26 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 15201

Paket Hemat AXIS ke Semua Operator

MEDAN-Musim liburan akan segera tiba, namun kini Anda tak perlu khawatir dengan biaya komunikasi yang mahal di kala liburan. Karena AXIS memberikan tarif paling hemat untuk layanan panggilan ke semua operator seluler hanya Rp390 per menit.

Tarif paling hemat ini berlaku setiap hari untuk seluruh pelanggan AXIS dan merupakan tarif terendah jika dibandingkan dengan operator lain di seluruh Indonesia. Pelanggan cukup menelpon ke *123# dan memilih menu yang tersedia. Bagi pelanggan baru, hanya perlu mengaktifkan kartu perdana AXIS dan secara otomatis dapat langsung menikmati penawaran ini tanpa perlu registrasi.

Director of Sales AXIS Syakieb Ahmad Sungkar mengatakan, pihaknya akan terus memberikan layanan yang terjangkau dan bernilai tambah untuk semua pelanggannya, dalam upaya menjadi yang terdepan memberikan layanan komunikasi seluler terbaik.

“Setelah mendapatkan respon yang luar biasa untuk promo gratis bicara ke sesama AXIS, gratis ribuan SMS ke semua operator dan internet gratis setiap hari, kini kami melengkapinya dengan memberikan penawaran tarif hemat yang tak tertandingi untuk layanan panggilan ke semua operator seluler di seluruh Indonesia,” katanya kemarin. Dengan tarif hemat ini, lanjutnya, AXIS memberikan kemudahan akses bagi pelanggannya untuk tetap terhubung kapan saja dengan teman dan keluarga yang menggunakan operator lain tanpa perlu merasa khawatir dengan biaya komunikasi yang mahal.

Selain penawaran paling hemat ini, seluruh pelanggan AXIS pun akan tetap dapat menikmati penawaran AXIS lainnya, gratis bicara 1000 menit ke sesama AXIS pada jam 00.00-17.00 dan gratis 10,000 SMS ke semua operator serta gratis internet 10MB setiap hari.

Misi AXIS adalah menyediakan layanan seluler yang terjangkau dan memberikan nilai tambah bagi seluruh masyarakat Indonesia. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang layanan bernilai lebih dari AXIS, silakan menghubungi 838 dari nomor AXIS anda atau kunjungi www.axisworld.co.id. (saz)

Rock Medan tak Berciri

Guitar For Fun

MEDAN-Penampilan apik gitaris rock level satu Indonesia mampu memuaskan gitaris kota Medan yang memadati arena pementasan Guitar For Fun di Hall Garuda Plaza, tadi malam (1/6).

Kehadiran Azis M Siagian dari Jamrud  bersama Christoper Coki Bollomeyer dari Netral/Deadsquad, Agung dari Burgerkill, Pupun ROR eks Kapten, Firman Al Hakim serta dua kontributor klinik GitarPlus, Ezra Simanjuntak dari Zi Factor dan Andy Owen memberikan nuansa yang berbeda.

”Tujuan dari even GitarPlus yang bekerja sama dengan sponsor Djarum Super ini memberikan partisipasi positif bagi pengunjung dan lebih menonjolkan permainan guitar dari setiap artis yang bermain untuk  Medan, “ ujar Andri Irawan disela-sela acara didampingi Budya dari Majalah Gitar Plus.

Azis M Siagian, gitaris Jamrud yang mengusung aliran rock tampil dengan membawakan tiga karyanya. Gaung instrumentalia yang dimunculkan dari sentuhan pick ke senar gitar merahnya, membuat pengunjung ‘tersihir’ hingga secara masif mendekat ke panggung. Beat dari petikan gitarnya mengalirkan nuansa ‘ngegress’ hingga menghentak ke sanubari penonton yang umumnya gitaris.

Usai manggung, Azis menyampaikan pandangannya terhadap musik rock Medan. “Medan harus menjadi (punya ciri) Rock Medan sendiri agar menjadi seorang gitaris yang dapat memberikan inspirasi,” ucap Azis usai manggung.

Christoper Coki Bollomeyer yang tampil dengan musik keras juga mampu melepaskan ketegangan dengan canda dari keampuhan petikan gitarnya. “Musik adalah seni yang bisa kita salurkan dengan petikan gitar untuk mengapreasisaikan jiwa, “ kata Coki di sela permainannya.

Di tengah acara, penyelenggaraan Guitar For Fun menyediakan waktu untuk coaching clinic untuk para talent gitar Medan. Para ‘gitaris top’ melakukan tanya jawab dengan para talent. Sesekali, para jagoan gitar itu membeber pengalaman hidup mereka sebagai gitaris.

Diakhir acara Finalis Guitar Battle tampil satu panggung dengan gitaris-gitaris bintang tamu Guitar For Fun. Sebelum para bintang unjuk gigi, acara dimulai dengan kompetisi Guitar Battle yang diikuti para gitaris daerah yang berdomisili di Medan dan sekitarnya. Dan pemenangnya mendapatkan hadiah berupa gitar elektrik dan profilnya dimuat di majalah GitarPlus.(adl)

Ambisi Menang

Liza Lestari Ginting

Malam puncak Miss Indonesia 2011 akan dihelat di Central Park Jakarta, Jumat (3/6) besok. Pemenang Miss Indonesia akan menggantikan posisi Asyifa Latief dan disaksikan langsung oleh Miss World 2010 Alexandria Mills. Bagaimana peluang wakil
Sumatera Utara, Liza Lestari Ginting?

Hasil voting sementara yang dilansir situs resmi Miss Indonesia, wakil Sumatera Utara tak masuk dalam lima besar. Peserta yang masuk 5 besar masing-masing Ellen Astrid Ellena IY dari Jawa Timur dengan jumlah 10.780 suara, disusul Nadya Siddiqa dari Banten dengan 8.587 suara, Amanda Roberta Z dari Papua Barat dengan 2.640 suara, Nita Sofiani asal Jawa Barat dengan 1.715 suara serta Ingrid Beatrix S asal Maluku dengan 1.076 suara.

Meskipun demikian, orangtua Liza, Adil Ginting dan ibunya, Rosdewi Nasution, yakin anaknya bisa meraih yang terbaik. “Liza memang memiliki keinginan yang kuat untuk menang. Karena dia juga memang memiliki basic dan pengalaman tentang model sejak SMP dengan disekolahkan di sekolah model Andika Production,” terangnya.

Untuk mendukung si sulung dari tiga bersaudara ini, kedua orangtuanya mengajak semua anggota keluarga dan famili untuk mengirimkan SMS sebanyak-banyaknya. “Di sana (Jakarta, Red) Liza juga sudah memiliki massa, walau hanya teman-temannya di Medan yang saat ini berdomisili di Jakarta dan empat orang sepupu, kita tetap optimis Liza bisa menang,” sambung Rosdewi.
Rosdewi mengaku sedih dan terharu mengetahui anak perempuan satu-satunya ini bisa mencapai keinginannya. “Namun, selama di sana kita baru berhubungan lewat telepon dua kali, yang pertama selama satu jam, yang kedua hanya 15 menit,” jelasnya.

Sang ibu juga menceritakan, saat seleksi di Medan, ia bertarung dengan sedikitnya 300-an orang untuk bisa masuk tahap final di Jakarta. “Dan ia mendapatkan konfirmasi dari RCTI untuk mengikuti partai final melalui email. Ya kita berharap yang terbaik baginya, kalau menang yang senang kan bukan hanya kami, tapi semua masyarakat Sumut,” kata Rosdewi.

Rosdewi juga berpesan kepada Liza, agar jangan mau kalah dengan lawan-lawan yang lain. “Kalau dia bisa kenapa kita tidak, sama-sama makan nasi kan? Liza juga jangan lupa selalu berdoa, salat dan banyak membaca pengetahuan tentang Sumut, dan satu lagi, jangan lupa banyak makan,” ujarnya.

Rosdewi juga sedikit marah kepada pemerintah Sumut dan Medan. Pasalnya, sepengetahuan Rosdewi, selama Sumut mengikuti even Miss Indonesia ini tak pernah menang. “Tahu kenapa? Karena pemerintah sedikit pun tak perduli dan tak mau perduli. Padahal, dengan wakil Sumut menang di Miss Indonesia, tentunya pariwisata Sumut juga akan terangkat dan dari segi yang lain. Jadi harus sepenuhnya didukung biar kita bisa menang,” katanya. (saz)

Jantung Syamsul Dipasang Cincin

Kondisi Kesehatannya Jadi Trending Topic

LANGKAT-Kabar gubernur Sumatera Utara nonaktif, Syamsul Arifin, jatuh sakit dan harus dilarikan ke rumah sakit menjadi berita paling banyak dibicarakan di Kabupaten Langkat dan sekitarnya. Maklum saja, mantan orang nomor satu di kabupaten yang berbatasan dengan Naggroe Aceh Darussalam (NAD) itu memang kontrofersial Meski terjerat dugaan korupsi APBD Langkat 2000-2007 senilai Rp102,7 miliar, Datuk, panggilan masyarakat kepada Syamsul Arifin, dikenal sebagai sosok pejabat yang dekat dengan rakyat. Beragam komentar bermunculan menanggapi kabar keterkaitan kasus dugaan korupsi yang sedang dihadapi Syamsul Arifin dengan kondisinya saat ini.

Kaum bapak di warung-warung atau di ibu-ibu di depan rumah ramai membicarakan kondisi kesehatan Syamsul. Umumnya mereka berharap Syamsul segera sembuh dan dinyatakan tidak bersalah di sidang pengadilan Tipikor yang dijalaninya.

“Datuk itu baik Bang, semoga cepat sembuh,” kata Syaifullah, penarik betor di Babalan, Pangkalan Brandan, kemarin. “Kami juga nggak yakin dia itu bersalah,” ujar Aminah dan Siti Aisyah, dua ibu rumah tangga yang ditemui di depan rumahnya di seputaran Tanjungpura.

Ketua DPRD Langkat, Rudi Hartono Bangun berharap agar Syamsul Arifin diberi kesembuhan sehingga dapat melakukan aktivitasnya kembali. Sebab, terlepas dari kasus dugaan korupsi yang sedang dihadapinya, sosok Syamsul dikenalnya sebagai pribadi yang baik dan dekat dengan rakyat. “Saya turut prihatin dan saya atas nama pribadi ikut mendoakan agar kiranya bapak Syamsul Arifin cepat sembuh dan sehat kembali,” kata Rudi saat dihubungi wartawan, Rabu (1/6) siang.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Fraksi Golkar DPRD Langkat, M Syahrul. Menurutnya, Syamsul Arifin adalah salah satu kader terbaik yang dimilik partai berlambang pohon beringin. Selain dikenal dekat dengan rakyat, Syamsul juga telah banyak memberikan kontribusi yang positif untuk kemajuan Kab.Langkat. “Kita ikut prihatin dengan kondisinya saat ini. Mari kita doakan bersama agar bapak Syamsul lekas sembuh,” ujar Syahrul.

Sementara itu, Togar Lubis, Ketua K-Semar saat dihubungi wartawan terkait kabar tersebut menjelaskan, dari sisi kemanusiaan pihaknya ikut mendoakan agar Syamsul Arifin scepat sembuh. Sehingga, proses hukum terhadap Syamsul yang merupakan terdakwa kasus dugaan korupsi yang perkaranya sedang disidangkan dipengadilan Tipikor juga dapat dilanjutkan. “Hal ini perlu dilakukan agar ada kepastian hukum terhadap perkara ini,” kata Togar Lubis.

Siap Diperiksa Kejatisu Mengenai kondisi Syamsul sendiri yang hingga tadi malam masih dirawat di Rumah Sakit (RS) Jantung Harapan Kita, Jakarta Barat, tim dokter tidak memutuskan penggunaan alat pacu jantung permanen (permanen pacmaker/PPM). Hasil evaluasi terhadap pemakaian alat pacu jantung temporer (temporary pacamaker/TPM) yang dipasang sejak Jumat (26/5) malam, tim dokter kemarin pagi memutuskan langkah pemasangan cincin, alias caterisasi.

“Pasangan cincin ini untuk mengurangi ketergantungan terhadap alat pacu jantung temporer. Bagaimana hasilnya, apakah memang bisa mengurangi ketergantungan itu, masih harus menunggu evaluasi dalam beberapa hari mendatang,” terang ujar anggota tim kuasa hukum Syamsul, Abdul Hakim Siagian, kepada Sumut Pos, kemarin petang (1/6).

Saat koran ini mengunjungi RS Jantung Harapan Kita, kemarin siang, menurut keterangan dari petugas RS, Syamsul lebih banyak tidur. Para pembesuk juga mulai dibatasi interaksinya dengan Syamsul, agar kondisinya cepat pulih. Dua personil Brimob juga terlihat masih menjaga di pintu utama ruang perawatan di lantai III itu.

Syamsul siap dimintai keterangan sebagai saksi perkara dugaan korupsi APBD Langkat dengan tersangka mantan Bendahara Umum Pemkab Langkat, Buyung Ritonga, yang kasusnya ditangani Kejaksaan Tinggi Sumut (Kejatisu). Hanya saja, kesiapan itu harus menunggu kondisi kesehatan Syamsul kembali sehat.

“Kalau kondisi kesehatan beliau (Syamsul, Red) sudah baik, ya siap, karena itu merupakan kewajiban setiap warga negara jika diminta memberikan keterangan,” ujar Abdul Hakim.
Dijelaskan Hakim, setiap orang, baik sebagai terdakwa, tersangka, atau pun saksi, selalu ditanya kondisi kesehatannya sebelum dimintai keterangan oleh aparat hukum. Jika kondisinya tidak sehat, maka dianggap tidak memenuhi syarat untuk dimintai keterangan. “Sudah hadir di persidangan pun, jika kondisi tidak sehat, maka disuruh pulang,” ujar Hakim.

Namun, tegasnya, secara prinsip kliennya itu siap lantaran sejak awal memang menghendaki proses hukum yang terkait dengan dirinya, bisa cepat tuntas. Hakim mengaku sudah mendengar kabar bahwa kliennya itu akan dimintai keterangan oleh penyidik Kejatisu guna melengkapi berkas pemeriksaan tersangka Buyung Ritonga. “Saya sudah dapat kabar. Kita tunggu saja,” cetusnya.

Mengenai bagaimana teknis pemeriksaan, Hakim menjelaskan, Syamsul tidak mesti datang ke Medan. Mengingat Syamsul sendiri sedang menjalani tahapan proses persidangan di pengadilan tipikor Jakarta, bisa saja tim penyidik Kejatisu yang datang ke Jakarta. “Soal teknis pemeriksaan, tergantung bagaimana koordinasinya,” ujar Hakim. (mag-1/sam)

Pendemo: Penjarakan Amri Tambunan

Dugaan Mega Korupsi Rp883 M Amri Tambunan-Zainuddin Mars

LUBUK PAKAM-Aksi unjukrasa menuntut penuntasan dugaan mega korupsi senilai Rp883 miliar yang diduga melibatkan pasangan bupati dan wakil bupai Deliserdang, Amri Tambunan dan Zainuddin Mars, terus menggelinding. Aksi kali ini kembali dilakukan Barisan Anti Korupsi (BARAK).

Diiring kendaran Toyota Kijang jenis pik up yang mengangkut sound system, ratusan massa berorasi di depan kantor DPRD Deliserdang dan kantor bupati menuntut pengungkapan kasus dugaan korupsi Amri Tambunan-Zainuddin Mars, Rabu (1/6) Dalam aksinya Barak mendesak Ketua DPRD Deli Serdang agar segera menandatangani serta pembentukan pansus investigasi dugaan Korupsi yang meliputi dugaan korupsi Bupati Deli serdang H.AMRI TAMBUNAN sebesar Rp883,273,668,529,02 miliar hasil temuan BPK RI tahun 2006-2009 yang di sampaikan  oleh AKUNTABILITAS PUBLIK (PAP).

Adanya dugaan korupsi mark-up 7 SKPD dengan modus menambah anggaran dari jumlah yang tercantum dalam anggaran APBD yang sudah disahkan oleh DPRD Deliserdang. Serta adanya dugaan korupsi yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum sebesar Rp 81.497.183.237 yang tidak disetujui oleh DPRD Deli Serdang karma melanggar Undang-Undang peraturan pemerintah No 58 tahun 2005 dan Mendagri No 59  tahun 2007 Permendagri No 13 tahun 2006 tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah.

Kemudian massa Barak mendesak aparat kepolisian untuk menangkap Ir Maeapinta Harahap (mantan Kadis Kimbagwil Deliserdang) dugaan korupsi Rp10 miliar dana GDSM yang kasusnya merupakan titipan KPK yang sampai sekarang masih di peti es kan di Poldasu. Dan desakan pengusutan dugaan korupsi proyek rehabilitasi berat gedung DPRD senilai Rp1,042 miliar yang sempat di tangani Kajari Deliserdang.

Karena ada indikasi dugaan penyuapan terhadap aparat Kejaksaan sehingga massa BARAK meminta agar dikeluarkanya rekomendasi pencopota Kajari Lubukpakam yang diduga menerima suap dari dinas Pendidikan dan Oolahraga Deliserdang yang terindikasi korupsi Rp93 miliar.

Selanjutnya BARAK mendesak agar menangkap pimpinan dan Anggota DPRD Deliserdang periode 2004-2009 yang menyetujui P-APBD tahun anggaran 2009 untuk menjadi peraturan daerah karena APBD tahun 2009 melanggar Undang Undang, PP, dan Kepmendagri, mempertanyakan status Dr Masduhaq Siregar (kadis kesehatan) terduga korupsi pengadaan obat pelayanan kesehatan dasar tahun 2006 senilai 3 Milyar yang kasusnya di petieskan oleh Kejatisu.

Setelah sekitar 45 menit berorasi di kantor DPRD, perwakilan pengunjuk rasa diterima Komisi A. Tetapi pertemuan itu, dihentikan dengan alasan Komisi A telah menampung tuntutan para demontrasi.

Ketua komisi A DPRD Deli Serdang Benhur Silitongga menjelaskan, komisi A telah melaporkan tuntutan BARAK yang pernah mengelar demontrasi, Kamis (25/5) silam.
“Tuntutan saudara-saudara sudah kami antarkan ke pimpinan untuk ditindaklanjuti. Nah silakan menunggu hasil rapat pimpinan DPRD, apakah pansus dibentuk atau tidak,” bilang Benhur Silitongga.

Setelah menerima penjelasan dari Komisi A, massa melanjutkan aksi dan orasi di depan kantor Bupati Deli Serdang. “Penjarakan Amri Tambunan karena diduga telah melakukan korupsi APBD Deliserdang,” teriak kordinator aksi Eko Supriyanto.

Para demonstran berorasi juga mengkritisi kepimpinan Amri Tambunan yang diduga telah menyuburkan praktik tindak korupsi di Deliserdang. Selain itu, massa membentangkan poster yang tertulis diatas kardus bertuliskan “Penjarakan Amri Tambunan. Amri Tambunan Koruptor.”
Sekitarar 30 menit, massa BARAK berorasi, aksi dilanjutkan di kantor Kejaksaan Negeri Lubuk Pakam (Kejari). Di sana demontras diterima Kepala Seksi Tindak Pidana Kusus (Kasipidsus) Supriandi Daulay SH.


Aksi unjuk rasa BARAK ini sepertinya langsung disikapi pasangan Amri-Zainuddin. Pantauan awak Sumut Pos di rumah Dinas Bupati Deliserdang, sekitar pukul 14.30 WIB, terlihat mobil Zainuddin Mars mendatangi kediaman orang nomor satu di Deliserdang itu. Sejurus kemudian, Zainuddin Mars terlihat memasuki rumah bercat putih itu dengan tergesa-gesa.

“Pak wakil (Wakil Bupati, Zainuddin Mars, Red) dipanggil bupati,” bilang seorang pekerja di rumah dinas bupati.
Disebutkan pekerja di rumah dinas itu, Amri Tambunan baru pulang dari Jakarta untuk melaksanakan tugas.(btr)

Jadi Temuan BPK Pemko Tunjau MoU

Retribusi Merdeka Walk

MEDAN-Pemerintah Kota Medan tidak mau disalahkan dalam kasus dualisme klausul perjanjian untuk retribusi Merdeka Walk. Pemko tetap merasa benar dan melemparkan tanggung jawab kepada PT Orange Indonesia Mandiri (OIM) selaku pengelola Merdeka Walk.

“Kita bertindak sesuai Peraturan Daerah (Perda). Selama ini pengelola langsung membayar ke rekening Pemko Medan dan disetorkan melalui Bank Sumut. Jadi apa yang kita tagih, tidak dilaksanakan sesuai hitung-hitungan tiap bulan yang kita tagih ke mereka. Kita tahu sudah disetornya tapi tidak sesuai,” ujar Kepala Dinas Pertamanan Kota Medan, Erwin Lubis yang ditemui Sumut Pos di Lantai IV Balai Kota Medan Saat itu Erwin usai mengikuti acara pelantikan pejabat struktural eselon III dan IV Pemko Medan, Rabu (1/6).

Akibat persepsi yang berbeda antara Pemko Medan dan PT Orange Indonesia Mandiri (OIM) sebagai pengelola Merdeka Walk, tunggakan membengkan hingga miliaran rupiah. “Dari Tahun 2004 sampai sekarang, ada tunggakan miliaran. Saya lupa angka pastinya. Dan itu sudah masuk dalam audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),” terangnya.

Apakah ada niat Pemko Medan dalam hal ini Dinas Pertamanan untuk menghentikan kerjasama? Erwin tidak bisa menjawab secara tegas. Mantan Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Medan ini hanya bilang, pihaknya akan melakukan peninjauan ulang atas Memorandum of Understanding (MoU) yang sudah terjalin antara Pemko Medan dengan pengelola Merdeka Walk (MW). “Kita akan tinjau ulang MoU-nya,” ungkapnya.

Sementara itu, Wali Kota Medan Rahudman Harahap yang dikonfirmasi Sumut Pos di Lantai II Balai Kota, menyatakan hal yang sama yakni, pihak pengelola Merdeka Walk masih memiliki tunggakan. Karena persoalan ini jadi temuan BPK, Pemko Medan akan mengevaluasi kerjasama.
“Sedang kita evaluasi bagaimana bentuk kerjasamanya. Kita bekerjasama dengan BPK untuk melakukan evaluasi,” tegas Rahudman.

Sementara Wakil Ketua DPRD Medan, Ikrimah Hamidy menegaskan, Pemko Medan sebaiknya segera berkoordinasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sumut untuk melakukan penghitungan retribusi tersebut. Dia menyebutkan, perda No. 21/2002 tentang pengelolaan kekayaan daerah yang digunakan sebagai acuan untuk menghitung retribusi di Merdeka Walk itu, sekarang sudah diubah perda-nya menjadi Perda No. 13/2009.

“Memang hitungannya lebih mahal di perda yang sekarang, tapi perda yang baru ini tak berlaku surut,” sebut Ikrimah kepada wartawan koran ini, Rabu (1/6) ketika ditemui di gedung DPRD Medan.

Ikrimah melihat posisi PT OIM dirugikan atas kebijakan yang sepertinya digantung-gantung. Sebab, putusan yang seharusnya segera diambil oleh pihak Pemko Medan dengan dasar kebijakan seorang Wali Kota dan Perda No.21/2002. “Harusnya Wali Kotan tak menunda-nundanya, panggil saja BPKP untuk menghitungnya. Saya pikir bisa langsung selesai,” ucapnya.

Terpisah, Sekda Medan, Syaiful Bahri menegaskan, persoalan retribusi Merdeka Walk sudah dibicarakan ke BPKP prihal penghitungan retribusinya. Karena dasar hitungan BPKP itulah bisa ditentukan retribusi Merdeka Walk. “Pak Wali Kota itu sangat serius menyelesaikannya, kami juga sudah bicarakan ke BPKP,” katanya.

Disinggung kapan dituntaskannya persoalan Merdeka Walk itu, Syaiful belum bisa menentukan jadwal. Tapi, diupayakan segera mungkin karena persoalan itu berkaitan kepada pendapatan asli daerah (PAD) Pemko Medan.

Sebelumnya, Direktur PT Orange Indonesia Mandiri (OIM) Merdeka Walk, Yogi menyampaikan sebenarnya sudah ada upaya pembayaran retribusi ke Pemko Medan, dengan hitungan Rp0,025 per meter x nilai NJOP dan diwajibkan membayar Pajak Bumi Bangunan (PBB). “Karena kami juga memakainya selama 20 tahun,” katanya. (ari/ril)

Sumut Berperan Besar Nasionalisasi Inalum

JAKARTA-Pengambilalihan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) yang dikuasai konsorsium Jepang oleh pemerintah RI, sudah harga mati. Bahkan, pemerintah sudah membentuk kelompok kerja (pokja) penyiapan pengakhiran Master Agreement yang tugasnya mempersiapkan pemutusan kontrak dengan perusahaan Jepang Nippon Asahan Alumunium (NAA). Pokja ini terdiri dari tim pengarah dan tim pelaksana.

Tim pengarah tugasnya memberikan arahan kepada tim pelaksana tentang kebijakan pemutusan kontrak, baik dari aspek politis, ekonomi, hukum, teknis, bisnis dan keuangan. Sedang tim pelaksana tugasnya menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk putus kontrak dan melakukan kajian yang berkaitan dengan hal ini.

Ada lagi tim subteknis, yang antara lain tugasnya merumuskan mekanisme penyelesaian hak dan kewajiban masing-masing pihak, penentuan nilai kompensasi, penyerahan hak kepemilikan PLTA dan pabrik peleburan ke pemerintah RI, pembayaran kompensasi, penyerahan karyawan PLTA dan pabrik peleburan, dan lain-lain.

Tim yang dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 39/M-IND/PER/3/2011 ini, juga terbagi lagi menjadi sub tim teknis pengembangan PT Inalum pasca 2013. Sub tim teknis ini antara lain tugasnya melakukan kajian untuk peningkatkan kapasitas produksi, peningkatan diversifikasi ke arah produk hilir yang punya nilai tambah lebih tinggi, pengembangan teknologi, pengembangan usaha, dan lain-lain.

Tim pengarah diketuai Dirjen Kerjasama Industri Internasional Kementrian Perindustrian Agus Tjahayana Wirakusumah, sekretarisnya adalah sekjen kementrian perindustrian. Anggotanya Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho dan sejumlah pejabat eselon I kementerian terkait. Sebanyak 10 bupati/walikota yang ada di sekitar danau Toba juga masuk sebagai anggota. Yakni Taput, Tobasa, Samosir, Humbahas, Simalungun, Karo, dan Dairi. Sedang tiga kabupaten/kota di bagian hilir Danau Toba yakni Asahan, Batubara, dan Kota Tanjung Balai.

Untuk pertama kalinya, kemarin (1/6) Pokja ini menggelar rapat di gedung kementrian perindustrian, yang dipimpin Ketua Pokja, Agus Tjahaya Wirakusumah. Hadir juga antara lain Bupati Batubara OK arya, Bupati Taput Torang Luman Tobing, Bupati Samosir yang juga Juru Bicara 10 bupati/walikota, Mangindar Simbolon, Bupati Simalungun JR Saragih, Bupati Dairi Johnny Sihotang, Wakil Bupati Tobasa Liberty Sianturi, Sekda Asahan Sofyan, Kadis Tamben Taput B Hutabarat, Ka Bappeda Sumut Riadil Akhir Lubis, dan beberapa lagi yang lain.

“Kita tadi dengar pendapat dari 10 bupati/walikota dan dari Pemprov Sumut, dalam kapasitas mereka sebagai anggota tim pengarah. Misal ada keinginan ingin dilibatkan dengan kepemilikan saham, mereka nanti bisa menyampaikan ke tim teknis,” terang Agus Tjahayana kepada koran ini usai pertemuan.

Ketua Otorita Asahan Effendi Sirait dalam kapasitasnya sebagai sekretaris Tim Pelaksana menjelaskan, soal bisa tidaknya pemda dilibatkan dan berapa porsi saham yang akan didapat, nantinya dibahas di tim.

Sementara, Mangindar Simbolon mengatakan, dalam pertemuan itu, disampaikan keinginan agar 10 bupati/walikota dan pemprov Sumut, tidak hanya dimasukkan sebagai anggota tim pengarah, namun ada yang masuk anggota tim teknis. Diusulkan agar Bupati Batubara OK Arya dan satu pejabat dari Pemprov Sumut, masuk anggota tim teknis. “Karena tim teknis ini nanti ikut mengurusi bidang industrinya, misal dari mana bahan baku harus didatangkan. Tim teknis ini urusannya lebih detil,” ujar Mangindar.

Disebutkan Mangindar, tahapan-tahapan pengambilalihan sudah terjadwal secara ketat. Misalnya, pada Oktober 2012 sudah harus dilakukan serah terima power plan PLTA. Untuk saat ini, tahapannya sedang dilakukan audit oleh tim independen. Jika sudah selesai, disusul audit oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sebagai auditor internal pemerintah.
Sedang OK Arya mengaku puas dengan hasil pertemuan. “Lewat pertemuan tadi, peran pemda terlihat lebih tegas. Ini nanti akan kami sampaikan kepada masyarakat,” ujarnya. (sam)

PLN Garap Sendiri PLTP Sarulla

JAKARTA–Melalui rapat direksi, PT PLN (Persero) memutuskan untuk mengerjakan pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla, Tapanuli Utara,  Sumatra Utara. Ditargetkan pada akhir tahun 2011, pembangunan fisik proyek yang berkapasitas 3 x 110 MW bisa dimulai.

‘’Melalui Sidang direksi PLN pada Selasa (31/5 jam) diputuskan bahwa PLN mengerjakan sendiri proyek PLTP Sarulla yang akan memulai pembangunan fisiknya pada akhir tahun ini,’’ ucap Dirut PLN, Dahlan Iskan melalui siaran persnya, Rabu (1/6).

Dikatakan Dahlan, keputusan ini dibuat karena PLN menilai pembicaraan mengenai Sarulla tidak kunjung selesai. “PLN sangat menyesalkan lambatnya negosiasi proyek ini, sehingga PLN memutuskan untuk segera mengerjakan sendiri. Direktorat Perencanaan PLN mulai kemarin menyiapkan perencanaan untuk bisa memulai proyek PLTP Sarulla tahun ini juga,’’ imbuhnya.

Dijelaskan, untuk proyek ini PLN sudah menyelesaikan seluruh proses negosiasi, namun calon investor tidak juga bisa menyelesaikan negosiasinya dengan pihak terkait lainnya. Menurut Dahlan, proyek PLTP Sarulla seperti mubazir, padahal proyek ini sangat ramah lingkungan dan sangat menjanjikan. ‘’ Untuk mengerjakan Sarulla tidak perlu spekulasi karena keberadaan uapnya dan volume uapnya sudah jelas,’’ terangnya. (sam)

Komedian Terkenal Nikahi 4 Wanita

KUALA LUMPUR- Aktor dan komedian ternama Malaysia, Salih Yaacob, yang sudah menikah keempat kalinya akan membawa semua istrinya dan 11 anaknya berbulan madu. Demikian dilansir The Star, Rabu (1/6).

Pria berusia 50 tahun yang juga merupakan penyiar radio ternama Malaysia, menikah istri keempatnya bernama Samihah Sheikh Ali (25), Senin lalu.

“Kami akan berbulan madu di Cina, tapi saya belum punya tanggal pasti. Yang jelas, keempat istri dan semua anak-anak saya akan ikut,” katanya. Sejumlah harian menyebutkan, Salih menikah pertama kalinya pada tahun 1989. Ia kemudian menikah untuk kedua kalinya di tahun 1993 dan ketiga kalinya pada tahun 2007. (net/jpnn)

JK: Singapura Aman Bagi Orang Bermasalah

JAKARTA – Sejumlah tersangka kasus pidana, utamanya perkara korupsi, tampaknya Singapura menjadi pilihan utama untuk bersembunyi menghindari proses hukum. Ketiadaan perjanjian ekstradisi membuat orang yang tersangkut masalah merasa aman untuk berlindung.

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut kebanyakan orang bersembunyi di Singapura karena takut menghadapi proses hukum. “Karena Singapura itu paling aman, tidak ada perjanjian ekstradisi, dan dekat. Tetap bisa komunikasi. Ya semua yang ke sana, yang takut. Kalau takut berarti ada masalah kan? Sebenarnya itu saja,” kata JK di Gedung MPR, Jakarta, Rabu (1/6).

Pernyataan JK itu disampaikan untuk menanggapi banyaknya kasus tersangka yang melarikan diri ke Singapura. Terakhir Nunun Nurbaetie yang menjadi tersangka kasus suap Bank Indonesia dikabarkan berada di Singapura.

Sementara mantan Bendahara Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin pergi ke Singapura sehari sebelum surat pencegahan dikeluarkan KPK.  (bbs/jpnn)