26 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 15036

Sebelum ke SPBU, Truk Singgah di Gudang Ilegal

Hasil Penelusuran Wartawan Sumut Pos

16 Ton Solar Bersubsidi Disita

BELAWAN-Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) terutama jenis solar dan premium, masih meresahkan konsumen di berbagai wilayah di Sumatera Utara. Meski BBM langka, tapi aktivitas penimbunan minyak di gudang ilegal (dikenal dengan istilah siong, red) tetap berlangsung. Sejumlah truk tangki pengangkut BBM terlebih dahulu singgah di siong sebelum ke SPBU.

Fakta itu terungkap dalam penelusuran yang dilakukan Sumut Pos di beberapa tempat, terutama di kawasan Medan Utara. Dari hasil pantauan, mobil tangki minyak PT Pertamina tetap  ‘kencing’ di sejumlah gudang penimbunan minyak tersebut.

Wartawan Koran ini mencoba melakukan penelusuran, Sabtu (9/7) pagi, dengan menunggu di depan depot PT Pertamina Region I Suply dan Distibution Terminal BBM Medan Group Penelusuradi Jalan KL Yos Sudarso KM 20, Kelurahan Pekan Labuhan,  Kecamatan Medan Labuhan. Di depot itu, tampak puluhan mobil tangki minyak keluar masuk. Setelah mobil minyak Petamina keluar dari Depot untuk menyalurkan ke SPBU, wartawan koran ini mencoba mengikuti salah satu mobil untuk mengetahui apakah langsung ke SPBU.

Ternyata, mobil tangki minyak Pertamina yang membawa bahan bakar Solar dengan nomor polisi BK 8723 TM yang baru saja keluar dari Depot Pertamina untuk disalurkan ke SPBU menghentikan lajunya di Jalan KL Yos Sudarso Km 18,5 Kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan. Truk ini singgah di gudang penimbunan minyak di tempat itu.

Wartawan koran ini melihat langsung truk tersebut ‘kencing’ di gudang siong. Tampak truk minyak berhenti tepat di depan gudang. Selanjutnya, para pekerja mempersiapkan alat-alat untuk mengambil minyak tersebut seperti drum, ember dan selang. Semua gerakan dilakukan dengan cepat.

Saat itu, pekerja yang mengambil minyak dari truk berjumlah tiga orang. Dua diantaranya mengambil minyak dari tangki dan ditampung di beberapa drum dan ember besar yang sudah disediakan. Sedangkan seorang lagi melakukan pengawasan di sekelilingnya.
Setelah minyak diambil, truk tangki pembawa solar itu melaju ke arah Medan.

Modus yang dilakukan para pelaku adalah mendirikan gudang siong untuk melakukan aktivitas penimbunan BBM. Rata-rata gudang hanya berdindingkan tepas (anyaman bambu) untuk mengelabuhi orang atau petugas. Gudang yang tidak memiliki izin dari pemerintahan setempat masih banyak ditemui di Kawasan Medan Utara.

Wartawan koran ini kemudian keliling memantau puluhan gudang siong di kawasan belawan dan sepanjang Jalan Rahmat Budin hingga Hamparan Perak, Deli Serdang. Di dalam gudang di Jalan Rahmat Budin, tampak sebuah truk tanki berhenti. Tak jelas aktivitas di dalamnya, karena terhalang dinding gudang.

Aktivitas kencing tak hanya dilakukan truk yang baru keluar dari depot. Truk tanki yang baru pulang menyalurkan BBM dari SPBU juga menyinggahi gudang siong. Di Jalan Rahmad Budin sekitar 30 menit, truk tanki yang tak jelas plat BKnya karena sudah berwarna hitam, meluncur ke Depot Pertamina. Wartawan koran ini mengikuti truk hingga depot. Sebelum masuk areal depot, truk itu kencing lagi. Empat orang terlihat mengambil minyak dari truk dari selang yang dimasukkan ke dalam beberapa ember. Kemudian truk baru depot. Aktivitas mereka dilakukan terang-terangan, tanpa ada yang peduli.

Seorang sumber mengatakan, setiap hari mulai pagi hingga malam, puluhan truk tangki secara bergantian berhenti dan masuk ke dalam gudang siong dan setelah sebagian muatannya dikeluarkan, truk baru berangkat ke SPBU.

“Gudang siong ini masih terus beraktivitas walaupun pasakon BBM di SPBU langka, tampaknya gudang-gudang tersebut tidak terjamah oleh hokum karena tidak ada tindakan yang tegas diberikan para pelakunya,” ujarnya.

Dia menambahkan, umumnya jumlah minyak jenis solar yang dikeluarkan dari setiap truk sebanyak seperempat drum atau diistilahkan satu gelang. Diduga, aksi kencing minyak tersebut berjalan mulus karena mendapat dukungan dari sejumlah oknum aparat dan supir mobil tangki itu sendiri.
“Dengan adanya siong, para sopir tangki mendapatkan uang tambahan karena kemungkinan gaji sedikit. Supir itu pun juga diberikan uang oleh pemilik gudang,” kata sumber.

Sore hari wartawan koran ini kembali ke Depot Pertamina. Kejanggalan kembali terjadi ketika truk-truk tangki selesai menyalurkan ke setiap SPBU. Tampak terlihat beberapa orang mengumpulkan sisa-sisa minyak di dalam tangki, saling berebut saat truk memasuki halaman depot Pertamina.
Menurut informasi, truk tangki yang sudah mendistibusikan minyak ke setiap SPBU, selalu ditunggu oknum-oknum yang bekerja sebagai pengumpul minyak.

Mereka menghentikan truk sebelum masuk mengambil minyak. Meskipun hanya sisa, setiap hari bisa mengumpulkan minyak sebanyak ratusan liter. Mereka bekerja secara terkoordinir, berdasarkan memakai shift dan target.
‘’Kami di sini bekerja ada beberapa shift dan ada targetnya setelah kami kumpulkan terus kami jual,’’ kata salah seorang pengumpul minyak tersebut.

Untuk pemasarannya, mereka sudah memiliki penampug tetap yang datang mengambil mintak kepada mereka. Sistem pengambilan minyak juga dibagi beberapa tim dengan jatah berbeda-beda..
Sayangnya, Humas Pertamina Fitri Erika tidak berhasil dikonfirmasi terkait hal itu. Saat wartawan koran ini mencoba sms dan menelpon, yang bersangkutan tidak memberikan jawaban. Namun sebelumnya, beberapa kali Erika mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi tindakan nakal para sopir truk dengan memasang GPS agar pergerakan truk terpantau dan mengacak jadwal masing-masing truk.

Sementara itu Polda Sumut melalui Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus), tengah melakukan penyelidikan atas indikasi penyimpangan BBM yang menyebabkan kelangkaan BBM di Sumut dalam kurun waktu satu bulan belakangan ini.
Rencana penyelidikan itu diikuti dengan pembentukan tim oleh Ditreskrimsus, dimana fokus utamanya adalah Depot Pertamina Belawan.

“Berdasarkan perintah Kapolda, kita menurunkan tim guna menyelidiki penyebab kelangkaan BBM. Maka kami membentuk tim melakukan penyelidikan sinyalemen penyimpangan. Senin (hari ini, red) baru dikumpulkan laporannya. Mengenai sinyalemen BBM yang “dikencingkan”, kita menunggu laporan agar bisa menindaklanjutinya,” ujar Kombes Pol Drs Sadono Budi Nugroho SH, Minggu (10/7).

Ketika Sumut Pos menjelaskan adanya praktek “kencing” berdasarkan pantauan langsung di lapangan, dimana ada sebuah truk Pertamina BK 8723 TM “kencing” di Gudang Asiong Jalan KL Yos Sudarso Km 18,5 Kelurahan Pekan Labuhan, Kombes Pol Sadono mengungkapkan, kenyataan itu dapat digunakan kepolisian untuk melakukan penyelidikan secara mendalam. “Terima kasih infonya. Dapat digunakan untuk lakukan lidik di daerah Belawan dan sekitarnya,” katanya.

16 Ton Solar Bersubsidi Disita
Sementara jajaran Polres Tapteng, Jumat (8/7) sore, menangkap dan menyita satu unit truk tangki PT Pertamina bernomor polisi BK 9497 CA di salah satu tangkahan di Pondok Batu, Sarudik Tapteng. Truk Mitshubisi Fuso 220 PS Turbo Intercooler bertuliskan KSU Mega Mandiri diduga menyelundupkan sekitar 16 ton solar.

Informasi dari kepolisian menyebutkan, penangkapan itu berawal dari kecurigaan petugas kepolisian dengan gerak-gerik mobil tangki. Petugas lalu mengikuti mobil tangki yang masuk ke salah satu tangkahan di Pondok Batu. Petugas langsung mengamankan truk dan supir ke Mapolres Tapteng.

Setelah dicek dan ditanya surat-surat supir, mengaku bahwa BBM jenis solar itu seyogianya dikirim untuk APMS (Agen Penyalur Minyak Solar) di daerah Hajoran Tapteng untuk keperluan nelayan.
Kapolres Tapteng AKBP Dicky Patrianegara SH SIk MSi membenarkan penangkapan satu unit mobil tangki berisi 16 ton. Kasusnya kini masih dalam penyelidikan. (ari/mag 11/tob/smg)

Melayani Pencinta Harley-Davidson

MEDAN-PT Mabua Harley-Davidson (H-D), agen tunggal pemegang merk Harley-Davidson di Indonesia, resmi mengembangkan dealer network kesembilan di Medan pada 10 Juli 2011 mendatang.

Pengembangan dealer network ini diusung untuk memenuhi komitmen dalam melayani para pecinta motor besar Harley-Davidson di seluruh Indonesia termasuk Medan.
“Untuk itu, PT Mabua H-D telah meresmikan dealership kesembilan di Kota Medan ini. Dan diharapkan bisa melayani penjualan dan purna jual untuk daerah Sumut, NAD, Sumbar, Kepri dan Riau,” ungkap General Manager Country Sales Marketing Mabua H-D Irvino Edwardly didampingi Operation Manager PT Mabua H-D, Hafiz BMS, Minggu (10/7).

Lebih lanjut Irvino menjelaskan, untuk memaksimalkan pelayanan, bengkel resmi yang beralamat di Jalan S Parman No 95 Medan ini menggunakan peralatan dengan teknologi komputer. “Ini dirancang untuk mempersiapkan motor dan mendiagnosa kerusakan pada motor. Semua perangkat yang digunakan sudah sesuai dengan standar operasional Harley-Davidson Motor Company,” tegasnyan
Tak hanya itu, Mabua H-D Medan sudah mempersiapkan teknisi dengan pelatihan resmi dari Harley-Davidson University. “Dan mereka secara berkala diperbarui pengetahuannya melalui pelatihan on-line maupun off-line. Bengkel ini nantinya melayani perawatan berkala, perbaikan serta pemasangan aksesoris sepeda motor Harley-Davidson,” tuturnya.

Menurutnya, di Medan dan sekitarnya ada sedikitnya 200 pecinta sepeda motor Harley-Davidson. “Karenanya, dengan dibukanya pelayanan bengkel resmi Mabua H-D di Kota Medan ini, kita berharap ini bisa memberikan dukungan maksimal bagi para pecinta sepeda motor Harley-Davidson di Sumut dan sekitarnya, khususnya di Kota Medan,” papar Irvino.

Mabua H-D Medan ini melayani penjualan produk sepeda motor, suku cadang, aksesoris, general marchandise, layanan purna jual serta penyewaan sepeda motor Harley-Davidson.
Mabua H-D memiliki lima dealership yang tersebar di empat kota besar di Indonesia. Yakni, Jakarta, Semarang, Surabaya, Denpasar dan Medan, serta tiga showroom di Jakarta.

Kembali Irvino menuturkan, pada peresmian Mabua H-D Medan tersebut, juga dipajang sepeda motor Harley-Davidson dengan jenis Street Glide dengan harga Rp415 juta dan Softail Convertible dengan bandrol Rp515 juta. “Kedua jenis sepeda motor Harley-Davidson ini, baik Street Glide dan Softail Convertible merupakan jenis sepeda motor off road,” katanya. (saz)

Jagoan Drag Race Tertantang

Medan Rally North Sumatera Championship 2011

MEDAN-Antusias tim-tim reli Kota Medan bermunculan sehubungan Medan Rally North Sumatera Championship 2011 yang digelar Pengurus Provinsi Ikatan Motor Indonesia Sumatera Utara (Pengprov IMI Sumut), 15-17 Juli ini.

Setelah tim Suzuki Spectra Indocafe, Eddy WS berpasangan dengan Syariful Adil yang mengandalkan Suzuki SX-4 di grup GR 2, Net Motosport dengan Dian AP Harahap/Edwin Nasution (Mitsubishi Evo VIII), Akbar Buchori/Oki (Mitsubishi Evo VI) di grup N-4, dan Dodi Sutanto/Rahmat Saleh (Mitsubishi GTi) serta Andre Tan/Hervian Soejono (Neo Proton) di grup GR 2, kini muncul tim Speed Line Auto yang didukung 128 Perfections. Tak tanggung-tanggung, mereka menggandeng navigator senior asal Jakarta Boy Martadinata untuk mendampingi Benny Lautan di grup N-4.

Mobil Subaru WRX STi pun kembali menjadi andalan untuk melahap delapan Special Stages (SS) yang digelar. “Kita akan tampil maksimal. Untuk persiapan tinggal sedikit penyesuaian saja. Memang berat tapi kita siap fight,” seru Benny yang ditemui di Speed Line Auto Jalan Adam Malik Medan kemarin.
Bagi Benny, persaingan di Grup N-4 akan semakin rame di Medan Rally North Sumatera Championship 2011 ini. Selain semakin ramainya peserta juga pertarungan strategi yang bakal terjadi di Rambung Sialang, Sabtu (16/7). Pasalnya karakter lintasan high speed di Rambung Sialang akan menjadi godaan bagi pereli untuk memacu power mobil ke tingkat tertinggi.

Bermodal pengalaman yang ada Benny pun optimis dapat mengulangi pencapaian pada SS IV Champ of the Champ yang digelar Pengprov IMI Sumut akhir 2010. Pada kesempatan itu, Benny keluar sebagai Juara I. Pereli yang dikenal pemalu ini bahkan keluar sebagai runner up pada Malaysian Rally 2007 lalu.

Selain itu ada juga Dorand Lie berpasangan dengan Julio Verdy di kelas N-15. Keduanya akan mengandalkan mobil Toyota Soluna untuk melakoni persaingan yang dipastikan ketat. Pasalnya Dorand Lie dan Julio Verdy merupakan peserta dengan mobil tertua di kelasnya. Belum lagi jarak yang cukup jauh pascaabsen di serie I.  “Persiapan kita sudah 90 persen. Saya pikir ini saatnya mencoba suasana yang berbeda. Masih ada dua serie yang bisa dimanfaatkan untuk mengejar ketertinggalan itu,” ucap Dorand optimis.

Dorand selama ini dikenal  jagoan Drag Race. Karena itu keikutsertaannya di Medan Rally North Sumatera Championship 2011 ini akan memberi warna tersendiri. Duet Dorand dan Julio ini pun diprediksi menjadi kuda hitam di kelas N-15 nanti. (jul)

Syafri Chap Ditangkap

TEBING TINGGI-Ketua DPRD Kota Tebing Tinggi yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kota Tebingtinggi dan pemenang Pilkada yang dibatalkan MK, H Muhammad Syafri Chap, berhasil ditangkap Tim Satgas Intelijen Kejagung di Jakarta tepatnya di Hotel Central, Jakarta Timur, Jalan Pramuka, di lantai 13 kamar nomor 13, Sabtu subuh (9/7)  sekira pukul 04.00 WIB.

Sekitar dua jam, Tim Satgas Intelijen Kejagung menitipkan HM Syafri Chap sementara di Rutan Kejagung, Jakarta Pusat. Selanjutnya Minggun (10/7) sekitar pukul 06.00 WIB diberangkatkan ke Medan dengan penerbangan pertama keberangkatan dari Bandara Soekarno Hatta di Cengkareng dengan pesawat Batavia Air. Syafri tiba Bandara Polonia Medan sekitar pukul 09.00 WIB, dikawal ketat petugas Kejaksaan Negeri Tebingtinggi, unsur gabungan petugas Kepolisian Polres Tebingtinggi dan Brimob Detasmen B Tebingtinggi.

Petugas langsung memboyong Syafri ke Lembaga Permasyarakatan Kelas II B, Jalan Pusara Pejuang, Kota Tebingtinggi, tiba di Kota Lemang itu sekitar pukul 11.30 WIB dengan mengendarai Mobil Kijang Inova warna hitam BK 5798 JR.

Dalam keterangan persnya, Kajari Tebing Tinggi Deli Lumumba Tambunan SH Mhum yang turut menyambut HM Syafri Chap di Bandara Polonia Medan, mengatakan, kasus yang menimpa HM Syafri Chap adalah kasus korupsi APBD Kota Tebingtinggi tahun 2004, yaitu mengalihkan secara melawan hukum asuransi kesehatan anggota dewan sebanyak 25 orang menjadi ansuransi jiwa. “Masalahnya, kalau asuransi kesehatan itu, ketika masa pertanggungan berakhir preminya habis (hangus), tetapi asuransi jiwa ketika masa pertanggungan berakhir preminya bisa diklaim, maksudnya bisa diganti,” kata Lumumba.

Jadi, kata Lumumba, dana ABPD Kota Tebingtinggi tahun anggaran 2004 sebesar Rp454,4 juta dialihkan menjadi ansuransi jiwa yang nantinya pertanggungannya bisa diambil dan itu sangat merugikan keuangan negara.

Kasus ini sudah bergulir awal tahun 2008, tapi oleh Pengadilan Negeri Tebingtinggi, Syafri Chap divonis bebas. Pihak Kejari melakukan Kasasi dan MA mengabulkan Kasasi itu dengan mengeluarkan keputusan Nomor 1213K/Pid.Sus/2009 tanggal 18 Agustus 2010 bahwa yang bersangkutan terbukti melanggar Pasal 3 jo Pasal 18 UU 31 tahun 1999 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Berdasarkan putusan itu, Syafri Chap dijatuhi hukuman satu tahun penjara dan denda Rp50 juta atau subsider empat bulan kurungan.

“HM Syafri Chap dijatuhkan hukuman satu tahun penjara denda Rp50 juta, subsider empat bulan kurungan. Persidangan telah dimulai pada bulan Maret 2008, tapi dalam keputusan Pengadilan Negeri Tebingtinggi terpidana dibebaskan dan permintaan kasasi kami dikabulkan oleh Mahkamah Agung (MA),” jelasnya.

Menurut Tambunan, menindaklanjuti putusan MA itu, tanggal 2 Maret 2011 pihaknya telah menerbitkan surat penangkapan terhadap terpidana MH Syafri Chap dan masuk daftar buron. Namun dalam rentang waktu 3 bulan, pihak belum berhasil menangkap Syafri Chap.

“Kemudian pada Jumat (8/7) sekitar pukul 20.00 WIB beliau terpantau di bandara persis mau berangkat ke Jakarta. Kemudian ditunggu di Cengkarang. Terpidana sempat menyelinap naik taksi dan dikejar, kemudian ditangkap di Hotel Central Jalan Pramuka, Lantai 13 kamar nomor 13 di Jakarta,  Sabtu sekitar pukul 04.00 WIB,” kata Lumumba Tambunan.

Lebih jauh dia mengatakan, penangkapan HM Syafri Chap adalah kerjasama antara Satgas Intelijen Kejagung dengan personil Kejaksaan Negeri Tebing Tinggi Deli. “Nama-namanya tak perlu kita sebutkan,” katanya.

Kepala Lembaga Permasyarakatan Kelas II B Kota Tebingtinggi Bahtiar Sitepu SH MH mengatakan, HM Syafri Chap ditempatkan di Blok 20 F (blok khusus Tipikor) sesuai dengan surat edaran Dirjen Pas No PAS-HM.01.02-17 dan surat edaran Kakanwil nomor W2.HM.01.02-2737 tentang penyiapan blok khusus tipikor. “Semuanya langsung kita siapkan dan siap untuk ditempati warga khusus binaan sesuai dengan edaran surat tersebut,” kata B Sitepu.

Dikatakan, penanganan dan pelayanan terhadap warga binaan pada blok khusus tipikor sama dengan penanganan dan pelayanan terhadap warga binaan lain, antara lain fasilitas, makanan, kesehatan dan kunjungan.

Sementara Kapolres Tebing Tinggi AKBP Robert Haryanto Watratan Ssos mengatakan, pihaknya dengan Satuan Brimob Detasmen B Kota Tebingtinggi membantu pihak Kejari untuk menjemput HM Syafri Chap ke Bandara Polonia hingga sampai ke Lembaga Permasyarakatan Kelas II B Kota Tebingtinggi.

Salah seorang pengurus Partai Golkar mengatakan, keadaan HM Syafri Chap sekarang dalam kondisi baik dan sehat, namun setelah masuk ke dalam sel tahanan kelas II B Tebingtinggi, dia mengalami sedikit sesak nafas akibat ruangan yang sangat panas.

“Kemungkinan pihak kami akan memasang AC khusus di kamar HM Syafri Chap agar beliau bisa bernafas, untuk kebutuhan lain, pihak kami juga menyediakan selimut, bantal dan sebuah karpet untuknya, dan terlihat banyak simpastisan HM Syafri Chap berkunjung ke LP untuk melihat kondisi langsung beliau,” jelas sumber yang meminta namanya tidak ditulis.

Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Noor Rachmad menjelaskan, langkah penangkapan dilakukan menyusul keluarnya MA Nomor 1213K/Pid.Sus/2009 tanggal 18 Agustus 2010 bahwa yang bersangkutan terbukti melanggar Pasal 3 jo Pasal 18 UU 31 tahun 1999 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Berdasarkan putusan tersebut, Syafri dinyatakan terbukti melakukan tindak pidana korupsi sebagaimana dakwaan sekunder Jaksa Penuntut Umum di Kejari Tebingtinggi. Tindak pidana korupsi Syafri dilakukan bersama-sama dengan Rina Wita, SE selaku Manager Operasional Eksekutif Perusahaan Asuransi Jiwa bersama Bumi Putera 1912 Cabang Medan. Di putusan kasasi MA disebutkan, Rina telah masuk daftar pencarian orang (DPO).

Perkara ini berawal saat Pemko Kota Tebingtinggi bersama dengan DPRD membuat RAPBD Tahun Anggaran 2004 dan baru pada tanggal 9 Maret 2004 RAPBD Kota Tebingtinggi ditetapkan menjadi APBD. Di sana tercantum anggaran untuk anggaran General Check Up untuk 25 orang anggota dan pimpinan DPRD Kota Tebing Tinggi sebesar hampir Rp500 juta di pos Sekretariat DPRD Kota Tebingtinggi. Dana yang tersedia untuk general check up itu ‘diolah’, berhasil dicairkan dan kemudian dijadikan premi asuransi jiwa yang diurus dengan melibatkan secara aktif Rina Wita.

“Bahwa dengan dibuat dan diberikannya Polis Asuransi Jiwa yang tidak sesuai ketentuan telah menambah kekayaan masing-masing Anggota dan Pimpinan DPRD Tebing Tinggi dan diri Terdakwa sendiri oleh karena Polis Asuransi Jiwa mempunyai nilai sebesar Premi yang dibayarkan,” demikian antara lain bunyi putusan kasasi MA itu.

Syafri sendiri sosok yang kontroversial. Berpasangan dengan Ir H Hafas Fadillah MAP MSi, dia ikut maju sebagai calon walikota Tebingtinggi dan meraih suara terbanyak. Hanya saja, Mahkamah Konstitusi (MK) dalam putusan yang dibacakan 9 Juni 2010, memerintahkan dilaksanakannya pemungutan suara ulang pemilukada Kota Tebing Tinggi. MK Menilai persyaratan pencalonan Syafri  tidak sah. Pasalnya, Syafri Chap pernah dijatuhi hukuman penjara berdasarkan putusan yang sudah incrach karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara paling lama lima tahun atau lebih.  (mag-3/sam)

Suporter Tetap Inginkan Perubahan

SOLO-Mengiringi jalannya kongres luar biasa (KLB) PSSI di The Sunan Hotel Solo, ratusan pendukung Pasoepati dan Aremania memadati areal komplek gelora Manahan Solo siang kemarin (9/7).
Presiden Pasoepati Bimo Putranto mengutarakan sejak sehari sebelumnya pun kondisi Kota Solo sudah cukup kondusif. Berbagai suporter sepak bola dari berbagai daerah yang berdatangan pun sampai kemarin tetap mampu terkordinasi dengan baik.

“Kalau kami, pada prinsipnya siapapun yang terpilih  bakal kami dukung sehingga dia bisa membawa arus perubahan di pentas sepak bola nasional,” tegasnya.
Senada juga disampaikan perwakilan dari Aremania, Ponadi. Ia menegaskan kedatangan Aremania ke Solo ini sekadar turut meramaikan dan memeriahkan jalannya KLB PSSI.

Ponadi juga berharap Ketua Umum PSSI yang terpilih dalam kongres ini merupakan sosok yang mampu membawa perubahan positif bagi iklim pesepakbolaan di tanah air ke depan.
Ponadi juga berharap agar konsep yang ditawarkan Ketua Umum terpilih ini nanti tidak hanya sebatas teori saja, namun bisa membuktikan dan menggendong pesepakbolaan di tanah air  ke kancah dunia. “Jadi harus dibuktikan dan jangan sekadar wacana saja,” papar Ponadi.

Ketua dan segenap kepengurusan PSSI yang baru diharapkan bisa menjadikan pesepakbolaan di tanah air lebih sportif dibanding sebelum-sebelumnya. Di mana sebelumnya, campur tangan wasit yang curang kerap merugikan dan membuat gesekan antar suporter kian memanas. “Ke depan kepemimpinan seorang wasit di lapangan hijau juga harus adil dan tegas, mereka harus profesional dalam memimpin pertandingan,” tandasnya. (fin/jpnn/ko)

Soal SMS, Petinggi PD Kembali Saling ‘Serang’

JAKARTA-Kisruh para petinggi Partai Demokrat terus berlanjut. Mantan Sekjen DPP Partai Demokrat (PD) Amir Syamsuddin juga ‘menyerang’ langkah Wakil Ketua Dewan Pembina Marzuki Alie yang berkirim SMS ke SBY. Tindakan dengan alasan hendak menyelamatkan PD itu dinilai terlalu berlebihan.

“Mendramatisir perilaku tidak santun satu kader kemudian menarik kesimpulan seakan sudah terjadi situasi teramat krisis adalah sikap yang kurang bijaksana,” kata Amir,  Minggu (10/7).
Marzuki pada Jumat (8/7) malam mengirimkan SMS kepada Ketua Dewan Pembina PD SBY dan seluruh anggota dewan pembina PD. Isi SMS-nya terkait penyelamatan partai karena dinilai ada perilaku anggota PD yang justru menjelekkan citra partai.

“Dalam situasi seperti saat ini sungguh kurang pada tempatnya mendramatisir peristiwa yang muncul, karena yang perlu dilakukan hanyalah mendorong DPP untuk memberikan teguran keras kepada kader yang tidak menjalankan perilaku politik bersih, cerdas, dan santun,” jelas Amir yang juga Sekretaris Dewan Kehormatan PD ini.

Amir adalah salah satu nama yang disebut dalam SMS itu karena dinilai terlibat saling serang dengan kader lainnya di sebuah acara TV. Amir mengaku terkejut dengan adanya SMS itu.
“SMS Wakawanbin kepada Kawanbin bahkan cukup mengejutkan saya, karena saya merasa tidàk pernah menyerang dan hanya mengklarifikasi pernyataan yang kurang santun dari sesama keder PD dalam acara talk show di JLC (TVOne),” tegas Amir.

Seharusnya, yang lebih perlu dilakukan, tambah Amir, adalah memperlihatkan soliditas karena dia menilai permasalahan masalah akan dapat diatasi dengan tekad itu.

“Silang pendapat antara satu dua kader tidak dapat serta merta disimpulkan sebagai perpecahan,” tuturnya.
Berikut isi SMS yang dikirim Marzuki kepada SBY dan seluruh anggota Dewan Pembina pada Jumat 8 Juli 2011 malam:

Yth Kawanbin/Bp SBY,

Saya melaporkan, saat ini sedang berada di Rusia dalam rangka memenuhi undangan Parlemen Rusia. Malam ini banyak sekali SMS yang masuk tentang Ruhut, Deny Kailimang, Amir Syamsudin yang saling memojokkan dalam acara Jakarta Lawyer Club di TVone. Saling serang antar pengurus partai bukan hanya kali ini, tapi sudah berkali-kali. Kelihatannya manajemen partai sudah tidak efektif lagi, apapun perintah DPP. Ini masalah Leadership. Memprihatinkan sekali, kita juga terkena imbas seolah tidak memperdulikan tentang kondisi partai. Sebenarnya saya sebagai pribadi atau dalam kapasitas sebagai Wakawanbin tidak mau ikut-ikutan dalam urusan yang melibatkan DPP PD secara operasional, namun kalau ini terus dibiarkan, setiap hari kita di degradasi oleh kita sendiri dengan provokasi media, kita akan menuju kehancuran. Mohon Kawanbin mengambil tindakan tegas untuk menyelamatkan partai, kami siap diperintah dan mendukung apa apapun keputusan Kawanbin sebagai the founding father PD. Tks Wakawanbin. (net/jpnn)

Inter Jual Sneijder

MILAN – Siapa mau Wesley Sneijder? Begitulah ‘papan pengumuman’ yang bakal dipampang Inter Milan mulai pekan ini. Dengan kata lain, Inter akhirnya memutuskan bakal melepas Sneijder. Itu tercermin dari pernyataan allenatore baru Inter Gian Piero Gasperini kepada Tribalfootball dan Sunday Mirror kemarin.

“Saya berusaha untuk tidak khawatir mengenai Sneijder. Dia salah satu pemain terbaik di Eropa. Tapi, saya yakin kami bisa mendapatkan pemain pengganti yang ideal ketika dia pergi,” ujar Gasperini.
Inter sebenarnya baru akan mengumumkan penjualan Sneijder Selasa besok (12/7) atau setelah rapat pengurus. Namun, rencana itu sudah bocor mengutip pernyataan COO (chief operating officer) Inter Ernesto Paolilo midweek lalu (8/7).

“Kami harus menjual pemain untuk bisa membeli pemain.  Kami berpikir seperti itu karena UEFA Financial Fair Play. Tapi, saya tidak akan mengatakan siapa pemain yang akan kami jual karena itu bukan gaya kami ketika berada di bursa transfer,” jelasnya.

Kendati Paolilo tidak mengatakan siapa pemain yang akan dilepas, indikasinya mengarah kepada Sneijder. Sebab, hanya playmaker 27 tahun berkebangsaan Belanda itulah yang memiliki nilai jual tinggi. Juga karena mantan pemain Real Madrid itulah yang tengah dikaitkan dengan klub top Eropa.

Klub top Eropa yang menduduki urutan teratas dalam perburuan Sneijder tidak lain adalah Manchester United. Sudah sejak musim lalu United dikaitkan dengan Sneijder. Seiring pensiunnya Paul Scholes, Setan Merah -sebutan United -menetapkan Sneijder sebagai kandidat kuat pengganti.

United memang dikaitkan pula dengan Luka Modric (Tottenham Hotspur) dan Samir Nasri (Arsenal). Namun, itu karena Inter memang masih memagari Sneijder yang terikat kontrak hingga 30 Juni 2015. Kini, seiring Inter sudah memberi jalan, United tinggal menjalankan prosuder dalam perekrutan seorang pemain dimulai dari menyodorkan proposal penawaran.

Untuk mengakuisisi Sneijder, United harus menyiapkan bujet 35 juta pounds (Rp 476 miliar). Urusan banderol kelihatannya tidak ada masalah. Walaupun masih terlilit utang besar, United telah menghabiskan 55 juta pounds (Rp 749 miliar) untuk membeli tiga pemain baru musim panas ini, masing-masing David de Gea, Ashley Young, dan Phil Jones.

Yang menjadi ganjalan adalah gaji. Itu karena Sneijder diklaim meminta bayaran mahal hingga 250 ribu pounds (Rp 3,4 miliar) per pekan di Old Trafford. Sebagai catatan, gaji Sneijder di Inter saat ini 170 ribu pounds (Rp 2,3 miliar) per pekan.

“United berharap Sneijder bersedia menurunkan permintaan gajinya atau setidaknya sama dengan gaji Wayne Rooney (220 ribu pounds atau Rp 2,9 miliar per pekan, Red),” kata salah satu sumber di internal United seperti dilansir Daily Mail.

Selain United, Chelsea dan Malaga ikut dikaitkan dengan Sneijder. Namun, kans Sneijder tetap lebih besar ke United. Di pihak lain, agen Sneijder Soren Lerby membantah apabila Malaga telah menyodorkan tawaran. (dns/jpnn)

Laporkan, Poldasu Siap Ambilalih Kasus

Dugaan Korupsi Amri Tambunan

MEDAN-Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu), siap mengambil-alih dan menyelidiki kasus dugaan korupsi yang melibatkan Bupati Deli Serdang Amri Tambunan jika ada laporan. Laporan itu bisa berupa hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI atau Badan Pemeriksa Keuangan Pembangunan (BPKP) atau laporan elemen masyarakat seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan  Organisasi Kemasyarakatan (Ormas).

“Tapi laporan masyarakat, elemen masyarakat seperti LSM, Ormas dan sebagainya harus menyajikan data valid, sehingga Polda Sumut bisa langsung melakukan penyelidikan. Sejatinya penyimpangan itu berdasarkan hasil audit institusi berwenang seperti BPK atau BPKP. Kemudian, pihak tersebut melaporkannya ke kepolisian. Dengan data itu, barulah Polda bisa mengambil sikap untuk mengambil-alih kasus itu untuk diselidiki,” ujar Dir Reskrimsus Polda Sumut Kombes Pol Sadono Budi Nugroho SH Minggu (10/7).

Dia menjelaskan, tanpa laporan dan data, tidak serta merta Polda Sumut bisa mengusut kasus tersebut. “Kita tidak serta merta begitu saja langsung menangani kasus. Mesti ada laporannya dulu, ada data dan lain sebagainya baru bisa kita proses. Siapa pun yang punya datanya, kita tunggu untuk melaporkannya kepada kita. Pasti akan kita tindaklanjuti,” tandasnya.

Sementara Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara didesak untuk serius mengusut dugaan korupsi yang dilakukan Bupati Deli Serdang. Desakan itu disampaikan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan. “Kita mendesak agar Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara untuk melakukan pengusutan dugaan korupsi di Pemerintahaan Kabupaten Deli Serdang, yang diduga melibatkan bupatinya,” ucap Wakil Direktur LBH Medan Muslim Muis akhir pekan lalu.

Muslim Muis menilai, jika Kejatisu tidak mampu melakukan pengusutan dugaan korupsi tersebut, Kejatisu harus melimpahkan perkara tersebut pada KPK. “Kalau memang Kejatisu tidak mampu, masyarakat harus melaporkan dugaan korupsi Bupati Deli Serdang ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, agar kasus itu segera diusut sampai tuntas,” tegas Muis menutup pembicaraan.

Kasi Penkum Kejatisu Edi Irsan Kurniawan Tarigan pada Rabu (29/6) lalu mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan penyelidikan. “Kita sedang melakukan penyelidikan dan sudah pulbaket. Namun belum tahu hasil penyelidikan tersebut. Kita tetap komit memberantas kasus korupsi. Tidak ada kasus korupsi yang diberhentikan,” ucap Edi Tarigan. (rud)

Kala Kesalahpahaman Harus Dikabarkan

Khairul Ghazali, Terdakwa Perampokan Bank CIMB Niaga Luncurkan Buku 

Lelaki berjanggut dan berkaca mata itu tidak menyerah meski harus hidup dalam penjara. Dia terus berjuang dalam suasana kekurangan untuk mengabarkan kepada dunia tentang sebuah kesalahpahaman yang nyaris menjadi kebenaran.

Begitulah, Khairul Ghazali, terdakwa perampokan bank CIMB Niaga yang akhirnya berhasil menyelesaikan buku yang berjudul Aksi Perampokan Bukan Fa’I. Berangkat dari minimnya informasi dan literatur, Ghazali terus menggali ingatan. Lalu, dia mulai mencicil huruf demi huruf, kata demi kata, kalimat demi kalimat, paragraf demi paragraf, halaman demi halaman, dan bab demi bab.

Sebuah buku setebal 109 halaman kini tersaji. Sekali lagi, Ghazali melakukan ini bukan karena tanpa alasan. Khalayak telah dikabarkan soal perampokan atas alasan fa’i, yang sejatinya hal itu adalah tidak benar.

“Fa’i itu, merupakan harta rampasan yang direbut tanpa kekerasan dan pertumpahan darah. Fa’i itu tidak memerlukan pengerahan kekuatan dan senjata, tidak ada ancaman apalagi teror dan pembunuhan,” katanya saat peluncuran buku di Lantai II Hotel Madani Jalan Sisimangaraja Medan, Minggu (10/7).

Tegas dan lugas kalimat yang keluar dari mulut sosok yang ditangkap di Tanjung Balai oleh Densus 88 di rumahnya Jalan Sehat, Gang Pesat, Linkungan VII, Kelurahan Bunga Tanjung, Kecamatan Datuk Bandar Timur, Kota Tanjung Balai itu. Walau, apa yang ditulis oleh Ghazali cukup berbeda dengan pendahulunya.

“Buku ini berbeda dengan karya Imam Samudra, Nasir Abas, Ali Imron dan lainnya yang lebih mengarah ke tema jihad. Ghazali lebih fokus pada fa’i karena ada pihak-pihak yang menghalalkan perampokan dengan modus operandi fa’i,” tulis Ahmad Syafi’i Mufid dalam pengantar buku.

Tampaknya apa yang disampaikan Ghazali dalam bukunya cukup sejalan. Pasalnya, Ghazali adalah sosok yang ditangkap karena diduga terkait kasus perampokan. Dan, dirinya, menurut tulisan Ahmad Syafi’i Mufid, adalah pendukung gerakan jihad di Indonesia.

“Kita harus menolak mentah-mentah argumentasi yang mengatakan bahwa fa’i sama dengan perampokan, penjarahan, pencurian, bahkan pembunuhan. Semua perbuatan ini dalam ajaran Islam dikatakan perbuatan fahsya (keji) dan munkar (jahat),” ungkap Ghazali.

Sementara itu, sambung Ghazali, perampokan sendiri merupakan harta yang diambil dengan jalan kekerasan. Bahkan untuk mendapatkan harta itu juga dengan mengerahkan segala kemampuan dan memanfaatkan kelengahan korban. Tak hanya itu dalam melakukan aksi perampokan, pelaku melakukannya secara paksa dan ancaman sehingga tidak segan-segan membunuh dan melukai korbannya.   “Jadi, jelas bagi kita bahwa aksi perampokan bukan fa’i, sehingga anggapan sebagian orang selama ini salah,” tegasnya.

Dalam bukunya Ghazali juga menyebutkan sasaran empuk yang dipilih untuk menjadi pendukung dan simpatisan gerakan radikalisme Islam adalah anak-anak muda yang masih dangkal pemahaman agamanya, sehingga mudah diagitasi dengan doktrin-doktrin jihad. Biasanya, yang mudah direkrut adalah mereka yang baru tamat dari pesantren atau yang sering mengikuti tabliq akbar ulama-ulama lokal yang berani terang-terangan meluangkan waktu jihad.

Peluncuran buku ini dibuka oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai. Undangan yang hadir antara lain Deputi II Bidang Penindakan dan Bina Kemampuan BNPT Tito Karnivan yang juga mantan Kadensus 88 Antiteror Mabes Polri, Direktur Penegakan Hukum BNPT T Suhaimi SH yang juga mantan Aspidum Kejatisu dan Wakajati Bengkulu, serta peserta diskusi gabungan elemen dan ormas mahasiswa di Sumut.

Ansyaad Mbai mengatakan, sebagai lembaga baru yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) mereka akan terus memotivasi ‘eks teroris-teroris’ yang ada di Indonesia untuk melahirkan buku-buku. Harapannya dengan buku ini maka, tindakan terorisme akan dapat dicegah. “Kita akan terus keliling Indonesia untuk mencegah tindak pidana teroris ini,” ungkapnya manatan Kapoldasu tersebut.

Pembedah buku karya Ghazali ini adalah Nasir Abas (Mantan Ketua Mantiqi III Jamaah Islamiyah), Prof Nur Ahmad Fadil Lubis MA (Rektor IAIN SU), Dr Amirsyah (Wakil Sekjen MUI), dan Ahmad Syafi’i Mufid (Litbang Kementerian Agama RI). “Saya membaca buku ini seperti tesis dan banyak kajian-kajian Islam yang dibahasnya,” ungkap Nur Ahmad Fadil Lubis terkait buku terbitan Grafindo Khazanah Ilmu itu. (*)

Akui Blunder, Dani Alves Minta Maaf

Bek sayap Brasil Dani Alves tak berkelit dari kesalahan fatal yang diperbuatnya dalam pertandingan yang berakhir seri 2-2 ketika bentrok dengan Paraguay di Copa America.
Pasalnya, gol pembalik kedudukan yang dicetak Valdez, setelah sebelumnya Brasil sempat unggul 1-0, adalah buah dari kesalahan yang dilakukan oleh pilar Barcelona itu.

Alves pun mengakui gagal mengawal pertahanan Brasil dengan bagus hingga Selecao harus puas bermain seri dan bahkan nyaris kalah andai Fred tidak menyelamatkan mereka di menit akhir pertandingan setelah Paraguay sempat membalikkan kedudukan menjadi 2-1 hingga semenit jelang bubaran.

“Saya rasa kami telah bermain bagus, tetapi setelah gol penyama keadaan, mereka mulai menemukan bentuk terbaiknya,” bilang Alves.
“Lalu, saya membuat blunder, yang menghasilkan gol kedua mereka di saat kami sedang mendominasi pertandingan,” tambahnya. (net/jpnn)