27 C
Medan
Wednesday, December 24, 2025
Home Blog Page 15218

Honor PTT Belum Dibayar

081396032xxx

Pak Kepala Dinas Kesehatan Serdang Bedagai (Sergai) di tempat, apa penyebab sehingga gaji Bidan PTT di Sergai sampai saat ini belum cair juga? Sementara di daerah lain sudah cair?

Sudah Diusulkan
Terimakasih pertanyannya, kami sampaikan kepada pengirim SMS ini, bahwasannya seluruh gaji bidan PTT sudah diusulkan ke Pemerintah Pusat. Apabila sekarang ini belum dibayarkan, kemungkinan tersendat di Pemerintah Pusat.

Dra Indah Dwi Kumala
Kabag Humas Pemkab Serdang Bedagai

Siswa Panca Budi Belajar Sejarah di Kota Cina

MARELAN- Sebanyak 112 siswa-siswi Yayasan Perguruan (YP) Sekolah Mengenah Atas (SMA) Panca Budi Medan mengunjungi Museum Kota Cina di Kelurahan Terjun, Medan Marelan. Kunjungan itu dilakukan untuk memperkenalkan sejarah kota cina secara dekat kepada para siswa.

Demikian disampaikan seorang guru yang mendampingi para siswa, SMU Yayasan Perguruan Panca Budi, Jamaluddin, Senin (30/5). Dalam kunjungan itu, para siswa juga didampingi beberapa guru dan Sekretaris Pussis Unimed, Erond Damanik.

Jamaluddin mengatakan, untuk memperkenalkan sejarah Kota Cina merupakan keharusan bagi para siswa, khususnya yang ada di Kota Medan. Sebab, secara jarak sejarah Kota Cina sangat berkaitan dengan wilayah Kota Medan. “Kami hadir untuk mendekatkan diri pelajar terhadap arti pentingnya situs Kota Cina sebagai bagian dari sejarah Sumut. Selain itu memperkenalkan museum Situs Kota Cina kepada pelajar,” katanya.

Sekretaris Pussis Unimed, Erond Damanik menyambut  kunjungan tersebut dan  mendorong agar pelajar di Kota Medan mengunjungi museum Situs Kota Cina. Hal itu dilakukan agar sekolah lain  membawa siswanya ke Museum  Kota Cina
Dia menambahkan Kota Cina terdapat Museum situs (Site museum) yang dikembangkan Pussis-Unimed, berupa bangunan sederhana yang terbuat dari kayu kelapa, dinding tepas dan atap rumbia berukuran 12 x 10 meter. Adapun artefak yang dijadikan koleksi museum adalah temuan praktek ekskavasi  mahasiswa di Kota Cina maupun mengupayakan replika archa Siwa, Laksmi dan Budha yang dipesan khusus dari Trowulan.(mag-11)

Berantas Narkoba

085276985xxx

Kepada Yth Bapak Kapolsek Percut Sei Tuan, tolong diberantas transaksi narkoba di Jalan Pancing III,  Kecamatan Percut Sei Tuan yang diduga dilakukan oleh Fajar, Dedi Engkel, Juli dan Hendri alias Een yang sehari-hari memakai dan menjual narkoba jenis sabu-sabu. Aksi mereka sangat meresahkn warga sekitar, akibat  perbuatan mereka banyak warga yang resah karena anak-anaknya takut terjerumus. Selain dari menjual narkoba, mereka juga terlibat perampokan rumah, pencuri sepeda motor (ranmor) dan lainnya.  Tolong untuk bahan perhatian bapak Kapolsek, karena mereka sudah sangat meresahkan masyarakat. Terima kasih

Kami Berantas

Terimakasih informasinya, kami segera menindak lanjuti laporan ini, bila laporannya benar dalam seminggu ini kami segera menindak pelaku yang telah disebutkan. Sebab, kami komitmen memberantas narkoba yang ada di wilayah hukum kami.

Kompol Maringan Simanjuntak
Kapolsek Percut Sei Tuan

Mata Diserang Kanker, Balita Butuh Bantuan

LANGKAT- Di usia seumur jagung, Sinta Dewi (2), bungsu dari lima bersaudara hasil buah cinta Siteh dan Syamsiah, harus merasakan pedihnya diserang kanker ganas di mata kirinya sebesar telur ayam.
Sinta sudah 2 bulan lebih menderita kanker ganas di matanya. Hingga kini, bocah ingusan yang tinggal di Dusun Harapan, Desa Pematang Tengah, Kecamatan Tanjung Pura itu, di vonis mengalami penyakit kanker oelh RSU Tanjung Pura.

Karena ketiadaan biaya berobat, kedua orangtua korban mengurungkan niatnya untuk menyembuhkan penyakit yang diderita korban dan hanya merawat korban di rumah kontrakan tersebut.

Syamsiah (35), ibu kandung korban mengharapkan, adanya uluran tangan para dermawan yang bersedia membantu proses penyembuhan anaknya untuk menjalani oprasi. “Anak saya terserang kanker ganas dan kata dokter, itu harus dioperasi, tapi mana ada duit saya untuk bayar ongkos operasi sampai jutaan rupiah,” harap Syamsiah.(mag-1)
Sekretaris KPAID Langkat Reza Lubis, menjelaskan, pihaknya akan segera mengambil langkah serius untuk membantu bocah malang tersebut.(mag-1)

Polisi Nyabu Terancam Dipecat

BINJAI- Keterlibatan oknum polisi berinisial PS, yang bertugas di wilayah hukum Polres Binjai, dalam kasus sabu-sabu, masih menjalani pemeriksaan di Mapolresta Binjai, Senin (30/5).

Meski terus diperiksa, PS sudah ditahan di tahanan Sat Reskrim Polres Binjai dan sudah ditetapkan sebagai tersangka. Bahkan, jika terbukti terlibat atas kasus sabu-sabu, oknum polisi ini juga terancam dipecat.
Kapolres Binjai AKPB Dra Rina Sari Ginting, saat dikonfirmasi terkait kasus ini mengatakan, pihaknya terus melakukan pemeriksaan terhadap PS. “Sejauh ini masih dalam tahap penyidikan, dan terkait hukuman yang akan diberikan, kita tunggu saja putusan dari hakim,” ujar Rina.

Selain itu, Rina juga mengakui, kalau PS sudah ditetapkan sebagai tersangka dan jika dia (PS, Red) dikenakan hukuman selama 3 bulan, tidak tertutup kemungkinan akan dipecat. “Kita ikuti terlebih dahulu prosesnya, kalau nanti mendapat hukuman tiga bulan ke atas, tidak tertutup kemungkinan akan dipecat,” ungkapnya.(dan)

Kades dan Kepling Lima Bulan tak Gajian

KARO- Tidak menerima honor (gaji, Red) selama lima bulan, terhitung Januari 2011, puluhan perwakilan kepala desa (Kades) dan kepala lingkungan (Kepling) di Kabupaten Karo mendatangi DPRD Karo, Senin (30/5). Kedatangan puluhan kades dan kepling ini, menuntut Pemerintah Karo, untuk mengambil kebijakan terkait belum dibayarnya honor mereka.
Dalam keluhannya di depan Ketua dan Wakil Ketua DPRD Karo Siti Aminah Br Perangin angin dan Ferianta Purba, ujung tombak Pemerintahan Karo ini mengungkapkan, dengan tak kunjung cairnya honor mereka, sangat membebani mereka dalam melaksanakan tugas.

Karena tak kunjung cair, perangkat desa ini harus merogoh kocek sendiri untuk membiayai pembelian alat tulis kantor (ATK). Walau tidak begitu besar, namun honor sebagai kades Rp650 ribu per bulan dan kepling Rp150 ribu per bulan, amat sangat membantu pekerjaan mereka selaku pamong di masyarakat.

“Saat ini kami dihadapkan pada praktik antara hak dan kewajiban. Apa yang menjadi tugas sudah dijalankan. Namun mengapa honor yang semestinya kami terima tertahan oleh kebijakan yang tidak jelas rimbanya,” terang Kepling Kota Kabanjahe, Gelora Tarigan.

Ketua DPRD Karo Siti Aminah dan Wakil DPRD Ferianta Purba menjelaskan, kalau anggaran yang diperuntukkan bagi honor kades dan kepling telah direalisasikan pihaknya, namun entah mengapa belum ada jawaban dari Bupati Karo.
“Realisasi itu sudah berlangsung sebulan lalu yang termaktub dalam dana penambahan yang disyahkan pada rapat Paripurna dan Bamus (badan musyawarah) sebulan lalu. Mengapa belum di cairkan, itu kebijakan Pemkab Karo,” kata Wakil rakyat ini.

Siti Aminah berjanji, dalam wak tu dekat, masalah ini akan ditindaklanjuti dengan memanggil pihak ekskutif dan para Kades, untuk memperjelas duduk persoalannya.(wan)

Meraba-raba Peta Medan

Peserta SNMPTN 2011 Kesulitan Cari Lokasi Ujian

Hari ini hingga besok, Rabu (1/6), sekitar 49.794 peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di Medan akan mengikuti ujian tertulis. Sayangnya, momen akbar tersebut memunculkan sedikit masalah. Ya, apalagi kalau bukan sulitnya mencari lokasi ujian.

Jumlah 49.794 peserta tersebut merupakan calon mahasiswa lulusan SMA/MA/SMK tahun 2009, 2010 dan 2011. Jumlah ini tak lagi masuk dalam kategori sedikit. Tak pelak, dengan adanya pelaksanaan SNMPTN 2011, Medan selama dua hari ini akan semakin padat. Pasalnya, peserta ujian tak hanya berasal dari Medan dan sekitarnya.
Nah, berbagai permasalahan akan timbul seiring pelaksanaan ujian yang menentukan nasib sebagian lulusan SMA Sederajat yang berasal dari luar daerah untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Yang pertama, masalah tempat tinggal sementara mereka. Yang kedua tentunya sebagai warga yang bukan berdomisili di Medan, mereka masih harus meraba-raba peta Medan. Seperti untuk lokasi tempat tinggal, angkutan umum hingga mencari lokasi ujian yang sangat menentukan nasib mereka selanjutnya itu.

Seorang peserta SNMPTN 2011 yang mendaftarkan diri di Panlok USU Yunika menjelaskan, dia telah berada di Medan selama tiga hari. Ia bersama dua orang temannya mencari kost di sekitaran Jalan Sisingamangaraja Medan. “Kami mencari yang dekat dengan stasiun bis saja. Karena kami tahu yang dekat dengan lokasi ujian atau daerah USU pastinya sudah penuh dan sulit mencarinya yang muat untuk kami bertiga,” ujar alumni SMA Negeri 1 Rantau Parapat ini bersama dua orang temannya, Elvi dan Heni, Senin (30/5).

Yunika yang memilih Jurusan Kedokteran di Unja Jambi dan Keperawatan USU, mengaku untuk mencari kost tesebut, mereka harus mutar-mutar dan tanya sana-sini daerah mana yang banyak menyediakan kost. “Dan setelah berembuk bertiga, akhirnya kami memutuskan untuk ngekost di daerah Jalan Sisingamangaraja Medan. Pasalnya, saat itu kami juga sudah letih, hasil berkeliling mencari kost-kostan yang kosong,” jelasnya.

Ketiga mahasiswa lulusan SMA Negeri 1 Rantau Parapat ini memang memilih jurusan yang berada di luar provinsi sebagai pilihan pertama. Tapi mereka tetap memilih jurusan yang ada di USU dan Unimed sebegai pilihan alternatifnya. “Ya kalau tak lulus di luar provinsi yang di USU atau Unimed juga bolehlah. Saya memilih jurusan di luar provinsi karena saya rasa di sana lebih bermutu dan lebih murah,” kata Yunika.

Sedangkan Elvi dan Heni untuk pilihan pertama memilih Kehutanan USU dan Kesehatan Masyarakat Unsri Palembang. Untuk pilihan kedua di Biologi Unimed dan Fisika Unimed.

Lebih lanjut Yunika menceritakan, dalam mencari lokasi ujian yang berada di Fakultas Ekonomi (FE) USU, mereka juga mengalami sedikit hambatan. “USU ini fakultasnya saja sudah besar sekali, jadi sulit mencari ruang ujiannya. Karena itu, kami meminta bantuan abang alumni kami yang merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) USU. FE dan FISIP kan bersebelahan, jadi dia pasti tahu,” ujarnya.

Dan setelah menemukan lokasi ujian, mereka memperkirakan, untuk sampai tepat waktu, mereka harus berangkat dari kost sekira pukul 06.00 WIB. “Kalau lewat pukul 06.00 WIB, kayaknya kami bisa terlambat. Dan katanya, sering terjadi kemacetan juga di daerah Asrama Haji Jalan AH Nasution Medan,” tutur Yunika.

Sementara itu, Ribka, Alumni SMA Negeri 1 Lintongnihuta Dolok Sanggul menceritakan, ia berada di Medan sejak sebulan lalu. “Saya sekalian mengikuti intensif di bimbingan belajar Okta Science. Saya juga ditemani abang selama sebulan ini, jadi untuk mencari kost tak terlalu sulit. Kami kost di daerah Pringgan,” katanya.

Dalam mencari lokasi ujian pun, Ribka tetap ditemani abangnya. “Walau sudah sebulan di Medan, saya tetap minta bantuan kepada abang untuk menemani saya mencari lokasi ujian. Dan sekarang sudah ketemu,” jelasnya sambil menjelaskan, mereka sudah berada di lokasi ujian untuk meninjau pada pukul 09.00 WIB (30/5).

Walau begitu, sambungnya, ia akan datang ke lokasi ujian sebelum pukul 07.00 WIB. “Karena itu sudah instruksi dari panitia. Kata mereka untuk menghindari keterlambatan melaksanakan ujian,” jelasnya.

Sementara itu, materi yang akan diujikan pada hari pertama seleksi SNMPTN 2011 jalur ujian tertulis ini terdiri dari Tes Potensi Akademik (TPA) dan Tes Bidang Studi Dasar (Matematika Dasar, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris). Sedangkan pada hari kedua, materi yang diujikan terdiri dari Tes Bidang Studi IPA (Matematika, Biologi, Kimai dan Fisika) untuk kelompok IPA dan Tes Bidang Studi IPS (Sosiologi, Sejarah, Geografi dan Ekonomi) untuk kelompok IPS. (saz)

Yakin Joki tak Berdaya

Sudah menjadi rahasia umum, praktik perjokian pada pelaksanaan SNMPTN selama ini memang masih terjadi. Namun, seiring sistem yang semakin baik yang dibuat dan diterapkan Dirjen Dikti Kemendiknas, praktik ini semakin hilang gemanya.

Pengamat pendidikan Robert Valentino Tarigan mengatakan, pada pelaksanaan SNMPTN 2011 ini praktik perjokian bisa ada, bisa tidak. “Karena tetap saja banyak peserta yang ingin lulus dengan mudah tanpa harus mengikuti ujian sebagaimana biasanya. Dan sistem yang semakin baik terus diterapkan ini juga meminimalisir pergerakan mereka,” katanya, Senin (30/5).

Saat wartawan menyatakan, sebagian besar joki adalah tutor atau tentor dari berbagai bimbingan belajar, Valentino tak menampik hal tersebut.

Karena itu, jelasnya, semua pihak dituntut dan diharapkan bersama-sama waspada akan praktek kecurangan pada SNMPTN tersebut.

Valentino juga menyatakan, pihaknya sudah mengantisipasi jika ternyata ada seorang tutor atau tentor di bimbingan belajar yang dipimpinnya tersebut menjadi joki.

“Kita bisa mengindikasikan dari gerak-gerik tentor. Kita selalu melakukan rapat pagi sekira pukul 06.00 WIB. Jadi, jika ada tentor yang tak hadir pada hari ‘H’ pelaksanaan SNMPTN, mereka mengindikasikan dirinya sebagai yang patut dicurigai,” tuturnya.

Tak hanya sampai di situ, sambungnya, pihaknya juga akan melakukan tindakan progresif. “Kita akan menelepon yang telah dicurigai tersebut. Kita akan melakukan pembuktian, jika dia beralasan yang tak masuk akal, kita akan mendatanginya. Dan sanksi yang diberikan kepada mereka juga sangat keras, yakni pemecatan,” tegasnya.
Valentino mengimbau kepada seluruh peserta ujian, untuk yakin akan kemampuan mereka sendiri dalam pengetahuan akademik.

“Toh yang kuliah kita kan? Bukan si joki, masa kita yang kuliah yang diuji orang lain. Kan aneh? Lagian, selama sekolah 12 tahun emang gak dapat ilmu apa-apa? Ironis sekali,” katanya.

Di kesempatan berbeda, Kepala SMA WR Supratman 2 Medan Yong King Hung mengatakan, untuk praktik perjokian ujian SNMPTN 2011 di Medan sangat kecil kemungkinannya terjadi. “Sulit kalau di Medan, isu dan gembar-gembor adanya joki pada ujian SNMPTN juga tak lagi terdengar. Ini disebabkan karena sistem yang semakin baik diterapkan di Indonesia khususnya dalam bidang pendidikan kita,” jelasnya.

Pria Tionghoa berkacamata ini juga menerangkan, sejak beberapa tahun terakhir peningkatan sistem ke arah yang lebih baik memang terus dilakukan. “Itu selalu saya pantau, soal pada SNMPTN ini selalu dibuat berbeda-beda walau di dalam satu ruang ujian. Tak sama dengan Ujian Nasional (UN) yang diubah hanya letak pertanyaan dan jawaban di setiap soalnya,” papar Yong.

Lebih lanjut ia menuturkan, praktik perjokian ini akan terus tergerus hingga nanti tak lagi ada.
“Pada saat itu sistem pendidikan kita sudah sangat baik dan para lulusan di setiap satuan pendidikan dasar, menengah dan tinggi akan semakin berkompeten di bidang akademiknya,” jelasnya. (saz)

Desain Eropa dengan View Hamparan Sawah

MEDAN- Perumahan yang memiliki lokasi strategis, dengan desain kemewahan dan penuh ketersediaan fasilitasnya, mungkin sudah biasa. Tapi bagaimana kalau perumahan dengan hamparan pemandangan persawahan? Itu adanya milik Perumahan Debang Taman Sari yang berlokasi di Jalan Flamboyan Raya Setia Budi.

Lely, Marketing Debang Property mengatakan, ada 2 tipe yang sangat ideal di Debang Tamansari, yakni tipe Tulip dan tipe Anggrek. Kedua tipe ini memiliki konsep sanitasi udara yang maksimal serta unik karena menghadirkan pemandangan persawahan.

Dikatakan Lely, pada tipe Tulip memiliki 2 lantai, dengan luas tanah 9×18 m, dan luas bangunan 216. Tipe ini menyediakan 4 kamar tidur, dimana tiap kamar dilengkapi dengan kamar mandi. “Tipe ini juga dilengkapi dengan taman yang terletak di depan dan belakang,” kata dia.

Tipe Tulip ini, lanjutnya, berdesain modern minimalis dengan konsep bangunan Eropa, sehingga bangunan depan lebih terlihat lebih mewah dan kokoh. “Jendela kamar tidur utama menghadap ke depan jalan sehingga dari kamar dapat melihat pemandangan sawah,” tambah Lely.

Selain itu, setiap tepi jalan kompleks juga diberikan pohon jati untuk menambah kesan asri pada kompleks perumahan. Tipe ini dipatok harga Rp950 juta, dengan booking fee Rp10 juta, dan uang muka hingga 30 persen.
Untuk tipe Anggrek Special, kata dia, memiliki 2 lantai dengan 3 kamar tidur. Kelebihan pada tipe ini yaitu disediakan garasi dan kamar mandi di belakang rumah. “Selain itu, taman belakang yang lebih luas dan pintu sampingnya memiliki lebar hingga 1 m. Tipe bangunan ini memiliki konsep modern minimalis,” paparnya.

Selain garasi depan, sambungnya, taman depan juga disediakan pada tipe rumah ini. Lalu, balkon depannya berada di lantai 2. Tipe ini dijual dengan harga Rp790 juta serta booking fee Rp10 juta. Kalau uang mukanya dibayar mulai dari 10 persen hingga 30 persen.

Kelebihan lain yang disediakan oleh kompleks perumahan Debang Tamansari ini yaitu, keamanan 24 jam yang dilengkapi dengan CCTV, kenyamanan dan keamanan, lokasi yang dekat pusat kota dan luar daerah. “Kelebihan lain, kompleks perumahan kami  dilengkapi sarana olah raga, seperti jongging track yang sejuk karena lingkungannya dilengkapi dengan taman dan pohon jati,” pungkasnya. (mag-9)

Usung Konsep Go Green

Perumahan Grand Orchid

MEDAN- Perumahan The Grand Orchid yang berlokasi di Jalan Flamboyan Raya Setia budi Medan, menawarkan konsep go green. Pasalnya, perumahan ini  dilengkapi taman dan juga pohon jati pada sisi jalan. “Kalau konsep bangunannya modern minimalis,” ujar Lely, Marketing  Pengembang Wika Reality Property.

Dikatakan Lely, ada dua tipe Perumahan Grand Orchid, yakni tipe Katlya dan tipe Krisan. Untuk tipe Katlya memiliki 2 lantai .  Selain itu ada akses langsung pada halaman belakang ke area. “Tipe Katlya tidak memiliki batas (tembok) antara rumah depan dan belakang, sehingga lebih memudahkan untuk bersosialisasi,” tambah Lely.
Selain itu, lanjut Lely, pada halamannya menyatu antara rumah, juga disediakan playground sehingga aman untuk tempat bermain anak-anak. Tipe ini memiliki konsep 3+1, atau 3 kamar tidur utama ditambah 1 kamar tidur pembantu. Harga yang ditawarkan berkisar Rp680 juta.

Untuk tipe Krisan, lanjutnya, memiliki 1 lantai dengan konsep 2+1, atau 2 kamar tidur utama, ditambah 1 kamar tidur pembantu. Tipe ini  memiliki konsep penataan lay out ruang yang optimal. Harganya dipatok Rp450 juta.
Lily bilang,pembeli  akan mendapatkan diskon. Jika bayaran tunai bertahap dan KPR, dapatk  diskon 1 persen. Sedangkan pembayaran tunai keras akan mendapatkan potongan harga 2 persen. Booking fee-nya cukup membayar Rp10 juta. (mag-9)