27 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 15035

Pabrik Kimia Sebabkan Sesak Nafas

085261344xxx
Kepada Yth Badan Lingkungan Hidup Kota Medan, kami warga sekitar Jalan Mestika Gang Amal, Mandala merasa resah dan khawatir akan kesehatan kami. Karena di lingkungan kami ada berdiri pabrik kimia pembuatan air aki baterai, asap pembakarannya mengakibatkan sesak nafas. Mohon dipertegas dan ditindak lanjut.

Kami Tindak Lanjuti
Terima kasih informasinya, kami akan tindak lanjuti dengan terlebih dahulu mengecek wilayah yang dilaporkan. Apabila benar isi laporannya, tentunya hal tersebut sudah melanggar. Apalagi pabrik tersebut sudah menghasilkan limbah B3, sehingga harus memiliki penampungan khusus, tak bisa dibuang disembarang tempat.

Adnan Syam Zega SH M Si
Kasubbid Penegakan Hukum BLH Medan

———

Tutup Saja Bila Melanggar
Ada beberapa industri atau pabrik yang ada di Kota Medan memang tanpa memiliki izin operasional. Untuk itu, Badan Lingkungan Hidup (BLH) untuk bekerjasama dengan aparatu kelurahan dan kecamatan agar lebih berperan aktif, atau memonitor pabrik yang belum memiliki izin operasional.

Terlebih apa yang telah dirasakan warga, supaya BLH juga bisa bertindak lebih tegas. Bila seandainya persyaratan administrasi tak dilengkapi, sebaiknya tutup saja. Kami meminta kepada warga yang bersangkutan untuk membuat laporan tertulis ke DPRD Medan untuk diproses dan ditindak lanjuti.

Salman Alfarisi
Anggota Komisi B DPRD Medan

Urus Surat Pindah Dipersulit

085262332xxx
Kepada Bapak Darussalam Pohan, membaca jawaban anda di Sumut Pos. Saya ingin sampaikan, saya mau mengurus surat pindah dikenakan biaya Rp250 ribu. Bagaimana itu  pak, sekarang terkatung-katung. Apa para kepala lingkungan (kepling) tidak punya hati nurani, sudah susah mencari uang, ini malah dipersulit.

Laporkan Tertulis ke Camat
Terima kasih pertanyaannya, kami sampaikan kepada pengirim SMS ini untuk langsung melaporkan tertulis kepada pihak kecamatan setempat. Selanjutnya, apabila benar uang yang telah dipungut maka bisa segera dikembalikan. Karena setiap pengurusan administrasi kependudukan tidak dikenakan biaya apabila lengkap dan sesuai persyaratan.

Darusalam Pohan
Kadisduk dan Capil Kota Medan

Kepling Banyak Masalah

083197911xxx
Pak Wali Kota, kepling Lingkungan 16 di Jalan Rahmadsyah bukan warga setempat, banyak kali masalahnya kenapa dipertahankan?

Buat Laporan Tertulis
Terima kasih informasinya, kami meminta kepada warga untuk tetap bersabar dalam menghadapi setiap persoalan. Apabila menemukan keganjilan dari sikap kepling atau tak memberikan pelayanan yang baik, sebaiknya buat laporan tertulis ke camat dan bagian tata pemerintahan Pemko Medan. Sehingga, persoalan ini bisa segera tindak lanjuti.

M Sopyan
Kabag Tata Pemerintahan

Berantas Narkoba

085370874xxx
Mohon perhatian dan tindakannya, Bapak Kapolda Sumut dan Kapolresta Kota Medan di Jalan Laksana Gang Buku, peredaran narkoba merajarela di Jalan Laksana  Gang Buku. Bandar inisial  (K-I)-(R-B) (A-T)-(L-O), ke semua inisial adalah spion polisi, tetapi apakah mereka tidak bisa ditindak (tangkap) semua itu, Bapak-Bapak Kapolda-Kapolresta dan Kapolsek Medan Area yang menjawabnya apa masih ada hukum di Kota Medan ini.

Kami Berantas
Terima kasih informasinya, kami akan tindak lanjuti laporan warga ini. Adanya laporan ini semakin menunjukkan warga sudah mulai peduli dengan wilayah sekitarnya, kami juga berharap warga lainnya bisa melaporkannya segera mungkin apabila ada peredaran narkoba maupun judi di lingkungannya.

Kompol Sandy Sinurat
Kapolsekta Medan Kota

Periksa Anggaran Sertifikasi Guru

081220564xxx
Tolong Badan Pemeriksa Keuangan periksa dana sertifikasi bulan Juni-Desember 2010 untuk guru Departemen Agama (Depag) Deli Serdang tidak cair.

Laporkan Tertulis
Terimakaish pertanyaannya, kami dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI hanya bisa melakukan pemeriksaan keuangan pemerintah baik APBN maupun APBD. Pemeriksaan yang dilakukan juga berkaitan atas pelaksanaan penyelenggara keuangan, sesuai aturan atau memang memang melanggar aturan.

Mengenai dana sertifikasi yang tidak dibayarkan, selanjutnya BPK hanya bisa melakukan krafikasi dengan cara memeriksanya. Itupun, untuk melakukan pemeriksaan harus terlebih dahulu ada surat dari masyarakat yang disetujui DPRD setempat.

Kami sarankan, bagi guru-guru yang meminta pemeriksaan dana sertifikasi sebaiknya buat laporan pengaduan terlebih dahulu ke DPRD setempat, selanjutnya melalui DPRD setempat menyurati BPK untuk dilakukan pemeriksaan. Sehingga lebih jelas dan berdasar pelaksanaan auditnya.

Mikael Togatorop
Kepala Sub Bagian Hukum/Humas BPK Perwakilan Sumut

——-

Buat Pengaduan ke DPRD
Pertama sekali kami ingin sampaikan, DPRD Deli Serdang memliki tugas untuk mengawasi jalan pemerintahan daerah (Pemda), tapi perlu diketahui Pemda itu berkaitan instansi yang menggunakan APBD dari Deli Serdang.

Terkait dengan instansi Departemen Agama di Deli Serdang. Perlu kami jelaskan, instansi tersebut merupakan instansi vertikal. Sehingga, sulit bagi kami memberikan intervensi kepada instansi vertikal bila tak ada laporan tertulis.

Untuk itu, kami meminta kepada masyarakat agar lebih pro-aktif dalam menghadapi persoalan ini. Kami di DPRD Deli Serdang, sejauh ini belum ada menerima laporan dari warga tentang belum dicairkannya dana sertifikasi guru.  Apabila suratnya sudah masuk, kami segera tindak lanjuti seperti klarifikasi terlebih dahulu ke instansi terkait selanjutnya menyurati BPK Perwakilan Sumut bila dari hasil klarifikasi tersebut dibutuhkan pemeriksaan.

Dwi Andi Syaputra Lubis LC
Wakil Ketua DPRD Deli Serdang

Jalan Madina Rusak

082160856xxx
Kepada Yth Gubsu Pak saya seorang warga Madina (Mandailing Natal) merasa sangat kesal semenjak dari dulu jalan lintas yang bertempat di Madina tak pernah di aspal sedangkan kabupaten lainnya seperti Tapsel bisa lebih bagus daripada jalan kami,  tolong ditanggapi terima kasih.

Kami Teruskan
Terima kasih, kami akan teruskan laporan ini ke Dinas Bina Marga. Karena, pembangunan jalan merupakan kewenangan instansi tersebut. Selanjutnya, apabila itu merupakan jalan provinsi maka akan dianggarkan menggunakan APBD Provinsi, tapi apabila jalan itu merupakan jalan negara maka akan dilaporkan ke Pemerintah Pusat melalui sistem koordinasi.

Dian Tito
Humas Pimpinan Pemprovsu

Jalan Hancur, Pejabat Dapat Setoran

08126585xxx
Sumut Pos Yth Bapak Bupati c/q Kadishub Deli Serdang tolong Pak tertibkan truk yang keluar masuk di depan Jalan Sari Pasar VI dan Jalan Karya Pasar V Mariendal yang mengangkat tanah timbun, batu koral dan pasir. Masalahnya mebuat jalan kami berlubang dan hancur di buatnya, jalan keluar masuk truk itu dari Delitua menuju Simpang Mariendal, anehnya aparat Pemerintah dapat setoran dari pengusaha. Sebab truk tersebut melalui depan kantor Kepala Desa, kalau Bapak tidak percaya coba bapak lihat langsung ke TKP benar/tidak informasi saya ini, kami tunggu tindakan tegas Bapak!

Kami Cek
Terima kasih informasinya, kami akan cek terkait prilaku oknum pemerintah yang disebutkan. Bila benar informasinya, kami akan koordinasikan dengan inspektorat Pemkab Deli Serdang. Karena apabila ada oknum PNS yang mengambil setoran ditindak dan disidang oleh inspektorat.
Terkait dengan kerusakan infrastruktur jalan, kami teruskan ke instansi terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Perhubungan. Kedua instansi tersebut akan berkoordinasi untuk mencari solusi atas kawasan tersebut.

Umar Sitorus, Kabid Humas
Dinas Infokom Deli Serdang

Tertibkan Pengamen di KA Kelas Ekonomi

08126531xxx
Terima kasih atas dibuatnya layanan keluhan pada rakyat Indonesia disampaikan kepada yang dimaksudkan. adapun permasalahan yang dimaksud adalah tentang pelayanan terhadap pengguna PT KAI, kenapa harus pengguna kelas bisnis dan eksekutif saja yang diperhatikan  pelayanannya, contoh tentang dilarangnya pedagang asongan dan pengamen dilarang naik kelas bisnis dan eksekutif agar nyaman dan aman.

Kenapa penumpang pengguna ekonomi  tidak dilayani dengan benar dan tertib sesuai  dengan yang eksekutif dan bisnis. Bila bicara pelayanan tentunya harus adil dan baik. Jadi tolong kami sebagai rakyat dan pengguna PT KAI kelas ekonomi untuk dilayani yang pantas dan wajar, tolong ditertibkan juga pedagang asongan dan pengamen di atas kereta ekonomi. Jangan mentang-mentang ada pejabat di dalam kelas eksutif dan bisnis lalu diberlakukan dengan baik dan benar. Janganlah kami sebagai pengguna dikecewakan mudah-mudahan Sumut Pos akan bertambah oplahnya sukses selalu.

Kami Tertibkan Bertahap
Terima kasih sarannya, memang benar kami sudah melakukan penertiban di kereta api eksekutif dan bisnis. Tapi kami perlu sampaikan penertiban itu sifatnya bukan sebatas sampai di armada itu saja, melainkan akan berlanjut ke armada lainnya seperti kelas ekonomi.
Kami mengimbau kepada para pedagang untuk tidak berdagang di atas kereta api, kami memberikan kemudahan pedagang boleh berdagang di stasiun, sebab armada kereta api akan berhenti di setiap stasiun.

Irwan, Manajer PT KAI Divre I Sumut dan NAD

Alonso Raja Silverstone

SILVERSTONE – Satu lagi pembalap lain memutus rangkaian kemenangan Sebastian Vettel musim ini. Kali ini Fernando Alonso. Pembalap Ferrari itu sukses memenangi balapan GP Inggris yang digelar di Sirkuit Silverston, Minggu (10/7) malam WIB.

Alonso meraih kemenangan tidak dengan mudah. Di awal lomba ia kesulitan menyalip duo Red Bull Racing, Vettel dan Mark Webber yang bersaing di depan.
Bahkan Alonso sempat melorot ke posisi keempat setelah disalip Lewis Hamilton. Insiden Vettel di paddock membuat Alonso mampu mengklaim posisi pertama.

Dari lap ke-28 itu sampai bendera finis dikibarkan, Alonso berhasil menjaga posisi pertama dan meraih kemenangan pertamanya musim ini. Ia menyelesaikan 52 lap dengan gap waktu dari Vettel di posisi kedua adalah 19,9 detik. Vettel akhirnya menyelesaikan balapan di urutan kedua, disusul Webber.

Pertarungan seru di lap terakhir antara Hamilton dan Felipe Massa akhirnya dimenangi Hamilton untuk menyegel urutan keempat. Nico Rosberg, Sergio Perez, Nick Heidfeld, Michael Schumacher dan Jamie Alguesuari melengkapi 10 besar pembalap. (net/jpnn)

Sebelum ke SPBU, Truk Singgah di Gudang Ilegal

Hasil Penelusuran Wartawan Sumut Pos

16 Ton Solar Bersubsidi Disita

BELAWAN-Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) terutama jenis solar dan premium, masih meresahkan konsumen di berbagai wilayah di Sumatera Utara. Meski BBM langka, tapi aktivitas penimbunan minyak di gudang ilegal (dikenal dengan istilah siong, red) tetap berlangsung. Sejumlah truk tangki pengangkut BBM terlebih dahulu singgah di siong sebelum ke SPBU.

Fakta itu terungkap dalam penelusuran yang dilakukan Sumut Pos di beberapa tempat, terutama di kawasan Medan Utara. Dari hasil pantauan, mobil tangki minyak PT Pertamina tetap  ‘kencing’ di sejumlah gudang penimbunan minyak tersebut.

Wartawan Koran ini mencoba melakukan penelusuran, Sabtu (9/7) pagi, dengan menunggu di depan depot PT Pertamina Region I Suply dan Distibution Terminal BBM Medan Group Penelusuradi Jalan KL Yos Sudarso KM 20, Kelurahan Pekan Labuhan,  Kecamatan Medan Labuhan. Di depot itu, tampak puluhan mobil tangki minyak keluar masuk. Setelah mobil minyak Petamina keluar dari Depot untuk menyalurkan ke SPBU, wartawan koran ini mencoba mengikuti salah satu mobil untuk mengetahui apakah langsung ke SPBU.

Ternyata, mobil tangki minyak Pertamina yang membawa bahan bakar Solar dengan nomor polisi BK 8723 TM yang baru saja keluar dari Depot Pertamina untuk disalurkan ke SPBU menghentikan lajunya di Jalan KL Yos Sudarso Km 18,5 Kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan. Truk ini singgah di gudang penimbunan minyak di tempat itu.

Wartawan koran ini melihat langsung truk tersebut ‘kencing’ di gudang siong. Tampak truk minyak berhenti tepat di depan gudang. Selanjutnya, para pekerja mempersiapkan alat-alat untuk mengambil minyak tersebut seperti drum, ember dan selang. Semua gerakan dilakukan dengan cepat.

Saat itu, pekerja yang mengambil minyak dari truk berjumlah tiga orang. Dua diantaranya mengambil minyak dari tangki dan ditampung di beberapa drum dan ember besar yang sudah disediakan. Sedangkan seorang lagi melakukan pengawasan di sekelilingnya.
Setelah minyak diambil, truk tangki pembawa solar itu melaju ke arah Medan.

Modus yang dilakukan para pelaku adalah mendirikan gudang siong untuk melakukan aktivitas penimbunan BBM. Rata-rata gudang hanya berdindingkan tepas (anyaman bambu) untuk mengelabuhi orang atau petugas. Gudang yang tidak memiliki izin dari pemerintahan setempat masih banyak ditemui di Kawasan Medan Utara.

Wartawan koran ini kemudian keliling memantau puluhan gudang siong di kawasan belawan dan sepanjang Jalan Rahmat Budin hingga Hamparan Perak, Deli Serdang. Di dalam gudang di Jalan Rahmat Budin, tampak sebuah truk tanki berhenti. Tak jelas aktivitas di dalamnya, karena terhalang dinding gudang.

Aktivitas kencing tak hanya dilakukan truk yang baru keluar dari depot. Truk tanki yang baru pulang menyalurkan BBM dari SPBU juga menyinggahi gudang siong. Di Jalan Rahmad Budin sekitar 30 menit, truk tanki yang tak jelas plat BKnya karena sudah berwarna hitam, meluncur ke Depot Pertamina. Wartawan koran ini mengikuti truk hingga depot. Sebelum masuk areal depot, truk itu kencing lagi. Empat orang terlihat mengambil minyak dari truk dari selang yang dimasukkan ke dalam beberapa ember. Kemudian truk baru depot. Aktivitas mereka dilakukan terang-terangan, tanpa ada yang peduli.

Seorang sumber mengatakan, setiap hari mulai pagi hingga malam, puluhan truk tangki secara bergantian berhenti dan masuk ke dalam gudang siong dan setelah sebagian muatannya dikeluarkan, truk baru berangkat ke SPBU.

“Gudang siong ini masih terus beraktivitas walaupun pasakon BBM di SPBU langka, tampaknya gudang-gudang tersebut tidak terjamah oleh hokum karena tidak ada tindakan yang tegas diberikan para pelakunya,” ujarnya.

Dia menambahkan, umumnya jumlah minyak jenis solar yang dikeluarkan dari setiap truk sebanyak seperempat drum atau diistilahkan satu gelang. Diduga, aksi kencing minyak tersebut berjalan mulus karena mendapat dukungan dari sejumlah oknum aparat dan supir mobil tangki itu sendiri.
“Dengan adanya siong, para sopir tangki mendapatkan uang tambahan karena kemungkinan gaji sedikit. Supir itu pun juga diberikan uang oleh pemilik gudang,” kata sumber.

Sore hari wartawan koran ini kembali ke Depot Pertamina. Kejanggalan kembali terjadi ketika truk-truk tangki selesai menyalurkan ke setiap SPBU. Tampak terlihat beberapa orang mengumpulkan sisa-sisa minyak di dalam tangki, saling berebut saat truk memasuki halaman depot Pertamina.
Menurut informasi, truk tangki yang sudah mendistibusikan minyak ke setiap SPBU, selalu ditunggu oknum-oknum yang bekerja sebagai pengumpul minyak.

Mereka menghentikan truk sebelum masuk mengambil minyak. Meskipun hanya sisa, setiap hari bisa mengumpulkan minyak sebanyak ratusan liter. Mereka bekerja secara terkoordinir, berdasarkan memakai shift dan target.
‘’Kami di sini bekerja ada beberapa shift dan ada targetnya setelah kami kumpulkan terus kami jual,’’ kata salah seorang pengumpul minyak tersebut.

Untuk pemasarannya, mereka sudah memiliki penampug tetap yang datang mengambil mintak kepada mereka. Sistem pengambilan minyak juga dibagi beberapa tim dengan jatah berbeda-beda..
Sayangnya, Humas Pertamina Fitri Erika tidak berhasil dikonfirmasi terkait hal itu. Saat wartawan koran ini mencoba sms dan menelpon, yang bersangkutan tidak memberikan jawaban. Namun sebelumnya, beberapa kali Erika mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi tindakan nakal para sopir truk dengan memasang GPS agar pergerakan truk terpantau dan mengacak jadwal masing-masing truk.

Sementara itu Polda Sumut melalui Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus), tengah melakukan penyelidikan atas indikasi penyimpangan BBM yang menyebabkan kelangkaan BBM di Sumut dalam kurun waktu satu bulan belakangan ini.
Rencana penyelidikan itu diikuti dengan pembentukan tim oleh Ditreskrimsus, dimana fokus utamanya adalah Depot Pertamina Belawan.

“Berdasarkan perintah Kapolda, kita menurunkan tim guna menyelidiki penyebab kelangkaan BBM. Maka kami membentuk tim melakukan penyelidikan sinyalemen penyimpangan. Senin (hari ini, red) baru dikumpulkan laporannya. Mengenai sinyalemen BBM yang “dikencingkan”, kita menunggu laporan agar bisa menindaklanjutinya,” ujar Kombes Pol Drs Sadono Budi Nugroho SH, Minggu (10/7).

Ketika Sumut Pos menjelaskan adanya praktek “kencing” berdasarkan pantauan langsung di lapangan, dimana ada sebuah truk Pertamina BK 8723 TM “kencing” di Gudang Asiong Jalan KL Yos Sudarso Km 18,5 Kelurahan Pekan Labuhan, Kombes Pol Sadono mengungkapkan, kenyataan itu dapat digunakan kepolisian untuk melakukan penyelidikan secara mendalam. “Terima kasih infonya. Dapat digunakan untuk lakukan lidik di daerah Belawan dan sekitarnya,” katanya.

16 Ton Solar Bersubsidi Disita
Sementara jajaran Polres Tapteng, Jumat (8/7) sore, menangkap dan menyita satu unit truk tangki PT Pertamina bernomor polisi BK 9497 CA di salah satu tangkahan di Pondok Batu, Sarudik Tapteng. Truk Mitshubisi Fuso 220 PS Turbo Intercooler bertuliskan KSU Mega Mandiri diduga menyelundupkan sekitar 16 ton solar.

Informasi dari kepolisian menyebutkan, penangkapan itu berawal dari kecurigaan petugas kepolisian dengan gerak-gerik mobil tangki. Petugas lalu mengikuti mobil tangki yang masuk ke salah satu tangkahan di Pondok Batu. Petugas langsung mengamankan truk dan supir ke Mapolres Tapteng.

Setelah dicek dan ditanya surat-surat supir, mengaku bahwa BBM jenis solar itu seyogianya dikirim untuk APMS (Agen Penyalur Minyak Solar) di daerah Hajoran Tapteng untuk keperluan nelayan.
Kapolres Tapteng AKBP Dicky Patrianegara SH SIk MSi membenarkan penangkapan satu unit mobil tangki berisi 16 ton. Kasusnya kini masih dalam penyelidikan. (ari/mag 11/tob/smg)