28 C
Medan
Thursday, December 25, 2025
Home Blog Page 15116

Jet Tempur Gempur Markas Militan, 25 Tewas

Militer Pakistan Serang Gerilyawan

PESHWAR- Pertempuran di Pakistan dengan kelompok militan semakin memanas, sejumlah jet tempur Pakistan menggempur markas militan di kawasan suku di perbatasan Afghanistan, akibatnya 25 gerilyawan tewas.

Tentara Pakistan, pasukan paramiliter dan angkatan udara meluncurkan operasi bersama untuk menghalau teroris dari Walidad di distrik baratlaut Mohmand. “Operasi darat didahului dengan serangan-serangan tepat oleh pesawat Angkatan Udara Pakistan terhadap posisi dan bunker teroris,” kata militer.

Dia menambahkan, pertempuran lama, pasukan bisa mengamankan Walidad Top dan daerah-daerah pegunungan sekitarnya dan berhasil membunuh 25 teroris, dan gerilyawan yang tersisa melarikan diri ke seberang perbatasan.
Adapun empat prajurit tewas dan delapan lain cedera. Beberapa pejabat setempat mengatakan sebelumnya, tiga prajurit tewas dan sedikitnya 13 lain cedera ketika puluhan gerilyawan Taliban menyerbu pos pemeriksaan di perbatasan Afghanistan.

“Serangan menjelang fajar itu dilakukan di Desa Baizai Mohmand yang menghadap Provinsi Kunar, Afghanistan timur,” kata kepala pemerintah daerah Maq sood Hussain kepada AFP.

Lebih lanjut, dia menyampaikan diperkirakan lebih dari 50 orang membawa persenjataan berat dan ringan, menyerang pos Walidad Kor, menyulut tembak-menembak yang berlangsung sekitar satu jam.
Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku, di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan.

Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusan Taliban dan gerilyawan Al Qaeeda melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afghanistan.

Pasukan Pakistan meluncurkan ofensif udara dan darat ke kawasan suku Waziristan Selatan pada 17 Oktober 2009, dengan mengerahkan 30.000 prajurit yang dibantu jet tempur dan helikopter meriam.

Sementara itu,  Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan. (bbs/jpnn)

NATO Akui Bunuh Warga Sipil Libya

TRIPOLI- Pasukan Pakta Pertahanan Atlantik (NATO) mengakui telah melakukan pembunuhan terhadap warga sipil di Libya. Pembunuhan itu dilakukan saat melakukan penyerangan ke pemukiman padat penduduk di Tripoli.
Pernyataan itu dilansir dari laman los Angles Times, Senin (20/6). NATO mengatakan terjadi kerusakan sistem persenjataan yang menyebabkan tembakan tidak mengarah dengan tepat.

Dalam serangan pada Minggu (19/6)  pagi itu menghancurkan sebuah apartemen. Reruntuhannya menimpa rumah warga yang kala itu tengah tertidur. Dilaporkan puluhan rumah hancur, korban tewas mencapai sembilan orang dan korban luka-luka 18 orang.

NATO mengatakan serangan tersebut seharusnya mengincar sebuah fasilitas militer, tapi melenceng ke pemukiman penduduk. “Mungkin ada kerusakan sistem senjata, yang menyebabkan terbunuhnya warga sipil,” ujar NATO dalam pernyataannya.

Tapi, pasukan NATO itu berdalih penyerangan tersebut. Awalnya bertujuan menghancurkan fasilitas militer Libya yang digunakan menggempur warga. Penyerangan juga dimaksudkan untuk membuat pemimpin Libya, Muammar Kadhafi, keluar dari persembunyiannya.

“NATO sangat menyesalkan adanya korban warga sipil dan bekerja lebih baik dalam melakukan penyerangan terhadap rezim yang menggunakan kekerasan,” ujar komandan NATO di Libya, Charles Bouchard.
Ini adalah pertama kalinya NATO mengakui kesalahan dari pihak mereka. Namun, NATO membantah bahwa me reka menarget warga sipil dan mengatakan setiap misi direncanakan dan dilakukan dengan sangat teliti untuk menghindari korban sipil. (bbs/jpnn)

Cina Mendua, Singapura Tagih Ketegasan

SINGAPURA- Pemerintah Singapura menyerukan kepada Cina agar menjelaskan klaimnya atas Laut Cina Selatan. Hal ini berkaitan adanya sikap mendua dari Cina yang menimbulkan kekhawatiran international.
Sejumlah negara Asia mengklaim sebagian perairan yang diketahui menyimpan sumber cadangan minyak dan gas. Vietnam, Cina, Filipina, Taiwan, Brunei dan Malaysia saling mengklaim Kepulauan Spratly sementara Beijing dan Hanoi bersengketa mengenai Kepulauan Paracel.

Dalam satu pernyataan, Kementrian Luar Negeri Singapura mengatakan, “Kami, merasa ini merupakan kepentingan Cina untuk menjelaskan klaimnya terhadap Laut Cina Selatan dengan lebih jelas karena sikap mendua selama ini menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan maritim internasional,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, Singapura mengaku tidak memiliki klaim teritorial di perairan itu, namun mengatakan pihaknya memiliki kepentingan dalam semua hal yang berdampak pada kebebasan bergerak di jalur laut internasional”. (bbc/bbs/jpnn)

Al Qaeda Kesulitan Dana

WASHINGTON- Pasca tewasnya pemimpin kelompok Al Qaeda, Osama bin Laden kini organisasi itu mengalami kesulitan sumber pendanaan. Terlebih lagi, pengawasan pemerintah berbagai negara terhadap sumber-sumber uang Al Qaeda semakin diperketat.

“Jelas mereka tengah mengalami kesulitan keuangan,” kata anggota parlemen Amerika, C. A. Dutch Ruppersberger sebagaimana dikutip foxnews.com.

Akibatnya, jaringan Al Qaeda mulai merubah pola pencarian dana untuk membiayai operasinya. Al Qaeda, mengandalkan penculikan dengan meminta tebusan sebagai modus baru mencari dana.

“Kami melihat donatur mereka kurang bisa diandalkan dan mereka berubah pada penculikan sebagai cara untuk menjaga agar uang tetap masuk,” kata Dutch Ruppersberger.

Para ahli dari Pusat Kontraterorisme Nasional CIA, Departemen Keuangan, FBI, dan militer Amerika mencoba untuk mempelajari sumber dana Al Qaeda dan dampak kematian Osama terhadap masa depan keuangan kelompok ini. Mereka berharap bisa mengidentifikasi donatur penting Al Qaeda, terutama tokoh-tokoh kaya di Teluk Persia yang pernah bertemu Osama saat berjuang di Afghanistan. (bbs/jpnn)

Bom Lubuklinggau Periksa 6 Saksi, Sita 2 Mobil

LUBUKLINGGAU- Polisi telah memeriksa enam orang terkait peledakan bom paket di SM Swalayan, Lubuklinggau. Mereka berstatus sebagai saksi dan sejauh ini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.

Keenam orang yang diperiksa sebagai saksi itu yakni Kk dan Hs yang diperiksa di Mapolda Sumsel. Sementara yang diperiksa di Mapolres Lubuklinggau yakni An, Dy, Wh, dan Dd.

Menurut Kapolres Lubuklinggau, AKBP Takwil Ichsan, Minggu (19/6), keenam orang yang telah diperiksa terkait peledakan bom paket di SM Swalayan, Lubuklinggau, Sumatera Selatan, statusnys masih saksi.
“Belum ke tersangka. Mereka statusnya masih saksi,” ujar Takwil. “Sebelumnya ada empat orang dan hari ini jadi enam orang,” katanya.

Sebelumnya Polres Lubuklinggau telah mengamankan dua unit mobil terkait kasus bom paket Lubuklinggau. Pengamanan kedua mobil tersebut sebagai hasil pengembangan kasus tersebut.

Dua mobil tersebut digunakan untuk membawa paket bom yang telah melukai pemilik SM Swalayan. Mobil tersebut berupa satu unit mobil Xenia warna merah maron dengan Nopol BG 2745. Mobil ini yang digunakan untuk membawa paket dari Sekayu ke Lubuklinggau dengan sopir Dy.

Setibanya di Lubuklinggau paket tersebut dipindahkan ke mobil Avanza BG 2336 HD warna silver yang disopir oleh An untuk mengantar paket ke alamat penerima yaitu pemilik SM Swalayan.(net/jpnn)

Berkas AKBP Fathori Diserahkan ke Kejatisu

Terkait Pemukulan Kontributor Trans TV Pematangsiantar

MEDAN- Berkas Acara Pemeriksaan (BAP) penganiayaan wartawan elektronik yang dilakukan AKBP Fathori, mantan Kapolres Siantar diserahkan ke Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu), Senin (20/6).

Penyerahan BAP AKBP Fathori ke Kejatisu, setelah dinyatakan lengkap (P21). Fathori dijadikan tersangka terkait kasus tindak pidana penganiayaan terhadap kontributor Trans TV Andi Siahaan.

Penyerahan  AKBP Fathori ke Kejatisu merupakan tahap kedua, setelah sebelumnya, penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Poldasu  menyerahkan BAP ke Kejatisu tahap pertama.

“Benar, tadi AKBP Fathori dibawa ke Kejatisu. Mungkin saja, dia (Fathori) dibawa untuk diserahkan ke Kejatisu terkait kasus penganiayaan wartawan Trans TV,” kata sumber yang enggan disebutkan namanya.
Pantauan di Kejatisu, perwira menengah (pamen) Poldasu ini terlihat keluar dari ruang pemeriksaan Intel Kejatisu sekitar pukul 12.00 WIB. Namun, ketika ditanyai wartawan, Fathori tidak bersedia memberikan keterangan apapun. “Silahkan tanyakan saja kepada penyidik,” ujarnya singkat.

Kasipenkum Kejatisu Edi Irsan Kurniawan, pada wartwan membenarkan adanya penyerahan tersangka Fathori dari Poldasu bersamaan barang bukti lainnya. “Iya betul, dia (Fathori) sudah diserahkan bersama barang buktinya,” kata Tarigan.

Mengenai penahanan, Edi tidak bisa me mastikan. Alasanya, tersangka kini dibawa ke Kejaksaan Negri (Kejari) Siantar, untuk menyiapkan berkas pra penuntutan.
“Saat ini, tersangka dan barang bukti menuju Kejari Siantar. Jadi saya tidak bisa memastikan ditahan atau tidak,” ucap Tarigan.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, AKBP Fathori dicopot dari jabatannya oleh Irjen pol Oegroseno semasa menjabat sebagai Kapoldasu, pada 6 Desember 2010 lalu.

Pasca dilaporkan L Boru Panjaitan istri kontributor Trans TV Pematang Siantar Andi Siahaan, ke Bidang Propam Poldasu. Dalam laporannya, L Boru Panjaitan mengatakan, suaminya kerap ditinju dan dipukuli Kapolresta sejak ditahan Polisi Pematang Siantar pada 27 November, dalam perkara penganiayaan anak dibawah umur.(rud)

Guru SD Belajar Komputer dan Internet

TEBING TINGGI- Laboratorium Terpadu Kota Tebing Tinggi menggelar pelatihan komputer dan internet kepada puluhan guru sekolah dasar se-Kota Tebing Tinggi, Senin (20/6). Pelatihan selama 10 hari itu, dibuka secara resmi Kadisdik Tebing Tinggi Pardamean Siregar diwakili Sekretaris Dinas Pendidikan Zahidin didampingi Kepala Laboratorium Terpadu Muhammad Fadli.

Zahidin mengatakan, diera globalisasi saat ini, informasi teknologi (IT) telah menjadi suatu kebutuhan sehari-hari dan sangat berharga bagi kehidupan manusia, tidak terkecuali bagi para guru sebagai tenaga pendidikan disekolah.
Zahidin berharap, kepada para guru SD peserta pelatihan komputer dan internet, bersungguh-sungguh berlatih agar kedepan, bisa mengetahui cara menggunakan komputer dan mencari berbagai bahan pelajaran di internet.
“Manfaatkanlah semaksimal mungkin kesempatan yang berharga ini, sebab kedepan, semua guru akan diharuskan memiliki ketrampilan dibidang IT pendidikan berbasis teknologi,” imbuhnya.

Kepala Laboratorium Terpadu Kota Tebing Tinggi Muhammad Fadli mengatakan, kegiatan pelatihan komputer dan internet bagi guru SD merupakan salah satu program dari Laboratorium Terpadu Kota Tebing Tinggi.
Sistem pelatihannya menggunakan sistem mitra, yakni bukan antara tutor dengan murid yang dibimbing, melainkan seperti mitra kerjasama dan suasananya dibikin seakrab mungkin, sehingga para guru tidak segan menanyakan persoalan yang dihadapi.(mag-3)

Kades Minta Ketua DPRD Minta Maaf

LANGKAT- Terkait ungkapan Ketua DPRD Langkat Rudi Hartono Bangun yang dinilai melecehkan kepala desa, sebanyak 80 Kepala Desa dari 17 Kecamatan se-Kabupaten Langkat, mendatangi Kantor Bupati menyampaikan langsung permasalahan tersebut kepada Sekdakab Langkat Surya Djahisa, Senin (20/6).

“Kami datang untuk menjelaskan kepada Bupati Langkat dan jajarannya, terkait ungkapan Ketua DPRD Langkat yang menyebut kami sebagai Kepala Dosa,” kata Sekjen DPC Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Lang kat Kusdiantoro.

Dijelaskan para Kades, sebenarnya mereka sudah sangat kesal dengan sikap Ketua DPRD Langkat. Karena bukan sekali saja mengucapkan Kepala Desa dengan sebutan Kepala Dosa. Dalam suatu hajatan di Desa Tanjung Putus 08 Juni 2011 silam, Ketua DPRD juga menyebut hal serupa.

“Waktu itu kami tertegun saat dia bilang, Wah, saya ketemu dengan kumpulan Kepala Dosa. Tapi kami anggap sebagai candaan walaupun saat itu ada beberapa masyarakat dan istri kami,” tambah Kusdiantoro.
Lalu puncaknya, sambung dia, pada acara resmi penyerahan penghargaan kepada aparat petugas pajak, SKPD, Camat dan Kades yang berhasil melampaui target 100%. Kembali Ketua DPRD menyebut Kepala Desa dengan Kepala Dosa.
“Kami terhina atas pelecehan tersebut dan siapapun tidak boleh melecehkan lambang jabatan negara,” sebut Kusdiantoro.

Mereka berharap, Ketua DPRD mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada seluruh Kepengurusan dan anggota APDESI Langkat.

Sekda Langkat Surya Djahisa mengatakan, pada prinsipnya harapan Bupati H. Ngogesa Sitepu agar kondusifitas wilayah harus menjadi perhatian bersama serta jangan sampai muncul gejolak pihak lain yang justru ikut memperkeruh situasi.

“Kami berharap pelayanan di masyarakat jangan sampai terabaikan dan marilah kita lebih terbuka saling koreksi untuk ingat mengingatkan dalam kebajikan,” sebut Sekda
Ketua DPRD Langkat Rudi Hartono Bangun ketika ditemui di ruang kerjanya, meminta semua pihak tidak sepenggal-sepenggal mengartikan kalimat yang diucapkan, melainkan harus mengartikan secara utuh agar maknanya tidak salah.

“Cobalah mengartikan secara utuh kalimat yang saya ucapkan, jangan sepenggal-sepenggal agar maknanya tidak salah,” kata Rudi
Menurut Rudi, pada saat itu sebagai wakil rakyat dirinya menghimbau para Kades, dengan mengatakan agar para kepala desa benar-benar melayani warga desanya agar tidak disebut sebagai kepala dosa.(ndi)

Tersangka Penikaman Dianiaya Polisi

BINJAI- Terkait bentrok antar warga Namu Tembis, Kecamatan Binjai Selatan, petugas Polres Binjai diduga melakakukan penganiayaan terhadap lima orang tersangka, Beny Aula, Marwansyah, Ngajar Bana Alias Conang, Juliono dan Ramli Sembiring, Senin (20/6).

Menurut MU Sembiring (57) orangtua Ramli Sembiring ketika ditemui Sumut Pos, tidak terima atas penganiyaan terhadap anaknya dilakukan oknum polisi saat pemeriksaan.

“Maunya, kalau diperiksa jangan main pukul. Periksa dengan baik-baikkan bisa,” ujarnya.
Kasat Reskrim Polres Binjai AKP Ronni Bonic, saat dikonfirmasi terkait penganiyaan terhadap lima tersangka membantah hal tersebut. “Tidak ada itu, kalau memang mereka ingin melaporkan silahkan saja,” tegasnya.

Orangtua mana yang terima kalau anaknya diperlakukan semena-mena seperti itu. Anak saya itu manusia bukan binatang. Jangan main bantai saja, itu namannya tidak manusiawi,” tegas MU Sembiring.
Dia menjelaskan, saat penganiayaan dilakukan oknum polisi, dia mendengar teriakan anaknya dari salah satu ruangan pemeriksaan di Satreskrim Polres Binjai.

“Penganiayaan itu saya ketahui, setalah saya mendatangi Polres Binjai untuk membuat laporan atas pengancaman dan leparan batu yang saya terima, ketika bentrok itu. Tapi, saat hendak menaiki tangga menuju ruang Kasat Reskrim, aku mendengar suara jerit kesakitan anakku. Hal itu juga yang mebuat aku tidak jadi melaporkan kasus pengancaman yang aku alami,” sebutnya.

Karenakan mendengar anaknya dianiaya, dia pun mengambil langkah hukum dengan meminta bantuan pengacara untuk mengusut kasus penganiayaan tersebut.

Abdi Nusa Tarigan, selaku pengacara kelima tersangka saat konfirmasi via selularnya mengatakan, pihaknya masih mempelajari kasus tersebut.

“Kita masih pelajari kasus ini. Jadi kita masih belum mengetahui persoalan ini secara detail. Karena kasus ini baru saja kita tangani,” kata Musa Tarigan.

Pun begitu, lanjutnya, jika memang ada oknum polisi melakukan penganiayaan terhadap kelima tersangka penikaman, maka pihaknya akan mengadukan persoalan ini ke Propam Poldasu.

Kasat Reskrim Polres Binjai AKP Ronni Bonic, saat dikonfirmasi terkait penganiyaan terhadap lima tersangka membantah hal tersebut. “Tidak ada itu, kalau memang mereka ingin melaporkan silahkan saja. Yang jelas, kelimanya sudah kita tetapkan tersangka,” tegas Ronni.(dan)

Truk Bawa Karet Dibajak

LABUHAN- Truk pengangkut karet sebanyak 20 ton, milik PT. Wipolimex Kisaran dengan nomor polisi BK 8906 TM dibajak oleh kawanan penjahat di kawasan Kecamatan Perdagangan, Kabupaten Simalungun, ketika akan diangkut ke Pelabuhan Belawan, Senin (20/6)

Menurut keterangan diterima Sumut Pos di Polsek Medan Labuhan menyebutkan, aksi pembajakan tersebut diduga bermula pada saat truk bermuatan puluhan ton karet/palet kualitas eskpor tersebut parkir di kawasan Perdagangan Kabupaten Simalungun.

Selanjutnya, truk yang bermuatan karet tersebut dibawa kabur oleh kawanan penjahat menuju Medan. Namun, pada senin (20/6) pagi, truk tersebut ditemukan pihak kepolisian Polsek Medan Labuhan di sekitar Kawasan Industri Medan (KIM) II, dalam kondisi kosong. Bahkan sejumlah komponen truk seperti ban juga telah dicuri oleh kawanan penjahat tersebut.

Salah seorang pimpinan PT. Wipolimex Kisaran, Indra mengatakan, terkait kejadian tersebut, pihak pengelola angkutan Awi Hamzah (42), telah melapor ke Polsek Perdagangan.

Informasi diterima, supir truk berinisial AA (35), masih dimintai keterangan oleh petugas Polres Pelabuhan Belawan, terkait adanya dugaan keterlibatannya atas aksi pencurian tersebut. Sedangkan, truk pengangkut karet sudah diamankan di Gudang BGR Marelan.

Kapolsekta Medan Labuhan  Kompol Sugeng Riyadi mengatakan, guna pengusutan lebih lanjut, barang bukti rencananya akan diserahkan kepihak Polsek Perdagangan.(mag-11)