25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 15185

Bintang Medan Makin Bernafsu

Bintang Medan semakin bernafsu memburu bintang baru yang berasal dari klub-klub Super Liga. Sejumlah pemain lokal Medan yang sukses di perantauan masuk radar pelatih Bintang Medan, Michael Feictenbeiner.

Ada beberapa nama yang diharapkan bisa bergabung termasuk beberapa pemain yang ada di liga super. Pemain seperti Saktiawan Sinaga, Mahyadi Panggabean, Irfan Raditya diharapkan bisa kembali ke Medan dan bergabung. Selain ketiga nama tersebut, beberapa nama pemain lainnya seperti Jecky Pasarela, Fadly Hariri.

“Kami berharap, pemain-pemain lokal Medan yang bermain di liga super bisa pulang dan bergabung dengan Bintang Medan. Kami sudah mengumpulkan beberapa nama, tinggal melakukan komunikasi dengan sebagian dari mereka,” ujar Michael yang juga pernah membesut tim Divisi II Jerman Stuttgarter Kickersdan III TSF Ditzingen Bundesliga itu.
Untuk pemain yang sudah dikonfirmasi, dia mengatakan sudah boleh mengikuti latihan mulai Senin (6/6) pagi mendatang di Lapangan Komplek Thamrin Graha Metropolitan (TGM). “Sebagian pemain yang bergabung nantinya mungkin akan tinggal ditanyakan komitmennya,” katanya.

Diakuinya, pemberdayaan pemain lokal potensial Kota Medan menjadi harga mati untuk meningkatkan kiprah Bintang Medan di kancah Liga Primer Indonesia (LPI) putaran kedua mendatang. “Banyak yang bisa dibenahi kalau punya pemain yang berkualitas. Salah satunya penonton yang selama ini sungguh minim. Dengan kualitas pemain yang bagus, tentu masyarakat akan tertarik menonton pertandingan. Apalagi Medan sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia, punya pencinta sepak bola yang cukup besar,” pungkasnya. (ful)

Batik, Fashion yang Kian Booming

Pada awalnya, batik hanya dapat dipakai oleh seseorang yang memiliki tingkat sosial di masyarakat. Bahkan, motif yang terdapat pada batik juga tidak dapat digunakan oleh sembarangan orang.

Atau dengan kata lain, motif tertentu hanya dapat dipakai oleh orang tertentu juga untuk menunjukkan tingkat sosial orang tersebut. Jadi tidak heran bila batik tak bisa dipakai sembarang orang. Tapi, itu dulu. Sekarang zaman sudah berubah.

Sejak batik diangkat menjadi pakaian nasional, zaman keemasan batik kembali. Bukan hanya suku Jawa yang menyukai, tetapi seluruh masyarakat yang berbeda suku dan etnis mulai memakai pakaian yang memiliki nilai seni ini. Bahkan batikpun kita membooming dengan inovasi yang lebih modren dan trendy.

Memang, seiring perkembang zaman, motif dan warna kain batik juga mulai berkembang. Bahkan motif pada batik bukan hanya yang memiliki makna tertentu, tetapi juga motif tatoo mulai digunakan. Hal ini jugalah yang mengilhami beberapa pengusaha batik untuk mengangkat motif lain.

Irwan, salah satu penjual batik di Medan Fair Plaza mengatakan, motif yang diberikan beraneka ragam, malah terkadang lari dari aliran motif batik sesungguhnya. “Tapi karena zaman telah berubah, pengguna batik tidak lagi mengandalkan arti dari motif batik sebenarnya, tapi lebih kepada inovasi modelnya,” kata Irwan.

Bila diperhatikan, motif antara tatoo dan batik tidak memiliki perbedaan karena ke duanya memiliki nilai dasar, yaitu seni. “Karena sama, jadi tidak dapat dibedakan antara motif batik dan motif tatoo,” lanjut Irwan.

Walaupun begitu, masih banyak juga penjual batik yang masih memegang motif batik, misalnya, Batik Semar yang masih memegang motif batik Solo. Dibeberapa kesempatan, corak batik juga dapat kita temukan di berbagai baju untuk anak remaja. Misalnya saja seperti celana jeans, rompi, kemeja dan baju kaos.

Dado, salah satu pengguna batik mengatakan, bila seseorang memakai baju batik kesannya lebih terlihat rapi dan berciri. “Pakai baju batik lebih terlihat rapi dan lebih berciri khas,” kata dia.

Hal senada dikatakan Putri, karyawati Gerai Batik Semar di Plaza Medan Fair. “Batik itu dulunya terkesan formil dan bahkan kesannya hanya dipakai orangtua saja, tapi sekarang berbea. Batik banyak dipakai semua kalangan umur karena batik telah berevolusi dengan inofasi yang lebih moderen,” kata Putri.

Sementara itu, Afif, Pengamat Mode dari KM Studio, mengatakan, batik dianggap formal bila dipadu padakan dengan celana bahan dan sepatu pantofel. Tetapi untuk anak muda, hal ini tidak berlaku lagi, walau menggunakan padupadan tersebut. “Tetapi model rambut yang digunakan anak remaja memberikan kesan santai. Formalnya tidak kelihatan, karena biasanya remaja bermain dengan rambut,”. ujar Afif berpendapat.

Menurutnya, kesan mewah yang ditampilkan batik dapat dilihat melalui tinta, corak dan bahan batiknya. Batik terlihat lebih mewah bila dari bahan sutera dan motif tulis. “Kalau batik tulis lebih lama pembuatannya, jadi lebih mahal karena nilai seni yang tinggi,” kata afif.

Dikatakan Afif, memakai batik akan terkesan lebih simple dan tidak ribet. Sebab, bila mengenakan baju batik, tidak perlu menggunakan aksesoris yang berlebihan, seperti kalung, misalnya. Karena motif batik sudah terkesan ramai.
Sementara itu, Dosen Tetap USU Komunikasi Psikologi, Emilia Ramadhani, mengatakan, paham batik sebagai pakaian formal tidak berlaku lagi bagi anak muda. Karena pada umumnya anak muda sudah memadumadakan batik dengan aneka ragam perlengkapan aksesoris yang akan terlihat lebih modis. “Untuk saat ini, batik mengikuti trend, bukan untuk menunjukkan tingkatan sosial. Kita patut bangga, batik kini semakin membooming tak hanya sebagai pakaian wajib di hari Jumat bagi pekerja kantoran dan pegawai, tapi juga sebagai tren fashion,” ujar Emil. (mag-9)

Yesus Kembali Setelah Pemulihan

Oleh:   Pdm. Edison Sinurat STh

Kisah Para Rasul 3:21
“Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu.”

Kamis (2/6) lalu kita memperingati kenaikan Isa Al Masih atau Yesus Kristus ke sorga. Disaksikan oleh limaratus murid-murid-Nya dari Bukit Zaitun, Yesus terangkat ke Sorga lalu ditutupi awan.

“Tidak lama kemudian, dua orang berpakaian putih bersih turun mendapatkan mereka. “Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.  “Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.” (Kisah Para Rasul 1:9-11).

Yang pasti, Yesus yang telah naik ke sorga itu akan datang kembali ke bumi ini. Ia pergi untuk menyediakan tempat bagi kita yang percaya kepada-Nya. Tetapi Ia akan datang atau kembali ke bumi ini apabila segala sesuatu telah dipulihkan. Oleh ilham Roh Kudus, Petrus menyampaikan khotbahnya di hadapan orang banyak.

Tuhan sedang mengerjakan pemulihan itu, dan apabila sudah semua dipulihkan (perhatikan frasa: “segala sesuatu”), maka tibalah saat yang dinanati oleh seluruh orang percaya, kedatangan Yesus Kristus kedua kali.
Bagaimana cara Dia datang kembali, sama halnya seperti ketika Ia naik ke sorga. Semua mata akan memandang Dia dengan segala kemuliaan-Nya disertai orang-orang kudus-Nya. Ia menjemput gereja yang sudah sempurna oleh pekerjaan Roh Kudus, bersamaan dengan itu, orang-orang yang sudah mati dalam Kristus akan bangkit pula. Kemudian bersama-sama akan menyongsong Tuhan di angkasa, kemudian setelah bumi ini dipulihkan, Kristus bersama umat tebusan-Nya akan memerintah selama seribu tahun lamanya.

Waktu pemulihan segala sesuatu maksudnya, Kristus akan datang dari sorga untuk memberantas kejahatan dan mendirikan kerajaan Allah di muka bumi yang bebas dari segala dosa. Pada akhirnya semua hal yang dinubuatkan PL (Perjanjian Lama) untuk dipulihkan (Zakaria 12-14; Lukas 1:32-33) akan dipulihkan. Kristus akan menebus atau membaharui seluruh alam semesta (Roma 8:18-23) dan akan memerintah atas bumi (Wahyu 20-21).
Perhatikan bahwa yang mendatangkan kemenangan Allah dan kerajaan-Nya bukanlah umat manusia yang ada di atas bumi, melainkan Kristus dan bala tentara dari sorga (Wahyu 19:11-20:9). (*)

Peduli Sesama Sejak Belia

MERAUKE-Sebagai bentuk kepedulian terhadap anak-anak yang ekonomi orang tuanya kurang mampu, Taman Kanak-Kanak Kodim 1707 Merauke berbagi kasih dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Gereja GKI Sarah Merauke, Polder, Kelurahan Maro.

Bagi kasih yang dilakukan tersebut dengan mengunjungi anak-anak tersebut sekaligus menyerahkan bingkisan berupa sepasang pakaian dan makanan serta susu Milo yang dikemas dalam 1 bingkisan. Penyerahan bingkisan diserahkan langsung anak-anak TK tersebut kepada masing-masing penerima.

‘’Anak-anak ini dibiasakan berbagi dan peduli terhadap sesama atas apa yang dimilikinya,’’kata Ketua Yayasan TK Kodim 1707 Merauke, Ny Linda Handono, yang memimpin langsung kunjungan tersebut, kepada Cenderawasih Pos (grup Sumut Pos), Senin (30/5). Dia berharap, apa yang dilakukan pihaknya tersebut bisa memberi semangat bagi anak usia dini tersebut untuk memiliki semangat bersekolah.

“Ini yang bisa kami berikan, harap tidak dilihat dari besarnya ini sebagai bentuk kepedulian dari kami pengurus dan anak-anak TK Kodim kepada sesama,’’ katanya. Sementara itu, Pdt Gereja GKI Sarah Apolos Buiney, STh, menyampaikan terima kasih atas perhatian yang diberikan pihak yayasan dan anak-anak TK Kodim Merauke tersebut.

Sebab, apa yang diberikan tersebut sangat berharga bagi anak-anak yang sedang didampingi di PAUD tersebut. ‘’Tentunya kami tidak bisa membalas semua kebaikan ini, kami hanya berdoa Tuhanlah yang membalasnya bagi semua yang menolong kami dan menolong anak-anak ini,’’ kata Buiney.
Dijelaskan lebih jauh, anak-anak yang ditampung di PAUD Gereja Sarah tersebut merupakan anak-anak yang berada di sekitar lingkungan gereja yang sebagian besar merupakan putera asli Papua namun sebagian besar pula tidak sekolah.

Menurutnya, pendirian PAUD yang baru dimulai tahun ini merupakan hasil perenungan dengan melihat anak-anak yang ada di sekitar lingkungan gereja itu tidak sekolah.
“Kami harapkan kedepan terjadi perubahan bagi anak-anak yang ada di sekitar lingkungan gereja ini. Anak-anak ini bisa mengenal sekolah,’’ harapnya. Selain PAUD tersebut, jelas dia, pada tahun ini pihaknya juga mendirikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) untuk anak-anak usia sekolah namun tidak sekolah. Dari pembagian itu, anak-anak tersebut tampak senang mendapatkan bingkisan. (ulo/jpnn)

Perempuan Tak Sekadar Pendamping

Perempuan tidak selamanya berada di belakang, namun harusnya berada di samping untuk mendampingi kaum pria. Begitulah kata Dosen Fakultas Hukum Universitas HKBP Nommensen Lenny Verawati Sri Hartati Siregar SH MKn saat ditemui di Universitas HKBP Nommensen, Jalan Perintis Kemerdekaan/Jalan Sutomo, kemarin.

Menurutnya, sehubungan dengan semakin majunya era globalisasi, sudah selayaknya perempuan menjadi maju. Meski demikian, perempuan juga jangan melupakan kondratnya berada di samping mendampingi pria.
“Menurut saya, perempuan sekarang sudah semakin maju. Namun walaupun sudah maju tetapi perempuan jangan lupa akan kodrat sebagai ibu rumah tangga yang mengurus keluarga, yakni anak-anak dan suami,” kata anak ke-2 dari 4 bersaudara ini.

Anak dari pasangan Drs B Siregar M Lib dan SR Gultom, BA ini bilang, jika dulunya perempuan hanya berkutat di dapur sebagai ibu rumah tangga, sekarang jauh berbeda karena banyak perempuan yang meniti karier dengan statusnya sebagai ibu rumah tangga. “Dari sini bisa kita lihat bahwa perempuan itu tidak lupa akan kodrat,” tambahnya.

Lenny bilang, dalam seminar yang pernah dilakukannya, bahwa perempuan sudah mempunyai wakil duduk disemua bidang yang ada. “Kaum perempuan sudah diwakili 30 persen disemua lini/bidang. Salah satu contoh dapat kita seperti di DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kota, PNS, bisnis, Polwan dan masih banyak lagi,” tuturnya.

Artinya, kata wanita yang masih melajang ini , peran perempuan semakin terlihat jelas sehingga kaum Adam tak bisa lagi meremehkan perempuan, apalagi menganggap perempuan di bawah jajahan pria. “Tapi sayang, masih banyak perempuan kita yang dijajah pria sehingga tidak bisa mengekspesikan dirinya. Ini juga menyebabkan banyak perempuan yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), baik kekerasan fisik dan sikologi,” paparnya.
Dilema KDRT yang dialami perempuan justru semakin memojokkan perempuan itu sendiri ketika si perempuannya tidak mau melaporkan penganiayaan tersebut ke pihak berwajib.

“Tapi tak dipungkiri, terkadang hukum yang mengatur KDRT itu justru tidak membela kaum perempuan. Sebab, pihak polisi bakal membujuk korban untuk melakukan perdamaian karena kasus rumah tangga. Padahal ini harus dipisahkan, penganiayaan adalah tindak kriminal yang harus mendapat ganjaran hukuman pidana,” kata dia.
Wanita kelahiran Medan, 22 Maret 1980 silam ini mengimbau, perempuan harus maju dan berkaier, tapi tetap tidak melupakan kodratnya. Perempuan juga jangan berdiam diri ketika mengalami KDRT.

“Perempuan jangan lemah, harus berani mengungkap kebenaran jika mengalami penganiayaan. Perempuan jangan hanya berdiam diri saja di rumah, tapi ciptakan karya yang berguna untuk bisa menjadi perempuan yang mandiri. Tetapi jangan lupa, perempuan itu posisinya mendampingi bukannya di depan atau di belakang suami, tetapi berada di samping atau harus sejajar,” harapnya.(jon)

Panser Jaga Rekor

Austria vs Jerman

VIENNA – Rekor 100 persen kemenangan timnas Jerman pada kualifikasi Euro 2012 tetap terjaga. Mereka selalu menang dalam enam laga kualifikasi. Itu menyusul kemenangan 2-1 (1-0) Jerman atas tuan rumah Austria di Ernst Happel Stadium, kemarin dini hari.

Austria memberikan perlawanan yang hebat. Baru empat menit laga berjalan, nyaris saja gawang Jerman yang dikawal Manuel Neuer bobol oleh sepakan striker andalan Austria yang membela Stuttgart Martin Harnik. Bola masih menyamping di sisi gawang.

Gol pemecah kebuntuan baru tercipta pada menit ke-44 melalui striker Bayern Munchen Mario Gomez yang membawa Jerman unggul 1-0. Namun, pada menit ke-50, gawang Jerman kebobolan oleh kesalahan Arne Friedrich yang melakukan gol bunuh diri.

Lagi-lagi Gomez menjadi penyelamat dengan golnya pada menit ke-90 dan membawa Jerman menang 2-1. “Sepak bola adalah permainan yang gila, Anda harus terus melakukannya. Saya akan terus bermain seperti ini,” kata Gomez, seperti dikutip AFP.

Gomez dimainkan sebagai starter di lini depan oleh pelatih Jerman Joachim Loew lantaran absennya Miroslav Klose. Ternyata, Gomez yang jarang bersinar ketika membela Panser, julukan Jerman, kali ini tampil hebat dan menjadi pahlawan.

Ya, melawan Austria, Loew tidak bisa memainkan beberapa pemain andalannya seperti Klose, Bastian Schweinsteiger, dan Per Mertesacker. Kehilangan tiga pemain itu membuat permainan Jerman tidak garang seperti biasanya.

“Kami tidak menunjukkan kelas seperti yang biasa kami tampilkan. Di sisi lain, Austria banyak membuat kesulitan. Austria berusaha keras pada akhir-akhir laga. Pada akhirnya kami lah yang merebut tiga angka,” ungkap Loew.
Namun, dia menyadari, para pemainnya tidak berada dalam kondisi terbaik lantaran baru saja menyelesaikan kompetisi di level klub. “Banyak pemain yang tampil di Piala Dunia 2010 lalu, sedang berada dalam batas ketahanan mereka setelah musim yang berat,” jelas Loew.
Dengan kemenangan itu membuat Jerman meninggalkan rivalnya cukup jauh. Mereka mengemas 18 poin dari enam laga dan unggul tujuh angka atas Belgia yang merupakan pesaing terdekatnya. Padahal, Belgia telah memainkan tujuh laga.

Hanya butuh dua kemenangan lagi, sudah membuat Jerman tidak mungkin terkejar oleh musuh-musuhnya. Bahkan, bisa lebih cepat kalau pesaing terdekatnya seperti Belgia dan Turki tergelincir pada empat laga tersisa.
Pada laga kemarin dini hari, saat Jerman mengalahkan Austria, tuan rumah Belgia berbagi angka dengan Turki 1-1 (1-1) di Koning Boudewijn Stadion. Belgia lebih dulu unggul melalui Marvin Ogunjimi di menit keempat dan disamakan Burak Yilmaz di menit ke-22. (ham/jpnn)

Strategi Baru

Italia vs Estonia

MODENA-Italia terlalu tangguh untuk Estonia. Tampil di kandang sendiri, Sabtu (4/6) dinihari WIB, Gli Azzurri sukses menekuk lawannya itu dengan skor 3-0.

Cesare Prandelli tampil mengadopsi formasi 4-3-1-2 dengan mengandalkan Antionio Cassano dan Giuseppe Rossi di lini depan. Satu tempat di belakang keduanya diberikan kepada Alberto Aquilani—sebelum dirinya digantikan oleh Antonio Nocerino di menit 24.

Tiga gol bagi Italia dicetak Antonio Cassano (21’, 39’) Giampaolo Pazzini  (68’). Berkat hasil ini, Italia kokoh di puncak klasemen Grup C dengan nilai 16. Mereka dikuntit oleh Slovenia di posisi dua dengan nilai 14.
Slovenia sendiri, pada saat bersamaan, juga sukses meraih kemenangan. Mereka menang 2-0 atas tuan rumah Kepulauan Faroe.

“Saya sangat puas. Kami bermain dengan konsentrasi, kami bermain baik dan saya bahagia. Jujur, saya tidak menyangka kami bisa sejauh ini dalam fase sepert ini. Tapi mari kita tenang karena semua ini belum berakhir,” kata Cessare Prandelli, entrenador Italia.

Sementara itu bomber Gli Azzurri Giuseppe Rossi mengaku sangat antusias memenuhi instruksi Cesare Prandelli yang menduetkan dirinya dengan Antonio Cassano.

Rossi pun mengklaim, penampilan yang cemerlang bersama Cassano di pertandingan tersebut tidak bisa dipisahkan dari performa apiknya bersama Villarreal di level klub.

Ini musim yang hebat dan saya senang bahwa semaunya telah berjalan dengan baik. Tapi tentu saya ingin melakukannya lebih baik,” kata Rossi yang menjaringkan 18 gol dalam 36 laga bersama ‘The Yellow Submarine’ musim ini Mengenai formula Prandelli di atas lapangan,  Rossi menjelaskan resep tersebut merupakan pikiran orisinal Prandelli tanpa dipengaruhi strategi tim manapun.

“Prandelli tidak menjiplak (strategi) apapun. Dia mengembangkan strategi dengan pendekatannya sendiri dan semua orang bermain baik,” kata Rossi.
Jika Rossi mengatakan bahwa strategi yang diterapkan Prandelli pada laga kemarin murni strategi pelatihnya, tidak demikian dengan playmaker Andrea Pirlo yang secara tegas mengatakan bahwa Itali mencontoh cara bermain timnas Spanyol.

“Ini pertandingan penting. Kami bersenang-senang, mempertahankan bola, dan tak perlu terlalu menguras terlalu banyak tenaga,” kata Pirlo kepada Football Italia.
“Ada banyak pemain tengah berkualitas yang bisa memulai pergerakan, jadi kami bisa merotasikan posisi kami. Ini cara bermain baru bagi kami dan kami benar-benar menikmatinya. Kami tengah mengadopsi gaya yang mirip dengan Spanyol, tapi masih membutuhkan waktu untuk membangunnya dan kami berharap bisa sedikit mendekati mereka begitu Euro 2012 digelar,” tandas Pirlo. (net/jpnn)

Tak Manyesal sebagai Penyerang Lubang

GELANDANG timnas Italia Riccardo Montolivo mengaku tidak masalah ia bermain sebagai trequartista saat Azzurri menang 3-0 atas Estonia dalam lanjutan kualifikasi Piala Eropa 2012, Sabtu (4/6) dinihari WIB.
Gelandang Fiorentina itu dipaksa menggeser posisinya untuk bermain lebih ke depan setelah Alberto Aquilani mengalami cedera pada babak pertama.

Mengisi pos baru, Montolivo justru tampil menawan. Ia mengkreasi gol ketiga Italia yang dicetak striker Giampaolo Pazzini.

Dua gol lainnya disumbangkan duet striker yang dipercaya tampil sebagai starter, Antonio Cassano dan Giuseppe Rossi.
“Saya puas dengan kemenangan ini. Saya bermain dengan posisi lebih ke depan. Saya justru menemukan diri saya bisa bermain bagus di posisi trequartista,” ujar Montolivo usai pertandingan. “Posisi saya normalnya lebih ke tengah, tapi pengalaman ini memberikan banyak hal buat saya,” pungkas Montolivo. (net/jpnn)

Rossi Cocok Diduetkan dengan Cassano

STRIKER-Giuseppe Rossi mengaku tak kesulitan bermain bersama Antonio Cassano saat Italia menghadapi Estonia pada laga Grup C kualifikasi Piala Eropa 2012, Sabtu (4/6) dinihari WIB. Rossi mencetak gol yang membuka kemenangan Italia.

Selanjutnya, Cassano memperbesar keunggulan La Nazionale. Satu gol lagi dihasilkan Giampaolo Pazzini yang menjadikan Italia menang telak 3-0.

“Saya bermain sangat baik dengan Antonio. Dia seorang pemenang dan saya tak kesulitan bermain bersama dia,” kata Rossi yang memuji strategi pelatih Cesare Prandelli.

“Cesare Prandelli tak mengikuti siapa pun. Dia mengembangkan strategi sendiri dan semua bermain dengan sangat baik. Saya bisa bermain dengan sistem yang berbeda dan saya berusaha melakukan yang terbaik di mana pelatih menempatkan saya,” jelasnya.

Penyerang Villarreal ini menjadi pilihan pertama Prandelli setelah bermain gemilang di La Liga Spanyol. Dirinya mengoleksi 18 gol selama 36 pertandingan.

Mantan striker Manchester United ini juga mencetak 11 gol di Liga Europa.
“Ini musim yang luar biasa. saya senang semua berjalan baik dan sesuai harapan. Namun, saya selalu ingin lebih baik lagi,” kata Rossi yang diincar Barcelona. (net/jpnn)

Bicara Itu Gampang, Menulis Tunggu Dulu

Oleh: Ramadhan Batubara

Ada yang terhenyak begitu mengetahui banyak siswa SMP dan SMA tak lulus Ujian Nasional (UN) karena gagal di mata pelajaran Bahasa Indonesia. Sepertinya hal itu sangat lucu, pasalnya Bahasa Indonesia kan digunakan setiap hari. Bicara dengan Bahasa Indonesia kan gampang?

Nah, ini dia yang kurang dipahami. Ya, sudah pahamkah kita dengan bahasa yang kita gunakan setiap hari itu? Maksudnya, apakah yang kita gunakan setiap hari itu adalah Bahasa Indonesia yang benar?

Pertanyaan di atas tentunya memancing pertanyaan lain; Bahasa Indonesia yang benar itu seperti apa? Bukankah inti dari bahasa sebagai alat komunikasi adalah sebuah pengertian. Dengan kata lain, ketika kita menggunakan Bahasa Indonesia dan lawan bicara kita mengerti, maka kita sudah menggunakan bahasa tersebut dengan benar.

Sayangnya, hal soal bahasa tidak sesederhana itu. Sadar atau tidak sadar, ada dua varian Bahasa Indonesia yang berkembang. Bahasa cakapan dan bahasa ilmiah. Nah, bahasa cakapan adalah bahasa yang sehari-hari kita pakai. Varian ini pun ternyata tak sesederhana yang kita bayangkan. Pasalnya, dalam varian ini unsur latar belakang —sosial budaya— sangat berpengaruh, contohnya soal dialek. Bahasa Indonesia yang digunakan di wilayah Medan tentunya berbeda dengan yang berada di Papua. Selain soal irama, kata serapan dari bahasa daerah, pola bebrbahasa juga tidak sama. Misalnya dialek Medan, bahasa di wilayah ini cenderung mengarah pada penekanan. Contoh nyata perhatikan percakapan seorang ibu dengan anaknya berikut ini.

“Lena, cepat kau ambilkan minyak makan itu!” perintah sang ibu.

Lena yang sedang menyapu langsung menjawab, “Mamak suruh aku nyapu tapi….”
Ada yang aneh dengan percakapan di atas? Bagi orang Medan percakapan itu adalah hal yang wajar, tapi coba perhatikan polanya. Menurut Bahasa Indonesia yang benar, kata sambung ‘tapi’ letaknya tidak berada di akhir kalimat kan? Nah, ini dia pengaruh dari penekanan yang dimaksud di atas tadi. Selain itu, dari percakapan di atas juga tertangkap pengaruh penekanan yang lebih lokal. Contohnya pada kata  ‘minyak makan’. Sadarkah orang Medan kalau kata itu tidak dimengerti di belahan lain Indonesia? Tersinggungkah orang Medan ketika orang di Pulau Jawa sana mengerutkan dahi begitu mendengar kata ‘minyak makan’ itu. Ayolah, orang di Pulau Jawa tentunya tak habis pikir jika ada ‘minyak makan’; minyak kok dimakan atau kok ada minyak untuk makan. Bagi mereka, untuk maksud dari ‘minyak makan’ adalah minyak sayur. Nah, orang Medan tentunya akan tertawa; minyak kok dari sayur, minyak itu kan dari kelapa?

Varian bahasa kedua adalah bahasa ilmiah. Maksudnya, varian ini adalah bahasa yang digunakan untuk kepentingan ilmiah. Dia berbanding terbalik dengan bahasa cakapan yang cenderung bebas ke mana suka; jika kedua belah pihak mengerti, maka bahasa itu sudah sukses. Bahasa ini malah terikat dengan tatanan yang telah ditetapkan. Ikatan yang tegas terkait pola kalimat, pembentukan kata, dan segala hal lain yang memang telah disempurnakan. Maka, yang terjawab adalah bahasa itu menjadi kaku dan tidak lentur; jauh berbeda dengan apa yang sering digunakan sehari-hari. Untuk varian ini dapat dilihat pada karya ilmiah semacam makalah, skripsi, tesis, pidato resmi, dan sebagainya.

Masalahnya, dalam bahasa yang disempurnakan ini ternyata tidak begitu sempurna juga. Ada kebijakan yang kurang konsisten. Misalnya soal rumus KPST. Maksudnya, kata dasar yang hurup pertamanya K, P, S, dan T akan luluh ketika mendapat imbuhan ‘me-kan’. Contohnya kata ‘Kabar’, maka dia akan menjadi ‘mengabarkan’ atau ‘Puas’ menjadi ‘memuaskan’, dan sebagainya. Tidak konsisten ketika ada kata ‘Konsumsi’, apakah dia jadi ‘mengonsumsi’? Nah, untuk kata terakhir ini ada sedikit perdebatan di antara ahli bahasa. Satu pihak mengatakan kata itu menjadi ‘mengonsumsi’, tapi dipihak lain berubah menjadi ‘mengkonsumsi’. Alasannya, ‘Konsumsi’ merupakan kata serapan. Jadi, teorinya, rumus KPST itu tidak berlaku pada kata serapan. dari perdebatan ini saja muncul lagi perdebatan lainnya, yakni kata dalam Bahasa Indonesia mana yang tidak serapan? Buikankah Bahsa Indonesia berasal sedikitnya dari sembilan bahasa asing (Arab, Sansekerta, Belanda, Inggris, Perancis, China, Spanyol, Inggris, POrtugis) ditambah dengan bahasa daerah? Fiuh!

Disaat masih kurang tegasnya Bahasa Indonesia yang baik dan benar, bahasa ilmiah inilah yang dipakai untuk jawaban dan soal dalam UN. Bisa bayangkan kerutan dahi siswa yang mengikuti ujian Bahasa Indonesia sementara dalam kehidupan sehari-hari mereka sangat jarang menggunakan bahasa itu? Hm, mungkin karena itulah Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh hanya bisa bercanda begitu mendapati kenyataan ini. “Kayaknya siswa ini baru pulang dari luar negeri,” katanya beberapa hari lalu di media massa.

Muhammad Nuh tampaknya tak bisa berkata-kata lagi. Pasalnya, data berbicara, untuk tingkat pesereta UN SMP/MTD, nilai rata-rata mata pelajaran Bahasa Indonesia 7,49. Nilai maksimum yang diraih siswa 9,90, sedangkan nilai terendah 0,80. Sementara bahasa Inggris dan IPA masing-masing bernilai minimum 0,9 dan 1,0. “Dibandingkan mata pelajaran lain, nilai rata-rata Bahasa Indonesia termasuk yang paling rendah,” tambah Nuh pula.

Dan, tidak itu saja, sebelumnya untuk tingkat SMA/MA, ada 1.786 siswa diganjar ketidaklulusan UN 2011, akibat mata pelajaran Bahasa Indonesia kurang dari 4. Jumlah itu merupakan yang terbanyak kedua setelah Matematika.
Lalu, siapa yang mau disalahkan? Entahlah. Yang jelas, setiap tahunnya lahir ribuan sarjana sastra Indonesia. Kemanakah mereka? Tidak itu saja, Bahasa Indonesia pun menjadi mata kuliah wajib di nyaris semua jurusan yang ada di perguruan tinggi; baik universitas, institut, sekolah tinggi, dan akademi. Dan, bukankah negara ini memiliki Balai Bahasa di setiap provinsinya?

Tapi, sudahlah, soal bahasa yang digunakan dengan bahasa yang diilmukan memang sering menjadi masalah. Bukan hanya di Indonesia, di Inggris dan Amerika pun nyaris sama. Lihat saja di film-film, ketika menyebutkan nama, pasti lawan bicaranya bertanya, “Ejaannya seperti apa?” Dari kasus ini kan menggambarkan kalau tulisan dan ucapan masih juga bermasalah di sana.

Tak perlu jauh-jauh, liriklah surat kabar. Lucunya, mereka yang bekerja sebagai pekerja teks saja masih terus mengulang kesalahan; dalam berita masih dapat dilihat bagaimana ‘bahasa ibu’ mempengaruhi kalimat mereka. Selain itu, bahasa koran juga menjadi unik, dia menjadi sesuatu yang khas; berada di antara bahasa cakapan dengan ilmiah. Karena itu, ada yang mengatakan kalau bahasa koran atau media pada umumnya (media cetak dan elektronika) adalah perusak Bahasa Indonesia. Tapi, sekali lagi sudahlah, toh, saya juga bukan ahli bahasa.(*)
3 Jun 2011