26 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 15030

Kejiwaan Syamsul Terganggu

Disidang Pakai Kursi Roda

JAKARTA-Gubernur Sumut nonaktif Syamsul Arifin belum bisa menghadiri sidang lanjutan perkara dugaan korupsi APBD Langkat di pengadilan tipikor, Jakarta, Senin (11/7). Sidang hanya mengagendakan mendengarkan keterangan dokter yang merawat Syamsul.

Dalam keterangannya, dr Sutrisno SpPD SpJP, ahli penyakit dalam dan penyakit jantung  yang ikut merawat Syamsul, menjelaskan bahwa ketika tiba pertama kali di RS Abdi Waluyo, Jakarta, kondisi Syamsul sungguh mengenaskan. Syamsul mengalami gangguan hampir di seluruh organnya.

“Saya kaget melihat kondisi yang hampir semua organnya mengalami gangguan, multy organ disorder. Gagal jantung, gagal nafas, gagal ginjal gagal kencing, dan stroke berat,” terang dr Sutrisno, yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.
Detak jantung Syamsul, kata dokter yang mantan staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) itu, juga lemah, hanya berkisar 30 hingga 40.

Dalam kondisi seperti itu, secara medis, sulit tertolong. “Ini lose case. Tim juga menyatakan lose case,” ujarnya. Hanya saja, tim medis terus berupaya melakukan pemulihan. “Dan sekarang, hampir 100 persen normal lagi. Ini keajaiban. Seumur saya jadi dokter, ini keajaiban yang diberikan Allah,” ujar dokter yang sudah sepuh itu.

Yang masih mengkhawatirkan adalah detak jantung, yakni baru meningkat antara 40 hingga 50. Untuk gagal jantung sudah membaik. Begitu juga untuk gagal nafas dan gagal ginjal. Kencingnya juga sudah normal. Yang juga masih mendapat perhatian dokter adalah masalah kejiwaan Syamsul, yang tertekan.

“Secara kejiwaaan mengalami depresi. Saya sudah panggil ahli jiwa,” ujarnya. Namun, Sutrisno malah merekomendasikan Syamsul sudah bisa menghadiri persidangan. Alasannya, semakin cepat proses persidangan ini selesai, maka tekanan kejiwaan Syamsul akan menurun.

“Kalau bisa, saya mohon lebih dipercepat. Dari segi jantung, kejiwaan, malah bisa meminimalisir. Buat saya, makin cepat juga makin ringan,” harapnya.

Hanya saja, Sutrisno memberikan syarat, jika hadir di persidangan, agar pertanyaan-pertanyaan yang diajukan ke Syamsul tidak bersifat tekanan dan tidak berlama-lama.

Permintaan Sutrisno dikabulkan majelis hakim yang dipimpin Tjokorda Rae Suamba. Hakim yang dikenal ‘galak’ balik bertanya, berapa lama idealnya persidangan yang sekiranya ‘aman’ buat Syamsul. “Kalau satu jam, bolehlah. Tapi tolong jangan ada tekanan yang menyebabkan kejiwaan. Detak jantung cuman 30 hingga 50, bisa tiba-tiba koma,” papar dokter itu.

Dokter juga mengatakan, sebelum sidang, Syamsul akan diberi obat, dan usai sidang akan kembali menjalani perawatan fisioteraphy, yang saat ini sudah mulai latihan jalan. Sutrisno, yang siap terus mendampingi Syamsul saat nanti disidang, juga menjelaskan, daya ingat Syamsul masih bagus.

Berkali-kali, Sutrisno berharap agar semua pihak bisa menghargai kerja keras tim dokter. “Saya dan tim sudah berjuang, dari mau meninggal sampai dengan hampir normal kembali,” cetusnya. Dalam persidangan itu, Sutrisno berkali-kali menyebut ini sebuah keajaiban.

Tjokorda tampak puas mendengarkan keterangan Sutrisno. Lantas Tjokorda mengingatkan JPU agar pada persidangan nanti tidak memberikan pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya tekanan. “Nanti jika dianggap tidak aman bagi terdakwa, dokter tinggal kasih kode ke saya,” ujar Tjokorda kepada Sutrisno.

Anggota JPU Muhibuddin pun bisa menerima. Dia mengatakan kemungkinan Syamsul hadir ke sidang dengan kursi roda. Hakim memutuskan, sidang pada 18 Juli mendatang dihadiri Syamsul, dengan didampingi dr Sutrisno.

Usai sidang, anggota kuasa hukum Syamsul, Abdul Hakim Siagian berharap, pada persidangan 18 Juli nanti kondisi kliennya sudah pulih benar. “Harapan kita, dalam seminggu ke depan ini masalah detik jantung dan depresi, bisa tertangani, sehingga tak perlu kursi roda,” ujar Abdul Hakim.

Dia juga setuju dengan keterangan dokter, bahwa semakin cepat proses hukum ini kelar, maka beban kejiwaan Syamsul akan lebih ringan. Lantas, bagaimana mengukur sebuah pertanyaan masuk ketegori tekanan atau tidak?

Abdul Hakim mengatakan, hal-hal semacam itu menyangkut perasaan. “Bobotnya bisa kita rasakan. Setidaknya bisa dilihat dari intonasi saat mengajukan pertanyaan,” ujarnya. Pada sidang 18 Juli nanti, agendanya adalah pemeriksaan Syamsul sebagai terdakwa.

Abdul Hakim menjelaskan, selama proses persidangan perkara ini, sama sekali tidak ada nada tekanan, baik pertanyaan yang diajukan oleh JPU maupun majelis hakim.

Dalam hitungan Sumut Pos, Syamsul mengalami koma berat sebanyak dua kali. Syamsul dulu pernah dirawat di sebuah RS di Singapura dan mengalami koma selama 40 hari, namun bugar lagi.

Yang kedua, dia koma terhitung sejak masuk RS Jantung Harapan Kita tanggal 28 Mei 2011. Lantas, masih dalam kondisi koma, mantan bupati Langkat itu dipindahkan ke RS Abdi Waluyo pada 11 Juni 2011. “Baru buka mata di hari kelima dirawat di RS Abdi Waluyo,” kata Abdul Hakim.

Dengan demikian, saat di rawat di Jakarta, Syamsul sudah koma selama sekitar 20 hari tapi kini pulih lagi. “Jadi, tolonglah dipertahankan kehidupan untuk selanjutnya,” ujar dr.Sutrisno dalam persidangan kemarin. (sam)

Tiga Calon Sekda Lewati Batas Usia

Gatot Dinilai Abaikan Aturan

Polemik pengusulan calon Sekretaris Daerah Provinsi Sumut (Sekdaprovsu) dan pengajuan hak interpelasi DPRD Sumut mengundang keprihatinan tokoh di Sumut. Drs FX Pinem, tokoh pemuda Sumut yang juga mantan anggota DPRD Sumut, prihatin karena calon Sekdaprovsu yang diusulkan Plt Gubsu H Gatot Pujonugroho ST tak sesuai aturan hukum karena melebihi batas usia sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 5 Tahun 20005 dalam Pasal 1 ayat (3).

“Permendagri ini mengatur bahwa usia calon Sekdaprovsu setinggi-tingginya setahun sebelum mencapai batas usia pensiun sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan kepala daerah,’’ jelas Pinem di Medan, kemarin (11/7).

Menurutnya, usulan itu juga mengabaikan Peraturan Gubernur Sumut Nomor 38 Tahun 2007 yang diundangkan pada 31 Januari 2008 yang mengatur batas usia pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk menduduki jabatan struktural eselon I dan II. “Usia pensiun bagi PNS yang masihn
menjabat eselon II hanya dapat diperpanjang sampai dengan usia 58 tahun,’’ katanya.

Oleh karena itu, katanya, calon Sekdaprovsu yang bisa diajukan Pj Gubsu  maksimal berusia 57 tahun. Padahal calon Sekdaprovsu yang diusulkan Plt Gubsu telah berusia  lebih dari 57 tahun. ‘’Usulan ini berarti telah melanggar aturan hukum yang dapat berdampak tidak kondusifnya penyelenggaraan pemerintahan. Mendagri dapat menyikapi kondisi ini sekaligus dapat membuat kebijakan yang sesuai dengan aturan,’’ ujarnya.

Ketua LSM Koalisi XI yang juga Ketua Bela Diri Kungfu Naga Sakti Sumut Drs Jekson Napitupulu mengatakan, pihaknya bersama elemen masyarakat siap menjadi garda terdepan penegakan hukum dan peraturan pada pengusulan calon Sekdaprovsu.

Jekson mengingatkan Plt Gubsu tetap menjaga iklim Sumut yang heterogen agar tetap harmonis. ‘’Jangan membuat kebijakan kontroversial yang berpotensi memecah-belah kekompakan PNS di jajaran pemerintah dan masyarakat Sumut,’’ katanya.Menurutnya, tiga calon Sekdaprovsu yang diusulkan Plt Gubsu lahir pada 30 November 1954, 20 Oktober 1953 dan 20 Oktober 1953. “Demi menjaga kondusivitas sistem pemerintahan di Sumut dan menghindari keresahan masyarakat, kiranya proses pengusulan calon Sekdaprovsu yang telah melebihi batas usia dapat dibatalkan demi hukum sebelum menuai berbagai gugatan,” katanya. (ndi)

Pecah Otot

Cathy Sharon

Gara-gara terlalu bersemangat mengikuti outbound, otot tangan artis Cathy Sharon pecah. Akibatnya, dia disarankan untuk mengurangi kegiatan mengangkat beban. Dia juga harus rutin menjalani fisioterapi sekitar empat bulan.

“Ya, tepatnya otot tangan kanan yang pecah. Akhirnya, setelah diperiksa, saya harus menjalani fisioterapi selama empat bulan,” jelas Cathy ketika ditemui di Plaza Senayan kemarin (11/7) Awalnya, dia ketakutan jika harus operasi. Namun, karena tidak terlalu parah, dia hanya diwajibkan fisioterapi.

Presenter 28 tahun itu menuturkan, awalnya dirinya tidak tahu bahwa otot tangannya pecah. Dia baru merasakannya saat mengangkat beban di gym. “Waktu nge-gym angkat beban sakit banget, akhirnya diperiksa ternyata pecah. Jadi, selain menghindari outbound, aku mungkin juga mau nggak mau ngurangi olahraga,” paparnya.

Cathy pun bersyukur karena cederanya tersebut tidak sampai mengganggu aktivitasnya. Namun, artis yang gemar berolahraga di gym itu masih dilarang mengangkat beban berat. “Nggak ganggu kerjaan kok. Cuma, jadinya aku nggak bisa angkat beban berat. Kalau nge-gym paling sebatas lari aja,” imbuh artis yang dikabarkan tengah dekat dengan penyanyi Ridho Roma tersebut. (ken/c7/any/jpnn)

Saya Difitnah, Ini Konspirasi Politik

Membesuk Syafri Chap di LP Kelas II B Tebing Tinggi

Sehari setelah HM Syafri Chap ditangkap Tim Satgas Intelijen Kejagung di Jakarta dan diinapkan di Lembaga Permasyarakatan (LP) Kelas II B Tebing Tinggi, wartawan Sumut Pos berhasil menjenguknya, kemarin (11/7). Ditemui sekira pukul 16.00 WIB, Syafri Chap bersedia melakukan wawancara.

Saat ditemui, Wak Icap, panggilan akrabnya di Tebing Tinggi, sedang duduk di ruangan besuk. Dia mengenakan baju liris bercorak warna kuning, celana berwarna hijau dan menyelempangkan handuk berwarna putih bergaris kuning di lehernya. Duduk di kursi, Syafri Cap menyapa ramah.

Dalam perbincangan, Syafri mengaku menjadi korban fitnah dari sebuah konspirasi politik. “Posisi saya sebagai Ketua Partai Golkar dan Ketua DPRD Tebingtinggi, banyak yang melirik itu,” kata HM Syafri Chap sambil duduk santai.

Wak Icap berniat mengajukan peninjauan kembali (PK). “Kita berharap masih bisa mengajukan PK dengan novum baru. Saya tidak bersalah, ini semua kehendak yang Maha Kuasa yang masih sayang kepada hambanya dan bukan kemauan saya. Dari sini banyak hikmah yang kita terima,” cetusnya pelan Syafri kembali menjelaskan, tidak ada kerugian negara atas dugaan penyelewengan dana ansuransi jiwa yang menjadi pokok perkara. Meski dia meneken kebijakan itu, yang menerima uang adalah saudara Sutoyo (anggota DPRD priode 2004-2009 dari Partai PDI Perjuangan) dan Sekretaris Dewan kala itu, Nijar Rangkuti.

Setelah dugaan korupsi ini dibawa ke ranah hukum, di Pengadilan Negeri Tebingtinggi Maret 2008 dia divonis bebas atas kasus dugaan penyelewengan ansuransi jiwa. Kejaksaan Negeri Tebingtinggi kemudian menjukan kasasi ke Mahkamah Agung  (MA) dan permohonan jaksa dikabulkan. “Sekali lagi saya katakan, saya adalah korban fitnah  dari konspirasi politik,” ungkap pria yang juga ketua MPC Pemuda Pancasila Kota Tebing Tinggi.

Mengapa mau menandatangani suratnya? Sebagai Ketua DPRD Tebingtinggi priode 2004-2009, Syafri mengaku mendapat tekanan dari Sutoyo dan sekwan. “Semua kebijakan itu diambil oleh saudara Sutoyo dan sekwan,” ungkap Wak Icap lagi.

Pria yang dikenal suka bersedekah kepada orang tidak mampu di Tebingtinggi ini berpesan kepada masyarakat tidak berprasangka buruk terhadap dirinya. Syafri Chap juga meminta media massa untuk membuat berita berimbang. “Beritakanlah kalau itu memang berita benar, walaupun keputusannya pahit,” ucapnya sambil bersalaman dengan wartawan koran ini.

Anak HM Syafri Chap, Ridho Cap yang menjaga ayahnya di LP Kelas II B Kota Tebingtinggi berharap orangtuanya diberikan kesehatan dalam menjalani hukuman itu.

Kemarin terlihat pula menjenguk wakil Ketua DPRD Tebingtinggi, Chairil Mukmin Tambunan asal Partai Demokrat, Alen Sulin Purba partai PDP dan wakil rakyat dari Partai PKPB, Syamsul Bahri serta jajaran di sekretariat dewan menjenguk HM Syafri Chap  di LP Kelas II B Tebing Tinggi.

Syamsul Bahri juga melihat penangkapan ini sarat dengan kepentingan politik yang dilakukan segelintir oknum. “Mengapa setelah pemungutan suara ulang di Tebingtinggi berakhir beliau baru ditangkap? Mengapa pihak Kejaksaan tidak menangkap sebelumnya?” kata Syamsul Bahri.

Sedangkan Ketua Pimpinan Cabang Nahlatul Ulama Kota Tebing Tinggi Ir Oki Doni Siregar menyatakan turut prihatin serta mendoakan Hm Syafri Chap tabah. “Syafri Chap adalah sosok tokoh pemuda sekaligus tokoh masyarakat yang sangat banyak membela panji-panji Islam dan murah bersedekah di kalangan orang tidak mampu. Mari kita sama-sama menghormati dan jangan berburuk sangka melakukan spekulasi dan manuver politik,” ungkap Oki Doni usai menjenguk Syafri Chap.

Kemurahan Syafri Chap dan kasus hukum yang membelitnya, membuat banyak orang kecil merasa prihatin. Boiran, abang becak yang biasa nongkrong di Jalan Ahmad Yani bahkan merasa kehilangan. “Kami kehilangan sosok pemurah, Bang. Selama ini beliau sering membantu kami jika mengalami kesusahan. Kami sebagai masyarakat kecil mendoakan Wak Icap agar cepat bebas dari tahanan,” ucap Boiran berharap doanya diterima.

Lain lagi perasaan yang diungkapkan Bu Umi, seorang ibu rumah tangga. “Kebiasaan kami berjalan sore dan mendapatkan siraman rohani darinya sudah lama tidak ada. Sudah hampir 5 bulan ini kami tidak pernah bisa bersama lagi. Pak Syafri sosok pemurah dan ustad yang sering memberikan siraman keagamaan kepada masyarakat,” papar Bu Umi.

Belum Dicopot
Terkait ditangkapnya Ketua DPD Partai Golkar Kota Tebingtinggi Syafri Chap, Sekjen DPD Partai Golkar Sumut Hardy Mulyono mengutarakan, pihaknya belum mengambil sikap.
“Kalau soal ditangkap atau tidak, kenapa rupanya? Itu hal biasa, semua orang memiliki masalahnya masing-masing. Namun, jika ditanya apakah ia akan digeser dari jabatan fungsionalnya saat ini, yang juga merupakan Ketua DPD Partai Golkar Kota Tebingtinggi, itu belum bisa diputuskan,” ungkap Hardy, Senin (11/7).

Keputusan tersebut akan diambil dalam musyawarah tingkat pimpinan. “Kita harus menetapkan sikap. Dan itu akan diagendakan dan dilakukan dalam waktu dekat,” pungkasnya.

Pengamat Politik Sumut Ridwan Rangkuti mengemukakan, penangkapan Syafri Chap, yang merupakan pemenang Pilkada Tebingtinggi yang dibatalkan MK, akan berdampak pada penurunan suara Golkar di Tebingtinggi pada Pemilu 2014 mendatang.

Namun, Ridwan menilai persaingan Parpol di Pemilukada Tebing Tinggi memang berbeda dengan kabupaten/kota lain. “Masyarakat kita memang cenderung pelupa dan mudah tergoda. Bisa saja pada tahun ini mereka membenci satu Parpol karena kesalahan-kesalahan yang dibuat kadernya. Namun, bisa saja pada Pemilu nanti mereka sudah melupakannya atau memaafkannya. Karena politik uang dan ketokohan masih mencuat di sana,” katanya.

Untuk menghindari penurunan suara pemilih pada Pemilu 2014 mendatang, ia mengimbau semua parpol, khususnya Golkar, memberikan peluang seluas-luasnya kepada kader, tokoh atau caleg Parpolnya masing-masing untuk mengembangkan atau meningkatkan pamor ketokohannya.

“Pemilukada 2010 lalu harusnya jadi pelajaran bagi Golkar. Di Tebingtinggi ada dua basis Golkar yang jumlah pemilih malah drop, jauh dari yang diharapkan, yakni Bajenis dan Rambutan. Nah, faktor ketokohan saya rasa perlu dimantapkan untuk Pemilu berikutnya, karena di Tebingtinggi arus politik memang agak sulit,” kata Ridwan. (mag-3/saz)

Pimpinan Rapat ‘Diajari’ Peserta

Pengambilaalihan PT Inalum

MEDAN-Pansus PT Inalum DPRD Sumut bersama pemprovsu dan 10 kabupaten/kota menggelar rapat dengar pendapat di Aula Beringin Kantor Gubernur Jalan Diponegoro Medan, Senin (11/7). Dari rapat tersimpul satu persepsi yang menyatakan Tim Pengambilalihan PT Inalum betindak lamban.

Dari rapat yang dipimpin Ketua Pansus PT Inalum DPRD Sumut, Bustami HS, didampingi Kepala Bappeda Sumut, Riadil Akhir Lubis, selaku perwakilan Pemprovsu mengindikasikan Tim Pengambilalihan PT Inalum masih dan hanya terus melakukan negosiasi. Tidak ada kepastian apakah PT Inalum bisa sepenuhnya dikuasai nasional, pasca berakhirnya kontrak atau master agreement pada 2013 mendatang.

Dari hasil rapat tersebut juga belum ada satu pun keputusan bersama yang akan menjadi bahan untuk diusulkan kepada pemerintah pusat, dalam hal ini Tim Negosiasiasi PT Inalum. Rapat ini hanya memperdebatkan bagian daerah pasca take over PT Inalum.
Parahnya lagi, rapat juga terkesan tak memiliki persiapan yang konkrit dari pimpinan rapat. Karena kerap kali pimpinan rapat terlihat ‘diajari’ peserta rapat.

Wakil Bupati Tobasa, Liberty Pasaribu misalnya, dalam rapat tersebut Liberty malah mempertanyakan dan mengajari seharusnya rapat tersebut terlebih dahulu membahas usulan daerah sekitar PT Inalum. Yang kemudian dirumuskan tim perwakilan Sumut yang masuk dalam Sub Tim Teknis Pengembangan PT Inalum Pasca 2013. “Harusnya kami daerah mengusulkan dulu, usulan ini nantinya merupakan hasil pembahasan antara eksekutif dan legislatif kabupaten/kota untuk dijadikan masukan oleh perwakilan Sumut,” terangnya.

Dari usulan itu, fakta di lapangan akan sulit terealisasi, disebabkan 10 kabupaten/kota tersebut, yakni Karo, Asahan, Batubara, Dairi, Humbang Hasundutan, Samosir, Toba Samosir, Simalungun, Tapanuli Utara dan Tanjungbalai, belum memiliki konsep tersebut.

Sekian lama rapat, yang juga sudah diundur beberapa jam (jadwal rapat pukul 14.00 WIB, baru dimulai sekira pukul 16.00 WIB), Liberti tak kunjung puas dengan materi-materi yang dibicarakan dalam rapat tersebut. Ia pun mempertanyakan seperti apa pembagian hasil, dalam artian kontribusi PT Inalum nantinya setelah diambilalih Pemprovsu dan 10 kabupaten/kota.

“Selama ini daerah sudah mendapat anual fee, tanpa ada penyertaan saham. Kalau harus menyertakan saham lagi, tentu hal ini akan memberatkan daerah. Ini harus diperjelas juga, dan tentunya kita tak mau keuntungan yang kita dapat nanti lebih kecil dari annual fee yang kita dapat selama ini,” tegasnya yang juga diamini Wakil Walikota Tanjungbalai Rolel Harahap dan Ketua DPRD Karo Siti Aminah Perangin-angin.(saz)

Polisi Incar Tembak Anwar

Oposisi Malaysia Semakin Marah

KUALA LUMPUR- Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim semakin gerah atas tuduhan Perdana Menteri (PM) Najib Razak. Ungkapan itu membuat kalangan oposisi marah besar. Kini, kelompok oposisi semakin berani melawan kepemimpinan PM Najib Razak.

Anwar mengakui selama ini pemerintah selalu menjadikan dirinya sebagai kambing hitam, padahal itu sebuah ketakutan yang berlebihan bagi Pemerintah Malaysia. “Apa saja, mulai dari ekonomi, harga minyak naik, itu ulah Anwar. Pariwisata tidak ramai, ulah Anwar lagi. Ketegangan dengan Indonesia, itu salah Anwar. Beberapa kali kami dengar itu. Semuanya dianggap memiliki kaitan dengan saya, memangnya saya mampu menyelesaikan semua itu?” kata Anwar seperti dikutip The Star, Senin (11/7).

Selain masalah yang berhubungan dengan pemerintahan, terhitung beberapa kali Anwar tersandung masalah seksual, semuanya dibantah. “Mereka fobia, sampai mengatakan saya Yahudi, Kristen, Hindu, ikut jaringan al-Qaeda, saya dikatakan homoseksual, suka main perempuan,” imbuhnya.

Di sisi lainnya, seorang pengawal Anwar mengalami luka parah di wajahnya ketika melindungi ketua oposisi Malaysia. Serangan dilakukan polisi Malaysia yang memang mengincar para pemimpin pergerakan. “Kami tiba-tiba ditembak. Tembakan itu bukan ke udara, tapi ke arah demonstran, terlebih kepada saya. Mereka mengincar saya,” katanya, “Pengawal saya yang melindungi saya, mukanya pecah. Besok dia dioperasi. Ketua polisi bilang tidak ada korban cedera,” ucap kata Anwar.

Pada penembakan tersebut, imbuh Anwar, dirinya beserta beberapa pimpinan pergerakan, termasuk pimpinan gerakan Bersih dan para pemuka agama menjadi incaran aparat. Kendati telah berusaha berlindung, tembakan peluru tetap berhamburan ke arah mereka.

Demonstrasi bertajuk Operation Erase Bersih diikuti puluhan ribu orang menuntut diadakannya pemilu bersih dan bebas dari kecurangan UMNO. Dilaporkan, sebanyak 1.667 orang demonstran ditahan dalam demonstrasi yang berakhir ricuh tersebut.

Perdana Menteri Najib Razak justru menantang para oposisi.
Puluhan ribu orang menggelar aksi unjuk rasa menuntut perbaikan Pemilu Malaysia. Partai berkuasa, UMNO, yang tergabung dalam koalisi Barisan Nasional, membantah ada kecurangan dalam Pemilu. (bbs/jpnn)

Rahudman: 4 Kepsek Curang

MEDAN- Wali Kota Medan Rahudman Harahap menyebutkan ada empat kepala sekolah (kepsek) di Kota Medan yang sedang diintainya. Pengintaian itu dilakukan terkait adanya indikasi kecurangan dalam hal penerimaan siswa baru (PSB) tahun ajaran 2011/2012.

“Ini sudah menjadi sorotan dan keresahan di kalangan masyarakat, Saya sedang mengintai empat kepsek terkait kinerjanya terutama saat PSB ini, “ kata Rahudman saat memimpin apel pagi di Kecamatan Medan Kota, Senin (11/7) pagi.

Ditegaskannya, di tahun ajaran 2011/2012 tidak ada lagi  penyisipan terhadap siswa yang ingin masuk ke sekolah negeri dan favorit, bagi siswa yang ingin masuk, semuanya harus melalui prosedur dan ketentuan yang berlaku. Bila ada yang melanggar, kepsek tersebut akan diberikan tindakan tegas seperti sanksi pencopotan.

“Jangan ada lagi saya dengar penyisipan, apalagi siswa baru masuk dengan sejumlah uang. Ketika ada ketahuan akan saya tindak tegas sampai dengan pencopotan,” ucapnya dengan tegas tanpa memandang siapapun.

Menyahuti itu, seluruh anggota komisi, pimpinan dan pimpinan Fraksi DPRD Kota Medan sepakat  mengawasi PSB sesuai dengan petunjuk teknis (juknis) 2011 dan menerapkan penerimaan dengan 100 persen murni hasil Ujian Nasional (UN).

“ Setelah kita meminta petunjuk dari ketua Fraksi dan seluruh anggota komisi, pengawasan dilakukan semaksimal mungkin. Seluruh SMP, SMU dan madrasyah Tsanawiyah akan diawasi. Dengan begitu bisa membentuk kelompok kerja dinamakan Tim Pencari Fakta, “ ujar Ketua komisi B, Roma P Simare-mare saat ditemui di ruang komisi B DPRD Medan.

Dia mengatakan DPRD khusunya komisi B siap menerima seluruh laporan dari masyarakat yang akan dilayani oleh 11 anggota komisi B.

Ditambahkan wakil Ketua Komisi B, Remon Simatupang menuturkan, selain data-data dan temuan di tingkat SMP dan SMU, komisi lebih memfokuskannya ke sekolah yang bermasalah berdasarkan informasi dari Fraksi.

Menurutnya, seluruh data dan kuota terkait PSB sudah diminta oleh Komisi B. tetapi belum ada laporan dari pihak sekolah. Dengan begitu, kepada orang tua murid jangan terlalu mudah menerima janji yang tidak pasti.

“Bagi warga yang pernah dijanjikan akan diterima di sekolah sesudah masuk dalam kegiatan belajar dan mengajar. Jangan percaya soal itu, karena itu tidak dibenarkan,” cetusnya. “Apabila ada tawaran, langsung laporkan ke kami,” pintanya.  (adl)

Bom Dihentikan Jika Libya Berunding

PARIS- Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) berjanji menghentikan stop bombardir di Libya jika loyalis Muammar Kadhafi mau berunding dengan para oposisi di satu meja, demikian disampaikan Menteri Pertahanan Perancis Gerard Longuet, seperti dikutip The Telegraph, Senin (11/7).

Longuet menegaskan, NATO akan menghentikan pengeboman begitu pihak Libya berbicara satu sama lain. Tujuannya tetap satu yakni agar Kolonel Muammar Kadhafi menyerahkan kekuasaannya.

Perancis dan Inggris, berdasarkan madat PBB telah memelopori serangan udara yang dipimpin NATO di Libya guna melindungi warga sipil. Perancis juga negara pertama yang memulai serangan udara terhadap pasukan yang setia kepada Kadhafi. Setelah pengeboman lebih dari tiga bulan, para pemimpin internasional terjebak pada bagaimana mengakhiri perang itu.

Sementara itu, Saif Kadhafi, putra Kadhafi mengklaim pemerintahan ayahnya sedang dalam pembicaraan dengan Pemerintah Perancis, bukan dengan oposisi. (bbs/jpnn)

Kader Hanura Kota Medan Minta Nurdin dan Musdalifah Di-PAW

MEDAN-Ratusan kader Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hanura Kota Medan menuntut agar segera dicopotnya Ir Nurdin Tampubolon sebagai anggota DPR RI. Tuntutan itu disampaikan di kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hanura Sumatera Utara, Jalan Sei Besitang No.4 Medan, Senin (11/7) sekitar pukul 11.00 WIB.

Unjuk rasa yang berlangsung damai selama 2 jam itu membawa atribut partai dan spanduk, massa  mengemukakan berbagai tuntutan. Diantaranya, penuntasan kasus dugaan suap anggota DPR, Ir Nurdin Tampubolon sebagai anggota DPR pemilihan Sumut yang dinilai telah mempermalukan marwah Partai Hanura di mata publik.

Selain itu, para kader bersama pengurus DPC Hanura Kota Medan juga meminta DPD Hanura Sumut agar segera melakukan  pergantian antar waktu (PAW) seorang anggota DPRD Sumut, Musdalifah. Karena melanggar kode etik selaku anggota dewan dan Partai Hanura.

Ungkapan itu disampaikan koordinator aksi, Aulia Rahman dihadapan pengurus DPD Hanura Sumut, Sekretaris DPD Partai Hanura Sumut, Ir Darwin Lubis, unsur Wakil Ketua Edi Tahir, Alex Kawilarang, Abdul Muluk, Rusmadi serta Bendahara, Ibrahim Husein. “Kami minta persoalan ini agar disampaikan kepada DPP Partai Hanura di Jakarta,” pintanya didampingi masa kader Hanura Kota Medan, Ketua DPC Hanura Kota Medan Ir Dasril MM.

“Kami kader di Kota Medan merasa malu atas kasus yang terjadi terhadap anggota DPR dapil Sumut, Ir Nurdin Tampubolon. Seperti diketahui, beliau telah dicopot dari Wakil Komisi VI DPR RI. Sehingga kami meminta kepada DPP melalui DPD agar memberhentikannya dari anggota DPR,” pinta Dasril.

Lebih lanjut, dia menyampaikan seluruh kader DPC Hanura Kota Medan akan terus menggiring tuntutan ini selama seminggu ke depan. Apabila tidak, kami akan menanggalkan seragam kami, dihadapan unsur DPD dan DPP Hanura serta akan mengerahkan massa yang lebih banyak lagi. “Sudah saatnya hati nurani berbicara,” katanya.

Seluruh kader DPC Hanura Kota Medan juga meminta DPD Hanura Sumut segera membersihkan marwah partai dari rekayasa kasus Laponta Siantar yang melibatkan pimpinan DPD Partai Hanura.
Menjawab tuntutan itu, DPD Hanura Sumut langsung memberikan kesempatan kepada lima perwakilan pengunjuk rasa untuk berdialog.

Dalam dialog itu, Wakil Ketua DPD Hanura Sumut, Edi Taher mengatakan untuk Musdahlifah sendiri permaslahan PAW, telah dibicarakan ke DPP Hanura dan sedang diproses. Sedangkan permaslahan Nurdin Tampubolon akan dibicarakan di DPP.
“Kami minta kader Hanura bersabar, permasalahann Musdalifah sudah dibicarakan DPP dan sedang dilakukan pembahasan,” ucapnya. (mag-7)

10 Tersangka Tindak Kejahatan Diringkus

MEDAN- Selama satu pekan ini, Polsek Percut Sei Tuan melalui Unit Reserse Kriminal mengamankan 10 tersangka dari 8 kasus kejahatan yang terjadi di wilayah hukumnya.
Sebanyak 10 tersangka yang diamankan itu berasal dari 8 kasus kriminal diantaranya, 7 kasus pencurian dan satu kasus penggelapan sepanjang Selasa (5/7) hingga 11/7).

Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Maringan Simanjuntak, saat dikonfirmasi Sumut Pos mengatakan penangkapan dilakukan dalam operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) di wlayah hukum Polsek Percut Sei Tuan, dan menindak lanjuti laporan dari masyarakat dengan maraknya kasus pencurian di wilayah Percut Sei Tuan.

“Ini merupakan hasil operasi dalam sepekan,” Ungkap Maringan. Selanjutnya, ia mengatakan operasi ini dilakukan untuk menekan tindak kriminalitas yang tinggi di wilayah Percut Sei Tuan.

Dia mengimbau kepada masyarakat agar lebih meningkatkan unsur kehati-hatian, khususnya bagi pengguna sepeda motor untuk lebih teliti dalam mengamankan sepeda motornya seperti menambah kunci pengamanan setiap akan diparkirkan.

“Di wilayah Percut, pencurian dan penganiayaan masih relatif tingi, hampir merata di seluruh wilayah hukum ini, jadi kami berharap kepada  masyarakat untuk tetap bekerjaasma dengan polri,” ujarnya. (mag-7)