24 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 14977

Rekaman Marilyn Monroe Bercinta Dilelang Rp4,2 M

BUENOS AIRES- Bila anda penggemar Marilyn Monroe yang berkantong tebal, barang langka yang satu itu patut anda miliki. Sebuah rekaman yang memperlihatkan Marilyn muda tengah bercinta, ditawarkan ke publik. Seorang kolektor bernama Mikel Barsa, mengaku memiliki rekaman berdurasi enam menit yang menggambarkan Marilyn muda tengah berhubungan badan. Rekaman itu diklaim dibuat sebelum Marilyn membintangi film pertamanya pada 1947.

Seperti dilansir The SUN edisi Jumat (22/7), Mikel menyebutkan dalam rekaman itu Marilyn masih terlihat lugu. “Film itu menunjukkan Marilyn Monroe sesungguhnya, sebelum studio menemukan dan mengubahnya,” ujarnya. Barang langka itu ditawarkan pada sebuah lelang di Buenos Aires, Argentina dengan harga £300 ribu (atau sekitar Rp 4,2 miliar).

Pemerhati tentang Marilyn Monroe, Scott Fortner menampik klaim Mikel Barsa. Sebab, sosok dalam film yang diklaim Mikel Barsa itu berbeda dengan sosok Marilyn. “Itu bukan Marilyn. Dagu, bibir dan giginya tidak sama,” ujarnya. Marilyn Monroe yang dikenal dekat dengan para pesohor dunia, meninggal pada tahun 1962 di usia 36 tahun.(ara/jpnn)

Roda Kiri Kempis, 90 Penumpang Garuda Panik

MALANG- Pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA 292 yang membawa 90 penumpang kemarin (22/7) nyaris celaka di Bandara Abdulrachman Saleh, Malang. Pesawat yang terbang dari Jakarta mengalami hard landing setelah roda depan kempis.

Tak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi pukul 14.30 itu. Namun, insiden tersebut membuat 99 penumpang pesawat jenis Boeing 737 itu panik. Di pesawat tersebut juga ada sejumlah pejabat dan pengusaha Jakarta. Di antaranya Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syamsul Maarif.

“Kami seperti bola yang dikopyok (diaduk) dalam stoples. Sempat mental-mental mirip bola,” ungkap Iwan Kurniawan, penumpang yang duduk di seat 1B, yang saat itu berdampingan dengan Luminto, bos PT Sritex.

Untung, tak ada penumpang yang terluka. Namun, semuanya sempat ketakutan. Terlebih penumpang yang duduk di bangku belakang. Sebab, entakan yang dirasakan lebih keras daripada penumpang yang duduk di depan. Saking shock-nya, hingga turun dari pesawat 20 menit kemudian, Iwan yang juga pengusaha properti di Malang itu merasakan jantungnya masih berdetak kencang.
Pesawat tersebut bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, sekitar pukul 12.30.

General Manager Garuda Malang Dharmawan Y  Hendrata mengatakan, kecelakaan ringan itu terjadi karena roda depan sebelah kiri kurang angin alias kempis. “Karena itulah, pesawat sempat kehilangan keseimbangan,” katanya.(mas/jpnn)

Anna Adukan Ruhut ke BK DPR

JAKARTA- Perseteruan rumah tangga Anna Rudhiantina Legawati dengan suaminya Ruhut Poltak Sitompul, kini menjadi urusan Badan Kehormatan DPR RI. Anna bersama kuasa hukumnya Hotman Paris Hutapea kemarin melaporkan kasus pernikahan kedua anggota Fraksi Partai Demokrat itu ke BK DPR RI.

Dalam aduan yang diterima Wakil Ketua BK Nudirman Munir itu, Anna meminta agar Ruhut dipecat dalam statusnya sebagai anggota DPR RI. Kuasa Hukum Hotman menyatakan, pemalsuan syarat di pernikahan kedua Ruhut dengan Diana Leovita merupakan bukti bahwa yang bersangkutan telah melanggar aturan kode etik DPR RI.

“Ini tidak hanya masalah keluarga, Ruhut telah melanggar sumpah janji sebagai anggota DPR RI,” kata Hotman saat menyampaikan aduannya, kemarin (22/7). Saat mengadukan kemarin, Anna juga membawa serta anak kandung Ruhut Christian Sitompul.

Menurut Hotman, Anna dan Ruhut telah hidup bersama selama puluhan tahun. Namun, secara menyakitkan, dalam pernyataannya di sebuah media, Ruhut menyebut bahwa hubungannya dengan Anna adalah hubungan tidak resmi. Sementara selama berpuluh tahun, Christian selalu membawa identitas dalam akta lahirnya sebagai anak Ruhut. “KTP Ruhut selama bertahun-tahun adalah statusnya sudah kawin,” kata Hotman.

Memang, pernikahan Ruhut dengan Anna dilakukan di Australia, disebabkan adanya perbedaan agama yang mereka peluk. Namun, dalam ketentuan hukum, pernikahan di negara lain diakui, sepanjang dilakukan berdasarkan aturan di negara tersebut.

Pernikahan kedua Ruhut dengan menggunakan syarat palsu sudah cukup untuk memberikan sanksi berat kepadanya. “BK harus memberhentikan jabatan Ruhut sebagai anggota DPR,” ujar Hotman membacakan tuntutan Anna. Usai mendengar pernyataan itu, Nudirman menyatakan akan segera menindaklanjuti laporan itu.

Di tempat terpisah, Ruhut enggan menanggapi laporan Anna kepada BK DPR RI. Dia menyatakan tidak akan melayani terlalu berlebihan upaya Anna yang menggugat status pernikahan dirinya. “Ngapain gue ladenin. Jangankan ke BK, kalau dia tahu alamat Tuhan pasti mengadu,” cetusnya.(bay/jpnn)

Keluarga Stepy Tolak Berdamai

TEBING TINGGI- Pasca penganiayaan dilakukan RB (21) anak kedua Ketua DPRD Kota Tebing Tinggi, terhadap istrinya Stepy Sabatani Lumbanraja (22), membuat orangtua Stepy, Anthony Lumbanraja dan Sondang Gucia Br Purba berang dengan menolak berdamai, Jumat (22/7).

Anthony Lumbanraja kepada wartawan Sumut Pos menjelaskan, dia tidak mau berdamai dengan pelaku (suami anaknya, Red) karena perbuatan pelaku, sudah keterlaluan memperlakukan anaknya secara tidak manusiawi.

“Anak saya diperlakukan seperti binatang, wajahnya dikencingi, dijambak, diseret dan dipukul hanya gara-gara permintaan istrinya ke Medan,” jelas Anthony.

Bukan itu saja, mantan calon Wakil Bupati Tapanuli Utara priode 2007 itu juga mengatakan, akibat perbuatan RB, anaknya harus mendapat perawatan di rumah sakit dan mengalami trauma mendalam.

Dijelaskan Anthony, sudah lima bulan ini dia tidak berhubungan dengan anaknya. Bahkan, dia  tidak mengetahui anaknya menikah dan siapa yang menikahkan.

“Saya tidak tahu siapa wali nikahnya, pasalnya saya tidak pernah dikabari, di kantor urusan agama (KUA) manapun, saya tidak mengetahuinya, sudah lima bulan lebih saya tidak pernah berhubungan dengan Stepy,” terangnya.

Menurut Stepy, lanjut Anthony, pertengkarannya dengan RB, sudah berlangsung sejak mereka berumah tangga. Tapi keluarga RB, tak merespon pertengkaran itu, hingga berujung penganiayaan terhadap anaknya.(mag-3)

Ruko tanpa SIMB Dibiarkan

LUBUK PAKAM- Sedikitnya 10 unit bangunan ruko tanpa surat izin mendirikan bangunan (SIMB) berdiri bebas di Jalan Veteran, Desa Helvetia, Kecamatan Labuhan Deli, Jumat (22/7). Bangunan  berlantai dua itu, tak pernah tersentuh penertiban dari instansi pemerintah setempa, khususnya Sat Pol PP selaku penegak Perda.

Selain tidak memiliki SIMB, ruko yang berdiri dibekas areal perumahan karyawan kebun PTPN 2 Adfeling Helvetia itu, sudah berdiri sejak awal tahun 2011 silam. Bahkan, dilokasi yang sama, masih ada proses pekerjaan bangunan ruko lainnya.

Anggota komisi D DPRD Deli Serdang Hassaidin Daulay, mengatakan, prestasi Sat Pol PP Pemkab Deli Serdang yang berhasil menertibkan bangunan kios dan ruko tanpa SIMB di Percut Sei Tuan, patut mendapat apresasi. Namun, apresasi itu dapat tercoreng dengan berdirinya bangunan ruko tanpa SIMB yang berada di Jalan Veteran, Desa Helvetia, Kecamatan Labuhan Deli, yang tak kunjung mendapat teguran.

Sementara, Kepala Desa Helvetia Saiful Zakaria, yang dihubungi via telpon, Jum’at (22/7) menjelaskan, status areal bangunan ruko itu masuk di dalam areal HGU, dan belum pernah dilepaskan. Kemudian Saiful meyakini, hingga saat ini, puluhan unit bangunan yang berdiri disana, belum memiliki SIMB.
“Tidak sepucuk surat pun saya terbitkan, terkait izin pendirian bangunan. Bahkan permohonan kepemilikan lahan atau pelepasan lahan tidak pernah terbit,” ungkap Kades.(btr)

Satma PP Demo Kejatisu

MEDAN- Puluhan massa mengatasnamakan Satuan Mahasiswa Pemuda Pancasila (Satma PP) Sumut, mendatangi Kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu), Jumat (22/7).

Kedatangan mereka, menuntut Kejatisu menindak tegas Kejari Rantau Prapat dan memenjarakan H Ramli Siagian atas tindak pidana pengerusakan, sesuai hasil putusan MA tanggal 4 Agustus 2009.
Kedatangan massa Satma PP Sumut ini, langsung mendapatkan tanggapan dari pejabat Kejatisu, yang saat itu sedang menggelar acara syukuran memperingati HUT Ke 51 Adhyaksa.

“Kami meminta Kejatisu memeriksa Kejari Rantau Prapat, karena sampai saat ini, belum juga melaksanakan putusan Mahkamah Agung melaksanakan eksekusi terhadap H Ramli Siagian,” teriak Kordinator aksi Bahren Rambe.
Bahren menduga, Kajari Rantau Prapat telah mempeti es kan kasus pengerusakan lahan sawit yang dilakukan H Ramli Siagian.

“Kenapa kasus ini tidak juga selesai secara hukum. Padahal, putusan Mahkamah Agung meminta  yang bersangkutan segera di eksekusi. Tapi sampai saat ini, Kejari Rantau Prapat belum juga melakukan penahanan,” ungkap Bahren.(rud)

Penyelundupan 9,3 Kg Ganja Digagalkan

LANGKAT- Polres Langkat berhasil menggagalkan peredaran ganja antar Provinsi, dengan meringkus SA (37) karyawan swasta, warga Bukit Timah, Kabupaten Dumai, Provinsi Riau, bersama barang bukti 9,3 Kg daun ganja kering siap edar di Jalan KH Zainul Arifin, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Jumat (22/7) pukul 08.30 WIB.

Pelaku diamankan petugas, ketika sedang berada di mobil penumpang umum timur taxi (timtax) BK 1540 PU dari Pangkalan Susu menuju Medan.

Kasat Narkoba Polres Langkat AKP SR Tambunan disela-sela pemeriksaan mengatakan, dari keterangan tersangka, barang ha ram tersebut akan di bawanya ke Dumai, Riau.

Dijelaskan dia, pagi itu anggota piket jaga mendapat informasi masyarakat. Dalam laporan  via telepon, ada seorang laki-laki penumpang mobil umum timtax BK 1540 PU dari Pangkalan Susu menuju Medan, membawa tas dan kotak diduga berisi daun ganja.

Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap penumpang itu, ditemukan 1 kardus berisi 3 bal daun ganja dan 11 bal ganja dari tas ransel hitam milik pelaku.

Ketika ditemui di Sat Narkoba Polres Langkat, SA mengaku, dia hanya kurir untuk mengantarkan barang haram tersebut ke Dumai, Pekan Baru, dengan upah Rp3 juta.(ndi)

Rahudman: Tak Akan Kulepaskan

Peta Wilayah Kota Medan akan Lebih Besar

Heboh soal perluasan Kota Medan belum juga berhenti. Berbagai kalangan dari sisi Kota Medan maupun Pemkab Deli Serdang buka suara. Ada yang pro dan tentu saja ada yang kontra. Termasuk, soal keyakinan Pemerintah Kota (Pemko) Medan soal perluasan tersebut.

Ya, kemampuan Pemko Medan untuk memperluas kota sudah sangat memungkinkan. Setidaknya sudah dimulai dengan melakukan pemekaran terlebih dahulu di tingkat kelurahan. Sehingga, lebih cepat memberikan pelayanan terhadap masyarakat.

“Memekarkan dulu kelurahan yang sudah dimulai untuk persiapan pada tahun 2012-2013. Kelayakan perluasan Kota Medan tersebut didukung dengan ditetapkannya Perda tentang RTRW Kota Medan dan didukung dengan Perda RTRW Provinsi. Peta wilayah Kota Medan akan lebih besar, “ ujar Walikota Medan Rahudman Harahap di Balai Kota, Jumat (22/7) siang.

Apalagi, nantinya Kualanamu sudah menjadi bandara Internasional. “Dengan begitu, Kota Medan akan diarahkan menjadi kota dasar, kota perdagangan dan kota pemukiman yang nyaman bagi masyarakat,” ucapnya.

Dijelaskannya, untuk mendukung perluasan Kota Medan, jangan berbicara dahulu tentang penduduknya. Dimana, penduduk di Kota Medan dapat dilihat dari tiap kecamatan. “Kita di sini bicara bagaimana memberikan pelayanan terhadap masyarakat sebagai pemerintah yang baik,” cetusnya.

Diakui Rahudman, masih banyaknya wilayah Kabupaten Deli Serdang menjorok ke Kota Medan yang sudah meluas dan melompat-lompat. “Tak usah jauh-jauh, saya contohkan seperti di Jalan Aksara belok kiri jalan Pancing lewat terminal sikit, jalan yang dulu saya timbun. Setelah saya berhenti menjabat (penjabat wali kota, Red), entah siapa yang menyerahkan jalan tersebut kepada Deli Serdang. Kalau saya masih menjabat sampai kiamat tak akan saya kasih itu. Tak ‘kan kulepaskan,” tegasnya.

Rahudman juga menjelaskan contoh berikutnya di Jalan Cemara yang terdapat pasar pagi yang tak diketahui siapa pemiliknya. “Saya sudah minta kepada Sekda untuk berkordinasi dengan Deli Serdang, siapa sebenarnya penanggung jawab itu. Kalau tak ada pemilikya biar kita tangani, karena sangat besar tarifnya,” bebernya lagi.

Lalu, soal perluasan, bagaimana dengan kesiapan dana yang dimiliki Pemko? “Anggaran untuk itu, apakah Pemko Medan mampu atau tidak? Insya Allah, Pemko Medan mampu. Dengan keadaan potensi yang masih ada, kita masih mampu  menanganinya,” jelasnya.

Ditambahkan Rahudman Harahap saat menerima audensi Himpunan Masyarakat Medan Bagian Utara yang diketuai Zulham Nasution, Sekretaris Ir Dedi Syahpoutra Tanjung, Abun Chandra Winata, Rabu (20/7) lalu di ruang khusus Wali Kota Medan. Rahudman dalam arahannya mengatakan sangat apresiasi atas kedatangan Himpunan Masyarakat Medan Bagian Utara (HIMMU) untuk beraudensi.

“Kita harus jujur mengakui selama ini Bagian Utara terabaikan terutama dibidang pendidikan dan kesehatan, tapi ke depan kita harus memprioritaskan Medan Bagian Utara sesuai kemampuan anggaran kita. Tahun ini kita akan membangun sekolah SMK dan tahun depan akan kita bangun SMU,” bebernya.

Zulham Nasution yang memberikan aspresiasi terhadap Rahudman menjelaskan atas keberadaan HIMMU, bahwa wadah ini bertujuan untuk mendorong pemerintah kota Medan untuk mempercepat terwujudnya pembangunan di wilyah Medan Bagian Utara sekaligus sebagai mitra kerja pemerintah Kota Medan.

“Mendorong serta membantu menjadi mediasi perluasan Kota Medan agar wilayah Kecamatan Labuhan Deli dan Kecamatan Percut Sei Tuan serta sebagian Kecamatan Hamparan Perak masuk ke wilayah hukum Kota Medan. Juga, mendorong Pemko Medan untuk medirikan pembangunan gelanggang remaja sebagai tempat generasi muda  dan sarana olah raga di Medan Bagian Utara,” ungkapnya.

Sebelumnya, Sekda Medan, Syaiful Bahri, mengatakan perluasan Kota Medan pernah dilakukan pada tahun 1973. Perluasan itu dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No 22/173. Saat itu disebutkan, sebagian wilayah eks perkebunan tembakau menjadi wilayah Kota Medan. Perluasan itu sendiri masih menyisakan sejumlah wilayah Deli Serdang yang menjorok ke wilayah Kota Medan.

“Kita belajar dari masa lalu. Saat ini sudah otonomi daerah, usulan perluasan untuk pemerataan pembangunan. Batas administrasi Medan-Deli Serdang sudah lama ditetapkan, sudah 30 tahun, dari keputusan itu ditegaskan sebagian wilayah Deli Serdang masuk ke Kota Medan. Namun mengapa saat ini masih ada ‘pulau-pulau’ kecil milik Deli Serdang di dalam wilayah Kota Medan,” katanya.

Untuk merealisasikan upaya perluasan Kota Medan, lanjut Syaiful, pihaknya tidak bisa berkaca dengan masa lalu. Perluasan 30 tahun lalu sangat mudah dilakukan, karena saat Orde Baru pemerintahan bersifat sentralistik. “Saat itu pusat yang menentukan segala hal, termasuk daerah. Untuk perluasan wilayah kali ini, berbagai pihak harus pro aktif merealisasikannya. Pemprov dan DPRD Sumut harus aktif,” ungkapnya. (adl)

Safwan Satukan Komunitas Pecinta Motor

Ratusan scuter dan pecinta motor tua  berbagai jenis, mengikuti kontes Anniversary ke V Motor Plus Club (MPC), yang digelar di Stadion Teladan Medan, Minggu (17/7).

Mereka datang dari Kalimantan, Jawa, Padang, Pekanbaru dan Aceh. Acara ini diisi oleh berbagai hiburan band, lucky draw, dan lainnya sehingga menambah riuhnya suasana. Kadispora Sumut, Ristanto dan beberapa pengurus sepeda motor hadir dalam acara ini.

Stand-stand berbagai produk pun mengelilingi seluruh taman di Stadion Teladan. Yang paling menarik dalam acara ini adanya berbagai jenis kendaraan dipajangkan memanjang sepanjang di sekitar Stadion Teladan. Mulai kendaraan produk pembuatan tahun lama hingga tinggi. Menariknya motor-motor tersebut telah dimodifikasi. Motor-motor tersebut akan dinilai dengan beberapa kategori diantaranya, Kinclong, Imitasi, Air Brush, Modifikasi Unik, Extrem, Sespan, Harian, Turing dan Retro.

Pemenang kompetisi memperebutkan tropi piagam dan bingkisan. Anniversary ke 5 Motor Plus Club yang diketuai Idris Pulungan itu, dihadiri  50 Club Ikatan Vespa Indonesia, Motor Shock Brecker Pekan Baru, Club Motor dari Palembang dan SOC Banda Aceh. Sementar club motor dari Sumut sendiri yaitu  MSC, Serif, MAS, S36, VOC, VIP, SIM C dan yang lainya.

Dalam acara kontes ini, motor BMW milik Waka Polres Tebing Tinggi Kompol Drs Safwan Khayat MHum, keluar sebagai pemenang. Motor keluaran tahun 60 itu memang begitu banyak dilirik pengunjung yang hadir dalam acara tersebut.”Saya gak menyangka bisa menang dalam kontes ini,” tutur Safwan yang juga Pembina BMP ini.

Disamping ia terpilih sebagai juara, mantan Kasat Lantas Polresta Medan ini berharap HUT MPC yang kelima tersebut  bisa menyatukan bermacam komunitas kegiatan anak muda berbagai daerah.”Kegiatan ini menyatukan berbagai komunitas, suku yang tidak memandang kelas ekonomi. Kami tidak berkarya tapi  berusaha untuk berkarya nyata,” bilang Kompol Safwan.

Pembina motor tua yang tergabung dalam Willis Auto Club, Herman Efendi yang hadir dalam acara ini menyambut baik kegiatan acara ini. Ia merasa kegiatan yang dinaungi Bikers Mitra Polri (BMP) ini begitu menyentuh berbagai kalangan, baik anak muda dan orang tua. “Saya begitu terkesan apa yang telah dilakukan Bapak Safwan untuk menyatukan masyarakat dalam bikers,” puji Herman.

Tidak cuma itu, seorang cacat Syawal (38) warga Jalan Garu 1 ini sengaja mengikuti kegiatan acara ini karena ingin bertemu langsung dengan Safwan Khayat.”Saya memang sudah lama mengenal Pak Safwan, tapi saya datang kemarin untuk bertemu dengan beliau,” aku ayah tiga anak ini. Syawal sebenarnya sang petualang dengan kendara roda tiga yang sudah dimodifikasinya.

“Kalau untuk Sabang sudah jelajahi tinggal marauke saja yang belum, rencananya dalam waktu dekat ini akan saya lakukan,” katanya. (*/azw)

Tak Sekadar Balap

Dian Ari Permana Harahap

Kesempatan tidak datang dua kali menjadi prinsip Dian Ari Permana Harahap (25), akrab disingkat dengan Dian AP Harahap, menjalani kehidupan di masa mudanya. Segenap potensi yang ada pun dimanfaatkan sebaik mungkin menatap masa depan yang luas. Sigap dan cepat menjadi cirinya yang memang seorang pembalap.

Dengan argumen yang bisa diterima dan meyakinkan, kepercayaan itu pasti didapat. Nah selanjutnya tinggal menjalankan dengan sungguh-sungguh sebagai pertanggungjawaban untuk kepercayaan tadi. Karena kesempatan tidak datang dua kali,” tegas Dian AP Harahap yang ditemui di bengkel Barspeed Jalan Asoka Medan, Kamis (20/7).

Setelah menyelesaikan pendidikan di Public Relation Universitas Sains Malaysia (USM) Pulau Pinang-Malaysia 2008, bontot dari pasangan Ir H Dahlan Harahap dan Siti Astina Pohan ini merintis masa depannya sendiri. Keluar dari kenyamanan yang membuat banyak generasi muda terbuai. Sedikit modal dari orang tua coba dikembangkan dengan menjalankan dua jenis usaha. Kedua usaha itu adalah kuliner dan properti yang diyakini memiliki prospek menjanjikan di masa yang akan datang.

Untuk usaha kuliner, dirinya menginvestasikan modal pada salah satu perusahaan masakan cepat saji yang terkenal. Pemilihan lokasi dengan konsep yang cerah membuat usaha yang terletak di seputaran Titi Kuning Medan itu selalu terlihat ramai. Belum lagi berbagai even yang kerap digelar sebagai ajang promosi yang paling efisien. Satu tanggung jawab bagi orangtua yang mendukung keputusan yang dibuat.

Begitu juga inisiatif menjalankan bisnis properti melalui DHR Jaya yang dimulai 2011 ini. Dengan tim marketing yang andal, sebuah proyek langsung didapat dan saat ini dalam pengerjaan. Yaitu, 14 unit perumahan ‘Anturium Residance’ yang terletak di Jalan Perjuangan Medan. “Semua terinspirasi dan dukungan dari teman-teman. Tapi tetap ada perhitungan akan peluang, prospek jangka panjang dan kejelian melihat peluang,” tuturnya.

Persahabatan juga dijadikan motivasi dalam meraih prestasi di bidang otomotif yang belakangan ini mengangkat namanya. Seperti pada North Sumatera Rally Championship 2011 yang dilaksanakan Pengurus Provinsi Ikatan Motor Indonesia Sumatera Utara (Pengprov IMI Sumut). Bersama Edwin Nasution sebagai navigator dan mengandalkan mobil Mitsubishi Evolution VIII, Dian AP tampil tercepat di dua seri yang sudah digelar, Langkat Rally 9-10 April dan Medan Rally 15-17 Juli.
Trofi Bupati Langkat Ngogesa Sitepu dan Wali Kota Medan Rahudman Harahap berhasil digondol.

Tidak terbuai, pengagum Sebastien Loeb dari Citroen World Rally Team ini langsung menggelar persiapan menatap seri III yang direncanakan akhir Oktober mendatang. Menegaskan keseriusannya mengharumkan dunia otomotif nasional khususnya Kota Medan sebagai tanah kelahiran.

Otomotif sendiri bukan hal baru baginya. Sejak 2004 kelahiran Medan, 21 Februari 1986 ini sudah meramaikan pentas otomotif nasional. Turun di grup N-15 dirinya menyabet podium III Kejuaraan Daerah Sprint Rally. Di grup tersebut enam trofi berhasil dikumpulkan. Sembari menyelesaikan studi di negeri tetangga, Dian AP turut meramaikan Kejurnas Rally Medan di grup GR 2.2 dan meraih juara II. Totalitas diperlihatkan pada Kejurnas Rally 2008 Makassar saat tampil di peringkat V overall dengan mobil Mitsubishi Evolution VI. Bahkan pada Sprint Rally di Dawoean Cikampek, dirinya yang menggunakan Mitsubishi Evolution VIII tampil tercepat.

“Semua tidak lepas dari dukungan Pengprov IMI Sumut, Net Motorsport naungan Doli Sutanto MSc, Sriwijaya Air, PT Indograha Nusa Sarana, RFT dan Barspeed, teman-teman dalam dalam dan di luar tim, juga keluarga yang selalu berdoa untuk kesuksesan saya,” ungkapnya. (jul)