25 C
Medan
Wednesday, December 24, 2025
Home Blog Page 15217

Korban Pulang, Polisi Masih Mengusut

Pembakaran di Barak Tambang Emas di Madina

MEDAN- Warga Hutagodangmuda mengaku nekat membakar seluruh logistik dan barak milik PT Sorikmas Mining (SM) di Tor Sihayo karena Solatiyah (19) tertembak di lengan kiri. Atas peristiwa ini, warga dan sejumlah mahasiswa mendesak Kapoldasu segera menghukum polisi yang menembak Solatiyah.

Seorang warga, Syahrin (56), kepada Metro Siantar (grup Sumut Pos), Senin (30/5), menjelaskan, sebelumnya warga sepakat mendatangi barak untuk menyampaikan aspirasi dan meminta PT SM agar menghentikan operasi tambangnya.

Hal itu mengingat kekhawatiran warga akan musibah dan bencana yang akan ditimbulkan operasi tambang PT SM itu beberapa tahun kemudian.

“Kami naik ke gunung hanya untuk menyampaikan aspirasi,” sebut Syahrin.

Ungkapan Syahrin ini diamini Suardi (35), dan 10 orang warga lainnya. Menurut Suardi, warga yang berjumlah sekitar 500-an lebih itu naik gunung sekitar pukul 07.00 WIB menuju barak PT SM di Tor Sihayo yang berjarak kurang lebih kurang 10 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 4 jam.

“Saat itu posisi kaum perempuan berada di depan, sebelum tiba ke barak PT SM sekitar puluhan meter lagi polisi meletuskan tembakan beruntun beberapa kali. Namun, perempuan yang berada di depan tidak takut samasekali dengan letusan senjata api itu. Bahkan, mereka semakin semangat menuju barak, lalu melanjutkan langkahnya. Setiba di pintu masuk, polisi melarang dengan mengarahkan senjata api ke arah warga dan tiba-tiba terdengar letusan senjata api lagi, sesaat kemudian Solatiyah terjatuh dan lengan kirinya bersimbah darah. Ternyata peluru polisi menancap di lengannya,” beber Suardi.

Dilanjutkannya, akibat tembakan polisi yang mengenai seorang gadis, warga spontan melakukan perlawanan terhadap polisi.

“Kami hanya ingin menduduki barak PT SM itu, tetapi polisi main tembak, gak heran warga mengamuk dan melakukan perlawanan. Setelah itu, polisi lari ke bawah dan kami tak mengejar lagi,” ujarnya.
Sementara, Polda Sumut membentuk tim untuk mengusut bentrok di PT SM. Selain itu, polisi juga menyelidiki siapa provokator dalam peristiwa tersebut.

“Saat ini kita sedang membentuk tim menyelidiki motif masa yang melakukan pengrusakan di tambang emas itu, serta akan memanggil sejumlah saksi untuk dimintai keterangan guna mencari provokator,” kata Kabid Humas Polda Sumut AKBP Heru Prakoso, Senin (30/5).

Saat disinggung adanya salah seorang warga yang terkena peluru aparat, Heru mengatakan, pihaknya juga sedang menyelidiki kebenaran informasi itu. Sebab hasil keterangan dari Puskesmas Siabu tempat korban dirawat usai kejadian menyatakan, diluka korban di dapati bekas jahitan.

“Kita akan melakukan identifikasi, terhadap korban Solafiyah yang terkena tembakan. Karena saat dibawa ke Puskesmas Siabu, Penyabungan, luka itu sudah ada di ketiak sebelah kiri dan sudah ada jahitannya,” ucap Heru.
Lanjut Heru, setelah dibawa ke rumah sakit Penyabungan untuk mengidentifikasi bekas luka korban, ternyata Solafiyah sudah meninggalkan RS sekitar pukul 17.00 WIB. “Sore hari dia langsung pulang ke rumah tanpa ada izin,” terang Heru.

Masih Heru, jika memang luka tersebut bekas tembakan dari oknum Polri. Berarti itu peluru karet yang terpantul dari tembakan peringatan personel Brimob.

”Sebab sesuai prosedur ketetapan (protap), jika ada aksi masa yang telah menjurus anarkis, maka petugas harus melakukan tembakan peringatan ke atas. Jika tetap tak terkendali, baru dilakukan tembakan ke bawah dan itupun hanya peluru karet,” terangnya.

Terpisah, Koordinator Kontras Sumut Muhammad Rizal dan Direktur Insides (Institute of Security and Defense Studies-Lembaga Studi Pertahanan dan Keamanan) Sumut Muhammad Fadhli Sudiro, mengutuk keras penembakkan dilakukan oknum petugas di barak PT SM, Minggu (29/5) lalu. Dikatakan Rizal, aksi demo warga Desa Godang Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal, merupakan aksi damai. Namun dalam aksi tersebut, peluru petugas justru mengenai warga sipil.

“Kami dengan tegas meminta Kapolda Sumut untuk mengusut kasus penembakkan tersebut. Seorang ibu terkena tembakkan senjata api petugas dan oleh masyarakat masih disimpan,” katanya.

Tambah M Fadhli S, aksi penembakkan itu seharusnya tidak terjadi jika petugas tidak berpihak kepada PT Sorik Mas Mining. (wan/ann/smg/adl/jon/mag-7)

Penertiban PKL Plaza Delimas Ricuh

LUBUK PAKAM- Operasi penertiban lapak pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Serdang, Kelurahan Lubuk Pakam Pekam, Kecamatan Lubuk Pakam, berakhir ricuh, Senin (30/5) sekitar 14.21 WIB.

Para PKL menolak untuk ditertibkan dengan alasan, Pemkab Deli Serdang tidak menyediakan tempat untuk mereka menggelar dagangannya. Sehingga para PKL berjualan di badan jalan.

S Ritonga, pedagang sayur di depan Plaza Delimas, mengaku, telah menerima surat pemberitahuan sebanyak 3 kali dari pemerintah setempat. Dalam surat itu, di beritahukan soal renacana penggusuran dari Jalan Serdang ke Jalan Hasanuddin. Surat pertama No. 300 / 156 diterima pedagang tanggal 25 Februari 2011, surat kedua No. 300 / 411 diterima pedagang tanggal 10 Mei 2011 dan surat terakhir No. 300 / 456 tertanggal 25 Mei 2011.

Dijelaskannya, surat pertama yang diterima pedagang dicantumkan denah lokasi pemindahan lapak dari Jalan Serdang menuju Jalan Hasanuddin, tepatnya sejajar bak konteiner milik dinas kebersihan yang ada di sana. Namun, fakta di lapangan terlihat lokasi itu justru telah lama ditempati pedagang lain.

“Kalau memang camat mau memindahkan kami, coba tunjukan dimana tempatnya,” kata S Ritonga.
B Sihombing mengatakan, keberadaan PKL di depan Plaza Delimas sebenarnya bersifat sementara, hingga Pemkab Deliserdang menyelesaikan bangunan pasar tradisional di Jalan Bakaran Batu (belakang gedung PMI Deliserdang).
“Keberadaan kami pun disini sudah menjadi kesepakatan, buat apa dipindah-pindahkan lagi,” ucapnya.
Sedangkan, keberadaan pedagang di Jalan Hasanuddin sebenarnya sudah ada sejak lama, sehingga camat dinilai membuat kebijakan “asal” tanpa meninjau situasi terlebih dahulu.

Camat Lubuk Pakam Citra Effendi Cappah mengatakan, penertiban PKL untuk penataan para pedagang dengan cara memindahkan ke sisi badan jalan Hasanuddin.(btr)

9 Ton Kayu Diamankan Pemilik Ngaku Oknum TNI

BINJAI- Sedikitnya 9 ton kayu olahan jenis damar asal peurlak, Aceh, yang diangkut menggunakan truk BK 9876 XN, diamankan petugas Polresta Binjai, Minggu (29/5) di Jalan Amir Hamzah, Tandam.
Selain mengamankan kayu olahan, petugas juga membawa Nasruddin (50) supir dan Hasbi (36) kernet ke Komando, guna dimintai keterangan lebih lanjut.

Menurut keterangan Nasruddin di Polres Binjai, dia tidak tahu menahu atas kayu yang akan di kirimnya ke Kota Medan itu.

“Awalnya saya ditelpon teman, katanya ada kayu yang mau diangkut. Sebelum saya membawanya, saya sempat mempertanyakan kelengkapan dokumen kayu tersebut, katanya ada,” ungkap Nasruddin.
Dia pun menelpon pemilik mobil untuk pamitan membawa kayu tersebut. Bahkan, pemilik mobil sudah bertemu langsung dengan pemilik kayu. “Setelah itu, barulah saya berani memuat kayu itu ke mobil,” jelas Nasruddin dengan logat Acehnya.

Setelah semua selesai, sambungnya, sekitar pukul 00.00 WIB, dia berangkat dari Peurlak bersama Hasbi menuju Medan.

“Sebenarnya Hasbi ini bukan kernet, tetapi tetangga saya. Karena kernet saya lagi ada acara keluarga, makanya Hasbi saya bawa,” ucapnya.

Karena surat-surat kayu sudah lengkap, Nasruddin dan Hasbi tidak merasa takut bila diperjalanan nantinya, ditangkap polisi.”Pukul dua belas malam kami dari Aceh, sekitar pukul 06.00 WIB, kami sampai di Kota Binjai, saat kami masuk Binjai, disitulah kami diamankan,” pungkasnya.
Keterangan yang berhasil dihimpun wartawan koran ini di Polres Binjai, kayu damar olahan itu disebut-sebut milik oknum TNI asal Aceh. Bahkan, oknum TNI itu, sempat mendatangi Polres Binjai, untuk menyelesaikan kayu miliknya.

“Itu milik saya, semua surat-suratnya sudah lengkap, dan surat untuk membawa kayu itu keluar daerah juga sudah ada,” ujar Pak Yan pemilik kayu yang mengaku oknum TNI.(dan)
Namun, sampai saat ini, kayu damar olahan tersebut, belum juga dapat dikeluarkan pihak Polrs Binjai. Sebab, masih menunggu penyelidikan tim khusus. “Iya, sudah kita amankan dan saat ini kita masih melakukan pemeriksaan keabsahan surat-suratnya, apakah lengkap atau tidak.” ujar Robin Ginting, KBO Polresta Binjai.(btr)(dan)

Telan Lima Gram Cincin Emas

TEBING TINGGI- Dengan modus berpura-pura membeli emas, Supriadi alias Kampret (26), warga Simpang Obor, Desa Sukadamai, Kabupaten Serdang Bedagai, bersama pacarnya Sri Rahayu (28) digelandang petugas Mapolres Tebing Tinggi, Senin (30/5) sekira pukul 13.00 WIB. Pasalnya, keduanya kedapatan mencuri emas.

Menurut David (21), warga Jalan MT Haryono, Kota Tebing Tinggi, pemilik Toko Emas Sinar Bulan, ketika membuat laporan ke Polres Tebing Ringgi mengatakan, pelaku berpura-pura membeli cincin emas seberat 5 gram. Setelah cincin emas ditunjukan, mereka pun mulai melancarkan aksinya dengan menukar emas asli dengan barang tiruan yang sudah mereka siapkan.

Karena tidak jadi membeli, mereka langsung pergi dengan mambawa cincin emas tadi. Setelah diperiksa David, emas yang ditinggalkan pelaku, ternyata palsu. Mengetahu kejadiaan tersebut, David langsung mengejar kedua orang tadi. ketika ditanya, kedua pelaku tidak mengakui perbuatannya.

“Untung ada polisi yang melintas, jadi saya laporkan kejadian itu. Mereka pun di bawa ke Mapolres Tebing Tinggi,” ungkapnya.

Ketika diperiksa petugas, Supriadi mengelak dan membantah tuduhan pemilik toko emas itu. Setelah berulang kali ditanya, akhirnya tersangka mengaku telah menelan cincin emas tersebut.

“Saya butuh uang untuk menjalin hubungan dengan Sri, karena dia selalu meminta uang kepada saya, sedang aku tidak bekerja, terpaksa aku mencuri,” kata Supriadi.

Sementara Sri mengaku, mereka tidak sengaja berjumpa di toko emas tersebut. “Memang ku akui pacaran dengan dia, tapi untuk aksi mencuri, aku tidak melakukannya, kebetulan saja aku jumpa dia di toko itu,” elaknya.

Saat ini, kedua pelaku masih dimintai keterangannya di Mapolres Tebing Tinggi, sembari menunggu pelaku mengeluarkan cincin emas yang ditelannya. (mag-3)

Tewas Usai Ditelepon OTK

BINJAI- Penipuan dengan modus menyaru polisi menelan korban. Rukimin (69) warga Pasar VI, Desa Kuala Mencirim, Kecamatan Sei Bingai, Langkat diduga tewas usai menerima telepon dari seseorang mengaku oknum polisi, Senin (30/5).

Keterangan diperoleh wartawan koran ini menyebutkan, sebelum meninggal dunia, sekitar pukul 08.00 WIB, Rukimin mendapat telpon gelap dari seseorang mengaku oknum polisi dan memberitahukan kepada korban, kalau Suprianto (36) anaknya, tertangkap karena  kasus ganja.   Agar anaknya segera keluar, penelepon tadi meminta korban  mengisikan pulsa Rp100 ribu. Setelah itu, OTK tersebut langsung mematikan HP-nya.

Mendengar kabar itu, Rukimin  bingung dan panik.  Untuk mencari tahu kabar tersebut, dia mendatangi tetangganya yang juga oknum polisi.

Begitu sampai di rumah tetangganya, kebetulan oknum polisi tetangganya itu tidak berada dirumah. Dia pun bergegas memutar sepeda motornya kembai ke rumah.

Namun, begitu berangkat dari rumah oknum polisi tadi, dia keburu jatuh dari sepeda motornya dan langsung meningal dunia.

Suprianto (36) anak korban mengaku, dia sangat kaget mendengar berita tersebut. Saat kejadian dia sedang di ladang. “Saya kaget sekali bang, sebab saat itu saya berada di ladang,” ucapnya.(dan)

Pohon Nyaris Tumbang

081260402xxx

Kepada Yth Bapak Dinas Pertamanan Medan, saya mohon kiranya pohon yang hampir tumbang yang ada di Jalan Bunga Kenanga Pasar V, Kelurahan PB Selayang II, Kecamatan Medan Selayang. Saya khawatir kalau pohon itu runtuh mengakibatkan para kendaraan lewat bisa berbahaya bagi keselamatan jiwanya. Terima kasih Sumut Pos

Kami Teruskan

Terimakasih informasinya, kami teruskan laporan ini ke Dinas Pertamanan Kota Medan, karena instansi yang berwenang mengurusi taman dan pepohonan yang ada di Kota Medan hanya Dinas Pertamanan.
Selanjutnya, segera dikroscek untuk ditindak lanjuti. Bila laporannya benar, maka akan diambil tindakan agar tak membahayakan pengendara dan warga sekitar. Karena apapun fasilitas yang dibuat tak akan membahayakan warga.

Khairul Buhari
Plt Kabag Humas Pemko Medan

Buat Surat

Kami minta kepada warga untuk membuat surat tertulis ke kecamatan, selanjutnya kami di kecamatan akan langsung melaporkannya ke Dinas Pertamanan Kota Medan. Sesuai perda tanggung jawab pepohonan yang ada di Kota Medan ada di Dinas Pertamanan.

Halim Hasibuan
Camat Medan Selayang

Segera Ambil Tindakan

Pohon di Kota Medan masuk dalam fasilitas penghijauan, sesuai perda-nya Dinas Pertamanan yang berhak mengawasi pepohonan yang ada di sepanjang ruas jalan di Kota Medan.

Apabila ditemukan pohon nyaris tumbang dan bisa membahayakan pengendara serta warga sekitar, Dinas Pertamanan harus segera mungkin untuk membuat kebijakan menebang pohon serta menggantinya dengan pohon yang baru.

Seperti kejadian di beberapa ruas jalan di Kota Medan, cukup banyak pohon yang keropos pada akar dan pohonnya sudah menua, tapi tak segera ditindak lanjuti. Akibatnya pohon bisa tumbang. Untuk itulah, Dinas Pertamanan kami mintakan untuk tetap bekerja mengawasi pohon yang nyaris tumbang dan segera tebang pohon yang bisa sewaktu-waktu membahayakan pengendara.

Ahmad Arif
Ketua Fraksi PAN DPRD Medan

Honor PTT Belum Dibayar

081396032xxx

Pak Kepala Dinas Kesehatan Serdang Bedagai (Sergai) di tempat, apa penyebab sehingga gaji Bidan PTT di Sergai sampai saat ini belum cair juga? Sementara di daerah lain sudah cair?

Sudah Diusulkan
Terimakasih pertanyannya, kami sampaikan kepada pengirim SMS ini, bahwasannya seluruh gaji bidan PTT sudah diusulkan ke Pemerintah Pusat. Apabila sekarang ini belum dibayarkan, kemungkinan tersendat di Pemerintah Pusat.

Dra Indah Dwi Kumala
Kabag Humas Pemkab Serdang Bedagai

Siswa Panca Budi Belajar Sejarah di Kota Cina

MARELAN- Sebanyak 112 siswa-siswi Yayasan Perguruan (YP) Sekolah Mengenah Atas (SMA) Panca Budi Medan mengunjungi Museum Kota Cina di Kelurahan Terjun, Medan Marelan. Kunjungan itu dilakukan untuk memperkenalkan sejarah kota cina secara dekat kepada para siswa.

Demikian disampaikan seorang guru yang mendampingi para siswa, SMU Yayasan Perguruan Panca Budi, Jamaluddin, Senin (30/5). Dalam kunjungan itu, para siswa juga didampingi beberapa guru dan Sekretaris Pussis Unimed, Erond Damanik.

Jamaluddin mengatakan, untuk memperkenalkan sejarah Kota Cina merupakan keharusan bagi para siswa, khususnya yang ada di Kota Medan. Sebab, secara jarak sejarah Kota Cina sangat berkaitan dengan wilayah Kota Medan. “Kami hadir untuk mendekatkan diri pelajar terhadap arti pentingnya situs Kota Cina sebagai bagian dari sejarah Sumut. Selain itu memperkenalkan museum Situs Kota Cina kepada pelajar,” katanya.

Sekretaris Pussis Unimed, Erond Damanik menyambut  kunjungan tersebut dan  mendorong agar pelajar di Kota Medan mengunjungi museum Situs Kota Cina. Hal itu dilakukan agar sekolah lain  membawa siswanya ke Museum  Kota Cina
Dia menambahkan Kota Cina terdapat Museum situs (Site museum) yang dikembangkan Pussis-Unimed, berupa bangunan sederhana yang terbuat dari kayu kelapa, dinding tepas dan atap rumbia berukuran 12 x 10 meter. Adapun artefak yang dijadikan koleksi museum adalah temuan praktek ekskavasi  mahasiswa di Kota Cina maupun mengupayakan replika archa Siwa, Laksmi dan Budha yang dipesan khusus dari Trowulan.(mag-11)

Berantas Narkoba

085276985xxx

Kepada Yth Bapak Kapolsek Percut Sei Tuan, tolong diberantas transaksi narkoba di Jalan Pancing III,  Kecamatan Percut Sei Tuan yang diduga dilakukan oleh Fajar, Dedi Engkel, Juli dan Hendri alias Een yang sehari-hari memakai dan menjual narkoba jenis sabu-sabu. Aksi mereka sangat meresahkn warga sekitar, akibat  perbuatan mereka banyak warga yang resah karena anak-anaknya takut terjerumus. Selain dari menjual narkoba, mereka juga terlibat perampokan rumah, pencuri sepeda motor (ranmor) dan lainnya.  Tolong untuk bahan perhatian bapak Kapolsek, karena mereka sudah sangat meresahkan masyarakat. Terima kasih

Kami Berantas

Terimakasih informasinya, kami segera menindak lanjuti laporan ini, bila laporannya benar dalam seminggu ini kami segera menindak pelaku yang telah disebutkan. Sebab, kami komitmen memberantas narkoba yang ada di wilayah hukum kami.

Kompol Maringan Simanjuntak
Kapolsek Percut Sei Tuan

Mata Diserang Kanker, Balita Butuh Bantuan

LANGKAT- Di usia seumur jagung, Sinta Dewi (2), bungsu dari lima bersaudara hasil buah cinta Siteh dan Syamsiah, harus merasakan pedihnya diserang kanker ganas di mata kirinya sebesar telur ayam.
Sinta sudah 2 bulan lebih menderita kanker ganas di matanya. Hingga kini, bocah ingusan yang tinggal di Dusun Harapan, Desa Pematang Tengah, Kecamatan Tanjung Pura itu, di vonis mengalami penyakit kanker oelh RSU Tanjung Pura.

Karena ketiadaan biaya berobat, kedua orangtua korban mengurungkan niatnya untuk menyembuhkan penyakit yang diderita korban dan hanya merawat korban di rumah kontrakan tersebut.

Syamsiah (35), ibu kandung korban mengharapkan, adanya uluran tangan para dermawan yang bersedia membantu proses penyembuhan anaknya untuk menjalani oprasi. “Anak saya terserang kanker ganas dan kata dokter, itu harus dioperasi, tapi mana ada duit saya untuk bayar ongkos operasi sampai jutaan rupiah,” harap Syamsiah.(mag-1)
Sekretaris KPAID Langkat Reza Lubis, menjelaskan, pihaknya akan segera mengambil langkah serius untuk membantu bocah malang tersebut.(mag-1)