soejono yang mengandalkan mobil Proton Neo berhasil menggeser posisi pimpinan grup dari Eddy WS/Syariful Adil dari tim Suzuki Spectra Indocafe. Keduanya mengakhiri lomba dengan total waktu 1.39.59 detik. Meninggalkan lima pesaing yang sempat memimpin di SS 5.

Saat dihubungi, Eddy WS pun mengaku kecewa dengan pencapaian Sabtu (16/7). Pasalnya target finish di III overall nyaris terwujud. “Ada trouble pada system komputerisasi mobil. Padahal di SS 2 dan SS 3 kita tembus IV overall. Perbedaan dengan Taufik pun tidak sampai satu menit,” ketus Eddy WS.

Di kelas N-15, M Agha Novrian/Apin masih tak tergoyahkan. Mengandalkan mobil Suzuki Swift, keduanya bahkan menyodok di peringkat tujuh overall dengan total waktu 1.34.38 detik. Diikuti Anca Lubis/Arjuna dan Asmansyah Harahap/Welly Armaya yang siap memanfaatkan kesempatan untuk menggeser posisi Agha. Pasalnya perbedaan waktu ketiganya terbilang tipis.

Sekalipun gagal menoreh waktu terbaik pereli BlaBlaBla Motorpsort Ijeck/Uche tetap meramaikan balapan di hari terakhir ini. Begitu juga Dodi/Prihatin K yang harus melorot di posisi enam overall akan menjadi teror di Sirkuit Cemara Abadi. Seperti yang diberitakan sebelumnya, pada balap malam hari, Jumat (15/7) Singa Gurun, julukan Dodi, menjadi yang tercepat.

Sengitnya persaingan di hari kedua Medan Rally North Sumatera Rally Championship 2011 ini pun mendapat antusias dari warga Rambung Sialang. Mereka terlihat berkumpul di empat SS yang dilewati para pereli. Tidak sedikit pula yang mengabadikan pereli yang tengah beraksi. Begitu juga di Head Quarter (HQ) yang disuguhi hiburan musik keyboard dari panitia menjadi ajang rekreasi warga sekitar. Pihak manajemen perkebunan Rambung Sialang bahkan sengaja meliburkan karyawannya, Sabtu (16/7) itu.

Berharahap Hujan
Lomba di hari ketiga ini kemungkinan besar mengalami perubahan. Seperti yang disampaikan Ketua Pelaksana I Medan Rally North Sumatera Rally Championship 2011, Kisharyanto Pasaribu kepada Sumut Pos, Sabtu (16/7) malam.

“Memang ada rencana dari panitia untuk menggelar lomba hanya dalam satu SS di Sirkuit Cemara Abadi besok (hari ini, Red). Mengingat pengalaman di hari pertama terlalu banyak waktu terbuang, sampai 3,5 jam untuk satu SS,” ucap Kisharyanto.

Molornya waktu tersebut lanjutnya sehubungan dengan tebalnya debu yang dikarenakan kondisi lintasan kering. Karena itu pelepasan start peserta pun molor menunggu debu yang ada berkurang. Bahkan hampir menghabiskan satu setengah lintasan. Padahal lintasan sendiri dibuat sedemikian rupa untuk melepas dua starter bersamaan.

Perubahan itu sendiri menurutnya tidak akan mempengaruhi persaingan di antara peserta. Selain karena sudah melakoni SS 1 yang dilaksanakan Jumat (15/7) malam, juga perbedaan waktu yang sedikit di antara seluruh peserta. Begitu pun lomba bias tetap dilaksanakan dalam dua SS bila kondisi lintasan basah. “Kita berharap malam ini turun hujan jadi lintasan tidak lagi berdebu. Dan kalau begitu lomba tetap kita laksanakan dalam dua SS,” tambahnya.

Namun dengan penerapan re-start, perubahan itu tentunya menutup peluang bagi peserta yang gagal finish pada lomba hari kedua, Sabtu (16/7). Sistem itu sendiri menambahkan waktu 2,5 time control ditambah lima menit waktu tempuh dari waktu tercepat di grup. Sirkuit Cemara Abadi sendiri memiliki llintasan yang singkat. (jul)

Sebelum Tewas Korban Terbakar dan Hanyut

Kapal Bea Cukai Meledak di Laut, Bukan Sabotase Murni Kecelakaan

LUBUK PAKAM-Kapal Motor (KM) patroli milik Bea dan Cukai Belawan dengan seri BC-15001, yang meledak sekira 3 mil dari bibir Pantai Ancol, Pantai Labu, Kabupaten Deliserdang, Jumat (15/7) petang, yang menewaskan 7 orang dan 2 luka-luka murni kecelakaan.

“Insiden itu memang murni kecelakaan. Kejadian bermula saat petugas ingin menghidupkan mesin genset namun tiba-tiba meledak dan mengenai para petugas Bea dan Cukai yang berada di atas kapal,” kata Dirjen Bea dan Cukai, Agung Kuswandono kepada wartawan, saat melihat jenazah korban di instalasi jenazah RSU dr Pirngadi, Sabtu (16/7) siang.

Menurut Agung, dari hasil penyelidikan sementara di lapangan, sampai saat ini tidak ditemukan ada unsur sobatase ataupun unsur yang lain dalam kejadian itu. Agung mengatakan, kapal sedang berlayar dan berpatroli dan belum jauh dari lepas pantai. Diterangkannya, yang sedang bertugas saat itu sembilan orang dan tujuh orang meninggal sementara dua orang luka-luka.

Menurutnya, bagi korban yang meninggal dunia akan mendapatkan santunan dan kenaikan pangkat satu tingkat. “Mereka secara administasi layak mendapatkan penghargaan dan santunan,”pungkasnya Disinggung kondisi dua korban yang selamat, Agung menyebutkan, walaupun tidak diberi keterangan detail secara medis, namun keduanya sudah bisa diajak berkomunikasi.

“Sudah bisa diajak komunikasi. Lukanya masih dalam perawatan, soal operasi belum tahu kapan karena katanya luka pada keduanya luka eksternal. Mungkin mereka hanya syok karena teman-temannya menjadi korban,” terangnya.

Rencananya, dua korban yang selamat yakni Zulbasri, warga Jalan Hiling I Simpang Kantor, Medan Marelan dan Susanto akan menjali operasi di Rumah Sakit Colombia Asia Jalan Listrik Medan. Kedua korban yang selamat saat ini masih menjalai perawatan di ruang 625 rumah sakit milik swasta tersebut.

Susanto mengalami luka bakar yang cukup serius di tubuhnya. Terlihat pada bagian kepala dan tangan korban dibalut perban akibat luka bakar. Sementara Zulbasri hanya mengalami luka ringan di tubuhnya.

Sementara itu, Kepala Instalasi Jenazah RSU dr Pirngadi Medan, dr Surjit Singh, SPFN DFM menjelaskan, berdasarkan pemeriksaan timnya sementara ditemukan tanda-tanda luka bakar yang menyebabkan mati total.

“Ada yang terbakar hingga 30 persen namun menyebabkan korban mati total,” terangnya dengan tidak merinci satu per satu luka yang dialami korban. Ditambahkan Surjit, di antara korban memang ada yang mengalami luka bakar berat yang langsung mengakibatkan kematian. Tapi ada juga mengalami kematian akibat hanyut. “Jadi selain terbakar ada yang megalami kematian karena hanyut,” terangnya.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Raden Heru Prakoso mengatakan, polisi masih melakukan penyelidikan. “Dugaan sementara ledakan terjadi akibat mesin genset kapal meledak saat akan dihidupkan,” katanya.

Sementara itu Kepala Basarnas Pusat Letjend Marinir Nono Sampono, saat tiba di VIP Bandara Polonia Medan, Sabtu (16/7) siang mengaku, Tim SAR mendapatkan informasi kejadian Sabtu (16/7) dini hari pukul 02.00 WIB. Sementara kejadian Jumat (15/7) malam pukul 18.00 WIB.

Ditambahkannya, begitu mendapatkan informasi tersebut pihaknya langsung turun dari Jakarta untuk melakukan cek dan ricek. “Kita hanya melakukan cek dan ricek. Namun untuk penyelidikan itu ditangan kepolisian. Pihak yang terlibat dalam pencarian ketujuh jenazah ini TNI AL, Polairud Polda Sumut dan Tim SAR,” tambahnya. (jon/mag-7/rud/uma/btr)

Katanya Pergi Sebentar Malah Pergi Selama-lamanya

Tujuh Jenazah Diserahkan Untuk Dimakamkan

Isak tangis mengiringi penyerahan jenazah korban kapal patroli Bea dan Cukai yang meledak di halaman kantor Bea dan Cukai Polonia Medan, Sabtu (16/7) siang. Sejumlah keluarga korban tak kuasa menahan tangis ketika peti jenazah tiba. Dirjen Bea dan Cukai, Agung Kuswandono memimpin langsung acara serah terima jenazah kepada keluarga.

Suasana semakin mengharukan ketika bendera Merah Putih yang menutupi peti jenazah diserah terimakan kepada pihak keluarga beserta empat jenazah korban maing-masing James Sipahutar (53), Iwanoto (52), Sukamto (58) serta Chandra Meksi (47), dengan iiringan lagu Padamu Negerin
Dalam kesempatan tersebut, Dirjen Bea Cukai, Agung Kuswandono mengucapkan duka cita kepada keluarga korban atas musibah yang terjadi.

Singgih Alfino, anak Iwanoto mengaku, tak punya firasat buruk sehingga dia sempat tidak percaya mengenai kabar orangtuanya meninggal dunia saat ditayangkan di televisi. “Kami tidak ada firasat buruk tentang kematian ayah,” cetusnya.

Sementara tiga jenazah lainnya, Ahmad Yani (48), Djonhaidi Purba (53) dan Kurniawan (23) langsung dibawa keluarganya usai diotopsi di instalasi jenazah RSU dr Pirngadi Medan. Isak tangis keluarga ketiga korban pun pecah di rumah sakit milik Pemko Medan itu.

Helmizar (47), keluarga Ahmad Yani mengatakan, pihak Bea dan Cukai memberi kabar kepada keluarganya sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. Namun, karena saat itu rumahnya masih tertutup akhirnya Bea dan Cukai datang kembali sekitar pukul 06.00 WIB. Mendengar kabar buruk tersebut, isteri dan keluarga yang lainnya langsung menuju ke Pantai Labu untuk memastikannya.

“Keberangkatan saudara ipar saya itu untuk 10 hari dalam rangka patroli rutin. Sebelum berangkat, Ahmad Yani sempat dilarang oleh isterinya Heni Arnila (46) dan anak semata wayangnya, Farid (24) karena Minggu (17/7) nanti bertepatan hari pernikahan mereka yang ke-25,” ujar Helmizar.

Tapi, katanya, Ahmad Yani tetap mau pergi juga bertugas. “Ahmad Yani tetap mau pergi karena takut dipindahkan lagi ke Palembang. Ahmad Yani pada saat mau berangkat menuturkan dia merupakan komanda tim yang mau berangkat. Jadi nggak mungkin dia nggak pergi. Sebelumnya dia sempat bertugas di Medan 3 tahun, lalu pindah ke Palembang, kemudian pindah lagi ke Medan sampai meninggal. Ahmad sendiri baru 1 tahun bertugas di Medan pasca kepindahannya dari Palembang,” tambah Helmizar.

Sementara, isteri isteri Djonhaidi Purba, Herna br Saragih dan anaknya Bram terus menangis meratapi kepergian Djonhaidi Purba. “Katanya hanya pergi sebentar, ternyata pergi untuk selama-lamanya. Dulu semangat sekali dia tinggal di Medan, ternyata hanya mengantarkan nyawa,” teriak Herna. Almarhum Djonhaidi Purba sendiri baru 6 bulan tinggal di Medan, meninggalkan seorang isteri, Herna br Saragih dan 3 orang anak, Sanggar Purba (26), bekerja di Kejaksaan Palembang, Riko Purba (24), kuliah semester VIII di Unsri dan Bram (18), pelajar kelas 3 SMU Santo Thomas I Medan.

Toni, salah seorang keluarga Djonhaidi Purba mengungkapkan, sebelum berangkat almarhum minta diantar dan sempat melambaikan tangannya kepada keluarganya. “Biasanya tidak pernah seperti itu, tapi waktu mau berangkat dia melambaikan tangannya dan minta diantarkan. Tidak ada pesan kepada keluarga saat almarhum pergi,” ujarnya. Rencananya, jenazah akan dibawa ke kampungnya di Pematang Siantar dan dimakamkan di dekat makam keluarganya.

Sedangkan abang ipar Kurniawan, Marwan (36) menuturkan, Kurniawan sebenarnya berat meninggalkan rumah, karena ada saja yang ketinggalan di rumah sebelum berangkat. “Bahkan, adik ipar saya itu sempat bilang sama ibunya dia nggak jadi berangkat. Tapi tidak tahu entah kenapa saat itu akhirnya dia pergi juga,” ungkapnya.

Isak tangis keluarga juga pecah saat mobil ambulans yang mengantar jenazah James Sipahutar (56) tiba di rumah duka di Jalan Tempirai Blok VI Perumnas Griya Martubung, Sabtu (16/7) sekitar Pukul 11.00 WIB. Sang istri,  Wati (38) yang mengiringi kedatangan almarhum harus dituntun keluarga masuk ke dalam rumah. Almarhum meninggalkan satu anak yang bernama Erwin Sipahutar (15) yang masih duduk dibangku sekolah kelas I SMA dan seorang istri.

Almarhum sendiri,  dimata keluarga sebagai seorang bapak yang mempunyai displin dan bekerja keras serta baik. Bukan itu saja James seorang yang ramah terhadap tetangga dan kerabatnya baik itu di kantor maupun di rumahnya. James Sipahutar baru satu minggu berdinas di Bea dan Cukai Belawan Wilayah I Sumut. Sebelum dia berdinas di Bea dan Cukai Bandara Polonia Medan. Keluarga tidak ada firasat apapun sebelum melakukan patroli runtin.

Almarhum sekitar dua minggu lalu baru saja melakukan operasi mata yakni pengangkatan katrak yang dialaminya. Saat itu almarhum melakukan operasi di Rumkit Medan.

Orliana Sipahutar, kakak kandung James Sipahutar mengatakan James suka membantu keluarga. Menurut Orliana, dia terakhir berjumpa dengan adiknya tiga hari yang lalu usai menjalani operasi katarak. Rencana korban akan dikebumikan Minggu (17/7) sore sekitar pukul 16.00 WIB di Pemakanan Umum Kristen yang diberada di Patumbak. (mag-7/jon/uma/btr/rud)

Banjir Hadiah di Hari Penutupan

Pameran Property Sumut Pos

MEDAN- Memasuki hari keempat pameran property Sumut Pos yang diadakan di Plaza Millenium, Sabtu (16/7), mulai dipadati pengunjung.  “Kita bersyukur, pameran yang kita buat ternyata diminati oleh masyarakat,” ujar Darwin Purba, manajer EO Sumut Pos.  Darwin menjelaskan bahwa sebagian property telah dibeli oleh para  pengunjung yang datang. Hal ini sesuai dengan konsep yang telah diatur oleh Sumut Pos, agar pameran ini dapat menjadi barometer bagi masyarakat dalam mencari rumah.

Salah satu peserta yang ikut dalam pameran ini, yaitu perumahan Bella Vista yang terletak di Jalan Tali Air Jamin Ginting simpang Simalingkar, perumahan dengan model bangunan bergaya klasik modern ini diutamakan untuk keluarga kecil.
Dan setiap pengunjung yang membeli rumah dalam pameran ini, akan mendapatkan hadiah menarik seperti handphone dan lainnya.

Untuk menarik minat masyarakat, Perumahan Bela Vista juga mengadakan pesta kuliner untuk dapat melihat secara langsung rumah yang disediakan untuk masyarakat. “Kita ingin menunjukkan ke masyarakat, rumah yang kita jual telah siap huni,” ujar Sherly, salah satu marketing Perumahan Bela Vista.

Pameran property yang diadakan oleh Sumut Pos ini akan berakhir Minggu (17/7) hari ini. Saat penutupan, panitia akan memberikan hadiah bagi para pengunjung. Berbagai hadiah menarik telah disiapkan, seperti handphone, voucher dan hadiah menarik lainnya.
“Pengunjung yang beruntung kita ambil melalui undian,” ujar Darwin.

Pengunjung hanya tinggal mengisi formulir dan dimasukkan ke dalam kotak yang telah disediakan oleh panitia. Untuk menghibur para pengunjung dan pengisi stand, panitia menyediakan hiburan keyboard untuk pengunjung. (mag-9)

60 Instansi tak Rekrut CPNS Baru

Waspadai Strategi untuk Raih Remunerasi

JAKARTA- Tuntas sudah pengajuan kebutuhan calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2011. Berdasar data dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN dan RB), hingga batas akhir pengajuan, terdapat 60 intansi yang tak memasukkan data kebutuhan pegawai baru. Ke-60 instansi tersebut terdiri atas instansi pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota.

Deputi Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Kemen PAN dan RB,  Ramli Naibaho menyambut baik sikap instansi-instansi tersebut. Menurutnya, pihak-pihak yang tidak mengajukan usulan CPNS baru tersebut karena aparatur mereka masih cukup. Kalaupun ada yang pensiun tahun ini jumlahnya tidak besar.

“Tidak berpengaruh terhadap pelayanan masyarakat jika tidak ditutup langsung tahun ini,” tandas Ramli. Sebab, lowongnya kursi PNS akibat adanya pegawai yang pensiun tersebut, bisa diisi secara rapelan beberapa tahun kemudian.

Selain persoalan tenaga yang masih cukup, Ramli menjelaskan jika banyaknya instansi yang tidak mengusulkan CPNS baru itu disebabkan masih berlangsungnya penataan birokrasi. Langkah tersebut, merupakan permulaan dari penerapan reformasi birokrasi.

Ramli tidak memungkiri jika saat ini banyak instansi pemerintah, baik pusat maupun daerah yang mengajukan usulan reformasi birokrasi. Motivasi di balik usulan tersebut adalah untuk mendapatkan tunjangan reformasi. “Tapi harus dijelaskan, jika pak menteri (E.E. Mangindaan, Red) tegas tidak menerima usulan itu jika landasan utamanya hanya remunerasi,” tandasnya.

Menurutnya, penghentian sementara penerimaan CPNS baru oleh beberapa instansi tersebut diharapkan bisa dimanfaatkan dengan maksimal. Di antaranya, dengan menata kembali postur birokrasi. Ramli mencontohkan, jika terjadi penumpukan tenaga aparatur yang bekerja di bidang teknis dinas tertentu, bisa dialokasikan ke dinas lainnya yang kekurangan tenaga teknis. Jika postur aparat birokrasi benar-benar sudah tertata, tambah Ramli, peluang instansi pusat atau daerah untuk menerapkan reformasi birokrasi semakin besar.

Akibat adanya puluhan instansi yang menghentikan sementara rekrutmen CPNS baru, membuat usulan jatah CPNS menurun drastis. Ramli menjelaskan, tahun lalu, total usulan CPNS dari instansi pusat dan daerah mencapai lebih dari satu juta. Tahun ini, jumlahnya menyusut hingga hanya 707.490 orang saja. Angka itu masih bisa susut kembali, setelah ada pembahasan kuota pasti CPNS baru di instansi pusat dan daerah.

Ramli menuturkan, saat ini usulan CPNS tersebut masih dikaji di tingkat kementerian sebelum dibahas lebih lanjut di DPR. Dia optimists, kuota definitif CPNS baru bagi instansi pusat dan daerah bisa diputuskan menjelang penetapan APBN 2012, sekitar Agustus-September.

Secara terpisah, anggota Komisi II DPR Arif Wibowo mengatakan sejak 2005 tidak ada hasil signifikan untuk menekan laju pertumbuhan jumlah pegawai. Dalam pengadaan PNS, lanjut dia, pemerintah tidak memiliki perencanaan yang matang dengan rasio sesuai kebutuhan.

“Puncaknya adalah pengangkatan tenaga honorer secara masal sejak tahun 2005 yang hingga saat ini belum tuntas, yang jumlahnya mencapai 800 ribuan, bahkan cenderung membengkak tiap tahunnya,” kata politisi PDIP, itu.

Menurut dia, pertumbuhan pegawai yang tidak terkontrol merupakan “buah” dari praktek pengelolaan kepegawaian yang berorientasi kepentingan politik kekuasaan dan mengabdi pada status quo. “Jadi, tidak konsisten dengan reformasi birokrasi yang acap digembar-gemborkan pemerintah selama ini,” kritiknya.

Arif lantas membandingkan pemerintahan SBY dengan pemerintahan Megawati. Dia menyebut secara komulatif pertumbuhan pegawai secara nasional sejak 2005-2011 rata-rata sebesar 3,9 persen.
Berdasarkan data Badan Kepegawaian Nasional (Pebruari 2011) dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Mei 2011), lanjut dia, pertumbuhan tertinggi terjadi pada 2007 sebesar 9,18 persen dan tahun 2009 sebesar 10,8 persen.

“Sedangkan, pada periode 2003 – 2004 (era Presiden Megawati, Red), pertumbuhan pegawai dapat ditekan menjadi minus 1,66 persen,” kata Arif. Saat itu, ungkap dia, jumlah pegawai berkurang dari 3.648.005 pada 2003 menjadi 3.587.337 di tahun 2004. “Kalau pemerintah ini mau serius melakukan penataan pegawai belajarlah pada pemerintah tahun 2003-2004 itu,” ujarnya.(pri/bay/wan/nw/jpnn)

Tahan Sembilan Bulan

Kue Kering Spesial Lebaran

Lebaran memang masih lama, tapi perusahaan penyedia makanan sudah mulai meramu resep makanan yang akan disajikan kepada pengunjung. Apa itu?

CV Permata Jalan Beringin Nomor 25 A menyediakan berbagai aneka kue kering secara sehat, higienis tanpa bahan pengawet. Berbagai produk kemasan dengan merek yang cukup terkenal, seperti prambanan, tani mas, jingga mas, dan aidil,  di produksi perusahaan makanan yang satu ini. Kue-kue ini sengaja dibuat sebagai kue spesial di hari lebaran.

Suita Wirawan, pimpinan CV Permata, saat ditemui di ruang kerjanya mengaku jika produk kue yang dipasarkan ke masyarakat itu, telah melewati berbagai uji kesehatan dan memiliki sertifikasi label halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Sehingga kwalitas kue yang bisa bertahan selama sembilan bulan itu, tidak hanya bisa dinikmati oleh keluarga dekat saja, namun juga keluarga jauh melalui bentuk paket yang bisa didapatkan di berbagai toko snack, toko sembako dan toko roti di seluruh kota khususnya Sumatera Utara.

“Kita menyediakan beraneka jenis kue yang  dikemas dalam kotak dengan kwalitas yang sangat baik.  Selain itu dengan kecanggihan alat pabrik dalam proses pembuatan kue serta menggunakan bahan alami dan terhindar dari pengawet, mampu menjaga ketahanan kue bisa bertahan hinggga sembilan bulan,” ungkapnya. Jenis kue lezat dan nikmat yang menjadi unggulan CV Permata, lanjut Suita, diantaranya skeepy, nastar, salju, serta beraneka jenis kacang-kacangan yakni kacang arab, kacang manis, arcis, ping-ping dan banyak lagi jenis kue lainnya.

Tidak hanya itu, kue yang tersedia dengan beraneka rasa dan warna ini juga mewakili berbagai etnis sebagai sasaran konsumennya. Diantaranya etnis Jawa, Mandailing, Melayu dan berbagai etnis lainnya serta bisa juga dinikmati oleh semua kalangan dengan harga yang ekonomis dan terjangkau.
Memiliki pengalaman selama 11 tahun dalam pembuatan kue, CV Permata memberikan pelayanan terbaik dalam bentuk pendistribusian bagi konsumen, khususnya dalam perayaan Idul Fitri.

“Selain bisa didapatkan di berbagai toko roti, kita juga menyiapkan layanan antar langsung ke  rumah konsumen, sesuai banyaknya jumlah pesanan yang diinginkan,” terang  Suita. Kini, untuk memudahkan mendapatkan kue yang diinginkan, konsumen bisa langsung menghubungi Suita Wirawan untuk melakukan nego dan pemesanan langsung,  ke nomor  061-77882010  atau 081396662010.  (uma)

Enrique Janji Agresif

ROMA-Tim-tim yang akan menghadapi AS Roma harus menyiapkan sistem pertahanan yang lebih solid.  Pasalnya, pelatih baru Giallorossi-julukan AS Roma Luis Enrique berjanji akan menerapkan gaya bermain yang lebih menyerang pada tim asuhannya.

“Ya, saya ingin sepak bola menyerang, dan saya ingin tifosi Roma menikmatinya,” tegas Enrique kepada Goal saat diperkenalkan kepada media di Roma kemarin.

“Saya senang sepak bola menyerang. Saya juga menyukai gaya bermain yang berbasis pada kualitas permainan.  Saya ingin membuat suporter lebih terkesan,” ujarnya.
“Roma sudah memilihku sebagai pelatih musim ini.  Kita akan lihat apakah hasilnya menunjukkan kalau keputusan itu tepat,” lanjutnya.

Enrique tak menjanjikan timnya akan meniru gaya Barcelona, meski dia sempat bermain dan menjadi pelatih tim junior klub raksasa Spanyol tersebut.
“Saya kesini bukan untuk mengimplementasikan gaya bermain Barcelona.  Sebab, itu butuh waktu bertahun-tahun. Namun, secara garis besar gaya permainan Roma mungkin akan sama (dengan Barcelona),” tuturnya.

Sementara itu, Presiden baru AS Roma, Thomas Di Benedetto meminta tifosi tak mematok target berlebihan pada Enrique.  Sebab, Roma baru dalam proses membangun sebuah tim besar.
“Kami sedang memulai era baru dalam klub dan berusaha untuk mengubah peta persepakbolaan dunia,” papar Di Benedetto kepada Football Italia.

“Kami memiliki ambisi dan impian yang dimiliki oleh seluruh pendukung Roma. Mimpi itu jelas membutuhkan waktu untuk terwujud, yang disertai dengan usaha  keras. Sama seperti pembangunan kota Roma yang tidak dibangun dalam satu hari,” lanjut konglomerat asal Amerika Serikat itu. (bas/jpnn)