27 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 15091

Besok, Sunat Massal di 30 Lokasi Digelar

MEDAN-Sunat massal yang digelar Sumut Pos bekerjasama dengan Laziswa Muhammadiyah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Medan, Satgas Joko Tingkir, Presidium Pemekaran Medan Utara (PMMU), Fakultas Kedokteran UMSU, Fakultas Hukum UMSU, RSU Imelda dan lembaga lain yang akan digelar, Rabu (29/6).

Sunat massal bertepatan dengan peringatan Isra’ Mi’raj ini akan dilaksanakan secara serentak pada 30 lokasi di Kota Medan. Jumlah peserta mencapai 1.780 anak dimana jumlah terbanyak di Klinik As-Salam Jalan Flamboyan Raya Tanjung Sari dengan 150 peserta dan SD Muhammadiyah 25 Jalan Mandailing Pukat I Medan dengan 125 peserta.

“Mengingat besarnya animo calon peserta sunat massal, pendaftaran calon peserta masih dapat dilakukan hingga Selasa (28/6) hari ini jam 12.00 WIB,’’ kata Panitia Sunat Massal yang juga Dekan Fakultas Hukum UMSU Farid Wajdi didampingi Koordinator EO Sumut Pos Deddi Mulia Purba, Senin (27/6).

Dukungan terhadap pelaksanaan sunat massal bagi warga kurang mampu ini juga diutarakan Ketua Satgas Joko Tingkir Sumut, Soekirmanto SH, dan Kepala Klinik As-Salam yang juga Wakil Ketua Satgas Joko Tingkir Sumut, dr Tommi.
“Satgas Joko Tingkir telah mengumpulkan ratusan anak untuk disunat pada empat lokasi yakni SD Fajar Siddiq Jalan Pasar 3 Barat Marelan, Musala Al-Furqon Jalan Amaliun Medan IV Gang Jasa Tanjung Sari dan Klinik As-Salam Jalan Flamboyan Raya Tanjung Sari Medan,’’ terang Soekirmanto.

Calon peserta yang akan mendaftarkan Selasa (27/6) hari ini hingga jam 11.00 WIB dapat langsung menghubungi lokasi-lokasi sunat massal. “Lokasi yang dipilih umumnya yang paling dekat dengan domisili calon peserta. Kita harap pelaksanaan sunat massal dapat berjalan dengan baik. Peserta yang telah mendaftar dapat mengecek ke lokasi pendaftaran,” harap Farid Wajdi.(*)

Terapkan Hidup Sehat

Meisya Siregar

Menjadi ibu sekaligus entertainer, artis Meisya Siregar selalu berupaya menerapkan gaya hidup sehat kepada keluarga. Di sela-sela kesibukannya, Meisya selalu membiasakan berolahraga dan mengonsumsi asupan mineral yang cukup.
“Aktivitas aku dan suamiku yang sama-sama pekerja seni, jamnya kan enggak kayak orang kantoran. Jadi, kita biasakan menerapkan semua kegiatan sehat. Seperti olahraga, makanan, dan asupan mineral,” urainya saat ditemui di acara Opening Ceremony Establishment Aqua Water Research Center di The Metropolitan Theater of KidZania Pacific Place Mall, kemarin (27/6).

Di samping itu, istri musikus Bebi Romeo tersebut bekerja sama dengan orangtua serta pengasuh dalam menerapkan gaya hidup sehat di keluarga. Artis 32 tahun tersebut kerap mengingatkan keluarganya untuk minum air putih setidaknya sejam sekali.

“Enggak harus banyak, tapi sejam sekali asal rutin, jangan sampai dehidrasi,” tuturnya.
Meski begitu, Meisya mengakui bahwa anak-anaknya cenderung menyukai minuman berwarna daripada air putih. Dia pun berupaya membatasi konsumsi minuman manis anak-anaknya. “Anak yang pertama memang sudah bergaul. Jadi, aku selalu batasi sebisaku, tapi enggak frontal, sekali-sekali enggak apa-apa. Tapi, mineral yang seimbang harus,” ujarnya. (ken/c10/any/jpnn)

Cipeng Sempat Berupaya Selamatkan Istri dan Anaknya

Empat Korban Sekeluarga Dikubur Satu Liang di Pasar IV Tembung

Menyadari istrinya Desi Indriani dan ketiga anaknya Yuni Sipiani, Rendy dan Dimas terjebak di bus ALS yang naas di Aek Latong, Cipeng berupaya memberikan pertolongan. Tapi takdir berkata lain, keempatnya meninggal hingga dimakamkan dalam satu liang, kemarin (27/6).

Ari Sisworo, Medan

Pukul 11.06 WIB, bunyi sirene dua unit Mobil Ambulance BB 161 F dan BB 190 F sontak mengagetkan warga Gang Fajar Tasbih Dalam, Pasar III Tembung, Senin (27/6). Kedatangan Mobil Ambulance yang membawa empat korban kecelakaan bus maut bus Antar Lintas Sumatera (ALS), di Aek Latong Tapanuli Selatan (Tapsel) Minggu (26/6) lalu, disambut histeris warga.

Pihak keluarga korban yang semula berada di rumah duka langsung berhamburan keluar. Tatkala pintu ambulans pertama BB 161 F dibuka, dua jena zah berbalut kain kafan putih diangkat dengan menggunakan tandu. Para keluarga korban yang awalnya tenang, langsung histeris. Suara tangisan bersautan dari para pelayat. Saat pelayat melihat dua jenazah berbalut kain kafan putih yang diketahui, Desi Indriani dan anak pertamanya Yuni Sipiani masih terdapat bercak darah membuat suasana semakin pilu.

“Ya Allah, bagaimana kejadiannya ya? Kok bisa sampai seperti itu. Itu masih ada bekas darahnya. Apa mereka (korban, Red) terjepit-jepit,” ungkap seorang pelayat yang tak jauh dari Sumut Pos.

Kedua jenazah ibu dan anak pertamanya itu dibawa ke kediaman orangtuanya Ali Umar dan Nurbima. Mobil Ambulance tersebut pun sedikit bergeser, untuk memberi ruang bagi Mobil Ambulance kedua BB 190 F yang membawa dua jenazah kakak beradik, Rendy dan Dimas. Saat kedua jenazah bocah tersebut dikeluarkan, kembali suara-suara tangisan pihak keluarga pun pecah, begitu juga para pelayat yang datang. Saat dibawa ke rumah duka, kain kafan kedua bocah kakak beradik itu pun, juga tampak bercak darah yang telah mengering.

Sesampainya di rumah duka, keempat jenazah tersebut direbahkan di kasur yang telah disediakan di ruang tamu. Sudah bisa diduga, kembali suara tangisan seolah sahut menyahut. Bukan hanya pihak keluarga, hampir seluruh pelayat yang hadir menangis.

Tak lama berselang, pukul 11.24 WIB, suami Almarhumah Desi Indriani, Cipieng tiba. Dia dipapah beberapa kerabat, tatapan mata yang kosong dan langkah gontai Cipieng masuk ke ruang tamu. Perlahan Cipieng membuka kain kafan yang membalut almarhumah istrinya. Cipieng tak tahan, air matanya meniti di pipinya. Matanya memerah. Namun, ia tetap tabah meskipun bercucuran air mata, Cipieng tidak meratap.

Lalu, perlahan dibukanya kain kafan yang membalut putri sulungnya, Yuni Sipiani. Kembali, air mata Cipieng tertumpah. Beberapa kerabatnya, memberikan air mineral agar Cipieng kuat. Namun, kondisi Cipieng semakin melemah. Cipieng tak sempat membuka kain kafan putra-putra tercintanya, untuk melihat wajah mereka terakhir kalinya.

Kerabat yang di dekatnya mengambil inisiatif memapahnya ke rumah tetangga di samping rumah duka. Praktis, Cipieng berada di ruang tamu sekitar 14 menit.

Di rumah tetangga mereka tersebut, Cipieng sempat berkisah mengenai kronologis kejadian naas tersebut. Pria yang kental logat Padangnya ini menceritakan, saat bus hendak menaiki tanjakan di Aek Latong, karena mesin bus tak sanggup maka supir bus menginstruksikan agar para pria untuk keluar, dan membantu mendorong bus tersebut. Namun, sayangnya usaha itu tak berhasil. Bus malah berjalan mundur dan masuk ke parit besar berisi air.

Saat mengetahui kejadian itu, Cipieng sempat berlari mengejar bus dan berniat untuk memecahkan kaca bus guna menyelamatkan istri dan ketiga buah hatinya yang tengah tertidur dipelukan Desi Indriani. Namun upaya Cipieng tak berhasil, istri dan anak-anaknya tak bisa dikeluarkan dari bus yang kemudian terjun bebas ke parit berisi air tersebut.
“Saat saya berusaha menyelamatkan, seolah kaki saya ada yang menarik. Saya tidak bisa berbuat apa-apa lagi,” tuturnya.

Usai bercerita, tanpa terasa matanya memerah. Air matanya pun turun membahasi pipinya. Suara tangisannya tak terdengar. Matanya kosong. Salah seorang kerabat yang didekatnya, berupaya meminta agar wartawan menghentikan wawancara karena kondisi Cipieng yang tak stabil.

Di rumah duka, persiapan untuk melaksanakan prosesi Fardu Kifayah terlihat. Namun, karena menurut keterangan bahwa keempat jenazah telah dimandikan, maka keempat jenazah langsung dibawa ke Masjid Nurul Iman Pasar III Tembung untuk disalatkan.

Tepat pukul 12.26 WIB, semua korban disalatkan oleh puluhan warga dan pelayat. Prosesi salat jenazahnya, dilakukan seusai Salat Zhuhur.

Pada pukul 13.05 WIB, keempat korban kembali ditandu keluar masjid untuk dibawa ke tempat peristirahatan terakhir di pekuburan Pasar IV Tembung menggunakan mobil ambulans yang masih menunggu.

Ratusan warga dan pelayat, bahkan orang yang tengah melintas pun ikut mengantarkan korban ke pekuburan. Pukul 13.12 WIB, dua ambulans yang membawa empat jenazah tersebut tiba di pekuburan.

Di pekuburan, satu liang lahat untuk keempat korban telah selesai disiapkan. Satu persatu, dimulai jasad Almarhumah Desi Indriani tepatnya pukul 13.15 WIB dimasukkan ke liang lahat. Kemudian disusul secara berurutan jenazah Yuni Sipiani, Rendy dan Dimas.

Saat ke empat jenazah tersebut satu per satu dimasukkan ke liang lahat, Cipieng tak kuasa menahan kesedihannya. Dia menangis, air matanya kembali keluar. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, akhirnya Cipieng didudukkan di sebuah gubuk di area pekuburan itu.

Di gubuk itu, Cipieng tak henti-hentinya menitikkan air matanya dan sesekali berbicara dengan bahasa Padang dengan kerabatnya. Dan sesekali kerabatnya menyeka air mata Cipieng dengan handuk kecil berwarna biru.
Sebelumnya, dari pantauan Sumut Pos di rumah duka, tak terlihat satu pun pihak ALS yang datang ke rumah duka. Untungnya, ada seseorang petugas Jasa Raharja Sumut mendatangi keluarga korban.
Kepada wartawan, petugas Jasa Raharja Sumut bernama Fauzi Rizal Lubis menjelaskan, pihak Jasa Raharja Sumut mengeluarkan klaim asuransi kepada setiap korban meninggal sebesar Rp25 juta. Untuk empat korban jadi Rp100 juta.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Humas Poldasu AKBP Raden Heru Prakoso menjelaskan, dari ke-14 korban meninggal, khusus Adinda Pratiwi ditemukan Senin (27/6) pukul 08.00 WIB dan Refki Anugerah pukul 10.30 WIB.
Dijelaskannya, korban didominasi perempuan dan anak-anak. Sebab, sebelum bus tersebut masuk jurang sebagian penumpang khususnya laki-laki dewasa diminta supir dan kernet agar turun supaya beban kendaraan tidak terlalu berat. Sebab, jalanan mendaki dan licin akibat baru turun hujan.

Dijabarkan Heru, kronologis peristiwa maut tersebut berawal sekira delapan kilometer sebelum Aek Lotung, bus sempat mogok, Sabtu (25/6) kira-kira pukul 01.00 WIB. Kemudian diperbaiki dan mendekati Aek Lotung, supir meminta sebagian dari 65 penumpang turun agar beban bus tidak terlalu berat sebab jalanan mendaki. Beberapa penumpang terdiri dari kaum lelaki dewasa turun dan bus mulai mendaki jalanan yang licin. Di tengah jalan, bus tak kuat melanjutkan perjalanan dan kendaraan mundur hingga tercebur ke sungai. “Seluruh korban tewas akibat tenggelam dan saat ini kita fokus mencari keberadaan supir dan kernet yang diduga melarikan diri pasca peristiwa itu,” tegasnya.

Informasi sebelumnya menyebutkan, kondisi mobil sudah mengalami kerusakan sebelum berangkat dari Medan tetapi sebelumnya telah diperbaiki. Selain itu, sparepart juga dibawa untuk mengantisipasi kemungkinan kerusakan terulang. Keterangan lain juga menyebutkan, bus tersebut mengalami kerusakan pada as roda belakang.(ari)

Mahkamah Internasional Perintahkan Tangkap Kadhafi

Terlibat Pembunuhan dan Penganiayaan

DEN HAAG – Misi udara pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Libya genap 100 hari, Senin (27/6). Bersamaan dengan itu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap Pemimpin Libya Muammar Kadhafi dan dua kroninya. Yakni Saif al-Islam dan Abdullah al-Senussi.

Dalam dokumen resmi yang dibacakan saat sidang hearing kemarin, Hakim Sanji Mmasenono Monageng menyebut Kadhafi, Saif dan Senussi sebagai penjahat perang. Ketiganya diyakini sebagai dalang kekerasan yang mewarnai krisis politik dalam negeri Libya selama empat bulan terakhir. “Hari ini (kemarin), mahkamah internasional menerbitkan surat perintah penangkapan untuk Muammar Kadhafi dan dua orang dekatnya,” kata hakim perempuan asal Botswana tersebut.

ICC yakin, Kadhafi bersama putra kedua dan saudara iparnya  sengaja memerintahkan pembunuhan, penganiayaan, penangkapan dan pemenjaraan ratusan warga sipil pada 12 hari pertama Revolusi Libya. “Setelah itu, mereka berusaha keras menutupi kejahatannya dengan berbagai rekayasa,” ujarnya seraya menyebutkan sudah mengantongi bukti. Salah satunya adalah pernyataan dari orang dekat Kadhafi terkait revolusi sipil di Tunisia dan Mesir yang berhasil mendongkel rezim lalim. Konon, tokoh nyentrik itu menerapkan kebijakan keras untuk mencegah keberhasilan revolusi sipil Libya.  “Korban kebijakan represi itu mencapai ratusan jiwa. Semuanya warga sipil,” imbuhnya mengutip pernyataan tertulis Jaksa Ketua Luis Moreno-Ocampo.

Monageng yakin, Kadhafi pasti terlibat dalam pembantaian dan pembunuhan warga sipil Libya. Apalagi, Saif dan Senussi menjadi tangan kanannya, memegang peranan penting dalam pemerintahan. “Kadhafi adalah pemimpin Libya yang memiliki kekuasaan absolut atas militer. Dia pasti terlibat,” tegasnya.

Mendengar keputusan ICC kemarin, Perdana Menteri (PM) Inggris, David Cameron langsung bereaksi. Dia mengimbau seluruh politisi Libya dalam rezim Kadhafi untuk sesegera mungkin meninggalkan Sang Brotherly Leader. (ap/afp/hep/jpnn)

Setengah Jam Ikut Sidang, Langsung Keluar

PHNOM PENH- Sidang kasus pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM) dengan terdakwa sejumlah mantan petinggi Khmer Merah kembali dihelat di Kamboja, Senin (27/6). Empat terdakwa membantah semua tuduhan yang dijatuhkan kepada mereka.

Beberapa tuduhan yang dialamatkan kepada mereka diantaranya, pembunuhan massal dan kejahatan perang terhadap 2 juta orang pada periode 1975-79. Korban tewas akibat kelaparan, kerja paksa, penyiksaan, dan dibunuh.  Semua terdakwa menolak semua tuduhan, termasuk pembunuhan massal, terkait dengan pembantaian rakyat Vietnam serta etnis Muslim, Cham.   Nuon Chea, tangan kanan pemimpin tertinggi Khmer Merah, Pol Pot meninggalkan ruang sidang setelah menolak hasil investigasi atas kasus tersebut dan memprotes proses hukum terhadapnya. Hanya 30 menit, Chea duduk di kursi pesakitan sebelum meninggalkan sidang.  “Saya tidak senang dengan persidangan ini,” sergah Nuon Chea (84), sebelum kembali ke ruang tahanannya. Terdakwa diperbolehkan tak menghadiri sidang jika tak mau bekerja sama.
Bekas menteri urusan sosial Ieng Thirith dan suaminya, mantan menteri luar negeri Ieng Sary, diijinkan meninggalkan ruang sidang karena alasan kesehatan. Tertinggal hingga sidang usai hanyalah, mantan kepala presidium Kamboja, Khieu Samphan.

Semua terdakwa, berusia antara akhir 70 an dan 80an, menderita berbagai penyakit. Ada kekhawatiran bahwa mereka tak akan mampu bertahan hidup hingga vonis dijatuhkan.  (cak/jpnn)

Thaksin Pulang, Abhisit Ketakutan

BANGKOK- Menjelang Pemilu pada 3 Juli mendatang, Perdana Menteri (PM) Thailand, Abhisit Vejjajiva mulai umbar kekhawatirannya. Pasalnya, negeri gajah putih itu akan kedatangan mantan PM Thailand dari partai oposisi yang selama ini hidup di pengasingan, Thaksin Shinawatra.

Kekhawatiran pemerintah Thailand lebih pada kemungkinan oposisi memenangkan pemilu dan Thaksin akan diampuni dari semua dakwaannya. Hasilnya, Thaksin bisa pulang dari pengasingannya dengan bebas dan penuh kemenangan. Dikutip dari wawancara dengan program BBC HARDtalk, Abhisit terang-terangan menuding Thaksin harus bertanggung jawab, karena telah menghasut kelompok kaus merah dalam bentrok berdarah dengan militer tahun lalu.

Abhisit menambahkan dalam kampanyenya oposisi selalu menyebut keterkaitan dengan Thaksin. Jika oposisi memenangkan pemilu tak serta merta mendahulukan kepentingan Thaksin ketimbang kepentingan rakyat dan negara. (bbc/bbs/jpnn)

Oposisi Syiria Bahas Politik Perdamaian

DAMASKUS- Sekitar  200 aktifis oposisi Syria menghadiri pertemuan untuk membahas transisi politik damai di Damaskus, Senin (27/6). Pertemuan seperti itu baru pertama dihelat sejak demonstrasi anti pemerintah pecah Maret lalu.

Sebagian aktifis yang hadir adalah mentan tahanan politik. Mereka tidak mewakili partai politik dan mengklaim bukanlah aktifis yang ikut ambil bagian dalam demonstrasi anti pemerintah beberapa bulan terakhir. Otoritas Syria menyatakan telah diberitahu tentang pertemuan tersebut dan tidak melarangnya. Namun tidak akan ada perwakilan pemerintah di sana.

Para peserta pertemuan menyatakan, tidak akan mengajukan kesepakatan apapun kepada pemerintah. Mereka hanya ingin kekerasan dan pembunuhan dihentikan. Panitia pelaksana pertemuan, Lu”ay Hussain, mendapatkan kesempatan berpidato di hari pertama kemarin. Dia menyatakan pertemuan tersebut adalah momen luar biasa dan belum pernah terjadi dalam beberapa dekade terakhir.

“Mereka yang hadir tidak bersenjata, karena mereka bukan teroris atau pelaku sabotase,” ujarnya merujuk pada pernyataan Presiden Assad, yang sebelumnya mensinyalir, demonstrasi rakyat telah disabotase oelh pihak tak bertanggung jawab. Dalam pidatonya, Hussain menyatakan, sistem tirani harus dihentikan.

Muncul kekhawatiran di pihak sejumlah aktifis oposisi yang takut bahwa penyelenggaraan pertemuan tersebut, di tengah terjadinya kekerasan dan sikap represi militer, bisa dijadikan pembenaran bagi rezim Assad untuk melanjutkan tindakannya.

“Deklarasi koalisi Damaskus, oposisi utama di Syria, telah menyatakan menolak pertemuan tersebut,” jelas Malik al-Abdeh, redaktur di Barada TV, sebuah kanal TV oposisi Syria kepada BBC. Dia menambahkan, pemerintah justru senang dengan adanya pertemuan tersebut.

“Dalam pertemuan itu, memang ada 3-4 tokoh yang pernah dipenjara karena beroposisi. Tapi di luar itu, saya melihat dalam daftar kehadiran peserta, tidak ada yang dikenal sebagai tokoh oposisi,” tambahnya.
“Jadi jelas ini bukan pertemuan oposisi. Ini hanya pertemuan para intelektual yang membahas masa depan Syria. Saya harus menekankan ini, pertemuan tersebut berada di bawah pengawasan ketat militer Syria,” tegasnya. (cak/jpnn)

Putri Ruyati Nangis di Komnas Perempuan

Ingin Jenazah Ibu Dipulangkan

Jakarta – Air mata putri sulung Ruyati, Een Nuraeni, jatuh bercucuran saat meminta agar jenazah sang ibu yang dihukum pancung di Arab Saudi dipulangkan ke Tanah Air. Een berharap tidak ada TKI yang dipancung lagi.
Een didampingi Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah, menyambangi
Komnas Perempuan, di Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (26/6).

Een mengenakan baju muslim warna merah bermotif bunga-bunga dengan kerudung warna merah. Mereka diterima Ketua Komnas Perempuan, Yuniarti Chuzaifah dan komisioner Komnas Perempuan Tumbu Saraswati.
Een menumpahkan unek-uneknya. Ia ingin jenazah ibunya cepat dipulangkan.

“Kalau memang mau menjalankan hukum Islam, majikan pun yang membunuh harus dihukum pancung. Jangan hanya berlaku pada TKW dan buktikan bahwa mereka sudah dipancung. Itu baru adil,” kata Een sambil menangis tersedu.

Een meminta para majikan diminta tidak meremehkan para pembantu. “Manusia siapa pun kalau diinjak pasti marah. Untuk Indonesia, hentikan saja pengiriman TKW. Jangan sampai ada yang dipancung lagi. Cukup ibu saya yang terakhir,” ujarnya.

Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah, meminta pemerintah memberikan penjelasan tentang proses hukum Ruyati dan hak keluarga mengenai proses pemulangan jenazah dipenuhi. “Orang yang meninggal di luar negeri, keluarga berhak untuk mengambil jenazah,” kata Anis.

Menanggapi hal ini, Ketua Komnas Perempuan, Yuniarti Chuzaifah akan menyurati raja di Arab untuk pengampunan TKI yang lain. “Terkait dengan Ruyati, hak korban dan keluarga adalah hak untuk mendapatkan kebenaran dan keadilan,” kata Yuniarti.

Menurut dia, keluarga berhak untuk mendapatkan jenazah Ruyati dan berhak tahu di mana dan bagaimana bisa dipulangkan. Keluarga juga berhak tahu proses pengadilan sejauh mana korban mendapat pembelaan dan penerjemah pada saat proses pengadilan. (net/jpnn)

Jasad Istri Perwira Polda Kepri Dibawa ke Lampung

Batam- Jasad Putri Mega Umbo (25) istri Kompol Mindo Tampubolon perwira Polda Kepri rencananya Selasa (28/6) hari ini, akan dibawa pulang ke Lampung. Polisi telah menetapkan dua orang tersangka dalam kasus ini.

“Rencananya hari ini jasad korban akan dibawa ke kampung halamannya di Lampung. Kita masih terus menyelidiki kasus ini,” kata Kabid Humas Polda Kepri, AKBP Hartono saat dikonfirmasi, Senin (27/6).

Menurut Hartono, motif dominan pembunuhan Putri adalah ingin menguasai harta benda. Namun, polisi terus mengembangkan motif ini.

“Untuk mengetahui apa sebenarnya motif pembunuhan itu, kita masih terus melakukan penyelidikan,” kata Hartono. (net/jpnn)

Terusik, Batalkan Agenda

Richard Gere

Richard Gere mulai terusik. Bintang Pretty Woman itu merasa tidak nyaman karena agenda spiritualnya di Candi Borobudur terganggu oleh banyak penggemar dan media. Setelah melakukan perjalanan damai dan meditasi, sedianya Gere mengikuti acara penanaman pohon dan berkeliling ke desa-desa wisata dengan menggunakan gajah. Namun, agenda tersebut batal lantaran hingga tadi malam yang bersangkutan masih memilih tinggal di hotel.

“Ya, dia (Richard Gere) memang merasa kurang nyaman. Dia mengatakan ke sini (Borobudur) sebenarnya ingin menikmati liburan, bersantai, dan mendengarkan suara burung,” ujar Direktur Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko Purnomo Siswo Prasetjo saat dikonfirmasi hal tersebut kemarin (27/6).

Saat melakukan perjalanan sipritual, sebenarnya Gere tampak enjoy. Dia mengunjungi Candi Borobudur Minggu (26/6), sekitar pukul 04.30, bersamaan dengan gerimis hujan. (vie/c7/jpnn)