25 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 14979

Penyakit Makin Kritis, tak Mampu Berobat

081362421xxx
Kepada Yth Bapak/Ibu instansi terkait begini, seorang keluarga kita domisili Medan Area mengalami sakit diagnosa awal mengalami maag akut mengarah ke lever, tapi dikarenakan tidak mempunyai uang untuk berobat, maka praktis hanya di rumah saja. Untuk diketahui beliau tidak memiliki kartu Jamkesmas atau Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Medan Sehat (JPKMS), untuk itu mohon petunjuk instansi terkait bagaimana mengurus jamkesmas atau JPKMS Medan sehat dimaksud terima kasih Sumut Pos. M Amrul Sinaga,SH (Humas/Divisi Advokasi DPP SBSU).

Lapor ke Camat
Terima kasih informasinya, kami mintakan kepada pelapor SMS ini untuk menyampaikannya terlebih dahulu ke pemerintah kecamatan dan kelurahan, karena lurah dan camat yang mengetahui kondisi masyarakatnya.

Kami di Dinas Kesehatan Kota Medan hanya menerima data yang sudah diverifikasi pihak kecamatan. Setelah adanya surat keterangan dari pihak kecamatan, bawa langsung ke Dinas Kesehatan Kota Medan. Mudah-mudahan, sesuai dengan anjuran dan cek kondisi langsung bisa dikeluarkannya kartu JPKMS.

dr Edwin Effendy M Sc
Kadis Kesehatan Kota Medan

——–

Dinas Kesehatan Jangan Diam
Setiap warga yang tak mampu di Kota Medan harus ditanggung dalam JPKMS, apabila masih ada warga yang belum mendapatkan kartu sebaiknya melaporkannya ke DPRD Medan secara tertulis.
Kemudian, Dinas Kesehatan kami minta untuk menindak lanjutinya seminimalnya menghubungi langsung pihak kecamatan. Karena dengan sistem cepat tanggap itulah bisa dilaksanakan pelayanan prima.

Sekali lagi kami ingatkan, warga yang sakit dan masuk dalam golongan tak mampu jangan sampai dibiarkan tak berobat. Karena amanat UU1945 sangat jelas, setiap warga negara yang tak mampu menjadi tanggung jawab negara. Untuk itulah, di Pemko Medan tanggung jawabnya Dinas Kesehatan untuk menjemput warga itu.

H T Bahrumsyah
Anggota Komisi B DPRD Medan

Tertibkan Bangunan tanpa SIMB

085362981xxx
Tolong Pak ditertibkan bangunan tanpa Surat Izin Mendirikan Bangunan (SIMB) di Jalan Delitua Gang Florida depan Kimsari.

Kami Koordinasikan
Terima kasih informasinya, kami akan segera koordinasikan dengan camat setempat dan instansi terkait. Karena setiap bangunan yang ada di wilayah kerja Pemkab Deli Serdang harus memiliki SIMB, apabila tak ada maka akan diberikan sanksi.

Umar Sitorus
Kabid Humas Infokom Deli Serdang

Tindak Café di Medan Labuhan

085276175xxx
Bapak Wali Kota, tolong dibersihkan cafe yang berada di Kelurahan Besar Medan Labuhan sangat meresahkan demi menjaga kondusifitas Kota Medan segera sebelum Ramadan. Terima kasih Sumut Pos.

Buat Surat Imbauan
Terima kasih informasinya, kami akan berkoordinasi dengan pihak trantib kecamatan. Kemudian, kami mintakan terlebih dahulu pihak kecamatan membuat surat imbauan kepada warga dan ditembuskan ke Sat Pol PP Kota Medan. Setelah adanya surat imbauan, dan dalam waktu tertentu tak juga pindah. Maka kami akan ambil tindakan sesuai prosedural yang ada.

Kriswan, Kasat Pol PP Kota Medan

Tertibkan Sepeda Motor Knalpot Blong

081361717xxx
Mohon Bapak Kapolda agar ditertibkan dengan membuat peraturannya, setiap kendaraan sepeda motor roda dua dan becak mesin yang tak memakai saringan knalpot, karena sangat bising agar Kota Medan nyaman. Terima kasih.

Kami Tilang
Terima kasih sarannya, kami akan berikan sanksi tegas kepada para pengendara yang mengendarai sepeda motor tak lengkap aksesoris wajib, seperti kaca spion dan sayap kendaraan. Selanjutnya, bagi pemilik kendaraan sepeda motor atau becak yang knalpotnya blong diminta untuk memperbaikinya sesuai dengan aslinya, karena merubah bentuk aksesoris yang membuat keresahan orang lain akan diberikan sanksi berbentuk tilang. Kami juga aktifkan razia di setiap polsek yang telah ada Sat lantas.

Kompol I Made Ary Perdana, Kasat Lantas Polresta Medan

Langgar SOP, BNI Kucurkan Rp129 Miliar

Jaksa Bidik Pejabat Bank dan Kreditur

MEDAN-Dugaan penyalahgunaan standar operasi prosedur (SOP) penyaluran kredit perbankan kembali terkuak. Tim penyidik Intel Kejaksaan Tinggi Sumatra Utara saat ini tengah menangani kasus dugaan penyimpangan penyaluran kredit sebesar Rp129 miliar di Bank Nasional Indonesia (BNI) 46 Cabang Pemuda Medan.

Kredit tersebut diajukan Boy Hermansyah selaku Direktur PT Bahari Dwi Kencana yang berkantor di Peureulak, Aceh Timur, 8 November 2010. pengajuan awal senilai Rp133 miliar.

Menurut Kepala Seksi (Kasi) Produksi Sarana Intelijen (Prodsarin) pada Intel Kejatisu Ronald Bakkara SH, kasus penyimpangan SOP dalam pencairan kredit PT Bahari Dwi Kencana ini terungkap atas pengaduan masyarakat. Setelah dilakukan proses pengumpulan data dan keterangan, Tim penyidik Intel Kejatisu menaikkan proses pemeriksaan perkara dugaan kasus korupsi pengucuran kredit ini dari tahap penyelidikan ke tahap penyidikan.

Penyimpangan SOP itu terjadi karena PT Bahari Dwi Kencana tidak melengkapi persyaratan sebagaimana mestinyan
tetapi oknum pejabat bank tersebut meloloskan pegajuan kredit. Meski telah melampirkan beberapa persyaratan, yakni laporan keuangan perusahaan, laporan aprasial dan laporan lainnya, penyidik menduga proses dan izin kelengkapannya tidak benar. Akan tetapi permohonan kredit tersebut tetap diproses serta dianalisa pada Sentra Kredit Menengah (SKM) BNI 46 wilayah Medan.

Proses selanjutnya maka pihak pihak BNI mengeluarkan Memorandum Analisa Kredit (MAK), pada MAK tersebut menyebutkan bahwa permohonan pinjaman wajar dipertimbangkan, maka tahap berikutnya permohonan pemimjaman dikirim ke PT BNI 46 Pusat di Jakarta.

Setelah pengajuan diproses pada BNI 46 pusat di Jakarta, pihak Bank menyetujui permohonan kredit Rp129 miliar, dari pengajuan permohonan pemimjaman Rp133 Milliar. Kredit baru bias dikucurkan kalau semua persyaratan sudah dipenuhi PT Bahari Dwi Kencana.

Tetapi berdasarkan fakta yang diperoleh, pencairan permohonan pinjaman sudah dikucurkan Rp118 miliar yang dikeluarkan pada Desember 2010 lalu dengan kontrak perjanjian pembayaran selama 59 bulan Sedangkan seluruh persyaratan belum dipenuhi perusahaan yang bergerak dalam usaha pengelolaan kelapa sawit di Sumatra Utara itu.

“Jelas telah terjadi pelanggaran SOP dalam pencairan dana tersebut,” tegas Ronald Bakkara.
Tim penyidik menemukan sejumlah tandatangan Boy Hermansyah selaku Direktur PT Bahari Dwi Kencana dan Komisaris PT Bahari Dwi Kencan  Ir JSL serta pejabat BNI 46.

Pihak penyidik Intel Kejatisu sendiri sudah memanggil dan pemeriksaan 8 orang dari PT Bahari Dwi Kencana maupun pihak BNI 46 Cabang Medan.

Tetapi Boy Hermansyah yang dipanggil berkali-kali oleh pihak penyidik Intel Kejatisu, tetap mangkir. Boy Hermansyah sendiri terlibat kasus hukum lain dan tetap mangkir dari panggilan penyidik.

Mengenai proses keseluruhan, penyidik Kejatisu berjanji akan membebernya setelah pengusutan tuntas. “Sejauh ini belum ada tersangka. Selama sebulan proses pengumpulan data, kemungkinan ada sejumlah oknum pejabat BNI dan PT Bahari Dwi Kencana yang bakal segera menjadi tersangka,” ucapnya.

Ronald Bakkara menduga, manajemen PT Bahari Dwi Kencana meminjam uang pada Bank BNI 46 Cabang Pemuda Medan untuk menutupi hutang debitur PT Atale Company pada Bank Mandiri. PT Bahari Dwi Kencana juga mengelola pabrik kelapa sawit dengan kapasitas produksi 60 ton per jam.

Pasti Ada Studi Kelayakan

Menanggapi masalah tersebut, Ekonom Sumut Jhon Tafbu Ritonga berpendapat, kredit atau pinjaman yang bisa dicairkan tersebut pasti ada studi kelayakannya, baik dari tinjauan maupun analisis. “Apalagi kredit korporasi, biasanya kalau jaminannya cukup, prospek bisnisnya bagus dan bankirnya kenal baik dengan si nasabah, maka pencairan akan lancar tanpa masalah,” ungkapnya, kemarin.

Bagi bank, menurut Dekan Fakultas Ekonomi USU ini, yang penting kredit bisa kembali dan angsuran bunga lancar, itu bukan satu masalah. “Kalau macet atau tak dibayar sesuai jadwal, ya dijual agunannya,” terang Tafbu, seraya menambahkan, jumlah yang dicairkan biasanya sesuai dengan studi kelayakan dan agunan.
Mengenai status tersangakanya, lanjut Tafbu, itu sudah memasuki ranah penegak hukum. “Tentang substansi pidananya juga yang tau penegak hukum,” katanya lagi.

Dalam hal ini, menurut Tafbu, bisa saja si pemilik agunan atau nasabah asetnya dijual tanpa sepengetahuannya. Tentunya unsur keberatan akan muncul lalu membuat tuntutan yang akhirnya malah berbalik dituntut pihak bank. (rud/saz)

Tiga Pebiliar Sumut Melaju

MILAN – AC Milan merontokkan Solbiatese 12-0 dalam laga ujicoba, Kamis (21/7) dinihari WIB. Milan membuka skor di menit ketiga melalui Clarence Seedorf.

Selanjutnya terjadi enam gol hingga akhir babak pertama, dua di antaranya dicetak Zlatan Ibrajhimovic masing-masing di menit ke-29 dan 40. Selepas babak pertama, tim asuhan Massimiliano Allegri sukses menambah gol sehingga menuntaskan pertandingan dengan skor 12-0.

Usai pertandingan, pelatih Milan Massimiliano Allegri mengaku puas dengan kinerja duet Zlatan Ibrahimovic-Antonio Cassano. “Saya senang dengan sikap mental tim di lapangan. Kami mencoba untuk mencetak gol sebanyak mungkin dan menekan sejak awal. Laga persahabatan ini penting bagi kami untuk melatih pergerakan di seluruh area,” ujar Allegri seperti dikutip dari Football-Italia.

Pelatih 43 tahun itu menambahkan bahwa di pertandingan ujicoba selanjutnya, melawan Bayern Munich dalam ajang Audi Cup, akan dijadikan momen untuk mempersiapkan diri menghadapi Piala Super Italia. Dibalik kepuasan Allegri lini depan yang digalang Antonio Cassano dan Zlatan Ibrahimovic. Namun begitu ia menilai Taye Taiwo masih belum bisa menyatu dengan tim.

“Ibra dan Cassano benar-benar menunjukkan kegembiraan bermain bersama, jadi pertandingan ini lebih dari sekadar latihan,” ujarnya.

“Untuk Taiwo, dia masih harus bekerja lagi untuk bisa memperkuat kakinya, jadi sudah jelas dia akan membutuhkan waktu lebih untuk bisa menampilkan yang terbaik,” tutup mantan pelatih Cagliari itu.
Sebelumnya musuh bebuyutan Milan, Inter Milan dan Lazio juga meraih kemenangan mantap saat melakoni laga ujicoba. Inter membekap Cremonese 4-1, sementara Lazio menghancurkan Lucerne 5-1.

Inter yang melakoni laga di Stadio Quercia kamis dinihari WIB itu, membuka keunggulan di menit ke-18 melalui Samuel Eto’o usai bekerjasama dengan Ricky Alvarez. Namun di akhir babak pertama kedudukan berubah menjadi imbang 1-1 usai Nizetto berhasil memanfaatkan kelemahan barisan belakang tim “biru-hitam”.

Inter kembali unggul di menit ke-57 kali ini lewat Giampaolo Pazzini yang menuntaskan umpan dari Dejan Stankovic.
Umpan Faraoni berhasil diselesaikan oleh Samuel Eto’o untuk membawa Inter unggul 3-1 di menit ke-70. Faraoni menyempurnakan kemenangan Inter berkat golnya dua menit menuju bubaran.

Sementara itu di pertandingan lainnya dua bomber anyar Lazio langsung unjuk kebolehan. Menghadapi Lucerne, Miroslav Klose dan Djibril Cisse masing-masing mencetak satu gol untuk membawa tim Biru Langit menang 5-1 atas Lucerne.

Lazio unggul 2-0 saat 30 menit berjalan melalui dua gol Mauro Zarate menit ke4 dan ke-28.  Di pengujung babak pembuka, Ianu  memperkecil kekalahan Lucerne. (net/jpnn)

Kasus Dugaan Korupsi Alkes USU Dihentikan

Kajatisu Akui Kinerja Anggotanya Amburadul

MEDAN-Teka-teki penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan (alkes) Rumah Sakit Pendidikan Universitas Sumatera Utara (USU) senilai Rp38 miliar yang ditangani Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) terjawab sudah. Ternyata kasus yang ditengarai melibatkan sejumlah pejabat di universitas negeri tertua di Pulau Sumatera Utara itu sudah dihentikan. Uniknya, pengumuman penghentian penyelidikan ini diumumkan Kajatisu AK Basuni Masyarif SH MH Kamis (21/7), hanya sehari jelang ulang tahun ke 51 korps Adhyaksa itu.

Dari amatan wartawan Sumut Pos, Kajatisu tampak gusar saat mengumumkan penghentian penyelidikan kasus ini di Aula Kejatisu. Didampingi Wakajatisu, Bambang Setyo Wahyudi SH MH, Aspidsus Mansyur SH MH, Asintel Andar Perdana SH MH, Kajatisu menegaskan kalau penghentian ini atas atensi dari pejabat di Kejaksaan Agung RI di Jakarta. “Penyelidikan kasus dugaan korupsi USU, sudah dihentikan atas atensi dari Kejagung RI,” kata Kajatisu.

Ketika didesak alasan yang melatarbelakangi pertimbangan pemberhentian kasus korupsi di alkes USU ini
Kajatisu terlihat berbincang dengan Aspidsus Mansyur SH, yang duduk di sebelah kanannya. Tetapi tampaknya Mansyur tidak dapat memberikan keterangan pada AK Basuni Masyarif. Aspidsus itu kemudian terlihat membuka dan membolak-balik berkas, lembar demi lembar yang dikliping di map warna merah. Tetapi Mansyur tidak juga memberikan keterangan yang diinginkan Kajatisu.

Melihat tingkah Aspidsus, Kajatisu langsung memanggil Kasi Penkum Kejatisu Edi Irsan Kurniawan Tarigan SH yang berdiri dibelakangnya. Intonasi suaranya terdengar keras. ”Edi… Edi… sini dulu. Coba jelaskan sejauh mana penanganan kasus alkes USU, yang ditanyakan wartawan,” tegas Basuni.

Dengan sedikit menunduk di hadapan pimpinannya, Kasi Penkum membisikan sesuatu pada dirinya hingga Kajasitu mengangguk-angguk. Akhirnya Kajatisu kembali memberikan keterangan. “Sebenarnya yang lebih tahu kasus ini adalah Kasi Penyidikan, Jufri (Jufri Nasution SH, Red), yang saat ini sedang sekolah di Jakarta. Yang jelas kasus itu sudah diberhentikan, sedangkan berkasnya sudah dikirim ke Kejagung RI. Saya lupa kapan, saya tidak ingat,” tegas Basuni mengaku tidak menguasai materi.

AK Basuni berdalih, di tengah plus minus kinerja anggotanya, Kejatisu saat ini tengah menangani tunggakan kasus korupsi yang mencapai 37 perkara. ”Saya mengaku kinerja anggota saya amburadul dalam melakukan penyelidikan perkara korupsi yang ditangani,” kesal Basuni.

Kinerja tak becus anggotanya ini membuat dirinya terbebani dalam melakukan pembinaan terhadap anggotanya. “Ini yang menjadi beban yang harus diselesaikan, akan dibentuk tim untuk membayar tunggakan (kasus) dari tahun 2005-2010. (Tugas tim) melakukan supervisi on the spot, dalam 2 bulan harus diselesaikan,” tegasnya.Sementara itu Aspidsus Kejatisu Mansyur SH, ketika dimintai tanggapannya perihal penghentian kasus alkes USU, pria paruh baya ini buru-buru menyatakan kalau dirinya belum tahu karena masih baru bertugas sebagai Aspidsus. “Nanti ya… nanti ya… Datang saja nanti ke ruangan saya. Kasus itu saya belum tahu, saya masih baru,” kelit Mansyur sembari berjalan menuju kerumunan ibu-ibu dharma karini.

Wakil Direktur LBH Medan Muslim Muis mengkritik keras penghentian penyelidikan dugaan kasus penyelewengan dana alkes ini. “Penutupan kasus ini menunjukan kinerja Kejatisu sudah tidak becus. Jadi wajar masyarakat tidak lagi mempercayai aparat penegak hukum yang satu itu,” ucap Muslim Muis.
Ketidakmampuan Kajatisu AK Basuni Masyarif memberikan alasan penghentian penyelidikan kasus dugaan korupsi alkes USU ini menimbulkan keheranan.

“Ini preseden buruk penegakan hukum di Sumut. Kalau memang kasus itu ditutup harus melalui mekanisme perundang-undangan yang jelas apa alasannya. Jaksa juga harus mengumumkan soal SP3 alkes itu,” beber Muslim Muis.

Muslim Muis makin yakin, ada oknum-oknum di kejaksaan yang bermain dengan perkara alkes USU. “Dalam hal ini masyarakat menuding bahwa Kejatisu telah menerima upeti dari oknum-oknum yang bermasalah dalam perkara dugaan korupsi USU tersebut,” ucap Muis.

Muslim Muis meminta Jaksa Agung RI segera meninjau kembali kinerja Kajatisu. KPK juga diminta untuk mengambil alih penyelidikan dugaan korupsi alkes USU.

Sementara itu, anggota Komisi III DPR, Desmond Junaidi Mahesa, mendukung penghentian perkara dugaan korupsi alkes. Alasannya, jika benar Nazaruddin sebagai pihak yang tender yang lapor ke Kejati Sumut, maka berarti ada unsur dendam.

“Saya sepakat jika kasus ini dihentikan, karena sifatnya ada balas dendam, ada tekanan kepada aparat hukum oleh orang yang berasal dari partai penguasa. Saya tak setuju jika para profesor di USU jadi korban politik kekuasaan,” ujar Desmond J Mahesa kepada Sumut Pos di Jakarta, kemarin.

Menurut politisi dari Partai Gerindra itu, perkara ini lebih banyak nuansa politiknya dibanding kasus hukumnya. “Jika benar Nazaruddin yang kalah lantas lapor ke Kejati, berarti ini modus partai penguasa menggunakan jurus-jurusnya untuk menekan dan menghabisi. Berarti ini tidak beres,” ujar mantan aktivis itu.

Dia mengatakan, selagi sekarang kasus Nazaruddin dengan sejumlah sepak-terjangnya sedang menjadi sorotan, maka penanganan perkara ini layak ditinjau ulang. “Jika ada dugaan by design, ya sebaiknya dihentikan saja,” cetusnya.
Bagaimana jika memang ada korupsi di proyek alkes RS USU itu? Menurut Desmond, yang namanya proyek, jika dikorek-korek, pasti ada unsur korupsinya. “Komposisi adukan semennya pun bisa dikilik-kilik menjadi unsur korupsi,” katanya.

Seperti diberitakan, beredar informasi Nazaruddin, lewat Mindo Rosalina Manulang, anak buah Nazaruddin di PT Anak Negeri, bermain di proyek pengadaan alkes USU yang dananya bersumber dari PAPBN 2010 sebesar Rp38 miliar.
Sumber tersebut mengatakan, pihak USU minta tolong Nazaruddin ‘menjolok’ dan membantu mengurus anggaran tersebut agar bisa jatuh ke USU.

Imbalannya, Nazaruddin dapat proyek pengadaan alkes di Rumah Sakit Pendidikan USU. Hanya saja, Nazar malah gagal mendapatkan proyek itu. Atas dasar inilah diduga pihak Nazaruddin membongkar dugaan korupsi.
Namun, hal tersebut dibantah Kabag Humas USU Bisru Hafi. “Itu tidak benar, tak ada hubungannya dengan orang-orang tersebut,” katanya. (rud/sam)

Siap Menjadi Tuan Rumah Even Dunia

Dari Medan Rally North Sumatera Championship 2011

Pelaksanaan Medan Rally North Sumatera Rally Championship 2011 berlalu. Meski begitu, aura kebahagiaan atas suksesnya even tersebut belum juga hilang. Setidaknya, hal ini menumbuhkan kepercayaan Kota Medan untuk menggelar even serupa di tahun mendatang.

Bahkan, Wali Kota Medan Rahudman Harahap, mengaku siap sebagai tuan rumah Asian Pacific Rally Championship (APRC). “Pertambahan peserta dan antusias masyarakat menyaksikan lomba merupakan wujud kecintaan masyarakat terhadap olahraga ini. Untuk itu kiranya semua pihak memberikan dukungan menghadirkan APRC bahkan World Rally Championship (WRC) sebagai kota yang bermartabat dan punya harga diri di mata nasional juga internasional,” ucap Rahudman.
Rahudman menambahkan, Medan Rally North Sumatera Championship 2011 menjadi momentum kebangkitan generasi muda. Hal itu terlihat dari maraknya komunitas otomotif di Kota Medan. Bahkan, Kota Medan sendiri pernah melahirkan pereli bertaraf internasional di masa lalu.

Di sisi lain, H Musa Rajeck Shah atau yang akrab disapa Ijeck merasa senang dengan suksesnya Medan Rally North Sumatera Championship 2011. Ijeck, yang merupakan Ketua Pelaksana, mengatakan Medan Rally North Sumatera Rally Championship 2011 merupakan rangkaian dari seri I Langkat dalam memperingati HUT ke-421 Kota Medan. “Seri II ini memperlihatkan antusias yang cukup baik dari insan otomotif Sumatera Utara dengan 34 peserta. Di seri I hanya mencatat 23 peserta. Kita optimis seri III akhir Oktober nanti peserta di atas 45. Beberapa pereli asal Pulau Jawa juga sudah memastikan diri ikut,” tutur Ketua Pengprov IMI Sumut itu.
Medan Rally North Sumatera Championship 2011 berlangsung 15-17 Juli lalu. Even balap total 115 kilometer dengan delapan Special Stages (SS).

SS 1 di Sirkuit Cemara Abadi, berlanjut empat SS digelar di Perkebunan Rambung Sialang Serdang Bedagai, Sabtu (16/7) dan tiga SS kembali digelar di Sirkuit Cemara Abadi, Minggu (17/7) sebelum finish di Lapangan Merdeka Medan. (jul)

Ongkos Naik Haji Turun

Tertolong Penguatan Nilai Rupiah

JAKARTA-Panitia kerja (panja) biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) Komisi VIII DPR dan Kementerian Agama (Kemenag) tadi malam (21/7) menggelar paripurna pembahasan BPIH. Dari paripurna tersebut, panja memutuskan ongkos naik haji sebesar Rp30.771.900. Nilai ini turun dibandingkan BPIH 2010 lalu yang sebesar Rp31.080.600.
Besaran BPIH yang digodok dalamn paripurna panja BPIH tadi malam juga lebih rendah dengan usulan BPIH versi Kemenag beberapa waktu lalu sebesar Rp34.623.000. Anggota panja Komisi VIII DPR Zulkarnain Djabar menjelaskan, meskipun BPIH tahun ini turun dibandingkan tahun lalu, pelayanan kepada jamaah harus tetap optimal. “Termasuk pemondokan dan makanan,” ujar politikus asal Partai Golkar itu.

Sejatinya, jika dikonversikan dengan USD (dolar Amerika) ongkos naik haji tahun ini lebih besar dibandingkan dengan tahun lalu. BPIH yang sudah digedok sebesar Rp30.771.900 itu, menggunakan acuan 1 USD sama dengan Rp8.700. Jadi, jika dihitung dalam dolar Amerika, BPIH tahun ini sebesar 3.537 USD. Bandingkan dengan tahun lalu, BPIH digedok sebesar 3.342 USD.

Jadi, penurunan BPIH tahun ini murni terbantu dengan penurunan nila mata uang dolar Amerika dibandingkan rupiah. Belum terlihat efisiensi penggunaan anggaran dalam pelaksanaan BPIH.

Panja BPIH menyepakati ongkos untuk pengeluarkan transportasi Indonesia-Arab Saudi komplit dengan airport tax sebesar 2.010 USD. Tahun lalu, pos anggaran transportasi ini hanya sebesar 1.734 USD. Anggota panja BPIH Komisi VIII DPR Asep A. Maoshul Affandy menuturkan, pihak maskapai dan pemerintah tetap bersikukuh menaikan biaya transportasi ini karena mengikuti harga minya dunia.

Asep mengatakan, tahun ini pemberangkatan jamaah kemungkinan besar masih menggunakan dua maskapai. Yaitu Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines. “Tapi jika ada swasta yang mau ikut, silahkan dengan pemerintah. Tugas panja hanya merumuskan besaran BPIH,” tandas politisi asal PPP itu.

Selain disebabkan karena harga dolar Amerika yang jatuh, penurunan BPIH tahun ini disebabkan karena panja memangkas biaya General Service. Tahun lalu, pengeluaran untuk general service sebesar 276 USD. Sementara untuk tahun ini dipatok sebesar 110 USD.

Pos anggaran yang diputuskan tidak naik dan tidak turun adalah untuk living cost. Pada pos anggaran ini, tahun ini ditetapkan sama dengan tahun lalu sebesar 405 USD.

Bagaimana dengan pemondokan di Makah dan Madinah” Dalam rapat panja tadi malam besaran pemondokan tersebut tidak ditentukan. DPR memberikan kebebasan kepada pemerintah untuk menggunakan sisa anggaran untuk urusan pemondokan. Sisa anggaran untuk pemondokan ini setelah duit dari jamaah dipotong biaya penerbangan, general service, dan living cost. “Kira-kira masih ada 9.000-an, USD yang bisa digunakan untuk pemondokan,” sambung Asep.(wan/agm/jpnn/ari)

PLN Siap Pasok Daya, KAI Sumut Belum Tahu

MEDAN-Pembangunan jalur kereta api listrik (KRL) menuju Bandara Internasional Kualanamun
dan ditargetkan selesai pada akhir 2012 mendatang. Demi kesuksesan proyek tersebut, PLN Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan (Prokitring) Sumut, Aceh dan Riau Edward menyatakan siap memberikan dukungan penuh. PLN sudah menyiapkan gardu induk untuk membekap kebutuhan listrik di daerah Kualanamu.

“Gardu induk itu bisa mendistribusikan listrik sedikitnya 30 mega watt, dan di sana saya kira ada sekitar 60 mega watt,” ujar Staf Humas PLN Prokitring Sumut, Aceh dan Riau, Edward, Kamis (21/7).Jumlah pasokan listrik sebesar itu sudah bisa menggerakkan KRL dimaksud. “Itu sudah cukup untuk membekap kebutuhan listrik KRL yang direncanakan bisa beroperasi pada akhir 2012 mendatang,” kata Edward.

Apakah pasokan listrik untuk KRL tersebut nantinya tak akan mengganggu pasokan listrik ke masyarakat sekitar? Edward belum bisa menjawab pertanyaan tersebut. “Karena kita harus mengetahui dulu berapa kebutuhan listrik yang harus dipasok untuk menjalankan KRL itu. Jadi, harus ditanyakan dulu ke pihak perkeretaapian mengenai itu. Namun, bagaimana pun pastinya kita sudah siap untuk menyediakan pasokan listrik ke sana,” jelasnya.

Di tempat terpisah Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre I Sumut Irwan mengaku pihaknya belum mendapatkan informasi rencana pengoperasian KRL rute Medan-Bandara Kualanamu. “Kita belum disampaikan mengenai hal ini. Selama ini kita beru mendapatkan skema kereta api diesel (KRDI) yang berbahan bakar solar,” terangnya.

Lebih detail Irwan menjelaskan, skema KRDI ini mirip KRDI Lelawangsa namun yang kelas eksekutif. Karenanya, ia mengaku sama sekali tak tahu berapa kebutuhan pasokan listrik untuk KRL tersebut. “Ya sampai saat ini jika ditanya mengenai hal ini saya belum tau pasokan lsitrik darimana dan berapa kebutuhan untuk itu,” katanya lagi.

Irwan juga menyatakan, dalam hal proyek pengadaan unit KRL tersebut yang bertanggung jawab adalah PT Rail Link yang merupakan perusahaan patungan PT KAI dengan PT Angkasa Pura II. “Nah, sampai saat ini juga kita belum mendapatkan pemberitahuan tentang itu, atau membahas soal KRL tersebut,” tuturnya. (saz)