25 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 15098

Bakat Model Sejak Kecil

Kastria Soldiana Elizabeth Hutagaol, Juara Brand Ambassador Natur

Kastria Soldiana Elizabeth Hutagaol menjadi wakil Kota Medan di grandfinal pencarian Brand Ambassador Natur di Jakarta, 13-15 Juli mendatang.

Ria, panggilan akrab akan Kastria Soldiana Elizabeth Hutagaol akan bertarung dengan wakil Yogyakartan Surabaya, Bandung dan Jakarta.

Dalam audisi yang diselenggarakan di Hotel Aston, Sabtu (25/6), Ria berhasil menyisihkan sebanyak 300 peserta yang mendaftar. “Awalnya deg-degan, habis semua peserta memiliki rambut yang indah,” ujar gadis kelahiran Medan 22 tahun lalu itu.

Menurut Ria, awal mendaftar sebagai peserta, rambut Ria hitam dan panjang, tetapi menjelang tahap audisi, Ria berinisiatif memotong rambut nya. “Anehkan mau ikut lomba kecantikan rambut saya potong,” ujarnya sambil ketawa. Ria mengaku sejak SMP dirinya selalu menggunakan produk Natur untuk menjaga kesehatan dan keindahan rambutnya.

Kecintaan Ria pada dunia modeling sudah dimulai sejak kecil, sehingga dia mendapat dukungan penuh dari orangtuanya. “Waktu SMA, sering ikut perlombaan, dan beberapa kali menang,” ujar buah hati pasangan Toga Mulia Hutagaol dan Tiur Maida Manalu.

Kemenangan Ria untuk mewakili Medan menjadi cambuk baginya untuk tetap memelihara dan menjaga keindahan rambutnya, karena baginya rambut tetap melambangkan jati diri seorang wanita. Gadis yang menyukai pria pintar, pekerja keras dan sopan ini tetap menjaga kecantikan dirinya walaupun dirinya tercatat sebagai mahasiswi Politeknik Medan Fakultas Teknik Mesin.

“Tetap jaga, tapi yang standar saja, kan saya masih dibiayai oleh orangtua,” ucapnya.

Menjelang keberangkatan dirinya untuk mewakili Kota Medan dalam ajang Natur Model Search, Ria akan berusaha keras untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan perawatan rambut dan menambah wawasan.

Gadis alumni SMA San thomas 3 ini tetap menjaga diri agar tidak salah pergaulan, dirinya memberikan tips, yaitu menekuni bakat dan memperkuat agama. “Dengan menekuni bakat, ada kegitan positif yang kita lakukan, sedangkan dengan memperkuat agama, maka cobaan yang kita hadapi akan mudah untuk diselesaikan,” tutupnya.
Pemenang tingkat nasional akan menjadi Brand Ambassador dan akan dikontrak eksklusif selama 1 tahun untuk mengembangkan bakatnya. “Natur Model Search akan mencari sosok perempuan Indonesia yang alami, dan pemenangnya akan menjadi Brand Ambassador Natur,” ujar Brand Manager Natur, PT Gondowangi Tradisional Kosmetika, Yudith Effendy. (mag-9)

Satgas TKI Diragukan

Media Arab Sebut Moratorium Pencitraan Pemilu

JAKARTA-Kekompakan berbagai elemen dalam menyelesaikan polemik Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dipertanyakan. Sebab, paska terbongkarnya kebohongan Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa yang menyebut duta besar (Dubes) Saudi Arabia telah meminta maaf, beberapa elemen justru tidak lagi kompak menghadapi masalah ini.

Mulai retaknya kekompakan untuk menyelesaikan kasus TKI itu tentu sangat disayangkan. Sebab, media Arab Saudi mulai melakukan serangan balik terhadap pemerintah Indonesia.

Media Saudi Gazette seperti yang terlihat dalam  onlinenya www.saudigazette.com.sa mengatakan moratorium sarat kepentingan politik.

Media tersebut menuliskan judul Indonesian labor ban politically motivated yang diterjemahkan larangan pengiriman tenaga kerja bermotif politik. Media tersebut menulis pihaknya meragukan keseriusan pemerintah Indonesia, sebab langkah pemerintah untuk membuat moratorium dinilai hanya untuk mencari muka menjelang pemilihan umum.

Chairman of the National Recruitment Committee Saudi Arabian Sa’ad Al-Baddah justru menantang balik pemerintah Indonesia. Dia mengatakan, Indonesia justru bakal rugi kalau melarang pengiriman tenaga kerja. Dikatakan, Indonesia akan kehilangan 6 miliar SR (Saudi Arabiyan Riyal) setara Rp13,7 miliar per tahun kalau melaksanakan moratorium.

Mulai retaknya kekompakan itu teridikasi dari mengendurnya dukungan terhadap dua langkah yang disiapkan pemerintah. Yakni, memoratorium dan rencana pembentukan Satuan Tugas (Satgas) oleh Presiden SBY. Blunder Marty Natalegawa tersebut membuat beberapa elemen seperti kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah.
Mereka khawatir, jika apa yang telah dilakukan pemerintah dalam upaya untuk melindungi tenaga kerjanya hanya isapan jempol belaka. Sebelumnya, kecurigaan itu muncul lantaran jarang ada pendampingan bagi tenaga kerja bermasalah. Harapan sempat muncul saat pemerintah terlihat serius membuat moratorium dan satgas.

Analis kebijakan Publik Migrant Care Wahyu Susilo membenarkan jika sikap Marty Natalegawa bisa menghilangkan kepercayaan publik. Parahnya, hal itu juga berdampak pada kebijakan pemerintah lain. Dia akhirnya meragukan keseriusan presiden untuk membentuk Satgas. “Setiap menghadapi masalah dengan TKI, selalu membentuk Satgas,” ujarnya.

Menurutnya, presiden harus mengembalikan kepercayaan publik dengan mulai bersikap tegas. Seperti mengatakan Dubes Arab Saudi dalam 24 jam sudah harus angkat kaki dari Indonesia. “Apa yang dilakukan SBY tidak ada bedanya dengan orang lain yaitu mengecam. Kalau berani mengusir dubes, presiden baru diacungi jempol,” imbuhnya.
Langkah tersebut menurutnya penting. Sebab, selama ini pemerintah dinilai belum mampu menunjukkan political action yang mengarah tajam pada pokok permasalahan. Wahyu menilai, apa yang dilakukan SBY saat ini dinilai klise dan mengulang langkah yang tidak terbukti efektif mengatasi masalah.

Sekjen Asosiasi Perusahaan Jasa TKI (Apjati) Rusdi Basalamah mengatakan pembentukan Satgas adalah lagu lama. Selama ini, terbukti tdak bisa menyelesaikan masalah dengan kongkrit. Dia malah menagih rekomendasi Satgas yang diketuai Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) yang sudah berjalan lima bulan lalu.

Satgas yang disinggung Rusdi adalah Satgas Pembenahan TKI yang dibetuk lima bulan lalu. Dugaan pembohogan Marty dan tidak jelasnya kinerja Satgas membuatnya pesimis dengan langkah pemerintah. “Titik beratnya jangan pada MoU saja, pembenahan menyeluruh di dalam negeri harus dilakukan,” urainya.

Moratorium atau Satgas harus direncakan dengan matang karena menurut data Apjati, Saudi Arabia masih menjadi favorit para TKI. Tercatat, setiap bulannya Indonesia bisa mengirimkan hingga 18 ribu tenaga kerja baru ke Arab. “Sampai hari ini, Saudi masih urutan satu pilihan calon TKI ke luar negeri,” tandasnya.

Terpisah, Komunitas Solidaritas Perempuan (SP) juga demikian. Mereka melihat program yang bakal dilaksanakan pemerintah kurang tepat. Apalagi, beberapa hari lalu SP kedatangan TKI bernama Rosita yang berhasil lolos dari hukum pancung. Selama satu tahun, Rosita tidak mendapat pendampingan sama sekai dari pemerintah.

Staf penanganan kasus buruh migran SP Vicky Sylvanie mengatakan pendampingan itu seharusnya jadi misi utama pemerintah. Sebab, saat ini masih banyak TKI bermasalah yang belum mendapat pendampingan secara maksimal. Termasuk kasus Rosita yang kini ditanganinya, Kemenlu malah sempat tidak tahu jika yang bersangkutan sudah di Indonesia. “Saat ini Rosita masih terancam pancung karena status hukumnya mengambang,” ucapnya.

Ketua Badan Eksekutif Nasional SP Risma Umar menambahkan, moratorium dikhawatirkan bisa menambah jumlah pengangguran jika tidak digarap dengan serius. Disamping itu, arus migrasi buruh Indonesia ke luar negeri secara ilegal potensinya makin tinggi. “Kebijakan moratorium di saat maraknya PHK dan sulitnya lapangan kerja kurang tepat,” jelasnya.

Dia berharap Presiden SBY lebih mengedepankan sistem perlindungan buruh migran Indonesia dengan perspektif HAM dalam menyelesaikan kasus yang ada. Karena moratorium yang dipaksakan dan tidak diatur jelas bisa memasung hak warga negara untuk mendapatkan pekerjaan. “Hak asasi buruh untuk bermigrasi juga dicederai,” ungkapnya.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar di Jakarta kemarin (25/6) menjelaskan, instruksi presiden moratorium dan pembentukan satgas jalan terus. Tudingan jika telah terjadi pembohongan publik terhadap hasil diplomasi RI dengan Arab Saudi, dia sebut tidak akan mengganggu instruksi SBY itu.

“Insya Allah Senin depan Satgas sudah terbentuk dan memulai rapat-rapat penting,” ucap dia pada sebuah diskusi di stasiun radio swasta. Satgas tersebut, bakal dipimpin oleh pejabat eselon I Kemenakertrans. Dengan pembentukan Satgas ini, Muhaimin mengatakan merupakan sebuah bentuk keseriusan perlindungan TKI di luar negeri. “Kami tetap serius untuk menjadi lebih baik,” kata dia.

Diantara tindakan awal yang bakal dilakukan Satgas ini adalah, metakan 303 WNI yang terancam hukuman mati di luar negeri. Muhaimin menjelaskan, sebagian besar dari WNI tersebut bukan TKI. Tapi, tetap menjadi sasaran satgas untuk dibebaskan dari jeratan eksekusi hukuman mati. Menurut Muhaimin, perkembangan proses hukum dari seluruh WNI tadi beragam. “Ada yang sudah sampai proses kasasi, dan ada juga yang sedang meminta permohonan maaf keluarga korban,” ucap Muhaimin.

Muhaimin menjelaskan, kasus Ruyati ini harus menjadi pecut untuk memperbaiki sistem penempatan TKI. Saat kebijakan moratorium pengiriman TKI ke Arab Saudi yang mulai dijalankan 1 Agustus depan, Muhaimin berjanji bakal mengadakan perbaikan internal. “Kami juga bakal fokus menggarap penandatangan MoU dengan Arab Saudi,” papar menteri asal PKB itu.

Muhaimin juga berpesan kepada pemerintah mulai tingkat desa hingga kabupaten atau kota basis-basis TKI. Dia berharap, supaya benar-benar memantau kesiapan calon TKI. “Jika benar-benar belum siap, jangan berangkat dulu,” katanya.

Sementara terkait ancaman boikot pembahasan anggaran Kemenaknertrans oleh Komisi IX, menurut Muhaimin tidak ada. “Saya sudah cek, itu hanya letupan-letupan sesaat,” tandasnya. Muhaimin menjelaskan, pihaknya tetap bakal melakukan rapat-rapat dengan Komisi IX. Baik itu rapat tentang anggaran Kemenakertrans tahun depan, atau rapat perlindungan TKI.

Dalam forum tersebut, beberapa kalangan juga masih menilai Muhaimin angkuh. Sebagai kepala institusi pemerintahan yang berkaitan dengan penempatan TKI, Muhaimin masih belum mengucapkan permohonan maaf terkait kasus pemancungan Ruyati. Dia masih bertutur tentang upaya kedepan yang bakal diambil Kemenakertrans untuk memperbaiki sistem penempatan TKI di negara-negara tujuan.

Padahal, tuntutan pemerintah untuk meminta maaf kepada keluarga Ruyati adalah rekomendasi sidang paripurna DPR. Saat ditanya kenapa pihaknya tidak kunjung meminta maaf, Muhaimin hanya tersenyum. Dia terus bungkam sampai meninggalkan forum diskusi itu.

Menurut Wahyu, sikap Muhaimin itu menunjukkan keangkuhan pemerintah. “Belum ada kesadaraan jika kasus Ruyati ini adalah bentuk kelalaian pemerintah,” kata dia. Wahyu menegaskan, pemerintah RI dan  Arab Saudi terlihat sama-sama angkuh tidak mau mengucapkan permohonan maaf kepada keluarga Ruyati. (dim/wan/jpnn)

Senjata Perampok CIMB Niaga Ditemukan Petani Ubi

SERDANG BEDAGAI- Susanto alias Santo (27), warga Dusun III Sarangpuah, Desa Dolok Sagala, Kecamatan Dolok Masihul, Sergai terkejut begitu menemukan sepucuk senjata laras panjang dan sebuah tas pinggang warna hitam, di Blok 40, Afdeling II areal perkebunan sawit PT Socfindo, Bangun Bandar, persisnya di Dusun III, Desa Sarangpuah, Kecamatan Dolok Masihul, Sergai, Sabtu(25/6) sekira pukul 08.30 WIB.

Setelah tas dibuka ternyata ada puluhan butir peluru. Tak pelak pria yang bekerja sebagai buruh tani itupun menemui rekan-rekannya yang sedang mencabut ubi kayu yang berada areal perkebunan kemudian di teruskan Polsek Dolok Masihul. Polisi yang mendapat informasi tersebut kemudian meluncur ke lokasi penemuan dan mengamankan senjata laras panjang AK 47 yang sudah berkarat serta mengamankan puluhan amunisi.

Saat ditemui wartawan di lokasi penemuan, Santo  mengatakan sebelum menemukan senjata tersebut dia mencabut ubi kayu bersama 7 orang rekannya. Tiba-tiba perutnya mulas dan kebelet buang air besar.

“Saat aku hendak buang air besar aku melihat sepucuk senjata laras panjang yang sudah berkarat. Aku juga melihat sebuah tas pinggang berada di dekat senjata tersebut. Melihat hal tersebut aku mengurungkan niat untuk buang air besar dan aku membuka tas pinggang itu, setelah tas itu aku buka aku melihat peluru senjata, aku pun memeberitahukan rekan-rekan ku yang sedang mencabut ubi,” katanya.

Kapolres Serdang Bedagai, AKBP Arif Budiman SiK saat diloaksi penemuan mengatakan, senjata laras panjang AK 47 tersebut buatan Rusia yang beredar bebas di daerah Timur Tengah. Kondisinya sudah berkarat. Senjata itu di duga kuat milik kawanana perampok Bank CIMB Niaga Medan yang tewas disergap di daerah Dolok Masihul, beberapa waktu lalu.

“Kita menduga kuat kalau senjata ini milik kawanan perampok Bank CIM B Medan yang lari ke Dolok Masihul dan saat disergap beberapa bulan lalu mereka bersembunyi di areal tempat penemuan senjata ini. “Barang bukti yang kita amankan berupa 1 pucuk senjata laras panjang AK 47 yang sudah berkarat, 86 butir amunisi kaliber 7,62, 1 buah tas pinggang warna hitam, serta 1 buah handset handphone. Namun karena kondisi senjata yang sudah berkarat sehingga magazin tidak dapat dibuka dan barang bukti tersebut telah kita amakan di Mapolres Srdang Bedagai guna penyidikan lebih lanjut,” kata Arif.(mag-15/lik/smg)

Bertemu Mafia Narkoba Rusia di Penjara

Rosita, TKW yang Berjuang Sendiri untuk Lolos dari Hukuman Pancung

Jika Ruyati adalah TKI perempuan di Arab Saudi yang tewas setelah dihukum pancung, kisah yang dialami Rosita Siti Saadah ini berbeda. Sama-sama dituduh membunuh, Rosita justru berhasil lolos dari hukuman mati itu meski dengan berjuang sendiri. Bagaimana kisahnya?

DHIMAS GINANJAR, Jakarta

Ketika berbincang dengan Jawa Pos (grup Sumut Pos), ada yang agak aneh pada diri Rosita. Perempuan 31 tahun itu selalu berusaha menyembunyikan dua tangannya di balik meja. Dia semakin menyembunyikan tangannya ketika dilirik Jawa Pos.

Ada apa dengan dua tanganmu? Ketika ditanya demikian, Rosita tidak langsung menjawab. Tak lama berselang, dengan agak ragu-ragu, dia menunjukkan bagian punggung dua tangannya yang menyerupai bekas kerutan. Seperti bekas luka bakar dan kulitnya tampak mengelupas.

“Luka ini ada sejak saya berada di penjara,” kata Rosita kepada Jawa Pos dan beberapa wartawan lain di markas LSM Solidaritas Perempuan (SP), Jalan Siaga 2, Pejanten Barat, Jakarta, Kamis lalu (23/6).

Saat ditanya penyebab luka bakar di tangannya, Rosita terdiam. Setelah menghela napas panjang, dia menceritakan bahwa luka bakar itu adalah “kenang-kenangan” ketika dia dijebloskan ke penjara Central Jail Fujairah, Uni Emirat Arab. Saat itu Rosita dituduh membunuh kolega sesama TKI Lilis Suryani.

“Luka bakar di tangan ini terjadi karena saat di penjara itu saya bekerja untuk mafia narkoba asal Rusia,” katanya. Dia lantas menceritakan asal muasal kasusnya.

Kisah Rosita bermula pada 15 Oktober 2009 atau empat bulan setelah dia mendarat di Fujairah, Uni Emirat Arab, untuk bekerja sebagai pembantu. Malam itu dia merasa letih yang luar biasa setelah mengurus sepuluh anak majikannya, Yaser Hassan Mohamed Saif.

Rasa lelah itu yang membuat dia tidur terlebih dahulu, meninggalkan Lilis Suryani yang masih terjaga. Lilis adalah teman Rosita sesama pembantu di rumah itu.

Ketika sedang enak-enaknya tidur, tiba-tiba Rosita terbangun setelah mendengar teriakan Lilis. Saat membuka mata, Rosita melihat sosok pria tinggi sedang melonggarkan bola lampu hingga padam.

Sesaat setelah suasana kamar menjadi gelap, tiba-tiba ada yang membekap mulutnya. Orang yang membekap mulut Rosita itu mengancam agar tidak berteriak jika tidak mau dibunuh. Setelah orang yang mengancam itu pergi, Rosita mencoba memanggil Lilis. Karena tidak ada sahutan, dia merasa ada sesuatu pada temannya itu. Rosita memilih mencari bantuan ke kamar majikannya.

“Tolong, ada laki-laki masuk ke kamar,” teriak Rosita saat itu sambil mengetuk pintu kamar majikannya. Anehnya, saat membuka pintu kamar, sang majikan malah menyuruh Rosita membuka pintu rumah. Majikannya berkata, polisi sudah ada di depan. Kedatangan polisi awalnya membuat Rosita lega. Namun, dia bingung bukan kepalang saat polisi tersebut malah membawanya ke rumah sakit. Di sana dia diperiksa apakah telah terjadi perzinahan. “Saya kaget saat di rumah sakit karena di sana baru tahu bahwa Lilis telah meninggal,” tuturnya.

Saat itu di benak Rosita banyak muncul pertanyaan. Mengapa Lilis meninggal? Lantas, siapa pria yang membekap mulutnya dan mengancamnya? Apakah pria itu yang membunuh Lilis? Belum mendapatkan jawaban atas beberapa pertanyaan itu, Rosita bertambah kaget ketika dirinya dijebloskan ke penjara. Di dalam penjara, polisi meminta dia mengaku telah membunuh Lilis. “Tentu saja saya kaget. Saya katakan bahwa saya tidak membunuh Lilis,” tandasnya.
Pemeriksaan berlanjut hingga mendatangkan majikan dan anak majikannya yang bernama Abdullah. Rosita lantas ingat, pada malam terbunuhnya Lilis, dirinya melihat Abdullah secara sepintas. Begitu anak majikannya yang berusia 15 tahun itu dipulangkan, dia mulai mendapat titik terang kasus tersebut.

Ibu satu anak itu menduga, pembunuhan itu muncul karena masalah cinta. Dia menduga, Abdullah menyukai Lilis yang seumuran dengannya. Tetapi, mengapa Lilis dibunuh? Masih belum ditemukan alasannya. “Yang saya yakin, dia (Abdullah, Red) terlibat pembunuhan,” ucapnya.

Dia lantas mengadu kepada polisi bahwa Abdullah adalah kekasihnya dan tahu pasti tentang pembunuhan itu. Dia terpaksa berbohong kepada polisi karena dengan cara itulah Abdullah bisa diseret ke kantor polisi lagi. Ternyata dugaannya benar, anak majikannya itu lantas dipanggil dan diperiksa. Dari pengakuan Abdullah, dua temannya yang ikut membunuh terseret juga. Akhirnya, tiga orang itu dipenjara dan menjalani persidangan hingga kini. “Tapi, saya masih dipenjara karena dianggap bersekongkol,” kenang perempuan kelahiran 1 Mei 1980 itu.

Nah, tiga bulan dalam penjara itulah dia berkenalan dengan mafia narkoba Rusia. Rosita menolak membeberkan nama mafia tersebut. Dia hanya menyebut orang Rusia itu adalah salah seorang penjahat yang paling disegani di antara tahanan. “Dia semacam ketua di penjara itu. Saya sampai ditawari kerja dengannya,” ungkapnya.
Pekerjaan itu tentu bukan mengedarkan narkoba di penjara. Tetapi, dia diminta untuk mencuci baju orang Rusia tersebut. Tawaran pekerjaan itu muncul lantaran orang Rusia itu merasa kasihan melihat Rosita tidak memiliki uang. “Saya diberi gaji 200 dirham (setara Rp467 ribu) sebulan,” jelasnya.

Luka bakar itu didapat karena dia kerap merendam tangannya di air yang berisi detergen dalam waktu lama dan rutin. Pekerjaan itu terus dilakukan selama dia di penjara sekitar 17 bulan. “Tiga bulan awal saya menganggur lumayan dapat uang,” tuturnya.

Dia hampir kehilangan harapan ketika sudah mendekam di penjara selama setahun. Sudah tiga kali dia disidang atas tuduhan pembunuhan. Hingga akhirnya, petugas dari KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) datang ke penjara tersebut untuk melakukan pendataan rutin.

Ketakutan luar biasa dia rasakan saat petugas KBRI mengatakan bahwa dia terancam dipancung. Alasannya, Rosita menjadi satu-satunya terdakwa dalam dugaan pembunuhan Lilis. Seketika itu pikirannya kalut, bayangan putra dan suaminya di kampung halaman tidak bisa hilang dari ingatannya.

Dia kecewa dengan perwakilan KBRI yang datang terlambat, yakni setahun setelah dia dipenjara. Tidak hanya itu, pengacara yang disediakan pun berasal dari Mesir sehingga dia kesulitan berkomunikasi. “Saya benar-benar kecewa mendapat perlakuan seperti itu,” jelasnya.

Pada 11 Juni lalu menjadi hari bersejarah bagi Rosita. Majelis hakim Fujairah menyebut tidak ada bukti yang menyatakan dirinya sebagai pembunuh. Karena itu, dia hanya diganjar hukuman penjara enam bulan. “Karena saya sudah dipenjara 20 bulan, saya langsung diberi tiket ke Indonesia,” katanya.

Tiket yang diberikan oleh polisi itu disebutnya sebagai permintaan maaf karena sudah mengurung Rosita 20 bulan. Berbekal Rp300 ribu yang didapat dari polisi, dia langsung terbang ke Indonesia. Sampai di Karawang, kampung halamannya, dia bertemu dengan berbagai pihak yang bersimpati kepadanya.

Beberapa hari kemudian dia mendatangi Kementerian Luar negeri (Kemenlu). Anehnya, Kemenlu tidak tahu bahwa Rosita sudah pulang. Bahkan, petugas sempat ragu bahwa yang datang itu adalah Rosita. “Orang Kemenlu telepon ke KBRI. Katanya saya baru bebas enam bulan lagi,” tandasnya.

Staf penanganan kasus buruh migran LSM Solidaritas Perempuan Vicky Sylvanie mengatakan, pihaknya bakal mengawal Rosita hingga status hukumnya selesai. Sebab, statusnya masih menggantung. Apakah dia bebas murni, bersyarat, atau yang lain. “Saat ini sidang pembunuhan Lilis masih berjalan di sana,” ucapnya. (c2/kum/jpnn)

4 Jaksa Lolos Seleksi Administrasi

Calon Pimpinan KPK

JAKARTA- Tiga calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari Kejaksaan Agung (Kejagung) berhasil melewati seleksi tahap administrasi. Mereka adalah mantan Kajati Jawa Timur Zulkarnaen, mantan Kajari Poso KRH Badri, dan Kajati Sumatera Barat Bagindo Fahmi.

“Kami berdoa teman-teman lolos sampai seterusnya agar di KPK ada perwakilan penegak hukum,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapspenkum) Kejagung Noor Rachmad di Jakarta, kemarin (25/6).

Noor mengungkapkan, komitmen KPK dan Kejagung sejatinya sama. Yakni memberantas korupsi. Karena itu, dia yakin lolosnya para jaksa ke tahap selanjutnya justru akan memperkuat KPK. Dia menampik anggapan bahwa para jaksa yang mendaftar ke KPK adalah untuk “mengkondisikan” KPK.

“Tidak ada itu semua. Sama sekali tidak ada kecemburuan antarpenegak hukum. Kita semua sama-sama menegakkan hukum. Kalau Kejagung terwakili kan KPK akan lebih kuat,” kata mantan Kajati Gorontalo ini. Selain itu, calon dari jaksa lebih unggul karena memiliki pemahaman praktis dalam pemberantasan korupsi.

Di bagian lain Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengatakan dirinya sangat mengapresiasi kinerja panita seleksi pimpinan KPK yang selama ini tengah bekerja untuk memilih delapan calon pimpinan KPK sampai pada tahap administrasi. “Saya lihat integritas pansel selama ini bagus. Jadi siapapun nanti yang dipilih, itu memang terbaik,” katanya Mahfud.

Dia juga berharap kepada siapapun yang terpilih nanti agar semakin memperkuat KPK. Selain itu, para pimpinan KPK nantinya tidak perlu minder dengan anggapan bahwa KPK banyak yang mengintervensi. “Saya tahu selama ini KPK memang sangat berhati-hati. Sebab, kalau sudah menersangkakan orang tidak boleh mundur,” imbuhnya.
Mahfud lalu berpesan agar semua orang-orang yang dinyatakan lolos dalam seleksi administrasi mempersiapkan sebaik-baiknya dalam menghadapi rangkaian tes di tahap selanjutnya. Dia lantas menyoroti orang-orang yang pernah gagal dalam proses seleksi pimpunan KPK dalam periode sebelumnya.

Bambang Widjojanto misalnya. Mahfud berharap agar pria yang akrab disapa BW ini mendapatkan prioritas tersendiri dari pansel. Menurutnya BW adalah salah satu kandidat yang terbaik. Dia mengaku sudah mengenal BW sejak muda saat masih bekecimpung di dunia lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan Lembaga Bantuan  Hukum (LBH).

“Dia punya integritas yang baik dan pemberani. Orang-orang seperti dia yang kita butuhkan,” ucapnya. Nah untuk itu, Mahfud berharap agar pansel memberikan prioritas kepada BW. Apalagi dalam seleksi pimpinan KPK pada periode sebelumnya BW selalu lolos di tes yang dilakukan pansel dan selalu gagal saat di DPR. “Ini kan menimbulkan image DPR takut dengan BW,” ucapnya.

Seperti yang diketahui, Jumat (24/6) lalu Pansel pimpinan KPK mengumumkan ada 142 nama yang dinyatakan lolos seleksi administrasi. Semua peserta yang lolos itu akan menjalani ujian makalah pribadi dan makalah kompetensi yang akan dilaksanakan pada Senin 25 Juli mendatang. (aga/kuh/dim/jpnn)

Ternyata Nikah Siri

Beredar, Foto Pernikahan Wali Kota Gila Kawin

BOGOR-Setelah menikah dengan Wali Kota Bogor Diani Budiarto, Siti Indriyani kini menempati rumah mewah di Blok Panoramo, Perumahan Bogor Nirwana Residence, Kota Bogor, Jawa Barat.

Pantauan di lapangan, Sabtu (25/6), penjagaan sangat super ketat dilakukan petugas keamanan di rumah baru Wali Kota Bogor tersebut. Satu per satu warga yang hendak masuk ke perumahan mewah tersebut diperiksa. Bahkan para wartawan tidak diperkenankan masuk ke kompleks perumahan.

Selidik punya selidik ternyata pernikahan keempat Wali Kota Bogor Diani Budiarto dengan gadis berusia 19 tahun yang dilangsungkan Kamis 23 Juni lalu diduga kuat di bawah tangan alias kawin siri.

Kepala KUA Bogor Selatan H Dadang mengaku tidak menerima laporan pernikahan pasangan Diani Budiarto dengan Siti Indriyani pada Kamis lalu. Pihaknya baru mengetahui pernikahan tersebut melalui media massa. Menurutnya, kemungkinan pernikahan yang dilakukan Diani Budiarto merupakan pernikahan siri.

“Karena istri resminya yang tercatat di Kantor Urusan Agama bernama Fauziah,” ungkapnya di Bogor.
Meskipun Wali Kota Bogor Diani Budiarto memang gila kawin dan memiliki tiga istri. Tapi, orang nomor satu di Kota Bogor, Jawa Barat itu tidak bisa dikenai sanksi karena bukan lagi berstatus PNS. Namun Diani bisa saja dipolisikan oleh istrinya.

“Secara hukum dia tidak bisa kena (sanksi) karena berpoligami, tapi dia bisa kena kalau ada pelaporan dari istrinya,” kata Irianto, Ketua LSM Barisan Monitoring Hukum (BMH) yang berbasis di Bogor, Sabtu (25/6).

Irianto mengatakan, Diani bisa dilaporkan dengan Pasal 384 KUHP oleh istrinya jika benar menikah lagi tanpa izin. Namun sekali lagi, hal itu hanya bisa dikenakan jika istrinya tidak terima dan melaporkan.
“Kalau istrinya pasrah-pasrah saja ya tidak akan kena,” kata Irianto.

Lantas bagaimana dengan pernikahan ketiga Diani, atau pernikahan sebelum dengan Siti Indriyani, ketika Diani masih berstatus PNS? Hal itu pun rupanya juga tidak bisa menjadi persoalan hukum. Menurut Irianto, saat hal itu diketahui dan heboh di publik, Diani sudah tidak lagi berstatus sebagai PNS.

“Kan baru ketahuan sekarang, dan kita tidak tahu apakah menikah resmi atau tidak. Jadi dia tidak bisa kena,” kata Irianto.

Sementara, PKS sebagai salah satu partai yang mengusung Diani menjadi Wali Kota Bogor menilai hal ini bukan pelanggaran yang bisa membuat Diani kehilangan jabatannya. “Nggak bisa, itu kan nggak melanggar hukum, juga nggak melanggar hukum agama. Kecuali kalau ada yang dilanggar,” ujar Wasekjen PKS, Mahfudz Siddik.

Sementara itu kemarin, foto pernikahan keempat Wali Kota Bogor Diani Budiarto beredar. Foto mereka berdua, yang diterima terbatas oleh beberapa kalangan. Para wartawan di Bogor juga mendapatkan foto pasangan ini, Sabtu (25/6). Rupanya, foto ini didapatkan dengan memotret undangan pernikahan Diani-Siti.

Entah siapa yang membuat foto ini pertama kali. Namun foto ini segera beredar di kalangan terbatas. Kemungkinan, pembuat foto adalah salah satu undangan Diani, sehingga dia bisa mendapatkan foto Diani-Siti yang ada di undangan.
Kesan foto ulang dari undangan sangat kentara karena foto mereka berdua tertutup tulisan khas undangan perkawinan muslim yang menyitir surat Ar-Ruum. Dalam foto itu, Diani tampak duduk sambil memakai jas warna gelap. Siti berkebaya kuning berdiri di sampingnya dengan tangan kiri memeluk Diani.

Tidak salah rupanya komentar sejumlah kolega dekat Diani. Siti memang tampak cantik. Kulitnya putih dengan badan ramping dan tampak tinggi semampai. Senyum tersungging dari bibir kedua pasangan yang tampak berbahagia ini.
Sebelumnya, Kepala Bagian Humas Pemkot Bogor Asep Firdaus mengaku, tidak benar kalau istri wali kota dikatakan ABG. Badannya juga sangat layak jika disejajarkan dengan badan wali kota yang memang besar.
Dalam keterangan pers yang dilaksanakan di sebuah rumah makan di Jalan Salak, Kota Bogor, Jumat (24/6) siang.
Asep Firdaus menjelaskan bahwa berita pernikahan Wali Kota Diani untuk keempat kalinya itu adalah benar. “Wali Kota telah menikah lagi, itu memang benar dan beliau telah sah menikah,” ujar Asep kepada wartawan.

Asep mengatakan, Wali Kota Bogor telah sah menikah, baik secara agama maupun negara. Namun, Asep keberatan dengan sebutan anak baru gede (ABG) terhadap istri Wali Kota tersebut. Menurut Asep, istri yang baru dinikahi Diani tidaklah berusia 18 tahun, tetapi sudah menginjak 19 tahun.

Menurut dia, masalah pernikahan adalah urusan pribadi seseorang. Keputusan yang diambil wali kota, kata Asep, sudah dipikirkan dengan matang. Pernikahan itu sah dan patut diberi apresiasi. Pasalnya, kata Asep, daripada berbuat zina lebih baik dilakukan secara sah, baik agama maupun negara.

“Saya berpendapat bahwa seseorang seperti Diani Budiarto berani terbuka untuk menikah lagi daripada melakukan hal-hal yang negatif. Ini patut dihargai. Lain dari itu, Diani sudah tidak lagi terikat PP Nomor 10 Tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil. Pasalnya, Diani telah pensiun menjadi pegawai negeri sipil sejak empat bulan lalu, walaupun masa jabatannya sebagai wali kota baru akan berakhir pada 2014,” kata Asep.
Seperti diberitakan sebelumnya, Walikota Bogor Diani Budiarto kembali menikah dengan seorang remaja bernama Siti Indrayani (19) sebagai pernikahaan keempatnya. Pernikahaan keempat untuk Diani itu berlangsung dengan pengamanan ketat di Perumahan Bogor Nirwana Residence (BNR). Pernikahan dengan Siti adalah pernikahan keempat untuk Diani. Namun Siti adalah istri ketiga dalam kehidupan berpoligami yang dilakukan Diani. Diani sudah bercerai dengan istri pertama, ketika dia menikahi Fauziah yang kini mendampinginya sebagai Ibu Walikota Bogor. Pada 2004, Diani mulai berpoligami dengan menikahi seorang pengurus organisasi. Lantas pada 2011, istri Diani bertambah menjadi tiga orang. Diani menikahi Siti (19) seorang mantan karyawan kafe di Kemang, Jaksel. (net/bbs/jpnn)

Dhani Janji Bawa Mulan ke Medan

Triad Bius Warga Medan

MEDAN-Triad salah salah satu band papan atas Indonesia meramaikan acara Galan Mild dengan tema The Art Paty sebagai aspresiasi untuk menghibur warga Kota Medan di Lapangan Benteng, Sabtu (25/6) malam. 10 lagu andalan yang sebagaian besar dari album Dewa 19, Triad menyambut warga Medan dengan lagu pembuka berjudul Mustafa Ibrahim yang langsung diterima oleh pengunjung yang sudah memadati lapangan.

Triad yang digawangi oleh Ahmad Dhani, menghipnotis warga Medan dengan lagu keduanya Hancur Hatiku, Dua Sejoli. “Senang sekali bisa menghibur, warga Medan, khusunya Baladewa yang selalu siap menunggu,” ucap Dhani kepada pengunjung, usai menyanyikan tiga lagu.

Sebelum masuk lagu keempat, penonton menjerit histeris saat drumer Triad, Ikmal Tobing bersolo drum yang menggetarkan pangung dengan dentuman permainan double beat drumnya. Yang kemudian dilanjutkan dengan lagu Manusia Paling Sexy, Madu Tiga, Aku Rela membuat penonton kembali bejingkrak dengan tertib.  “Saya sangat bangga dengan Medan yang selalu tertib, mudah-mudahan kami akan selalu tampil di Medan bersama Mahadewa,  Virgin dan Mulan Jamela,” ungkapnya. Tidak lupa lagu berjudul Munajat Cinta, Sedang Ingin Bercinta membuat penonton semakin berjingkrak sambil menjerit mengikuti lagu yang dinyanyikan Ahmad Dhani sebagai lagu penutup. Endric Chandra, Brand Manager Galan Mild mengatakan,  bangga dapat menyelenggarakan sebuah kegiatan yang diharapkan menjadi sumber inspirasi bagi anak muda di Medan. (adl)

Disatukan dalam Temu Kasih

Persekutuan Pelayanan P2R2 Nathania Ministry

Pelayanan Yayasan Nathania Ministry semakin diberkati. Pelayanan Program Pelayanan Rehabilitasi Rohani (P2R2) merupakan salah satu program pelayanan Nathania Theological Seminary yang telah melayani 24 Rumah Tahanan (Rutan) dan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Sumut. Dalam komitmen Nathania Ministry yang telah berkiprah sejak tahun 1993 dan memiliki misi penginjilan dan paduan suara yang melayani di sejumlah negara di dunia ini telah pula mendidik sekitar 7.343 warga binaan di sejumlah Lapas di Sumut.

Dalam rangka persekutuan dengan sesama Hamba Tuhan dan Pelayan P2R2 untuk menyatukan persepsi dalam mencapai hasil terbaik dalam pelayanan digelarlah Temu Kasih 3 selama 3 hari di Mikie Holiday Hotel, Berastagi, Kamis-Sabtu (16-18/06).

Acara yang dihadiri ratusan  Hamba Tuhan dan Pelayan Program Pelayanan Rehabilitasi Rohani ini juga dihadiri Tim Nathania Ministry Choir dari Jakarta yang dikoordinir oleh Jan Silitonga. Selain itu dihadiri oleh alumni mahasiswa Program Pelayanan Rehabilitasi Rohani, Dosen dan Koordinator Lapangan (Korlap). Demikian kata sambutan yang disampaikan oleh Sekjen Nathania Theological Seminary Pdm Edison Sinurat dalam pembukaan Temu Kasih 3 P2R2 pada hari Kamis (16/06).

Pembukaan Temu Kasih diawali dengan ibadah dan pada hari Jumat (17/06) dilanjutkan renungan firman Tuhan dan laporan Korlap P2R2 yang berasal dari 23 Rutan dan Lapas yang tersebar di sejumlah wilayah di Sumut dan diakhiri dengan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) dan kesaksian pujian dari peserta.

Puncaknya diwarnai ibadah pagi dan dilanjutkan dengan presentasi Ketua Yayasan Nathania Ministry Ev Drs Rudy PM Silalahi. Dalam presentasi dan sambutannya ia mengucap syukur pada Tuhan atas kesempatan yang diberikan pada Nathania Ministry untuk melayani kaum termarjinal di penjara. “Ini semua karena  kemurahan Tuhan yang memakai pelayanan ini menjadi berkat bagi yang lain. Pendidikan rohani di penjara merupakan program Nathania Ministry dalam membantu program pemerintah dengan memasyarakatkan warga binaan yang menyelesaikan masa tahanan.”

Setelah itu dilanjutkan kesaksian dari alumni, Dosen dan Korlap Program Pelayanan Rehabilitasi Rohani. Kata sambutan dari Kalapas Pematang Siantar Josep Sembiring mengatakan pelayanan Program Pelayanan Rehabilitasi Rohani telah menciptakan banyak perubahan positip pada anak-anak binaan di penjara, termasuk menciptakan iklim kondusif di penjara.

Kemudian kata sambutan Kakanwil Kem Hum HAM : Balwin Simatupang Bc. IP SH, MH menjelaskan proses pembinaan anak-anak binaan melalui pola kemasyarakatan perlu dilaksanakan dengan sebaiknya. Dalam hal ini salah satu bentuk kepeduliaan Departemen Hukum dan HAM adalah konsep Sumatera Utara sadar hukum yang dicanangkan oleh Menteri Hukum dan HAM.

Ev Drs Rudy PM Silalahi didampingi Pdm Edison Sinurat memaparkan motivasi dalam melayani pendidikan narapidana di penjara adalah ayat firman tuhan dalam Matius 25 : 36 : ketika aku dalam penjara, kamu mengunjungi aku.  (rahel sukatendel)

Perbedaan Itu Indah, Peliharalah

Seminar Sumatera Berdoa

Pembinaan rohani umat kristiani senantiasa diperlukan untuk menambah keimanan dan pertumbuhan rohani. Pembinaan rohani dapat dilakukan dengan banyak cara, diantaranya melalui seminar. Untuk menambah keimanan diharapkan lewat seminar ini umat kristiani memiliki rasa takut akan Tuhan, sehingga mampu menjadi berkat dan terang bagi bangsa dan negara dalam kehidupan sehari-hari.

Seminar pembinaan dan pertumbuhan rohani umat kristiani di Medan Tahun 2011 diadakan pada hari Jumat (24/06) di Restoran Avia Samudera, Medan. Pembicara dalam seminar tersebut Dr Bambang Noorsena (Malang) dan Drs Bukit Tambunan, MAP (Kepala Kesbang Linmas Provsu). Dalam kesempatan tersebut Noorsena menekankan bahwa Alkitab merupakan wahyu yang disaksikan oleh Yesus Kristus. Firman adalah wahyu dan Yesus diberitakan dalam injil. Selain itu roh kudus berbicara melalui gereja kepada orang percaya.

Demikian penjelasan Dr Bambang Noorsena yang didampingi oleh Moderator :  Burhan Sidabariba menanggapi pertanyaan sejumlah penanya dalam seminar pembinaan dan pertumbuhan rohani umat kristiani ini. Menyinggung penyebutan nama Allah atau Jahweh, Noorsena mengatakan itu terserah pribadi orang kristen tapi jangan diklaim dalam menyebutkannya. Sebelumnya Bambang menyampaikan makalahnya: “Perbedaan bukan pertentangan” Upaya historis-teologis memahami latarbelakang multicultural kitab suci yang berusia lebih 3000 tahun.
Drs Bukit Tambunan MAP (Kepala Kesbang Linmas Provsu) menambahkan keberagamaan itu indah dan perbedaan itu juga indah. Jadi kerukunan umat beragama dan kehidupan masyarakat hendaknya tetap terpelihara dengan baik. “Salah satu yang dapat dibanggakan di Sumut adalah kerukunan umat beragama dan masyarakat multi etnisnya,” ujarnya didampingi Moderator Sekretaris Umum Wati Simamora SSos.

Ketua Umum Sumatera Berdoa, JA Ferdinandus, menambahkan perbedaan tidak harus dipertentangkan dalam kehidupan beragama dan kehidupan masyarakat, tapi perbedaan itu harus dipelihara untuk mendatangkan sesuatu yang baik. Karena perbedaan itu anugerah.

Acara yang digelar Sumatera Berdoa ini dihadiri ratusan umat kristiani dari interdenominasi gereja di Sumut, tokoh masyarakat, politisi kristen, pengacara kristen, aktivis kristen, mahasiswa dan pengusaha kristen.

Thema Seminar Sumatera Berdoa dalam pembinaan dan pertumbuhan rohani umat kristiani di Medan Tahun 2011 adalah Perbedaan bukanlah pertentangan dalam menjawab paradoks ayat-ayat alkitab. Sub Thema: Meningkatkan jiwa kegotongroyongan antara sesama anak bangsa berazaskan Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang bermartabat dan menjunjung tinggi nilai-nilai moral.

Ketua Sumatera Berdoa, Pdt Paul F Wakkary didampingi Ketua Panitia Pembinaan dan Pertumbuhan Rohani Umat Kristiani di Medan, Kol TNI (Purn) Bachtiar Sonar Siregar SE MBA dan pengurus laun dalam temu persnya di GSJA Anugerah Medan, Selasa (21/06) menjelaskan kegiataan ini berkaitan erat dengan hari doa sedunia yang digelar pada 25 Mei 2012 mendatang. Sosialisasi World Prayer Assembly tersebut diadakan pada hari Sabtu, 25 Juni 2011 di GSJA Anugerah Medan. (rahel sukatendel)

BKM Minta Pemko dan MUI Tegas

Relokasi Masjid Raudhatul Islam Jalan Adam Malik

MEDAN- Relokasi Masjid Raudhatul Islam dari Jalan Adam Malik, Gang Peringatan ke Jalan Sekata, Lingkungan XVI, Keluruhan Sei Agul, Kecamataan Medan Barat dinilai tidak sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Kementerian Agama (Kemenag) RI Nomor 28 Tahun 2011. Pasalnya, masjid tersebut telah direlokasi pada 2009 lalu, sementara SK dikeluarkan pada 2011. Karenanya, Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Raudhatul Islam menolak relokasi masjid tersebut.

“Kita menilai, sebelum SK Menteri Agama itu keluar untuk relokasi, sudah ada lobi-lobi agar masjid ini direlokasi,” kata Ketua BKM Raudhatul Islam, Asmui Parinduri kepada wartawan Sumut Pos, Sabtu (25/6).
Menurut Asmui, luas Masjid Raudhatul Islam sekitar 200 meter persegi, wakaf atas nama  Muhammad Ishak Parinduri. Masjid ini didirikan pada 1956 silam dan dibongkar pada 11 April 2011 lalu untuk pembangunan komplek perumahan elit.

Asmui juga mengatakan, lokasi relokasi masjid tersebut di Jalan Sekata, Lingkungan XVI, Keluruhan Sei Agul, Medan Barat, tidak strategis karena tidak ada akses menuju masjid tersebut. Ditambah lagi, di sana sudah ada dua masjid, yakni Masjid Silaturrahmi dan Masjid Syarifturrahim serta satu musala.

smui juga menyesalkan sikap Pemko Medan dan MUI Kota Medan yang terkesan kurang respon terhadap permasalahan ini. “Kalau ada sikap tegas Pemko Medan dan MUI Medan, saya yakin masjid ini tidak akan digusur. Pemerintah malah terkesan berpihak pada pengembang dari pada masyarakat,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Harian FUI Sumut Indra Suheri menegaskan, SK Kementerian Agama RI Nomor 28/2011 tentang pemberian izin status perubahan tukar menukar tanah  wakaf tidak sesuai dengan fakta di lapangan. “Kita sudah memiliki sertifikat tanah wakaf dari pemilik tanah dan bangunan masjid tersebut. Keputusan Menteri Agama bertolak belakang dengan UU Nomor 41/2004 tentang wakaf,” ujar Indra.

Indra juga mengungkapkan, pihaknya akan tetap melakukan upaya agar masjid tersebut bisa berdiri kembali di lokasi semula.

“Kita sudah mendatangi Komisi I dan III DPR RI agar permasalahan ini diangkat dalam rapat-rapat mereka. Kami langsung bertemu Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq dari Fraksi PKS. Ia mengatakan akan menurun tim untuk melakukan investigasi terhadap sejumlah masjid yang digusur di Kota Medan. Rencananya, Senin (27/6) ini tim tersebut akan tiba di Kota Medan. Selain itu, kita juga sudah laporkan masalah ini ke MUI Pusat dan anggota DPD RI Rahmat Shah agar diperjuangkan,” beber Indra.(mag-7)