26 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 15029

Kejar Kemenangan Ketujuh

CileVs Peru

MENDOZA — Persaingan di grup C Copa Amerika  benar-benar berlangsung seru. Setidaknya tiga tim masih berpeluang lolos ke babak perempatfinal. Dua tim lolos sebagai juara dan runner up grup, sedangkan satu tim lainnya, bisa saja lolos karena menyandang peringkat ketiga terbaik.
Sejauh ini Cile berada di puncak klasemen dengan poin empat, hasil dari satu kemenangan atas Meksiko, serta sekali bermain imbang saat sua Uruguay.

Sementara itu Peru juga memiliki poin yang sama dengan sang pemuncak klasemen. Pasalnya, dari dua laga yang telah dilakoni Peru sukses meraih kemenangan atas Meksiko serta sekali bermain imbang ketika menghadapi Uruguay.

Walau sama-sama berada dipuncak klasemen namun posisi kedua tim ini belum benar-benar aman. Apalagi jika Cile dan Peru  bermain imbang, sedang Uruguay menang dengan selisih empat gol atas Meksiko, yang sudah tak berpeluang lagi, maka La Celeste (julukan Uruguay) berhak mengkudeta posisi Cile dan Peru.

Jelas Cile dan Peru tak ingin itu terjadi. Karenanya, partai terakhir grup C yang berlangsung di Estadio Malvinas Argentinas, Mendoza dinihari nanti kedua tim dipastikan tampil all out untuk mengamankan tiket ke babak perempatfinal Copa Amerika 2011.

Apalagi, baik Cile maupun Peru sejauh ini sama-sama penasaran karena dari 18 pertemuan yang terjadi di ajang Copa Amerika, kedua tim sama-sama meraih enam kemenangan. Artinya, kemenangan ketujuh akan menahbiskan sang pemenang sebagai yang terbaik di antara keduanya.
Menanggapi hal tersebut pelatih Cile Claudio Borghi mengatakan bahwa anak asuhnya siap tampil all out guna mengamankan satu tiket ke babak perempatfinal Copa Amerika.

“Kemenanan atas Meksiko benar-benar membangkitkan motivasi tim ini untuk menjadi yang terbaik. Semuanya (pemain, Red) merasa yakin dapat melakukannya,” bilang Borghi.
Terkait kekuatan calon lawannya nanti, Borghi mengatakan bahwa Peru bukan lawan yang gampang ditaklukkan. Mereka (Peru, Red) juga bisa mengalahkan juara Gold Cup. Jadi, mereka juga pasti tim yang tangguh,” bilang Borghi.

Terpisah, pelatih Peru Sergio Apraham Markarian mengatakan bahwa timnya akan menghadapi tim paling agresif didunia. “Brasil dan Argentina adalah tim yang disegani. Demikian juga Spanyol, Jerman dan Italia. Namun Cile jelas berbeda karena mereka lebih agresif dibanding tim-tim seperti yang disebut tadi. Ini harus diwaspadai,” bilang Markarian.

“Perlu diingat saat ini tim sedang bergairah dan menunjukkan tren yang meningkat. Kami sempat tidak pernah menang pada lima pertandingan terakhir, namun itu pupus setelah kami mengalahkan Meksiko. Dan kami ingin menlanjutkan tren itu,” tambah Markarian lagi. (jun)

Truk Tangki Tetap Kencing di Gudang Siong

BELAWAN-Berkali-kali diberitakan, kegiatan truk tangki yang ‘kencing’ di gudang siong (istilah untuk gudang BBM ilegal) tidak surut. Amatan tim Sumut Pos kemarin dari Depot Pertamina, kegiatan ini masih berlangsung. Setidaknya hal itu terlihat saat tim Sumut Pos mengikuti truk tangki pembawa BBM jenis premium dengan nomor polisi BK 9815 CJ bertuliskan SPBU 021 dan truk tanki BL 9045 F bertuliskan SPBU 089 yang keluar dari depot Pertamina.

Namun, tepatnya di Jalan KL Yos Sudarso KM 15 Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, truk tersebut berhenti tepat di depan gudang penimbunan minyak ilegal (siong) di tempat itu.
Seperti biasanya, para pekerja mempersiapkan alat-alat untuk mengambil minyak seperti drum, ember dan selang. Semua gerakan dilakukan dengan cepat.

Saat itu, pekerja yang mengambil minyak dari truk berjumlah satu orang. Pelaku langsung mengambil minyak dari tangki dan ditampung di beberapa drum dan ember besar yang sudah disediakan.

Sedangkan sopir truk tangki minyak tetap berada di dalam truk. Setelah minyak diambil, truk tangki pembawa minyak jenis Premium tersebut pergi meninggalkan lokasi dan truk satu lagi pun sudah berhenti menunggu pekerja menyelesaikan mengambil minyak di truk satunya.

Setelah pergi, truk tersebut memasuki SPBU  14 202 148 di Jalan KL Yos Sudarso Km 14,5 Kelurahan Besar Kecamatan Medan Labuhan dan tidak lama berselang truk tersebut keluar dan melanjutkan perjalanan.

Sedangkan truk yang satunya lagi setelah selesai kencing, juga ikut memasuki SPBU dan setelah memasuki SPBU tersebut truk tersebut pun, ikut keluar melanjutkan perjalanannya.
Sementara itu, di depo Pertamina, aktivitas orang-orang yang mengumpulkan sisa-sisa minyak di dalam tangki, saling berebut saat truk memasuki halaman depot Pertamina tetap terlihat.

Menurut informasi, truk tangki yang sudah mendistribusikan minyak ke setiap SPBU, selalu ditunggu oknum-oknum yang bekerja sebagai pengumpul minyak. Mereka menghentikan truk sebelum masuk mengambil minyak. Meskipun hanya sisa, setiap hari bisa mengumpulkan minyak sebanyak ratusan liter. Mereka bekerja secara terkoordinir, berdasarkan memakai shift dan target.


Humas Pertamina Fitri Erika saat ditanya perihal mobil tangki milik Pertamina yang kencing di tempat lain, membantah hasil investigasi Sumut Pos. Diterangkan Erika, semua mobil tangki yang mengangkut BBM Pertamina dilengkapi dengan surat-surat pengantar yang sah. Muatannya akan sampai di SPBU sesuai delivery order (DO). “Semua mobil yang keluar dari Pertamina saat mengangkut BBM dilengkapi dengan surat pengantar DO/LO dengan tujuan SPBU, volume BBM, jenis BBM, spesifikasi BBM,” katanya.

Erika menambahkan, mobil tangki yang keluar dari lokasi depot otomatis menuju SPBU tujuan. “Semua mobil tangki sampai tujuan sesuai dengan isi surat pengantar tadi dan sesuai dengan volumenya,” tambah Erika.

Ditegaskan Erika, pihaknya hingga saat ini belum menerima keluhan atau komplain dari SPBU perihal volume BBM yang tidak sesuai dengan LO/DO. “Jika terdapat mobil tangki yang menurunkan BBM ke bukan tempat semestinya, Pertamina akan memberikan sanksi kepada pengelola mobil tangki tersebut,” tegasnya.

Disinggung tindakan yang akan diambil jika ada supir tangki yang mengencingkan muatan BBM bukan pada tempatnya, Erika menegaskan, tetap akan menindak pengelola mobil tangki. “Kita berikan sanksi berupa pencabutan izin masuk dan izin bekerja bagi supir tangki tersebut. Tidak hanya itu, jika ada indikasi menurunkan ke tempat ilegal dan tertangkap pihak berwenang, akan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku menurut UU Migas yang masuk ranah hukum pidana,” pungkasnya.


Humas Polres Pelabuhan Belawan AKP Antoni di ruangan kerjanya mengatakan belum menerima laporan penyelewengan pendistribusian BBM dari truk tangki minyak Pertamina ataupun menemukan truk tangki yang kencing di gudang-gudang siong. “Kalau ada yang melapor, pasti akan kami tindak,” jelasnya.

Mengapa tidak melakukan penyelidikan sendiri? AKP Antoni menegaskan, pihaknya belum berencana melakukan sidak terhadap gudang-gudang siong ilegal tersebut.
Saat ditanya tentang gudang siong di Jalan KL Yos Sudarso KM 18,5 dan juga gudang siong di Jalan KL Yos Sudarso Km 15, dia mengaku belum mengetahuinya kalau gudang tersebut masih beroperasi.

AKP Antoni mengatakan, pihaknya saat ini sangat kekurangan personel untuk melakukan pengawasan. “kita lihat saja dari wilayah hukum yang besar ini dan jumlah masyarakat yang lebih banyak juga pasti tidak sebanding dengan jumlah personel yang kami punya. Berapa truk tangki minyak yang setiap harinya keluar dari depo Pertamina, kan banyak, mana bisa kita awasi semuanya,” akunya.

Saat ini, pihaknya sudah menambah personel bantuan dari Sabara dan Brimob Polda Sumut. Meski belum mendapat laporan, AKP Antoni ternyata mengetahui beberapa motif penyelewengan distribusi BBM tersebut. Menurutnya, biasanya truk minyak yang kencing digudang siong berpura-pura memperbaiki mobilnya. “Saya pun tidak tahu apakah sudah ada kerjasama antara sopir dan pemilik gudang. Namun diduga sopir truk tersebut berani melakukan kencing karena mencari uang tambahan,” katanya.

Antoni meminta masyarakat bekerjasama dengan pihak kepolisian dan memberikan laporan bila mengetahui ada truk tangki Pertamina yang kencing. “Masyarakat harus bisa menjadi mitra polisi, apabila melihat kejanggalan langsung melaporkannya kepada kami. Bila perlu mereka mengambil tindakan juga dengan mengusir pemilik gudang agar tidak beraktivitas lagi di daerah tersebut,” tandasnya.


Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumut juga menunggu laporan dari pengusaha minyak ataupun pihak PT Pertamina untuk menindak orang-orang yang terlibat menurunkan muatan BBM tidak pada tempatnya. Namun Dir Reskrimsus berjanji akan menurunkan tim khusus dan melakukan operasi gabungan.

“Kita akan menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan atas indikasi pencurian BBM dari truk tangki di kawasan Medan Belawan itu,” ujar Dir Reskrimsus Kombes Pol Drs Sadono Budi Nugroho SH, Mapoldasu Jalan Medan-Tanjungmorawa KM 10 Medan, kemarin.

Budi Nugroho menegaskan aksi pencurian BBM dari truk tangki tersebut, merupakan tindakan melanggar hukum. “Selain melakukan penyelidikan, kita akan melakukan kordinasi dengan pihak PT Pertamina dan aparat terkait,” tegasnya.

Budi Nugroho juga tidak memungkiri, akibat aksi pencurian dan penimbunan BBM yang dilakukan sejumlah truk tangki pada sejumlah agen gelap menyebabkan kelangkaan BBM di Sumut.


Sementara itu, Resmobda Polda Sumut dibantu jajaran Polres Langkat berhasil menggerebek minyak mentah dari explorasi ilegal di kawasan Sumur Tua Desa Telaga Said Darat, Buluh Telang Kecamatan Padang Tualang, pukul 14.00 WIB, kemarin. Penggerebekan yang di komandoi Satgas Resmob Polda Sumut di lokasi panglong Kelurahan Perdamaian Kecamatan Stabat Langkat itu menyita barang bukti 35 drum berisi minyak mentah, 18 kosong, 8 blong berisi minyak mentah, 3 blong kosong dan 16 tabung gas, 5 tabung gas pemadam, 8 tungku, 2 unit sepeda motor, 1 pompa sedot serta 19 pipa besi.

Gudang penimbun dan Pengelolaan bahan mentah minyak yang dijadikan bensin dan solar ditemukan di belakang Panglong milik Yansen sekaligus pelaku dalam kepemilikan minyak ilegal tersebut.
Penggerebekan ini merupakan realisasi janji Kapolda Irjen Pol Drs H Wisjnu Amat Sastro SH saat silahtuhrahmi di Stabat. Saat itu, Kapolda menegaskan akan menertibkan pengelolaan minyak ilegal di 22 titik di Langkat.

Saat ini, kasus ini masih dalam penyelidikan Kasat Reskrim AKP Aldi Subartono. Yansen sebagai pemilik dan beberapa pekerja lainnya masih dimintai keterangan lebih lanjut terkait penemuan minyak ilegal.

Dari Sibolga dilaporkan, Kapolres Tapteng AKBP Dicky Patrianegara segera memanggil seluruh pihak berwenang termasuk pengusaha APMS, terkait tertangkapnya 16 ton solar di PT ASSA jalan Gatot Subroto Pondok Batu, Jumat (8/7) kemarin.

“Pemanggilan ini kita lakukan untuk meminta penjelasan mengapa BBM jenis solar yang seyogianya untuk APMS (Agen Penyalur Minyak Solar) di Hajoran bisa dialihkan ke PT ASSA Tapteng. Padahal BBM sebanyak 16 ton tersebut diperuntukkan untuk APMS yang diperuntukkan kepada nelayan,” ungkap AKBP Dicky Patrianegara SH SiK MSi kepada sejumlah wartawan dalam konferensi pers yang digelar di Mapolres Tapteng, Senin (11/7) kemarin.

Sejauh ini, sambung Dicky, pihaknya mengamankan sebanyak 16 ton solar. Pihaknya masih akan terus mengembangkan kasus ini termasuk akan mengungkap jika ada perusahaan-perusahaan lainnya di Tapteng yang berbuat seperti dilakukan PT ASSA. “Kita komit akan terus mengungkapkan kasus penyelundupan BBM bersubsidi ini dan akan memerosesnya untuk memberikan efek jera, termasuk kepada perusahaan-perusahaan lainnya yang disinyalir melakukan perbuatan yang sama,” tegas Dikcy.

Dicky berharap, dengan penangkapan yang baru dilakukan pihaknya dapat membuat pengusaha-pengusaha atau perusahaan-perusahaan lain di Tapteng menghentikan perbuatan penyelundupan BBM bersubsidi yang tentunya akan merugikan nelayan, khususnya nelayan kecil.
Sejauh ini, lanjutnya, pihaknya masih melakukan pemeriksaan intensif kepada ketiga tersangka yakni Surya Tridayana selaku sopir tangki APMS Mega Mandiri, Khoiruddin Nasution selaku kernet truk dan Nur Hatta alias Amat selaku pengurus APMS Mega Mandiri.

“Kita masih memintai keterangan secara intensif, juga meminta keterangan kepada tiga saksi dalam kasus tersebut, sedangkan truk tersebut sekarang sudah diamankan sebagai barang bukti. Dan kepada tersangka dikenakan pasal 55 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2001 junto pasal 55 dari KUHPidana dengan ancaman hukuman enam tahun penjara atau denda paling tinggi Rp60 miliar,” tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, petugas Polres Tapteng menangkap dan menyita satu unit truk tangki PT Pertamina dengan Nomor Polisi BK 9497 CA di tangkahan PT ASSA di Pondok Batu, Sarudik Tapteng. Pasalnya mobil Mitshubisi Fuso 220 PS Turbo Intercooler yang bertuliskan KSU Mega Mandiri di tangkinya itu diduga menyelundupkan  solar sekitar 16 ton.

Setelah dicek dan ditanya surat-surat, sopir truk itu mengaku kalau BBM jenis solar tersebut seyogianya untuk APMS di daerah Hajoran Tapteng. “Sejatinya, solar yang ditangkap itu diperuntukkan untuk nelayan yang akan membeli dengan harga subsidi. Namun diduga akan dijual ke salah satu tangkahan dengan harga non subsidi, sehingga dapat memberikan keuntungan dari selisih harga,” tukas sumber dari kepolisian. (mag-11/jon/rud/mag-1/tob/smg)

BII Luncurkan Mobile Banking

MEDAN- Sistem pembayaran perbankan terus berkembang mengikuti permintaan pasar. Salah satunya adalah pembayaran uang antar bank dan pemgambilan uang di ATM berbagai bank terus dipermudah, termasuk layanan aplikasi internet. Membaca permintaan pasar ini, BII meningkatkan pelayanan dengan mengeluarkan mobile banking .

“Peluncuran BII Mobile Banking ini merupakan pengembangan layanan BII untuk memberikan akses yang mudah bagi para nasabah dalam melakukan transaksi perbankan,” ujar Direkturn Perbankan Konsumer BII, Stephen Liestyo dalam acara customer gathering BII di hotel JW Marriot Medan (11/7).

BII Mobile Banking memiliki kemudahan untuk para nasabah, karena memiliki koneksi dengan semua jaringan elektronik di Indonesia dan memiliki fitur unggulan transfer online dan realtime j lebih dari 80 bank di bawah jaringan ATM Bersama, Prima, dan Alto.

“Jumlah ATM yang bekerja sama lebih dari 35.000 yang tergabung dalam jaringan ATM Prima, Bersama, Alto, Cirrus, Visa Plus dan jaringan MEPS di Melaysia, dan langsung terhunbung dengan jaringan ATM Maybank di Malaysia dan Singapura,” tutur Stephen.

Kelebihan lain mobile banking BII adalah, akses mudah melalui handphone, walaupun bukan handphone dengan smartphone. “BII Mobile Banking memiliki fitur online dan relatime yang dapat digunakan dengan semua jenis handphone,” lanjut Stephen.

Akses yang dapat dipilih seperti shortcut SMS, menu STK (Sim Tool Kit), menu Java pada BlackBerry serta menu UMB Banking. Biaya transaksi akan dikenakan biaya SMS sesuai ketentuan yang berlaku. Sedangkan bagi pemegang kartu ATM Gold BII, dapat menikmati bebas biaya transfer ke bank lain melalui Mobile Banking.

Penyediaan kemudahan layanan ini, sebagai bagian upaya memperkuat jaringan elektronik. Karena seperti diketahui, pada 1998, BII menjadi bank pertama yang menyediakan layanan internet. (mag-9)

Penetapan Sekdaprov Makin tak Jelas

JAKARTA-Hingga kemarin (11/7) masih belum ada kejelasan kapan pemerintah pusat menetapkan nama Sekretaris Daerah Pemprov (sekdaprov) Sumut. Mendagri Gamawan Fauzi malah menganggap, keberadaan Plt Sekdaprov Sumut yang saat ini dijabat Rahmatsah sudah cukup.

Saat ditanya kapan ditetapkan nama Sekdaprov Sumut defenitif, Gamawan mengatakan, nama-nama calon masih berada di tangan Tim Penilai Akhir (TPA) yang dipimpin Wapres Boediono. “Masih di sana, di TPA Sabar saja,” ujar Gamawan Fauzi kepada koran ini di kantornya, Senin (11/7).

Diberitahu bahwa di Sumut sudah mulai kencang tekanan agar pusat segera menetapkan nama Sekdaprov Sumut, Gamawan malah menganggap keberadaan sekda definitif tidaklah mendesak. “Kan masih ada Plt (Plt sekda, Red). Sabar saja lah,” ujar mantan gubernur Sumbar itu.

Lantaran tidak juga jelas kapan nama sekdaprov ditetapkan, sempat muncul rumors bahwa pemerintah pusat sudah menetapkan Kadis Pendapatan Daerah Pemprovsu Syafaruddin sebagai sekdaprov Sumut. Namun, pada 20 Juni 2011, Gamawan membantahnya. Gamawan yang juga anggota TPA itu menegaskan, belum ada keputusan mengenai sekdaprov Sumut.

Sebelumnya, pada 27 Mei 2011, Gamawan pernah menyebutkan, penetapan sekdaprov Sumut molor lantaran ada usulan nama calon yang diajukan Plt Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho. Padahal, sebelumnya sudah ada tiga nama calon yang diajukan Syamsul Arifin semasa masih aktif menjadi gubernur, meski saat itu sudah berada di dalam tahanan sebagai tersangka perkara dugaan korupsi APBD Langkat.

TPA masih belum bisa menentukan usulan siapa yang akan diproses di TPA, apakah usulan Gatot ataukah usulan Syamsul. Yang jelas, tiga nama yang diusulkan Syamsul, yakni Kadis Pendapatan Daerah Pemprovsu Syafaruddin, Kadis Pendidikan Pemprovsu Saeful Safri, dan Penjabat Bupati Madina, Aspan Sofyan Batubara, sudah melewati proses fit and proper test di kemendagri.

Sedang tiga nama yang diusulkan Gatot, yakni Asisten Pemerintahan Setdaprov Sumut Hasiholan Silaen, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Djaili azwar, dan Kepala Inspektorat Pemprov Sumut Nurdin Lubis, belum pernah di-fit and proper test oleh jajaran pejabat eselon I kemendagri.

Saat itu Gamawan Fauzi menjelaskan, dalam Surat Keputusan Presiden (Kepres) mengenai penunjukan Gatot untuk memimpin roda pemerintahan di Sumut setelah Syamsul Arifin ditetapkan sebagai tersangka, sama sekali tidak ada tercantum istilah pelaksana tugas (Plt) gubernur Sumut. “Tak eksplisit disebut plt,”  terang Gamawan di kantornya, 27 Mei 2012.

Di Kepres itu, lanjut Gamawan, dinyatakan bahwa Gatot melaksanakan tugas-tugas gubernur. “Jadi, dia melaksanakan tugas-tugas gubenur. Toh dia wakil juga. Kalau (bunyi Kepres, Red) melaksanakan tugas gubernur, tentu utuh (kewenangan Gatot, Red),” kata Gamawan.

Kewenangan Gatot yang seperti inilah, lanjut mantan gubernur Sumbar itu, yang juga menjadi kendala penentuan nama sekda Sumut. Gatot merasa punya kewenangan mengajukan calon dan sudah mengajukan tiga nama, sedang Syamsul juga sudah mengajukan tiga nama saat dia masih berstatus sebagai gubernur.  “Itulah perdebatan soal sekda,” terangnya. (sam)

Kejiwaan Syamsul Terganggu

Disidang Pakai Kursi Roda

JAKARTA-Gubernur Sumut nonaktif Syamsul Arifin belum bisa menghadiri sidang lanjutan perkara dugaan korupsi APBD Langkat di pengadilan tipikor, Jakarta, Senin (11/7). Sidang hanya mengagendakan mendengarkan keterangan dokter yang merawat Syamsul.

Dalam keterangannya, dr Sutrisno SpPD SpJP, ahli penyakit dalam dan penyakit jantung  yang ikut merawat Syamsul, menjelaskan bahwa ketika tiba pertama kali di RS Abdi Waluyo, Jakarta, kondisi Syamsul sungguh mengenaskan. Syamsul mengalami gangguan hampir di seluruh organnya.

“Saya kaget melihat kondisi yang hampir semua organnya mengalami gangguan, multy organ disorder. Gagal jantung, gagal nafas, gagal ginjal gagal kencing, dan stroke berat,” terang dr Sutrisno, yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.
Detak jantung Syamsul, kata dokter yang mantan staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) itu, juga lemah, hanya berkisar 30 hingga 40.

Dalam kondisi seperti itu, secara medis, sulit tertolong. “Ini lose case. Tim juga menyatakan lose case,” ujarnya. Hanya saja, tim medis terus berupaya melakukan pemulihan. “Dan sekarang, hampir 100 persen normal lagi. Ini keajaiban. Seumur saya jadi dokter, ini keajaiban yang diberikan Allah,” ujar dokter yang sudah sepuh itu.

Yang masih mengkhawatirkan adalah detak jantung, yakni baru meningkat antara 40 hingga 50. Untuk gagal jantung sudah membaik. Begitu juga untuk gagal nafas dan gagal ginjal. Kencingnya juga sudah normal. Yang juga masih mendapat perhatian dokter adalah masalah kejiwaan Syamsul, yang tertekan.

“Secara kejiwaaan mengalami depresi. Saya sudah panggil ahli jiwa,” ujarnya. Namun, Sutrisno malah merekomendasikan Syamsul sudah bisa menghadiri persidangan. Alasannya, semakin cepat proses persidangan ini selesai, maka tekanan kejiwaan Syamsul akan menurun.

“Kalau bisa, saya mohon lebih dipercepat. Dari segi jantung, kejiwaan, malah bisa meminimalisir. Buat saya, makin cepat juga makin ringan,” harapnya.

Hanya saja, Sutrisno memberikan syarat, jika hadir di persidangan, agar pertanyaan-pertanyaan yang diajukan ke Syamsul tidak bersifat tekanan dan tidak berlama-lama.

Permintaan Sutrisno dikabulkan majelis hakim yang dipimpin Tjokorda Rae Suamba. Hakim yang dikenal ‘galak’ balik bertanya, berapa lama idealnya persidangan yang sekiranya ‘aman’ buat Syamsul. “Kalau satu jam, bolehlah. Tapi tolong jangan ada tekanan yang menyebabkan kejiwaan. Detak jantung cuman 30 hingga 50, bisa tiba-tiba koma,” papar dokter itu.

Dokter juga mengatakan, sebelum sidang, Syamsul akan diberi obat, dan usai sidang akan kembali menjalani perawatan fisioteraphy, yang saat ini sudah mulai latihan jalan. Sutrisno, yang siap terus mendampingi Syamsul saat nanti disidang, juga menjelaskan, daya ingat Syamsul masih bagus.

Berkali-kali, Sutrisno berharap agar semua pihak bisa menghargai kerja keras tim dokter. “Saya dan tim sudah berjuang, dari mau meninggal sampai dengan hampir normal kembali,” cetusnya. Dalam persidangan itu, Sutrisno berkali-kali menyebut ini sebuah keajaiban.

Tjokorda tampak puas mendengarkan keterangan Sutrisno. Lantas Tjokorda mengingatkan JPU agar pada persidangan nanti tidak memberikan pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya tekanan. “Nanti jika dianggap tidak aman bagi terdakwa, dokter tinggal kasih kode ke saya,” ujar Tjokorda kepada Sutrisno.

Anggota JPU Muhibuddin pun bisa menerima. Dia mengatakan kemungkinan Syamsul hadir ke sidang dengan kursi roda. Hakim memutuskan, sidang pada 18 Juli mendatang dihadiri Syamsul, dengan didampingi dr Sutrisno.

Usai sidang, anggota kuasa hukum Syamsul, Abdul Hakim Siagian berharap, pada persidangan 18 Juli nanti kondisi kliennya sudah pulih benar. “Harapan kita, dalam seminggu ke depan ini masalah detik jantung dan depresi, bisa tertangani, sehingga tak perlu kursi roda,” ujar Abdul Hakim.

Dia juga setuju dengan keterangan dokter, bahwa semakin cepat proses hukum ini kelar, maka beban kejiwaan Syamsul akan lebih ringan. Lantas, bagaimana mengukur sebuah pertanyaan masuk ketegori tekanan atau tidak?

Abdul Hakim mengatakan, hal-hal semacam itu menyangkut perasaan. “Bobotnya bisa kita rasakan. Setidaknya bisa dilihat dari intonasi saat mengajukan pertanyaan,” ujarnya. Pada sidang 18 Juli nanti, agendanya adalah pemeriksaan Syamsul sebagai terdakwa.

Abdul Hakim menjelaskan, selama proses persidangan perkara ini, sama sekali tidak ada nada tekanan, baik pertanyaan yang diajukan oleh JPU maupun majelis hakim.

Dalam hitungan Sumut Pos, Syamsul mengalami koma berat sebanyak dua kali. Syamsul dulu pernah dirawat di sebuah RS di Singapura dan mengalami koma selama 40 hari, namun bugar lagi.

Yang kedua, dia koma terhitung sejak masuk RS Jantung Harapan Kita tanggal 28 Mei 2011. Lantas, masih dalam kondisi koma, mantan bupati Langkat itu dipindahkan ke RS Abdi Waluyo pada 11 Juni 2011. “Baru buka mata di hari kelima dirawat di RS Abdi Waluyo,” kata Abdul Hakim.

Dengan demikian, saat di rawat di Jakarta, Syamsul sudah koma selama sekitar 20 hari tapi kini pulih lagi. “Jadi, tolonglah dipertahankan kehidupan untuk selanjutnya,” ujar dr.Sutrisno dalam persidangan kemarin. (sam)

Tiga Calon Sekda Lewati Batas Usia

Gatot Dinilai Abaikan Aturan

Polemik pengusulan calon Sekretaris Daerah Provinsi Sumut (Sekdaprovsu) dan pengajuan hak interpelasi DPRD Sumut mengundang keprihatinan tokoh di Sumut. Drs FX Pinem, tokoh pemuda Sumut yang juga mantan anggota DPRD Sumut, prihatin karena calon Sekdaprovsu yang diusulkan Plt Gubsu H Gatot Pujonugroho ST tak sesuai aturan hukum karena melebihi batas usia sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 5 Tahun 20005 dalam Pasal 1 ayat (3).

“Permendagri ini mengatur bahwa usia calon Sekdaprovsu setinggi-tingginya setahun sebelum mencapai batas usia pensiun sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan kepala daerah,’’ jelas Pinem di Medan, kemarin (11/7).

Menurutnya, usulan itu juga mengabaikan Peraturan Gubernur Sumut Nomor 38 Tahun 2007 yang diundangkan pada 31 Januari 2008 yang mengatur batas usia pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk menduduki jabatan struktural eselon I dan II. “Usia pensiun bagi PNS yang masihn
menjabat eselon II hanya dapat diperpanjang sampai dengan usia 58 tahun,’’ katanya.

Oleh karena itu, katanya, calon Sekdaprovsu yang bisa diajukan Pj Gubsu  maksimal berusia 57 tahun. Padahal calon Sekdaprovsu yang diusulkan Plt Gubsu telah berusia  lebih dari 57 tahun. ‘’Usulan ini berarti telah melanggar aturan hukum yang dapat berdampak tidak kondusifnya penyelenggaraan pemerintahan. Mendagri dapat menyikapi kondisi ini sekaligus dapat membuat kebijakan yang sesuai dengan aturan,’’ ujarnya.

Ketua LSM Koalisi XI yang juga Ketua Bela Diri Kungfu Naga Sakti Sumut Drs Jekson Napitupulu mengatakan, pihaknya bersama elemen masyarakat siap menjadi garda terdepan penegakan hukum dan peraturan pada pengusulan calon Sekdaprovsu.

Jekson mengingatkan Plt Gubsu tetap menjaga iklim Sumut yang heterogen agar tetap harmonis. ‘’Jangan membuat kebijakan kontroversial yang berpotensi memecah-belah kekompakan PNS di jajaran pemerintah dan masyarakat Sumut,’’ katanya.Menurutnya, tiga calon Sekdaprovsu yang diusulkan Plt Gubsu lahir pada 30 November 1954, 20 Oktober 1953 dan 20 Oktober 1953. “Demi menjaga kondusivitas sistem pemerintahan di Sumut dan menghindari keresahan masyarakat, kiranya proses pengusulan calon Sekdaprovsu yang telah melebihi batas usia dapat dibatalkan demi hukum sebelum menuai berbagai gugatan,” katanya. (ndi)

Pecah Otot

Cathy Sharon

Gara-gara terlalu bersemangat mengikuti outbound, otot tangan artis Cathy Sharon pecah. Akibatnya, dia disarankan untuk mengurangi kegiatan mengangkat beban. Dia juga harus rutin menjalani fisioterapi sekitar empat bulan.

“Ya, tepatnya otot tangan kanan yang pecah. Akhirnya, setelah diperiksa, saya harus menjalani fisioterapi selama empat bulan,” jelas Cathy ketika ditemui di Plaza Senayan kemarin (11/7) Awalnya, dia ketakutan jika harus operasi. Namun, karena tidak terlalu parah, dia hanya diwajibkan fisioterapi.

Presenter 28 tahun itu menuturkan, awalnya dirinya tidak tahu bahwa otot tangannya pecah. Dia baru merasakannya saat mengangkat beban di gym. “Waktu nge-gym angkat beban sakit banget, akhirnya diperiksa ternyata pecah. Jadi, selain menghindari outbound, aku mungkin juga mau nggak mau ngurangi olahraga,” paparnya.

Cathy pun bersyukur karena cederanya tersebut tidak sampai mengganggu aktivitasnya. Namun, artis yang gemar berolahraga di gym itu masih dilarang mengangkat beban berat. “Nggak ganggu kerjaan kok. Cuma, jadinya aku nggak bisa angkat beban berat. Kalau nge-gym paling sebatas lari aja,” imbuh artis yang dikabarkan tengah dekat dengan penyanyi Ridho Roma tersebut. (ken/c7/any/jpnn)

Saya Difitnah, Ini Konspirasi Politik

Membesuk Syafri Chap di LP Kelas II B Tebing Tinggi

Sehari setelah HM Syafri Chap ditangkap Tim Satgas Intelijen Kejagung di Jakarta dan diinapkan di Lembaga Permasyarakatan (LP) Kelas II B Tebing Tinggi, wartawan Sumut Pos berhasil menjenguknya, kemarin (11/7). Ditemui sekira pukul 16.00 WIB, Syafri Chap bersedia melakukan wawancara.

Saat ditemui, Wak Icap, panggilan akrabnya di Tebing Tinggi, sedang duduk di ruangan besuk. Dia mengenakan baju liris bercorak warna kuning, celana berwarna hijau dan menyelempangkan handuk berwarna putih bergaris kuning di lehernya. Duduk di kursi, Syafri Cap menyapa ramah.

Dalam perbincangan, Syafri mengaku menjadi korban fitnah dari sebuah konspirasi politik. “Posisi saya sebagai Ketua Partai Golkar dan Ketua DPRD Tebingtinggi, banyak yang melirik itu,” kata HM Syafri Chap sambil duduk santai.

Wak Icap berniat mengajukan peninjauan kembali (PK). “Kita berharap masih bisa mengajukan PK dengan novum baru. Saya tidak bersalah, ini semua kehendak yang Maha Kuasa yang masih sayang kepada hambanya dan bukan kemauan saya. Dari sini banyak hikmah yang kita terima,” cetusnya pelan Syafri kembali menjelaskan, tidak ada kerugian negara atas dugaan penyelewengan dana ansuransi jiwa yang menjadi pokok perkara. Meski dia meneken kebijakan itu, yang menerima uang adalah saudara Sutoyo (anggota DPRD priode 2004-2009 dari Partai PDI Perjuangan) dan Sekretaris Dewan kala itu, Nijar Rangkuti.

Setelah dugaan korupsi ini dibawa ke ranah hukum, di Pengadilan Negeri Tebingtinggi Maret 2008 dia divonis bebas atas kasus dugaan penyelewengan ansuransi jiwa. Kejaksaan Negeri Tebingtinggi kemudian menjukan kasasi ke Mahkamah Agung  (MA) dan permohonan jaksa dikabulkan. “Sekali lagi saya katakan, saya adalah korban fitnah  dari konspirasi politik,” ungkap pria yang juga ketua MPC Pemuda Pancasila Kota Tebing Tinggi.

Mengapa mau menandatangani suratnya? Sebagai Ketua DPRD Tebingtinggi priode 2004-2009, Syafri mengaku mendapat tekanan dari Sutoyo dan sekwan. “Semua kebijakan itu diambil oleh saudara Sutoyo dan sekwan,” ungkap Wak Icap lagi.

Pria yang dikenal suka bersedekah kepada orang tidak mampu di Tebingtinggi ini berpesan kepada masyarakat tidak berprasangka buruk terhadap dirinya. Syafri Chap juga meminta media massa untuk membuat berita berimbang. “Beritakanlah kalau itu memang berita benar, walaupun keputusannya pahit,” ucapnya sambil bersalaman dengan wartawan koran ini.

Anak HM Syafri Chap, Ridho Cap yang menjaga ayahnya di LP Kelas II B Kota Tebingtinggi berharap orangtuanya diberikan kesehatan dalam menjalani hukuman itu.

Kemarin terlihat pula menjenguk wakil Ketua DPRD Tebingtinggi, Chairil Mukmin Tambunan asal Partai Demokrat, Alen Sulin Purba partai PDP dan wakil rakyat dari Partai PKPB, Syamsul Bahri serta jajaran di sekretariat dewan menjenguk HM Syafri Chap  di LP Kelas II B Tebing Tinggi.

Syamsul Bahri juga melihat penangkapan ini sarat dengan kepentingan politik yang dilakukan segelintir oknum. “Mengapa setelah pemungutan suara ulang di Tebingtinggi berakhir beliau baru ditangkap? Mengapa pihak Kejaksaan tidak menangkap sebelumnya?” kata Syamsul Bahri.

Sedangkan Ketua Pimpinan Cabang Nahlatul Ulama Kota Tebing Tinggi Ir Oki Doni Siregar menyatakan turut prihatin serta mendoakan Hm Syafri Chap tabah. “Syafri Chap adalah sosok tokoh pemuda sekaligus tokoh masyarakat yang sangat banyak membela panji-panji Islam dan murah bersedekah di kalangan orang tidak mampu. Mari kita sama-sama menghormati dan jangan berburuk sangka melakukan spekulasi dan manuver politik,” ungkap Oki Doni usai menjenguk Syafri Chap.

Kemurahan Syafri Chap dan kasus hukum yang membelitnya, membuat banyak orang kecil merasa prihatin. Boiran, abang becak yang biasa nongkrong di Jalan Ahmad Yani bahkan merasa kehilangan. “Kami kehilangan sosok pemurah, Bang. Selama ini beliau sering membantu kami jika mengalami kesusahan. Kami sebagai masyarakat kecil mendoakan Wak Icap agar cepat bebas dari tahanan,” ucap Boiran berharap doanya diterima.

Lain lagi perasaan yang diungkapkan Bu Umi, seorang ibu rumah tangga. “Kebiasaan kami berjalan sore dan mendapatkan siraman rohani darinya sudah lama tidak ada. Sudah hampir 5 bulan ini kami tidak pernah bisa bersama lagi. Pak Syafri sosok pemurah dan ustad yang sering memberikan siraman keagamaan kepada masyarakat,” papar Bu Umi.

Belum Dicopot
Terkait ditangkapnya Ketua DPD Partai Golkar Kota Tebingtinggi Syafri Chap, Sekjen DPD Partai Golkar Sumut Hardy Mulyono mengutarakan, pihaknya belum mengambil sikap.
“Kalau soal ditangkap atau tidak, kenapa rupanya? Itu hal biasa, semua orang memiliki masalahnya masing-masing. Namun, jika ditanya apakah ia akan digeser dari jabatan fungsionalnya saat ini, yang juga merupakan Ketua DPD Partai Golkar Kota Tebingtinggi, itu belum bisa diputuskan,” ungkap Hardy, Senin (11/7).

Keputusan tersebut akan diambil dalam musyawarah tingkat pimpinan. “Kita harus menetapkan sikap. Dan itu akan diagendakan dan dilakukan dalam waktu dekat,” pungkasnya.

Pengamat Politik Sumut Ridwan Rangkuti mengemukakan, penangkapan Syafri Chap, yang merupakan pemenang Pilkada Tebingtinggi yang dibatalkan MK, akan berdampak pada penurunan suara Golkar di Tebingtinggi pada Pemilu 2014 mendatang.

Namun, Ridwan menilai persaingan Parpol di Pemilukada Tebing Tinggi memang berbeda dengan kabupaten/kota lain. “Masyarakat kita memang cenderung pelupa dan mudah tergoda. Bisa saja pada tahun ini mereka membenci satu Parpol karena kesalahan-kesalahan yang dibuat kadernya. Namun, bisa saja pada Pemilu nanti mereka sudah melupakannya atau memaafkannya. Karena politik uang dan ketokohan masih mencuat di sana,” katanya.

Untuk menghindari penurunan suara pemilih pada Pemilu 2014 mendatang, ia mengimbau semua parpol, khususnya Golkar, memberikan peluang seluas-luasnya kepada kader, tokoh atau caleg Parpolnya masing-masing untuk mengembangkan atau meningkatkan pamor ketokohannya.

“Pemilukada 2010 lalu harusnya jadi pelajaran bagi Golkar. Di Tebingtinggi ada dua basis Golkar yang jumlah pemilih malah drop, jauh dari yang diharapkan, yakni Bajenis dan Rambutan. Nah, faktor ketokohan saya rasa perlu dimantapkan untuk Pemilu berikutnya, karena di Tebingtinggi arus politik memang agak sulit,” kata Ridwan. (mag-3/saz)

Pimpinan Rapat ‘Diajari’ Peserta

Pengambilaalihan PT Inalum

MEDAN-Pansus PT Inalum DPRD Sumut bersama pemprovsu dan 10 kabupaten/kota menggelar rapat dengar pendapat di Aula Beringin Kantor Gubernur Jalan Diponegoro Medan, Senin (11/7). Dari rapat tersimpul satu persepsi yang menyatakan Tim Pengambilalihan PT Inalum betindak lamban.

Dari rapat yang dipimpin Ketua Pansus PT Inalum DPRD Sumut, Bustami HS, didampingi Kepala Bappeda Sumut, Riadil Akhir Lubis, selaku perwakilan Pemprovsu mengindikasikan Tim Pengambilalihan PT Inalum masih dan hanya terus melakukan negosiasi. Tidak ada kepastian apakah PT Inalum bisa sepenuhnya dikuasai nasional, pasca berakhirnya kontrak atau master agreement pada 2013 mendatang.

Dari hasil rapat tersebut juga belum ada satu pun keputusan bersama yang akan menjadi bahan untuk diusulkan kepada pemerintah pusat, dalam hal ini Tim Negosiasiasi PT Inalum. Rapat ini hanya memperdebatkan bagian daerah pasca take over PT Inalum.
Parahnya lagi, rapat juga terkesan tak memiliki persiapan yang konkrit dari pimpinan rapat. Karena kerap kali pimpinan rapat terlihat ‘diajari’ peserta rapat.

Wakil Bupati Tobasa, Liberty Pasaribu misalnya, dalam rapat tersebut Liberty malah mempertanyakan dan mengajari seharusnya rapat tersebut terlebih dahulu membahas usulan daerah sekitar PT Inalum. Yang kemudian dirumuskan tim perwakilan Sumut yang masuk dalam Sub Tim Teknis Pengembangan PT Inalum Pasca 2013. “Harusnya kami daerah mengusulkan dulu, usulan ini nantinya merupakan hasil pembahasan antara eksekutif dan legislatif kabupaten/kota untuk dijadikan masukan oleh perwakilan Sumut,” terangnya.

Dari usulan itu, fakta di lapangan akan sulit terealisasi, disebabkan 10 kabupaten/kota tersebut, yakni Karo, Asahan, Batubara, Dairi, Humbang Hasundutan, Samosir, Toba Samosir, Simalungun, Tapanuli Utara dan Tanjungbalai, belum memiliki konsep tersebut.

Sekian lama rapat, yang juga sudah diundur beberapa jam (jadwal rapat pukul 14.00 WIB, baru dimulai sekira pukul 16.00 WIB), Liberti tak kunjung puas dengan materi-materi yang dibicarakan dalam rapat tersebut. Ia pun mempertanyakan seperti apa pembagian hasil, dalam artian kontribusi PT Inalum nantinya setelah diambilalih Pemprovsu dan 10 kabupaten/kota.

“Selama ini daerah sudah mendapat anual fee, tanpa ada penyertaan saham. Kalau harus menyertakan saham lagi, tentu hal ini akan memberatkan daerah. Ini harus diperjelas juga, dan tentunya kita tak mau keuntungan yang kita dapat nanti lebih kecil dari annual fee yang kita dapat selama ini,” tegasnya yang juga diamini Wakil Walikota Tanjungbalai Rolel Harahap dan Ketua DPRD Karo Siti Aminah Perangin-angin.(saz)

Polisi Incar Tembak Anwar

Oposisi Malaysia Semakin Marah

KUALA LUMPUR- Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim semakin gerah atas tuduhan Perdana Menteri (PM) Najib Razak. Ungkapan itu membuat kalangan oposisi marah besar. Kini, kelompok oposisi semakin berani melawan kepemimpinan PM Najib Razak.

Anwar mengakui selama ini pemerintah selalu menjadikan dirinya sebagai kambing hitam, padahal itu sebuah ketakutan yang berlebihan bagi Pemerintah Malaysia. “Apa saja, mulai dari ekonomi, harga minyak naik, itu ulah Anwar. Pariwisata tidak ramai, ulah Anwar lagi. Ketegangan dengan Indonesia, itu salah Anwar. Beberapa kali kami dengar itu. Semuanya dianggap memiliki kaitan dengan saya, memangnya saya mampu menyelesaikan semua itu?” kata Anwar seperti dikutip The Star, Senin (11/7).

Selain masalah yang berhubungan dengan pemerintahan, terhitung beberapa kali Anwar tersandung masalah seksual, semuanya dibantah. “Mereka fobia, sampai mengatakan saya Yahudi, Kristen, Hindu, ikut jaringan al-Qaeda, saya dikatakan homoseksual, suka main perempuan,” imbuhnya.

Di sisi lainnya, seorang pengawal Anwar mengalami luka parah di wajahnya ketika melindungi ketua oposisi Malaysia. Serangan dilakukan polisi Malaysia yang memang mengincar para pemimpin pergerakan. “Kami tiba-tiba ditembak. Tembakan itu bukan ke udara, tapi ke arah demonstran, terlebih kepada saya. Mereka mengincar saya,” katanya, “Pengawal saya yang melindungi saya, mukanya pecah. Besok dia dioperasi. Ketua polisi bilang tidak ada korban cedera,” ucap kata Anwar.

Pada penembakan tersebut, imbuh Anwar, dirinya beserta beberapa pimpinan pergerakan, termasuk pimpinan gerakan Bersih dan para pemuka agama menjadi incaran aparat. Kendati telah berusaha berlindung, tembakan peluru tetap berhamburan ke arah mereka.

Demonstrasi bertajuk Operation Erase Bersih diikuti puluhan ribu orang menuntut diadakannya pemilu bersih dan bebas dari kecurangan UMNO. Dilaporkan, sebanyak 1.667 orang demonstran ditahan dalam demonstrasi yang berakhir ricuh tersebut.

Perdana Menteri Najib Razak justru menantang para oposisi.
Puluhan ribu orang menggelar aksi unjuk rasa menuntut perbaikan Pemilu Malaysia. Partai berkuasa, UMNO, yang tergabung dalam koalisi Barisan Nasional, membantah ada kecurangan dalam Pemilu. (bbs/jpnn)