25 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 15097

Warga Siap Melawan

Eksekusi Lahan dan Rumah di Jalan Jati Pulo Brayan Bengkel

MEDAN- Eksekusi lahan dan rumah yang rencananya akan dilakukakan Pengadilan Negeri (PN) Medan di Jalan Jati Lingkungan X Kelurahan Pulo Brayan Bengkel Kecamatan Medan Timur, hari ini (27/6), diperkirakan bakal berakhir ricuh. Pasalnya, sebanyak 500 warga yang menetap di lokasi seluas 7 hektar tersebut telah mempersiapkan perlawanan terhadap tim eksekusi dari PN Medan.

Menurut Demak Tobing, seorang warga, upaya perlawanan tersebut dikarekanan warga tidak pernah dilibatkan dalam proses hukum. Padahal, warga yang ada di lokasi tersebut memiliki sertifikat hak milik yang telah berkekuatan hukum.

Penyebabnya, mereka dikalahkan semua.

“Dan itu tidak pernah dikupas dalam persidangan. Putusan pengadilan, sebenarnya yang disengketakan tidak sebesar itu. Ya kami akan mengadakan perlawanan. Karena perlawanan secara hukum, kami tidak diikutsertakan,” tegas Demak Tobing.

Suri, warga lainnya mengutarakan, proses pengadilan terhadap sengketa tanah tersebut tidak melibatkan warga. Artinya, dalam hal ini warga sama sekali tidak dianggap oleh pengadilan. Anehnya, pihak pengadilan kemudian menerbitkan surat eksekusi No 20/Eks/2010/113/Pdt.G/2006/PN-Mdn tanggal 21 Juni 2011 dan dilaksanakan hari ini (27/6) pukul 10.00 WIB.

“Dasar mereka (PN Medan, Red), eksekusi perkara perdata No 113 yang diputus 1 Maret 2007. Kami pemilik tanah tidak diikutsertakan sebagai pihak tergugat. Kami juga memiliki kepentingan hukum terhadap objek tanah perkara,” terangnya.

Ditambahkannya, warga tetap akan menolak surat eksekusi dari PN Medan tersebut, karena saat ini masyarakat tengah mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung, Komisi Yudisial maupun kepada Kepala Pengadilan Negeri Medan.
“Kami juga akan mengadukan majelis hakim perkara ini ke pengadilan tertinggi, sampai menunggu adanya keputusan hokum yang tetap,” tegasnya.

Beberapa Sertifikat Hak Milik (SHM) yang dimilik warga antara lain, SHM No.988/Kelurahan Pulo Brayan Bengkel dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) Medan Tanggal 7 Agustus 2003 terdaftar atas nama Nejo Wijaya ditandatangani oleh Elfahri Budiman. Kemudian, SHM No.439/Kelurahan Pulo Brayan dari BPN Medan terdaftar atas nama Darmayanti Hasibuan Tanggal 31 Maret 1997 serta banyak lagi sertifikat hak milik warga lainnya.

Sedangkan itu, Humas PN Medan Ahmad Guntur SH yang dkonfirmasi wartawan menyatakan, putusan eksekusi merupakan kewenangan dari Kepala PN Medan. “Eksekusi adalah kewenangan Kepala PN Medan. Putusan yang sudah incraht bisa dilakukan eksekusi, walaupun ada upaya-upaya hukum dalam kasus ini,” kataya.(ari)

Realita Kemiskinan Perdesaan di Tapanuli

Hari Ini, Film Anak Sasada Diluncurkan

Ibarat gelombang yang menggulung, antusias masyarakat Batak mewarnai peluncuran film ‘Anak Sasada’ produksi Constellazione (CZ) Entertainment, Senin (27/6) ini. Budaya yang kian memudar pun seolah menemukan jalan untuk kembali pulang.

Indra Juli, Medan

Seperti anak yang menemukan mainannya, seluruh kru film berlomba mendatangi kotak-kotak karton dimana keping VCD film ‘Anak Sasada’ tiba di Jalan Karya Wisata Ujung Gang GSJA No.17 Medan Johor, Jumat (25/6). Tanpa berlama-lama, satu per satu keping VCD tadi dimasukkan ke dalam cover yang sudah disiapkan untuk peluncuran nantinya. Di tengah pengapnya ruangan tanpa kenal lelah tangan-tangan itu pun bekerja memenuhi 50 ribu cover yang sudah disiapkan sebelumnya.

Seperti semangat yang diperlihatkan malam itu, peluncuran film berlatar budaya Batak Toba garapan Pontyanus Gea ini pun mendapat apresiasi dari masyarakat. Bahkan menurut Prof DR Robert Sibarani MS, film ‘Anak Sasada’ merupakan keberanian yang patut diberi apresiasi. “Dari sinopsis yang saya dapatkan, sesuai dengan undang-undang kebudayaan mengenai identitas daerah, film ini patut didukung. Selama ini kita kan terbiasa menasional meskipun kebudayaan nasional itu tidak jelas. Tapi, film ini memuat nilai-nilai budaya yang memang mengakar,” ucap Robert yang dihubungi, Minggu (26/6).Terlebih dengan bahasa yang digunakan lanjutnya, film ini dapat memperkenalkan apa itu Batak Toba kepada etnis lainnya. Sehingga pemahaman terhadap masyarakat Batak Toba terjadi dengan penuh. Terlebih dengan realita kehidupan masyarakat Batak Toba yang diangkat dalam film berdurasi 60 menit ini. Untuk itu perlu sosialisasi yang lebih sehingga keberadaan film ini mengerucut di antara masyarakat Batak Toba yang berkisar lima juta orang di seluruh dunia.

“Berkaca pada film Naga Bonar yang menggunakan bahasa Indonesia tapi menonjolkan logat Batak yang sukses di pasaran. Film ini pasti dan layak dimiliki. Tidak karena unsur bahasa juga nilai-nilai budaya yang sudah jarang ditemui di era modernisasi saat ini. Perlu usaha intensif,” tambahnya.

Manguji Nababan SS dari Pusat Dokumentasi dan Pengkajian Kebudayaan Batak Universitas HKBP Nomensen Medan juga melihat keistimewaan lain yang membuat film Anak Sasada berbeda. Selain bahasa Batak Toba yang digunakan, film ini pun memiliki kata-kata bijak dan petuah sebagai filosofi yang pernah ada. “Seperti kata ‘tongging songon haraton tobu’ yang mengingatkan masyarakat akan proses kehidupan dimana semua diawali dari hal-hal yang tidak terlalu manis dahulu sebelum sampai ujung sebagai bagian dari buah tebu yang paling manis,” tuturnya.

Masih Manguji, begitu juga kata ‘iko pijakonmu do sian bonana’ atau peran Tulang yang diyakini pemberi berkat akan kehidupan yang baik di perantauan. Begitu juga filosofi merantau pada masyarakat Batak Toba untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Ada juga kesan homofon pada kata ‘bandit’ sebagai kata benda dan ‘baddit’ sebagai kata sifat. Keunikan-keunikan yang tidak lagi banyak diketahui oleh masyarakat Batak Toba itu sendiri. “Film ini akan menjadi anjang sana dengan kata-kata yang arkais dalam bahasa Batak Toba. Kearifan-kearifan local itu pun akan sangat mendukung komunitas Batak lebih berkembang,” tegas Manguji.

Seperti disampaikan Pimpinan Produksi ‘Anak Sasada’ Emilia Sarumaha, film hasil besutan sutradara Pontyanus Gea ini sementara masih diedarkan di 15 kabupaten/kota di Sumatera Utara (Sumut) dan dua provinsi lain. Peredaran di daerah lain akan dilakukan dua minggu setelah peluncuran. “Anak Sasada diproduksi dalam bentuk VCD dan didistribusikan melalui distributor di tiap kabupaten/kota. Selain di Sumut, film ini juga diedarkan di Sumatera Barat, Riau, dan Jakarta. Pendistribusian dilakukan secara bertahap dan kami berharap menjangkau seluruh wilayah Indonesia,” jelas Emilia Sarumaha.

Masyarakat yang ingin mendapatkan film ini dapat menghubungi distributor di masing-masing daerah. Untuk Medan dan sekitarnya dapat menghubungi 082161058540. Wilayah Deliserdang dan Serdang Bedagai didapatkan melalui Agus Surbakti (082168744217) dan Sibolangit melalui Bisma (081375658001). Dairi dan Pakpak Bharat (Harianja, 082168920770), Humbang Hasundutan (Juandi Nababan, 081396480097), Karo (Jupiter Sinulingga, 081362149123), Labuhanbatu dan Rantau Prapat (M. Rangkuti, 081396789867), Simalungun (Rinto Situmeang, 085261190866).

Di Tapanuli Selatan masyarakat dapat menghubungi F. Daely (081370317522), Tapanuli Tengah dan Sibolga (Ama Nidar, 081274589031), Tapanuli Utara (D. Hutapea, 081361717704), Toba Samosir dan Tobasa (Harianja, 082168920770). Sementara itu di Sumatera Barat dan Riau, film Anak Sasada diperoleh melalui H. Hasan (081365585678).

Film Anak Sasada dalam dialog bahasa Batak Toba menggambarkan realitas kemiskinan perdesaan di Tapanuli melalui tokoh Sabungan. Ia meninggalkan kampung halaman untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Ternyata tanah perantauan tak seperti dugaan. Sabungan terlibat masalah dengan kelompok bandit dan menjumpai nasib tragis. Pontyanus Gea cakap mengemas skenario yang ditulis budayawan Thompson HS. Meski ia sedikit kesulitan mengarahkan pemain karena tak semua pemain berdarah Batak Toba. Bahkan sebagian pemain berdarah Batak Toba pun terlihat kesulitan mengucapkan dialog. Kesulitan bahasa ini dipecahkan dengan menggandeng Batakolog, Manguji Nababan, sebagai penyelaras bahasa. (*)

El Tri tak Tertandingi

Amerika Serikat vs Meksiko

PASADENA – Meksiko menahbiskan diiri sebagai tim terbaik di kawasan Amerika Utara, Tengah, dan Kepulauan Karibia alias CONCACAF. Parameternya adalah sukses El Tri – sebutan Meksiko – merebut juara Piala Emas CONCACAF 2011 kemarin (26/6).

El Tri menjadi yang terbaik setelah menaklukkan tuan rumah Amerika Serikat  (AS) 4-2 di Stadion Rose Bowl. Kemenangan El Tri layak diacungi jempol karena tertinggal dua gol lebih dulu. Gol-gol Michael Bradley pada menit kesembilan dan Landon Donovan (22’) membuat AS berada di atas angin.

Tapi, babak pertama ditutup dengan skor 2-2 setelah Meksiko membalas melalui gol kedua winger mereka, Pablo Barrera pada menit ke-28 dan Andres Guardado di menit ke-35. Babak kedua baru berjalan empat menit, Barrera mencetak gol keduanya untuk memberi keunggulan Meksiko. Gol Giovani dos Santos (76’) akhirnya memupus perjuangan AS.

Meksiko pun meraih juara dengan memenangi semua laga (enam laga) selama turnamen. Jumlah yang sama untuk gelar Piala Emas yang dikoleksi Meksiko. Jika ditambah ketika Piala Emas masih bernama Kejuaraan CONCACAF (1963-1989, maka Meksiko total memenangi sembilan gelar.

Gelar Meksiko makin lengkap setelah meraih predikat tim paling fair play. Selain itu, striker Javier “Chicharito” Hernandez memenangi dua penghargaan individu paling bergengsi. Idola baru Manchester United merebut top scorer (7 gol) dan pemain terbaik.

“Kami membuktikan sebagai tim terbaik turnamen dengan tidak tertandingi,” teriak Chicharito di akhir laga kepada Associated Press.

Pelatih Meksiko Jose Manuel de la Torre memuji skuad yang dimilikinya saat ini. “Skuad saat ini merupakan salah satu generasi terbaik dalam sejarah sepak bola negeri kami. Saya beruntung berkesempatan menangani mereka,” ungkapnya.

Sebagai juara Piala Emas, Meksiko berhak tampil dalam Piala Konfederasi 2013. Meksiko menyusul Spanyol sebagai juara Piala Dunia 2010 dan juara Asia 2011 Jepang serta tuan rumah Brazil. Sedangkan empat kontestan lainnya masih menunggu pemenang Copa America 2011, jawara Euro 2012, kampiun Piala Afrika 2012, serta jawara Piala Oceania 2012.

“Saya yakin dengan skuad saat ini, kami bakal lebih baik ke depannya,” tandas De la Torre yang memiliki statistik sembilan menang dan dua seri sejak laga debutnya 9 Februari lalu itu.
Sementara itu, pencetak gol AS, Landon Donovan, memiliki pendapat sendiri tentang kekalahan timnya.  (dns/bas/jpnn)

Sewa Pengacara Tuntut Gaji

Asing Lapor FIFA

MEDAN – Kalau mantan pemain lokal PSMS hendak melaporkan persoalan gaji ke PSSI, duo legiun asing eks PSMS, Vagner Luis dan Almiro Valadares memilih melaporkan masalah ini langsung ke induk sepak bola sejagad raya: FIFA. Rencananya laporan akan diajukan Senin (27/6).

Duo Brasil ini sudah lebih satu bulan terlunta-lunta di Kota Medan. Dengan berbekal tabungan seadanya, keduanya hanya pasrah menanti gaji. Bahkan keduanya tak kuasa pulang kampung berlibur karena keterbatasan biaya.
Dan langkah itu diambil lantaran akumulasi kekecewaan karena tidak ada kepastian pembayaran gaji.
Bahkan ketika coba dikonfirmasi kepada Plt Ketua Umum PSMS yang juga Sekretaris Umum dan manajer tim Idris, baik itu lewat telepon dan SMS tidak pernah ada balasan. Hal ini membuat keduanya frustasi.

“Saya ingin komunikas baik-baik dan berharap gaji kami dilunasi. Saya coba hubungi tapi tidak ada jawaban. Kami lelah dan memutuskan melaporkan masalah ini langsung ke FIFA,” beber Luis. “Padahal kalau gaji kami dibayar, kami ingin pulang kampung dan bertemu keluarga,” sambungnya yang juga diamini Almiro.

Dan tak tanggung-tanggung, kedua pemain ini akan menyewa pengacara untuk melaporkan masalah ini. “Semoga pengacara mampu membantu kami menuntut hak,” lanjut Luis.

Soal klaim Idris bahwa PSMS telah mengabiskan Rp11 miliar untuk biaya operasional satu musim, Luis dan Almiro tampak tak yakin. “Kalau dipikirkan tidak mungkin sebanyak itu. Dari kontrak para pemain tidak ada yang sampai Rp1 milyar,” lanjut Luis.

Dalam rencana laporan itu, ada juga poin soal kecurangan pembayaran sisa kontrak oleh pengurus PSMS dalam hal ini Idris. Salah satunya adalah rencana PSMS yang hanya akan membayarkan gaji sebesar satu bulan. Menurut mantan pemain Pelita Jaya itu, lolosnya PSMS ke delapan besar membuat pengurus harus membayar penuh gaji pemain lokal dan pemain asing yang memperkuat sejak putaran pertama lalu. “Sesuai klausul kontrak kami harusnya menerima tiga bulan gaji sisa,” paparnya.

Yang paling parah, Luis siap memaparkan kecurangan Idris yang memberikan Luis dua kontrak dengan jumlah berbeda. Kontrak pertama yang dilaporkan ke PSSI senilai Rp700 juta tapi yang diterimanya hanya Rp550 juta. “Saya punya salinan dua kontrak itu, jadi saya tidak asal ngomong. Ini benar adanya,” sambung Luis.
Kenapa Luis mau menandatangani kontrak palsu itu? Ternyata luis merasa dijebak karena saat hendak melakukan teken kontrak kompetisi sudah akan berjalan dan tak mungkin lagi mencari klub. “Jadi mau tak mau saya terpaksa tantangani kontrak itu. Waktu sudah sangat mepet dan saya tak mungkin lagi dapat klub,” bebernya lagi.
“Agen saya Jaime Rojas awalnya sudah menyuruh saya untuk memikirkan ulang sebelum menandatangani kontrak. Saya sudah lama ikut seleksi di PSMS tapi tak kunjung dikontrak saat itu. Mereka cukup cerdik mengelabui saya,” pungkas Luis. (ful)

Kaka for Sale

Madrid Siap
Cuci Gudang
MADRID- Nasib Kaka di Real Madrid bakal tamat. Jose Mourinho kabarnya tak lagi sabar menanti playmaker asal Brasil itu berada pada penampilan terbaiknya. Tak hanya Kaka, sejumlah pemain lain tampaknya bakal dilepas demi pengurusan skuad yang tak lagi dianggap berkontribusi besar bagi Real Madrid.

Madrid mendatangkan Kaka pada tahun 2009 dari Milan dengan transfer yang mengguncang dunia persepakbolaan dunia, 70 juta Euro. Kini setelah kurang stabilnya permainan Kaka dan juga kerap didera cedera membuat Madrid berubah pikiran dan akan menjual Kaka, apalagi gaji Kaka di Madrid termasuk dalam deretan pemain dengan gaji termahal.

Harian Marca mengabarkan, Jose Mourinho sudah tak bisa lagi menunggu Kaka tampil ke puncak permainannya kembali, Mourinho pun telah membuat rencana untuk musim depan dimana Kaka tak akan masuk dalam strategi Mourinho. Presiden Madrid Florentino Perez juga dikabarkan sudah menyetujui keinginan Mourinho tersebut.
Hal ini tentu saja bakal menjadi kerugian besar bagi Madrid, dan tentu saja sangat mengecewakan bagi Perez yang telah membeli Kaka dengan harga yang sangat mahal. Namun, yang menjadi masalah adalah, Kaka tak ingin pergi dan masih ingin membuktikan uang yang dikeluarkan Madrid untuk dirinya tidak sia-sia.

Beberapa waktu lalu muncul kabar yang menyebutkan mantan klub Kaka, AC Milan bakal membeli kembali Kaka, namun besarnya gaji Kaka membuat Milan urung memboyongnya ke San Siro. Di lini belakang, Madrid tampaknya tak bisa lagi menahan Sergio Ramos yang sudah semakin makin mantap ingin meninggalkan Real Madrid. Apalagi, dirinya sudah mendapat tawaran dari berbagai klub. Paling tidak Chelsea dan Manchester City sudah menawarkan gaji menggiurkan bagi Ramos. Ini tentu sesuai dengan keinginan Ramos.

Ya, bek serbabisa ini berencana hengkang dari Santiago Bernabeu. Gara-garanya, Madrid terlihat enggan menaikkan gaji Ramos. Padahal, ia merasa telah memberi kontribusi tak kecil bagi Madrid.
“Sergio pantas mendapat perbaikan gaji di Real karena dia sudah membuktikan kinerja dan kualitasnya. Dan, hal yang wajar bila dia diincar banyak klub luar Spanyol karena talenta yang dimilikinya,” ujar Rene Ramos, saudara yang juga menjadi agennya.

“Kami sudah menerima banyak telepon dan permintaan. Namun, semua itu terserah pada klub,” beber Rene sedikit mengancam.  Gelandang bertahan Lassana Diarra juga dikabarkan bakal hengkang ke Juventus. Meski masih rumor, namun Madrid menanggapi dengan cukup serius. Kalau Juve memang ingin tenaga Diarra, maka Madrid ingin barter dengan Felipe Melo. (bbs/jpnn)

Lahirkan Petembak Andal

Kejurda Menembak Kapoldasu Cup 2011

MEDAN-Kejuaraan Daerah Menembak Kapoldasu Cup 2011 telah berakhir Minggu (26/6) sore kemarin. Dari ajang itu, sejumlah bibit petembak andal telah lahir dan siap memberi yang terbaik di ajang yang lebih besar lagi.
Petembak Anugrah Shooting Hunter Club, DR Pranajaya, dan petembak Perbakin yang berasal dari Polres Deliserdang, AIPTU Ngatiman berhasil menggondol juara dalam nomor bergengsi di Kejuaraan Daerah Sasaran Kapoldasu Cup yang berlangsung di Lapangan tembak Anugrah Perumahan Cemara Asri.

DR Pranajaya menjadi yang terbaik di nomor Big Bore, mengalahkan pesaing-pesaingnya yang sebagian besar atlet buru di nomor target 100 meter tersebut. Sedangkan Ngatiman verhasil mencatatkan poin tertinggi di nomor Cente Fire Putra. Untuk nomor Center Fire eksekutif, Musa Idishah asal klub Anugrah, berhasil menjadi yang terbaik setelah sukses memperoleh poin tertinggi di hari terakhir kejuaraan yang berlangsung sejak 24 Juni 2011 lalu.

Kapoldasu Irjen Pol Drs Wisjnu Amat Sastro mengatakan, kejuaraan ini merupakan bagian dari upaya untuk menjaring bibit-bibit atlet tembak potensial Sumatera Utara. Selain itu tentunya untuk lebih mendekatkan Perbakin Sumut ke masyarakat luas. Wisjnu sendiri meminta agar kejuaraan seperti ini terus dilakukan secara berkesinambungan, yang tujuannya untuk memajukan dan meningkatkan prestasi olahraga menembak Sumatera Utara.“Saya sangat mendukung kejuaraan seperti ini. Sebaiknya dilakukan setiap tiga bulan sekali agar para atlet benar-benar fokus dalam latihan,” kata Kapoldasu, usai memberikan 700 paket sembako pada Koramil dan Polsekta yang berada di sekitar Kota Medan di Lapangan Tembak Anugrah.

Kapolda sendiri menyatakan simpati dan salutnya atas perhatian Pengprov Perbakin (Persatuan Olahraga Menembak dan Berburu Indonesia) Sumut, yang telah menunjukkan kepedulian terhadap satuan TNI/Polri. “Kepedulian dari Perbakin Sumut ini tentunya harus menjadi contoh,” kata Kapolda lagi.

Wisjnu berpesan, kepada para atlet tembak Sumut tidak cepat puas dengan hasil yang diraih, namun harus terus meningkatkan volume latihan demi meraih prestasi yang lebih tinggi.
“Bagi para juara, nantinya bisa menjadi duta Sumut dalam berbagai kejuaraan, dan yang terdekat adalah Kapolri Cup,” tambah Kapolda.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Pengprov Perbakin Sumut, Musa Idishah yang akrab disapa Doddi menjelaskan, even-even seperti ini akan lebih sering lagi digelar.
“Animo masyarakat untuk menjadi peserta cukup tinggi. Ke depan kejuaraan menembak akan lebih sering lagi digelar. Hal ini tentunya kesempatan yang lebih besar bagi Perbakin Sumut untuk menjaring bibit-bibit atlet,” terang Doddi.

Ia juga menambahkan, atlet yang juara di Kapoldasu Cup 2011 ini akan menjalani tahapan seleksi untuk dikirim mewakili Sumut di pentas Kapolri Cup. “Atlet yang lebih siap, tentu yang akan diberangkatkan. Makanya harus terus  asah kemampuan,” tegas Doddi. (jun)

Mencuri karena Sakit Hati

Sakit hati karena tak diberi pinjaman oleh toke tempatnya bekerja, Suanton alias Keling (51), warga Jalan Tiga Lorong II, Pulo Brayan Bengkel, nekat mencuri di Gudang Agung milik tokenya tersebut. Suanton tidak sendiri, dia mengajak rekannya, Sugi Amin yang kini masih buron.

Mereka melaksanakan rencana pencurian tersebut pada Kamis (16/6) malam lalu, dia bersama Sugi Amin masuk ke Gudang Agung di Jalan Cemara Nomor 2, Medan Timur. Di dalam gudang mereka menggasak barang-barang berupa 300 lusin kunci laci dan 300 gembok kuningan. Setelah berhasil, mereka menjualnya ke penadah.

Namun, aksi nekat Suanton ini berakhir di jeruji besi. Pasalnya, sang toke Kartono Chandra Tong (40), mengadukan kasus pencurian tersebut ke Polsekta Medan Timur. Meski sempat buron selama sepekan lebih, akhirnya Suanton berhasil diringkus polisi.

Saat ditanyai petugas Polsek Medan Timur, Suanton mengaku kalau dirinya butuh uang untuk biaya hidup keluarganya. Lantas dia mencoba meminjam uang kepada pemilik gudang, namun tidak diberi. Karenanya, dia merasa sakit hati dan merencanakan untuk mencuri di gudang tersebut.(mag-7)

Target Hijau dan Asri

Tanam 1.500 Bakau dan 300 Mahoni

Guna mengantisipasi pemanasan global, sejumlah pemuda yang dimotori Komite Nasional Pemuda Indonesia (PK-KNPI) Kecamatan Secanggang, melakukan penanaman 1.500 bibit bakau dan 300 bibi mahoni di Desa Sungai Ular, Kecamatan Secanggang, Langkat, baru-baru ini.

Dikatakan Ketua PK-KNPI Kecamatan Secanggang Syahmujar, penanaman bibit bakau ini, penanaman bibit bakau bertujuan untuk mengantisipasi kemungkinan bencana alam yang kerab terjadi dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir.

“Menanam pohon adalah jihad, maka dari itu, mari sama-sama kita lestarikan dan kita jaga pohon yang hari ini kita tanam. Karena pohon yang kita tanam, merupakan warisan yang bakal kita serahkan kepada anak cucu kita,” ujarnya.
Lokasi penanaman pohon berada di Dusun II Sungai Makam, tepatnya di Parit Raja sepanjang 500 meter yang menghubungkan beberapa dusun di Desa Sungai Ular.

Untuk jenis pohon yang ditanam, kata Syamujar, bibit pohon mahoni dan bakau (Mangrove). “Bibit bakau ada 1.500 batang, dan 300 bibit mahoni,” jelasnya.

Masih Syahmujar, penanaman pohon melibatkan ratusan pemuda dari berbagai organisasi termasuk mahasiswa yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Pengurus Karang Taruna Kecamatan Secanggang M Salim, berharap kegiatan  penghijauan ini, jangan menjadi kegiatan seremonial belaka, tapi bisa terus berlanjut dan dapat terus dilaksanakan di kemudian hari.
“Kegiatan ini harus dilanjutkan, dan menyebar ke desa-desa lain agar semua wilayah di Kecamatan Secanggang, kembali hijau dan asri,” ucap Salim.

Sekretaris Kecamatan Secanggang Aliandi, yang turut hadir dalam kegiatan itu mengatakan, penanaman pohon ini harus terus digalakkan untuk menindaklanjuti program pemerintah One Billion Indonesian Trees (OBIT), apalagi terkait dengan mangrove yang sangat erat hubungannya dengan kawasan pesisir. “Penghijauan seperti ini, patut digalakkan mengingat ancaman abrasi laut,” kata Aliandi.(ndi)

 

Basket Hanya Raih Perak

Porwil Sumatera 2011

Harapan Sumatera Utara untuk menambah perolehan medali emas dari cabang bola basket putri akhirnya kandas. Di final tim Basket Putri Sumut dikalahkan tim Sumatera Selatan dengan skor 65-80 di Sport Hall Temenggung Batam, Minggu (26/6) sore.

Perjuangan tim putri Sumut ini didukung langsung oleh Ketua Umum KONI Sumut H Gus Irawan, Ketua Harian KONI Sumut John Lubis, Sekum KONI Sumut Drs Chairul Azmi MPd, Wakil Bendahara KONI Sumut TP Sihombing, Anggota DPRD Sumut Salomo T Pardede dan Brillian Mukhtar, Ketua KONI Medan Drs H Zulhifzi Lubis serta para pengurus KONI Sumut lainnya.

Anak-anak Sumut gagal mengembangkan permainan dari awal pertandingan. Tekanan dan pressing yang dilakukan pada pertandingan sebelumnya, tidak terlihat kali ini. Justru, Sumsel yang berbalik menekan Sumut. Kuarter pertama berakhir dengan skor 16-23.

Sumut sempat bangkit di kuarter kedua, ketika mampu mengejar ketinggalan dan menyamakan skor menjadi 32-32. Tapi, kebangkitan ini tidak berlangsung lama, sebab Sumsel kembali menjauh dan menutup kuarter kedua dengan skor 35-41.

Para pemain Sumut terlihat kurang bermain lepas pada laga ini. Tercatat beberapa kali mereka kehilangan bola. Hal ini dimanfatkan para pemain Sumsel untuk mencetak angka. Sumsel kembali mempimpin di kuarter ketiga dengan skor 61-45. Pada kuarter keempat, Sherly dkk hanya mampu menambah 10 angka, sedangkan Sumsel mencatak 19 angka. Sumut pun kalah dengan skor 65-80, sehingga hanya berhak meraih perak. Medali perunggu diraih oleh Jambi yang mengalahkan Sumbar 73-53.

Kegagalan ini melengkapi derita tim basket putra Sumut yang terpaksa harus pulang tanpa medali. Pada perebutan medali perunggu, tim basket putra Sumut dikalahkan Kepulauan Riau dengan skor 53-85. Sementara, medali emas diraih oleh Aceh yang pada babak final mengalahkan Sumbar dengan skor 56-34. (jun)

Resep Kuno Manjakan Lidah

Bakso Krenyeus

Bakso atau biasa disebut baso adalah jenis bola daging yang paling lazim dalam masakan Indonesia khususnya Kota Medan. Berbagai nama dan jenis bakso sengaja dibuat seunik dan sedemikian rupa oleh sang pemilik usaha untuk menarik para peminatnya.

Salah satunya adalah Bakso Krenyeus Resep Kuno milik Hanafiah Sufi. Bakso Krenyeus yang diperkenalkan pertama kalinya di  Surabaya ini sudah bisa dinikmati  di Kota Medan.

Untuk bisa menemukan lokasi penjualan Bakso Krenyeus Resep Kuno, milik Hanafiah  para penggila bakso bisa datang ke Jalan Williem Iskandar/Pancing tepatnya Ruko MMTC Blok N No 12 Medan.
Sesuai namanya, Hanafiah mengaku konsumen akan merasakan kenikmatan lewat kreunyeus dalam gigitan setiap bakso yang dimakan.

Tidak tanggung-tanggung, berbagai menu dengan harga yang terbilang cukup murah coba ditawarkan Bakso Krenyeus Resep Kuno untuk memanjakan konsumennya.

Yang mana sesuai tema bakso itu sendiri yakni selera ningrat harga rakyat, para pembeli tidak perlu repot mengeluarkan  uang banyak untuk  bisa menikmati bakso yang merupakan franchise Kota Surabaya ini.
Adapun menu yang disediakan diantaranya yakni Beef Bakso, yang mana di dalam setiap mangkuknya terdiri dari lima bakso halus dan siomay dengan harga Rp8 ribu per mangkuknya. Untuk menu Seafood Bakso, setiap mangkuknya terdiri dari bakso salmoon, bakso udang, bakso lobster dan bakso kakap, dan bisa dinikmati seharga Rp9ribu per mangkuknya.

Untuk menu Beef Bakso Seafood, setiap mangkuknya terdiri dari bakso salmon, bakso udang, bakso lobster, dan dibanderol dengan harga Rp10 ribu per mangkuknya.
Sedangkan menu spesial yang ditawarkan Bakso Krenyeus Resep Kuno, adalah Beef Bakso Komplit, didalamnya terdiri dari dua buah bakso halus, bakso jumbo, siomay, bakso goreng dan stik goreng, dan untuk bisa menikmatinya cukup mengeluarkan kocek sebesar Rp12 ribu per mangkuknya.

Sedangkan untuk menu pelengkap lainnya Bakso Krenyeus Resep Kuno juga menyediakan berbagai jenis bakso lainnya seperti bakso sate, mie ayam dan bakso pecel dengan harga Rp7 ribu per mangkuknya.

Selain itu berbagai minuman unik seperti jus tiga dimensi yakni melon, jeruk dan semangka dipadu di dalam sebuah wadah berbentuk gelas juga disediakan pemilik Bakso Krenyeus Resep Kuno untuk menambah kesegaran dalam menikmati hidangan bakso yang telah dipesan.

Tidak hanya itu, Bakso Krenyeus Resep Kuno juga memiliki jenis minuman unik lainnya yakni perpaduan pepaya dan minuman botol sprit, dengan harga Rp7 ribu per gelasnya.

Sedangkan rahasia resep kelezatan dalam pembuatan bakso, menurut Hanafiah tidak begitu sulit, mengingat bahan pembuatan baksonya dipesan dari Surabaya.

“Untuk seluruh bahannya semuanya terbuat dari bahan alami dan bumbu yang menggunakan ramuan zaman dahulu, sehingga dianggap resep kuno. “Bahan baku dipesan dari Surabaya dan di Medan hanya proses masaknya,” ungkap Hanafiah.

Masih menurut Hanafiah, selain bisa dinikmati oleh keluarga dan pasangan muda-mudi, Bakso Krenyeus Resep Kuno juga menyediakan sebuah ruang untuk pertemuan sekaligus merasakan kenikmatan Bakso Krenyeus Resep Kuno miliknya.

Bahkan mulai bulan depan kabarnya akan banyak menu baru yang akan disiapkan untuk semakin memanjakan lidah para penggila bakso Kota Medan.

Masih penasaran dengan menu-menu terbaru Bakso Krenyeus Resep Kuno milik pak Hanafiah? langsung saja datang dan nikmati berbagai kelezatan dari tiap menu yang ditawarkan. (uma)